• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JICSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMAN 3 PADANG SIDEMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JICSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMAN 3 PADANG SIDEMPUAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Asma Syahroni. Pengaruh Panbelajaran Discovery dalam tatanan petnbdajama Kooperatif Tipe Jigsaw Tedladap Hasil Belajar Kimia dan K.aterampilaa Sosill Siswa SMAN 3 Padangsidiupmn

Tujuan penelitian i.ai adalab untuk mengetahui : (1) interaksi hasi1

bel¥

siswa yang diajarkan dengan meoggunakan pembelajaran diskoveri da1am tatao. pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diskoveri, dan konvensional deog~~~ keterampilan sosiaJ siswa. (2) kekrampilan sosial siswa dalam belajar kimia yamg diajarkan dengan menggunalcan pembelajaran diskoveri dalam tat-. pembelajaran koope:ratif tipe TJgSaw, dan (3) pengarub pembelajaran diskowri dalam tatanan kooperatif tipe TJgS&w, pembelajaran diskoveri, dan pembelajiU'U konvensional terhadap basil belajar kimia dan keterampilan sosial siswa.Populasi penelitian ini adalah siswa kdas XI IP A SMA Negeri 3 Padangsidimpuan. Sampel diambil dari kelas XI IPA I sebanyak 36 orang, kelas XI IPA 2 sebanyak. 36 ormg dan XI IPA 3 sebanyak. 36 orang sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data dilakukan dengan uji T dan General Linier Model Univariat. Uji lanjut digunakan uji Kolmogorov Smimov dengan terlebih dabulu menganalisis uji persyaratan, berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Reliabilitas tes basil belajar Alpha Cralbada (pada Reliability SlatisJic)

=

0.,59 ternyata lebib besar dari rtabd = 0,344, mab tes yang diuji coba reliabel

Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa : lnteraksi antara hasil ~ kimia dengan keterampilan sosia1 siswa pada ketiga kelompok perlakwm yaiau pembelajaran diskoveri dalam utanan kooperatif tipe Jigsaw, diskoveri daa konvensional memberikan peagaruh yang signifikan dengan rerata

lruadrat pretes

=

0,437 (R2pada sig. 0,985) dan rata-rata kuadrat pos tes = 0,610 (R2padasig. 0,763). (2) keterampilan sosiaJ siswa dalam belajar kimia yang diajarkan dengalt menggunakan pembelajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga meningkat dan lcbih baik hila dibandingkan dengan keterampilan .sosiaJ siswa yang diajar dengan pembelajaran diskoveri dan konvensional, dan (3) terdapat pengaruh pembelajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaran kooperatif ripe Jigsaw t erhadap hasil belajar kimia siswa dapat dilihat dengan rata-rata nilai gain yang lebih tinggi (0,62) dari basil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran diskoveri (rata-rata gain = 0,58) dan pembelajaran konvensional (rata-rata gain = 0,60). Sedangkan pengarub pembdajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaraa kooperatif tipe Jigsaw terhadap keterampilan sosial siswa dimana keterampilaJI sosial siswa dengan pembelajaran diskoveri dalam tatanan kooperatif tipe ftgSaw meningkat (dengan rerata = 74,77 dan standar deviasi = 8,70, sfflangbn keterampilan sosial siswa deagan pembelajaran diskoveri memiliki rerata = 67,75 dan standar deviasi = 8,79 dan keterampilan sosial siswa dengan pembda_;.:-konvensional memiliki Terata 72,17 dan standar deviasi = 1 0,81.

(2)

AIISTRAC

Asma Syahroni. Th~ Effect

or

Dilleuay I..earning in Cooperative Lea~ T~

Jigsaw to The Studeot~s ~ ill Chemistry and Their Sosia1 SkiD ef SMA N 3 Padangsidilapuan.

The purpose of this researdl.-e to find out : (1) the interaction of the student's achievement in learning by using discovery learning in Jigsaw type, discovery, aod conventional system with the studenl,s social skill, (2) the student's social skill in chemistry learning taught by using disoovay learning in Jigsaw type system, and (3) the effect of discovery learning in

Jigsaw

type. discovery, and conventional system to the student's achievement in chemistry and

social

skill. This research of population is IPA senior high school grade eleven Negeri 3 Padangsidimpuan. The sample

was

taken from IP A 1 grade one is 36

students.

