Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPEB : 378/UN40.7.D1/LT/2014
ANALISIS TINGKAT ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI
(Studi Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2013)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
MUSLIM NURDIN
1005602
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS TINGKAT ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI
(Studi Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2013)
Oleh:
Muslim Nurdin
Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Muslim Nurdin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang – undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis
Tingkat Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah
Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2013)” ini beserta seluruh isinya benar – benar karya
saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2014 Penulis
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Muslim Nurdin. 1005602. Analisis Tingkat Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Studi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di BEI periode 2010-2013). Dosen Pembimbing: Denny Andriana, SE. Ak.MBA.
Akuisisi merupakan langkah yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Menurut signalling theory, pengumuman yang dilakukan perusahaan merupakan informasi yang dapat mempengaruhi pasar modal. Pengumuman akuisisi merupakan salah satu informasi yang ada di pasar modal dan dapat memberikan informasi bagi para investor, sehingga dapat melihat pengaruhnya terhadap
abnormal return dan likuiditas saham.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai perbedaan abnormal return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah akuisisi, dengan menggunakan periode pengamatan 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah akuisisi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dan verifikatif, dimana pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda paired sample t-test. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, meliputi tanggal pengumuman akuisisi, harga saham penutupan harian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, bid-price dan ask-price harian selama periode pengamatan. Sampel yang digunakan berjumlah 18 perusahaan yang melakukan pengumuman akuisisi selama tahun 2010-2013 dan terdaftar di BEI.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pada
abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi, begitu juga dengan likuiditas saham yang menunjukan tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah akuisisi.
ii ABSTRACT
Muslim Nurdin, 1005602, The Analysis Of Abnormal Return and Stock Liquidity Levels Before and After Acquisition. (A study on companies listed on BEI in 2010 until 2013). Under the guidance of Denny Andriana, SE. Ak.MBA.
Acquisition is an attempt done by a company to maintain its existence on the business competition which is increasingly competitive. According to signaling theory, the announcement released by a company is information which can affect capital market. Acquisition announcement is part of information available on the capital market and able to give investor information which reflects on the investment decision on the capital market.
This research aims to gaining empirical evidence on the differences in abnormal return and stock liquidity before and after acquisition. By using the observation period of 10 days before and 10 days after acquisition. This research uses descriptive and verificative method, in which to test the hypothesis using paired sample t-test. This research uses secondary data obtained on BEI from 2010 up to 2013, consisting the date of the acquisition announcement, daily stock closing prices, daily IHSG, daily bid-price and ask-price on the period of observation. The sample of this research is 18 companies that are announce their acquisition from 2010 until 2013 and listed on BEI.
The result of this research showed that there is no significant effect in abnormal return before and after acquisition, as well as the stock liquidity which showed no significant effect before and after acquisition.
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Instrumen Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Para Pelaku di Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Teori Efisiensi Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Corporate Action ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Akuisisi... Error! Bookmark not defined.
2.1.4.1 Alasan melakukan akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4.2 Kelebihan dan kekurangan akuisisi ...Error! Bookmark not defined.
2.1.4.3 Metode Pembayaran Akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
vi
2.1.4.5 Tahapan akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4.6 Pengumuman Akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Harga Saham ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Return ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Abnormal Return ... Error! Bookmark not defined.
2.1.8 Likuiditas saham ... Error! Bookmark not defined.
2.1.8.1 Dimensi likuiditas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.9 Bid-ask spread ... Error! Bookmark not defined.
2.1.10 Signalling theory ... Error! Bookmark not defined.
2.1.11 Event Study ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi dan Sampel... Error! Bookmark not defined.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis...Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Uji Hipotesis Statistik... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.1 Uji Paired Sample T-test ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.2 Uji Wilxocon Rank Test ... Error! Bookmark not defined.
vii
4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Akuisisi di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Analisis Deskriptif... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1 Gambaran Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akuisisi
Error! Bookmark not defined.
4.1.3.2 Gambaran Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Akuisisi
Error! Bookmark not defined.
4.2 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Statistik Deskriptif... Error! Bookmark not defined.
4.2.1.1 Statistik Deskriptif Abnormal Return...Error! Bookmark not defined.
4.2.1.2 Statistik Deskriptif Likuiditas Saham...Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2.1 Uji Normalitas Abnormal Return . Error! Bookmark not defined.
4.2.2.2 Uji Normalitas Likuiditas Saham . Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
4.2.3.1 Uji Hipotesis Pertama ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3.2 Uji Hipotesis Kedua ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Analisis Abnormal Return... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Analisis Likuiditas Saham... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Daftar Sampel... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Notifikasi Merger dan Akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Rata-rata Abnormal Return Perusahaan 10 Hari Sebelum dan 10 Hari
Sesudah Akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Rata-rata Bid-Ask Spread Perusahaan 10 Hari Sebelum dan 10 Hari
Sesudah Akuisisi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Deskriptif statistik abnormal return ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Deskriptif statistik Bid-ask spread ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Paired Sample Test Abnormal Return.... Error! Bookmark not defined.
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Corporate Action periode 2010-2013 ....Error! Bookmark not
defined.
Gambar 1.2 Grafik Notifikasi Merger dan Akuisisi...Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Normalitas abnormal return sebelum akuisisi ...Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.2 Normalitas abnormal return sesudah akuisisi...Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.3 Normalitas bid-ask spread sebelum akuisisi ...Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4.4 Uji Normalitas bid-ask spread sesudah akuisisi Error! Bookmark not
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Catatan Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Data Olahan
Lampiran 4 Output SPSS/Hasil Analisis Statistik
Lampiran 5 Contoh Data Mentah
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi keadaan
ekonomi suatu negara. Peran utama pasar modal adalah menjadi lembaga
yang melakukan pemupukan modal dan mobilisasi dana secara produktif.
Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat membawa perubahan
besar pada tuntutan kualitas informasi. Agar pengambilan keputusan
investor rasional, dibutuhkan suatu informasi yang relevan sehingga
mampu mengidentifikasi kinerja perusahaan. Dengan kata lain, keputusan
investasi yang dilakukan oleh investor merupakan reaksi atas informasi
yang mereka terima (Aritonang, dkk, 2009). Reaksi investor terhadap
suatu informasi ini akan mengakibatkan reaksi di pasar modal.
Untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu fenomena atau informasi
yang ada di pasar modal, dapat dilakukan dengan melakukan studi
peristiwa. Studi peristiwa atau event study merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Reaksi pasar dapat
diakibatkan oleh informasi dari aksi korporasi atau corporate action yang
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan seperti pembagian
deviden, merger dan akuisisi, reverse stock dan stock split serta right issue.
Berikut adalah corporate action yang dilakukan oleh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013.
Sumber: KPPU, Saham Ok, diolah
Gambar 1.1
Grafik Corporate Action periode 2010-2013
Dari gambar diatas terlihat bahwa corporate action yang dipilih
perusahaan dengan cara melakukan reverse stock & stock split dan right
issue cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Berbanding
terbalik dengan merger dan akuisisi yang justru semakin mengalami
peningkatan atau lebih banyak dipilih oleh perusahaan sebagai aksi
korporasinya.
Fenomena meningkatnya kegiatan merger dan akuisisi yang
dilakukan perusahaan sebagai aksi korporasinya ini menunjukan bahwa
akuisisi dinilai sebagai cara yang efektif untuk melakukan ekspansi usaha
dan memberikan sinyal positif kepada para investor di pasar modal.
Fenomena ini dapat dijadikan investor sebagai salah satu pertimbangan
0 10 20 30 40 50 60 70
2010 2011 2012 2013
Merger/Akuisisi
Reverse&stock split
3
untuk melakukan keputusan investasi pada perusahaan yang melakukan
keputusan akuisisi, dengan harapan akan mendapatkan keuntungan
dikemudian hari.
Sebagian besar perusahaan memilih merger dan akuisisi sebagai
bentuk ekspansi eksternalnya. Alasan yang paling sering digunakan
perusahaan karena merger dan akuisisi lebih efisien dibanding harus
membangun unit bisnis sendiri, disamping itu merger dan akuisisi dapat
memberikan efek sinergi (foster, 1994). Namun akuisisi dinilai lebih
efektif bagi perusahaan yang mempunyai modal besar, karena akuisisi
memungkinkan perusahaan pengakuisisi untuk melakukan
pengambilalihan secara penuh dan mempunyai hak kontrol atas
perusahaan target.
Akuisisi biasanya dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai
modal yang besar, karena untuk melakukan akuisisi pun dibutuhkan biaya
yang tidak sedikit dibandingkan dengan jenis penggabungan usaha
lainnya. Akuisisi sendiri diartikan sebagai perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil
alih baik seluruh atau sebagian besar saham perusahaan yang dapat
mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perusahaan tersebut.
Dimana perusahaan itu sendiri masih tetap ada (Suad Husnan, 2002).
Secara kuantitas, aktivitas merger/akuisisi mengalami kenaikan
yang cukup signifikan seiring dengan semakin populernya istilah
merupakan suatu langkah restrukturisasi perusahaan yang dipercaya
mampu mendatangkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, dilihat dari sisi persaingan, merger/akuisisi merupakan aktivitas
yang perlu mendapat perhatian khusus karena berpotensi mengurangi
tingkat persaingan di pasar. Dengan mempertimbangkan kekhawatiran
adanya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
diakibatkan oleh aktivitas merger/akuisisi, pada tahun 2009 Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengeluarkan Peraturan Nomor 1
Tahun 2009 tentang Pra-Notifikasi Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan (Pemkom 1/2009).
Seiring dengan semakin berkembangnya aktivitas merger/akuisisi
yang terjadi di Indonesia, maka KPPU melakukan langkah restrukturisasi
organisasi secara besar-besaran dengan mendirikan Biro Merger yang
khusus menangani notifikasi dan penilaian merger, akuisisi dan
konsolidasi. Dalam waktu yang hampir bersamaan, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang
Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham
Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (PP 57/2010).
Selama kurun waktu dua tahun terakhir, terutama setelah
berlakunya PP 57/2010, KPPU mencatat puluhan notifikasi
merger/akuisisi. Bahkan, secara kuantitas jumlah aktivitas merger/akuisisi
5
dan internasional. Boleh dikatakan, tahun 2010 dan 2011 merupakan
tahun-tahun dimana gelombang akuisisi melanda Indonesia. Bahkan
mungkin, sepanjang sejarah merger/akuisisi di KPPU, gelombang
merger/akuisisi di Indonesia mengalami puncaknya pada masa sekarang
dimana terdapat banyak pelaku usaha yang melakukan aktivitas
merger/akuisisi. Bahkan dalam trisemester pertama tahun 2012, jumlah
notifikasi yang masuk mengalir sangat deras dan diperkirakan akan terus
meningkat.
