• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1 .

1.1 ANALISA INDUSTRI

Impian setiap industri adalah dapat mengembangkan bisnisnya untuk memperluas market share-nya dan meraih pasar global. Terkadang upaya pengadaan bahan baku (raw material) dan mendistribusikan produk/ jasanya secara tepat dan memiliki nilai strategis kompetitif agar dapat diterima oleh market merupakan salah satu masalah bagi perusahaan. Salah satu upaya untuk memecahkan masalah ini adalah melalui outsourcing logistik atau menggunakan logistik pihak ketiga ( 3PL) yang bertujuan mengatur kebutuhan distribusi atau penyaluran barang terhadap customer.

Level dari outsourcing logistic terdiri dari 3 bagian, yaitu :

• Transaction outsourcing : kerjasama yang didasarkan pada, dengan tidak ada kontrak jangka panjang yang mengikat antara pihak 3PL dan pihak perusahaan.

(2)

• Tactical outsourcing : kerjasama dalam jangka panjang dengan dasar negosiasi kontrak dan integrasi sistem IT untuk memudahkan arus informasi dan menciptakan supply chain visibility.

• Strategic outsourcing : Hubungan jangka panjang yang dimana 3PL menjadi mitra di dalam manajemen supply chain perusahaan dan menetapkan transaksi yang transparan.

Menurut hasil penelitian (Cap Gemini American, 2003) pertumbuhan industri 3PL dirasa cukup significant. 56% perusahaan di Amerika Utara melakukan kerjasama logistic dengan pihak 3PL, Eropa Barat 81% dan Asia-Pacific 60%. Laporan yang sama mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan sebanyak 78% per tahun dalam industri logistic.

Analisa 5 forces (By Michael Porter)

Gambar 4.1. Analisa 5 Forces

(3)

Untuk mengidentifikasi posisi 3PL company dalam pasar industri logistik, digunakan analisa 5 forces:

• Supplier

Dengan semakin banyaknya permintaan jasa kebutuhan logistik, 3PL company berupaya meningkatkan kompetensi dalam menyediakan berbagai jenis kebutuhan logistik dengan cara bermitra dengan 3PL company lainnya yang memiliki satu atau lebih bisnis inti seperti penyedia angkutan peti kemas/ trucking vendors, pengurusan dokumen kepabean/ customs broker, cargo udara/ air freight, dan penyewaan gudang/ warehouse vendors. Untuk permintaan jasa cargo laut, 3PL company bekerja sama dengan beberapa perusahaan pelayaran/shipping lines. Dalam industri bisnis logistic 3PL company tidak secara langsung berhubungan dengan perusahaan pengelola penimbunan peti kemas yang dikenal dengan depot/ container yard, karena perusahaan pelayaran terkait telah bekerjasama dengan perusahaan depot tertentu sebagai tempat penimbunan peti kemas sementara.

• Buyers

Kaitannya dengan customer 3PL company, dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

o 3PL company lain yang mendapatkan permintaan untuk mengurus satu atau beberapa jenis kebutuhan logistik, karena perusahan 3PL tersebut tidak memiliki kompetensi yang memadai, sehingga permintaan

(4)

tersebut diteruskan/ outsource ke 3PL company yang dapat memproses permintaan tersebut.

o Direct customer / perusahaan yang langsung menggunakan satu/ lebih jenis jasa logistik secara langsung, tanpa melewati perantara/ 3PL company lain.

• Substitution

Courier business dapat menjadi pilihan alternatif bagi solusi kebutuhan jasa logistik karena kemudahan pengurusan dokumen sehingga perusahaan pengguna jasa ini dapat memastikan cargo mereka terkirim /tiba tepat waktu.

Meskipun harga untuk jasa ini terkadang lebih mahal/ sama dengan menggunakan 3PL company. Pemilihan terhadap Courier business/ 3PL company bersifat relatif, kadang pihak perusahaan penguna jasa logistik cenderung menggunakan 3PL company untuk cargo yang cukup banyak dan adanya jaminan dari pihak penyelenggara angkutan.

