• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT LINTAS INSANA WISESA DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT LINTAS INSANA WISESA DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PT LINTAS INSANA WISESA DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

(MATA UANG INDONESIA)

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ...…….……….………..……….……… 1 - 2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ….……… 3 - 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...……….……….. 5 - 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian ...………... 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ...………... 8 - 74

(3)
(4)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

1

2015 2014

(Disajikan kembali (Disajikan kembali Catatan 2016 - Catatan 35) - Catatan 35)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2d,2t,5,31 3.667.226.078 4.431.565.808 3.807.043.265

2t,6,12

Piutang usaha - pihak ketiga 17,31 5.201.225.434 6.372.251.053 18.347.767

Piutang lain-lain 2t,31

Pihak ketiga 1.828.388.428 557.235.110 -

Pihak berelasi 2e,7a 6.331.934.400 - -

Persediaan 2f,8,12,17 3.027.882.048 1.563.796.171 1.706.663.928

Uang muka dan beban dibayar di muka 2g,9 10.360.430.733 3.012.826.169 3.388.324.276

Pajak dibayar di muka 2q - 98.109.622 532.340

Jumlah Aset Lancar 30.417.087.121 16.035.783.933 8.920.911.576

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar

Rp 52.852.069.389 pada tahun 2016,

Rp 31.846.866.886 pada tahun 2015, dan 2h,2i,2k

Rp 13.887.353.082 pada tahun 2014 10,12,17,22 470.861.401.995 471.757.191.841 396.477.034.353 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 6.083.333.400 2j,2k,11

pada tahun 2016 12,17 115.583.334.600 121.666.668.000 -

Piutang pihak berelasi 2e,7b 3.191.000.000 - -

Aset pajak tangguhan 2q,16d,34 49.305.500 36.585.500 36.296.250

Aset lain-lain 964.131.929 3.707.501.791 531.311.261

Jumlah Aset Tidak Lancar 590.649.174.024 597.167.947.132 397.044.641.864

JUMLAH ASET 621.066.261.145 613.203.731.065 405.965.553.440

LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI EKUITAS) - NETO

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 12 - 2.000.000.000 2.000.000.000

Utang usaha - pihak ketiga 2t,13,31 3.239.317.691 2.831.811.419 1.474.237.362 Utang lain-lain - pihak ketiga 2t,14,31 3.400.332.352 3.388.616.733 81.180.951 Beban masih harus dibayar 2m,2t,15,31 3.693.253.844 2.680.888.567 4.467.095.718

Utang pajak 16a 5.737.058.710 2.956.496.142 1.615.413.523

Pendapatan diterima di muka 2n 270.784.801 - -

Penyisihan untuk penggantian perabot

dan peralatan hotel 2l 676.074.890 454.355.140 -

Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 2t,25,31 6,8,10,11

Utang bank 12,17 31.786.268.529 11.711.077.141 7.150.000.000

Utang pembiayaan konsumen 18 165.838.742 184.424.261 167.578.682

Utang sewa pembiayaan 2o,19 71.793.337 70.142.948 62.513.415

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 49.040.722.896 26.277.812.351 17.018.019.651

(5)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

2

2015 2014

(Disajikan kembali (Disajikan kembali Catatan 2016 - Catatan 35) - Catatan 35)

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang pihak berelasi 2e,2t,7c,31 282.252.307.898 317.199.804.876 285.993.578.137 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2m,20 2.202.811.000 1.669.242.000 603.620.000

Liabilitas pajak tangguhan 16d 308.252.006 113.306.392 115.287.016

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun 2t,25,31

6,8,10,11

Utang bank 12,17 191.880.063.627 138.974.682.902 101.209.255.999

Utang pembiayaan konsumen 18 120.605.301 277.419.154 453.913.737

Utang sewa pembiayaan 2o,19 - 71.793.337 141.936.285

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 476.764.039.832 458.306.248.661 388.517.591.174

JUMLAH LIABILITAS 525.804.762.728 484.584.061.012 405.535.610.825

EKUITAS (DEFISIENSI EKUITAS - NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham

Modal dasar - 200.000 lembar saham pada tahun 2016 dan 2015 dan 80.000 lembar saham pada tahun 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh -

200.000 lembar saham pada tahun 2016 dan 2015 dan 40.000 lembar

saham pada tahun 2014 21 200.000.000.000 200.000.000.000 40.000.000.000

Defisit (104.123.855.914 ) (71.964.193.597 ) (42.223.493.835)

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Ekuitas) - Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk 95.876.144.086 128.035.806.403 (2.223.493.835)

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2b (614.645.669 ) 583.863.650 2.653.436.450

JUMLAH EKUITAS - NETO 95.261.498.417 128.619.670.053 429.942.615

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS - NETO 621.066.261.145 613.203.731.065 405.965.553.440

(6)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

3

2015 2014

(Disajikan kembali (Disajikan kembali Catatan 2016 - Catatan 35) - Catatan 35)

PENDAPATAN DEPARTEMENTAL 2n

Makanan dan minuman 37.276.740.019 28.830.088.089 13.961.525.430

Kamar 14.149.332.886 21.418.947.489 8.527.758.176

Departemental lainnya 3.195.272.070 2.618.892.680 47.039.754

Jumlah Pendapatan Departemental 54.621.344.975 52.867.928.258 22.536.323.360

BEBAN DEPARTEMENTAL 2n

Beban pokok penjualan

Makanan dan minuman 8.098.320.892 6.268.599.856 4.322.724.094

Kamar 5.479.321.813 6.932.294.878 1.826.777.766

Departemental lainnya 182.709.771 293.958.870 15.207.683

Jumlah beban pokok penjualan 13.760.352.476 13.494.853.604 6.164.709.543

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 12.806.554.228 13.493.056.338 9.113.843.798

Jumlah Beban Departemental 26.566.906.704 26.987.909.942 15.278.553.341

LABA KOTOR 28.054.438.271 25.880.018.316 7.257.770.019

BEBAN USAHA 2n

Umum dan administrasi 10,20,22 24.610.721.123 23.421.534.923 16.512.744.934 Peralatan, pemeliharaan, dan energi 23 5.573.921.366 5.351.519.753 3.415.568.893

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 2.039.570.120 962.918.934 1.289.912.068

Penjualan dan promosi 24 1.471.943.269 1.533.028.505 272.416.080

Jumlah Beban Usaha 33.696.155.878 31.269.002.115 21.490.641.975

RUGI USAHA (5.641.717.607 ) (5.388.983.799 ) (14.232.871.956)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2n

Bunga 25 (14.866.793.223 ) (14.512.344.132 ) (10.511.970.946)

Pajak (1.020.158.963 ) (1.842.555.798 ) (194.834.282)

Provisi - (1.144.500.000 ) -

Lain-lain - bersih (369.770.664 ) (1.578.563.801 ) (1.114.282.061)

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (16.256.722.850 ) (19.077.963.731 ) (11.821.087.289)

RUGI SEBELUM PENDAPATAN (BEBAN)

KANTOR PUSAT (21.898.440.457 ) (24.466.947.530 ) (26.053.959.245)

PENDAPATAN (BEBAN) KANTOR PUSAT 2m

Bunga 25 (7.427.109.723 ) - -

Penyusutan properti investasi 11 (6.083.333.400 ) - -

Gaji, upah dan tunjangan lainnya (4.412.276.781 ) (5.880.813.308 ) (6.698.589.632)

Umum dan administrasi 27 (498.438.764 ) (2.205.222.138 ) (403.641.186)

Pendapatan sewa 7d,26 6.799.104.000 - -

Keuntungan dari pembelian dengan diskon 1b,2c,4 - - 2.798.792.420

Laba selisih kurs 2p - 66.607.455 110.638.794

Lain-lain - Bersih 221.542.102 19.950.085 182.414.691

Jumlah Beban Kantor Pusat - Bersih (11.400.512.566 ) (7.999.477.906 ) (4.010.384.913)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN)

PAJAK TANGGUHAN (33.298.953.023 ) (32.466.425.436 ) (30.064.344.158)

(7)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2015 2014

(Disajikan kembali (Disajikan kembali Catatan 2016 - Catatan 35) - Catatan 35)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN 2q,16b (151.473.863 ) 40.740.624 (130.060.016)