Berikut adalah grafik notifikasi Merger dan akuisisi periode 2010 –
2013 yang tercatat di KPPU
Sumber: KPPU, diolah
Gambar 1.2
Grafik Notifikasi Merger dan Akuisisi
Dari gambar 1.2, menggambarkan bahwa terjadi peningkatan
notifikasi merger dan akuisisi semenjak diberlakukannya peraturan yang
dilakukan oleh KPPU. Terlihat notifikasi pada tahun 2010 yaitu sebanyak
3 notifikasi yang meningkat pada tahun 2011 sebanyak 43 notifikasi, dan
0 10 20 30 40 50 60 70
2010 2011 2012 2013
sempat menurun pada tahun 2012 menjadi 42 notifikasi, namun kembali
meningkat secara derastis pada tahun 2013 yaitu sebanyak 63 notifikasi
yang tercatat di KPPU.
Dari sekian banyak notifikasi yang masuk, terdapat suatu
karakteristik yang unik dalam aktivitas merger/akuisisi yang tercatat di
KPPU. Krisis yang terjadi di daratan Eropa dan Amerika Serikat dewasa
ini menyebabkan tren peningkatan efisiensi di kalangan pelaku usaha,
yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya gelombang merger/akuisisi
di Indonesia. Uniknya, yang terjadi bukan tren peningkatan gelombang
merger/akuisisi antar perusahaan dalam negeri, melainkan tren
merger/akuisisi yang dilakukan di luar negeri namun berdampak kepada
pasar nasional
(http://www.kppu.go.id/id/2013/01/gelombang-merger-melanda-bangga-atau-waspada/).
Keputusan akuisisi sendiri membawa dampak positif dan negatif.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keputusan akuisisi
diantaranya biaya yang diperlukan untuk melakukan akuisisi sangatlah
mahal dan hasilnya pun belum tentu sesuai dengan harapan. Disamping
itu, pelaksanaan akuisisi juga dapat memberikan pengaruh negatif
terhadap posisi keuangan dari acquiring company apabila strukturisasi dari
akuisisi mengunakan cara pembayaran dengan kas atau melalui pinjaman
(Payamta, 2004). Hal negatif ini timbul jika perusahaan tidak sanggup
7
Sedangkan hal positif yang mendorong perusahaan melakukan
akuisisi adalah untuk menciptakan suatu sinergi. Sinergi itu dapat berupa
sinergi operasi, financial, manajerial, teknologi dan pemasaran. Melalui
sinergi ini diharapkan perusahaan mampu mengoptimalkan kinerjanya
(Moin, 2007:55). Dari sisi keuangan perusahaan, akuisisi adalah salah satu
bentuk investasi jangka panjang yang harus diinvestigasi dan dianalisis
dari aspek kelayakan bisnisnya. Maka tidak lain tujuan akuisisi adalah
untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang
yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan atau
memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan.
Keputusan akuisisi sendiri dapat berpengaruh terhadap keadaan di
pasar modal. Reaksi yang timbul di pasar modal terhadap keputusan
akuisisi ini dapat ditangkap positif dan negatif oleh para investor. Reaksi
positif dan negatif terhadap kejadian merger dan akuisisi tergantung dari
ketersediaan informasi bagi investor pada waktu pengumuman merger dan
akusisi serta perspektif pasar terhadap keputusan akuisisi. Pengumuman
akuisisi dapat mempengaruhi harga saham dalam jangka pendek karena
adanya efek psikologis terhadap para investor.
Sebagai contoh rencana yang akan akan dilakukan oleh PT
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk mengakuisisi Pertamina Gas
(Pertagas) mendapat sambutan positif dari para pelaku pasar modal.
Langkah tersebut dianggap akan memberikan nilai tambah yang optimal
PGN oleh Pertamina. Hal ini berbanding terbalik dengan keinginan
BUMN agar Pertamina mengakuisisi PGN yang dinilai sebagai langkah
yang tidak tepat. terbukti akibat isu tersebut saham PGN di Bursa Efek
Indonesia (BEI) terus mengalami tekanan (TribunNews.com,2013 :
http://id.berita.yahoo.com/pelaku-pasar-dukung-pgn-akuisisi-pertagas-060107703--finance.html).
Bunga Rampai, (2002) dalam Sri Dwi A Ambarwati, (2010: 285)
Pengumuman merger dan akuisisi adalah informasi yang penting bagi
suatu industri, artinya informasi tersebut tidak hanya berpengaruh bagi
perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi
(target) tetapi juga bagi perusahaan lain dalam industri yang sama dengan
akuisitor dan perusahaan target. Sesuai dengan signalling theory yang
menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan manajemen perusahaan
yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan (Agnes Sawir, 2004: 118).
Prinsip dari signalling theory adalah bahwa setiap tindakan
mengandung informasi. Maka pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh
perusahaan merupakan salah satu contoh penyampaian informasi melalui
signalling. Berdasarkan signalling theory, perusahaan melakukan akuisisi
untuk memberikan sinyal yang positif atau ekspektasi optimis kepada
publik. Sinyal positif ini menginterpretasikan bahwa perusahaan akan
9
Riset-riset empiris tentang pengaruh akuisisi yang sudah dilakukan
cenderung melihat kinerja saham perusahaan dengan hasil yang beragam.
Loughran and Vijh (1997) dalam Sri Dwi A Ambarwati (2010)
menemukan hasil bahwa perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi
akan mendatangkan abnormal return bagi pemegang saham. Hal senada
juga ditemukan oleh riset Marwan Asri (1998) dalam Sri Dwi A
Ambarwati (2010: 285-286) yang menemukan bukti empiris adanya
abnormal return signifikan setelah pengumuman akuisisi.
Slamat H Aritonang, dkk, (2009) dalam jurnal penelitiannya
menyatakan bahwa pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan
dapat menjadi informasi yang dijadikan oleh investor untuk dijadikan
bahan pertimbangan atau referensi dalam melakukan keputusan investasi.
Maka keputusan akuisisi yang di ambil oleh suatu perusahaan dapat
menjadi informasi yang digunakan untuk melihat reaksi pasar modal.
