Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran semester II di Universitas “X” Bandung. Adapun subjek penelitian yang diteliti ialah mahasiswa Fakultas Kedokteran semester II. Peneliti mencoba fokus pada semester II di atas karena di dalam semester II merupakan semester yang di persepsikan oleh mahasiswa umum sebagai semester yang jumlahSKSnya cukup padat, sudah mengalami penyesuaian diri dengan lingkungan Fakultas Kedokteran selama satu semester, terdapat perjanjian pemutusan hubungan studi (DO) tahap pertama. Derajat prokrastinasi akademik dalam perkuliahan akan dapat diatasi bila siswa memiliki suatu kemampuan untuk mempertahankan motivasi belajar agar tidak melakukan penundaan . Tinggi rendahnya derajat prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa akan tercermin melalui prestasi akademikya.
Subjek dari penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Kedoketran semester dua, yang diharapkan mereka telah cukup beradaptasi dengan lingkungandan kurikulum perkuliahan di Fakultas Kedokteran. Subjek pun harus mendapatkan mata kuliah dari dosen yang sama sehingga cara mengajar dosen sebagai sebuah variabel dapat dikontrol oleh Peneliti.
Penelitian ini menggunakan alat ukur yang dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu pada teori dari Solomon dan Rothblum. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang negative dan moderat antara prokrastinasi akademik dan prestasi akademik pada mahasiswa semester dua Fakultas Kedokteran. Hal ini berarti tinggi rendahnya derajat prokrastinasi akademik tercermin dalam prestasi akademik mahasiswa.
DAFTAR ISI
ABSTRAK...iv
PRAKATA...v
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I : PENDAHULUAN...1
1.1. Latar belakang Masalah ...1
1.2. Identifikasi Masalah...10
1.3. Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian...11
1.3.1. Maksud Penelitian...11
1.3.2. Tujuan Penelitian ...11
1.4. Kegunaan Penelitian ...12
1.4.1. Kegunaan Ilmiah ...12
1.4.2. Kegunaan Praktis ...12
1.5. Kerangka Pemikiran...13
1.6. Asumsi ...21
1.7. Hipotesis ...21
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ...22
2.2. Prestasi Belajar...31
2.2.1. Evaluasi Belajar ... 31
2.2.2. Faktor pendorong seseorang belajar dengan baik ... 31
2.2.3. Definisi Prestasi belajar ...31
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ...33
3.1. Rancangan Penelitian...40
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...41
3.3. Alat ukur ...42
3.4. Populasi Sasaran dan Teknik Sampling...48
3.5. Teknik Analisis Data...50
3.6. Hipotesis ...51
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...52
4.1. Gambaran hasil penelitian ...52
4.2. Pembahasan...68
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ...75
5.1. Kesimpulan ...75
5.2. Saran ...76
DAFTAR PUSTAKA ...xv
DAFTAR RUJUKAN...xvi
Lampiran 4. Alat Ukur
Kata Pengantar.
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas
Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Salah satu tugas yang dipenuhi
adalah melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan bertemakan hubungan antara
prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik pada mahasiswa fakultas
kedokteran semester II.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon bantuan dan kerjasama
saudara/i untuk meluangkan waktu dalam mengisi angket yang diberikan. Data
saudara/i berikan akan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu
Psikologi terutama Psikologi pendidikan.
Kami sangat mengharapkan saudara bersungguh-sungguh mengisi angket ini
sesuai kenyataan yang ada dan menggambarkan keadaan diri saudara yang
sebenarnya. Data yang saudara berikan ini akan kami jaga kerahasiaannya.
Atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
DATA PRIBADI
•
Nama (Inisial saja) :...(L/P).•
Usia :...•
Angkatan :...•
IPK saya saat ini :•
Anak ke : ...dari...bersaudara.•
Alamat :......
•
Status :...•
Kegiatan atau aktivitas yangDiikuti secara aktif diluar
kampus :...
•
Pekerjaan diluar kuliah :...•
Apakah saudara/i tinggal bersama dengan kedua orang tua ?a. Ya b. Tdk
•
Apakah saudara/i yang memilih Fakultas Kedokteran karena memang betul-betul tertarik pada ilmu Kedokteran itu sendiri ? Ya / TdkJika Ya, mengapa saudara tertarik pada bidang ilmu kedokteran ?
...
Jika Tdk, mengapa saudara tetap memilih berkuliah di Fakultas Kedokteran?
...
•
Apakah hal diatas (rasa tertarik pada bidang Fakultas Kedokteran) mempengaruhikegiatan belajar mengajar anda selama ini ? Ya / Tdk.
Jika Ya, Tolong saudara jelaskan sejauhmana pengaruhnya
...
Jika tidak, tolong saudara jelaskan alasannya
SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
PETUNJUK PENGISIAN
BAGIAN PERTAMA
Pada bagian pertama ini terdapat sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan aktivtas perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan bagaimana
caranya saudara dalam mengerjakan tugas-tugas akademis saudara.
Adapun pada bagian pertama ini terdapat dua cara menjawab yaitu
Cara I :
Digunakan untuk mengukur kemampuan saudara untuk melakukan tugas.
Nilai 1 untuk jawaban tidak mampu mengerjakan tugas, sedangkan nilai 5 untuk
jawaban sangat mampu mengerjakan suatu tugas.
SS S CS TS STS
Sangat Sesuai Cukup Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Contoh :
Menurut saudara apakah saudara
mampu menyelesaikan mengisi
kuesioner ini ?
Cara II :
Saudara diminta untuk membaca dan memahami setiap peryataan dengan
sebaik-baiknya, kemudian saudara diminta untuk memilih salah satu jawaban dari
setiap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu kotak
jawaban yang tersedia. Adapun cara menjawabnya adalah sebagai berikut :
TP J K HS S
Tidak Pernah Jarang Kadang-kadang Hampir Sering Sering
Dalam semua pernyataan yang diberikan, harus diperhatikan bahwa saudara
melakukan perbuatan-perbuatan tersebut bukan karena adanya hambatan dari luar diri
saudara, yang merupakan alasan alasan yang tidak bisa saudara kendalikan, tetapi
karena betul betul dari dalam diri saudara sendiri.
Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah benar, baik/ buruk. Setiap orang
mempunyai jawaban yang khas untuk dirinya sendiri dan berbeda dengan orang lain,
karenanya jawaban yang paling tepat adalah jawaban yang paling sesuai
menggambarkan diri saudara.