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN (33.450.426.886 ) (32.425.684.812 ) (30.194.404.174)

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan (beban) komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode selanjutnya:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan

kerja 123.007.000 153.883.000 (37.844.000)

Manfaat (beban) pajak penghasilan

terkait (30.751.750 ) (38.470.750 ) 9.461.000

Penghasilan (beban) komprehensif lain -

setelah pajak 92.255.250 115.412.250 (28.383.000)

RUGI KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN (33.358.171.636 ) (32.310.272.562 ) (30.222.787.174)

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA `

Pemilik Entitas Induk (32.253.930.686 ) (29.836.997.345 ) (28.350.230.689)

Kepentingan nonpengendali 2b (1.196.496.200 ) (2.588.687.467 ) (1.844.173.485)

JUMLAH (33.450.426.886 ) (32.425.684.812 ) (30.194.404.174)

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk (32.159.662.317 ) (29.740.699.762 ) (28.372.153.022)

Kepentingan nonpengendali 2b (1.198.509.319 ) (2.569.572.800 ) (1.850.634.152)

JUMLAH (33.358.171.636 ) (32.310.272.562 ) (30.222.787.174)

RUGI PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK 2s,28 (161.270 ) (488.802 ) (708.756)

RUGI PER SAHAM DILUSI YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK 2s,28 (6,80 ) (8,91 ) (9,03)

(8)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT LINTAS INSANA WISESA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas - Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor PenuhDefisit

Jumlah Ekuitas - Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas IndukKepentingan Nonpengendali Saldo, 31 Desember 20132140.000.000.000(13.851.340.813 )26.148.659.187- Akuisisi Entitas anak- - - 4.504.070.602 Jumlah rugi bersih tahun 2014- (28.350.230.689 )(28.350.230.689 )(1.844.173.485 ) Penghasilan komprehensif lain - Imbalan kerja- (21.922.333 )(21.922.333 )(6.460.667 ) Saldo, 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 35) 21 40.000.000.000(42.223.493.835 )(2.223.493.835 )2.653.436.450 Akuisisi Entitas anak- - - 500.000.000 Tambahan modal disetor 160.000.000.000- 160.000.000.000- Jumlah rugi bersih tahun 2015- (29.836.997.345 )(29.836.997.345 )(2.588.687.467 ) Penghasilan komprehensif lain - Imbalan kerja- 96.297.58396.297.58319.114.667 Saldo, 31 Desember 2015 (Disajikan kembali - Catatan 35) 21 200.000.000.000(71.964.193.597 )128.035.806.403583.863.650

(9)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT LINTAS INSANA WISESA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas - Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor PenuhDefisit

Jumlah Ekuitas - Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas IndukKepentingan NonpengendaliJumla Saldo, 31 Desember 2015 (Disajikan kembali - Catatan 35) 21200.000.000.000(71.964.193.597 )128.035.806.403583.863.65012 Jumlah rugi bersih tahun 2016- (32.253.930.686 )(32.253.930.686 )(1.196.496.200 )(3 Penghasilan komprehensif lain - Imbalan kerja- 94.268.36994.268.369(2.013.119 ) Saldo, 31 Desember 201621200.000.000.000(104.123.855.914 )95.876.144.086(614.645.669 )9

(10)

7

(Disajikan kembali (Disajikan kembali 2016 - Catatan 35) - Catatan 35)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 56.063.155.395 46.514.024.972 22.595.825.593

Pembayaran kas kepada pemasok, pihak ketiga dan

pemerintah (21.761.412.971 ) (26.882.102.670 ) (8.964.762.077)

Pembayaran kas untuk gaji, upah dan tunjangan lainnya (19.273.401.129 ) (20.336.788.580 ) (17.102.345.498)

Pembayaran bunga (22.293.902.946 ) (15.656.844.132 ) (10.511.970.946)

Pengeluaran untuk kegiatan usaha lainnya (1.239.898.237 ) (1.917.996.119 ) (249.125.053)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (8.505.459.888 ) (18.279.706.529 ) (14.232.377.981)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (20.109.412.657 ) (75.156.331.292 ) (248.208.065.530)