XIIP A 2 3 6 students grade 2, XIIP A 3 grade three is 36 students as experiment class. 1be data technic analysis was made in T-test and General Linier Model Univariat. 1be next test is kolmogoroc-Smirnov test by researching condition test first, namely normality test and homogeneity test. The reliability of study result test, Alpha Croabach (is Statistic Reliability), is 0,59 larger than rtabe1 = 0,344, thereforethetestisrdiable.

The hypotesis test result shows: (1) the interaction between of student's achievement in chemistry and social skiD on the three of student's class by using discovery learning in Jigsaw type, dismvery and conventional system is significant with pre test' R2 mean= 0,437 (sig. 0,985), aud post test' R2 mean = 0,610 (sig. 0,763), (2) the students social skill in cbemistJy by using discovery learning in jigsaw type system is higer and better than discovery learning and conventional, (3) there is an effect to the discovery learning in jigsaw type system to the students achievement in learning chemistry. This is drawn by the gain value 0,62 that higher than discovery learning 0,58 and conventional 0,60 ~ than there is an dfect of the discovery learning in jigsaw type

system to the students social skill in which the average of the in jigsaw type skill is higher (mean values= 74,17 and Sid. deviation = 8,70) than discovery learning (mean values = 67,75 and std. deviation = 8,79) and conventional (mean values = 72,77 and std. deviation = 10,81).

The implication of this researdt shows the discovery learning in cooperative learning jigsaw type system to the studellts achievement in chemistry and their social skill. Therefore result of this resean:h am give value input for teachers in teaching chemistry in order to use discovery learning in laboratory study and in studying chemistry in classroom.

(3)

PENGARUH PEMBELAJARAN DISCORVIRY DALAM TAT ANAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIJI' TIPE JICSA W TERHADAP BASIL

BELAJAR KIMIA DAN KETERAMPILAN SOSIAL

SlSWA SMAN

J

PADANGDISIMPVAN

OLEB :

