• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUPENDIK: JURNAL PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JUPENDIK: JURNAL PENDIDIKAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ONLINE’ MELALUI GOOGLE CLASSROOM DI MTsN 1 KUTAI KARTANEGARA

Sapini

1

1)

Kementerian Agama Kab. Kutai Kartanegara E-mail: sapinimtsn1kukar@gmail.com

ABSTRAK: Best Practice ini ditulis dengan tujuan:

1) Dapat mendeskripsikan tujuan dalam pembelajaran 'online' agar ada peningkatan pada aktivitas belajar siswa melalui Google-Classroom, 2) Mendeskripsikan adanya data peningkatan dari hasil belajar siswa dengan pembelajaran 'online' pada Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera.

Penulisan Best Practice ini subjeknya adalah siswa dan Guru MTsN 1 Kutai Kartanegara Tahun Ajaran 2020/2021. Penulisan Best Practice menggunakan metode ‘Deskriptif’. Pengumpulan informasi aktivitas melalui guru juga siswa, dokumentasi, serta perolehan hasilnya belajar para siswa dan penggunaan Google-Classroom oleh guru. Strategi yang digunakan adalah pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom melalui lima tahapan operasional, yakni: a) Para Guru membuat Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran atau yang disebut dengann ‘RPP’, b) Guru-guru juga mempersiapkan bahan/perlengkapan untuk proses belajar serta penugasan kemudian mengunggah di Google- Classroom, c) Setelah siswa mempelajari materi pembelajaran dan mengerjakan dan mengunggah tugas yang diberi oleh guru melalui media Google- Classroom menggunakan handphone atau juga laptop, d) Guru-guru melaksanakan pengawasan (monitoring) terlaksananya proses kegatan pembelajaran 'online', dan e) Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran 'online' dan tugas yang telah dikerjakan ataupun yang telah diunggah siswa pada Google-Classroom. Implemantasi pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera dapat meningkatkan:

aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa. Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada KD sebelumnya 83,16 terlihat meningkat 6,11% menjadi 89,27 dengan kategori baik dalam pembelajaran 'online' menggunakan Google-Classroom.

Kata kunci: Aktivitas belajar, Hasil belajar, Pembelajaran Online, Google-Classroom, Covid.19

ABSTRACT: This Best Practice was written with the aim of: 1) Can describe the objectives in 'online' learning so that there is an increase in student learning activities through Google-Classroom, 2) Describe the increase in data from student learning

outcomes with 'online' learning in Google-Classroom at MTsN 1 Kutai Kartanagera. The subjects of this Best Practice writing are students and teachers of MTsN 1 Kutai Kartanegara for the 2020/2021 academic year. Best Practice writing uses the 'Descriptive' method. The collection of activity information through teachers and students, documentation, and the acquisition of student learning outcomes and the use of Google-Classroom by teachers. The strategy used is 'online' learning with Google-Classroom through five operational stages, namely: a) Teachers make lesson plans or what is known as 'RPP', b) Teachers also prepare materials / equipment for the learning process and assignments. then uploading it in Google-Classroom, c) After students study the learning material and work on and upload the assignments given by the teacher through the Google-Classroom media using cellphones or laptops, d) The teachers carry out supervision (monitoring) of the implementation of the learning process' online ', and e) The teacher provides feedback on' online 'learning and assignments that have been done or have been uploaded by students on the Google-Classroom paga. The implementation of 'online' learning with Google-Classroom at MTsN 1 Kutai Kartanagera can improve: student activity in learning and student learning outcomes. The average value of student learning outcomes in KD before was 83.16 seen to have increased by 6.11% to 89.27 with a good category in 'online' learning using Google- Classroom.

