PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) QARYAH THAYYIBAH, DESA KALIBENING,
SALATIGA
Annisa Oktaviani Sahbrina Email: oktavianishabrina@gmail.com
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Annisa Oktaviani Shabrina. PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PUSAT
KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) QARYAH
THAYYIBAH, DESA KALIBENING, SALATIGA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran seni rupa di PKBM Qaryah Thayyibah. Proses pembelajaran yang dikaji meliputi input, proses dan juga output.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan. Sumber data diperoleh dari informan, yaitu peserta sanggar, pendamping, kepala PKBM, dan alumni sanggar. Kemudian tempat dan peristiwa berupa proses pembelajaran di dalam forum sanggar. Serta dokumentasi berupa dokumentasi karya peserta forum sanggar dan kegiatan PKBM. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan analisis data dan dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar dilandasi dengan kebebasan dan kebersamaan belajar. Kebebasan belajar memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta forum sanggar untuk mengembangkan potensinya dan kebersamaan belajar secara langsung memberikan dorongan terhadap perkembangan potensi yang di tekuni oleh peserta forum sanggar tersebut. Kebebasan dan kebersamaan belajar kemudian membuat hal-hal yang ada di sekitar peserta forum sanggar mempengaruhi proses pembelajaran sanggar. Hal-hal yang mempengaruhi yaitu lingkungan fisik berupa kondisi alam sekitar, dan juga lingkungan sosial berupa teman, keluarga, guru pendamping, dan alumni. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa yang dilandasi kebebasan dan kebersamaan yang kemudian dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di sekitar peserta forum sanggar secara langsung dapat membentuk masyarakat belajar yang aktif dan juga mandiri dalam memenuhi kebutuhan belajarnya.
Simpulan penelitian ini adalah kebebasan dan kebersamaan belajar merupakan landasan berlangsungnya proses pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar. Hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan belajar berupa teman, keluarga, guru pendamping, alumni dan juga lingkungan alam. Proses pembelajaran yang demikian dapat membentuk masyarakat belajar yang aktif dan juga mandiri.
ABSTRACT
Annisa Oktaviani Shabrina. LEARNING PROCESS OF VISUAL ART IN PUSAT KEGIATAN MASYARAKAT (PKBM) QARYAH THAYYIBAH, KALIBENING, SALATIGA. Skripsi, the Teachers Training and Education Faculty of Sebelas Maret University Surakarta, July 2015.
The purpose of this study is to describe the visual art learning process in PKBM Qaryah Thayyibah. The learning processes are starting from the input, the process and the output.
This research is a descriptive qualitative research. The research was carried out for 3 months. The sources of data were obtained from the informants, they are the Sanggar participants, accompanying teachers, the head of PKBM, and alumni of the Sanggar. Then the places and the events of the research is in the form of the learning process in the Sanggar forum. The research documentation is in the form of the participants’ works in the Sanggar and PKBM activities documentation. The data collection techniques in this study are in-depth interviews, participant observation and the analysis of the data and documents. Data analysis was performed by using data triangulation technique.
The research results showed that the visual art learning in the Sanggar is based on the system of freedom and togetherness learning. The freedom learning gives a huge place to the Sanggar participants to develop their potential and the togetherness learning gives some push in the potential developing which will be learned by the Sanggar participants. The freedom and togetherness learning also makes the Sanggar participants environment influences the Sanggar learning process. The environment is the physical environment as surrounding natural conditions, and also the social environment such as friends, family, teacher assistant, and alumni. The implementation of art learning which is based on freedom and togetherness and being influenced by the Sanggar participants environtment can directly form an active and independent learning community to fill their learn-needed.
The conclusions of this study is the freedom and togetherness learning is the base of the visual art learning in the Sanggar forum. And being influenced by the learning environment such as friends, family, accompanying teachers, alumni, and the nature. Those learning process can make an active and independent learning community.
Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 26, pendidikan non formal (PNF) adalah pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik (Depdiknas,2003) Lembaga-lembaga
pendidikan non formal dibentuk untuk mengatasi krisis pendidikan di Indonesia. Salah satu lembaga pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Qaryah Thayyibah. PKBM Qaryah Thayyibah menerapkan pendidikan yang memfasilitasi pengembangan bakat dan minat masing-masing peserta didik. Salah satu bakat dan minat yang difasilitasi oleh PKBM Qaryah Thayyibah adalah seni rupa. Sehingga dalam penelitian ini perlu dikaji bagaimana proses pembelajaran seni rupa di PKBM Qaryah Thayyibah berlangsung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran seni rupa di PKBM Qaryah Thayyibah, yaitu meliputi input, proses dan outputnya. Input berupa peserta didik, proses berupa komponen pembelajaran dan hal-hal yang mempengaruhi, dan output berupa keterampilan, sikap dan pengetahuan. Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai pemahaman dan pengetahuan baru mengenai penerapan kebebasan dan kebersamaan dalam pembelajaran seni rupa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Qaryah Thayyibah, sehingga mampu membentuk masyarakat belajar yang aktif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan belajarnya. Manfaat praktis penelitian untuk peserta forum sanggar
adalah dapat memberikan pengetahuan kepada peserta sanggar tentang pentingnya proses pembelajaran sehingga mampu menggiatkan kemandirian belajar dan juga
dapat memberikan stimulan kepada guru pendamping dalam mendampingi dan memotivasi peserta forum sanggar dalam proses belajar seni rupa. Memberikan pengetahuan kepada guru pendamping tentang pentingnya motivasi untuk memaksimalkan keberhasilan belajar peserta forum sanggar.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu Maret 2015 hingga Mei 2015 dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Pendekatan diskriptif kualitatif digunakan untuk menjelsakan secara mendalam dan menyeluruh peristiwa dan data-data yang diperoleh dari lapangan.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu meliputi informan, tempat dan peristiwa, serta arsip atau dokumen. Informan meliputi Kepala Sekolah (Bapak Bahruddin), pendamping kelas (Ibu Ely, Ibu Vina), peserta sanggar (Isma, Saka), alumni sanggar (Ipung) dan pendamping sanggar (Ibu Taranita). Tempat dan peristiwa yaitu meliputi proses pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar di PKBM Qaryah Tahyyibah dan proses pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran yang dipilih secara mandiri oleh peserta forum sanggar. Pengaruh lingkungan sosial dan fisik di sekitar PKBM Qaryah Thayyibah terhadap proses pembelajaran seni rupa di dalam forum sanggar. sedangkan arsip dan dokumen meliputi data ide dan target beberapa peserta forum sanggar, data kelas di PKBM Qaryah Thayyibah, data peserta sanggar, data PKBM Qaryah Thayyibah, meliputi struktur sekolah dan visi misi PKBM Qaryah Thayyibah, dokumentasi proses pembelajaran, serta dokumentasi karya seni rupa peserta forum sanggar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan analisis arsip atau dokumen. Uji
Hasil dan Pembahasan
Klasifikasi kelas di PKBM Qaryah Thayyibah berdasarkan umur. Terdapat empat kelas di PKBM ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Kelas dan Guru Pendamping
No Kelas Pendamping
1 Kelas Volia (Daun) Ibu Heni 2 Kelas Laskar Miracle Ibu Ely 3 Kelas Seedu (Seed Education) Ibu Dewi 4 Kelas Ossa (Oriza Sativa) Ibu Vina
[image:5.595.113.514.213.579.2]Anggota forum sanggar berasal dari seluruh kelas yang ada di PKBM Qaryah Thayyibah. Keanggotaan forum sanggar tidak dibatasi dengan umur. Berikut data peserta sanggar:
Tabel 2. Peserta Forum Sanggar
No Nama Kelas Umur Alamat Asal
1 Afi Volia 15 Magelang
2 Kevin Laskar Miracle 15 Salatiga 3 Saka Seed Education (SeeDu) 15 Lumajang 4 Agung Seed Education (SeeDu) 17 Bringin 5 Nanda Seed Education (SeeDu) 19 Tangerang 6 Kris Seed Education (SeeDu) 16 Cirebon 7 Hana Oriza Sativa (Ossa) 17 Kalibening 8 Isma Oriza Sativa (Ossa) 18 Salatiga 9 Poci Oriza Sativa (Ossa) 17 Ampel 10 Dedi Oriza Sativa (Ossa) 20 Ungaran 11 Aisyah Oriza Sativa (Ossa) 19 Kab. Semarang
Bagan 1. Susunan Pengurus Forum Sanggar
pembelajaran masing-masing peserta forum sanggar. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi dan juga diskusi. Dalam proses pembelajaran, peserta forum sanggar, pendamping, alumni dan mentor menggunakan media langsung, yaitu berupa contoh gambar ataupun alat peraga. Sumber belajar peserta forum sanggar adalah internet, perpustakaan dan juga orang (alumni, mentor dan pendamping). Evaluasi dilakukan di dalam kelas dan
sanggar dengan cara laporan atau presentasi. Evaluasi juga dilakukan setiap satu bulan sekali dalam acara Gelar Karya (GK).