ADIA

SXABRONI

f~i. 081 1 884 1 00l l

Tala Untuk

M~ptl'9lela

Gelar

Mqilter Pesdldikaa

Pr~w S~tti

Peadidikaa Klaia

PROGRAM PASCASAR.J"ANA

~~~RSITASNEGERIMED A N

M E DAN

(4)

,I

TESIS

PENGARUH PEMBELA.JARAN DISCOVERY DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERA TIF TIPE JIGSAW TERHADAP H."SIL

BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIALSISWA SMAN 3 PADANGSIDIMl'UAN

Dis1J~ m dan Diajukan Oleh :

L

SMA SY AHRONI I'

Il\1. 081188410012

Telah Dipertahankan di Deran Panitia Ujian Tesis Pada Tanggall4 Oktober

2008

dan :')inyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperolt:h Gelar Magister Pendidilum

Program Studi Pen<'idikan Kimia

Pembimbing I

. .

Dr. M'lhmud, M.Sc. NIP.

195802221989031002

Ketua Program Studi

Pend~

Dr.

~lao

~n,

M.Si. NIP.

196006181987031002

Medan,

14

Oktober

2008

Menyetujui: Tim Pcmbimbin6

(5)

PERSETUJUAN OEWA I ~ PENGUJI UJibN TESIS MAGISTER PI:NOIOIKAN KJMI~

•,

No. NAMA

l. Or. Mabmud, M .Sc. (Pembimbing)

2. Dr. Hasruddin, M.Pd. (Pembimbing)

3. Prof. Dr. Albinus Silalallti, M.S. (Penguji)

4. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. (Penguji)

s.

Dr. lis Siti Jahro, M. Si. (Penguji)

TANOA TANGAN

.

... .

~

...

~

..

(6)

KA TA PENGANT AR

Puji dan syulrur penuJis ucaplaa kehadirat Tuhan Yang Maha E'.sa ~ ka1::aa segala rahmat dan k.asib-Nya sebingga pcw:1i6m ini dapat diselesaikan d~ baa sesuai dengan yang diharaplcan.

Tesis berjuduJ ~Pengaruh Pallbelajaran Discovery dalam Tatanan Pembelajaran KooperatifTtpe Jigsaw Tedladap Hasil Belajar Kimia dan Ket.erampllao Sosial Siswa SMAN 3 Padangsidimpuan• disusun untuk memperoleb gelar Magista

Pendidikan Kimia di Program Pascasatjaoa Univa'Sitas Medan.

Pada kesempatan ini penulis mcnyampaikan terimakasih Kepada: Bapak Dr. Mahcmud, M.Sc., dan Bapak Dr. Hasruddin. M.Pd., sebagai dosen pembimbing tesis yang telab banyak memberikan bim~ dan saran-saran pada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan narasumber, kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S. dan lbu Dr. lis Siti Zahro, M.Si., selaku nara Slllllbcr. Juga kepada sehrruh Dosen dan saaff Pegawai di Program Pendidikan Kimia Pascasarjana. Teristimewa kepada Ayabaoda

Ahmad Basyri dan lbunda Masliana Sirep" yang telab memberikan doa, doroogan moril dan materil serta adik-adikku yang tersayang Azwar Hamid, Khainmnisa dan Zakiya Basyrah yang telah memberikan dubmgan kepada penulis selama mengjkuti pendidikan sampai dengan selesai.

Penulis telah berupaya semaksilnal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kdemahan baik dari segi isi maupwt tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat bagi para guru kimia dan dalam menambah kbasanah ilmu pendidika.

Pat.agsidimpuan, Oktober 2009 Penulis,

(7)

ABSTRAK A.BSTRAC

KATAPENGANTAR DAFfARISI

DAFT AR TABEL DAFf AR LAMPlRAN DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalall 1.2. ldentifikasi Masalah 1.3. Pembatasan Masalab 1.4. Rumusan Masalah 1.5. Tujuan Penelitian 1.6. Manfaat Penelitian

DAFTARISI

BAR II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kerangka Teoretis

2 .1. 1. Hakekat Bela jar daa Huil Bdajar 2.1.2. Hakekat Keterampilan Sosial

2.1.3. Hakekat Metode Pe.bdajaraa Dislr.overi 2.1.4. Hakekat Model Pembelajaraa Koeperatif 2.1.4.1. Tipe Jigsaw

2.2. Karakteristik Mata Pelajaraa Ki81ia

2.2.1. Materi PelajaraA Killlia Kdas XIIPA: Laju Reaksi 2.3. Penelitian yang Relevu

2.4. Kerangka Berpik.ir 2.5. Hipotesis

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

33

3.1.

Tempat dan Waktu Peuditia

33

3.2.

Popubtsi dan Sampel

33

3.3.

Variabel Penelitian

33

3.4.

Jenis dan Desain Penelitiaa

34

3.5.1.

Jenis Peneltian

34

3.5.2.

Desain Penelitian

34

3.5.

Prosedur dan Pelelcsauaa Paldid8a

35

3.6.

Teknik Pengumpulau Data 36

3.6.1.

lnstrumen Peoelitian

36

3.6.2.

Pengembangan lnstrumea Pe.eljtil!• 36

3.7.

Teknik Analisis Data

42

3. 7.1.

Aoalisis Secant Deskriptil 42

3.7.2.

Perbituogao Statistik

42

BAB VI HASIL PENELITIAN

44

4.1.

Deskripsi Data 44

4.2. Peogujiao Persyarataa Aaalisis Data

47

4.3.

Pengujian Hipotesis Peaelitiaa

so

4.4.

Diskusi Hasil Peoelitian 53

4.5.

Keterbatasan Penelitiao

57

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 59

5.1.

Simpulan