• Potential new entrants

Seiring dengan banyaknya pemintaan jasa pengurusan logistik, banyak 3PL company baru yang hanya memiliki satu jenis bisnis inti dan terkadang merupakan anak perusahaan/ pengembangan bisnis dari perusahaan pelayaran yang ada. 3PL pendatang baru ini dapat merupakan ancaman bagi 3PL company lain.

• Rivalry among competing sellers

(5)

3PL company lain atau 3PL company yang merupakan pengembangan perusahaan pelayaran yang ada merupakan lawan/ saingan dalam industri logistik.

1.2 ANALISA PERUSAHAAN

1.2.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Seiring dengan berkembangnya kegiatan export dan import sebagai salah satu sumber devisa bagi negara, pada tanggal 1 Agustus 1996, PT. “K” Line (Indonesia) hadir sebagai salah satu agent dari perusahaan pelayaran internasional yang berkantor pusat di Jepang dibawah Kawasaki Kisen Kaisha, Ltd. Dengan bisnis inti sebagai penyedia jasa shipping – container, car carrier dan bulk carrier ke beberapa benua seperti: USA, Europe/ Mediterranean, Japan and Asia, yang semuanya itu dilakukan dengan pengiriman melalui expedisi laut. KLINE juga merupakan agent dari EISC ( Egypt Shipping Corporation ). Menjadi penyedia jasa logistik terbesar di asia merupakan visi dan misi dari PT. “K” Line (Indonesia) yang selanjutnya disebut KLINE.

Maraknya kegiatan export dan import barang, baik raw material maupun finished-product turut memicu banyaknya pengiriman barang dengan peti kemas/

container melalui shipping - container. Demikian pula dengan permintaan kendaraan otomotif hasil produksi dalam negeri dan juga permintaan kendaraan CBU (Completely Built-Up vehicle) dari luar negeri, sangat menunjang bisnis pengangkutan kendaraan/ car-carrier di Indonesia. Banyaknya permintaan terhadap

(6)

hasil bumi, juga turut menciptakan iklim yang baik dalam jasa pengangkutan hasil bumi/ bulk carrier seperti minyak mentah/ crude oil, biji besi, nikel dan lain-lain.

KLINE Indonesia group companies terdiri dari :

• PT. “K” Line (Indonesia)

Sebagai agent dari Kawasaki Kisen Kaisha, Ltd. Japan dan shipping company untuk jasa pengiriman shipping – container, car carrier dan bulk carrier

• PT. KLINE Total Logistics Indonesia ( KTLI )

KTLI merupakan perusahaan joint venture dan berdiri pada tanggal 1 April 2003. KTLI hadir untuk memenuhi banyaknya kebutuhan aktifitas logistik customer yang beraneka ragam dan memiliki bisnis inti sebagai customer provider akan kebutuhan SCM (Supply Chain Management)/ Total Logistic Control,

KTLI memiliki bisnis inti sebagai one stop logistics service company dan forwarding company yang berfungsi sebagai NVOCC (Non Vessel Operating Common Carrier) dan menjembatani kebutuhan logistik customer dengan berbagai shipping lines/ logistic vendor akan penyewaan gudang, penyediaan container depot, transportasi darat, laut dan udara serta pengurusan dokumen kepabeanan.

(7)

KTLI Marketing sebagai ujung tombak perusahaan, berkewajiban untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan customer akan jadwal pengiriman cargo mereka dengan harga yang cukup bersaing. Sehingga KTLI dapat memenangkan persaingan bisnis terhadap 3PL (Third Party Logistic) company lain. Karena KTLI berfungsi sebagai NVOCC company, KTLI memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri partner logistics mereka sepanjang harga/rate yang diperoleh cukup kompetitif untuk ditawarkan terhadap customer KTLI. Semakin cepat dan akurat data yang mereka peroleh dari logistics vendor, semakin baik fungsi KTLI dimata customer sebagai logistic facilitator yang responsive.

Penentuan logistics vendor tergantung dari kebutuhan logistik customer, Customer bisa hanya membutuhkan beberapa logistic service dari semua yang dimiliki KTLI.