Contoh :
Saya langsung mengerjakan kuesioner
setelah diberikan aba-aba mulai
TP J K S SS X
Kuesioner Prokrastinasi Akademik
Tugas membuat tulisan
I.I. Tugas membuat makalah
1. Menurut saudara, apakah saudara mampu
mengerjakan tugas membuat makalah atau paper
sesuai jadwal yang telah ditetapkan ?
2. Saya sulit memulai mengerjakan tugas membuat
makalah atau paper.
3. Saya menyelesaikan tugas membuat makalah atau
paper beberapa jam dari batas yang telah
ditetapkan.
4. Sampai batas waktu yang telah ditetapkan tugas
membuat makalah tidak selesai saya kerjakan
I.2. Tugas membuat laporan praktikum
5. Menurut saudara, apakah saudara mampu
membuat laporan praktikum sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan ?
6. Saya sulit memulai membuat laporan praktikum.
7. Laporan praktikum saya selesaikan beberapa jam
sebelum tugas itu dikumpulkan.
8. Laporan praktikum tidak selesai saya kerjakan
sampai saat tugas itu dikumpulkan.
I.3. Tugas menterjemahkan text book
9. Menurut saudara, apakah saudara mampu
menterjemahkan text book sesuai dengan jadwal
10. Saya sulit memulai menterjemahkan text book
11. Saya menyelesaikan menterjemahkan text book
beberapa jam dari batas waktu yang telah
ditetapkan.
12. Saya tidak menyelesaikan menterjemahkan text
book sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Belajar menghadapi ujian
II.1. Belajar menghadapi pretest dan postest
13. Menurut saudara, apakah saudara mampu belajar
untuk menghadapi pretest dan post test praktikum
beberapa hari sebelum pretest dan posttest
berlangsung ?
14. Saya sulit memulai belajar untuk menghadapi
pretest dan postest praktikum
15. Saya menyelesaikan belajar untuk menghadapi
pretest dan postest praktikum beberapa jam
sebelum pretest dan post test dimulai
16. Sampai pretest dan posttest praktikum
berlangsung, saya tidak selesai mempelajari
materi pretest dan posttest.
II.2. Belajar menghadapi Ujian semester
17. Menurut saudara, apakah saudara mampu belajar
menghadapi ujian semester beberapa pekan
sebelum ujian semester tersebut berlangsung ?
18. Saya sulit memulai belajar untuk menghadapi ujian
semester
19. Belajar setiap bahan ujian semester saya selesaikan
beberapa jam sebelum ujian semester tersebut
20. Saya tidak selesai belajar bahan ujian semester
sampai saat ujian semester tersebut berlangsung.
Membaca
III.1. Mempersiapkan membaca diktat kuliah
sebelum perkuliahan dimulai.
21. Menurut saudara, apakah saudara mampu
menyelesaikan tugas membaca diktat kuliah yang
diminta oleh dosen ?
22. Tugas membaca diktat kuliah oleh dosen sulit saya
mulai.
23. Tugas membaca diktat kuliah oleh dosen saya
selesaikan hanya beberapa jam sebelum
perkuliahan dimulai.
24. Tugas membaca diktat kuliah oleh dosen tidak
selesai saya baca sampai perkuliahan tersebut
dimulai.
III. 2. Menyelesaikan tugas membaca text book 25. Menurut saudara, apakah saudara mampu
menyelesaikan membaca text book yang diminta
oleh dosen ?
26. Tugas membaca text book yang diminta oleh
dosen sulit saya mulai.
27. Tugas membaca text book yang diminta oleh
dosen saya selesaikan hanya beberapa jam sebelum
dosen menguji saya
28. Tugas membaca text book tidak saya selesaikan
Kinerja tugas adminstratif.
IV.1. Perencanaan perwalian
29. Menurut saudara apakah saudara mampu membuat
rencana perwalian sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan ?
30. Saya baru mulai mengambil lembaran perwalian
satu hari sebelum perwalian dimulai.
31. Lembaran perwalian saya ambil beberapa jam
sebelum perwalian dimulai.
32. Lembaran perwalian belum saya ambil sampai
perwalian dimulai.
IV.2. Menyelesaikan pembayaran uang kuliah 33. Menurut saudara, apakah saudara mampu
mengurus pembayaran uang kuliah setiap semester
sesuai pada waktunya
34. Saya membayar uang kuliah setiap semester satu
hari sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
35. Saya membayar uang kuliah beberapa jam sebelum
batas waktu yang telah ditentukan.
36. Sampai batas waktu yang ditentukan saya belum
menyelesaikan pembayarn uang kuliah.
IV.3. Pengembalian barang yang dipinjam dari
kampus.
37. Menurut saudara, apakah saudara mampu
mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari
kampus sesuai dengan batas waktu yang
38. Saya mengembalikan barang-barang yang
dipinjam dari kampus pada hari terakhir dari batas
waktu yang ditentukan.
39. Sampai batas waktu yang ditentukan, saya belum
mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari
kampus.
40. Saya terlambat mengembalikan barang yang
dipinjam dari kampus
Menghadiri pertemuan
V.1. Menghadiri perkuliahan
41. Menurut saudara apakah saudara mampu masuk
kuliah tepat pada waktunya
42. Saya terlambat masuk kuliah sampai batas terakhir
waktu toleransi yang diberikan oleh dosen.
43. Saya sampai ke kampus bersamaan dengan
datangnya dosen yang mengajar kuliah yang .
44. Saya terlambat masuk kuliah melebihi batas
terakhir waktu toleransi yang diberikan dosen
sehingga saya tidak boleh masuk kelas.
V.2. Menghadiri praktikum
45. Menurut saudara apakah saudara mampu
menghadiri praktikum tepat pada waktunya ?
46. Saya terlambat masuk praktikum sampai batas
waktu toleransi yang diberikan kepala bagian
laboratorium.
47. Saya terlambat masuk praktikum melebihi batas
waktu yang diberikan kepala laboratorium namun.
48. Saya terlambat masuk praktikum melebihi batas
waktu yang ditentukan kepala laboratorium dan
tidak dijinkan mengikuti praktikum.
Kinerja akademik secara keseluruhan
VI.1. Mendapatkan diktat perkuliahan
49. Menurut saudara apakah saudara mampu
mendapatkan diktat perkuliahan pada saat
perkuliahan berlangsung.