Reaksi pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang
diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
menggunakan abnormal return dan tingkat likuiditas saham.
Abnormal return dapat digunakan untuk menguji kandungan
informasi dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mengandung
informasi maka pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
diterima oleh pasar, begitu juga sebaliknya apabila suatu suatu
pengumuman tidak mengandung informasi maka pasar tidak akan bereaksi
2009). Abnormal return adalah Selisih antara tingkat keuntungan yang
sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return
sering digunakan untuk menghitung efisiensi pasar. Pasar dikatakan
efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang menikmati abnormal return
dalam jangka waktu yang cukup lama. Abnormal return dapat pula
digunakan sebagai menghitung kinerja surat berharga.
Sedangkan efek lain yang dilihat dari pelaksanaan akuisisi adalah
dari aktivitas likuiditas saham. Likuiditas menurut Bursa efek Indonesia
(informasi umum pasar modal, stock exchenge) adalah kelancaran yang
menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah likuiditas saham. Menurut E.A.
Koentin, (1994:106) likuiditas saham adalah mudahnya saham yang
dimiliki seseorang dapat diubah menjadi uang tunai melalui mekanisme
pasar modal.
Ukuran utama likuiditas menurut Fabozzi (1999) adalah besarnya
selisih hasil antara harga penawaran (harga yang diinginkan) dengan harga
yang diminta (harga yang disetujui pembeli) atau yang disebut bid-ask
spread. Semakin kecil spread suatu saham berarti semakin likuid saham
tersebut dan semakin besar spread maka semakin rendah likuiditasnya.
Spread antara harga bid dan harga ask ini mencerminkan biaya yang harus
dikeluarkan untuk mengubah saham menjadi kas atau sebaliknya. Saham
11
semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah saham
menjadi kas atau sebaliknya.
Beberapa peneliti yang meneliti tentang melihat reaksi pasar telah
banyak dilakukan. Wibowo dan Pakereng (2001) pengaruh pengumuman
merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan akuisitor dan
nonakuisitor dalam industri yang sama di Bursa Efek Indonesia
membuktikan adanya abnormal return saham perusahaan akuisitor dan
nonakuisitor.
Sedangkan dalam penelitian Payamta & Setiawan (2004), hasilnya
menunjukan pengujian secara serentak terhadap semua rasio keuangan
perusahaan manufaktur setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata
tidak mengalami perbaikan dibandingkan dengan sebelum melakukan
merger dan akuisisi. Abnormal return sesudah merger dan akuisisi adalah
negatif dengan periode jendela 45 hari ( 22 hari sebelum dan 22 setelah
keputusan merger dan akuisisi).
Begitu pula dengan penelitian Aritonang S H, dkk, (wacana Vol.12
No. 4, 2009), menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara return saham pada periode sebelum-saat, saat-sesudah
pengumuman merger dan akuisisi. Pegujian abnormal return menghasilkan
kesimpulan tidak ada perbedaan pada nilai rata-rata abnormal return
sebelum-saat pengumuman dan saat-sesudah pengumuman. Sedangkan
untuk pengujian pasangan periode sebelum sesudah pengumuman merger
rata-rata abnormal return saham sebelum – sesudah pengumuman merger
dan akuisisi. Pengujian aktivitas volume perdagangan untuk periode lima
hari di seputar pengumuman, menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pasangan pengujian
sebelum-saat, saat-sesudah, dan sebelum sesudah pengumuman merger
dan akuisisi.
Berdasarkan uraian dan data di atas, ternyata ditemukan perbedaan
antara hsil penelitian satu dengan yang lainnya. Hal ini menarik bagi
penulis untuk meneliti kembali sejauh mana pengaruh akuisisi terhadap
reaksi pasar. Untuk itu penelitian ini mengambil judul “Analisis Tingkat
Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah
Akuisisi ( Studi Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)”.
Penelitian ini mengukur seberapa besar pengaruh akuisisi terhadap
reaksi pasar, seperti abnormal return dan likuiditas saham. Penelitian ini
akan dilakukan dengan periode jendela 20 hari, yaitu 10 hari sebelum dan
10 hari setelah akuisisi. Periode jendela dipilih 20 hari karena diharapkan
pergerakan harga saham peristiwa yang terjadi tidak dipengaruhi peristiwa
lain, sehingga dapat menghindari terjadinya bias.
13
Moin 2007, menyatakan akuisisi adalah pengambilalihan
kepemilikan atau pengendalian (control) atas asset atau saham suatu
perusahaan oleh perusahaan lainnya, namun perusahaan pengambilalih dan
yang diambil alih masih ada sebagai badan hukum yang terpisah.
Dalam penelitian kali ini penulis mencoba untuk membahas
mengenai perusahaan go publik, yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang melakukan keputusan akuisisi. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan dapat berpengaruh secara langsung kepada keputusan investor
untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan
dengan cara melihat tingkat abnormal return dan likuiditas saham selama
jendela pengumuman akuisisi. Adapun jendela pengamatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah 20 hari, yaitu 10 hari sebelum
pengumuman akuisisi dan 10 hari setelah pengumuman.
Abnormal return dan likuiditas saham dapat dijadikan sebagai
indikator untuk melihat reaksi pasar terhadap informasi yang diberikan
oleh perusahaan atau informasi yang terjadi di pasar. Abnormal return
adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan
keuntungan yang diharapkan. Sedangkan Ukuran utama likuiditas menurut
Fabozzi (1999) adalah besarnya selisih hasil antara harga penawaran
(harga yang diinginkan) dengan harga yang diminta (harga yang disetujui
Dalam penelitian sebelumnya sudah banyak yang membahas
mengenai analisis abnormal return dan likuiditas saham terhadap
pengumuman merger dan akuisisi, namun hasil penelitian masih berbeda
beda. Oleh karena itu penulis tertarik untuk kembali mengangkat topik ini
sebagai bahan penelitian. Dengan tujuan dapat mengetahui apakah
keputusan yang dilakukan oleh perusahaan dapat mempengaruhi
keputusan investasi bagi para investor.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran abnormal return sebelum dan sesudah akuisisi?