1. Kebersamaan dan Kebebasan Belajar
Proses pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar dilandasi oleh kebersamaan dan kebebasan belajar. Kebebasan belajar yang bersinergi dengan kebersamaan belajar dapat membangun masyarakat belajar yang sadar akan kebutuhan belajarnya, yang secara aktif dan mandiri mampu memenuhi kebutuhan belajar seni rupanya.
Berikut bagan hubungan kebebasan belajar dengan kebersamaan belajar terhadap pembelajaran forum sanggar yang aktif dan juga mandiri:
Bagan 1. Kebebasan dan Kebersamaan Belajar .
Kebebasan belajar yang dilandasi dengan kebersamaan belajar dapat membangun masyarakat belajar sebagai berikut:
Kebebasan Belajar
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran Mandiri
a. Motivasi yang kuat karena dorongan dan perhatian dari orang-orang yang terlibat langsung dengan proses belajar peserta forum sanggar.
b. Keleluasaan pengembangan potensi seni rupa yang dimiliki peserta forum sanggar.
c. Kompetisi dilakukan bukan untuk menjadi nomor satu, kompetisi
dilakukan untuk saling berbuat baik, yaitu seperti berkompetisi menjadi pembelajar yang aktif, selalu memberikan dorongan belajar kepada teman, membantu perkembangan belajar teman, ikut serta secara aktif dalam membangun insan pembelajar. d. Beranggapan bahwa hasil bukan satu-satunya ukuran
keberhasilan belajar seseorang.
Kebebasan belajar yang dilandasi kebersamaan belajar melibatkan orang-orang di sekitar peserta forum sanggar dan secara langsung mempengaruhi kegiatan belajar peserta forum sanggar secara keseluruhan. Kebebasan dan kebersamaan belajar membantu peserta forum sanggar untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri. Kebebasan dan kebersamaan belajar mampu membentuk masyarakat belajar.
2. Pembelajaran Aktif dan Mandiri
Pembelajaran yang membebaskan juga menuntut peserta didik untuk memenuhi kebutuhan belajarnya secara aktif dan mandiri.
Untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, peserta didik belajar dari pengalaman yang dihasilkan oleh inderanya, dengan cara tersebut peserta didik dapat belajar dengan baik (Uno dan Nurdin, 2011: 76). Aktivitas belajar tersebut dapat melatih pengalaman peserta forum sanggar mengkondisikan
dirinya dalam program belajarnya secara mandiri. Pembelajaran mandiri adalah mengatur program belajar yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dapat memilih atau menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri (Majid, 2013: 102). Kebebasan belajar mendukung konsep pembelajaran aktif dan mandiri yaitu dengan memberikan kebebasan memilih dan menentukan kebutuhan belajar peserta forum sanggar.
Pembelajaran seni rupa yang aktif dan mandiri dalam forum sanggar tidak menekankan pada hasil, namun menekankan pada proses membuat karya atau proses mendapatkan ilmu tentang seni rupa. Peserta forum sanggar dalam pembelajaran aktif dan mandiri juga dapat mengembangkan kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam proses melaksanakan ide dan target. Hal tersebut sesuai dengan manfaat belajar mandiri menurut Martinis. Martinis (2013: 105) menjelasakan bahwa belajar mandiri memiliki manfaat terhadap perkembangan kemampuan konitif, afektif dan psikomotor peserta didik, yaitu mampu mengembangkan multiintelegents hingga pengembangan keterampilan.