50. Saya mendapatkan diktat perkuliahan satu hari
sebelum perkuliahan dimulai.
51. Saya mendapatkan diktat perkuliahan sesaat
sebelum perkuliahan mata kuliah tersebut dimulai.
52. Diktat perkuliahan tidak saya dapatkan hingga
perkuliahan mata kuliah tersebut dimulai
VI.2. Mendapatkan diktat praktikum
53. Menurut saudara apakah saudara mampu
mendapatkan diktat praktikum sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan ?
54. Saya mendapatkan diktat praktikum satu hari
sebelum praktikum mata kuliah tersebut dimulai.
55. Saya mendapatkan diktat praktikum sesaat
sebelum praktikum mata kuliah tersebut dimulai.
56. Diktat praktikum tidak saya dapatkan hingga
praktikum mata kuliah tersebut dimulai
VI. 3. Melengkapi catatan.
57.Menurut saudara, apakah saudara mampu
melengkapi catatan pada saat perkuliahan berlangsung.
57. Saya sulit memulai mencatat atau melengkapi
catatan perkuliahan
58. Catatan perkuliahan saya selesaikan untuk
dilengkapi hanya beberapa jam sebelum
perkuliahan mata kuliah tersebut dimulai
59. Catatan perkuliahan tidak selesai saya lengkapi
sampai mata kuliah tersebut dimulai
VI. 4. Melengkapi diktat perkuliahan
60. Menurut saudara apakah saudara mampu
melengkapi diktat perkuliahan sampai batas waktu
yang ditentukan ?
61. Saya sulit memulai melengkapi diktat praktikum.
62. Saya menyelesaikan melengkapi diktat praktikum
beberapa saat sebelum praktikum dimulai.
63. Sampai saat praktikum berlangsung, saya belum
selesai melengkapi diktat praktikum.
VI.5. Membersihkan lab jas kotor
64. Menurut saudara, apakah saudara mampu
membersihkan lab jas kotor sampai praktikum
dimulai?
65. Saya sulit memulai membersihkan lab jas kotor.
66. Saya selesai membersihkan lab jas kotor beberapa
jam sebelum praktikum dimulai.
67. lab jas kotor belum saya bersihkan sampai
SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
PETUNJUK PENGISIAN
BAGIAN KEDUA
Pada bagian ke-2 ini, saudara akan diberikan sebuah situasi, situasi tersebut
adalah situasi tentang penundaan pengerjaan tugas yang telah diberikan dosen. Jika
saudara berada dalam situasi tersebut alasan alasan apa saja yang membuat saudara
melakukan penundaan pengerjaan tugas akademik ini.
Saudara boleh memilih lebih dari 1 alasan dari semua alasan-alasan yang
diberikan dibawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada nomor didepan
alasan-alasan yang saudara anggap sesuai dengan diri saudara.
Apabila saudara mempunyai alasan lain yang tidak terdapat pada alasan alasan
yang telah diberikan saudara boleh menuliskan ditempat yang telah disediakan.
No Alasan
1. Saya ingin memperoleh hasil yang terbaik walaupun waktu yang diperlukan
lebih lama
2. Khawatir bila pekerjaan saya tidak memenihi harapan / tidak sesuai dengan
keinginan dosen
3. Saya merasa tidak mampu mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
akademis.
4. Saya merasa tidak suka mengerjakan tugas- tugas yang berhubungan dengan
akademis
5 Saya merasa tidak bersemangat /malas ketika mulai mengerjakannya
6. Saya melihat orang lain belum mengerjakan tugas mereka sehingga saya juga
belum mengerjakannya.
7. Adanya kesukaran untuk memutuskan mana yang harus dikerjakan terlebih
dahulu karena banyaknya tugas yang diberikan.
8 Saya tidak suka melakukan tugas yang diperintahkan.
9. Saya merasa tertantang bila mengerjakan tugas-tugas tersebut pada saat akhir.
11 Informasi yang saya peroleh belum benar benar lengkap sehingga saya tidak
ingin mulai mengerjakannya.
12. Saya merasa takut bila dianggap gagal akan tidak berhasil mengerjakan tugas
yang diberikan.
13. Saya merasa tidak yakin dapat mengerjakan tugas dengan baik.
14. Saya merasa tugas tersebut sulit dilakukan
15. Saya merasa bila mengerjakan tugas tersebut berarti dibutuhkan waktu yang
lama dan membosankan
16. Saya tidak dapat mengarahkan diri untuk memulai mengerjakan tugas tersebut
sesegera mungkin
17 Sering diselingi kegiatan lain yang lebih menarik seperti membaca buku cerita/
koran/ majalah, menonton TV, mendengarkan musik.
18 Tidak berani menolak apabila teman saya mengerjakan pekerjaan lain lebih
dahulu.
19 Saat mengerjakan, saya tidak bisa menolak ajakan teman untuk pergi main.
20 Takut tidak dapat mempertahankan hasil atau prestasi yang telah dicapai
21 Tidak berani menanyakan sendiri kepada dosen tentang hal hal yang tidak
dimengerti.
22 Adanya kesulitan memperoleh informasi dan juga buku referensi yang
dibutuhkan untuk mengerjakan tugas tersebut.
23 Tidak bisa mengerjakan sendiri, saya butuh pendapat dan saran dari orang lain.
24 Ada tugas lain yang lebih penting untuk dikerjakan terlebih dahulu
25 Saya merasa terlalu banyak beban tugas yang harus dikerjakan
26 Ada rasa puas bila mengerjakan tugas tersebut pada saat akhir
27 Menolak untuk menuruti kehendak/ batas waktu yang dibuat oleh orang lain
untuk menyelesaikan tugas tersebut
28 ...
29 ...
LAMPIRAN 5
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal
diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mengisi kebutuhan masyarakat akan tersedianya tenaga ahli
dan tenaga terampil dengan tingkat dan jenis kemampuan yang sangat beragam.
Mahasiswa sebagai peserta didik dan generasi muda mempunyai kedudukan dan peranan
penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional sehingga senantiasa perlu
dikembangkan.