2. Bagaimana gambaran likuiditas saham sebelum dan sesudah akuisisi?
3. Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah
akuisisi?
4. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah
akuisisi?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui gambaran dari abnormal return sebelum dan sesudah
akuisisi.
2. Mengetahui bagaimana gambaran likuiditas saham sebelum dan
15
3. Mengetahui bagaimana perbedaan abnormal return sebelum dan
setelah akuisisi.
4. Mengetahui bagaimana perbedaan likuiditas saham sebelum dan
setelah akuisisi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor
Adapun manfaat bagi investor dengan adanya penelitian ini yaitu
diharapkan penelitian ini bisa di jadikan acuan atau sumber informasi
yang digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan
investasinya, sehingga sesuai dengan harapannya yaitu mendapatkan
keuntungan.
2. Bagi Perusahaan
Adapun manfaat bagi perusahaan adalah sebagai acuan untuk membuat
keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perubahan keuntungan
yang disebabkan oleh akuisisi di bursa efek.
3. Bagi Akademisi dan Peneliti
Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi penulis adalah untuk
menambah pengalaman dalam menulis karya ilmiah, dan menambah
wawasan mengenai akuisisi dan pengaruhnya terhadap perusahaan.
keuangan, terutama kaitannya dengan masalah abnormal return dan
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Jogiyanto (2003), yang menyatakan bahwa bahwa objek
penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti. Objeknya sendiri dapat
berupa perusahaan, manusia dan lainya.
Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian ini, maka yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah abnormal return dan likuiditas
saham. Dari objek ini akan mendapatkan penjelasan bagaimana reaksi
suatu pasar sebelum dan setelah dilakukannya pengumuman akuisisi
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian dartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode statistik
deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui
nilai abnormal return dan likuiditas saham. Sedangkan analisis verifikatif
digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu
Selain itu metode yang digunakan adalah metodelogi studi
peristiwa (event study). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. Peristiwa yang diuji dalam penelitian ini
adalah peristiwa akuisisi yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah selama 20 hari,
yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman akuisisi. Periode
pengamatan ini dipilih karena merujuk pada penelitian yang dilakukan
oleh Nike Astria (2013). Dimana periode dipilih karena diharapkan
pergerakan harga saham tidak terpengaruh oleh peristiwa lain. Selain itu,
menurut Mc Williams dan Siegel (dalam Nike A, 2013), jarak event
window yang terlalu panjang akan menimbulkan dua permasalahan.
Pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan mengakibatkan
kesalahan dalam menarik kesimpulan tentang signifikansi event. Kedua,
semakin panjang periode akan semakin sulit mengisolir event window dari
efek pengganggu (confounding effect).
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Iqbal Hasan (2002:31-32), desain penelitian merupakan
kerangka dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan
52
dalam penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi tiga macam, antara
lain:
1. Desain eksplanatory
Desain eksplanatori berusaha mencari ide-ide atau
hubungan-hubungan baru sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini bertitik tolak
dari variabel bukan dari fakta.
2. Desain deskriptif
Desain deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat atau
karakteristik dari suatu fenomena tertentu.
3. Desain kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat
mempengaruhi variabel lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Dengan desai kausal
diharapkan dapat mencari tahu bagaimana hubungan antara pengumuman
akuisisi terhadap reaksi pasar yang dilihat dari abnormal return dan
3.3 Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian pada dasarnya
merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan operasionalisai variabel
sendiri adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang dipilih dalam
penelitian beserta pengukuran-pengukurannya. Variabel-variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai
[image:33.596.137.491.387.750.2]berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No Variabel Indikator Ukuran Skala
1 Abnormal
Return atau
excess
return
merupakan
selisih
antara
return yang
terealisasi
(realized
return)
dengan
return yang
diharapkan (expected tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected
Return) dan
tingkat keuntungan sesungguhn ya(Realized Return) � �� = �� − ��
Dimana :
Rit = return saham
perusahaan i pada periode
t;
Rmt = return pasar dari
saham perusahaan i yang
diharapkan pada periode t
54
return)
dengan
menggunak
an model
disesuaikan
pasar
2 Likuiditas
Saham Menurut E.A. Koentin, (1994:106) likuiditas saham adalah mudahnya
saham yang
dimiliki
seseorang
dapat
diubah
menjadi
uang tunai
melalui mekanisme pasar modal Ukuran utama likuiditas menurut Fabozzi (1999)
adalah
bid-ask spread
Bid-ask
spread
menurut
Fatmawati
dan Asri
(1999)
adalah
presentase
selisih
antara
bid-price
dengan
ask-price atau
dikenal
dengan
istilah cost
of
�� �
= ask price − bid priceask price + bid price
2
transaction
imediary to
investor
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi dan perusahaan
tersebut harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Data
tersebut diantaranya:
1. Tanggal pengumuman akuisisi
2. Harga saham penutup harian perusahaan yang melakukan akuisisi
dalam periode pengamatan, yaitu 10 hari sebelum pengumuman dan 10
hari setelah pengumuman akuisisi.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian.