Proses pembelajaran seni rupa yang membebaskan dan dilandasi kebersamaan belajar akan menghasilkan peserta forum sanggar sesuai dengan
indikator pembelajaran aktif. Pembelajaran yang aktif memenuhi indikator dari sudut siswa yaitu mampu menumbuhkan motivasi belajar dalam dirinya
Dalam proses membentuk pembelajaran seni rupa yang aktif dan mandiri secara langsung dipengaruhi oleh komponen-komponen yang ada di sekitar peserta forum sanggar. Komponen tersebut berupa lingkungan fisik, yaitu alam sekitar. Dan juga komponen lingkungan sosial meliputi teman, keluarga, alumni dan juga guru pendamping.
Berikut bagan pengaruh lingkungan sekitar peserta forum sanggar
dalam proses pembelajaran yang membebaskan:
Bagan 2. Pembelajaran Aktif dan Mandiri
Berikut pengaruh lingkungan belajar terhadap proses pembelajaran seni rupa oelh peserta forum sanggar:
1. Teman merupakan patner belajar peserta forum sanggar yang
mempengaruhi proses belajar dan juga hasil belajar peserta forum sanggar.
2. Keluarga secara langsung memberikan dorongan yang sesuai dengan kebutuhan peserta forum sanggar tersebut sehingga peserta forum sanggar secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan belajarnya.
Keluarga
Kebebasan Belajar
Pembelajaran
Aktif Karya yang Beragam Teman
Guru Pendamping
Lingkungan Alam Alumni
Pembelajaran Mandiri Kebersamaan
3. Lingkungan alam merupakan tempat berkarya dan menyusun pengalaman seni rupa yang di alami peserta forum sanggar. Lingkungan alam Kota Salatiga dapat menambah referensi visual berupa persawahan, perbukitan, gedung-gedung dan jalanan. 4. Guru pendamping berperan sebagai fasilitator dan juga motivator
untuk peserta forum sanggar dalam belajar.
5. Alumni forum sanggar dapat memberikan informasi tentang mentor tertentu dan juga informasi penyelenggaraan pameran tertentu.
Berdasarkan penjelasan tersebut, proses pembelajaran seni rupa di dalam sanggar yang membebaskan dan di landasi dengan kebersamaan belajar akan membentuk masyarakat belajar yang aktif dan mandiri. Proses pembelajaran yang aktif dan mandiri tersebut secara langsung dipengaruhi oleh teman, keluarga, alumni, guru pendamping dan juga lingkungan alam sekitar peserta forum sanggar.
3. Proses Berkarya
Berikut bagan proses pembelajaran hingga proses evaluasi dalam forum sanggar:
Ide dan Target
Sanggar Presentasi
Diskusi
Kelas
Sanggar Karya GK Proses
Berkarya Kelas
1. Ide dan target dibuat oleh masing-masing peserta forum sanggar. Kemudian melalui proses presentasi dan diskusi dalam forum sanggar dan juga kelas di depan pendamping dan teman-teman. Ide dan target ini diketahui oleh guru pendamping kelas, teman satu kelas, dan juga teman forum sanggar.
2. Proses presentasi dan diskusi ide dan target yaitu proses
menyampaikan ide dan targetnya agar diketahui oleh guru pendamping dan kelasnya, hal tersebut bertujuan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan ide dan target tersebut.
3. Peserta forum sanggar mewujudkan ide dan target yang dibuat dalam bentuk karya.
4. Karya yang telah di realisasikan di tulis oleh peserta forum sanggar di buku Report dalam kolom capaian. Kemudian karya-karya yang dibuat oleh masing-masing peserta forum sanggar ditampilkan di hadapan kepala PKBM Qaryah Thayyibah, guru pendamping dan juga peserta didik PKBM Qaryah Thayyibah dalam acara Gelar Karya (GK).
