• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI PESERTA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA KRISAN POTONG DI BBPP LEMBANG BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI PESERTA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA KRISAN POTONG DI BBPP LEMBANG BANDUNG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI PESERTA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA

KRISAN POTONG DI BBPP LEMBANG BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun oleh :

Khairunnisa Nur’aini

0806892

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH MOTIVASI DAN

PERSEPSI PESERTA TERHADAP HASIL

PEMBELAJARAN DIKLAT TEKNIS

BUDIDAYA KRISAN POTONG

Oleh

Khairunnisa Nur’aini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Khairunnisa N 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

KHAIRUNNISA NUR’AINI

PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI PESERTA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA

KRISAN POTONG DI BBPP LEMBANG BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr.H.Uyu Wahyudin,MPd

NIP.19600926 198503 1003

Pembimbing II

Drs.Ade Cahyana,Msc

NIP.19501108 197803 1001

Mengetahui

Ketua

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Khairunnisa N (0806892). Pengaruh Motivasi dan Persepsi Peserta Terhadap Hasil Pembelajaran Diklat Teknis Budidaya Krisan Potong di BBPP Lembang.

Motivasi seseorang pada dasarnya akan mempengaruhi hasil pembelajaran. Motivasi juga akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang. Apabila seseorang memiliki motivasi tinggi maka dia akan memahami apapun yang diberikan pendidik. Berdasarkan pada hal itu, peneliti berupaya, menghubungkan motivasi dengan hasil pembelajaran yang berupa nilai akhir seseorang dan persepsi peserta dengan hasil pembelajaran. Berdasarkan pada jenis pelatihan di lembaga, maka peneliti mengambil keputusan, BBPP Lembang sebagai tempat penelitian, karena lembaga tersebut menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparatur dan non aparatur. Dari permasalahan di atas didapat bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis tentang (1) gambaran motivasi peserta diklat teknis budidaya krisan(2) gambaran persepsi peserta diklat (3)pengaruh motivasi dan persepsi peserta terhadap hasil pembelajaran diklat khususnya Diklat Teknis Budidaya krisan.

Landasan teori dan konsep yang digunakan yaitu : (1) Konsep Pendidikan Luar Sekolah, (2) Konsep Dasar Pelatihan dan Pelatihan, (3) Konsep Dasar Motivasi, (4) Hakikat Belajar, dan (5) Konsep Persepsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuanlitatif dengan metode deskriptif tepatnya berupa korelasi dan regresi. Subyek penelitian adalah peserta aparatur dan non aparatur Diklat Teknis Budidaya Krisan . Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, angket.

(5)

Abstract

Khairunnisa N (0806892). Motivation and perception influence learning outcomes of technical training chrysanthemum cultivation

Motivation will basically affect learning outcomes. Motivation also affects a person's level of understanding. If someone has a high motivation he will understand any given educators. Based on that, the researchers attempted, linking motivation with learning outcomes in the form of the final value of a person and the participant with the learning outcomes. Based on the type of training at the institute, the researchers took the decision, BBPP Lembang as a research site because the institute organizes Education and Training for Administrative and non government. Obtained from the above problems that the purpose of this study is to describe and analyze on (1) an overview of technical training participants motivation cultivation of chrysanthemum (2) description of the participant training (3) the influence of motivation and perceptions of the learning outcomes of the training participants particularly the Technical Training Cultivation of chrysanthemum.

The foundation of the theory and concepts used are: (1) The concept of School Education, (2) Basic Concepts Training and Training, (3) Basic Concepts of motivation, (4) The nature of learning, and (5) The concept of perception. This study used a descriptive method kuanlitatif approach rather be correlation and regression. Subjects were participants and non government officials Technical Training Chrysanthemum Cultivation. Data collected through interviews, observations, questionnaires.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Arah kebijakan desentralisasi dan demokratisasi sebagaimana diamanatkan dalam undang- undang Nomor 22 tahun 1999 serta adanya tuntutan era global yang semakin dominan memerlukan terjadinya pemerintahan yang kuat dan berdaya saing tinggi. Sementara itu, kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai representasi pembuat buah karya.