Dalam proses belajar mengajar yang sistematis diperlukan adanya suatu tahapan
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah menguasai materi yang
diajarkan sebagai tujuan dari keseluruhan proses pendidikan. Mahasiswa yang ingin
menguasai materi memerlukan motivasi agar mampu menguasai dan mempertahankan
materi dengan baik. Mahasiswa dengan motivasi yang kuat akan memiliki daya lebih
untuk melaksanakan kegiatan belajar, namun tidak semua mahasiswa mempunyai
motivasi yang sama untuk menguasai materi sehingga mampu melalui tahap evaluasi
yang baik.Tahap evaluasi dicapai dengan baik dapat dilihat dari prestasi akademik.
Prestasi akademik mahasiswa di Perguruan Tinggi berupa Indeks Prestasi (IP) yang
dicapai setiap semesternya melalui Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS). Indeks Prestasi digunakan untuk melihat kemajuan belajar mahasiswa
(SKS) merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi
seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran
maupun program pendidikan satu jenjang yang lengkap ( Buku panduan 2004 Universitas
“X” Bandung).
Pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas “X” bertujuan untuk
mendidik mahasiswa melalui proses belajar menyelesaikan suatu kurikulum, sehingga
mempunyai cukup pengetahuan, keterampilan dan sikap positif untuk melakukan profesi
kedokteran dalam sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum
pemerintah yang berlandaskan Pancasila. Tujuan yang kedua ialah meningkatkan dan
mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran sesuai bakatnya, mengembangkan
ilmu kesehatan khususnya ilmu kedokteran dalam pendidikan dan penelitian serta
mencari penyelesaian masalah kesehatan penderita, masyarakat dan sistem pelayanan
kesehatan (Buku Panduan 2004, Universitas “X” Bandung ). Khusus untuk mahasiswa
semester II dituntut agar mampu menyelesaikan kurikulum dengan baik dan mampu
mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran dengan mengikuti perkumpulan
pelatihan dan pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh Fakultas Kedokteran
(Sekretaris Dekan Fakultas Kedoketran Universitas “X” Bandung).
Mahasiswa Fakultas Kedokteran semester II merupakan peralihan dari masa sekolah
di SMU yang telah mengalami lingkungan perkuliahan selama I semester. Mahasiswa
sebelumnya telah terbiasa dengan suasana lingkungan SMU dan kurikulum SMU,
kemudian harus mengalami dan melakukan penyesuaian diri di lingkungan Perguruan
mahasiswa mengalami transisi secara biologis, psikologis dan sosial. Pada masa ini
muncul kemampuan berpikir secara lebih kompleks sehingga mahasiswa diharapkan
dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik. Kemampuan remaja untuk berpikir
secara hipotesis dan abstrak mempengaruhi mereka untuk berpikir tentang diri mereka
sendiri, Pada saat ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan penyesuaian diri dengan
kurikulum Fakultas Kedokteran agar mampu mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif
yang memuaskan sehingga mampu melewati tahap I sistem pemutusan hubungan studi
yang diterapkan oleh fakultas kedokteran Universitas “X” pada semester genap.
Mahasiswa juga diharapkan mempunyai motivasi untuk menghadapi lingkungan belajar
yang keras dan kurikulum yang cukup banyak sehingga mampu bertahan dan terus
melanjutkan studi lebih lanjut.
Kurikulum Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung menuntut mahasiswanya
menempuh beban Sistem Kredit Semester (SKS) sebanyak 157 SKS yang tersebar dalam
8 semester yang setiap semesternya berkisar antara18 SKS sampai 20 SKS. Pada
semester ganjil mahasiswa fakultas kedokteran ditawarkan untuk menempuh beban SKS
20, 20, 18, 20 SKS. Pada semester genap ditawarkan untuk menempuh beban SKS 18,
20, 20, 19 SKS. Hal ini membuat setiap mahasiswa harus bersaing agar mereka tidak
tertinggal serta mampu mengambil beban SKS yang disajikan oleh Fakultas Kedokteran
setiap semesternya. Fakultas Kedokteran mempersyaratkan mahasiswanya untuk lulus
dengan nilai minimal C pada mata kuliah khusus kedokteran. Mahasiswa semester II
dapat mengambil mata kuliah semester III dengan prasyarat telah menyelesaikan mata
Kedokteran mempunyai jumlah SKS yang banyak dan padat setiap semesternya
dibandingkan dengan Fakultas yang lain di Universitas “X” Bandung. Pada semester II
dibebankan 20 SKS dengan jumlah mata kuliah sebanyak 8 mata kuliah. Pada semester I
hingga semester V terdapat beberapa praktikum yang harus dijalani oleh mahasiswa.
Setiap praktikumnya disediakan waktu 4 jam serta diadakan pretes dan post test. Khusus
untuk semester II terdapat 4 mata kuliah praktikum yang harus dijalani oleh mahasiswa
setiap minggunya, masing-masing mata kuliah praktikum membutuhkan waktu 4 jam.
Tidak hanya itu saja sangat banyak jumlsh halaman setiap buku yang harus dihafalkan di
setiap mata kuliah sehingga bila menghadapi ujian semester para dosen menerapkan
sistem pilihan berganda dengan jumlah 100 soal dengan waktu 120 menit. Jumlah waktu
yang harus ditempuh mahasiswa semester I sampai VI untuk kuliah setiap harinya
berkisar 8 hingga 9 jam. Fakultas Kedokteran juga menerapkan sistem pemutusan
hubungan studi (Drop Out) pada mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan IPK yang
diterapkan setiap semeter genap.
Dengan keadaan situasi lingkungan yang demikian, mahasiswa kadang kadang
melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas akademik. Prokrastinasi ialah perilaku
menunda aktivitas untuk beberapa saat. Seseorang akan dikatakan melakukan tindakan
prokrastinasi bilamana secara sengaja menunda tugas-tugas yang bermanfaat dan penting
bagi dirinya, termasuk tugas-tugas yang menjadi prioritas utama, hingga muncul perasaan
cemas dan perasaan bersalah akan tetapi tindakan ini tetap dilakukan berulang-ulang
(Ferrari 1991a dalam Ferari & Mc Cown. W. 1995). Prokrastinasi dalam bidang
ditentukan telah habis. Para prokrastinator biasanya adalah orang yang ingin dan mampu
mengerjakan tugas, mereka telah mencoba dan merencanakan dengan matang sesuai
dengan tuntutan tugas pada umumnya, tetapi tidak diselesaikan atau ditunda dalam
mengerjakan tugas tersebut. Prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas “X” Bandung berbentuk prokrastinasi tidak fungsional dimana tugas tugas
yang penting yang seharusnya segera diselesaikan atau tugas yang seharusnya tidak
memerlukan waktu khusus untuk mengerjakannya tetapi karena ditunda dikerjakan maka
dibutuhkan waktu khusus untuk mengerjakannya. Kecenderungan umum untuk menunda
tugas akademik kadang muncul dari cara seseorang memandang tugas tersebut dengan
pesimis, pikiran yang berlebihan terhadap tersedianya waktu sehingga menimbulkan
sikap optimis yang berlebihan, atau pikiran tidak mencukupinya waktu yang tersedia
sehingga menimbulkan sikap pesimis yang berlebihan sehingga membentuk prokrastinasi
perilaku. Selain kecenderungan menunda kinerja perilaku ini juga merupakan cara
menghindari tugas yang tidak menyenangkan (Ferrari dan Cown, 1995).
