• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS X APAPL SMKN 3 SELAYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS X APAPL SMKN 3 SELAYAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PAI KELAS X APAPL SMKN 3 SELAYAR

Agus Salim

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : aglinnabil@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas X APAPL SMKN 3 Selayar melalui Model Discovery Learning. secara khusus bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran PAI materi menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina kelas X APAPL UPT. SMK Negeri 3 Selayar. (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran Discovery Learning.Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, di mana masing- masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I hanya satu pertemuan (satu kali tatap muka), demikian pula halnya dengan Siklus II. Data aktivitas peserta didik digali dengan Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik, data Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru digali dengan Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran, sedangkan data hasil belajar peserta didik digali dengan Tes Hasil Belajar. Berdasarkan data hasil belajar persiklusnya pada siklus I nilai ketuntasan mencapai 66,67% dengan nilai rata-rata 77,33 dari 15 siswa, sedangkan pada siklus II nilai ketuntasan mencapai 93,33% dengan nilai rata-rata 89,67. Sehingga dari data yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PAI Siswa Kelas X APAPL SMKN 3 Selayar Materi Menjaga diri dari Pergaulan Bebas dan Zina.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Discovery Learning, PAI

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik agar mereka mampu mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani ajaran agama Islam. Sehingga Dalam lembaga pendidikan perlu ada usaha untu meningkatkan dan menyempurnakan mutu pendidikan, salah satu diantaranya adalah melalui penggunaan model

(2)

pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan Pendidikan Agama Islam dapat tercapai sesuai yang diharapkan yaitu menjadikan ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidup yang dapat mengantarkan kepada kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.

Menurut Zakiah Dradjat dkk (dalam Fakhriza, 2022:269), Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran- ajaran agama Islam yang telah diyakininya setelah menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Oleh karena itu, dengan memahami pentingnya mempelajari Pendidikan Agama Islam. Sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional yang berasal dari berbagai akar budaya bangsa Indonesia terdapat dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, yaitu UU NO. 20 Tahun 2003, dikatakan: ”Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kereatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (Hefni Ruki, dkk dalam Fakhriza, 2022:269). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya membuat siswa dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan pengetahuan bagaimana cara beragama yang benar maupum mempelajari agama Islam sebagai pengetahuan (Muhaimin, dkk dalam Fakhriza, 2022:269).

Berdasarkan pengalaman, penulis sering menjumpai beberpa sekolah yang yang terdapat guru – guru masih menerapkan cara – cara konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan penelitian.

Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan pencapaian tujuan pembelajaran tidak menyentuh pada ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik.

Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahun semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat juga berkembang dalam setiap aspek.

Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat, maka dituntut adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu melaksanakan pembelajaran

(3)

Inovasi yang disebutkan itu tidak terlepas dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas (Anwar, 2015:2)

Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode - metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga mengahasilkan capaian yang lebih baik.

Maka untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran pendidikan agama islam yang menarik dan menyenangkan yang dibutuhkan oleh siswa agar memberikan hasil pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang diinginkan, tentunya diharapakan guru pendidikan agama islam perlu memiliki kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa, termasuk di dalamnya memanfaatkan sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektifitas pembelajaran. sehingga siswa tertarik untuk belajar, secara tidak langsung mereka akan menemukan sendiri apa permasalahan dalam pembelajarannya sehingga mereka memahami materi yang akan dipelajari.

Berdasarkan pernyataan dan pendapat para ahli di atas, penulis akan mencoba melakukan suatu Penelitian Tindakan Kelas dengan menawarkan model pembelajaran Discovery Learnig diterapkan di dalam kelas. karena model Discovery learning ialah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Tidak serupa dengan model pembelajaran lainnya yang cenderung konvensional, discovery learning atau pembelajaran penemuan lebih berpusat pada peserta didik, bukan guru. Pengalaman langsung dan proses pembelajaran menjadi patokan utama dalam pelaksanaannya.

Dapat disimpulkan bahwa metode ini masuk dalam salah satu model pembelajaran yang membantu peserta didik untuk mengalami dan menemukan pengetahuannya sendiri. Ini sebagai wujud murni dalam proses pendidikan yang memberikan pengalaman yang mengubah perilaku dan sikap sebagai hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini memilih judul

“Penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran pai pada materi menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina Kelas X APAPL UPT. SMKN 3 Selayar tahun ajaran 2022/2023”.

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMKN 3 Selayar Kelas X APAPL sebanyak 15 siswa dengan menggunakan alur penelitian perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi/analisis dalam menerapkan Model Discovery Learning.

A. Instrumen Pengumpulan data

Dalam penelitian ini untuk membantu dalam pengumpulan data, penulis menggunakan instrumen yaitu: lembar observasi dan tes. Lembar observasi terdiri atas lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Adapun untuk tesnya berupa tes tertulis pada siswa.

