1
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI
MATEMATIKA FMIPA USU
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU)
SKRIPSI
RIFKA DUITA NASUTION 140823026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
i
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI
MATEMATIKA FMIPA USU
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains
RIFKA DUITA NASUTION 140823026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2016
ii
PERSETUJUAN
Judul : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA USU (STUDI KASUS MAHASISWA S1 REGULER PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA USU)
Kategori : SKRIPSI
Nama : RIFKA DUITA NASUTION
Nomor Induk Mahasiswa : 140823026
Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA
Depertemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, Oktober 2016
Komisi Pembimbing:
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs. Gim Tarigan, M.Si Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si NIP. 19550202 198601 1 001 NIP. 19530303 198303 1 002
Diketahui/Disetujui oleh:
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si.
NIP. 196209011988031002
iii
PERNYATAAN
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI
MATEMATIKA FMIPA USU
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU)
SKRIPSI
Penulis mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan ringkasan yang masing-masing disebutkan.
Medan, Oktober 2016
RIFKA DUITA NASUTION 140823026
iv
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Matematika FMIPA USU (Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU)
.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si selaku pembimbing 1, dan Drs. Gim Tarigam, M.Si selaku pembimbing 2 yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan masukan, bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si dan Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si selaku dosen pembanding atas kritik dan saran dalam menyempurnakan skripsi ini. Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Matematika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.
Akhirnya teristimewa penulis ucapkan kepada orang tua dan saudara- saudara saya, Alm. Khaidir Nasution (Ayah), G. Sridewi Lubis (Ibu), Ardiansyah Nasution, S. Kom (Abang), Rifda Kharida Nasution (Adik), serta seluruh teman- teman, atas doa, dukungan dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, baik dalam teori maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca demi perbaikan bagi penulis. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Oktober 2016 Penulis
Rifka Duita Nasution
v
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI
MATEMATIKA FMIPA USU
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU)
ABSTRAK
Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung antar variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionated stratified random sampling. Variabel yang digunakan sebanyak sembilan variabel. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS 20.0 for windows.
Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang berpengaruh langsung secara bersama- sama terhadap keputusan adalah motivasi dan persepsi dengan besar pengaruhnya sebesar 0,724 atau 72,4%. Faktor yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan adalah minat, harapan, kelompok referensi, status akreditasi, biaya dan fasilitas.
Kata kunci : Analisis jalur, Proportionated stratified random sampling,keputusan.
vi
FACTOR - FACTOR AFFECTING THE DECISION TO CHOOSE THE STUDENTS STUDY PROGRAM
OF MATHEMATICS FMIPA USU
(Student Case Study Program S1 Regular Mathematics USU)
ABSTRACT
Path analysis model is used to analyze the pattern of relationships between variables in order to determine the direct and indirect effects between independent variables with the dependent variable. The sampling technique that used Proportionated stratified random sampling. Variables used as many as 9. From the data obtained to test the validity and reliability using SPSS 20.0 software for windows. Based on the results of research that directly affect the variables together against the decision is with great motivation and perception influence of 0,724 or 72,4%. Factors that indirect effect of the decision is of interest, expectations, reference groups, accreditation status, costs, and facilities.
Keywords : Path analysis, Proportionated stratified random sampling, Decision
vii DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstrack vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 TinjauanPustaka 5
1.7 MetodePenelitian 14
BAB 2 Landasan Teori
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen 15
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 15
2.3 Pengambilan Keputusan 18
2.4 Data 18
2.4.1 Skala Pengukuran 19
2.4.2 Model skala Sikap 20
2.5 Variabel 21
2.5.1 Deskripsi Variabel Penelitian 21
2.6 Populasi dan Sampel 23
2.6.1 Populasi 23
2.6.2 Sampel 23
2.7 Teknik Sampling 24
2.8 Pengujian Instrumen Penelitian 24
2.9 Pengertian Analisi Jalur 26
2.9.1 Manfaat Analisi Jalur 27
2.9.2 Asumsi Analisis Jalur 28
2.9.3 Diagram Jalur dan Persamaan Struktural 28
2.10 Koefisien Jalur 31
2.11 Koefisien Determinasi 33
2.12 Menguji Koefisien Jalur 33
2.13 Pengaruh Variabel Eksogen dan Variabel Endogen 35 BAB 3 Hasil dan Pembahasan
3.1 Populasi 36
3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 36
viii
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 37
3.3.1 Uji Validitas 37
3.3.2 Uji Reliabilitas 39
3.4 Data Penelitian 41
3.5 Diagram Jalur dan Model Persamaan Struktural 44
3.6 Menghitung Koefisien Jalur 45