Menurut pandangan mahasiswa semester II, kurikulum di Fakultas Kedokteran ini
membuat mereka harus belajar dengan giat agar tidak dikenakan pemutusan studi (DO),
karena pada akhir semester II mereka terikat dengan perjanjian IPK minimum 2,00 dan
telah lulus 75 SKS. Mereka pun perlu menyesuaikan diri dengan situasi belajar di
Fakultas Kedokteran, karena bahan-bahan mata kuliah yang disajikan sangat banyak
ditambah dengan waktu yang sempit. Dosen hanya menjelaskan sekilas saja sehingga
mereka harus memanfaatkan waktu senggang untuk belajar lagi. Belum lagi bila
oleh dosen mereka. Cara penegurannya bisa dengan pengeluaran mahasiswa dari ruang
belajar atau diberikan tugas menerjemahkan. Biaya kuliah di Fakultas Kedokteran
merupakan yang termahal di Universitas “X”. Bila mahasiswa kuliah melebihi 5 tahun
maka akan dibebankan biaya kuliah yang sama dengan angkatan baru.
Menurut salah seorang dosen Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung, mata
kuliah pada semester II ini memiliki beban SKS yang banyak. Pada masa ini mahasiswa
semester II sedang melakukan penyesuaian diri dengan suasana perkuliahan yang berbeda
dengan suasana belajar di SMU. Mahasiswa yang melakukan penundaan dalam tugas
menghafal tidak akan mampu melaksanakan praktikum dengan baik sehingga dengan
terpaksa dosen memberikan tugas tambahan menterjemahkan yang harus dikerjakan di
rumah atau dikeluarkan dari ruangan praktikum. Sanksi yang diberikan tergantung
kepada setiap Kepala Laboratorium. Mahasiswa semester II juga melakukan penyesuaian
diri dengan kurikulum Fakultas kedokteran. Pada semester II mereka diikat dengan
perjanjian Drop Out untuk mahasiswa yang memiliki IPK kurang dari dua. Bila pada
semester I mahasiswa kedokteran memiliki IPK dibawah 2,00 maka akan diberikan surat
peringatan dan pada semester II akan diterapkan sistem pemutusan hubungan studi bila
IPK mereka tetap di bawah 2,00. Setiap tahunnya pada semester genap terdapat
mahasiswa yang harus dikeluarkan dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran
paling banyak melakukan pemutusan studi pada tahap pertama (semester II). Pada
mahasiswa semester III, rata-rata mahasiswa sudah mengerti apa yang dituntut oleh
yang sama dengan teman mereka yang telah di Drop Out sebelumnya.
Menurut Solomon & Rothblum (1984) unsur-unsur prokrastinasi akademik terdiri
atas enam area akademik. Disesuaikan dengan kurikulum Fakultas kedoketran area
pertama adalah tugas menulis yang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban
membuat makalah, membuat laporan praktikum, menterjemahkan dari text book. Area
yang kedua ialah persiapan menghadapi ujian, meliputi penundaan dalam persiapan
menghadapi pretest dan post test praktikum, persiapan menghadapi ujian semester. Area
yang ketiga adalah membaca, meliputi penundaan dalam tugas membaca buku referensi
atau tugas membaca diktat kuliah.. Area yang keempat ialah kinerja tugas administratif
mencakup penundaan perwalian, membayar uang kuliah dan mengembalikan
barang-barang yang dipinjam dari kampus. Area yang kelima ialah menghadiri pertemuan
meliputi penundaan menghadiri kuliah dan praktikum. Area yang keenam adalah kinerja
akademik secara keseluruhan, meliputi penundaan untuk mendapatkan diktat perkuliahan,
diktat praktikum, melengkapi catatan, melengkapi diktat praktikum, dan membersihkan
jas laboratorium yang kotor.
Mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas “X” Bandung yang melakukan prokrastinasi
akan melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas menulis, menghadapi ujian,
membaca buku, kinerja tugas administratif, menghadiri pertemuan, dan kinerja akademik
secara keseluruhan. Perilaku ini membuat tugas tersebut tidak terselesaikan tepat waktu.
Indeks prestasi mahasiswa menjadi menurun karena kemajuan belajar mahasiswa setiap
prestasi akademik mahasiswa setiap semesternya.
Berdasarkan angket yang disebarkan kepada 40 orang mahasiswa Fakultas
Kedokteran semester II Universitas “X” Bandung sebanyak 17,5 % mengatakan bahwa
mereka membuat laporan pada malam hari sebelum dikumpulkan dengan alasan malas.
Persiapan menghadapi ujian dilakukan seminggu sebelum ujian dengan menghafal bahan
ujian yang paling banyak terlebih dahulu. Sebelum kuliah mereka tidak mempersiapkan
diri membaca dengan alasan menghafal bahan praktikum. Bila perwalian mereka akan
merencanakan sehari sebelum perwalian dengan alasan malas dan membayar uang kuliah
pada saat batas terakhir. Dalam hal mengikuti kuliah mereka akan berusaha masuk dan
hanya sekali-kali mengambil “jatah” bila dosen yang mengajar dirasakan membosankan.