• PT. “K” LINE Mobaru Diamond Indonesia ( KMDI )

Hadir di salah satu lokasi industri yang strategis di timur Jakarta sebagai salah satu vendor penunjang logistik bisnis dengan bisnis inti sebagai perusahaan angkutan darat peti kemas/ container trucking, angkutan darat kendaraan hasil produksi/ car carrier dan pengelola penimbunan peti kemas/ container depot.

Kehadiran KMDI diperkuat dengan pola kemitraan dengan perusahaan local yang memiliki kompetensi yang cukup baik dibidang angkutan darat.

(8)

• PT. KARAWANG TARO LOGISTICS CENTER INDONESIA (K-Taro)

Dengan semakin banyak permintaan logistic dan pergerakan industri di daerah Karawang, K-Taro hadir sebagai salah satu vendor penunjang logistik bisnis dengan bisnis inti sebagai perusahaan angkutan darat peti kemas/ container trucking, penyewaan gudang/ warehouse dan pengelola penimbunan peti kemas/ container depot. Kehadiran K-Taro diperkuat dengan pola kemitraan dengan perusahaan local yang memiliki kompetensi yang cukup baik dibidang angkutan darat, pergudangan dan kerjasama yang baik dengan beberapa industri di sekitar daerah Karawang.

• PT. K Line Logistik Indonesia ( K-Log)

Merupakan salah satu perusahaan dibawah KLINE grup yang mengakomodir kebutuhan logistic dalam pengurusan dokumen kepabeanan untuk keperluan bea cukai, mengingat banyaknya kebutuhan jenis logistik ini ditengah berkembangnya sektor industri di Indonesia.

1.2.2 BISNIS INTI KTLI

Pelayanan jasa logistik yang diberikan oleh KTLI meliputi:

• Sea service

Dengan menyandang kompetensi KLINE di bidang angkutan cargo laut, tentunya mempermudah KTLI dalam mengelola jasa logistik dibidang

(9)

angkutan laut dan merangkul beberapa carrier principal/ shipping company lain untuk keperluan export dan import.

Kerjasama yang baik antara KTLI dan shipping lines, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan logistik terhadap perusahaan penggunaa jasa logistik berupa keakuratan jadwal kedatangan/ keberangkatan kapal/

vessel schedule. Sehingga KTLI dapat memiliki nilai tambah dalam menitikberatkan JIT ( Just In Time ) procedure yang sering diaplikasikan dalam produksi perusahaan penguna jasa logistic.

• Air service

Guna mendukung kebutuhan pengakutan cargo melalui udara baik export maupun import., KTLI melakukan kerjasama dengan PT. KLINE Air Service (KLAS) sebagai sales agent yang di mulai pada tanggal 1 Februari 2005. Segala kegiatan yang bersifat operasional dan customs clearance dilakukan oleh pihak KLAS.

Pola kerja sama yang baik antara KLAS dan KTLI, diharapkan dapat meningkatkan keakuratan jadwal pengiriman cargo, rate yang selalu update dan prioritas space atas booking inquiry dari KTLI.

(10)

• Land service

Maraknya pergerakan industri export dan import, juga sangat mendukung kebutuhan akan jasa logistic Land service, dimana kebutuhan truk pengangkut peti kemas dan truk trailer pengangkut kendaraan hasil produksi adalah sangat tinggi.

KTLI hadir untuk menyediakan jasa Land service ini bekerjasama dengan KMDI dan K-Taro sebagai trucking vendors/ perusahaan angkutan darat untuk peti kemas. KTLI memprioritaskan pemasaran container trucking KLINE group tersebut, selain memiliki rekanan beberapa trucking vendors.

Dalam sisi operasionalnya KTLI dengan KMDI/ K-Taro, belum memiliki penerapan system informasi yang cukup baik dalam melakukan monitoring terhadap dokumen dan posisi truk yang mengangkut peti kemas. Akitbatnya sangat sulit bagi customer untuk mengetahui posisi cargo mereka. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi KTLI/KMDI dan K-Taro dalam mengedepankan JIT value yang sangat penting bagi perusaahaan penguna jenis jasa logistic ini.

Untuk pengembangan bisnis Land service ini KTLI belum memiliki system informasi yang cukup bisa diandalkan untuk melihat secara tepat dan akurat kebutuhan pasar akan jenis kebutuhan logistic ini, baik dalam

(11)

penentuan suatu jenis investasi yang tepat untuk meningkatkan bisnis ini atau area market baru yang akan dimasuki.