Pada sisi pemerintahan yang competitif tersebut, pemberian otonomi luas kepada kabupaten/kota dimaksudkan agar masing-masing kabupaten/kota secara otonom mampu mengemas diri untuk memasuki era kompetisi. Dalam konteks kompetisi itulah kemampuan kompetitip pemerintah ditentukan oleh tersedianya sumber daya manusia aparatur yang professional dan berkualitas.

(7)

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 bagian kelima, pendidikan dan pelatihan secara spesifik terdapat pada pasal 26 ayat 4 tentang satuan PLS dan ayat 5 mengenai kursus dan pelatihan sebagai berikut :

(4)Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan majalis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

(5)Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan pembekalan pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan potensi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Sesuai dengan ketentuan pasal 26 point 4 dan 5, kursus dan pelatihan merupakan salah satu upaya pemerintahan dalam memberikan pembekalan pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan potensi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Satuan pendidikan nonformal yang dimaksud dalam pasal 26 ayat 4 adalah lembaga pelatihan. Sedangkan pelatihan yang dimaksud dalam pasal 26 point 5 memiliki Bentuk atau tipe bermacam-macam, bentuk pelatihan dikategorikan kepada dua golongan, yaitu (1) pelatihan yang didasarkan kepada lembaga dan (2) pelatihan yang didasarkan kepada pekerjaan.

(8)

adalah karena BBPP lembang merupakan balai besar pelatihan dan konsentrasi peneliti adalah di bidang pelatihan. Sehingga hal tersebut bisa diangap relevan. Peneliti dapat melakukan penelitian mengenai proses pelatihan, baik mengenai pembelajaran, manajemen dan evaluasi di BBPP Lembang.

BBPP lembang juga memiliki tugas melaksanakan dan mengembangkan teknik pelatihan teknis, fungsional, dan kewirausahaan dibidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur pertanian. Pengembangan pelatihan teknis salah satunya melalui Diklat Teknis Budidaya tanaman krisan. Penyelenggaraan diklat Teknis Budidaya Tanaman Krisan disesuaikan dengan permintaan pasar dalam negeri maupun luar negeri yang semakin meningkat, sehingga memerlukan keahlian tertentu agar budidaya tanaman krisan di daerah tertentu sesuai harapan pasar. Hal ini merupakan peluang yang baik sekali bagi para pelaku usaha krisan untuk memberikan kontribusinya secara nasional melalui pengembangan florikultura. Saat ini sentra budidaya krisan terdapat di Propinsi Jawa Barat(Kab.Cianjur,Sukabumi,dan Bandung Barat), di Propinsi Jawa Tengah(kab.Semarang, dan Wonosobo), di Propinsi D.I Yogyakarta(Kab.Sleman), di Propinsi Jawa Timur(Kab.Pasuruan, Malang, dan Batu) dan Propinsi Sumatra Utara( Kab.Tanah Karo). Sasaran diklat teknis budidaya krisan ini secara umum peserta terbagi menjadi dua yaitu aparatur dan nonaparatur. Peserta aparatur adalah para penyuluh pertanian dan peserta non aparatur adalah petani bunga.

(9)

krisan akan menambah pengetahuan peserta diklat di bidang tanaman krisan pot atau krisan potong.

Materi latihan akan mudah dipahami apabila fasilitator bisa menyampaikan materi dengan metode yang sesuai dan dapat mengambil alih kondisi dan situasi kelas juga peserta. Mengambil alih bukan menguasai peserta sepenuhnya, tetapi mengendalikan keadaan peserta, seperti memberikan semangat dan dorongan, mengetahui kondisi mereka, membuat kontrak belajar yang adil dan sesuai kebutuhan mereka.

Fasilitator juga harus bisa memberikan motivasi belajar kepada peserta diklat. Motivasi belajar akan berguna untuk peningkatan daya serap mereka terhadap materi yang disampaikan. Apabila mereka mempunyai motivasi yang tinggi maka daya serap mereka akan materi yang disampaikan akan kuat. Begitu pula sebaliknya, apabila motivasi rendah maka daya serap mereka akan materi pun akan lemah.