Sebelum kuliah mereka menyiapkan peralatan sesaat sebelum kuliah. Mahasiswa yang
demikian memiliki IPK yang memuaskan, berkisar antara 2,78 sampai 3,25
Sementara itu sebanyak 22,5 % mahasiswa mengatakan mereka akan mengerjakan
laporan praktikum pada malam hari sebelum dikumpulkan dengan alasan malas untuk
memulai mengerjakan tugas tersebut karena tidak menarik. Sebagian dari mereka
mengatakan bila melakukan prokrastinasi perasaan yang timbul yaitu biasa saja namun
adapula yang merasa cemas. Persiapan menghadapi ujian, dilakukan dengan SKS
(“Sistem Kebut Semalam”) dengan alasan lebih hapal dengan cara ini. Mahasiswa ini pun
berpendapat tidak tahan membaca buku yang tebal sehingga lebih suka membaca teori
yang ada dalam buku praktikum saja dan itu pun hanya dibaca sesaat sebelum praktikum.
Mereka akan mulai menyusun strategi mata kuliah apa yang akan diambil pada saat
pembayaran. Pada mata kuliah tertentu mahasiswa ini lebih senang menitipkan absen
pada temannya. Bila tidak bisa, mereka akan langsung masuk dan menandatangani
kehadiran di saat dosen hendak keluar. Mereka melakukan ini dengan alasan lebih senang
mengobrol di kantin atau sengaja datang hanya untuk memnandatangani daftar hadir. Bila
kuliah mahasiswa ini hanya membawa buku praktikum saja, jas lab dan ballpoint.
Mereka tidak senang membawa tas karena akan merepotkan bila telah selesai kuliah, bila
jas lab belum terlihat coklat maka tidak akan dicuci dengan alasan malas. Mahasiswa
demikian memiliki IPK yang kurang memuaskan, berada antara 1,25 dan 1,80.
Sebanyak 25 % mahasiswa menyatakan bahwa, tugas yang membuat mereka
melakukan tindakan prokrastinasi adalah membuat tugas terjemahan, namun perasaan
malas yang timbul hanya sesaat. Mereka akan mencicil mengerjakan tugas ini, bila
memungkinkan mereka akan menyelesaikan tugas ini. Jika mereka menangguhkan tugas
maka akan timbul perasaan tidak tenang, kurang lega, takut keasyikan melakukan yang
lain sehingga tidak selesai pada waktunya. Bila menghadapi ujian, mahasiswa ini
mempersiapkan diri membaca bahan ujian seminggu sebelumnya dengan alasan
membaca berulang-ulang akan lebih membantu. Pada saat melakukan tugas administratif
seperti perwalian, mahasiswa ini sebelumnya sudah mempersiapkan apa yang akan
diambil dan datang untuk melakukan perwalian di pagi hari. Mahasiswa ini juga
berpendapat membaca bahan kuliah pada malam hari sebelum kuliah akan membuat
mereka bisa menyerap mata kuliah dengan lebih baik. Mereka juga akan masuk kelas
setiap harinya dengan alasan merasa rugi bila tidak masuk. IPK mahasiswa ini sangat
tugas menulis makalah, rangkuman text book, laporan kelompok, laporan praktikum,
menterjemahkan text book, agar mereka bisa istirahat lebih cepat. Persiapan menghadapi
UTS atau UAS dilakukan dengan memilah mata kuliah mana yang paling banyak
bahannya kemudian dibaca seminggu sebelum ujian. Mahasiswa ini akan membaca
setelah semua tugas laporan selesai namun hanya sekilas. Mereka akan mulai menyusun
dan memikirkan apa yang akan diambil setelah menerima formulir perwalian. Mahasiswa
ini pun akan selalu berusaha untuk masuk kuliah atau mengikuti kuliah tambahan.
Beberapa menit sebelum berangkat kuliah mahasiswa ini baru akan menyiapkan
perlengkapan kuliah IPK mereka berada antara rentang 2,30 sampai 2,50.
Dari hasil angket dapat diungkapkan terdapat mahasiswa semester II yang melakukan
penundaan dalam memulai melakukan tugas dan kegagalan dalam menyelesaikan tugas
akademik mereka, namun mempunyai prestasi akademik yang kurang memuaskan, tetapi
terdapat juga mahasiswa mempunyai prestasi akademik memuaskan dan sangat
memuaskan. Terdapat juga mahasiswa semester II yang berpendapat jarang melakukan
penundaan dalam memulai mengerjakan tugas atau jarang untuk tidak menyelesaikan
tugas tepat waktu namun memiliki prestasi akademik yang berada dalam kategori tinggi
dan rendah
Berdasarkan kenyataan-kenyataan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik pada
Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara Prokrastinasi Akademik dengan
Prestasi Akademik dari mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran di Universitas “X”
Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan
antara prokrastinasi akademik dan prestasi akademik pada mahasiswa semester II
Fakultas Kedokteran di Universitas “X” Bandung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Prokrastinasi
akademik dengan Prestasi Akademik pada mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran di
Universitas “X”Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian.
Kegunaan praktis penelitian ini untuk pihak-pihak yang terkait yaitu memberikan
informasi kepada mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran mengenai hubungan antara
prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik mereka sehingga mereka mengetahui
apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan.
Bagi para peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan
penelitian tentang prokrastinasi pada mahasiswa kedokteran.
Kegunaan teoretis penelitian ini adalah dapat melengkapi khasanah ilmu pengetahuan
dalam ilmu psikologi pada umumnya, sebagai bahan masukan mengenai gambaran
terhadap prestasi akademik. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
yang bermanfaat dan dikembangkan sebagai sebuah titik tolak bagi penelitian-penelitian
selanjutnya.
1.5. Kerangka Pemikiran.
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran semester II dituntut untuk memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang
diperoleh mahasiswa melalui proses belajar dengan menyelesaikan suatu kurikulum yang
dibebankan oleh Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung.
Didalam fakultas kedokteran terdapat banyaknya beban SKS yang harus diambil
juga terdapat banyaknya jumlah diktat kuliah dan jumlah halaman yang harus dipelajari
oleh mahasiswa kedokteran. Fakultas kedokteran melakukan evaluasi terhadap
mahasiswanya dengan mempersyaratkan IPK minimal setiap semester genap, apabila
mahasiswa kedokteran tidak mampu memenuhi syarat IPK yang ditetapkan maka
Fakultas akan menerapkan sistem Drop Out (DO). Pada Mahasiswa semester II mereka
dituntut untuk memperoleh IPK minimal 2,00 dan menyelesaikan 75 SKS. Agar
mahasiswa Fakultas Kedokteran mampu mengikuti kurikulum yang disediakan oleh
Fakultas Kedokteran maka mahasiswa harus mampu untuk tidak menunda-nunda
melakukan tugas-tugas yang dibebankan Fakultas Kedokteran kepada mahasiswanya agar
dapat memiliki prestasi akademik yang cukup.
