PENGARUH TERPAAN IKLAN AXE BODY SPRAY DI YOUTUBE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
MAHASISWA FASILKOM-TI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
AJI RAHARDIAN KUSUMA 140907089
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2019
ABSTRAK
PENGARUH TERPAAN IKLAN AXE BODY SPRAY DI YOUTUBE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA
FASILKOM-TI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nama : Aji Rahardian Kusuma
NIM : 140907089
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dr. Humaizi, MA
Pada masa sekarang ini perusahaan berlomba – lomba dalam mempromosikan produk nya dengan cara yang kreatif dan inovatif. Intensitas dari iklan yang dilakukan juga semakin lama semakin tinggi.Terpaan iklan merupakan sebuah iklan yang ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat, mendengar, atau membaca iklan tersebut.Terpaan iklan dalam penelitian ini meliputi perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), tindakan (action).
Penelitian ini dilakukan di FASILKOM-TI Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yakni variabel terpaan iklan (X) sebagai variabel bebas dan variabel Keputusan Pembelian (Y) Sebagai variabel terikat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dan juga seberapa besar pengaruh Terpaan Iklan terhadap Keputusan Pembelian.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.Populasi pada menelitian ini adalah Mahasiswa di FASILKOM-TI Universitas Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang.Teknik analisis data yang digunakan adalah metode uji instrumen, uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana, dan uji hipotesis.Pengujian ini dilakukan menggunakan bantuan SoftwareStatistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Terpaan Iklan secara parsial, menunjukkan thitung 6,425 > ttabel 1,665 dengan sig. sebesar 0,000 yang artinya variabel Terpaan Iklan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian. Angka R Square sebesar 30,5%
menunjukkan pengaruh antara variabel bebas yaitu Terpaan Iklan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Sedangkan sisanya 69,5%
dipengaruhi dan dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci :Terpaan Iklan, Keputusan Pembelian
ABSTRACT
INFLUENCE OF THE AXE BODY SPRAY ADVERTISING ON YOUTUBE OF THE PERCHASE DECISION FASILKOM-TI STUDENTSUNIVERSITY
OF NORTH SUMATERA Name : Aji Rahardian Kusuma NIM : 140907089
Program Study : Business Administration Science
Faculty : Faculty of Social Science and Political Science Supervisor : Dr. Humaizi, MA
At present the company is competing in promoting its products in a creative and innovative way. The intensity of the advertisement is also getting higher and higher. Advertisement is an advertisement placed so that prospective buyers can see, hear, or read the ad. The ads included in this study include the attention,interest, desire and action.
This research was conducted at the fasilkom-TI University of North Sumatera. This research consists of 2 (two) variables, that is advertising exposure variable (X) as independent variable and Purchase Decision (Y) variable as dependent variable. The purpose of this study is to determine the effect of the influence of the Advertisement Impact onPurchase Decision.
The type of research used in this research is associative research with quantitative approach. The population in this research is a student in fasilkom- TI University of North Sumatera with a sample of 96 people. Analysis of data used. Analysis, simple linear regression analysis, and hypothesis testing. This test is done by using Software Statistics.
The results showed that the variable of Partial Ad Advertisement partially, showing thitung 6,425> ttable 1,665 with sig. 0,000. The figure R Square of 30.5% indicates the influence between the independent variables of the Ad Exposure to the dependent variable of Buy Interest. While the remaining 69.5% is unknown and reviewed by other factors not investigated in this study.
Keywords: Ad Inclusion and Purchase Decision
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, kesehatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripi yang berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan Axe Body Spray Di Youtube Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa FASILKOM-TI Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan karya yang penulis tuntaskan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis (S.AB), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Karlan dan Ibunda Hastutik. Terimakasih selalu menjadi semangat dalam hidup penulis,memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA sebagai Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis.
4. Bapak Dr. Humaizi, MA sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid, SH selaku Bagian Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara atas kebaikan hatinya, kesabarannya, dukungannya, yang telah banyak membantu penulis dan mengurus dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ayahanda tersayang Karlan dan Ibunda tersayang Hastutik, yang tiada henti dan tulus mencurahkan kasih dan sayangnya tanpa pamrih dan memberikan bantuan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kawan-kawan seperjuangan penulis dalam Club Apa Rencana Anggi Wardhani,S.AB, Sherly Juliani,S.AB, Neli Marliani,S.AB, Karina Dewi Hsb, S.AB., Rizky Fadillah,S.AB, Michael Simangunsong. Aldy Pratama,S.AB, Reja Taruna, Rizky Abdillah, S.AB dan Irvandi Chairul, S.AB. Terima kasih telah mewarnai kehidupan penulis dan memberikan kesan yang mendalam.
9. Yang Teristimewa Tara Goldameir yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan skripisi ini.
10. Seluruh teman-teman seperjuangan dalam Ilmu Administrasi Bisnis Stambuk 2014 kelas A yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih banyak atas kebersamaan selama perkuliahan.
11. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner penelitian dalam skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dan memberikan doa secara tulus dan ikhlas kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di masa yang akan datang.