(10)

Oleh karena hal itu peneliti mengambil penelitian mengenai ada tidaknya hubungan antara motivasi dan persepsi peserta ketika Diklat Teknis Budidaya Krisan berakhir. Maka dari itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Motivasi dan Persepsi Peserta Terhadap Hasil Pembelajaran Peserta Diklat di Diklat Budidaya Krisan di BBPP Lembang”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari hubungan keterkaitan antara guru dan murid adalah penting. Interaksi yang terjadi diantara keduanya pun sangat mempengaruhi proses belajarnya. Begitu pula dengan kehidupan sehari-hari hubungan antara guru dan murid di suatu lembaga. Latar belakang masalah di atas menyatakan bahwa adanya kesenjangan antara pelajar yang disebut dengan peserta diklat, karena berada dalam lembaga pelatihan(BBPP) dan pengajar yang disebut fasilitator. Kesenjangan itu terjadi di ruang kelas, ada batas besar antara keduanya, di mana kewajiban fasilitator adalah memberikan materi kepada peserta dan hak peserta untuk mendapatkan materi tersebut sebagai ilmu tambahan. Sebagian fasilitator memilih fokus pada penyampaian materi tanpa mempedulikan bagaimana iklim belajar di kelas saat itu. Identifikasi masalah lainnya yang ditemukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Daya serap seseorang terhadap materi yang disampaikan berbeda, ada yang cepat paham dan mengerti ada yang lambat dalam memahami dan mengerti. 2. Media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap persepsi

(11)

3. Metode pembelajaran yang dilakukan fasilitator dalam memberikan materi di kelas, adalah diskusi, ceramah, tanyajawab, ungkap pengalaman, penugasan dan pengkajian hasil praktek lapangan. Metode pembelajaran yang sesuai akan memudahkan peserta diklat menyerap/memahami materi . 4. Kemampuan fasilitator dalam menguasai materi adalah baik karena mereka

mempunyai bidang keahliannya masing-masing di setiap materi latihan. 5. Kondisi dan iklim belajar di kelas akan memberikan pengaruh dalam

penguasaan materi peserta diklat, apabila kondisi bisa kondusif maka peserta juga akan mudah memahami materi yang ada. Apabila iklim belajar baik, fasilitator bisa mengamati situasi dan kondisi kelas maka peserta akan memahami materi latihan dengan baik.

6. Fasilitator harus membuat kontrak belajar dengan peserta diklat agar peserta diklat tidak merasa lelah menerima materi yang hendak disampaikan.

7. Seseorang mempunyai motivasi dalam hidupnya maka dia akan melakukan sesuatu yang baik untuk masa depannya karena mereka memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk mencapainya. Karena itu fasilitator harus memiliki kemampuan mendorong peserta diklat untuk memahami pentingnya materi yang dia sampaikan.

(12)

9. Seseorang dengan Motivasi rendah tidak dapat menyerap semua informasi yang ada di materi latihan karena peserta merasa tidak penting terhadap materi.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah maka dapat disimpulkan rumusan

masalahnya ialah “ Apakah motivasi dan persepsi peserta diklat memiliki

pengaruh terhadap hasil pembelajaran peserta diklat di BBPP lembang ?”

Merujuk pada hasil identifikasi masalah dan rumusan masalah tersebut, peneliti hendak membatasi permasalahan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motivasi peserta diklat dalam mengikuti diklat di BBPP lembang ?

2. Bagaimana gambaran persepsi peserta diklat di BBPP Lembang

3. Bagaimana pengaruh motivasi dan persepsi peserta terhadap hasil pembelajaran diklat di BBPP Lembang ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menggambarkan motivasi peserta diklat di BBPP Lembang 2. Untuk menggambarkan persepsi peserta diklat di BBPP Lembang

(13)

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai diklat yang terselenggara di BBPP lembang. 2. Secara praktis, penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan referensi dan

pertimbangan untuk penelitian berikutnya yang memiliki permasalahan yang sama dengan penelitian ini

F. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi peserta diklat

Motivasi merupakan dorongan atau kekuatan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan tertentu (Sadirman,2008: 75). Motivasi itu bisa berasal dari dalam diri(intrinsik) ataupun dari luar(ekstrinsik) individu. Motivasi intrinsik saja tanpa dukungan motivasi ekstrinsik tidak akan menyebabkan sesorang sukses. Kedua motivasi harus saling bersinergi agar individu bisa mencapai apa yang diinginkannya.

2. Persepsi

(14)

3. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran merupakan proses belajar yang akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif(keilmuan), afektif(sikap) dan psikomotorik(perilaku).(Djudju Sujana(1996):22).