• Customs Clearance

KTLI dalam kaitannya dengan menjawab kebutuhan jasa logistic untuk pengurusan dokumen kepabean/ bea cukai, KTLI bekerjasama dengan KLINE Logistik yang berperan sebagai fasilitator operasional.

Servis ini sendiri merupakan servis logistic pelengkap yang kapasitas pengembangannya relatif seiring dengan pengurusan kebutuhan jasa logistic Sea dan Land service.

Pemilihan terhadap customs broker berprioritas pada K-Log yang merupakan salah satu dari KLINE grup, selain bekerja sama dengan customs broker lain.

• Depot/ Warehouse service

Untuk melengkapi kebutuhan customer akan Total Logistik, KTLI juga bekerjasama dengan KMDI dan K-Taro sebagai perusahaan depot selain sebagai perusahaan container trucking. Kedua lokasi depot yang berada dekat kawasan industri di timur Jakarta, merupakan langkah strategis karena cukup memudahkan customer dalam melakukan pengambilan/

pengembalian peti kemas dari/ ke depot tersebut yang jaraknya relative dekat dengan lokasi gudang/ pabrik customer. Ini merupakan nilai tambah

(12)

bagi KTLI untuk menawarkan Land service dan Depot service sebagai Total Logistic Solution bagi customer.

Site visit juga dilakukan oleh KTLI, dengan cari pendekatan langsung untuk menawarkan kerjasama terhadap perusahaan pelayaran lain dalam menggunakan kedua depot KLINE group ini. Dengan cara mengundang beberapa perwakilan dari perusahaan pelayaran tersebut untuk melakukan survey kelayakan lokasi. Tentunya untuk melakukan promosi baik dalam membagikan brosur atau menghubungi lewat telepon, KTLI marketing diperlengkapi dengan pengetahuan yang cukup tentang depot tersebut selain bisnis inti KTLI lainnya.

KTLI dalam mempromosikan warehouse yang berada di K-Taro, juga menggunakan pola yang sama seperti mempromosikan depot. Tiga jenis jasa logistic yang dimiliki K-Taro, merupakan nilai tambah bagi KTLI dalam menawarkan kebutuhan logistic untuk penyewaan truck pengangkut peti kemas, depot dan penyewaan gudang secara serentak.

Untuk mewujudkan tujuan KTLI sebagai total logistic solution, KTLI marketing selalu mempromosikan jasa logistik lain yang mungkin dibutuhkan melalui kunjungan ke perusahaan dengan membagikan brosur dan menghubungi customer untuk mempertahankan hubungan kerjasama yang baik. Tentunya dalam mengenalkan jasa logistic lainnya, KTLI marketing

(13)

diperlengkapi dengan kecakapan yang cukup mengenai jasa logistic yang ditawarkan.

KTLI juga menerapkan pola negosiasi yang harga yang mudah ke customer untuk beberapa/ semua jasa logistic yang dimiliki KTLI.

1.2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.2. Struktur Organisasi KLINE Total Logistic Indonesia

Dalam menjalankan kegiatan industri jasa logistik, KTLI didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidang masing-masing dan struktur organisasi yang memadai, seperti diuraikan dibawah ini:

(14)

• Research & Development bertugas melakukan penelitian dan pengembangan bisnis inti dari KTLI

• Department umum yang berperan sebagai penunjang bisnis KTLI seperti IT untuk dukungan teknologi informasi, Finance untuk keuangan dan General Affair untuk keperluan umum bisnis KTLI

• Dua department logistik yang saling berkoordinasi dengan seorang logistik manager untuk aktifitas operasi lapangan dan managerial, dimana masing-masing departement tersebut dipimpin oleh seorang General Manager yang bertindak sebagai pengatur aktifitas servis logistik untuk Warehouse/Depot dan Land Freight. Salah seorang General Manager juga bertanggungjawab terhadap aktifitas logistik untuk Sea/Land/ Air Freight. Seorang Site Supervisor juga berperan sebagai monitor aktifitas lapangan terhadap K-Taro, KMDI dan K-Log, serta berkewajiban untuk melakukan koordinasi terhadap Logistik Manager dan General Manager.

