WACANA
BERNAS
JOGJA
Menyudahi
Kohtroversi
Sdarah
SO
lMaret
1919
BaEian Pertdma
dari
Dua
Tulisan
Oleh:
Hendra Kurniawan
YOGYAKARTA
menjadi kota yang sarat den-ean peristiwa sejarah.Kota
ini
telah menorehkan banyakcerita
dalarn perjalanan
sejarahban-esa Indonesia. Yogyakarta per-nah menjadi ibu kota negara di masa
revolusi. Saat itu pula, kota budaya
ini
menjadi saksi atas upayamenun-jukkan eksistensi Republik
di
matadunia
internasional.
ProklamasiKemerdekaan 17 Agustus 1945 tidak mendapat pengakuan oleh Belanda.
Bersama den-ean masuknya pasu-kan Sekutu yang bertujuan melucuti
tentara
Jepang,tentara
Belandaturut
membonceng gunamengem-balikan kekuasaannya atas
Indone-sia.
Belanda melancarkan AgresiMiliter
yang disebutnya
sebagaiAksi
Polisionil
sebanyak dua kali. SebutanAksi Polisionil lebih
di-dasari oleh
asumii
Belanda bahwawilayah yang ditertibkannya
itu
di-anggap masihdi
bawah kekuasa-annya.Agresi Militer pertama dilakukan pada tanggal 21
Juli
1947 sampai 5Agustus 1947 yang kemudian
mem-buat
ibu kota
harus dipindahkandari Jakarta ke Yogyakarta. Agresi
Militer
Belandayang
kedua atau Operasi Gagak dilancarkan terhadap kota Yogyakarta tanggal 19 Desem-ber 1948.Serangan
ini
membuat parape-rnimpin Republik yang baru seumur jagung itu ditangkap dan diasingkan
ke luar
Jawa. Para pemimpin sipilsebenarnya
memiliki
siasat bahwapenahanan mereka
oleh
Belanda tentu akan menarik perhatian dunia internasional dengan demikian akanrnuncul kecaman-kecaman terhadap Belanda. Akan tetapi pihak militer
justru
menganggaphal
iui
seba-eaiwujud
kekalahanpara
pernirnpin sipil. Perbedaan pemikiran ininanti-nya
akan semakin
mernpertajamkonflik antara sipil den-ean militer di masa revolusi. Dengan ditahannya
para pernimpin sipil, membuat militer
merasa
perlu
melakukan gerakandemi tetap tegaknya Republik.
Pada tanggal
I
Maret 1949 pukul06.00 pagi tepat, sirene di atas menara
bpsi
sampin-q Pasar Berin-ehardjoberbunyi nyaring.
Sudah menjadikebiasaan
sehari-hari sejak tiga
bulan terakhir,
semenjak Belanda m-enduduki kota Yogyakarta, bunyi sirene menjadi penanda berakhirnya jarn rnalam yar.rg dirnulai pukul 21 .00hingga 06.00.
Biasanya
setelahbunyi
sirene berakhir, maka pen-duduk akan segera memulaiaktivi-tasnya.
Pagi
itu
suasana berbeda,begitu
sirene berhenti
meraung,langsung disambung
oleh
suara ledakan dan tembakan yang dituju-kanke
pos-pos pertahanan tentara Belanda.Letkol
Soeharto, Koman-dan Wel.rrkreiseIII,
memimpin duaribu
anak buahnya
melancarkanpertempuran yang
dikenal
sebagaiSerangan Oemoem
I
Maret 1949.Dukungan pasukan Republik di
wi layah-wilayah sekitar Yogyakarta
juga
sangat berpengaruh. PasukanRepublik
di
Kulonoprogo,Purwo-rejo,
Kebumen,
Megelang,
daqKlaten
berhasil mencegahdatang-nya
bantuantentara Belanda
ke Yogyakarta. Demikian pula dengan warga Yogyakarta yangbahu-mern-bahu menyiapkan makanan untuk
para
gerilyawan.Mereka
berbaur dengan tentara Republik memenuhijalan-jalan utama kota.
Selain
ketangguhan tempur
pasukan
Republik
dan dukun-ean warga masyarakat, ada hal lain yangju-ea mendukung kesuksesan
se-rangan. Salah satunya yang menarik
dalam tulisan Julius Pour
(2009) men-eungkapkan kecerdikan LetkolSoeharto yang
berinisiatif
mengi-rimkan berita
seranganmelalui
pemancar gerilya yang tersembunyi
di
Desa Plajen, Gunungkidul.Se-buah
pertempurandi
pedalaman Pulau Jawa tahun 1949 dapatmen-jadi
berita
internasionalyang
di-pancarkan stasiun radio dan koran-koran
di
segala penjuru dunia saatitu.