Dalam peneltian ini hasil pembelajaran yang dimaksudkan adalah nilai akhir pembelajaran diklat teknis budidaya krisan.

G. Definisi Operasional 1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu(orang,benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan-perbuatan(Kamus Besar Bahasa Indonesia(2002:849 ). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini ialah daya yang ada atau yang timbul dari motivasi sebagai variabel X1, persepsi peserta sebagai X2 dan hasil pembelajaran diklat sebagai variabel Y.

2. Motivasi

(15)

3. Hasil Pembelajaran

Proses belajar akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif(penalaran, penafsiran, dan penerapan informasi), peningkatan kompetensi(keterampilan intelektual dan sosial), pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan dan perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu rangsangan(stimuli).(Djudju Sujana(1996):22).

Dalam penelitian hasil belajar yang dimaksud adalah hasil pembelajaran akhir peserta diklat berupa angaka rata-rata nilai akhir materi diklat teknis budidaya krisan.

4. Pendidikan dan Pelatihan adalah pendidikan yang didalamnya berisikan mengenai pelatihan, pelatihan sendiri pada hakikatnya mengandung unsur pembinaan dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh lembaga tertentu yang dalam penelitian ini BBPP lembang kepada peserta pelatihan baik aparatur maupun non aparatur.

Diklat yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah diklat teknis budidaya krisan potong(Oemar Hamalik:2007)

5. Persepsi

(16)

tersebut berkaitan dengan pemahaman materi, pemanfaatan materi, penjelasan materi, pengaplikasian materi, memberikan contoh dan pengembangan diri.

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan kerangka berpikir yang peneliti ajukan. Berdasakan pada permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di atas , maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

PENGARUH ANTARA KEDUA VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas

X1 = motivasi peserta diklat X2 = persepsi peserta 2. Variabel terikat

Y = hasil pembelajaran

Berdasarkan pada pola tersebut hipotesa mayor “ Terdapat pengaruh yang berarti dari motivasi dan persepsi peserta diklat yang diselenggarakan oleh BBPP Lembang terhadap hasil pembelajaran diklat ”. Sedangkan untuk hipotesis minornya adalah “Terdapat pengaruh yang berarti dari motivasi terhadap hasil pembelajaran” dan “terdapat pengaruh yang berarti dari persepsi peserta terhadap

hasil pembelajaran”.

Variabel X1

(17)

I. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan data 1. Metode Penelitian

Peneltian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi untuk melihat hubungan dan pengaruh variabel X terhadap Y. Variabel X terbagi menjadi dua yakni motivasi peserta diklat dan persepsi peserta, variabel Y adalah hasil pembelajaran diklat berupa nilai akhir diklat. Artinya penelitian ini berupaya menghubungkan motivasi dan persepsi peserta peserta diklat dengan hasil pembelajaran diklat .

2. Populasi dan Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009:80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Diklat di BBPP Lembang. Peserta yang mengikuti Diklat ini berjumlah 60 orang, sedangkan dengan menggunakan taraf signfikansi 5% maka sampel yang akan di uji adalah 52 orang (Sugiono (1997 : 67) ). Berdasarkan pada pertimbangan bahwa semakin dekat dengan populasi maka semakin bagus, peneliti mengambil sampel 56 orang.

3. Instrumen Penelitian

(18)

berawal dari permasalahan yang ada dan kemudian diturunkan menjadi kisi-kisi penelitian yang selanjutnya dibuat semacam angket atau kuesioner.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berbentuk kuesioner yang berisi tentang sejumlah pernyataan. Oleh karena itu alat pengumpul data untuk semua variabel yaitu berbentuk pernyataan positif. Untuk penilaian peneliti menggunakan skala likert dengan lima option kemungkinan jawaban yaitu : Sangat Setuju,Setuju,Ragu-ragu,Kurang Setuju,Tidak Setuju, dengan bobot nilai 1, 2, 3, 4,5. Untuk pernyataan negatif , 5,4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif. Bobot nilai setiap responden dijumlahkan sehingga diperoleh skor total.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Observasi adalah proses memperoleh data dengan cara mengamati objek penelitian dan kondisi objektif tempat penelitian secara langsung.