Medan, 10 Januari 2019 Penulis,
Aji Rahardian Kusuma
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRAC ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 6
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORI ... 8
2.1 Komunikasi Pemasaran ... 8
2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 8
2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran ... 9
2.1.3 Bauran Komunikasi Pemasaran ... 10
2.2 Iklan ... 12
2.2.1 Pengertian Iklan ... 12
2.2.2 Fungsi Iklan ... 13
2.2.3 Sifat – Sifat Iklan ... 14
2.2.4 Tipe – Tipe Iklan ... 15
2.2.5 Daya Tarik Iklan ... 15
2.2.6 Media Periklanan ... 16
2.3 Terpaan Iklan ... 17
2.3.1 Pengertian Terpaan Iklan ... 17
2.4 Keputusan Pembelian ... 19
2.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 20 2.4.2 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian ... 26
2.5 Penelitian Terdahulu ... 27
2.6 Kerangka Konseptual ... 32
2.7 Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Bentuk Penelitian ... 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
3.2.1 Lokasi ... 34
3.2.2 Waktu ... 34
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
3.3.1 Populasi ... 34
3.3.2 Sampel ... 35
3.4 Definisi Konsep ... 36
3.5 Definisi Operasional ... 37
3.6 Skala Pengukuran Variabel ... 42
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.7.1 Data Primer ... 42
3.7.2 Data Sekunder ... 43
3.8 Teknik Analisis Data ... 43
3.8.1 Uji Instrumen ... 43
3.8.1.1 Uji Validitas ... 43
3.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 44
3.8.1.3 Uji Normalitas ... 44
3.9Metode Analisis Regresi Linier Sederhana ... 44
3.10 Uji Hipotesis ... 45
3.10.1 Uji Signifikansi Parsial (uji t) ... 45
3.10.2 Koefisien Determinan (R2) ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 47
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 47
4.1.2 Logo Perusahaan ... 48
4.1.3 Produk Axe Body Spray ... 49
4.2 Deskripsi Responden ... 49
4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 50
4.2.3 Deskripsi Responden Berdarkan Uang Saku ... 51
4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan ... 52
4.3 Deskripsi Jawaban Responden ... 52
4.3.1 Deskripsi Jawaban Responden Terpaan Iklan ... 52
4.3.2 Deskripsi Jawaban Responden Minat Beli ... 59
4.4 Uji Instrumen ... 69
4.4.1 Uji Validitas ... 69
4.4.2 Uji Reabilitas ... 74
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 76
Uji Normalitas ... 76
4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 77
4.6.1 Uji Hipotesis ... 78
4.6.1.1 Uji t ... 78
4.6.1.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 79
4.7 Pembahasan ... 80
4.7.1 Pengaruh Terpaan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian ... 80
4.7.2 Besar pengaruh Terpaan Iklan terhadap Keputusan Pembelian ... 82
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... xi LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 38
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 50
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Uang saku ... 51
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan ... 52
Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Yang Memperhatikan Visualisasi Iklan Axe Body Spray di Youtube ... 52
Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Yang Tertarik Memperhatikan AlurCerita Iklam Axe Body Spray Di Youtube ... 53
Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden yang Tertarik Untuk Memperhatikan Model Iklan Axe Body Spray di Youtube ... 53
Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Yang Tertarik dengan Visualisasi Iklan Axe Body Spray di Youtube ... 54
Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden Yang Mmperhatikan Alur Cerita Iklan Axe Body Spray di Youtube ... 55
Tabel 4.10 Deskripsi Jawaban Responden Yang Memperhatikan Model Iklan Axe Body Spray di Youtube ... 55
Tabel 4.11 Deskripsi Jawaban Responden Yang Memperhatikan Yang Timbul Keinginan Untuk Membeli Produk Axe Body Spray Karena Melihat Visualisasi Iklannya Di Youtube ... 56
Tabel 4.12 Deskripsi Jawaban Responden Yang Timbul Keingian Untuk Mencoba Produk Axe Body Spray Karena Melihat Alur Cerita Iklannya Di Youtube ... 56
Tabel 4.13 Deskripsi Jawaban Responden Yang Timbul Keninginan Untuk Mencoba Produk Axe Body Spray Karena Melihat Model Iklan . 57 Tabel 4.14 Deskripsi Jawaban Responden Yang Akan Melakukan Pembelian Produk Axe Body Spray Karena Melihat Visualisasi Iklannya .... 58
Tabel 4.15 Deskripsi Jawaban Repsonden Yang Akan Melakukan Pembelian Produk Axe Body Spray Karena Melihat Alur Cerita Iklannya ... 58
Tabel 4.16 Deskripsi Jawban Responden Yang Akan Melakukan Pembelian Produk Axe Body Spray Karena Melihat Model Iklannya ... 59
Tabel 4.17 Deskripsi Jawaban Responden Yang Membeli Produk Axe Body Spray Karena Adanya Kebutuhan ... 60
Tabel 4.18 Deskripsi Jawaban Responden Yang Tidak Percaya Diri Ketika Tidak Memakai Produk Axe Body Spray ... 60
Tabel 4.19 Deskripsi Jawaban Responden Yang Membeli Produk Axe Body Spray Karena Harganya Yang Murah ... 61
Tabel 4.20 Deskripsi Jawaban Responden Yang Mencari Informasi Axe Body Spray Karena Adanya Sebuah Kebutuhan ... 62
Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Responden Yang Mencari Informasi Axe Body Spray Kepada Teman Yang Sudah Menggunakan Produk Tersebut ... 62 Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Responden Yang Mendapatkan Informasi
Tabel 4.23 Deskripsi Jawaban Responden Yang Melakukan Evaluasi Produk
Yang Lain Di Pasaran ... 64
Tabel 4.24 Deskripsi Jawaban Responden Yang Membandingkan Produk Tersebut Dengan Merek Yang Lain ... 64
Tabel 4.25 Deskripsi Jawaban Responden Yang Merasa Puasa Dengan Produk Axe Body Spray ... 65
Tabel 4.26 Deskripsi Jawaban Responden Yang Memilih Produk Axe Body Spray Karena Kelihatan Lebih Percaya Diri ... 65
Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Responden Yang Memilih Produk Axe Body Spray Karena Dikenal Oleh Banyak Masyarakat ... 66
Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Responden Yakin Sudah Mengambil Keputusan Yang Tepat Saat Membeli Produk Axe Body Spray ... 67
Tabel 4.29 Deskripsi Jawaban Responden Yang Merasa Puas Karena Produk Axe Body Spray Sesuai Dengan Harapan Mereka ... 67
Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Responden Yang Merekomendasikan Produk Axe Body Spray Kepada Teman Atau Kerabat ... 68
Tabel 4.31 Deskripsi Jawaban Responden Yang Melakukan PembelianProudk Axe Body Spray Berulan-Ulang Atau Lebih Dari Sekali ... 68
Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 67
Tabel 4.33 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 69
Tabel 4.34 Uji Reabilitas Terpaan Iklan (X) ... 71
Tabel 4.35 Uji Reabilitas Minat Beli (Y) ... 72
Tabel 4.36 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 74
Tabel 4.37 Hasil Uji Signifikan Parsial ( Uji-t ) ... 76
Tabel 4.38 Koefisien Determinasi (R2) ... 77
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Persentase Data Media Sosial Yang Sering Dipakai ... 3
Gambar 2.1 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian ... 25
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 31
Gambar 4.1 Logo Axe Body Spray ... 48
Gambar 4.2 Produk Axe Body Spray ... 49
Gambar 4.3 Uji Normalitas ... 73
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini tentu saja di setiap sudut kehidupan pasti kita akan menemukan iklan seperti di televisi, koran, majalah, di jalanan, youtube dan juga media massa lainnya. Bahkan bujukan untuk membeli suatu barang sudah tersebar dimana – mana mau itu secara terang – terangan ataupun secara halus.Tidak bisa kita pungkiri setiap hari kita pasti bersentuhan dengan iklan. Walaupun menjengkelkan namun sekarang ini penonton sudah biasa dan tidak heran lagi bila ditengah content atau acara yang mereka tonton muncul sebuah iklan yang menggangu kenyamanan.