59

5.2.

lmpllkasi

59

5.3.

Saran 60

DAFT AR PUST AKA

62

Lampi ran

(9)

DAFT AR TABEL

NomorTabel

Tabel2.1. Delapan Kecakapao Sosial Kogaitif

Tabel 2.2. Perbedaan Kelompok Belajar Koopeaaif deogan Belajar Konveosional

Tabel3.1. Tabel3.2.

Desaio Penelitian

Kisi-kisi lnstrumen Peogarull K~ Sosial Siswa

Tabel3.3. Kisi-kisi Tes Soal Penelitiaa

Tabel 4.1. Deskriptif Statistik Keterampilaa SosW SBwa deogao Berbagai Metode Pembelajaraa Tabel 4.2. Deskriptif Data Hasil Belajar Kimia Siswa

Halaman l l

16 34

37 38

45

dengan Berbagai MetodePembelajaraa DBkoveri 47 Tabel 4.3. Homogenitas Variaos Pre tes daa Pes 1a

Tabel 4.4. Normalitas Hasil Belajar dmgaa Pew•dajaran Diskoveri dalam Tataaaa KoopentifTrpe Jigsaw, Diskoveri dan Koovensional

Tabel 4.5. Normalitas Keterampilao Sosial Siswa deagan Pembelajaran Diskoveri dalam Tatallnl Kooperatif Tipe Jigsaw, Diskoveri daa Ko•ve.siMal

Tabel4.6. Perbitungan Reliabilitas

Tabel 4.7. Data Statistik Pre tes dan Pos tes

Table 4.8. Hasil Uji-t Hasil Belajar Kimia Sisw. deagan Pembelajaran Diskoveri dalam TataaM Kooperatif Tipe Jigsaw, Diskoveri daa Koaveasiaul

47

48

49 50 51

52

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Lampiran 1. Surat Izin dan Keterugaa Pdaks---Peaelitian Lampiran 2. RPP dan LKS

Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran S. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8 . Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11.

Instrumen Penelitian Aagket Tes Hail Belajar Kimia Perseotasi dan Diagram Ketera ... Sosial Siswa Skor Hasil Uji Coba IIIStnl~aea Ta

Validitas lnstrumea Tingkat Kesukaraa Daya Pembeda Reliabilitas

Skor Hasil Penelitiaa Aagket daa Tes Hasil bela jar Homogenitas Varians

Lampiran 12. Normalitas

Lampiran 13. Uji - t dan GLM univariat

Halama• 65 68 86 95 96

97

98 99 100 101 104

lOS

107

(11)
[image:11.517.87.447.72.195.2]

Nomor Gambar Gambar 2.1. Gambar2.2.

Gambar2.3.

DAFfAR GAMBAR

Arab Reaksi dan Eaergi AktiYmi

Penambabao Kafalis Dapat M:ew-r..h• Energi Aktivasi

Semakin Besar Luas Perw•kau, ... Raksi Akan Berjalan Semakia Cepat

Halama•

27

29

30

(12)

1.1

Latar

Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha JDaDusia alai peDdidik dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik men~u kalewasaan. Banyak faktor yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan. Sala1ll satunya adalah modeV metode pembellYaran. Kekeliruan pemilihan metode pembeJpzl dapat menyebabkan tidak tetcapainya tujuan peilgajatan.

Mata pelajaran kimia

IDfl'UJ)Ifam

mata J1 'jaran yang wajib bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), karena selama di Sekolab Menengah Pertama (SMP) belum diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. 8aru tahun 2005 mata pelajaran

kimia di SMP diajarkan terpisah dengan mata pdlgaran lainnya. Pengalaman

pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-gmu kimia di SMA adalah kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran kimia sebagai Ollila pelajaran yang sulit, sehingga tidak jarang siswa sudah terlebih dabulu merasa bnag mampu untuk mempelajari kimia.

Menurut Tanjung, N (2007) bahwa ada bebcnpa hal yang diduga menjadi penyebab kurangnya penguasaan materi kimia di SMA diantaranya; siswa sering belajar dengan cara menghapal tanpa membentuk pengertilm tc:madap materi pelajaran, materi yang diajarkan sering kali mengambang sebingga siswa tidak menemukan kunci untuk memahami materi yang dipelajari. gmu kmang

berbasl,

menyampaikan konsep untuk menguasai materi yang diajarkan. Guru sebapi pendidik, idealnya harus memperhatikan modeVmetode pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi pelajaran. Selain itu, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas sehingga mampu mengembangkan topik pelajaran dan akhimya siswa lcbih mudah mengerti dan dapat memberikan basil belajar yang optimum.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepal merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik.. Pmggunaao IDdOde diperlukan agar penyampaian materi atau bahan ajar tercapai dengao baik. Pembelajaran ini berkaitan deogan keberbasilan proses belajar mengajar yaog hasilaya 3kM menentukan prestasi yang akan dicapai siswa. Oleh karena itu, dalam memiliill.-le pembelajaran, seorang guru

(13)