b. Angket yaitu memperoleh data dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penelitian

(19)

5. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah kegiatan untuk memaparkan data, sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesis. Instrumen penelitian diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan hipotesis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

Proses analisis data dimulai dari memberi skor pada hasil kuisioner secara keseluruhan kemudian menggunakan korelasi dan analisis regresi linier sederhana. Korelasi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan derajat keeratan atau tingkat hubungan variabel-variabel. Mengukur derajat hubungan dengan korelasi yaitu dengan koefisien korelasi r. Sedangkan regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Hubungan tersebut harus secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut: a. Rumus regresi linier sederhana

Ỷ = a + bX

Sumber : Sugiono(2001:169) Keterangan:

(20)

X = Variabel bebas(independen) yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan.

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan variabel Y) Sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan rumus uji normalitas dan homogenitas adalah sebagai berikut :

b. Rumus uji normalitas

1) Merumuskan formula hipotesis 2) Menentukan taraf nyata (a) 3) Menentukan Nilai Uji Statistik

4) Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis 5) Memberikan kesimpulan

c. Rumus uji homogenitas

Ujihomogenitas dilakukanuntuk mengetahui apakahdata dalam variable X danY bersifat homogeny atautidak.

Langkah-langkahmenghitungujihomogenitas:

1) MencariVarians/StandardeviasiVariabelX danY, denganrumus: 2) MencariFhitungdengandarivariansX danY, denganrumus: 3) MembandingkanFhitungdenganFtabelpada table distribusiF, J. Sistematika Penulisan

(21)

Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, pertanyaan penelitian, penjelasan istilah, metode penelitian dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka, berisi penjelasan tentang konsep dasar PLS. Konsep dasar pelatihan dan pendidikan, konsep dasar motivasi, konsep dasar motivasi A. Maslow, hakikat belajar dan konsep dasar persepsi.

Bab III Metode Penelitian, membahas tentang metode penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, metode pengumpulan dan analisis data, serta langkah-langkah pengumpulan data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari gambaran lokasi penelitian, identitas responden, pengolahan data dan analisis regresi linear sederhana.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu usaha untuk memberikan kajian dalam mempelajari aturan yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai motivasi peserta diklat terhadap materi yang disampaikan dalam sebuah diklat. Diklat yang dimaksudkan adalah diklat teknis budidaya tanaman krisan yang diselenggarakan oleh BBPP Lembang Bandung.

Peneltian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional, yaitu suatu teknik untuk mengetahui hubungan antara satu variable dengan variable lainnya dan kecenderungan variabel yang satu dalam mempengaruhi variabel lainnya. Karena penelitian ini termasuk pada korelasi maka variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada tiga variable , yaitu variabel X1, X2 dan Y, yang termasuk variabel X1 adalah Motivasi peserta Diklat, Variabel X2 adalah persepsi peserta dan variabel Y adalah Hasil Pembelajaran diklat . Artinya penelitian ini berupaya menghubungkan motivasi dan persepsi peserta diklat terhadap hasil pembelajaran diklat.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

(23)

Kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Diklat di BBPP Lembang yang berjumlah 60 orang. Namun peserta yang hadir saat diklat adalah 56 orang, akan tetapi sample yang nanti akan diambil tetap menggunakan populasi sebenarnya yakni 60 orang.

2. Sample

Teknik sampling random sederhana digunakan jika populasi bersifat homogen. Dikatakan sederhana karena cara pengampilan sample dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan yang ada dalam populasi. Populasi diklat ini berjumlah 60 orang, sedangkan dengan menggunakan taraf signfikansi 5% maka sampel yang akan di uji adalah 52 orang (Sugiono (1997 : 67) ).

(24)

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Observasi

Observasi adalah proses memperoleh data dengan cara mengamati objek penelitian dan kondisi objektif tempat penelitian secara langsung. Dengan obsevasi dapat diperoleh informasi tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Keuntungan dari observasi ini adalah peneliti menjadi bagian dari situasi yang ditelitinya sehingga tidak mempengaruhi situasi dalam kewajarannya. Keberatan dari observasi ini terkadang peneliti terlampau terlibat dalam situasi tempat observasi.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam observasi :

a) Harus diketahui di mana observasi dapat dilakukan, apakah hanya terdapat pada suatu tempat pada waktu tertentu saja, atau sering terjadi diberbagai lokasi? Apakah keadaan lingkungannya sama atau berbeda-beda? Apakah gejala itu terdapat pada hanya pada kelompok tertentu ataukah juga pada bagian berbagai kelompok lainnya? Bagaimanakah ciri-ciri anggota kelompok itu berkenaan dengan jenis kelamin, kesukuan, usia, jabatan dan sebagainya.