Keywords: Learning activities, learning outcomes, Online Learning, Google-Classroom, Covid. 19

PENDAHULUAN

Dalam kondisi Pandemi saat ini tentunya berdampak pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan. ‘Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan’ terdorong untuk melakukan upaya menyesuaikan kegiatan belajar selama masa-masa pandemi covid.19. Diantara perubahannya yang sangat terlihat yaitu kebijakan- kebijakan pelaksanaan ‘pembelajaran dari rumah’

(BDR) yang diberlakukan secara menyeluruh

(2)

(nasional) mulai 16 Maret tahun 2020 di

Indonesia. Adanya kebijakan-kebijakan ini menjadikan guru-guru agar melaksanakan kegiatan pembelajaran secara 'online' atau kegiatan belajar dari Jarak-Jauh, sejak 16 Maret tahun 2020 ini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan kepada guru-guru agar tak hanya menekankan atau konsentrasi mengejar target penilaian berdasarkan pencapaian kurikulum semata- mata pada masa-masa yang menghawatirkan sekarang ini, tetapi pula dimaksudkan dapat memberi bekal untuk siswa tentang kemampuan hidup bagi mereka tentunya penuh dengan nilai ‘penguatan karakter’ bagi para siswa. Dengan tujuannya supaya kegiatan kegiatan belajar dari jarak-jauh ini, serta merta tidak menjadi beban bagi siswa, guru-guru, serta orang tua. Tentunya disesuaikan pula dengan yang tertuang didalam Surat Edaran Menteri Pendidikan & Kebudayaan No.2 pada Tahun 2020 mengenai ‘Pencegahan & Penanganan Covid.19 di lingkungan Kemendikbud’, serta adanya Surat Edaran, No.3 pada Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid.19 pada Satuan Pendidikan.

Adanya kebijakan dari Kementerian Pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran secara 'online' atau ‘pembelajaran jarak jauh’ untuk guru-guru dan para siswa tidak lain yang dimaksud tersebut, supaya siwa-siswi tetap dapat belajar dengan aman dan tenang didalam rumahnya masing-masing pada saat pandemi Covid.19 ini berlangsung dan sebagai jaminan keberlangsungan jalannya proses pendidikan. Suatu pendidikan adalah kunci dalam mewujudkan membangun SDM (Sumber Daya Manusia) yang seutuhnya. Adapun meningkatnya kualitas ‘SDM’ menjadi modal yang utama dalam mewujudkan ‘Indonesia Emas’ Pada Tahun 2045, yakni yang adil, sejahtera, aman, damai, serta maju dan tentunya hingga men-dunia. Bidang Pendidikan yang mampu berhasil, dapat menjadi penentu bagi bangsa kita, yang dapat meraih masa depan untuk menjadikan sebuah bangsa yang besar dan memiliki adab, memiliki kecerdasan serta dapat melakukan adaptasi pada setiap adanya perubahan (zaman).

Implementasi dalam kebijakan ‘Kementerian Agama’, pembelajaran untuk siswa-siswi MTsN 1 Kutai Kartanegara tentunya dilaksanakan 'online' melalui media Google-Classroom. Google- Classroom adalah produk dari Google, yakni sebuah layanan 'online class' secara gratis bagi sekolah, ataupun lembaga-lembaga yang nonprofit, dan tentunya bagi siapa saja yang mempunyai akses pada Google-account. Tentunya Google-Classroom memberi kemudahan bagi siswa-siswa serta guru- guru supaya dapat tetap terjalin hubungan, ketika di dalamnya ataupun ketika di luaran kelasnya Google- Classroom itu sendiri merupakan suatu platform untuk proses belajarnya ‘campuran’, yang telah mengalammi perkembangan dari pihak ‘Google’ bagi sekolah-sekolah dengan tujuannya untuk lebih

sederhananya dalam membuat, mendistribusi, serta menetapkan tugas yang caranya tanpa perlu menggunakan kertas-kertas. Penggunaan Google- Classroom bagi guru-guru tentunya dapat menjadikan kelas-kelas yang ‘maya’, dapat menarik para siswanya bergabung didalam kelas-kelas, bisa pemberian informasi-informasi yang tentang bagaiman kegiatan/pelaksanaan belajar mengajar, juga pemberian mater-materi pembelajaran supaya siswa dapat mempelajari, yang bisa berbentuk file- file tentang uraian/rangkuman materi ataupun berupa video-video tentang proses belajar mengajar, juga dapat memberikan penugasan pada siswa, membuatkan jadwal/waktu pengumpulan dari tugas dan sebagainya. Tentunya sebagai sebuah media yang cukup baru diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan Google-Classroom dalam proses pembelajaran secara 'online', sangat menarik untuk dikaji/ditelaah melalui berbagai aspek baik itu dari sisi para siswa, guru-guru, ataupun sarana pendukung lainnya. Berdasarkan aspek para siswa, seperti keterlibatan aktifitas siswa, bagaimana ketepatan dalam mengerjakan tugas meraka, antusiasme para siswa, serta hasil dari belajar meraka. Sedangkan dari sisi para guru, seperti halnya guru dapat menguasai teknologi informasi (IT), keterampilan guru tentang menyiapkan rencana pembelajarannya, pelaksanaan proses pembelajaran, serta bagaimana dalam pemberian evaluasinya.