harus memperhatikan beberapa hal yaiau; k.esesuaiao metode pembelajaran dengan tujuan dan bahan ajar, kesesuaian metode pembelajaran dengan lingkungan pendidikao..

Pembelajanm yang banyaJc meJibatbn penm aktif siswa diantanmya ada1ah kooperatif tipe Jigsaw dan diskoveri. Babxh (2006) menerangkan bahwa da1am pembelajaran diskoveri siswa dinmtut unblt belajar meoemukan sesuatu, hal ioi meogharuskan setiap siswa belajar dan bekelja seodiri-sendiri. Pelaksanaan metode pembelajaran disk(weri memungkinkan anak lebib aklif dan kreatif dalam menemukan dan memecahkan masalah.

Menurut Sofa (2008), pembellgaran diskoveri merupakan pembelajaran yang memerlukan proses mental, seperti meogamati, mengukur, menggolongkan, menduga. meojelaskan, dan mengambil keputusan. Pada kegiatan diskoveri guru haoya memberikan masalah dan siswa disuruh memecabk.an masalah melalui percobaaao. Di sini guru tidak begitu mengendalikan proses belajar mengajar tetapi peran aktif siswa dalam belajar kimia lebih diperlukan yaitu deogan terlibat secara mental mencari hubungan-hubungan antara koosep dao slnlk1ur dari lcimia yang dipelajari. Guru diharapkan dapat mengarahkan dan membimbing siswa pada penemuan dan pemecahan

masalah. Ketemmpilan mental yang ditwttut lebib

tiaui

dari diskoveri antara Jain merancang dan melakukan percobaao. meogumpulkan dan menganalisis data, dan mengambil kesimpulan.

Pelaksanaan pembelajaran diskoveri dapat juga diilruti dengan pembelajanm kooperatif tipe Jigsaw. Pembelajaran k.ooperabf tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok lrecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, beketjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari mesalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada -.ggota kelompok lain (Anonim, 2008).

Belajar kooperatif dapat saling meoguntungkam siswa yang berprestasi rendah dengan siswa yang berprestasi tinggi yang beketja bersama-sama dalam tugas-tugas akademik. Siswa yang berkemampuaa lebih tinggi dapat menjadi tutor siswa berkemampuan lemah, deogan demikiao kemampuan siswa yang berkemampuan tinggi akan lebih berkembang ketika membcriba infonnasi kepada temannya, sedangJam siswa lemah meodapat masukan <Uri siswa yang bc:rt.cnulmpuan tinggi. Maka dalam kelompok tersebut akan sating membaolu dan saliog mdengkapi sehingga hasil belajar yang optimum akan tercapai dan pcmbelajaran iDi dapat melatih keterampilao

(14)

berkomunikasi siswa sehingga kecakapan sosial aatw siswa akan me ningkat Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektit:

pcxrapan

pembelajaran diskoveri

akaa dibahas dalam tatanan pembelaja.nw kooperatif fipe Jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa dan llldatih keaktivan siswa dalam menemukan pemecahan masalahnya masing-masing dalam kelompoknya.

Pada kalangan siswa sekolah dasar dan ~. seperti juga masyarakat pada umumnya gejala masalah pribadi dan sosial ioi juga tampak dalam perilaku kesebarian. Sikap-sikap individualistis. egoistis, aadl tak acuh, kurangnya rasa tanggung jawab, malas berkomunikasi dan beria&aaksi atau rendahoya empati merupakan fenomena yang menunjukkan adanya kehampaan nilai sosial dalam kebidupan sehari-hari. Sesunggubnya daJam ~ koodisi yang demikian, peodidikan dapat memberikan kontribusi yang alblp besar. Pendidikan dapat memberikan kontribuasi dalam mengatasi masalah sosial sebab pendidikan memiliki fungsi dan peran dalam meningkatkan sumber daya maausia. Sumber daya manusia dapat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi d8ll .anecahkan masalah sosial-ekonomi yang dihadapi, tetapi juga dapa1 menjadi tabor' pmyebab munculnya masalah tersebut.

Secara kbusus, peranan pendidikan dasar ~ pe8gCIIIbangan anak dan remaja dirumuskan sebagaimana tercantum dalam Peratwan Mcoteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006, bahwa pendidikan dasar ~ meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keter.rmpiaa untuk bidup mandiri, serta mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan tersebut dicapai melalui proses pembelajaran dalam kelompok mata pe lajaran: (I) Agama dan akhlak mulia. (2) Kewarganegaraan dan Kepribadian, (3) llmu Pengetahuan dan Teknologi, (4) Estetika, (5) Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan. Baik tujuan pendidikan maupun kdompok mata pelajaran pada pendidikan dasar, pada dasarnya diarahkan pada pmgembangan pribad i siswa, kemampuan hidup bennasyarakat dan kemampuan mttuk melanjutkan studi. Kemampuan pribadi dan sosial berkenaan deogan ~aasaan karakteristik, nilai-nilai sebagai pribadi dan sebagai warga masyarakal, dall kcmampuan untuk hidup bennasyarakat.