• Logistik Manager berfungsi sebagai monitor aktifitas KTLI marketing untuk Sea dan Air Freight, Customer service dan Japan desk ( KTLI marketing untuk Japanese Account ).

(15)

1.2.4 ANALISA SERVIS MATRIKS

Gambar 4.3. Analisa Servis Matriks

Analisa perusahaan sesuai gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Area A

Yang dimaksud dengan area A adalah area dimana revenue growth sangat tinggi, begitu pula dengan revenue contributor-nya sangat tinggi.

Pertumbuhannya dapat terjadi dengan sangat cepat dan dengan quantity tinggi, serta diiringi dengan adanya kenaikan profit dan kenaikan market share pada taraf yang dapat dikatakan tinggi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Land Service & Sea Service.

(16)

Land Service pada bisnis KTLI terus dikembangkan menuju kearah perluasan wilayah yang akan dilakukan dengan penambahan jumlah truk dan penambahan kantor perwakilan.

Sea Service pada bisnis KTLI berada pada posisi yang hampir menyamai land service, industri ini terus berkembang dan ekspansi bisnis akan dilakukan kepada non japanesse account, karena selama ini focus utama masih pada japanesse account.

• Area B

Area B adalah area dimana Revenue Growth-nya tinggi tetapi Revenue contributor-nya rendah. Pertumbuhan market masih dapat berada pada level yang tinggi, tetapi market share dan profit yang dihasilkan masih rendah.

Yang termasuk area ini adalah : Depot , warehouse dan Customs Clearance.

Depot dan warehouse merupakan salah satu bisnis inti yang tergolong baru, dan pengembangannya masih terus diupayakan untuk industri di area timur Jakarta. Depot dan Warehouse, terdapat di daerah Bekasi dan Karawang, sehingga follow up customer terdekat merupakan cara yang cukup efektif, disamping juga melakukan pemberian fitur-fitur seperti packaging dan security yang baik. Juga dilakukan promosi dengan menggunakan brosure, agar para pengguna jasa ini dapat lebih mengenal tentang Depot dan Warehouse yang ditawarkan ini.

(17)

Customs clearance, dihadirkan sebagai pelengkap / value added bagi land, sea dan air service dimana bisnis membantu customer dalam pengurusan dokumen kepabeanan. Customs clearence mempunyai market share yang masih rendah dalam bisnis KTLI, tetapi diharapkan pertumbuhannya dapat tinggi. Cash generation yang dihasilkan pun masih tergolong rendah.

• Area C

Area C adalah area dimana Revenue growth-nya rendah tetapi Revenue contributor-nya tinggi. Di area ini pertumbuhan marketnya rendah, future investment rendah, tetapi market share dan profit generationnya tinggi. Hal ini biasanya terjadi pada produk yang sudah mature dengan market share yang telah besar dan lebih mengutamakan profit generation. Market ini sudah tidak dapat tumbuh dengan cepat oleh sebab produk ini telah masuk ke dalam siklus mature.

• Area D

Area D adalah area dimana Revenue growth dan Revenue contributor-nya rendah. Pada area ini, bisnis akan mengalami stagnansi profit dan pertumbuhan market. Market Share yang rendah akan menunjukan bahwa bisnis di area ini tidak dapat dikatakan baik, maka itu perlu dipikirkan bagaimana caranya untuk dapat bergerak menuju kearah

(18)

kuadran B. Yang termasuk dalam area ini adalah Air Service karena selama ini hanya bermitra dengan 1 airflight vendor. Persaingan di bisnis ini cukup tinggi dimana banyak terdapat jasa logistic pengganti diantaranya adalah kurir bisnis.

1.2.5 KINERJA PEMASARAN KTLI

KTLI PERFORMANCE OVER 2005

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

0 2 4 6 8 10 12 14

MONTH

PERFORMANCE Land Freight ( Carrier Car )

Land Freight ( Container Truck ) Sea Freight

Custom Clearance Container Depot Warehouse Air Freight

Gambar 4.4. Kinerja Pemasaran KTLI

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada industri jasa logistic untuk Land service dan Customs clearance cenderung meningkat pada bulan April-Juli karena produksi kendaraan pada industri otomotif mengalami peningkatan.