Sedangkan dari sudut sarana dan prasarana, misal bagaimana tersedianya jaringan yang kuat/cepat, koneksi internet yang stabil, ataupun kesiapan finansial bagi orang tua para siswa, serta mungkin saja juga guru dalam pembelian paket datanya.

METODE

Adapun ‘Best Practice’ ini membatasi pada meningkatnya aktivitas-aktivitas & hasil dari kegiatan belajar siswa lewat kegiatan belajar secara 'online' dengan cara menggunakan Google- Classroom. Berdasarkan atas latar belakang serta pembatasan masalah tersebut, dan bagaimana rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam penulisan ‘Best Practice’ ini yaitu: a). Apakah pembelajaran 'online' dengan menggunakan Google- Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera dapat pula meningkatnya aktivitas-aktivitas belajar para siswa, dan b). Apakah pembelajaran 'online' dengan menggunakan Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera dapat menjadikan meningkatnya hasil- hasil dari belajar para siswa. Dengan seiringanya

‘rumusan masalah’, yang menjadi tujuan penulisan

‘Best Practice’ ini yaitu sebagai 1). Mengetahui

adanya peningkatan dalam aktivitas belajar siswa

dalam pembelajaran 'online' yang menggunakan

Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera,

dan 2). Mengetahui bagaimana peningkatan dari hasil

belajar para siswa dalam pembelajaran 'online' yang

(3)

menggunakan Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera.

Adapun manfaat-manfaat yang diharapkannya, tentu agar dapat diperoleh dari disusunnya ‘Best Practice’ ini yaitu: a). Dari segi teoretis, best practice ini dapat bermanfaat untuk pengembangan konsep teoretis pentingnya penerapan pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom ataupun platform lain, b). dari segi praktisnya, best practice diharapkan bermanfaat untuk dapat meningkatkan keaktifan, serta hasil belajar para siswa, dan juga meningkatkan keterampilan para guru dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis kemajuan teknologi informasi (IT)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alasan Strategi Pemecahan Masalah Yang Dipilih

Alasan utama dipilihnya strategi pembelajaran 'online' dengan menggunakan Google-Classroom adalah untuk mengupayakan adanya tiga hal peningkatan hasil belajar para siswa. Yang pertama, di MTsN 1 Kutai Kartanagera berdasarkan Surat Edaran dilarang melaksanakan aktivitas di luar rumah terkecuali untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, alat kesehatan ataupun keselamatan. Dua, adanya Surat Edaran mengenai pelaksanaan Kegiatan Belajar dari Jarak-Jauh (PJJ) bagi para siswa di Sekolah sebagai upaya untuk mencegah terjangkitnya virus Covid.19, yang antara lain memuat ketentuan bahwasannya dalam rangka pencegahan Covid.19 ditiadakan berbagai aktivitas siswa yang biasanya di sekolah lalu diganti belajar dari rumah, yang berlaku bagi semua tingkatan pendidikan dari mulai SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/SMK/Sederajat, serta SLB. Yang ketiga, platform Google-Classroom digunakan sebab platform ini tentunya dapat diakses dengan mudah, tidak berbayar (gratis), serta berisi konten yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara 'online'.

B. Tahapan Operasional dalam Pelaksanaan Pemecahan Masalah

Adapun tahapan operasional dalam implementasi pembelajaran secara 'online' dengan Google-Classroom yaitu:

1) Para Guru mepersiapkan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran atau ‘RPP’

2) Para Guru mempersiapkan bahan pembelajaran dan penugasan kemudian mengunggah di Google-Classroom

3) Siswa mempelajari materi pembelajaran dan mengerjakan serta mengunggah tugas yang diberikan guru dengan media Google- Classroom menggunakan smartphone (HP) ataupun laptop

4) Guru-guru melaksanakan pemantauan/

monitoring terhadap terlaksananya

pelaksanaan proses kegiatan belajar secara 'online'

5) Guru-guru juga melakukan pemberian

‘umpan balik’ dari hasil kegiatan belajar secara 'online' dan tugas yang telah dikerjakan serta diunggah siswa.