Perwujudan nilai-oilai sosial yang dik~ eli sekolah belum nampak dalam kehidupan sehari-bari, keterampilan sosial para lulusan peodidikan dasar khususnya masib mempribatinkan, partisipasi daJam beabagai kegiatan kemasyarakatan

(15)

semakin menyusut. Banyak penyebab yang melatarbelabngi mengapa pendidikan belum dapat memberikan basil seperti yang diharaplauL Faktor penyebabnya dapat

berpangkal pada kurikulum, cancangan,

pelaksana.

~ ataupun fak:tor-faktor

pendukung pembelajaran (Syaodih, 2009).

Lain halnya dengan metode konvensiooal yang merupakan suatu cara

kepada penceramah dan komunikasi yang teljadi scnh.. Metode pembelajaran konvensional baoyak digunakan guru untuk menyajilam suaiU materi pelajaran yang membuat siswa ceoderung malas untuk berpikir dan lalya meodengarkan tanpa ingin memahami apa yang telah disampaikan oleh guru, ini mc:mbuat para siswa mengantuk dan cepat bosan. Oleh sebab itu, seorang guru dituotut Ullb*: dapat menyajikan materi pelajaran semenarik mungkin. sebingga siswa mensa terpancing minat dan kreativitasnya untuk aktif dalam pelajaran kimia (Roestiyah. 2001).

Metode pembelajaran diskovery dalam tataoao pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat diterapkan dalam pembelajaran k:imia meogaaai laju reaksi. Materi laju reaksi, berdasarkan kajian pengembangao silabus dan peni1aim, merupakan materi yang dipelajari setelah materi e nergetika kimia. Kedua matfti iai saling terkait, karena lalu reaksi berbubungan erat dengan termokimia yang membahas kalor reaks i yang juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi Laju reaksi perlu dipelajari karena berkaitan erat dengan kehidupan kita sebari-hari. Mi.salnya, proses pengeringan bahan makanan, Iaju pelarutan material, dan sebagainya Oleb karena itu agar mate ri tersebut dapat dipahami dengan baik, materi harus benar-bmar bermakna diterima o leh siswa.

Pelaksanaan dis koveri, dapat membuat siswa mempelajari secara langsung tentang proses-proses nyata. Selain itu pada diri siswa abn tumbuh dan berkembang rasa kesadaran ilmiah dan memiliki rasa kepercayaan diri umuk dapat menentukan dan memecahkan masalah yang mereka temukan, sehingga basil yang diperoleh tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan siswa (Roestiyah, 2001).

Dalam mempelajari materi pokok laju reaksi, siswa diajak dalam memecahkan masalah pembelajaran dengan baik, dimana materi laju labi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat diajak fedibat lwg g lllltUk mene mukan dan

(16)

membuktikan konsep yang mereka terima dari guru. Den§m demikian berarti siswa telah terpancing untuk mengeluarkan ide-ide ketik.a

guru

meogajukan suatu masalab.

Berdasarkan latar belakang maka diajukan pcadiliao tentang :"Pengarub Pembelajanm Diskoveri dalam Tataoan Pembdajara Kaoperatif Tipe .Jigsaw Terbadap Hasil Belajar Kimia dan Keterampilu SGsial Siswa SMAN 3 Padangsidimpuan".

1.2 ldentifikasi Masalab

Berdasarkan Jatar belakang di atas maka dapat cliidenlifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar kimia? Apakah metode pembelajaran yang diterapbo guru dalam kegiatan belajar mengajar kimia di kelas selama ini sudab cukup efek!if! Bagaimana prestasi belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw? Bagaimana basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran diskoveri dalam tabman pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw? Apakah ada pengaruh pembelajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw techadap ketecampilan sosiaJ siswa daltan belajar kimia? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi basil belajar kimia siswa?

1.3 Batasan Masalab

Dalam penelitian ini batasan masalah yang akan d*liti yaitu:

I. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA semester

t

pada tahun pelajaran 2009/2010.

2. Sekolah yang diteliti yaitu: SMA Negeri 3 Padangsidimpuan.

3. Hasil belajar kimia siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada ranah C ,-C4 saja pada pokok bahasan laju reaksi.