Uang muka pembelian (7.937.000.000 ) (121.666.668.000 )

Akuisi entitas anak - (2.500.000.000 ) (4.058.750.000)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (28.046.412.657 ) (199.322.999.292 ) (252.266.815.530)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan utang bank jangka pendek - - 2.000.000.000

Pembayaran utang bank jangka pendek (2.000.000.000 ) -

Pembayaran utang bank jangka panjang (13.519.441.166 ) (3.100.558.833 )

Penerimaan utang bank jangka panjang 86.500.013.279 45.427.062.877 44.559.610.963 Pembayaran utang pembiayaan konsumen (175.399.372 ) (159.649.004 ) (32.353.677)

Pembayaran utang sewa pembiayaan (70.142.948 ) (62.513.415 ) (6.910.300)

Utang pihak berelasi (34.947.496.978 ) 176.107.886.739 222.532.686.299

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 35.787.532.815 218.212.228.364 269.053.033.285

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS (764.339.730 ) 609.522.543 2.553.839.774

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.431.565.808 3.807.043.265 939.113.045

KAS DAN SETARA KAS ENTITAS ANAK

SAAT AKUISISI - 15.000.000 314.090.446

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 3.667.226.078 4.431.565.808 3.807.043.265

(11)

8 1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum Entitas Induk

PT Lintas Insana Wisesa ("Entitas Induk"), didirikan di Indonesia sesuai Akta Notaris Imam Wahyudi, S.H., No. 01 tanggal 11 November 2009, notaris di Tangerang. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 61372.AH.01.01.2009 tanggal 15 Desember 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tahun 2010 tanggal 5 Oktober 2010, Tambahan No. 27535. Anggaran Dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Siti Rayhana, S.H. No. 20 tanggal 13 November 2015, notaris di Tangerang mengenai penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0946788.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 27 November 2015. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, akta ini belum diumumkan dalam tambahan Berita Negara.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah di bidang pembangunan, jasa, dan perdagangan. Entitas Induk berkedudukan di Jakarta dengan lokasi kantor di Jalan Raya Pasar Minggu No. 18, Jakarta Selatan. Entitas Induk mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2014.

Saat ini, Entitas Induk memiliki dan mengoperasikan satu unit hotel dengan nama Hotel Allium Tangerang dengan jumlah kamar 157 kamar.

Entitas induk langsung Entitas Induk adalah PT Saligading Bersama sedangkan entitas induk utama Entitas Induk adalah PT Sali Gading Madani yang didirikan di Indonesia.

b. Entitas Anak

Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan entitas anaknya (secara kolektif disebut sebagai Grup), yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah)

Jumlah Pendapatan (dalam jutaan Rupiah)

Entitas Anak

Kegiatan

Utama Domisili

Persentase

Pemilikan 2016 2015 2014 2016 2015 2014

PT Lancar Makmur

Sentosa Perhotelan Cepu 96,36% 71.586 102.873 105.431 6.130 16.221 1.488

PT Go Cell

International Perhotelan Cepu 99,00% 105.834 96.910 - 979 - -

PT Dream Food Restoran Jakarta 55,56% 12.082 4.430 3.603 3.225 3.382 1.624

PT Lancar Makmur Sentosa (LMS)

PT Lancar Makmur Sentosa (LMS) didirikan sesuai Akta Notaris No. 04 tanggal 1 November 2007 yang dibuat di hadapan Gunawan Wibisono, S.H., Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-04371.HT.01.01.TH.2007. tanggal 26 November 2007 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tahun 2017, Tambahan No. 2909.

(12)

10 b. Entitas Anak (lanjutan)

PT Lancar Makmur Sentosa (LMS) (lanjutan)

Sesuai Akta Notaris No. 02 tanggal 5 Februari 2014 yang dibuat di hadapan Gunawan Wibisono, S.H., Notaris di Surabaya, Entitas Induk mengakuisisi saham LMS yang berkedudukan di Surabaya sebesar 20,00% kepemilikan sebanyak 400 lembar saham dari Evy Shintawati, Komisaris, atau setara dengan Rp 40.000.000 (Catatan 4). Selain itu, LMS meningkatkan modal dasar dari sebesar Rp 200.000.000 menjadi sebesar Rp 12.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp 200.000.000 menjadi sebesar Rp 3.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dibagi secara proporsional ke seluruh pemegang saham. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.