Kekuatan dari sebuah iklan sudah tidak diragukan lagi untuk menaikkan tingkat penjualan suatu produk.Banyak masyarakat yang awalnya tidak memiliki niat untuk membeli, namun karena terkena oleh terpaan suatu iklan maka niat untuk membelipun muncul di dalam diri konsumen tersebut. Menurut (Liliweri 1992 : 73) terpaan iklan adalah sebuah perilaku pengkonsumsian iklan yang ditayangkan di televisi meliputi intensitas pengkonsumsian iklan, daya tarik dan pengkonsumsian isi pesan. Bahkan sampai saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang dominan di setiap bidangnya tidak pernah ragu-ragu dalam mengeluarkan dana yang sangat besar terhadap iklan suatu produk. Mereka sadar bahwa selain meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri, memberikan pengaruh kepada konsumen juga sama pentingnya guna membuat produk mereka berhasil dan tentu saja hal tersebut berdampak kepada tujuan utama dan kesuksesan suatu perusahaan.
Dalam hal ini iklan juga befungsi untuk memberikan pengaruh kepada para konsumen agar memahami dan sadar akan merek yang akan dibeli dan mereka gunakan. Disamping pemahaman akan sebuah merek, iklan juga memberikan edukasi atau pengetahuan kepada para calon pembeli. Iklan juga bisa digunakan untuk membangun citra dalam jangka panjang serta menjangkau seluruh calon pembeli walau letaknya wilayah mereka sangat berjauhan.
Banyak sekali media yang digunakan perusahan untuk beriklan, salah satu yang sangat terkenal dan memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi adalah iklan di TV. Banyak perusahaan yang berlomba untuk beriklan di televisi, namun di era yang terus maju seperti saat ini televisi sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat dikarenakan program-program di televisi yang hanya memikirkan rating tanpa memikirkan kualitas acara yang disuguhkan ke penonton. Dalam 8 tahun terakhir masyarakat mulai berpindah dari televisi ke youtube.Youtube adalah situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan.Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server youtube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, Adi 2009:58).
Mayarakat sekarang ini lebih memilih platform youtube karena kemudahan untuk menonton dimana saja dan jugamereka bebas memilih sendiri video yang mau mereka tonton tanpa merasa terbebani dan terdesak oleh pihak manapun.
Kebebasan dalam memilih tontonan dan kemudahan seperti inilah yang diinginkan oleh masyarakat.
Gambar 1.1
Data media sosial yang sering dipakai di Indonesia pada Januari 2017
Sumber :http://www.indonesiaeconomicforum.com
Dari data info grafikdiatas kita bisa tau bahwa Youtube memiliki persentase ditonton oleh masyarakat Indonesia yang paling tinggi diantara platform media sosial lainnya.Hal ini menandakan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia, khususnya anak muda yang menonton youtube maka semakin banyak pula masyarakat yang terkena terpaan iklan yang ada di youtube.Setelah Youtube menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini banyak perusahaan- perusahaan lain yang tertarik untuk mengiklankan produknya di media ini yaitu seperti Pond’s, Royco, Aqua, Line, Samsung, Traveloka, Oreo, Kit-kat, Bukalapak, Grab dan juga Axe body spray. Hal ini dikarenakan keberadaan media ini yang sangat popular sekali di tengah-tengah masyarakat.
Pertumbuhan jumlah video yang diunggah pengguna Youtube dari Indonesia paling besar dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik, kata (Head of Marketing Google Indonesia) Veronica Utami. Mereka mengemukakan peningkatan di Indonesia dari tahun ke tahun mencapai 600 persen
berdasarkandata kuartal ketiga 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini lebih besar tiga kali lipat dari Negara lain di Asia Pasifik. Selain jumlah video, durasi menonton video di Youtube Indonesia pun bertambah panjang.Dibandingkan kuartal ketiga 2014, durasi menonton yaitu sebesar 130 persen pada tahun 2015.Hal itu menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik.Mayoritas menonton Youtube melalui ponsel pintar dan rata-rata menghabiskan waktu selama tiga puluh menit.
Menurut Head of Marketing Google Indonesia, periode mengakses Youtube terjadi hamper sepanjang waktu, namunpenigkatan terlihat signifikan usai jam makan siang dan malam hari (Sumber : antaranews.com)
Tony Keusgen (Managing Google Director Indonesia) mengungkapkan, dari januari 2016 hingga Januari 2017 durasi menonton youtube dari Indonesia meningkat 155 persen. Sementara jumlah konten yang diunggah dari Indonesia dari konten iklan di Indonesia, dimana belakangan ini semakin jelas terlihat banyak pemegang merek dan produk yang menyisihkan uangnya untuk distribusi konten iklan di youtube (sumber: kumparan.com). salah satu brand yang beriklan di Youtube yaitu Axe body spray yang memakai Influencer di Indonesia seperti Keenan Pearce(creativepreauner), Chicco Jericho(aktor), Jevin Julian (musisi), Arifin Putra (aktor), Abimana Arsatya (aktor), Naufal Abshar (seniman) untuk menjadi brand ambasador yang diharapkan mampu menarik perhatian pemirsa dan memberikan dampak terpaan bagi penonton untuk menimbulkan niat keputusan membeli produk tersebut, khususnya bagi para remaja dan mahasiswa.