Sebaliknya kebutuhan jasa logistic untuk angkutan laut/ Sea Freight mulai mengalami peningkatan pada bulan Mei, seiring kebutuhan barang mentah/raw- material dan alat berat untuk produksi industri.

(19)

Jasa logistik untuk Warehouse dan Depot mulai bergerak naik seiring dengan pembukaan Warehouse di daerah Karawang yang merupakan lokasi strategis untuk pergerakan industri dan pengubahan paradigma baru untuk lokasi Depot yang strategis didaerah industri di timur Jakarta.

1.2.6 PROFIL PELANGGAN KTLI

Pelanggan KTLI terbagi menjadi dua jenis yaitu :

• 3PL company

Perusahaan 3PL adalah perusahaan penyedia jasa logistik yang berperan sebagai perantara dengan customer/ perusahaan pengguna jasa logistik dan logistic vendor/ perusahaan yang memiliki kompetensi dalam mengurus keperluan logistik tertentu seperti perusahaan pelayaran untuk Sea Freight Service, perusahaan angkutan darat untuk Land Freight, perusahaan angkutan udara untuk Air Freight, perusahaan pengurus dokumen kepabean/ bea cukai untuk Customs Clearance, dan perusahaan untuk Depot/ Werehouse. 3PL company sebagai customer KTLI mendapatkan permintaan untuk mengurus satu atau beberapa jenis kebutuhan logistik, karena perusahan 3PL tersebut tidak memiliki kompetensi yang memadai, sehingga permintaan tersebut diteruskan/ outsource ke 3PL company yang dapat memproses permintaan tersebut.

(20)

• Direct customer

Direct customer dalam hal ini dapat disebut sebagai pelanggan yang mengunakan jasa logistik yang ditawarkan oleh KTLI untuk keperluan pelanggan tersebut/ end user.

1.2.7 ANALISA KONTRIBUTOR PENDAPATAN PER SERVIS

AVERAGE SALES CONTRIBUTOR ON KTLI SERVICE OVER 2005

Land Freight ( Container Truck )

11.23%

Air Freight 0.09%

Warehouse 0.34%

Land Freight ( Carrier Car ) 52.01%

Container Depot 2.94%

Custom Clearance 4.82%

Sea Freight 28.59%

Land Freight ( Carrier Car ) Land Freight ( Container Truck ) Sea Freight

Custom Clearance Container Depot Warehouse Air Freight

Gambar 4.5. Analisa Sales Contributor per Service

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa average sales contributor KTLI pada tahun 2005 adalah sebagai berikut : Land Freight Carrier Car ( 62.01 %), Land Freight Container Truck (11.23%), Sea Freight (28.59%), Customs Clearance (4.82%), Container Depot (2.94%), Warehouse (0.34%), Air Freight (0.09%).

(21)

Kontribusi pendapatan untuk Land Service adalah yang terbesar, disusul dengan Sea Freight, Customs Clearance dan Container Depot. Sedangkan untuk Warehouse dan Air Freight hanya kurang dari 1 % market share KTLI

(22)

1.3 ANALISA CRITICAL SUCCESS FACTOR

Dari analisa terhadap bisnis inti KTLI didapat beberapa CSF seperti dibawah ini :

Gambar 4.6. CSF Chart Land Service

(23)

Gambar 4.7. CSF Chart Sea Service

INCREASE SALES VOLUME

EXPAND NEW MARKET ( NON JAPANESE )

FOCUS ON CUSTOMER SATISFACTION ( EXISTING CUSTOMER )

OFFER CROSS SELLING SET

COMPETITIVE RATE

IMPROVE INFORMATION

FLOW

IMPROVE JIT/

SECURE DELIVERY

USE KLINE WELL- KNOWN BRAND

IMAGE

DO FLEXIBLE NEGOTIATION IMPROVE

RELATIONSHIP W/

SHIPPING LINES

GET GOOD RESPONSE IMPROVE

PRODUCT KNOWLEDGE SALES PERSON

IMPROVE SCHEDULE ACCURACY DATA PRICING

COMPETITOR

SURVEY RESEARCH

IMPROVE GOOD MARKETING

VISIT

SALES CALL

BROCHURE

PRODUCT KNOWLEDGE

CSF CHART ON SEA SERVICE

(24)