3.6.1 Menghitung Koefisien Jalur Sub Struktur 1 45 3.6.2 Menghitung Koefisien Jalur Sub Struktur 2 47 3.6.3 Menghitung Koefisien Jalur Sub Struktur 3 50 3.7 Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan 52 3.7.1 Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan Sub Struktur 1 52 3.7.2 Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan Sub Struktur 2 53 3.7.3 Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan Sub Struktur 3 54
3.8 Pengujian Koefisien Secara Individu 55
3.8.1 Pengujian Koefisien Jalur Secara Individu Sub Struktur 1 55 3.8.2 Pengujian Koefisien Jalur Secara Individu Sub Struktur 2 57 3.8.3 Pengujian Koefisien Jalur Secara Individu Sub Struktur 3 60
3.9 Menghitung Pengaruh 62
3.9.1 Pengaruh Langsung 62
3.9.2 Pengaruh Tidak Langsung 63
BAB 4 Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan 66
4.2 Saran 66
Daftar Pustaka Lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Jumlah Pendaftar Program Studi Matematika FMIPA USU
Jalur SNMPTN 1
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Program Studi Matematika Reguler 36 Tabel 3.2 Tabel Penarikan Sampel Dengan Proporsional 37
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas 38
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Nilai Varians Tiap Item Pertanyaan 40
Tabel 3.5 Data Penelitian 42
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal
Dari X1 sebagai Penyebab ke X2 Sebagai Akibat 28 Gambar 2.2 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal
Dari X1, X2, X3 ke X4 29 Gambar 2.3 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal
Dari X1, X2,ke X3 dan X3 dari ke X4 30 Gambar 3.1 Hubungan Struktural X1, X2 Terhadap Y1, Hubungan
Struktural X3, X4, X5, X6 Terhadap Y2, dan Y1, Y2
Terhadap Z 44
Gambar 3.1 Hubungan Struktural X1, X2 Terhadap Y1, Beserta
Koefisien Jalurnya 47
Gambar 3.1 Hubungan Struktural X3, X4, X5, X6 Terhadap Y2,
Beserta Koefisien Jalurnya 50
Gambar 3.1 Hubungan Struktural Y1 dan Y2 Terhadap Z, Beserta
Koefisien Jalurnya 52
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan terutama jika dikaitkan dengan upaya peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM). Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan merupakan bentuk dari investasi jangka panjang (long-term investment) artinya bahwa investasi pada bidang sumber daya manusia memang tidak segera bisa dinikmati hasilnya. Namun pada jangka panjang diyakini manfaatnya akan segera dirasakan.
Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Melalui lembaga ini mahasiswa di didik untuk menjadi seorang yang ahli, profesional demi suatu ilmu atau suatu bidang keilmuan serta sanggup mengabdikannya guna kepentingan masyarakat dan bangsa.
Perguruan Tinggi merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Di setiap perguruan tinggi memiliki sejumlah jurusan ataupun program studi yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah perguruan tinggi negeri yang berdiri pada tahun 1952. Sumatera Utara (USU) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di tingkat lokal, nasional maupun internasional. USU memiliki empat belas fakultas, salah satunya adalah Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara didirikan pada tanggal 25 Agustus 1965. Fakultas ini pada mulanya bernama
2
Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA). Peresmian berdirinya FIPIA USU ditandai dengan dibukanya tiga jurusan yaitu : Jurusan Matematika, Fisika dan Kimia. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1982 kembali merubah nama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU. FMIPA merupakan program akademik non kependidikan yang menyiapkan sarjana sains yang profesional dan bertanggungjawab secara etik dan strategik.
Ada tiga belas program studi reguler yang ditawarkan di FMIPA USU, salah satunya program studi S1 Matematika. Program studi Matematika merupakan satu dari tiga program studi yang pertama kali dibuka sejak awal berdirinya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada lima tahun terakhir ini, program studi Matematika FMIPA USU memiliki akreditasi B. Jumlah pendaftar program studi Matematika FMIPA USU melalui jalur SNMPTN ini mencapai lebih dari seribu orang pada tiga tahun terakhir. Jumlah pendaftar melalui jalur SNMPTN pada Tahun 2012 hingga Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Jumlah Pendaftar Program Studi Matematika FMIPA USU Jalur SNMPTN
Tahun Jumlah Pendaftar
2012 417
2013 1411
2014 1204
2015 1301
Sumber: https://web.snmptn.sc.id
Perbedaan jumlah peminat antara program studi dapat terjadi karena berbagai pertimbangan, baik pertimbangan dari calon mahasiswa ataupun berdasarkan keadaan atau ketentuan masing-masing Program studi. Dalam memilih jurusan atau Program Studi di Perguruan Tinggi tentulah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor itu di antaranya adalah faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal ini berasal dari calon mahasiswa/i itu sendiri. Mungkin mereka memiliki sebuah minat dan bakat yang ingin mereka kembangkan untuk masa
3
depan mereka. Ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi pemilihan jurusan atau program studi di Perguruan Tinggi, baik itu dari orang tua maupun teman.
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Soegoto (2008), faktor utama yang mempengaruhi perilaku keputusan konsumen adalah faktor kebudayaan (kebudayaan, sub budaya, dan kelas social), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status), faktor pribadi (umur dan tahapan siklus dalam hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri), dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap).