Kesadaran terhadap hubungan kedekatan antara konsumen dan calon konsumen terhadap produk Axe body spray inilah yang menjadikan fenomena yang menarik
untuk dikaji. Aktifitas periklanan melalui berbagai media yang salah satunya di youtube di duga menjadi keberhasilan terhadap upaya pihak produsen untuk menanamkan ingatan positif produk Axe body spray terhadap konsumennya.
Dengan adanya peningkatan penonton youtube yang sangat besar maka dipastikan banyak yang melihat iklan di media tersebut dan banyak di kalangan anak muda dan mahasiswa terpengaruh untuk mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk dari iklan yang mereka tonton.hal ini didukung juga dari kemudahan yang didapat oleh mahasiswa dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa dipilih sebagai subjek penelitian adalah karena pengguna internet berdasarkan data dari economist.comadalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan pengguna / Net Generation merupakan yang lahir antara tahun 1980 – 2000 (Sumber : Economist.com). Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi(dalam penelitian ini akan ditulis FASILKOM-TI USU) termasuk dalam Net Generationdan diasumsikan mengetahui iklan produk Axe body spray di media youtube. Hal tersebut membuat peneliti memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fasulkom-TI sebagai objek penelitian.Peneliti memilih mahasiswa FASILKOM-TI USU sebagai objek penelitian dikarenakan mereka sering mengakses platformyoutube sebagai referensi mereka untuk menyelesaikan tugas kuliah, membuat pemograman dan juga hal-hal yang berkaitan dengan teknologi informasi lainnya.
Dari latar belakang yang telah di jabarkan di atas , maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan Axe Body Spray Di Youtube Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menajdai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh terpaan iklan body spray di youtube terhadap keputuan pembelian pada mahasiswa Fasilkom-TI universitas Sumatera Utara ?
2. Seberapa besar pengaruh terpaan iklan axe body spray di youtube terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh terpaan iklan axe body spray di youtube terhadap keputusan pembelian mahasiswa Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara?
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan axe body spray di youtube terhadap keputusan pembelian mahasiswa Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. BagiPeneliti
Penelitian ini menambah wawasan dan pemahaman penulis berkaitan dengan pengaruh terpaan iklan terhadap keputusan pemebelian.
2. BagiPerusahaan
Penelitian ini dapat menjadi masukan berupa saran dan informasi kepada pihak perusahaan mengenai pengaruh terpaan iklan terhadap keputusan pembelian.
3. Bagi Program Studi Ilmu AdministrasiBisnis
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program studi, yaitu memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/i dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama sehingga mengembangkan penelitian pada masa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Pemasaran
2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Manusia mengenal komunikasi hanya sekedar pertukaran makna antara individu maupun kelompok.Pertukaran tersebut bukan hanya sekedar pertukaran kata dan juga informasi, nyatanyanya di dalam komunikasi mempunyai masalah dasar yang lebih kompleks.Banyak orang salah kaprah, mereka percaya bahwa kegiatan komunikasi tidak lebih dari sekedar penyebaran kata dan ilustrasi. Kepercayaan tersebut memang salah, sebuah kegiatan tidak dapat disebut sebagai kegiatan komunikasi atau proses komunikasi jika di dalamnya tidak terdapat pertukaran makna. Proses komunikasi merupakan sebuah kegiatanyang bersifat kompleks. Interaksi komunikasi dengan seseorang harus memperhatikan bagaimana karakteristik dari seseorang yang kita ajak bicara tersebut.Seperti frame of reference, pendidikan, sifat, dan sebagainya (Rangkuti, 2009:48).
Secara teoritis, terdapat beberapa definisi tentang komunikasi.Menurut Kotler dan Keller (2007 : 204) menjelaskan komunikasi pemasaran adalah saran yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang akan mereka jual, sedangkan menurut (Sulaksana 2003 : 23) menjelaskan pengertian komunikasi pemasaran secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar sasaran. Secara lebih jelas komunikasi
pemasaran merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan dalam rencana komunikasi pemasran.Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien (Sutisna,2001:268).
Dari teori di atas dapat ditarik kesimpulan Komunikasi Pemasaran aitu sarana yang digunakan suatu perusahaan dalam berupaya menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang dijual oleh perushaan tersebut.
2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Kotler Menyebutkan tujuan periklanan dalam 3 kategori utama yaitu dikutip oleh Hermawan (2012 : 73) yaitu :
1. Memberikan informasi (To Inform), dalam hal ini menyampaikan kepada konsumen tentang suatu produk baru.
2. Membujuk (To Persuade) dalam hal ini mendorong calon konsumen untuk beralih pada produk berbeda.
3. Mengingatkan (To Remind) dalam hal ini mengiatkan pembeli dimana mereka dapat memperoleh suatu produk.
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta mengemban harapan-harpannya (Ruslan,Rusady, 2008:83).
Tingkat penjualan yang menguntukan merupakan tujuan dari pemasaran, artinya laba diperoleh melalui pemuasan konsumen.Laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan berkembang. Menggunakan kemampuan yang lebih besar kepada konsumen serta memperkuat kondisi perekonimoian secara keseluruhan . Laba merupakan tujuan umum dari perusahaan .Tujuan pemasaran merupakan wujud rencana yang terencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.
Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dari teori di atas maka dapat disimpulkan tujuan dari komunikasi pemasaran yaitu :
1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk.
2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness).
3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat.
4. Memfasilitasi pembelian.
1.1.3 Bauran komunikasi pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjulan, hubungan masyarakat atau publikasi,penjualan personal dan saran pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2006 : 116). Komunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, hal ini disebabkab oleh peranan komunikasi yang tidak hanya pendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingat dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri (Setiadi, 2003: 250).
Saat ini banyak perusahaan-perusahaan besar maupun yang kecil mulai menyadari perlunya upaya mengintegrasikan berbagai komunikasi pemasaran yang selama ini dilakukan secara terpisah. Perusahaan – perusahaan mulai bergerak menuju proses yang disebut degan pemasaran terpadu atau integrated marketing communications (IMC) ,yang mencakup upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan pemasaran lain nya. Elemen promosi dan pemasaran lain nya tersebut disebut sebagai bauran komunikasi pemasran yang terdiri atas sebagai berikut :
1. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan setiap bentuk komunikasi nonpersonal tentang produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
2. Pemasaran langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung merupakan pemasaran dengan cara membina hubungan langsung yang sangat dekat dengan target market yang memungkin kan terjadinya two ways communications.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi merupakan segala macam bentuk komunikasi persuasif yang dirancang untuk menginformasikan ke pelanggan tentang produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
4. Penjualan Personal (Personal Selling)
Personal selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena penjualan personal menggunakan individu dalam pelaksanaan nya.Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang lebih fleksibel.
5. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)
Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi den memodifikasi bentuk da nisi informasi pada saat itu juga.
6. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan suatu tujuan yang akan dicapai serta menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah.
2.2 Iklan
2.2.1 Pengertian Iklan
Periklanan dipandang sebagai media yang lazim dipakai oleh sebuah perusahaan utnuk mengarahkan komunikasi yang persuasif kepada para konsumennya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan,makna ,sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Iklan menjadi saran untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, serta menjadi senjata perusahaan dalam menghadapi persaingan perusahan.Menurut Hermawan (2012 : 72) dalam bukunya yang berjudul“Komunikasi Pemasaran”, periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang yang dilakukan oleh perusahaan tertentu.
Kotler dan Keller dalam Priansa (2017 : 175) menyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide , barang , atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media , misalnya surat kabar , majalah , tv , radio dan sebagainya. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut , yang dimaksud dengan iklan ialah sebuah kegiatan mengomunikasikan perusahaand engan segala atributnya kepada khalayak ramai atau masyarakat secara luas, dnegan menggunakan media komunikasi yang dibayar , dalam hal ini adalah media iklan.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa iklan adalah suatu penyajian informasi nonpersonal tentang produk, merek, peruusahaan atau gerai yang didanai sponsor.Iklan mempunyai tujuan yanng bermacm-macam, seperti mempengaruhi pengetahuan, kepercayaan, makna, perasaan dan citra komseumen yang berkaitan dengan merek atapaun suatu produk.Iklan sekarang ini menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan juga konsumen.
2.2.2 Fungsi Iklan
Fungsi iklan Menurut Terence A. Shimp (2017:178), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:
1. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek- merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
2. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.
3. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon- kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.
2.2.3 Sifat – sifat iklan
Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Menurut Kotler (2005:277), iklan adalah segala bentuk penyajian non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Periklanan mempunyai sifat-sifat, yaitu sebagai berikut :
1. Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang produk yang di iklankan.
2. Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan informasi.
3. Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
4. Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong.
2.2.4 Tipe – tipe iklan
Buchari Alma dalam Priansa (2017:181) menyatakan bahwa sejumlah tipe yang berkaitan dengan iklan sebagai berikut.
1. Price advertising , yaitu iklan yang menonjolkan harga yang menarik.
2. Brand advertaising, yaitu iklan yang memberikan impresi tentang nama merek kepada pembaca atau pendengar.
3. Quality advertising, yaitu iklan yang mencoba menciptakan impresi bahwa produk yang di iklan kan mempunyai mutu yang tinggi.
4. Product advertising, yaitu iklan yang berusaha mempengaruhi kosumen dengan fadah dai pemakaian suatu produk.
5. Instittusional advertising, yaitu iklan yang menonjolkan nama dari perusahaan dengan harapan agar konsumen mempunyai kesan mendalam tentang nama perusahaan.
6. Prestige advertising, yaitu iklan yang berusaha memberikan fashion pada suatu produk atau mendorong masyarakat mengasosiasikan produk tersebut dengan kekayaan atau kedudukan.
2.2.5 Daya Tarik Iklan
Shimp (2003:357) menjelaskan mengenai fungsi-fungsi iklan dalam proses komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis, diantaranya :informing, yakni membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka
tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi pencipta merek yang positif. Fungsi yang kedua adalah persuading, yaitu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Fungsi berikutnya adalah reminding, yakni menjaga agar merek suatu perushaan tetap segar dalam ingatan konsumen. Fungsi yang terakhir adlah adding value, dimana periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan memepengaruhi persepsi konseumen.
Daya tarik suatu iklan memang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian masyarakat yang menonton iklan tersebut.Sekalipun yang kita tahu bahwa periklanan memerlukan biaya yang secara nominal besar sekali yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.Bagi produsen yang dapat memanfaatkan kreatifitas dalam dunia iklan, setrategi iklan yang tepat dapat menghasilkan keuntungan yang berkali-kali lipat dibandingkan dengan jumlah pengeluaran perusahaan dibidang iklan.
2.2.6 Media periklanan
Kotler dan Amstrong dalam Priansa (2017 : 191) menyatakan bahwa media periklanan merupakan wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang di tuju. Media periklan merupakan prioritas utama sebagai alat dan tujuan publikasi dan sebagai upaya pesan – pesan atau informasi secara luas mengenai aktifitas organisasi kepada public (Rosady Ruslan dalam Priansa 2017 : 191). Media periklanan berkaitan dengan media masaa, sebagai berikut:
1. Surat kabar 2. Majalah 3. Radio 4. Televisi
5. Internet
Selain berbagai media tersebut, adapula berbagai media periklanan lainnya yang lebih spesifik yang juga dimanfaatkan oleh perusahaan sesuai kebutuhan.
2.3 Terpaan iklan
2.3.1 Pengertian Terpaan Iklan
Menurut (Liliweri 1992 : 73) terpaan Iklan adalah sebuah perilaku penkonsumsian iklan yang ditayangkan di televisi meliputi intensitas pengkonsumsian iklan, daya tarik dan pengkonsumsian isi pesan. Terpaan tidak hanya menyangkut apakah seseorang itu benar-benar terbuka dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Terpaan merupakan kegitan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan media massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu maupun kelompok.
Terpaan atau exsposureiklan yang berulangkali bertujuan memiliki suatu dampak yang efektif untuk penontonnya. Dampakya bisa meliputi meliputi dimensi efek komunikasi massa, yaitu : kognitif, afektif dan kognatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan attitude (sikap). Sedangkan efek kognatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Dampak efektif dari terpaan iklan yang berulang kali tersebut yaitu memperoleh perhatian dan pengalaman dari individu penerima yang terkena terpaan pesan iklan tersebut, serta terbuka menerima pesan-pesan yang disampaikan.