Berdasarkan tahapan operasional implementasi strategi pemecahan masalah, ada lima tahap kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran secara 'online' dengan memakai Google-Classroom yaitu:

a. Guru menyiapkan perangkat atau rencana pembelajaran (RPP).

b. Guru menyiapkan bahan pembelajaran serta penugasan lalu mengunggah di Google- Classroom. Siswa mempelajari materi pembelajaran dan mengerjakan serta mengunggah tugas yang diberikan guru dengan media Google-Classroom menggunakan Handphone ataupun Laptop.

c. Guru melakukan monitoring pelaksanaan serta proses pembelajaran 'online', untuk memastikan semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

d. Forum pada Google-Classroom sebagai tempat tanggapan atas berbagai pertanyaan, serta kesulitan siswa didalam memahami materi.

e. Guru memberikan umpan balik dari kegiatan pembelajaran 'online' dan tugas yang telah dikerjakan serta diupload oleh siswa.

C. Dampak ataupun hasil yang diperoleh berdasarkan ‘Strategi’ yang telah dipilih Adapun hasil-hasil yang diperoleh pada implementasi pembelajaran 'online' menggunakan Google-Classroom adalah sebagai berikut.

1) Meningkatnya Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Hasil monitoring oleh guru berd pembelarkan kegiatan pembelajaran dan berdasarkan pengerjaan tugas siswa, menunjukkan adanya siswa terlibat aktif didalam setiap proses pembelajaran serta pembuatan tugas. Adanya keaktifan siswa terbukti dari adanya kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 'online', berbagai pertanyaan serta tanggapan siswa tentang materi yang telah mereka pelajari ataupun terkait dengan tugas.

Tabel 3.1. Keterangan Kategori Keaktifan Siswa-Siswa

Keaktifan (persentasi) Kategori

> 75 % Sangat ‘Aktif’

51 - 75 % ‘Aktif’

26 - 50 % Cukup ‘Aktif’

0 - 25 % Kurang ‘Aktif’

(4)

Melihat data ‘tabel’ di atas ini, terjadi adanya peningkatan aktivitas para siswa dalam kegiatan pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom.

Tabel tersebut dan gambar 1 di bawah, menunjukkan bahwasannya persentase dari keaktifan siswa dalam pembelajaran tatap muka sebesar 83,16 terlihat meningkat 6,11% menjadi 89,27 dengan kategori aktif dalam pembelajaran 'online' dengan Google- Classroom.

Gambar 3.1 Persentase Keaktifan Siswa-Siswa

2) Meningkatnya Hasil dari Belajar Para Siswa spasi perhatikan

Implementasi hasil-hasil dari pembelajaran 'online' dengan Google- Classroom bisa memberi peningkatan terhadap hasil-hasil belajar para siswa jika dibanding dengan hasil-hasil dari kegiatan belajar dengan pembelajaran tatap muka. Berdasarkan hasil penilaian harian, ketuntasan belajar dengan pembelajaran 'online' dengan menggunakan Google-Classroom terlihat meningkat 6,11%.

Berikut ini dipertegas lagi dengan adanya meningkatnya hasil-hasil belajar para siswa pada proses belajar mengajar 'online' melalui Google-Classroom dibandingkan dengan hasil dari belajar siswa yang sebelumnya.