4. Keterampilan yang diperoleh dibatasi pada keterampilan sosial siswa.

5. Metode pembelajaran dibatasi untuk kelompok cbpc:rimen menggunakan pembelajaran diskoveri dalam tataoan pembelajanua kooper.Uif tipe Jigsaw dan pembelajaran diskoveri sedangkan untuk kcnrol menggunakan metode

konvensional.

(17)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi mas-lab, " -pembatasan masalah di atas, masa}ah penelitian ini dapat dirumusbn sebepj beriblt:

1. Bagaimanakah interaksi basil belajar kimia siswa ymg diajarkan dengan menggunakan pembelajaran diskoveri dalam aaa..t paabelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diskoveri dan konvensionaJ dengan keterampilansosia1 siswa?

2. Bagaimanakah keterampilan sosial siswa dalam ~ kimia yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran diskowri cW.m tatanan pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw?

3. Bagaimanakah pengarub pembelajaran diskoveri dalam tatanan kooperatif tipe Jigsaw, pembelajaran diskoveri, dan pembela_;.aa b.vensional terhadap basil belajar kimia dan keterampilan sosial siswa?

l.S. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dapat dijabalbo bdx::n'*

aaguan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui interaksi basil belajar sis"Ml yang diajarkan deogan menggunakan pembelajaran diskoveri dalam 1ataDan panbelajaran kooperatif tipe Jigsaw, diskoveri, dan konvensional dmgan ketamnpiiM sosial siswa.

2. Untuk mengetahui keterampilan sosial siswa daJam bdajar kimia yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran diskoveri dabm tatanan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran diskoveri dalam tatanan kooperatif tipe Jigsaw, pembelajaran diskoveri, dan pembelajar.m bnvensional terhadap hasil belajar kimia dan keterampilan sosial siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari basil penelitian ini, diharapbndapatmemileaiba-raat kepada tenaga pendidik yang bersifat teoritis dan praktis:

1. Secara teoretis: hasil penelitian diiBapba ba f !I sebagai sumbangan pemik.iran bagi guru-guru, pengelola, pengcri . . dan lembaga-lembaga

(18)

pendidikan dalam dinam.ika kebutuhao siswa, balm& IIIIISUkkan bagi peneliti yang lain yang membahas dan meneliti permasalahan ~ sama.

2. Secara praktis: basil peneJitian bc:rmao&at bagi ~ untuk memperluas wawasan dalam menggunakan modelhoetode ped»clajaa~ agar basil belajar dan keterampilan sosial siswa dapat meoingbt.

(19)

5.1. Simpulan

BABV

SDWPULAN,~PLIKASIDANSARAN

Berdasarka basil dim pembahasan penelitian yaug tdah ~ pada Bab IV, maka dapat diambi1 simpulan sebagai berikut:

1. lnteraksi antara hasil belajar kimia dengan keterampilao sosial siswa pada ketiga

kelompok perJaJt.. yairu pembelajaran diskoveri clalam t.ataoaa Jcooperatif ripe Jigsaw, diskoveri daD konvensional memberikan pengarub yang signifibn dengan rerata kuadrat 1ft tcs

=

0,437 (R2 pada sig. 0,985) dan nd3-rata kuadr3t pos tes

=

0,610 (R2padasig.0,763).

2. Keterampilan sosial siswa dalam belajar kimia yang diajarbn dengan menggunakan pc> .. dajaran diskoveri dalam tataoan pembebganm lrooperatif tipe Jigsaw juga meoiap:at dan lebih baik bila dibandingkan dengan keterampilan sosial siswa yang dilj8r dengan pembelajaran diskoveri dan konvensional.

3. Terdapat pengamll pembelajaran diskoveri dalam taSanan pembelajarao kooperatif tipe Jigsaw terhadlp basil belajar kimia siswa dapal dilihat dengao ra1a-rata nilai

gain yang lebill tiDggi (0,62) dari basil belajar siswa yang diaj.- dengan

pembelajaran d.i.skmai (rata-rata gain

=

0,58) dan pembelajarao koovensional (rata-rata gain = 0,60). Sedangkan pengaruh pembelajaran diskoveri dalam tatanan pembelajaran koopciatif tipe Jigsaw terhadap keterampilan sosial siswa dimana

keterampilan sosial siswa dengan pembelajaran diskoveri daJam taaanan kooperatif tipe Jigsaw meniltgbt (dengan rerata = 74,77 dan standar deviasi - 8 ,70, sedangkan keterar..,ilan sosial siswa dengan pembetajaran diskoveri memiliki rerata = 67,75 claD standar deviasi = 8,79 dan keterampilan sosial siswa dengan pembelajaran konvcasional memil iki rerata 72,77 dan Slandar deviasi = 10,81 .

5.2. lmplikasi