Mahasiswa kedokteran semester II melakukan penundaan atau prokrastinasi bila
bahan perkuliahan dan praktikum, menghadiri kuliah dan praktikum, mempersiapkan
diktat kuliah dan praktikum, membayar pembayaran kuliah dan mengembalikan barang
yang dipinjam dari kampus, melengkapi diktat praktikum, membersihkan lab jas.
Mahasiswa kedokteran yang melakukan prokrastinasi disebut dengan prokrastinator.
Menurut Silver dan Sabini dalam (Ferari & Mc Cown. W. 1995), prokrastinator adalah
orang yang ingin dan mampu mengerjakan tugas, mereka merencanakan dengan matang
apa yang harus dilakukan sesuai dengan tuntutan tugas namun pada akhirnya ditunda atau
sampai tidak diselesaikan.
Seseorang yang tidak mengerjakan tugas didasari oleh keyakinan bahwa tugas
tersebut menuntut mereka untuk mengeluarkan tenaga dan usaha yang terlalu banyak,
lama dan tidak menyenangkan (Ferrari, 1994b, Ferrari dan Emmons, 1995; lay, 1986;
Mc Cown, 1995). Mahasiswa kedokteran semester II yang melakukan penundaan
dikarenakan tugas yang harus mereka kerjakan terlalu banyak dan sulit. Mereka harus
mengerjakan laporan praktikum, melengkapi diktat praktikum namun disamping itu
mereka juga harus menghapal bahan pretest dan post test praktikum. Prokrastinasi ini
merupakan prokrastinasi perilaku.
Unsur-unsur prokrastinasi akademik terdiri atas enam area akademik. Pada
mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung enam area
akademik tersebut berupa penundaan dalam mengerjakan tugas menulis yaitu, Area
Pertama adalah tugas menulis yang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban
membuat makalah, membuat laporan praktikum menterjemahkan dari text book. Area
yang ketiga adalah membaca meliputi penundaan dalam tugas membaca buku referensi
atau tugas membaca diktat kuliah.. Area yang keempat ialah kinerja tugas administratif
mencakup penundaan perwalian, membayar uang kuliah dan mengembalikan
barang-barang yang dipinjam dari kampus. Area yang kelima ialah menghadiri pertemuan
meliputi penundaan dalam menghadiri kuliah dan praktikum. Area yang terakhir adalah
kinerja akademik secara keseluruhan yang meliputi penundaan dalam mendapatkan diktat
perkuliahan, diktat praktikum, melengkapi catatan, melengkapi diktat praktikum, dan
membersihkan lab jas kotor.
Dalam proses belajar terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses belajar
(Sumadi Suryabrata, 1995). Faktor yang berasal dari luar diri dan faktor yang berasal
dari dalam diri. Faktor yang berasal dari luar diri digolongkan menjadi faktor nonsosial
yaitu keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat yang dipakai. Mahasiswa
kedokteran dapat belajar dengan baik bila cuaca sedang baik, waktu belajar tepat,
tempatnya nyaman, alat yang digunakan untuk mendukung pencapaian proses belajar
lengkap. Faktor sosial yaitu faktor manusia yang menganggu proses belajar. Mahasiswa
dapat belajar dengan baik bila ia tidak diganggu oleh orang lain. Faktor yang berasal dari
dalam diri digolongkan menjadi dua. Faktor fisiologis yaitu keadaan tonus jasmani.
Keadaan jasmani mahasiswa yang lelah lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani
mahasiswa yang tidak lelah dan berfungsinya panca indera. Penggolongan yang kedua
yaitu faktor psikologis. Hal yang mendorong seseorang untuk belajar adalah adanya rasa
ingin tahu, kreatif, mendapatkan simpati dari teman, dosen, keinginan untuk memperbaiki
Suryabrata, 1995). Mahasiswa fakultas kedokteran yang mempunyai perasaan demikian
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Proses belajar yang terganggu akan berakibat
lebih lanjut pada hasil akhir yang akan diperoleh mahasiswa (prestasi akademik).
Prestasi akademik menurut Gage & Berliner adalah sesuatu yang diperoleh atau
dipelajari, merupakan suatu hasil dari proses belajar yang dibantu dengan instruksi dan
kegiatan belajar. WS. Winkel (1983) menyatakan terdapat 2 faktor utama yang
mempengaruhi prestasi akademik, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal adalah relasi dengan keluarga (lingkungan keluarga). Bila relasi dengan
keluarga buruk maka akan memecahkan konsentrasi mahasiswa kedokteran semester II
untuk belajar. Relasi dengan keluarga juga penting agar mahasiswa dapat memenuhi
kebutuhan belajar mahasiswa kedokteran semester II karena kuliah di Fakultas
Kedokteran semester II membutuhkan mahasiswanya untuk mempunyai atlas anatomi
tubuh dan atlas anatomi hewan yang dapat menganggu kesehatan, serta membutuhkan
foto kopi diktat kuliah yang cukup banyak dan tebal. Semua ini dipenuhi dengan bantuan
keluarga. Faktor eksternal yang kedua adalah relasi yang terjalin cukup baik dengan para
dosen dan assisten dosen sehingga tidak membuat masalah yang dapat mempengaruhi
nilai. Faktor eksternal yang ketiga adalah relasi dengan lingkungan, lingkungan tempat ia
belajar. Kelengkapan bahan dan alat untuk melakukan praktikum, ruang kelas yang
memadai dan letak kampus yang memenuhi syarat misalnya ditempat yang tidak terlalu
dekat dengan kebisingan atau jalan ramai. Mahasiswa juga diharapkan dapat
mengatasi masalah (kecerdasan) yaitu kemampuan mahasiswa kedokteran semester II
untuk mengatasi suatu masalah. Taraf kecerdasan ini mampu menentukan seberapa besar
keberhasilan mahasiswa kedokteran semester II dalam mempelajari sesuatu dan dapat
menjadi sarana untuk memprediksi pencapaian prestasi yang akan diraih mahasiswa
dalam suatu perkuliahan. Binet dalam Sumadi Suryabrata, 1995 menyatakan sifat
intelegensi ada tiga macam, pertama yaitu kecenderungan untuk menetapkan dan
mempertahankan tujuan tertentu. Makin cerdas seseorang, maka dia akan makin tetap
pada tujuan itu, tidak mudah dibelokan oleh orang lain dan suasana lain. Sifat yang
kedua, kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dengan maksud mencapai tujuan itu.