Dengan menggunakan analisis jalur, penulis akan menganalisis hubungan sebab akibat yang ditimbulkan oleh beberapa variabel yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi matematika FMIPA USU. Analisis jalur salah satu teknik analisis kuantitatif, merupakan pengembangan dari regresi berganda. Teknik ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan regresi linier.
Dengan metode analisis jalur dapat menemukan pengaruh tidak langsung dalam hubungan antar variabel melalui variabel perantara.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA USU”. (Studi Kasus Mahasiswa S1 Reguler Program Studi Matematika FMIPA USU).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah seberapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel motivasi, minat, kelompok referensi, persepsi, harapan, status akreditasi, biaya dan fasilitas terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi matematika FMIPA USU berdasarkan diagram jalur yang terbentuk.
4 1.3 Batasan Masalah
Untuk mengarahkan agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka penulis membuat batasan masalah yaitu:
1. Objek yang diteliti adalah mahasiswa S1 reguler program studi matematika FMIPA USU stambuk 2013 dan 2014.
2. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu delapan faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih program studi matematika FMIPA USU yakni: motivasi, minat, kelompok referensi, persepsi, harapan, status akreditasi, biaya dan fasilitas.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi matematika FMIPA USU.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Memberikan atau menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan menyatukan materi perkuliahan dengan objek permasalahan yang dijadikan materi pembahasan.
2. Dapat dijadikan pertimbangan bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengenai upaya peningkatan kualitas pendidikan demi tercapainya tujuan FMIPA USU.
3. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan analisis analisis jalur.
5 1.6 Tinjauan Pustaka
Peneliti menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai referensi guna membantu dalam penyusunan penelitian ini. Beberapa referensi pendukung teori adalah sebagai berikut:
1. Penarikan Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu hingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Sugiarto dkk, 2001:2).
Untuk menentukan berapa jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (Suharso, 2009: 61):
𝑛 =
𝑁1+ 𝑁 𝑒 ²
Keterangan:
n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi e : Toleransi kesalahan
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampelnya adalah dengan Proportionate Stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. Rumusnya sebagai berikut:
𝑛𝑖 =𝑁𝑖 𝑁 𝑥 𝑛 Keterangan :
𝑁 : Jumlah populasi
𝑁𝑖 : Besarnya Populasi tiap strata 𝑛𝑖 : Jumlah sampel stratum ke-i n : Jumlah sampel
6 2. Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996).
Untuk menguji validitas digunakan perhitungan Korelasi Product Moment Pearson (Muhidin, 2007: 31). Rumusnya adalah sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌
{𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2}{𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2
Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi 𝑋 : Skor pertanyaan 𝑌 : Skor total n : Jumlah Sampel
Pertimbangan penerimaan/penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir atau variabel tersebut valid.
2. Bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢 𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3. Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Muhidin, 2007).
Langkah- langkah Pengujian Reliabilitas instrument:
1. Menghitung nilai varians masing-masing item.
𝑆
𝑖=
∑𝑋 𝑖2−(∑ 𝑋 𝑖)² 𝑁 𝑁
7 Keterangan:
𝑆𝑖 : Varians skor tiap-tiap item ∑𝑋𝑖 : Jumlah seluruh skor item ke- i
∑𝑋𝑖² : Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke- i N : Jumlah populasi
Dalam penelitian ini, N dalam uji reliabilitas adalah jumlah seluruh responden yang diteliti.
2. Menghitung jumlah nilai varians
∑𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 +𝑆3 +…+ 𝑆𝑖 Keterangan:
𝑆𝑖 : Varians skor tiap-tiap item ∑𝑆𝑖 : Jumlah seluruh skor item
3. Menghitung nilai varian total
𝑆
𝑡=
∑𝑋 𝑡2−(∑ 𝑋 𝑡 )² 𝑁 𝑁
Keterangan:
𝑆𝑡 : Varians total skor tiap-tiap item ∑𝑋𝑡 : Jumlah seluruh total skor item ke- i
∑𝑋𝑡² : Jumlah hasil kuadrat total skor pada item ke- i N : Jumlah populasi
Dalam penelitian ini, N dalam uji reliabilitas adalah jumlah seluruh responden yang diteliti.
4. Nilai Cronbach Alpha diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑟 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −∑ 𝑆𝑖 𝑆𝑡 Keterangan:
r : Nilai koefisien Cronbach Alpha k : Banyaknya item instrumen ∑𝑆𝑖 : Jumlah varians item
𝑆𝑡 : Varians total 4. Pengertian Analisis Jalur.
8
Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantungnya tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Sarwono, 2007) .
5. Diagram Jalur dan Persamaan Struktural
Pada saat akan melakukan analisis jalur, terlebih dahulu menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini disebut diagram jalur (Path Diagram), dan bentuknya ditentukan oleh proposisi teoritik yang berasal dari kerangka pikir tertentu (Muhidin, 2007).