Banyak formula yang digunakan dalam terpaan iklan, salah satu formula yang sering digunakan untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh yaitu formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Formula ini tidak hanya diterapkan pada naskah iklan atau copy iklan, layout dan tipografi saja, tetapi juga diterapkan pada pemilihan media, ukuran ruang iklan dan posisi iklan itu dalam media publikasi (Jefkins,1996;12).
a. Perhatian (attention)
Kecuali iklan berhasil memenangkan perhatian pembaca dari berita editorial atau iklan lain, iklan kita tidak dapat diperhatikan oleh pembaca. Perhatian mungkin bisa didapat dencan cara memanfaatkan posisi di dalam publikasi (apakah itu iklan satu halaman penuh atau iklan sebagai halaman), atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri.
b. Ketertarikan (interest)
Tidak ada suatu ketertarikan tertentu dalam penggunaan peringkat kreatif ini juga berhasill meraih rasa ketertarikan mereka. Hal ini mungkin berlaku secara selektif dan pembaca tertentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar atau copy iklan yang menarik.
c. Keinginan (desire)
Konsumen harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan.Bagaimana secara kreatif suatu iklan dapatdibuat sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan?
Ada situasi pertukara: apa yang akan konsumen peroleh dengan mengeluarkan
sejumlah uang untuk produk yang akan diiklankan. Mengapa mereka harus mengorbankan uang yang mereka punyai untuk mendapatkan barang atau jasa yang diiklankan itu ?
d. Pembelian(action)
Bagaimana iklan mampu menimbulkan respon?Iklan cetak bersifat statis, dan tidak mudah membuat pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diinginkan.Tentu saja mungkin ada pendekatan yang langsung memunculkan akasi pada head-line, atau mungkin implisit di keseluruhan iklan.Setelah mendapatkan informasi dan kenyakinan akan produk maka tindakan pembelian akan dilakukan oleh konsumen.
2.4Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarany tidak mengetahui mengenai apa yang ada di dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang dan setelah melakukan pembelian produk tersebut.
Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Sumarwan (2004:289) mendefinisikan bahwa suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Artinya bahwa seseorang dalam membuat keputusan, haruslahtersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut.
Menurut Setiadi (2003:413), pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah suatu proses pengintegrasian yang menkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Dari beberapa definisi yang dijelaskan oleh para ahli di atas, maka dapatdisimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan sebuah proses yang dijalani oleh konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian salah satu produk diantara berbagai macam alternatif pilihan yang ada.
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Lamb, et al. (2001:201) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sebaliknya malah kebudayaan, sosial, individu dan psikologis secara kuat mempengaruhi proses keputusan tersebut. Mereka memiliki pengaruh dari waktu konsumen menerima rangsangan melalui perilaku pasca pembelian.Faktor budaya yang termasuk di dalamnya adalah budaya dan nilai, sub-budaya dan kelas sosial, secara luas mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.Faktor sosial menunjukkan interaksi sosial antara konsumen dan mempengaruhi sekelompok orang, seperti pada referensi kelompok, opini para pemimpin dan para anggota keluarga.
Faktor individu termasuk jenis kelamin, umur, keluarga, dan daurhidup keluarga(family life cycle stage), pribadi, konsep hidup, dan gaya hidup adalahunik pada setiap individu dan memerankan aturan utama pada produk dan jasa yang diinginkan konsumen. Faktor psikologis menentukan bagaimana menerima dan berinteraksi dengan lingkungannya dan pengaruh pada keputusan
yang akan diambil oleh konsumen yang di dalamnya terdiri dari persepsi, motivasi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap. Berikut ini adalah penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen menurut Sunarto (2006:83-96).
1. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku pembelian.
a. Budaya
Budayamerupakan penentu perilaku yang paling mendasar. Anak- anakmendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yanglebih memberikan banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota- anggotanya.Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial berbeda dalam hal busana, cara berbicara, preferensi rekreasi, dan memiliki banyak ciri-ciri lain.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang- kurangnya melalui tiga jalur. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang. Kelompok acuan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara.
c. Peran dan status
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok keluarga, klub, danorganisasi.Kedudukan dan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarakan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, dan lingkungan, gaya hidup, serta kepribadian.
a. Usia dan tahap siklus hidup
Seseorang membeli barang dan jasa berbeda sepanjang hidupnya.Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya, banyak ragam makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga.Sembilan tahap siklus hidup keluarga, bersama dengan situasi keuangan dan minat produk yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok.Pemasar sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pekerja kerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, dan kotak makan siang. Direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal dan perjalanan dengan pesawat udara. Pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan jasa mereka.Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tertentu.
c. Gaya hidup
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaanyang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Kepribadian
Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
4. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian banyak kebutuhan oleh empat faktor psikologi utama- motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian.
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.Para psikolog telah mengembangkan teori-teori motivasi manusia.Tiga teori yang paling terkenal-teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg-mempunyai implikasi yang berbeda terhadap analisis konsumen dan strategis pemasaran.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Kata kunci dalam definisi persepsi adalah individu. Seseorang mungkin menganggap wiraniaga
yang berbicara dengan cepat sebagai seorang yang agresif dan tidak jujur, yang lain mungkin menganggap orang yang sama sebagai seseorang yang pintar dan suka membantu. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.
c. Pembelajaran
Saat orang bertindak, mereka bertambah pengetahuannya.Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar.Ahli teori pembelajaran yakni bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan, dan penguatan.
d. Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal.Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
2.4.2 Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
Menurut Basu Swata dan T Hani Handoko (2000:107) proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat digambarkan dalam bentuk proses kegiatan pemebelian dengan tahapan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Tahap-tahap Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan.
2. Pencarian informasi, Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan.
3. Evaluasi alternatif merupakann proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Keputusan pembelian, keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata.