Gambar 3.2 Meningkatnya Hasil dalam Belajar Siswa-Siswa

Terlihat terjadi peningkatan-peningkatan hasil dari kegiatan ‘belajar’ dalam kegiatan/aktivitas belajar 'online' menggunakan Google-Classroom, yang tidak terlepas dari tingginya aktivitas para siswa ketika dalam kegiatan pembelajarannya dan didukung/didorong pula dari adanya perencanaan pembelajaran-pembelajaran baik oleh guru, selain proses pembimbingan, adanya interaksi, serta umpan balik yang telah dibangun dengan begitu baik oleh guru-guru dalam pembelajaran 'online'. Disini keterlibatan siswa secara mental, intelektual, serta emosional didalam kegiatan pembelajaran akan

memberikan dampak semakin baiknya penguasaan siswa untuk materi pembelajaran tersebut.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Implemantasi pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom di MTsN 1 Kutai Kartanagera, aktivitas/kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar dapat ditingkatkan. Persentase keaktifan para siswa ketika pembelajaran tatap muka sebesar 83,16 terlihat meningkat 6,11% menjadi 89,27 dengan kategori aktif dalam kegiatan belajar 'online' dengan menggunakan Google-Classroom.

Implemantasi kegiatan pembelajaran secara 'online' melalui penggunaan Google-Classroom di masa- masa penyebaran Covid.19 tetap dapat meningkatkan hasil-hasil dari belajar para siswa.

Nilai dari adanya hasil-hasil kegiatan belajar para siswa rata-rata untuk KD sebelumnya dengan pembelajaran tatap muka, yakni 85,16 dengan memperoleh kategori baik, mengalami peningkatan sebanyak 5,11 jadi 90,27 dengan memperoleh kategori baik berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran 'online' yang menggunakan Google- Classroom pada pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom, telah terjadi peningkatan yang sebesar 6,67%.

Supaya dapat diterapkan kegiatan pembelajaran 'online' dengan Google-Classroom maupun media/platform lainnya, terdapat 3 kompetensi-kompetensi dasar yang benar-benar harus dipunyai oleh guru-guru, yakni: 1).

kemampuan dalam membuat desain isntruksional (instructional design) yang sesuai dengan kaidah- kaidah pedagogic yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran, 2). dalam menguasai teknologi didalam pembelajaran, 3). serta penguasaan materi dalam pembelajaran (subject matter).

Guru dan siswa diharapkan dapat menguasai teknologi informasi (IT). Maka, dalam implementasi pembelajaran 'online' merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan oleh guru sebagai pilihan lain dari model untuk pembelajaran secara langsung ataupun tatap muka (klasikal).

Dapat menjadikan peristiwa Pandemi Covid.19 sebagai media ataupun instrumen refleksi bagi guru- guru agar dapat mengambil hikmah positif, yang dapat memicu munculnya berbagai ide kreatif juga inovatif para guru dalam kegiatan pembelajaran, yang tentunya dapat meningkatkan kompetensi dalam sikap siswa, pengetahuan siswa, keterampilan, serta kecakapan hidup para siswa untuk di kemudian hari.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

_Hartanto, Wiwin. 2015. “Penggunaan E- Learning sebagai Media Pembelajaran”. Jurnal. Jember;

FKIP UNEJ_

_Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. 2020.

Panduan Pembelajaran Jarak Jauh bagi Guru Selama Sekolah Tutup dan Pandemi Covid.19 dengan Semangat Merdeka Belajar. Jakarta;

Kemendikbud._

_Kitao. 1998. “ Selecting & Developing Teaching/

Learning_

_Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. 2020.

Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah

Selama Darurat Bencana Covid.19 di

Indonesia. Jakarta; Kemendikbud._

Gambar

Gambar 3.1 Persentase Keaktifan Siswa-Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi

Kepuasan yang didasari oleh pencapaian kualitas pelayanan yang baik akan menciptakan loyalitas yang berkesinambungan khususnya pada perusahaan yang memiliki unsur

diberikan oleh Allah. Memang sifat Qona’ah itu tidak jatuh dari langit dengan sendirinya kepada manusia, tetapi harus diasah dan dilatih. Dan hanya dengan sikap sabar bisa

Menjadikan karya yang dapat menarik minat anak muda untuk menjadikan yoga sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka. Penyampaian lewat komunikasi efektif dan persuasif

[r]

Dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis ingin mengetahui ke efektifan sistem pengendalian internal terhadap siklus penjualan Beras pada PIB BERINDO PERUM BULOG, sebagai

Bagian Hukum dan Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, mempunyai tugas melaksanakan urusan hukum dan hubungan masyarakat, administrasi

Tag menjelaskan setiap elemen yang ada di dalam web seperti teks, gambar maupun table, HTML sendiri adalah, merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah untuk di mengerti