AHU-15010.AH.01.02.Tahun 2014. tanggal 9 Mei 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, akta ini belum diumumkan dalam tambahan Berita Negara.

Sesuai Akta Notaris No. 02 tanggal 12 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris di Tangerang, LMS mengakuisisi saham PT Bumi Abadi Semesta sebesar 12.000 saham. Sehingga modal ditempatkan dan disetor LMS berubah dari sebesar Rp 600.000.000 menjadi Rp 1.800.000.000 atau setara dengan 60,00% kepemilikan. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 16707.40.22.Tahun 2014. tanggal 30 Juni 2014. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, akta ini belum diumumkan dalam tambahan Berita Negara.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam Akta Notaris Siti Rayhana, S.H., No. 44 tanggal 29 Februari 2016 LMS meningkatkan modal dasar dari sebesar Rp 12.000.000.000 menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp 3.000.000.000 menjadi sebesar Rp 33.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dibagi seluruhnya ke Entitas Induk sehingga kepemilikan Entitas Induk menjadi 96,36%. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0004489.AH.01.02.Tahun 2016. tanggal 8 Maret 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, akta ini belum diumumkan dalam tambahan Berita Negara.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan LMS adalah dalam bidang perdagangan, jasa, perindustrian, pembangunan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan pertambangan. LMS memulai kegiatan operasi komesialnya pada tahun 2014. LMS memiliki dan mengoperasikan hotel dengan nama Hotel Ammi Cepu dengan jumlah kamar sebanyak 62 kamar.

PT Go Cell International (GCI)

GCI didirikan sesuai Akta Notaris No. 02 tanggal 8 April 2011 yang dibuat di hadapan Sugeng Purnawan, S.H., Notaris di Bogor. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-23902.AH.01.01.TH.2011. tanggal 11 Mei 2011 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tahun 2012, Tambahan No. 44823.

Sesuai Akta Notaris No. 55 tanggal 29 April 2015 yang dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., Notaris di Tangerang, Entitas Induk mengakuisisi saham GCI yang berkedudukan di Jakarta sebesar 99,00% kepemilikan sebanyak 2.820 lembar saham dari Mohamad Azar, Komisaris, dan 150 lembar saham dari Saparudin, Komisaris, atau setara dengan Rp 2.970.000.000 (Catatan 4). Selain itu, GCI meningkatkan modal dasar dari sebesar Rp 3.000.000.000 menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp 3.000.000.000 menjadi sebesar Rp 50.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dibagi secara proporsional ke seluruh pemegang saham. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0934491.AH.01.02.Tahun 2015. tanggal 4 Mei 2015 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43 tahun 2015, Tambahan No. 34397.

(13)

10 1. UMUM (lanjutan)

b. Entitas Anak (lanjutan)

PT Go Cell International (GCI) (lanjutan)

Sesuai dengan Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan GCI adalah dalam bidang perdagangan, jasa, perindustrian, pembangunan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, dan perbengkelan.

GCI memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2016. GCI memiliki dan mengoperasikan hotel dengan nama Hotel Allium Cepu dengan jumlah kamar sebanyak 54 kamar.

PT Dream Food (DF)

PT Dream Food (DF) didirikan sesuai Akta Notaris No. 03 tanggal 5 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Harmita Syah, S.H., Notaris di Sukabumi. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-36997.AH.01.01.TH.2012. tanggal 9 Juli 2012 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tahun 2013, Tambahan No. 44029.