5. Perilaku Pembelian, Perilaku sesudah pembelian terhadap suatu produk dimana konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain penelitian oleh Dimas Mertin D (2014) dengan judul “Pengaruh Terpaan Iklan Evercross A7T Terhadap Minat Beli Handphone Pada Masyarakat Surabaya (Studi Deskriptif Kuantitatif pengaruh terpaan iklan evercros Tipe A7T” di Televisi Terhadap Minat Beli Handphone Android Evercoss A7T Pada
Pengenalan masalah
Keputusan pembelian Pencarian
informasi
Evaluasi alternatif
Perilaku pasca pembelian
Masyarakat Surabaya)Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Terpaan iklan akan memberikan sebuah respon bagi penontonnya untuk melakukan suatu tindakan membeli,seperti pada teori S- O-R bahwa media massa menimbulkan efek yang terarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dan penentuan sampel menggunakan Simple Random Sampling.Selanjutnya data diolah dengan menggunakan uji statistika (SPSS).
Signifikansi pengaruh terpaan iklan Evercoss A7T terhadap minat beli handphone diperoleh setelah menghitung akhirmenggunakan uji t (signifikansi 0,05). Dari data yang dianalisa bahwa secara statistik (Variabel X) terpaan iklan Evercoss A7T di televisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap (Variabel Y) minat beli handphone pada masyarakat Surabaya, yang berarti tayangan iklan Evercoss A7T di televisi mempengaruhi perubahan sikap yaitu minat beli handphone pada masyarakat Surabaya. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung 2,607 lebih besar dari t tabel yaitu 1,661.
Selanjutnya penelitian berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan Citra White Lasting Bengkoang Hand And Body Lotion Di Televisi” oleh Nafida Khaerunnisa (2009) Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammaddiyah Malang. Peneliti mengambil judul ini karena ingin menguji kembali penelitian terdahulu mengenai terpaan iklan produk kosmetik pemutih terhadan keputusan dan tindakan membeli pada siswa dan mahasiswa juga melihat fenomena maraknya iklan produk pemutih di televisi dan melihat fenomena ketertarikan audience di sekitar peneliti (lingkungan mahasiswa).Sedangkan populasi dan sampel penelitian di pilih mahasisiwa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan
2006.Berdasarkan latar belakang tersebut di rumuskan masalah yaitu seberapa besar pengaruh terpaan iklan Citra White Lasting Bengkoang di televisi terhadap tindakan membeli pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2006 Universitas Muhammadiyah Malang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.Teori yang di gunakan adalah teori A-I-D-A (Attention-Interest-Desire- Action). Penelitian ini adalah penelitian survey, sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 orang dan teknik sampling yang di gunakan adalah teknik random sampling dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, teknik pengukuran data menggunakan skala likert sedangkan teknik analisa data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil nya pengaruh terpaan iklan Citra White Lasting Bengkoang di televisi mempengaruhi tindakan konsumen dalam membeli produk tersebut sebesar 38,6% dan sisanya sebesar sebesar 61,4%
dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Terpaan Iklan Produk Citra White Lasting Bengkoang Hand and Body Lotion di televisi dengan Tindakan Membeli pada mahasiswa. Maka akan sangat menarik jika penelitian yang akan datang tentang fenomena yang serupa dapat meneliti variable lainya sebesar 61,4% yang mampu mempengaruhi tindakan membeli konsumen terhadap produk Citra.
Kemudian saya melihat penelitian selanjutnya yang berjudul“Pengaruh Terpaan Iklan Sabun Pencuci Piring Sunlight Dengan Endorser Sahrul Gunawan Terhadap Keputusan Pemebelian (Studi Konsumen Ibu-Ibu PKK Kelurahan Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul)”oleh Dwi Wulandari (2011) dari UPN Veteran Yogyakarta. Munculnya beragam produk di pasaran membuat para produsen berlombalomba merebut perhatian konsumen. Cara
produsen merebut perhatian konsumen antara lain dengan menginformasikan dan menawarkan produk mereka agar menjadi pemenang dalam pasar persaingan.
Iklan merupakan salah satu cara berpromosi yang banyak dipilih oleh produsen.
Iklan hadir dalam rangka memenangkan persaingan menghadapi dominasi pesaing dalam memperebutkan konsumen. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh signifikan terpaan iklan sabun pencuci piring Sunlight dengan endorser Sahrul Gunawan terhadap keputusan pembelian di kalangan Ibu-ibu PKK kelurahan Baturetno kecamatan Banguntapan kabupaten Bantul?”.Penelitian ini menggunakan teori Jarum Hipodermik dan teori perilaku konsumen.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan melaksanakan penelitian dengan menyebar kuesioner.Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu-ibu PKK kelurahan Baturetno kecamatan Banguntapan kabupaten Bantul, dengan sampel sebanyak 100 orang responden.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi sederhana.Pengujian validitasnya menggunakan uji-t dan uji determinasi. Hasil penelitian menyatakan hipotesis diterima karena nilai t signifikansi p < 0,05 (0,000 < 0,05), artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel terpaan iklan sabun pencuci piring Sunlight dengan endorser Sahrul Gunawan terhadap variabel keputusan pembelian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini terbukti dan menunjukkan bahwa rangsangan berupa iklan sabun pencuci piring Sunlight yang diberikan kepada komunikan (dalam penelitian ini adalah Ibu-ibu PKK Kelurahan Baturetno) menghasilkan sebuah respon berupa keputusan pembelian.Pengaruh antara terpaan iklan dan keputusan pembelian tersebut adalah pengaruh positif (berbanding lurus/searah). Maksudnya adalah apabila terjadi peningkatan terhadap
terpaan iklan sabun pencuci piring Sunlight dengan endorser Sahrul Gunawan, maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Kata kunci: terpaan iklan, endorser, keputusan pembelian.
Kemudian penelitian yang berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online Dan Factor Demografi Terhadap Minat Bertransaksi Online” oleh Yuliantika Hapsari (2015)dari Jurusan Komunikasi Undip.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan situs jual beli online terhadap minat bertransaksi online.Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji faktor demografi yang memediasi terpaan iklan situs jual beli online dan minat bertransaksi online.Penulis menggunakan Teori Respon Kognitif dan Teori Kategori Sosial untuk menjelaskan pengaruh terpaan iklan situs jual beli online dan faktor demografi terhadap minat bertransaksi online.Populasi penelitian ini adalah khalayak yang pernah melihat iklan situs jual beli online dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang, dengan teknik purposive sampling.Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan Analisis Regresi Hirarki Berganda.Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi variabel terpaan iklan terhadap variabel minat bertransaksi online adalah 0.000, sehingga terdapat pengaruh langsung terpaan iklan terhadap minat bertransaksi. Sedangkan nilai signifikansi variabel terpaan iklan terhadap minat bertransaksi online melalui variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan adalah 0.296;0.234;0.131 nilai signifikansi > 0.05 sedangkan variabel terpaan iklan terhadap variabel minat bertransaksi melalui tingkat pendapatan sebesar 0.001, nilai signifikansi < 0.05, sehingga terpaan iklan berpengaruh terhadap minat bertransaksi hanya melalui tingkat pendapatan.