X1 Y
ε
Gambar 1.1 Diagram Jalur Yang Menyatakan Hubungan Kausal Dari X1 Sebagai Penyebab Ke Y Sebagai Akibat
Keterangan:
𝑋1 adalah variabel eksogenus (exogenous variable), Y adalah variabel endogenus (endogenous variable) dan ε adalah variabel residu (residual variable), yang merupakan gabungan dari: (1) Variabel lain, di luar 𝑋1, yang mungkin mempengaruhi Y dan telah teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak dimasukkan dalam model. (2) Variabel lain, di luar 𝑋1, yang mungkin mempengaruhi Y tetapi belum teridentifikasi oleh teori. (3) Kekeliruan pengukuran (error of measurement), dan (4) Komponen yang sifatnya tidak menentu (random component).
\
9 𝑋1
𝑋2 Y
𝑋3
Gambar 1.2
Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari X1, X2 , X3, dan Y
Gambar 1.2. menunjukkan bahwa diagram jalur tersebut terdapat tiga buah variabel eksogenus, yaitu 𝑋1, 𝑋2 dan 𝑋3, sebuah variabel endogenus (Y) serta sebuah variabel residu ε. Pada diagram di atas juga mengisyaratkan bahwa hubungan antara 𝑋1 dengan Y, 𝑋2 dengan Y dan 𝑋3 dengan Y adalah hubungan kausal, sedangkan hubungan antara 𝑋1 dengan 𝑋2, 𝑋2 dengan 𝑋3 dan 𝑋1 dengan 𝑋3 masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah dua arah, panah tersebut menyatakan hubungan korelasional. Bentuk persamaan strukturalnya adalah 𝑌 = 𝜌𝑦𝑥1 𝑋1+ 𝜌𝑦𝑥2 𝑋2+ 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3+ 𝜀
X1
X3 Y
X2 ε1 ε2
Gambar 1.3
Hubungan Kausal dari X1, X2, ke X3 dan dari X3 ke Y
Terdapat dua buah sub-struktur. Pertama, sub-struktur yang menyatakan hubungan kausal dari 𝑋1 dan 𝑋2 ke 𝑋3. Persamaan struktural yang pertama adalah : 𝑋3 = 𝜌𝑥3𝑥1 𝑋1+ 𝜌𝑥3𝑥2 𝑋2+ 𝜀1. Pada sub-struktur pertama 𝑋1 dan 𝑋2 merupakan variabel eksogenus, 𝑋3 sebagai variabel endogenus dan ε1 sebagai variabel residu. Kedua, sub-struktur yang mengisyaratkan hubungan kausal dari 𝑋3 ke Y. Persamaan struktural yang kedua 𝑌 = 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3+ 𝜀2. Pada sub-
10
struktur kedua, 𝑋3 merupakan variabel eksogenus, 𝑋4 sebagai variabel endogenus dan ε2 sebagai variabel residu.
Berdasarkan contoh-contoh diagram jalur di atas, maka kita dapat memberikan kesimpulan bahwa makin kompleks sebuah hubungan struktural, makin kompleks diagram jalurnya, dan makin banyak pula sub-struktur yang membangun diagram jalur tersebut.
6. Menghitung koefisien jalur.
Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah (Muhidin, 2007):
1. Gambarkan dengan jelas diagram jalur lengkap dengan persamaan strukturalnya.
2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.
𝑌1 𝑋1 𝑋2 ... 𝑋𝑘
𝑌1 1 𝑟𝑦1𝑥1 𝑟𝑦1𝑥2 ... 𝑟𝑦1𝑥2 𝑋1 𝑟𝑥1𝑦1 1 𝑟𝑥1𝑥2 ... 𝑟𝑥1𝑥𝑘
R = 𝑋2 𝑟𝑥2𝑦1 𝑟𝑥2𝑥1 1 ... 𝑟𝑥2𝑥𝑘 ` ⁞ ⁞ ⁞ ⁞ 1 ⁞ 𝑋𝑘 𝑟𝑥𝑘𝑦1 𝑟𝑥𝑘𝑥1 𝑟𝑥𝑘𝑥2 ... 1
Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coeffisient. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌
{𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2}{𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2
11 Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi n : Jumlah sampel 𝑋𝑖 : Variabel eksogen 𝑌𝑖 : Variabel endogen 𝑖 : 1, 2, …, n
3. Hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun sub- struktur tersebut.
𝑋1 𝑋2 ... 𝑋𝑘 𝑋1 1 𝑟𝑥1𝑥2 ... 𝑟𝑥1𝑥𝑘
R = 𝑋2 1 ... 𝑟𝑥2𝑥𝑘 ⁞ 1 ⁞ 𝑋𝑘 1
4. Menghitung matriks invers korelasi eksogenus dengan rumus:
𝑋1 𝑋2 ... 𝑋𝑘
𝑋1 𝐶11 𝐶12 ... 𝐶1𝑘 R−1 = 𝑋2 𝐶22 ... 𝐶2𝑘
⁞
... ...