Makin cerdas seseorang akan makin dapat menyesuaikan cara-cara menghadapi sesuatu
dengan semestinya. Sifat yang ketiga yaitu kemampuan otokritik. Kemampuan untuk
belajar dari kesalahan yang dibuatnya. Makin cerdas seseorang makin dapat dia belajar
dari kesalahannya. Faktor internal yang kedua adalah motivasi mahasiswa kedokteran
semester II yaitu dorongan dari dalam diri mahasiswa kedokteran untuk memobilisasi
energi psikisnya untuk belajar agar bisa mendapatkan prestasi akademik yang
memuaskan. Motivasi mahasiwa untuk belajar dipengaruhi karena adanya kebutuhan
fisik, kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran, kebutuhan akan kecintaan dan
penerimaan dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan untuk mendapatkan
kehormatan dari masyarakat, sesuai dengan sifat untuk mengetengahkan diri. (Maslow;
Sumadi Suryabrata, 1995). Kebutuhan tersebut sebagai suatu keseluruhan yang
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Mahasiswa FK Smt II
Proses Belajar
Prokrastinasi Akademik
Faktor internal
- Kecerdasan
- Motivasi
Prestasi Akademik
Faktor Eksternal
- Faktor lingkungan
- Faktor keluarga
- Faktor pendidik
1. Mahasiswa perlu mencapai prestasi akademik yang optimal.
2. Terdapat faktor internal dan eksternal yang berperan dalam pencapaian prestasi
akademik.
3. Prokrastinasi akademik merupakan salah satu faktor yang berhubungan dalam
pencapaian prestasi akademik.
3.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan asumsi yang telah dijabarkan, maka hipotesis yang diajukan yaitu
terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik pada
KESIMPULAN DAN SARAN.
5.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa semester II
Fakultas Kedokteran Universitas “ X” Bandung, dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat hubungan negatif dan namun kecil antara prokrastinasi akademik
dengan prestasi akademik, artinya semakin tinggi prokrastinasi akademik maka
akan semakin rendah prestasi akademik yang diraih mahasiswa.
2. Hasil penelitian memperlihatkan aspek tugas membuat tulisan, persiapan dalam
menghadapi ujian, kinerja tugas administratif akademik, menghadiri pertemuan
berkaitan dengan prestasi akademik namun aspek persiapan menghadapi
membaca sebelum perkuliahan dimulai, dan aspek kinerja akademik secara
keseluruhan tidak berkaitan dengan prestasi akademik.
3. Hasil penelitian juga memperlihatkan mahasiswa yang melakukan prokrastinasi
akademik sebagian besar mengemukakan alasan kurang dapat membagi waktu
dan beban hal ini sesuai dengan teori yang mengemukakan salah satu ciri
prokrastinator adalah kurang dapat mengatur waktu dan beban (Caroline Senecal,
Richard Koestener dan Robert J. Valern, (1995) dalam Ferrari, 1995).
4. Hasil penelitian juga menunjukkan mahasiswa yang mempunyai minat pada
bidang ilmu kedokteran menunjukan prokrastinasi yang rendah dan prestasi
akademik yang memuaskan. Minat seseorang dapat memberikan arah dan dapat
kesukaran-untuk mempertahankan motivasi belajar sehingga cenderung kesukaran-untuk tidak menunda
menyelesaikan tugas akademik. Keadaan demikian membuat prestasi akademik
dapat dicapai dengan baik.
5. Hasil penelitian memperlihatkan mahasiswa yang aktif dengan kegiatan di luar
kampus sebagian besar mengalami prokrastinasi akademik yang tinggi dan
menunjukkan prestasi akademik yang rendah. Mereka menyatakan lebih baik
menggunakan waktu yang tersedia untuk melepas lelah dengan cara bersosialisasi
dengan teman mereka tanpa membicarakan masalah tugas akademik sehingga
terjadi penundaan dalam mengerjakan tugas akademik
5.2. Saran.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Saran bagi penelitian lanjutan :
• Prokrastinasi tidak hanya terkait dengan penangguhan tugas di bidang
akademik saja, tetapi dapat juga dilakukan penelitian mengenai prokrastinasi
dibidang industri
• Masih terbuka untuk dilakukan penelitian lain mengenai prokrastinasi
akademik dengan prestasi akademik pada Fakultas lain yang memiliki
akreditasi paling rendah di Universitas “X” Bandung.
• Prokrastinasi akademik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik. Oleh karena itu, masih terbuka penelitian lanjutan
mengenai hubungan antara prestasi akademik dengan faktor-faktor lain yang
2. Saran Praktis :
• Pihak Fakultas memberikan bimbingan dan mptivasi agar mahasiswa
dapat meningkatkan kemampuan untuk menghindari dari penundaan tugas
akademik sehingga mendapatkan prestasi akademik yang diharapkan,
misalnya dengan lebih aktif melakukan komunikasi lebih dalam melalui
perwalian oleh dosen wali masing-masing mahasiswa sehingga memacu
motivasi belajar mereka
• Orang tua memberikan bimbingan dan motivasi agar mahasiswa mampu
menghindari penundaan tugas akademik serta meningkatkan prestasi
akademiknya.
• Untuk meningkatkan prokrastinasi akademik, mahasiswa diharapkan dapat
memahami akibat prokrastinasi terhadap prestasi akademik sehingga dapat
Ferrari, Joseph R., Jhonson, J. & Mc Cown. W. 1995. Procrastination and Task
Avoidance : Theory, Research, and Treatment. New York : Plenum Press.
Gage and berliner, 1984. Educational Psychology. 3rd edition, Boston; Havighton Mifflin Company.
Hadi Sutrisno, 1993. Metodologi Research jilid 2. Cetakan ke-24. Jogjakarta
Sumadi Suryabrata(BA, Drs, MA, EdS, PhD), Psikologi Pendidikan. Universitas Gadjahmada.
Solomon. L & Rothblum. Academic Procrastination : Frequency and Cognitve –
Behavior Corelattes. Journal of Counseling Psychology.
Sprinthall, Norman A, Richard C. Sprinthall. 1978. Educational Psychology. A
develomental Approach. New york. Mc Graw Hill. International Edition.