Hasil ~ bipotesis memberikan kesimpulao babwa paaggunaan pembelajaran diskoveri . . _ . tatanan kooperatif tipe Jigsaw pada basil bellgar kimia siswa memberikan pwp ... yang signifikan dibandinglaua pada pembelaj3no disk:overi dan konvensionat Hasil ~ siswa yang diajar mengguoalam pembe~ diskoveri dalam tatanan koopendi(1ipe Jigsaw lebih baik dibandingbn dengan basil bdajat

siswa

(20)

yang diajar dengan pembelajaran diskoveri dan konveosional. dan basil belajar siswa yang diajar dengan pembdajaran konvensional lebih baik daripada basil belajar siswa

yang diajar secaca disk~. Hal ini disebabkan deogan menggunabn pembelajaran diskoveri dalam tatanan kooperatif tipe Jigsaw. maka materi kimia khususnya pokok bahasan laju reaksi yang bersifat abstrak sehingga sulit dipahami oJeh siswa misalnya

bagaimaiia

faktor

IU.S

bidang permuKaafi

dan

siiliu

mempengaruhi

~ taju

reaksi dapat menjadi lebib kookrit karena melihat bagaimana partikel-parti"kel sating bertumbukan. Sesuai deupn pendapat Bugh ( dalam Arsyad, 2005) mcoyaaaJcan bahwa kurang lebih 90% basil belajar seseorang diperoleh melalui iodera pandang. sekitar 5% diperoleh melalui indera dengan dan 5% lagi dari indera lainnya. Penelitian ini menggambarkan betapa pentingnya peranan media dan metode dalam pembelajaran. Tetapi siswa pada kelas diskoveri mengalami kesulitan k:arena mereka telah dibetajarkan dengan metOde yang tidak dittitori oleli gUrU.. sebab kdidalderbiasaan siswa dalam belajar sq»erti diskoveri menyebabkan basil belajar lebih reudah daripada konvensional. Hal ini jut,;a disebabkan keterbatasan gUill dalam meugkoordinir siswa dalam belajar penemuan.

Dalam penelitiaa ini digambarkan ketenunpilan sosial siswa yang diajar

dengan pembelajarao diskoveri dalam tatanan kooperatif ripe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengao ketenunpilan sosial siswa yang diajar dengan pembelajaran disk.uveri dan k:oriveosiOOid.. Hal ini dilpat dilihat didalam pmscs praJdi1wm dari skor tingkat keterampilan sosial basil angket yang diisi oleh siswa. Dapat juga disebabkan karena siswa belum pemah melakukan praktikum dengan mengguoakan sistem kooperatif.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas, maka

sesuai

dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

I. Melihat peugaull pembelajaran dapat meningbtbn keterampilall sosial dan basil belajaf sisWa, beiidaknya

gutu

kiniia berusaba unwk IDeliibelajarlcan siswa dengan IDCIDaAfaatkan pembelajaran yang sesuai dengan matai tersebut. 2. Hendaknya dalam pralrtilcum kimia guru tidak banya

sekect.

mcntransfer

konsep-koosep

killlia.

akan tetapi memikirkan dan melaksaoakan bagaimana
(21)

proses koosep-konsep itu terjadi, dipahami, dikuasai dan dipraktdbn oleh siswa dalam keiUdupan sehari-hari.

3. Guru barus meaguasai penggunaan berbagai media dan metode, paling tidak metode praldikum yang tersruktur dengan baik.

4. Sekolah sehaiknya menyediakan fasilitas laboratorium yang mmpdai uatuk

praktikilin

siswa.

5. Penelitian lebih . . disarankan agar peneliti lain meoeliti penpah ~

pembelajanm tedadap kemampuanlketerampilan sosial daD basil bdajar siswa..

Gambar

Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3 juga menunjukkan ukuran window maximum TCP W+e lebih besar dari TCP W+ dan berarti ukuran rata-rata window TCP W+e lebih baik dari TCP W pada

Jenis ayam lokal yang umum dipelihara pemilik ayam kabupaten Bogor dan Wonosobo yaitu ayam kampung, pelung, bangkok, gaga’, birma, arab, dan kate.. Preferensi masyarakat terhadap

Konflik merupakan salah satu bentuk proses sosial antara dua orang atau dua kelompok yang masing-masing berusaha menyingkirkan lawannya atau membuatnya

bahan organik meningkat (P&lt;0.01). 10 % Aspergillus niger dan 6 mg/kg Cr dapat meningkatkan inkorporasi Cr dalam SS dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil

Nilai eigen dan vektor eigen akan dicari dengan menggunakan polinomial karakteristik, sehingga dalam karya ilmiah ini terlebih dahulu akan dibahas polinomial

Penggunaan suplemen yang dikembangan dari satu materi pokok di SMA dan merupakan suatu hasil penelitian pada pokok bahasan limbah dalam pembelajaran Biologi di kelas

Pilihan kata (diksi) yang dominan yaitu kata serapan dari bahasa asing yang berjumlah 138 data, sedangkan yang jarang digunakan adalah kata konotatif dengan jumlah

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kualitas corporate governance yang diukur dengan