Ini
menjadi keberhasilan dari sisi politis untuk mencuri perhatian negara-negaraluar
agar dapat me-nekan pihak Belanda.Meskipun membenarkan fakta
adanya pemberitaan kemenangan Serangan Oemoeln
ke luar
negeri, narnun Michael Wood (2013) dalambukunya
justru
mempertanyakanhal
itu
dari
sudut
pandang yang berbeda. Wood meragukanpenge-tahuan mengenai
dunia
luar
dan kecerdasanpolitik
yan-edimiliki
Letkol
Soeharto dalam memahami konsekuensi globaldari
aksi yangdirencanakannya.
Wood
masihbelurn yakin benar apabila konseptor serangan
apalagi hingga
inisiatif
untuk
memberitakan serangan keluar
ne-eeri datangdari
Soeharto. Hal ini tentu semakin memperuncing kontroversi yan-e hinggakini
masihmenyelimuti sejarah Serangan Oe-moem
I
Maret 1949..
JanurKuningdan
Serangan
Fajar
Kontroversi
sejarah mengenai Serangan OernoerllI
Maret
1949 muncul cukup larna sejak Orde Baru turnbang. Semasa Orde Barudiajar-kan dalarn sejarah bahwa konseptor serangan ini adalah Letkol Soeharto.
Untuk
semakin mengukuhkan hal ini,-rnaka dua monumen didirikan di Yogyakarta yaitu MonumenSerang-an Oemoem
I
Maret di depan KantorPos Yogyakarta dan
MonumenJogja Kembali
(Monjali)
di
RingRoute Utara
Yogyakarta. Tidak
hanya
itu,
duafihn
berjldul
Janur Kuning (1979) dan SeranganFajar
(1981) dibuat untuk
menonjolkan peran Soeharto dalam peristiwaber-sejarah tersebut.
Soeharto memang harus diakui
.
memiliki peran yang tidak kecil dalam Serangan OemoemI
Maret
1949.Akan tetapi
sangat disayangkanapabila
peranpenting
tokoh
lain yaitu Sri Sultan Hamengku BuwonoIX
dalam peristiwaini
pernahdi-lupakan. Beberapa minggu sebelum serangan,
Sri
SultanHB
IX
telahberkirim surat
dengan
JenderalSoedirman yang sedang ber-eerilya
untuk
meminta
izin
mengadakanserangan terhadap
kekuatan
Be-landa di Yogyakarta pada siang hari.Hal
ini
bertujuan
untuk
mempe-ngaruhi pendapat Dewan KeamananPBB
yang
bersidang pada bulanMaret 1949. Usulan ini disetujui datr
kemudian disarankan agar
Sri
Sul-tan
HB
IX
berhubungan langsun-{dengan
Letkol
Soeharto
untuk
membicarakan lebih lanj ut mengenai
rencana tersebut.
Kemampuan
Sri
SultanHB IX
dalam menyusun strategi tentu tidak
dapat diragukan
begitu
saja.
SriSultan
HB
IX
yang lulusan
dariUniversiteit Leiden tentu
mantpumemahami berbagai
siaran
radioberbahasa
asing untuk
memautausituasi internaSional.
*+*
Hendra Kurniawan MPd,
Do.rcl Pendidikan Sejarah IJSD Jo'gja.Sabtu Wage,
1
Maret
2014
WACANA
BERNAS
JOGJA
iMenyudahi Kontroversi
Sejarah
SO
1Maret1949
Bagian Terakhir
dari
Dua
Tulisan
SRI Sulrarr
IIB
IX-sl,rt itrr sellirr sebagai Raja Yogyakarta sckaligur Kepala Dueralr Isti rneu ir Yoql'xtrrrt,juga
rnenjabat sebagai Menteri
Negara Koordi.nator Kearnanan. Sri
Sultan
HB
IX
rnarnpu menangkap,berbagai iul'orrnasi
pentin-e rne-ngenai sengketa Indonesia-Belandayan-q
saat
itu
rnenjadi
sorotannegara-ne-eara
di
dunia
termasuk PBB. Sri Sultan HBIX
sebagai rnen-teri juga rnenjalin kornunikasi yangintens dengan Jer.rderal Soedirrnan selaku Pan-elirna
TNI.
Posisi yang istirnewa inilah rnernbuat Sri Sultan HB IX mampu menggabun-ekanaksi-aksi militer
yan-e,dilakukan
oleh pasukan Republik den-ean kegiatan diplornasidi
luar negeri.Mencennati berbagai
analisis macam ini, maka kontroversi sejarah mengenai Serangan Oemoem I Maret1949 pertarna-tama dijernihkan
dengan menampilkan peran Sri
Sul-tar.r
HB
IX
sebagai konseptorse-rangan. Peran
Letkol
Soeharto jugadikembalikan
sesuaiporsinya
se-bagai pelaksana operasi
di
lapang-an. Pertemuan antara Sri Sultan HBIX
dengan Letkol Soeharto di bulan Februari 1949 sebagaimana yangdi-sarankan
oleh
Jenderal Soedirman perlu diungkap lebih jel:is.Pertemu-a
Senin
Legi,3
Maret
2014
HALAMAN 4
an iui tentu dr.rrlakan oleh Sli Sultan
I{B'lX
urrtuk rrrerrl urnpaikangagils-linllya
nlellgellalreltcrlta
serall-qall tumumdi
bulan Nlaret 1949 kepadaLetkol
Soehartoselaku
penguasadaerah militer yang rneliputi wilayah Yogyakarta.