4. Nilai Bid price dan Ask price selama periode pengamatan, yaitu 10
hari sebelum pengumuman, dan 10 hari setelah pengumuman akuisisi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat time series, data
yang diamati dalam periode tertentu terhadap objek penelitian. Data ini
sendiri diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
56
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas atas karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
perusahaan go public yang terdaftar di BEI yang pernah melakukan
akuisisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan aktivitasnya tersebut
pada periode 2010-2013. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 51 perusahaan.
Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sample, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel sesuai dengan kriteria
yang dikehendaki. Adapun kriteria sampel tersebut adalah:
1. Perusahaan melakukan akuisisi pada periode 2010-2013, dan tanggal
pengumumannya diketahui.
2. Memiliki kelengkapan data yang mendukung untuk menghitung
abnormal return dan bid-ask spread saham selama periode penelitian.
3. Tidak melakukan aksi korporasi selama periode pengamatan.
Berdasarkan kriteria diatas, maka perusahaan yang memenuhi
persyaratan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 18
perusahaan. Berikut adalah daftar perusahaan yang menjadi sampel
Tabel 3.2 Daftar Sampel
No Tanggal Pengumuman
Akuisisi
Perusahaan Pengakuisisi Kode Emiten
1 25-11-2010 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 2 13-12-2010 PT Ancora Indonesia Resources Tbk OKAS
3 30-12-2010 PT Aneka Tambang Tbk ANTM
4 05-04-2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 5 13-05-2011 PT Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 6 03-06-2011 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN 7 08-08-2011 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 8 18-10-2011 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN 9 20-02-2012 PT Solusi Tunas Pratama Tbk SUPR
10 30-05-2012 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
11 15-08-2012 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI 12 17-10-2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk
BJBR
13 14-11-2012 PT Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 14 25-11-2012 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN
15 04-02-2013 PT Indospring Tbk INDS
16 13-03-2013 PT Astra Otoparts Tbk AUTO
17 13-03-2013 PT Salim Ivomas pratama Tbk SIMP 18 03-12-2013 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk
BTPN
Sumber: KPPU, idx, diolah
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata abnormal
return dan likuiditas saham selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
akuisisi, sedangkan analisis staistik dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Staistik deskriptif digunakan karena dapat memberikan gambaran
58
Dalam penelitian ini dapat melihat gambaran atau deskripsi dari abnormal
return dan likuiditas saham saham.
3.6.2 Uji Normalitas Data
Asumsi normalitas data merupakan persyaratan dari kebanyakan
prosedur statistika. Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas paling banyak
dilakukan pada uji statistik parametrik, karena syarat uji statistik
parametrik data harus terdistribusi normal. Ada beberapa cara untuk
mengeksplorasi asumsi normalitas data, salah satunya adalah uji
normalitas PP Plot yang terdapat dalam prosedur SPSS Explore.
3.6.3 Uji Hipotesis Statistik
3.6.3.1 Uji Paired Sample T-test
Paired sample t-test atau lebih dikenal pre post design adalah
analisis denagn melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama
terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Menurut Gozali, (2006
dalam Listi Nadia Nilam, 2010), Paired sample t-test merupakan uji
parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak
berbeda (Ho) diantara 2 variabel. Data berasal dari pengukuran 2 periode
Paired sample t-test merupakan alat uji statistik parametrik yaitu data
sampel yang diteliti harus terdistribusi normal.
Adapun kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji-t
dua sisi berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan alpha (0.05),
adalah sebagai berikut:
Ho ditolak jika (p < α)
Ho diterima jika (p > α)
3.6.3.2 Uji Wilxocon Rank Test
Uji wilcoxon sign rank test adalah uji statistik non parametrik yang
dipergunakan jika data tidak terdistribusi normal. Uji ini dipergunakan
untuk menguji beda data pasangan dan merupakan alternatif dari uji t dua
sampel berpasangan.
Adapun kriteria pengambilan keputusan dengan uji ini yaitu jika
nilai prob < taraf signifikansi yaitu α = 0,05, maka hipotesis penelitian
diterima. Sedangkan jika prob > taraf signifikansi maka hipotesis
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Jogiyanto (2003), yang menyatakan bahwa bahwa objek
penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti. Objeknya sendiri dapat
berupa perusahaan, manusia dan lainya.
Sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian ini, maka yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah abnormal return dan likuiditas
saham. Dari objek ini akan mendapatkan penjelasan bagaimana reaksi
suatu pasar sebelum dan setelah dilakukannya pengumuman akuisisi
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian dartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode statistik
deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui
nilai abnormal return dan likuiditas saham. Sedangkan analisis verifikatif
digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu
Selain itu metode yang digunakan adalah metodelogi studi
peristiwa (event study). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. Peristiwa yang diuji dalam penelitian ini
adalah peristiwa akuisisi yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah selama 20 hari,
yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman akuisisi. Periode
pengamatan ini dipilih karena merujuk pada penelitian yang dilakukan
oleh Nike Astria (2013). Dimana periode dipilih karena diharapkan
pergerakan harga saham tidak terpengaruh oleh peristiwa lain. Selain itu,
menurut Mc Williams dan Siegel (dalam Nike A, 2013), jarak event
window yang terlalu panjang akan menimbulkan dua permasalahan.
Pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan mengakibatkan
kesalahan dalam menarik kesimpulan tentang signifikansi event. Kedua,
semakin panjang periode akan semakin sulit mengisolir event window dari
efek pengganggu (confounding effect).
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Iqbal Hasan (2002:31-32), desain penelitian merupakan
kerangka dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan
52
dalam penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi tiga macam, antara
lain:
1. Desain eksplanatory
Desain eksplanatori berusaha mencari ide-ide atau
hubungan-hubungan baru sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini bertitik tolak
dari variabel bukan dari fakta.