𝑋𝑘 𝐶𝑘𝑘
5. Menghitung Koefisien Jalur antar variabel eksogen dengan variabel endogen.
𝜌𝑦𝑢𝑥1 𝐶11 𝐶12 𝐶13 𝐶14 𝑟𝑦𝑢𝑥1 𝜌𝑦𝑢𝑥2 𝐶21 𝐶22 𝐶23 𝐶24 𝑟𝑦𝑢𝑥2 ... = 𝐶31 𝐶32 𝐶33 𝐶34 x ...
𝜌𝑦𝑢𝑥𝑘 𝐶41 𝐶42 𝐶43 𝐶44 𝑟𝑦𝑢𝑥𝑘
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:
12 𝑅𝑦𝑢 ( 𝑥1𝑥2…𝑥𝑢 )
2 = 𝜌𝑦𝑢𝑥1 𝜌𝑦𝑢𝑥2 … 𝜌𝑦𝑢𝑥𝑘 x 𝑟𝑦𝑢𝑥1 𝑟𝑦𝑢𝑥2
⁞ 𝑟𝑦𝑢𝑥𝑘
Keterangan:
𝑅𝑦(𝑥2 1,𝑥2,…,𝑥𝑢) : koefisien determinasi 𝜌𝑥𝑢𝑥𝑘 : koefisien jalur
𝑟𝑥𝑢𝑥𝑘 : korelasi antar variabel bebas ke-u dan variabel terikat ke-k
Maka dapat diperoleh Koefisien residu 𝜌𝑦𝑢ԑ1 : 𝜌𝑦𝑢ԑ1 = 1 − 𝑅𝑦𝑢 ( 𝑥1𝑥2…𝑥𝑢 )
2
Keterangan:
𝜌𝑦𝑢ԑ1 : Koefisien residu 𝑅𝑦𝑢 ( 𝑥1𝑥2…𝑥𝑢 )
2 : Koefisien determinasi
7. Pengujian koefisien jalur secara simultan.
𝐹 =
𝑛−𝑘−1 (𝑅2𝑦
𝑢 𝑥 1,𝑥2,…,𝑥𝑘 ) 𝑘 1− 𝑅2𝑦
𝑢 𝑥 1,𝑥2,…,𝑥𝑘
Keterangan : 𝑅𝑦𝑢 ( 𝑥1𝑥2…𝑥𝑢 )
2 : Koefisien determinasi
k : Banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur yang sedang diuji
n : jumlah sampel
Mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas V1 = k dan V2= n–k–1 Kriteria pengujian 𝐻0 Ditolak jika F hitung > F tabel.
8. Pengujian koefisien jalur secara individual.
13
𝑡 =
𝜌𝑥𝑢 𝑥𝑖1− 𝑅2𝑦 𝑢 𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘 𝑐𝑖𝑖 𝑛 −𝑘−1
Keterangan:
𝑅𝑦𝑢 ( 𝑥1𝑥2…𝑥𝑢 )
2 : Koefisien determinasi i : 1,2,…, k
u : 1,2,…, k
k : Banyaknya variabel eksogen dalam substruktur yang sedang diuji.
Mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n− k – 1 Kriteria pengujian H0 ditolak jika nilai t hitung > t tabel
9. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Apabila terjadi trimming, maka perhitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak bermakna (tidak signifikan).
10. Menghitung besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) secara parsial, dapat dilakukan dengan rumus:
1. Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect) variabel bebas 𝑋𝑖 terhadap variabel terikat 𝑋𝑢.
DE = (𝜌𝑋𝑢𝑋𝑖)² Keterangan:
u : 1,2,…, n i : 1,2,…, n
2. Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) variabel bebas 𝑋𝑖 terhadap variabel terikat 𝑋𝑢 melalui hubungan korelasi dari variabel 𝑋𝑘. IE = (𝜌𝑋𝑢𝑋𝑖) (𝑟𝑋𝑖𝑋𝑘) (𝜌𝑋𝑢𝑋𝑘)
Keterangan:
i : 1,2,…, n k : 1,2,…, n
14 1.7 Metode Penelitian
1. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Strata-1 Reguler program studi matematika FMIPA USU stambuk 2013 dan 2014.
2. Tipe data yang digunakan adalah :
a) Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama (responden) mahasiswa/i S1 reguler program studi matematika FMIPA USU stambuk 2013 dan 2014 dengan membagikan kuesioner.
b) Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan sudah disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah mahasiswa/i Strata-1 Reguler program studi matematika FMIPA USU stambuk 2013 dan 2014.
3. Menentukan jumlah sampel dengan menggunakan metode slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportionated stratified random sampling. Setelah diperoleh jumlah sampel per stambuk, maka penulis membuat urutan nim mahasiswa per stambuk yang akan dicabut nomornya, dan nomor yang keluar adalah sampel yang akan diteliti.
4. Menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner kepada responden.
5. Mengumpulkan data primer (nilai tiap variabel penelitian) yang bersumber pada hasil kuesioner terhadap responden. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan software statistika SPSS untuk menguji validitas data
6. Melakukan analisis data dengan menggunakan analisis jalur.
7. Menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data.
i BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Schiffman and Kanuk dalam Sumarwan, (2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : “The term consumer behavior can bedefed as the behavior that consumers display in searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of products, service and ideas and which they expect will satisfy their needs”. Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Engel, et.al. dalam Sumarwan, (2003) mengartikan perilaku konsumen sebagai :“We define consumer behavior as those activities directly involved in obtaining, consumering, and disposing of product and services, including the decision processes that precede and follow these action”. Pernyataan tersebut mengemukakan bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlihat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
2.2 Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Soegoto (2008), faktor utama yang mempengaruhi perilaku keputusan konsumen adalah:
1. Faktor Kebudayaan terdiri dari:
a. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen.
b. Sub budaya yang dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
ii
c. Kelas social, yaitu kelompok yang relatif homogen serta bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang telah tersusun secara hirarki dan anggota- anggotanya memiliki perilaku, minat, dan motivasi yang hampir sama.
2. Faktor sosial yang terdiri dari:
a. Kelompok referensi, yaitu kelompok yang memiliki pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku konsumen.
b. Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
c. Peran dan status, akan menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya. Di samping itu orang cenderung memilih produk yang mrngkomunikasikan peran dalam masyarakat.
3. Faktor pribadi terdiri dari:
a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/ jasa.
b. Pekerjaan, akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
c. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan ( tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya hidup, yaitu pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas social seseorang, misalnya kepribadian.
e. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian ini adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Faktor psikologis terdiri dari:
a. Motivasi, yaitu dorongan yang menekan seseorang sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak.
iii
Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. John P. Cambell mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah dan tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran (reward), penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan sebagainya.
Motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu:
1. Menggerakkan, berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
2. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3. Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
b. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsinya manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.
c. Proses belajar yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan sikap, kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merk, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut.
Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berprilaku yang relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.
iv 2.3 Pengambilan Keputusan
Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) mendefenisikan suatu keputusan sebagai pemilihan satu dari dua atau lebih alternatif. Ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu pemecahan masalah yang diperluas (extensive problem solving), pemecahan masalah terbatas (limited problem solving), dan pemecahan masalah rutin (routinized response behavior). Keputusan membeli atau mengonsumsi suatu produk dengan merk tertentu akan diawali oleh langkah- langkah sebagai berikut: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi altenatif.
2.4 Data
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran, atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf, atau bilangan.Data digunakan untuk menyediakan informasi bagi suatu penelitian, pengukuran kinerja, dasar pembuatan keputusan dan menjawab rasa ingin tahu.
Jenis-jenis data berdasarkan cara memperolehnya yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.Biasanya data primer, peneliti melakukan observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. (Sugiarto, dkk, 2001).
v 2.4.1 Skala Pengukuran
Jenis-jenis skala pengukuran terbagi atas 4 bagian, yaitu:
1. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Contoh: Jenis kulit 1 = putih;
2 = kuning; 3 = hitam.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya.
Contoh: A = hasil baik; B = hasil cukup; C = hasil sedang.
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada kelompok dari objek- objek yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu sifat lain yaitu jarak yang sama, data skala interval diberikan apabila kategori yang digunakan bisa dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu tetapi tidak bisa dibandingkan.
Contoh: termometer, pengukuran suhu dengan skala celcius.
4. Skala Ratio
Skala ratio digunakan untuk pengukuran yang memperhatikan golongan, urutan, panjang, dan perbandingan atau ratio.
Contoh: ukuran panjang, berat, dan waktu dengan nol sebagai patokan.
Dari keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval lebih sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial. Para ahli sosiologi menyatakan skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial.
vi 2.4.2 Model Skala Sikap
Dari tipe-tipe skala pengukuran tersebut, maka dalam pembahasan ini hanya dikemukakan skala untuk mengukur sikap. Dalam melakukan penelitian, bentuk- bentuk skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu:
a. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini kriterianya yaitu: sangat setuju = 4; setuju = 3; kurang setuju = 2;
sangat tidak setuju = 1.
b. Skala Guttman
Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya: ya - tidak; benar - salah; positif - negatif dan lain sebagainya.
c. Skala Diferensial Semantik (Semantic Differensial Scale)
Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik dua kutub, seperti panas - dingin; popular - tidak popular; baik - tidak baik, dan sebagainnya.
d. Rating Scale
Rating Scale yaitu data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, bentuk rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala/fenomena lainnya.
e. Skala Thrustone
Skala Thrustone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang disetujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda.
vii 2.5 Variabel
Variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari unit amatan. Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tersebut. Dilihat dari hubungan antar variabel, dikenal bermacam-macam variabel, antara lain:
1. Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya variabel dependen (terikat, endogenus).
2. Variabel dependen (terikat, endogenus) adalah variabel yang nilainya dipengruhi oleh variabel independen
3. Variabel moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
4. Variabel intervening adalah variabel moderator yang nilainya tidak dapat diukur secara pasti, seperti sedih, gembira, dan lain sebagainya.