Gambar 4.8. CSF Chart Customs Clearance

Gambar 4.9. CSF Chart Depot/Warehouse Service

(25)

Gambar 4.10. CSF Chart Air Service

(26)

1.4 ANALISA EXISTING SYSTEM

Tabel 4.1. Available Existing System

KTLI

SERVICE CSF ITEM INFORMATION SYSTEM STATUS

SEA

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

SEA PROMOTION ANNUAL PROMOTION REPORT,

PROJECT PROMOTION REPORT AVAILABLE

LAND

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

LAND PROMOTION ANNUAL PROMOTION REPORT,

PROJECT PROMOTION REPORT AVAILABLE

AIR IMPROVE FREQUENT

BOOKING TURN OVER REPORT AVAILABLE

AIR

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

AIR PROMOTION ANNUAL PROMOTION REPORT,

PROJECT PROMOTION REPORT AVAILABLE

DEPOT

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

DEPOT PROMOTION ANNUAL PROMOTION REPORT,

PROJECT PROMOTION REPORT AVAILABLE

DEPOT INVITE CUSTOMER / SITE

VISIT SITE VISIT REPORT AVAILABLE

WAREHOUSE

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

WAREHOUSE PROMOTION ANNUAL PROMOTION REPORT,

PROJECT PROMOTION REPORT AVAILABLE

WAREHOUSE INVITE CUSTOMER / SITE

VISIT SITE VISIT REPORT AVAILABLE

CUSTOM CLEARANCE

DO FLEXIBLE NEGOTIATION UPON TOTAL LOGISTIC SERVICE

RESULT MEETING, CROSS

BOOKING INQUIRY AVAILABLE

(27)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk CSF masing-masing service yang telah diimplementasikan atau telah dijalankan adalah sebagai berikut :

• Sea Service

Sea Service telah memiliki sistem untuk melakukan negosiasi yang flexibel tertuju pada Total Logistic Service yang lainnya, menggunakan Kline sebagai brand image yang ditampakkan, dan melakukan promosi.

• Land Service

Land Service telah memiliki sistem untuk melakukan negosiasi yang flexibel tertuju pada Total Logistic Service yang lainnya, melakukan promosi, menggunakan Kline sebagai brand image yang ditampakkan, dan melakukan penambahan unit truk.

• Air Service

Air Service telah memiliki sistem untuk melakukan peningkatan frekwensi pemesanan (booking), negosiasi yang flexibel tertuju pada Total Logistic Service yang lainnya, melakukan promosi, menggunakan Kline sebagai brand image yang ditampakkan, peningkatan pengetahuan sales person tentang produk.

(28)

• Depot

Depot telah memiliki sistem untuk melakukan promosi, menggunakan Kline sebagai brand image yang ditampakkan, peningkatan pengetahuan sales person tentang produk, mengundang customer untuk melakukan site visit.

• Warehouse

Warehouse telah memiliki sistem untuk melakukan negosiasi yang flexibel tertuju pada Total Logistic Service yang lainnya, melakukan promosi, menggunakan Kline sebagai brand image yang ditampakkan, peningkatan pengetahuan sales person tentang produk, mengundang customer untuk melakukan site visit.

• Customs Clearance

Customs Clearance telah memiliki sistem untuk memberikan prioritas kepada KLOG rate daripada customs broker yang lain.

(29)

1.5 GAP ANALISIS DAN RANCANGAN REKOMENDASI

Tabel 4.2. Unavailable Existing System

KTLI Service CSF item Information System status

Sea Get a Good response no information N/A

Sea Improve schedule accuracy no information N/A

Sea Improve relationship w/ shipping lines no information N/A Sea Use KLINE well-known brand image no information N/A Sea Improve Product knowledge sales person no information N/A Land Put priority to KMDI rate but other trucking vendor no information N/A

Land Monitor Cargo/ document no information N/A

Land Monitor Space availability no information N/A

Land Use KLINE well-known brand image no information N/A Land Improve Product knowledge sales person no information N/A