2. Desain deskriptif
Desain deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat atau
karakteristik dari suatu fenomena tertentu.
3. Desain kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat
mempengaruhi variabel lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Dengan desai kausal
diharapkan dapat mencari tahu bagaimana hubungan antara pengumuman
akuisisi terhadap reaksi pasar yang dilihat dari abnormal return dan
3.3 Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian pada dasarnya
merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan operasionalisai variabel
sendiri adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang dipilih dalam
penelitian beserta pengukuran-pengukurannya. Variabel-variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai
[image:43.596.137.491.387.750.2]berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No Variabel Indikator Ukuran Skala
1 Abnormal
Return atau
excess
return
merupakan
selisih
antara
return yang
terealisasi
(realized
return)
dengan
return yang
diharapkan (expected tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected
Return) dan
tingkat keuntungan sesungguhn ya(Realized Return) � �� = �� − ��
Dimana :
Rit = return saham
perusahaan i pada periode
t;
Rmt = return pasar dari
saham perusahaan i yang
diharapkan pada periode t
54
return)
dengan
menggunak
an model
disesuaikan
pasar
2 Likuiditas
Saham Menurut E.A. Koentin, (1994:106) likuiditas saham adalah mudahnya
saham yang
dimiliki
seseorang
dapat
diubah
menjadi
uang tunai
melalui mekanisme pasar modal Ukuran utama likuiditas menurut Fabozzi (1999)
adalah
bid-ask spread
Bid-ask
spread
menurut
Fatmawati
dan Asri
(1999)
adalah
presentase
selisih
antara
bid-price
dengan
ask-price atau
dikenal
dengan
istilah cost
of
�� �
= ask price − bid priceask price + bid price
2
transaction
imediary to
investor
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi dan perusahaan
tersebut harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Data
tersebut diantaranya:
1. Tanggal pengumuman akuisisi
2. Harga saham penutup harian perusahaan yang melakukan akuisisi
dalam periode pengamatan, yaitu 10 hari sebelum pengumuman dan 10
hari setelah pengumuman akuisisi.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian.
4. Nilai Bid price dan Ask price selama periode pengamatan, yaitu 10
hari sebelum pengumuman, dan 10 hari setelah pengumuman akuisisi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat time series, data
yang diamati dalam periode tertentu terhadap objek penelitian. Data ini
sendiri diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
56
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas atas karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
perusahaan go public yang terdaftar di BEI yang pernah melakukan
akuisisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan aktivitasnya tersebut
pada periode 2010-2013. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 51 perusahaan.
Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sample, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel sesuai dengan kriteria
yang dikehendaki. Adapun kriteria sampel tersebut adalah:
1. Perusahaan melakukan akuisisi pada periode 2010-2013, dan tanggal
pengumumannya diketahui.
2. Memiliki kelengkapan data yang mendukung untuk menghitung
abnormal return dan bid-ask spread saham selama periode penelitian.
3. Tidak melakukan aksi korporasi selama periode pengamatan.
Berdasarkan kriteria diatas, maka perusahaan yang memenuhi
persyaratan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 18
perusahaan. Berikut adalah daftar perusahaan yang menjadi sampel
Tabel 3.2 Daftar Sampel
No Tanggal Pengumuman
Akuisisi
Perusahaan Pengakuisisi Kode Emiten
1 25-11-2010 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 2 13-12-2010 PT Ancora Indonesia Resources Tbk OKAS
3 30-12-2010 PT Aneka Tambang Tbk ANTM
4 05-04-2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 5 13-05-2011 PT Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 6 03-06-2011 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN 7 08-08-2011 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 8 18-10-2011 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN 9 20-02-2012 PT Solusi Tunas Pratama Tbk SUPR
10 30-05-2012 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
11 15-08-2012 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI 12 17-10-2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk
BJBR
13 14-11-2012 PT Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 14 25-11-2012 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN
15 04-02-2013 PT Indospring Tbk INDS
16 13-03-2013 PT Astra Otoparts Tbk AUTO
17 13-03-2013 PT Salim Ivomas pratama Tbk SIMP 18 03-12-2013 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk
BTPN
Sumber: KPPU, idx, diolah
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata abnormal
return dan likuiditas saham selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
akuisisi, sedangkan analisis staistik dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Staistik deskriptif digunakan karena dapat memberikan gambaran
58
Dalam penelitian ini dapat melihat gambaran atau deskripsi dari abnormal
return dan likuiditas saham saham.
3.6.2 Uji Normalitas Data
Asumsi normalitas data merupakan persyaratan dari kebanyakan
prosedur statistika. Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas paling banyak
dilakukan pada uji statistik parametrik, karena syarat uji statistik
parametrik data harus terdistribusi normal. Ada beberapa cara untuk
mengeksplorasi asumsi normalitas data, salah satunya adalah uji
normalitas PP Plot yang terdapat dalam prosedur SPSS Explore.
3.6.3 Uji Hipotesis Statistik
3.6.3.1 Uji Paired Sample T-test
Paired sample t-test atau lebih dikenal pre post design adalah
analisis denagn melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama
terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Menurut Gozali, (2006
dalam Listi Nadia Nilam, 2010), Paired sample t-test merupakan uji
parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak
berbeda (Ho) diantara 2 variabel. Data berasal dari pengukuran 2 periode
Paired sample t-test merupakan alat uji statistik parametrik yaitu data
sampel yang diteliti harus terdistribusi normal.