B. Teknis Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu suatu teknik yang meneliti tentang kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa yang masa sekarang, yang bertujuan untuk membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara sistematika, akurat, dan faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Untuk mendeskripsikan data penelitian, maka dilakukan:

1. Analisis data lembar observasi aktivitas guru dengan menggunakan rumus:

P= 𝐹

𝑁

𝑥 100%

Keterangan :

P = Angka Presentasi

F = Frekuensi Aktivitas Guru N = Jumlah Aktifitas Keseluruhan

2. Analisis data observasi aktivitas siswa, untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar secara klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus presentase:

𝐾𝑆 =𝑆𝑇

𝑋 100%

(5)

Keterangan :

KS = Ketuntasan Klasikal

ST = Jumlah Siswa yang Tuntas N = Juamlah Siswa dalam Kelas

Adapun untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa secara individu dianalisis dengan menggunakan rumus presentase :

𝑃 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 X 100%

3. Analisis hasil belajar

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan analisis Dalam penggunaan model Discovery Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Analisis yang digunakan dengan rumus:

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑋 100%

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = Jumlah hasil siswa tiap aspek yang muncul N = Jumlah seluruh siswa

C. Prosedur Penelitian

Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila stelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.

(6)

Gambar 3.1 Model Siklus I dan II Rincian alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan pelaksanaan/tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai penerapan model yang diajarkan pada kegiatan pembelajaran dari diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning.

3. observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil ataudampak dari diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning.

4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

(7)

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMKN 3 Selayar, dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan satu kali pertemuan dalam setiap siklus. Pada penelitian ini peneliti juga berhasil meningkatkan hasil belajar PAI Materi menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina. Siswa mampu mendapatkan hasil dengan mencapai di atas KKM 75. Pada tiap pertemuan peneliti menyajikan penugasan yaitu berdiskusi dengan kelompok serta tugas presentasi (kelompok). Dalam peneletian ini juga model Discovery Learning mempunyai keunggulan/kelebihan yaitu: (1) Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses pembelajaran;

(2) Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah; dan (3) Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan.

Pada siklus I dan II, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan baik yang dibuktikan melalui hasil evaluasi pada setiap siklus. Berdasarkan hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 14 siswa (93,33%) siswa, yang belum tuntas di bawah KKM berjumlah 1 siswa (6,67%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat.

Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 14 siswa (93,33%) dan siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 siswa (6,67%).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

Tabel 4.11

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar PAI Materi menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina Siswa Kelas X APAPL SMKN 3 Selayar Semester I /

2022-2023

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

1 Tuntas 8 53,33% 10 66,67% 14 93,33%

2 Tidak Tuntas 7 46,67% 5 33,33% 1 6,67%

Rerata 70,33 77,33 89,67

Maksimum 80 90 95

Minimum 50 60 70

(8)

Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model pembelajaran Dicovery Learning pada kelas X APAPL SMKN 3 Selayar Semester I Tahun Ajaran 2022/2023 dapat meningkatkan hasil belajar PAI Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki perbedaan dan keunggulan yaitu:

siswa dibimbing tidak hanya dalam kelompok tetapi siswa dibimbing secara indivual. Penelitian ini juga memiliki keunggulan pada lembar observasi belajar siswa yang meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik, siswa terlihat antusias dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan baik dan dapat menikmati proses pembelajaran tersebut.

KESIMPULAN

Bedasarkan pada pembahasan dalam PenelitianTindakan Kelas ini, maka dapat di simpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan Model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI Materi menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina kelas X APAPL SMKN 3 Selayar. Hal ini di dukung dari peningkatan persentase ketuntasan setiap siklusnya. 2. Model Discovery Learning dalam proses pelajaran PAI dapat meningkatkan kemampuan merumuskan masalah secara kritis, serta dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Farisi, Salam. 2017. Pergaulan Bebas. Relasi Inti Media.

Chairul A. 2015. Penerapan model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih di kelas viii mts. Darul ma’arif jakarta.

Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Fakhriza, Haris. 2022. “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Tkro Di Smkn 2 Amuntai”. Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2, 269 Kamal, Rahmat. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Kelas X

Sekolah Menengah Atas. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Khairiyah, Nelty & Endi Suhendi Zen. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kemendikbud.

Khisna T. (2021). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Menjauhi Pergaulan Bebas Dan Zina Dengan Metode Group Investigation Berbantuan Media Talking Stick Kelas X Ipa Di Sma Nur Lintang Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Salatiga.

(9)

Kosilah dan Septian. 2020. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Inovasi Penelitian, 1 (6).

Munirah. 2021. “Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Melalui Penerapan Model Discovery Learning”. Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam. 1 (1).

Sunarto, Muhammad Fikri dan Amalia, Nur. 2022. “Penggunaan Model Discovery Learning Guna Menciptakan Kemandirian Dan Kreativitas Peserta Didik”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 21 (1). 96.

Wirna A. 2020. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas Xi Sma Negeri 2 Soppeng.

Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar.

Yuliana, Nabila. 2018. “Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. 2 (1), 22.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan metode peer teaching dalam pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami informasi dan pesan – pesan yang diberikan oleh guru dalam bentk materi gerak

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi

autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi”.Berdasarkan pernyataan tersebut telah jelas bahwa melalui pemecahan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA PENGRAJIN PERABOT RUMAH TANGGA DI TOKO MULIA RATTAN, JALAN GATOT

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku tidak aman pada pekerja pengrajin perabot rumah tangga (yang berbahan dasar rotan) di Toko Mulia Rattan,

Terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran dengan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pesawat sederhana.. Terdapat

Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan konstitusi yang hidup sehingga responsif terhadap perubahan masyarakat, maka penafsiran terhadap kaidah konstitusi

If it is asso- ciated with the concept of labor contract law as the basis of the employment relationship in ac- cordance with the provisions of Article 1 point 15, the