Dengan demikian, proses berkarya yang dilakukan peserta forum sanggar melewati serangkaian proses yang dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Proses berkarya yang membebaskan menghasilkan karya yang beragam yang secara langsung di kontrol aktivitas dan hasilnya oleh orang-orang yang mempengaruhi proses tersebut.
4. Karya Peserta Forum Sanggar
Ide dan target yang beragam dari peserta forum sanggar
Tabel 3. Hasil Karya Peserta Forum Sanggar
Nama Latar Belakang
Siswa
Faktor Pendorong Karya
Umur Alamat
Asal
1 2 3 4 5 L D K S T
Afi 15 Magelang
Kevin 15 Salatiga
Saka 15 Lumajang
Agung 17 Bringin
Nanda 19 Tangerang
Kris 16 Cirebon
Hana 17 Kalibening
Isma 18 Salatiga
Adhi 17 Ampel
Dedi 20 Ungaran
Aisyah 19 Semarang
Keterangan:
1 : Keluarga 2 : Teman
3 : Guru Pendamping 4 : Alumni
5 : Lingkungan L : Lukis D : Desain K : Komik T : Tekstil
Penutup
1. Kesimpulan
a. PKBM Qaryah Thayyibah merupakan salah satu lembaga pendidikan non
b. Penyelenggaraan pendidikannya berlandaskan kebebasan dan kebersamaan belajar.
c. Komponen pembelajaran melipti kurikulum hingga evaluasi dalam proses pembelajaran forum sanggar dipilih sendiri oleh peserta forum sanggar dan dikondisikan oleh pihak PKBM sebagai upaya memenuhi kebutuhan belajar masing-masing peserta forum sanggar
d. Lingkungan belajar peserta forum sanggar terdiri dari teman, keluarga, guru pendamping, alumni forum sanggar dan juga kondisi alam kota Salatiga.
e. Teman merupakan patner belajar yang akan saling mendukung perkembangan belajar masing-masing peserta forum sanggar. Teman akan membantu peserta forum sanggar dalam memilih komponen yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta forum sanggar tersebut. Teman akan mendorong peserta forum sanggar untuk aktif mencari kebutuhan belajarnya.
f. Keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta forum sanggar. Keluarga merupakan bagian dari proses pembelajaran yang penting bagi perkembangan kesadaran belajar peserta forum sanggar.
g. Guru pendamping berpengaruh terhadap kesadaran dan juga motivasi dalam belajar seni rupa. Guru pendamping mengkondisikan peserta forum sanggar untuk belajar berdasarkan kebutuhan dan bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan yang diambil dalam proses belajarnya.
h. Alumni berpengaruh terhadap perkembangan pengalaman seni rupa yang dimiliki peserta forum sanggar.
i. Lingkungan alam kota Salatiga merupakan referensi visual yang digunakan untuk referensi berkarya seni rupa.
2. Saran
hendaknya lebih memerhatikan kedisiplinan masing-masing peserta forum sanggar sebagai kontrol terhadap perkembangan belajarnya. Pihak PKBM juga hendaknya mencari guru pendamping yang kompeten untuk pendampingan sanggar. Hal tersebut dikarenakan masing-masing peserta forum sanggar masih perlu diarahakan dan dimotivasi.
b. Guru pendamping lebih teliti dalam memberikan motivasi kepada peserta
sanggar karena pada dasarnya masing-masing peserta sanggar memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga membutuhkan penenganan yang berbeda pula. Guru pendamping hendaknya turut serta bertanggung jawab dalam mengiatkan kedisiplinan peserta sanggar.
c. Untuk peserta sanggar hendaknya selalu berusaha mencari ilmu tentang seni rupa tanpa dibatasi oleh keterbatasan buku dan juga guru pendamping. Peserta sanggar hendaknya memanfaatkan kebebasan belajar sebagai cara mengembangkan kreativitas berkarya seni rupa. peserta forum sanggar hendaknya menanamkan kebersamaan belajar di antara peserta sehingga mampu menambah semangat belajar di antara mereka.
Daftar Pustaka
Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Learning Resource Center (LRC) FKIP Universitas Sebelas Maret.
Uno, B. H. dan Nurdin M. 2011. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.