Land Add trucking units no information N/A

Land Look for adequate info for accurate investment no information N/A

Air Improve relationship w/ KLAS no information N/A

Air Use KLINE well-known brand image no information N/A Air Improve Product knowledge sales person no information N/A Depot Use KLINE well-known brand image no information N/A Depot Improve Product knowledge sales person no information N/A Warehouse Use KLINE well-known brand image no information N/A Warehouse Improve Product knowledge sales person no information N/A Customs

clearance

Put priority to KLOG rate instead of other customs

broker no information N/A

Custom

clearance Use KLINE well-known brand image no information N/A Custom

clearance Improve Product knowledge sales person no information N/A

(30)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk CSF masing-masing service yang belum diimplementasikan atau belum tersedia adalah sebagai berikut :

o Sea Service

Sea Service belum memiliki sistem untuk mendapatkan informasi mengenai respon yang baik dari customer, system informasi yang menjamin tingkat akurasi jadwal shipment, koordinasi yang baik dalam meningkatkan hubungan yang baik dengan shipping lines, dan program untuk meningkatkan pengetahuan sales person terhadap produk.

o Land Service

Land Service belum memiliki sistem untuk memonitoring cargo atau dokumen, memonitoring tersedianya petikemas di depot, belum tersedianya program untuk meningkatkan pengetahuan sales person terhadap seluruh KTLI servis, dan kurangnya informasi yang cukup untuk investasi dengan tepat.

o Air Service

Air Service belum memiliki sistem untuk meningkatkan hubungan dengan KLAS.

o Depot

Utilisasi Depot belum dilibatkan sepenuhnya dalam melakukan negosiasi yang flexibel terhadap seluruh Total Logistic Service yang ditawarkan..

(31)

o Customs Clearance

Untuk servis Customs Clearance, KTLI belum memiliki sistem untuk melakukan negosiasi yang flexibel tertuju pada Total Logistic Service yang lainnya, menggunakan KLINE sebagai brand image, dan program yang terarah dalam meningkatkan pengetahuan sales person tentang produk.

Rekomendasi yang diberikan adalah bahwa KLINE harus dapat menerapkan beberapa Critical Success Factors yang belum tersedia ini, sehingga semua Factor sukses ini dapat mendukung kinerja KLINE Total Logistics untuk semua service agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

Beberapa kekurangan dapat dilihat bahwa disebabkan oleh adanya Critical Success Factors yang tidak dimiliki oleh KLINE Total Logistics, maka diharapkan dengan dibuatnya sistem yang baru dapat mengisi kekosongan Critical Success Factors ini sehingga dapat membawa KLINE Total Logistics pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien untuk dapat mencapai visi KLINE Total Logistics

(32)

Gambar

Gambar 4.1. Analisa 5 Forces
Gambar 4.2. Struktur Organisasi KLINE Total Logistic Indonesia
Gambar 4.3. Analisa Servis Matriks
Gambar 4.4. Kinerja Pemasaran KTLI
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Dampak positif yang didapat perusahaan dari perubahan kaizen tersebut adalah meningkatnya unit masuk mobil yang service dan memusakan customer karena tidak lama menunggu. -

Form Customer menampilkan data customer perusahaan yang terdiri dari nomor. customer, nama, alamat,

Penetapan PT Multi International Logistic sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan penerbitan ijin PLB yang pertama ditahun 2019. PT Multi International Logistic

Nilai koefisien regresi variabel Edukasi Customer Service yaitu sebesar 1,054 dengan tanda positif menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara Edukasi Customer Service

2) Koefisien regresi X1 ( customer relationship marketing ) sebesar 0,308 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 pada variabel customer relationship marketing akan

16 Dari penelitian ini dapat disimpulkan jika indikator kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa ataupun dari pemilik kedai tersebut baik maka

Tetapi dalam perhitungan harga pokok jasa untuk penetapan tarif ini perusahaan PT Pos Indonesia menetapkan laba yang diharapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 34

Dari hasil wawancara tersebut, dapat dijadikan bahan pembelajaran bahwa melalui teknik Three Steps Interview ini perlu diberikan pertanyaan dan motivasi yang