5. Variabel control adalah variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti.
2.5.1 Deskripsi Variabel Penelitian
1. Variabel Minat (𝑋1) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
2. Variabel Harapan (𝑋2) adalah keinginan, sesuatu yang diharapkan atau dipercaya dapat menjadi kenyataan. Teori harapan mengakibatkan kuatnya kecendrungan seseorang bertindak tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan menghasilkan sesuatu yang diinginkan dan hasil tersebut menjadi daya tarik individu sehingga termotivasi untuk bertindak. Harapan berkaitan dengan keyakinan individu bahwa suatu perilaku tertentu akan diikuti dengan hasil tertentu. Semakin besar hasil yang akan dicapai, semakin besar pula motivasi individu.
viii
3. Variabel Kelompok Referensi (𝑋3) adalah terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok referensi meliputi keluarga, kawan dekat, mitra kerja, kelompok social formal, kelompok hobi, dan tetangga.
4. Variabel Status Akreditasi (𝑋4) adalah suatu nilai yang diberikan oleh individu, institusi atau Negara. Status akreditasi berkaitan dengan citra dari perguruan tinggi itu sendiri. Citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan atau organisasi. Hal ini tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik.
5. Variabel Biaya (𝑋5) adalah Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan tidak saja hanya dapat dinilai dari sisi tinggi rendahnya, mahal tidaknya, tetapi dapat pula dilihat dari sisi yang lain yakni pada bagaimana kemampuan, mempersepsikan serta merasakan biaya yang dikeluarkan dihubungkan dengan kelayakan, kemudahan, serta kepatutan dalam mengakses perguruan tinggi tertentu. Dengan demikian hasil penilaian yang dilakukan sangat tergantung kepada kemampuan ekonomi, kondisi dan pola penilaiannya secara subyektif dengan mengaitkan misalnya dengan kemungkinan nilai atau kualitas yang akan diterima, keterjangkauan biaya pendidikan, kewajaran biaya pendidikan dan lain sebagainya.
6. Variabel Fasilitas (𝑋6) adalah fasilitas yang disediakan oleh universitas seperti kelengkapan fasilitas prodi, kondisi lingkungan prodi, kondisi gedung prodi, perpustakaan.
7. Variabel Motivasi (𝑌1) adalah dorongan yang menekan seseorang sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak. Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsure minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah minat merupakan alat motivasi yang pokok.
8. Variabel Persepsi (𝑋2) adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsinya manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
ix
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium
9. Variabel Keputusan (Z) adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
2.6 Populasi dan Sampel 2.6.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadiam, atau benda yang merupakan kumpulan lengkap dari elemen-elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yang dijadikan objek penelitian (Supranto, 2004).
Populasi ada dua jenis yaitu populasi terbatas dan tidak terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang memiliki sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Populasi tak terbatas adalah populasi yang sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatife tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
2.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Dalam penentuan jumlah sampel dari suatu populasi dibutuhkan teknik sampling. Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel, sehingga setiap sampel terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin:
𝑛 =
𝑁1+ 𝑁 𝑒 ² Keterangan:
n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi e : Toleransi kesalahan
x 2.7 Teknik Sampling
Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi. Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya (representatif). Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti (sensus), tetapi sering digunakan sampling.
Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Probability sampling, meliputi:
a. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
b. Proportionated stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya.
d. Disproportionated stratified random sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
e. Cluster sampling yaitu teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas.
2. Non probability sampling, meliputi: sampling kuota, sampling accidental, purposive sampling, voluntary sampling dan snowball sampling.
2.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam hal kegiatan pengumpulan data, perlu dilakukan pengujian terhadap instrument yang digunakan. Kegiatan pengujian instrument penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur sesuai dengan apa yang ingin diukur.Seandainya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
xi
Untuk menghitung nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada item pertanyaan dapat dilakukan dengan rumus:
𝑟
𝑥𝑦=
𝑛 ∑𝑋𝑌 −(∑𝑋.∑𝑌) {𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑛∑𝑌2−(∑𝑌)2Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi 𝑋 : Skor pertanyaan 𝑌 : Skor total n : Jumlah Sampel
Pertimbangan penerimaan/penolakan hipotesis adalah dengan membandingkan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir atau variabel tersebut valid.
2. Bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reabel. Reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Ghozali, 2005).
Langkah- langkah Pengujian Reliabilitas instrument:
1. Menghitung nilai varians masing-masing item.
𝑆
𝑖=
∑𝑋 𝑖2−(∑ 𝑋 𝑖)² 𝑁 𝑁 Keterangan:
𝑆𝑖 : Varians skor tiap-tiap item ∑𝑋𝑖 : Jumlah seluruh skor item ke- i
∑𝑋𝑖² : Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke- i N : Jumlah populasi
Dalam penelitian ini, N dalam uji reliabilitas adalah jumlah seluruh responden yang diteliti.
xii 2. Menghitung jumlah nilai varians
∑𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 +𝑆3 +…+ 𝑆𝑖 Keterangan:
𝑆𝑖 : Varians skor tiap-tiap item ∑𝑆𝑖 : Jumlah varians item 3. Menghitung nilai varian total
𝑆
𝑡=
∑𝑋 𝑡2−(∑ 𝑋 𝑡 )² 𝑁 𝑁
Keterangan:
𝑆𝑡 : Varians total
∑𝑋𝑡 : Jumlah seluruh total skor item ke- i
∑𝑋𝑡² : Jumlah hasil kuadrat total skor pada item ke- i N : Jumlah populasi
Dalam penelitian ini, N dalam uji reliabilitas adalah jumlah seluruh responden yang diteliti.