Jika kemarnpuan Sri Sultan HB
IX
dalarnhal
strate-eidm
analisispolitiknya
tidak
dapat dipuirgkiri,maka kernampuan
Letkol
Soeharto sebagai perwira yar.rg handal dalamhal
siasat perang ju-eatidak
dapatdikesarnpiugkan.
Letkol
Soeharto dengan baiknya rnerancan-e taktikseran-qan dan gerak pasukan dalarn rvaktu yan_e relatif singkat yaitu usai
pertelnuannya dengan Sri Sultan HB
IX
hingga dilancarkannya serangantanggal
I
Maret
1949. Pendek katahanya sekitar dua
sarnpai tiga
minggu
waktu
yan-e tersedia bagiLetkol
Soelrarto rnenyusurr siasatpenyerangan
ke
pos-pospertahan-an dpertahan-an
tempat-tempatvital
yang diduduki oleh pasukan Belanda. Ke-berhasilan pasukan Republikmen-duduki
kota Yogyakarta meskipun hanya selama enamjam
saja sudahmenjadi pukulan telak bagi pasukarr
Belanda saat
itu.
Di
sisi lain
ke-suksesan seranganini juga
mem-buka mata dunia terhadap eksistensi negara yang baru sajaberdiri,
se-hinega dukungur kert-tudian
ltleng-alir
bagi Indonesia sementara Be-' landajustru
menuai kecatnu.Nlenggali makna
Kini
sudalr65
tahun pcristirva sejarah yarrgrnerniliki arti
pentittg bagi perjalanan Republik ini berlalu.Kontroversi
dan
berba-eai analisis dalarn upaya rnengungkapkebenar-an
sejaral'rperistiwa
ini
bolehlahtetap berlanssung. Akan
tetapisebagai sebuah bangsa besag yang lahir rnelalui perjuangan yang tidak rnudah dan pengorbanan yang tidak sedikit, ada baiknya apabila generasi
rnuda saat ini diajak untuk rnemaknai Seransan Oernoem
I
Maret
1949ketirribang
rnernperbincangkan kontroversinya tanpaakhir.
Salahsatuuya
bahwa keberhasilan
se-rangan
ini
dilandasi oleh seman-eatpersatuan selurul-r elemen bangsa,
baik
itu
para pernirnpin sipil.
kekuatan rniliter, dan potensi rakyat.
Sri Sultau
HB IX
dan Soeharto rnenjadi tokoh-tokoh yang berhasilmelnadukan antara
keahlian
ber-diplornasi terhadap
pihak luar
de-ngan perjuade-ngan
bersenjata di
dalam negeri.
Di
sini
juga
dapatditemukan adanya supremasi sipil
terl.radap
militer
yang sudah dibinasejak negara ini baru lahir. Sri Sultan
HB
IX
sebagai tokohsipil
mampuOleh:
Hendra Kurniawan
jakan yang luar biasa menghadirkan gagasan di saat'kawan-dan
kebi-kawan sesama pemimpin
sipil
t!i-tawan oleh Belanda.Sri
SultanHl]
IX
jucl
rrtertrrrtl:tri ketltrtltrkanltyr 'selragai Rala Yogyakartu)'allg saat
itu
rnenriliki ptrsisi tarvar tinggi dattkervibawalrt
di
nrata
peminrpin-pernirnpin Belarida. Setttentara ituLetkol
Soeharto ,juga hadir den-eanjirvarrya sebagai tentara sejati yang rnarnpu menerjernal'rkan dengan baik
-eagasan dari Sri Sultan HB IX. Letkol
Soeharto berhasil rnenyatukan
ke-kuatan
rniliter
rnelalui
operasilapangan yar.rg sedemikian kornpak
dan tangguh sehingga
berhasil meraih kernenaugan.Sikap
negarawan
sejati
yangdihadirkan oleh kedua orang tokoh
inilah
yang san-eat diperlukan bagi ban-esasaat
ini.
Para
pemirnpinbangsa perlu kernbali pada cita-cita
Proklarnirsi
dau
sernangat revolusiyang
dulu
pemah bergelora untuk bersama-sama menumpaskolonial-isrne. Mudah-mudal-ran pemilu men-datan-s marnpu melahirkan
pelnirn-pin-pernirnpin baru yang
berkomit-men
tinggi untuk
menang-ealkan semua keinginan menonjolkan dirisendiri dan
mencari
keuntunganPribadi. +x*
Hendra
Kurniawan
MPd,
Dosen