Sesuai Akta Notaris No. 01 tanggal 2 April 2014 yang dibuat di hadapan Beby P. Perwita Sari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Entitas Induk mengakuisisi saham DF yang berkedudukan di Jakarta sebesar 55,56% kepemilikan sebanyak 200.000 saham dari Lee Seung Jun, Komisaris, dan 50.000 lembar saham dari Leliana Eka Pujiastuti, Komisaris Utama, atau setara dengan Rp 2.258.750.000 (Catatan 4). Sehingga Entitas Induk memiliki 250.000 saham DF. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-00653.AH.40.21.Tahun 2014. tanggal 21 April 2014 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tahun 2014, Tambahan No. 6462/L.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan DF adalah dalam bidang perdagangan besar restoran atau bar. DF memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2014. DF memiliki dan mengoperasikan restoran dengan nama Paris-Lyon Cafe.

c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk yang diaktakan dalam Akta Notaris Afini Suri S.H., M.Kn, No. 06 tanggal 25 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Laksmi Dyah Anggraini Komisaris : Andre Jerrico Legoh

Dewan Direksi

Direktur Utama : Adrian Bramantyo Direktur : Yunoviarti Risawardhani

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Grup memiliki masing-masing 222, 183, 167 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

(14)

11 d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Entitas Induk, yang diwakili oleh Direksi, bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 24 Februari 2017.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK.

Grup menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2016.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan dasar biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi dan atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan pada Catatan 3.

(15)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian

Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan amandemen PSAK No. 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”.

Amandemen ini, diantara lain, memperkenankan entitas-entitas untuk penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan mereka tersendiri.

Penerapan amandemen PSAK No. 4 (2015) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keungan Konsolidasian”, mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk.

Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Entitas Induk mengendalikan suatu entitas ketika Entitas Induk terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut

Efektif 1 Januari 2016, PSAK No. 65 telah diperbaharui melalui amandemen PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” dan PSAK No. 67 (2015) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Amandemen ini, antara lain, memperkenankan entitas-entitas untuk penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan mereka tersendiri.

Penerapan amandemen PSAK No. 65 (2015) dan PSAK No. 67 (2015) tidak memiliki dampak pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, dimana Entitas Induk memiliki pengendalian secara langsung.

Laporan keuangan entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian.

Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Semua saldo dan transaksi antar entitas Grup yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Entitas Induk

(16)

13 b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) .

Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

1. Kekuasaan atas investee.

2. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee tersebut:

1. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.

2. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.

3. Hak suara dan hak suara potensial Grup.

Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas entitas anak.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada Kepentingan Non-Pengendali (“KNP”), walaupun hasil di kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima dan diakui secara langsung dalam ekuitas sebagai akun “Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali”.

Perubahan kepemilikan di entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Entitas Induk:

• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

(17)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung kepada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

c. Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakusisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak diakuisisi.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba atau rugi.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen melakukan penilaian atas identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas UPK dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Bila proses akuntansi awal pada suatu kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi dilakukan, jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai akan dilaporkan. Selama periode pengukuran, yang tidak melebihi satu tahun, jumlah sementara yang diakui disesuaikan secara retrospektif untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh mengenai fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Gambar

Tabel  berikut  ini  memberikan  informasi  mengenai  maksimum  kredit  yang  dihadapi  oleh  Grup  pada                    tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
Tabel  di  bawah  ini  menyajikan  perbandingan  atas  nilai  tercatat  dengan  nilai  wajar  instrumen  keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian:

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Neuvill (2012:2), banyak pemimpin yang mengombinasikan enam tipe kekuatan yang tergantung pada gaya kepemimpinan yang digunakan. Misalnya pemimpin yang otoriter akan

Sejarah perkembangan tektonik Indonesia yang merupakan bagian dari lempeng mikro Sunda diawali dengan pemisahan benua raksasa Gondwana yang berada di belahan bumi selatan

Proyek Akhir ini mempunyai tujuan, yaitu dapat : 1) Mencipta suatu disain Busana Pesta Malam, 2) Membuat Busana Pesta Malam, 3) Menampilkan Busana Pesta Malam dengan Sumber

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PENGARUH TEKANAN

Kaitan teori strategi humas dengan prakteknya di DPRD Propinsi Jawa Tengah, khususnya dalam hal pengelolaan aspirasi masyarakat adalah teori-teori kehumasan yang

Sisa pembayaran semester dapat dikembalikan 75% nya jika mahasiswa mengundurkan diri dari USBI dalam jangka waktu 7 hari sebelum setiap semester dimulai/ 75% of the tuition fees