Adapun kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji-t
dua sisi berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan alpha (0.05),
adalah sebagai berikut:
Ho ditolak jika (p < α)
Ho diterima jika (p > α)
3.6.3.2 Uji Wilxocon Rank Test
Uji wilcoxon sign rank test adalah uji statistik non parametrik yang
dipergunakan jika data tidak terdistribusi normal. Uji ini dipergunakan
untuk menguji beda data pasangan dan merupakan alternatif dari uji t dua
sampel berpasangan.
Adapun kriteria pengambilan keputusan dengan uji ini yaitu jika
nilai prob < taraf signifikansi yaitu α = 0,05, maka hipotesis penelitian
diterima. Sedangkan jika prob > taraf signifikansi maka hipotesis
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata abnormal return 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
akuisisi yang dihitung dengan menggunakan market adjusted model
dari 18 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki nilai
negatif dan positif. Secara kesuluruhan, rata-rata abnormal return
sesudah akuisisi mengalami penurunan yaitu dari 0,0005 menjadi
0,00001. Dimana sebanyak 10 perusahaan mengalami penurunan
rata-rata abnormal return sesudah akuisisi dan delapan perusahaan lainnya
mengalami kenaikan rata-rata abnormal return sesudah akuisisi.
2. Likuiditas saham yang diukur dengan menggunakan indikator bid-ask
spread selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah akuisisi, dari 18
sampel perusahaan sebanyak 13 perusahaan mengalami peningkatan
likuiditas saham. Hal ini dilihat dari menurunnya rata-rata bid-ask
spread sesudah akuisisi. Dan sebanyak lima perusahaan mengalami
penurunan likuiditas saham, yang ditunjukan dengan meningkatnya
rata-rata bid-ask spread sesudah akuisisi. Namun secara kesuluruhan
menjadi 0,01038 sesudah akuisisi. Dengan demikian likuiditas saham
sesudah akuisisi mengalami penurunan, yang ditunjukan dengan
meningkatnya bid-ask spread sebesar 0,34 %.
3. Berdasarkan uji beda yang dilakukan terhadap abnormal return pada
periode peristiwa, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal
reurn antara sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi. Hal ini
ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,803 yang lebih besar dari
0,05. Dan thitung sebesar 0,253 yang lebih kecil dari ttabel 2,11. Alasan
yang dapat mendasari hal tersebut adalah tanggapan pasar terhadap
pengumuman akuisisi yang dilakukan perusahaan dinilai kurang baik
dan dinilai tidak memiliki nilai secara ekonomis atau dinilai sudah
tidak mengandung informasi lagi.
4. Hasil yang sama ditunjukan hasil uji beda terhadap likuiditas saham, di
mana didapat hasil tidak terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum
dan sesudah akuisisi. Hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar
0,928 lebih besar dari 0,05. Dan thitung sebesar -0,091 lebih kecil dari
ttabel 2,11. Hasil tersebut menunjukan bahwa pengumuman akuisisi
tidak dapat memberikan perubahan pada bid dan ask price. Hal Ini
memungkinkan bahwa pengumuman yang dilakukan oleh perusahaan
97
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memiliki saran sebagai
berikut:
1. Bagi investor, dari hasil analisis ini diketahui bahwa informasi yang
ada di pasar modal dapat memberikan dampak positif dan negatif.
Termasuk pengumuman akuisisi dalam penelitian ini yang belum dapat
memberikan kandungan informasi sebagai acuan melakukan investasi
di pasar modal. Maka hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi para investor dalam menyikapi informasi yang ada dipasar,
khususnya akuisisi sebagai keputusan melakukan investasi di pasar
modal.
2. Bagi emiten, dari hasil penelitian ini maka dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam melakukan kebijakan akuisisi, dilihat dari
pengumuman yang dilakukan pada periode pengamatan tidak cukup
memberikan kandungan informasi untuk dapat mempengaruhi
keputusan investor.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan metode lain
dalam menilai abnormal return, yaitu bisa dengan menggunakan
mean-adjusted model atau market model. Selain itu likuiditas saham
tidak cukup dinilai dari bid-ask spread, kerena banyak indikator
lainnya seperti aktivitas volume perdagangan saham, atau indikator
Mus l im Nurdin, 2014
ANALISIS TINGKATaBNORMAL RETURN DAN LINGKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAh AKUISIS: studi pada perusahaan pengakusisi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2010-2013
Uni v ers ita Pendidikan Indonesia |repository.up.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ambarwati, Sri dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Cahyono Jaka E. 2002. Investing in Jsx Now?. Elex Media Kopetindo.
Darmadji dan Fakhrudin. 2001. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya
Jawab. Jakarta: Salemba empat
Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen investasi, buku satu. Salemba empat. Jakarta
Farid Harianto dan Siswanto Sudomo. 2001. Perangkat dan teknik analisis
investasi di pasar modal indonesia. Jakarta: PT Bursa Efek Jakarta
Foster, G, 1994. Financial Statement Analysis 2. Prentice-Hall International: New
Jersey
Gitman, J, Laurance. 2003. Principle of Managerial Finance 10. Boston: Pearson
Education,Inc
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Husnan Suad, 2002. Manajemen Keuangan. Universitas Terbuka. Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999, Prinsip akuntansi Indonesia. Jakarta
Indonesian Capital Market Directory
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo persada.
Jakarta
Koentin, E.A. 2002. Analisis Pasar Modal Indonesia. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta
Moin Abdul. 2007. Merger, Akuisisi dan Divestasi. Ekonisia. Yogyakarta
Moin Abdul. 2010. Merger, Akuisisi dan Divestasi, edisi kedua. Ekonosia.
Yogyakarta
Sawir Agnes, 2004. Kebijakan pendanaan dan kontruksi perusahaan. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Sudjana, 2005.