Penelitian terakhir yang saya jadikan bahan referensi yaitu “Pengaruh Terpaan Iklan E-Commerce Di Televisi Terhadap Perilaku Konsumtif Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” oleh Putri Aulia Nurbaini (2016)dari Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pradigma positivistic atau klasik dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian yang dibuat adalah eksplenatif dan metode yang digunakan adalah survei.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposivesampling dengan jumlah responden sebanyak 180 orang. Sedangkan data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari penyebaran angket pada mahasiswa fakultas ekonomi UIN syarif hidayatullah Jakarta angkatan 2013 dan data skunder diperoleh dari buku ,jurnal, internet dll.Teori yang digunakan adalah teori advertising exposure Rajeev Batra, John Mayer, David Aaker.Teori ini menyatakan bahwa apabila konsumen terkena terpaan iklan maka akan tercipta perasaan dan sikap tertentu terhadap merek yang kemudian akan menggerakkan konsumen untuk membeli. Hasil dari penelitian adalah Ha diterima yang artinya bahwa , terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan e-commerce bukalapak di televise terhadap prilaku konsumtif di kalangan mahasiswa FEB UIN Jakarta , dengan kata lain terpaan iklan depat mempengaruhi pemborosan dan pembelian tidak rasional yang merupakan factor dari prilaku konsumtif.
Sedangkan secara parsial hanya variabel menonton yang berpengaruh positif dan signifikan. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu besarnya pengaruh terpaan iklan e-commerce bukalapak di televise terhadap prilaku konsumtif dikalangan mahasiswa FEB UIB Jakarta angkatan 2013 dengan nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 14.4% dan sisanya 18.6 % dipengaruhi oleh variable diluar penelitian.
2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.2
Model Kerangka Pemikiran
Terpaan iklan Keputusan Pembelian
(X) (Y)
Sumber : Data diolah peneliti (2018) 2.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. Untuk mendapatkan batasan masalah yang jelas dari setiap konsep berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
H0 : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan axe body spray di youtube terhadap minat beli mahasiswa.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan axe body spray di youtube terhadap minat beli mahasiswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari variabel terhadap variabel lainnya.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi
Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Adapun yang dijadikan tempat penelitian ini yaitu pada Fasilkom-TIUSU yang berada di jalan Dr. Mansyur No 9 Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan bulan September2018.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007:55).Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fasilkom-TI USU yang masih aktif kuliah yang berjumlah 883 orang yang terbagi dalam dua jurusan, namun jumlah mahasiswa yang terkena terpaan iklan produk Axe Body Spray jumlahnya tidak diketahui.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktersitik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2012:116). Dalam penelitian ini, konsumen yang menjadi sampel responden adalah konsumen yang pernah membuat keputusan untuk membeli produk axe body karena terpaan iklan di youtube, dengan menggunakan pengambilan probability sampling dengan artian pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan clustersampling, yaitu teknik yang digunakan jika sumber data atau populasi sangat luasmisalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten, atau kota. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui. Berikut rumus Lemeshow:
𝑛𝑛 = 𝑧𝑧2𝑝𝑝(1 − 𝑝𝑝) 𝑑𝑑2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
z = Skor z pada kepercayaan 95% =1,96
\p = maksimal estimasi =0,5
d = alpha (0,10) atau sampling error =10%
Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:
𝑛𝑛 = 𝑧𝑧2𝑝𝑝(1 − 𝑝𝑝) 𝑑𝑑2
𝑛𝑛 =1,9620,5(1 − 0,5) 0.12
𝑛𝑛 =3,8416. 0,25 0.01 𝑛𝑛 = 96,04
Berdasarkan rumus maka n yang didapatkan adalah 96 responden sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis garus mengambil data sampel sekurang-kurangnya sejumlah 96 orang.
3.4 Definisi Konsep
Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terpaan Iklan
Terpaan atau exsposureiklan yang berulangkali bertujuan membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Tujuan iklan ada beberapa tingkatan seperti yang digambarkan dalam model AIDA (Anttention, Interest, Desire, Action). Tujuan pertama adalah mendapat perhatian (attention) dari konsumen, Tujuan kedua menarik minat (interest) konsumen untuk membuat image positif terhadap produk.
Tujuan ketiga menimbulkan keinginan (desire) di hati konsumen untuk membeli produk tersebut, tujuan akhir adalah merangsang konsumen untuk
membeli (action) produk yang diiklankan, sehingga efektifitasnya diukur denan cara melihat perubahan penjualan setelah iklan beredar.
2. Keputusan Pembelian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Sumarwan (2004:289) mendefinisikan bahwa suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian memiliki beberapa indikator, yaitu :
a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan pembelian e. Perilaku pascapembelian 3.5Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan indikator pada penelitian. Jadi, definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk-bentuk inndikator utuk menguji suatu variabel. Berikut adalah penjabaran variabel beserta indikatornya dalam penelitian ini :
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Descriptor Pertanyaan Skala
Terpaan iklan (X)
terpaan Iklan adalah sebuah perilaku
penkonsumsian
iklan yang ditayangkan di televisi meliputi intensitas
pengkonsumsian iklan, daya tarik dan
pengkonsumsian isi pesan
Attention Mendapat perhatian dari para konsumen
1.Tertarik untuk memperhatikan
visualisasi.
2.Tertarik untuk memperhatikan alur cerita iklan.
3.Tertarik untuk memperhatikan model iklan.
Likert
Interest Menarik minat konsumen untuk membuat image positif terhadap produk.
1.Tertarik dengan visualisasi iklan.
2.Tertarik dengan alur cerita iklan.
3.Tertarik untuk memperhatikan model iklan.
Likert