4. Nilai Cronbach Alpha diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑟 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −∑ 𝑆𝑖 𝑆𝑡 Keterangan:
r : nilai reliabilitas
k : banyaknya item instrumen ∑𝑆𝑖 : Jumlah varians item 𝑆𝑡 : varians total
2.9 Pengertian Analisis Jalur
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Terdapat beberapa defenisi mengenai analisis jalur, diantaranya: “Analisis jalur suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung”. Sementara itu, defenisi lain
xiii
mengatakan,”Analisis jalur merupakan perkembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel”.
Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan maupun antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau “a set of hypothesized causal asymmetric relation among the variables”. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada: (1) Apakah variabel eksogen (𝑥1 , 𝑥2, …, 𝑥𝑘) berpengaruh dominan terhadap variabel endogen 𝑦? dan (2) Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variabel eksogen (𝑥1 , 𝑥2, …, 𝑥𝑘) terhadap variabel endogen 𝑦?
2.9.1 Manfaat Analisi Jalur
Manfaat lain model analisis jalur adalah untuk:
a. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti;
b. Prediksi nilai variabel terikat (𝑦) berdasarkan nilai variabel bebas (𝑥), dan prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif;
c. Faktor diterminan yaitu penentuan variabel bebas (𝑥 ) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (𝑦), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (𝑦);
d. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
xiv 2.9.2 Asumsi – asumsi Analisis Jalur
Asumsi yang mendasari analisi jalur sebagai berikut :
a. Pada model analisi jalur, hubungan antara variabel adalah bersifat linier, aditif dan kausal;
b. Hanya system aliran kausal kesatu arah artinya tidak ada arah kusalitas yang berbalik;
c. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari sumber yang sama;
d. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel;
e. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung;
f. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan yang artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasakan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
2.9.3 Diagram Jalur Dan Persamaan Struktural
Pada saat akan melakukan analisi jalur, disarankan untuk terlebih dahulu menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausa antar variabel penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini disebut diagram jalur atau (Path Diagram), bentuknya ditentukan oleh proposal teoritik yang berasal dari kerangka pikir tertentu.
𝑥1 𝑥2
𝜀
Gambar 2.1 Diagram Jalur Yang Menyatakkan Hubungan Kausal Dari 𝑥1 Sebagai Penyebab Ke 𝑥2 Sebagai Akibat
keterangan :
xv
𝑥1 adalah variabel eksogen (exogenous variable) sebagai variabel penyebab. 𝑥2 adalah variabel edogen (exogenous variable) sebagai akibat dan 𝜀 adalah variabel residu (residual variable), yang merupakan gabungan dari:
(1) Variable lain, di luar 𝑥1 , yang mungkin mempengaruhi 𝑥2 dan telah teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak dimasukkan dalam model.
(2) Variabel lain, di luar 𝑥1, yang mungkin mempengaruhi 𝑥2 tetapi belum terindentifikasi oleh teori.
(3) Kekeliruan pengukuran (error of measurement), dan
(4) Komponen yang sifatnya tidak menentu (random component).
Gambar 2.1 merupakan diagram jalur yang paling sederhana. Gambar menyatakan bahwa 𝑥2 dipengaruhi secara langsung oleh 𝑥1, tetapi diluar 𝑥1, masih banyak penyebab lain yang dalam penelitian yang sedang dilakukan tidak diukur. Penyebab lain dinyatakan oleh 𝜀. Persamaan struktural yang dimiliki oleh gambar adalah 𝑥2 = 𝜌𝑥1𝑥2𝑥1+ 𝜀 . Selanjutnya tanda anak panah satu arah menggambarkan pengaruh langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.
𝑥1
𝑥2 𝑥4
𝑥3
Gambar 2.2 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3 ke 𝑥4
Keterangan:
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa diagram jalur tersebut terdapat tiga buah variabel eksogen, yaitu 𝑥1, 𝑥2, dan 𝑥3 sebuah variabel endogen (𝑥4) serta sebuah variabel residu 𝜀. Pada diagram di atas juga mengisyaratkan bahwa hubungan antara 𝑥1 dengan 𝑥4, 𝑥2 dengan 𝑥4 dan 𝑥3 dengan 𝑥4 adalah hubungan kausal, sedangkan hubungan antara 𝑥3 dengan 𝑥2, 𝑥2 dengan 𝑥3 dan 𝑥1 dengan 𝑥3 dengan masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah dua arah, panah