(25)

mengadakannya? Latihan dan petunjuk apakah yang harus diberikan agar mereka dapat dipercaya?

c) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan. Yang relevan dengan tujuan penelitian. Namun ada kemungkinan bahwa observasi saja tidak memadai dan karena itu perlu dilengkapi dengan metode pengumpulan data lainnya seperti wawancara, angket dan sebagainya. d) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data. Lebih dahulu harus

diketahui cara untuk meperoleh izin pengumpulan data.

e) Harus diketahui tentang cara-cara mencatat hasil observasi. Suatu cara yang mudah ialah menggunakan kamera, tape rekorder atau alat mekanis lainnya. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui bagaimana profile tempat penelitian, dimana peneliti melakukan penelitian. Apa yang terjadi selama pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengamatan di dua kelas(aparatur dan non aparatur) secara langsung selama seminggu.

Hasil dari pengamatan itu adalah berupa profile lembaga dan kegiatan pembelajaran di kelas sebagai berikut :

a. Formasi kursi di kelas adalah „U‟ , memungkinkan peserta memperhatikan

fasilitator secara langsung dan fasilitator pun bisa mengetahui kondisi peserta.

(26)

c. Fasilitator baik di kelas aparatur ataupun non aparatur selalu memberikan dorongan dan semangat kepada peserta diklat.

d. Fasilitator membentuk kebiasaan belajar sambil diskusi agar para peserta bisa aktif di kelas.

e. Sebagian fasilitator menerapkan praktek dalam pembelajarannya agar peserta bisa mengetahui secara real teori yang diberikan. Salah satunya bagi aparatur dan non aparatur adalah praktek merangkai bunga krisan.

f. Secara keseluruhan fasilitator datang sebelum peserta datang, kecuali bagi fasilitator undangan dari jakarta.

g. Ada kalanya fasilitator tidak mengikuti kebutuhan peserta diklat dan fokus agar materi bisa diberikan sepenuhnya.

2. Angket

Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didisribusikan untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam. Angket biasanya berisikan tentang daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk mengetahui fakta, pendapat atau sikap responden mengenai suatu masalah.

Angket pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu angket tertutup dan angket terbuka.

a. Angket Tertutup

(27)

1) Hasilnya mudah diolah,,diberi kode, dan diskor, bahkan dapat diolah dengan menggunakan komputer.

2) Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah pikirannya dalam bentuk tulisan .

3) Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka

4) Lebih besar harapan bahwa angket tertutup diisi dan dikembalikan oleh responden

Sedangkan untuk kekurangannya, angket tertutup adalah sebagai berikut :

1) Kesulitan yang berarti adalah responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban diluar angket itu sehingga terkadang tidak sesuai hatinya

2) Ada kemungkinan responden asal-asalan dalam mengisi angket tersebut. b. Angket Terbuka

Angket ini memberikan kesempatan penuh jawaban menurut apa yang dirasakan oleh responden. Peneliti hanya memberikan sejulah pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan meminta responden menguraikan pendapat atau pendiriannya dengan lebar bila diinginkan. Kelebihan angket terbuka ini adalah sebagai berikut :

1) Angket terbuka berguna sekali bila peneliti kurang mengenal sampel

(28)

1) Kelemahan utama dari angket terbuka ialah kesulitan dalam pengolahannya karena jawaban sukar diberi kode atau diklasifikasikan. Kategori yang salah tentu akan memberikan kesimpulan yang keliru.

2) Angket terbuka memerlukan waktu yang banyak dalam pengisiannya. 3) Nilai jawaban angket terbuka mungkin tidak sama karena responden

memberikan jawaban sesuai pikiran mereka. Sebagai manusia responden punya jawaban yang berbeda-beda.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari objek yang diteliti yaitu tentang aktivitas belajar mengajar peserta diklat teknis budidaya krisan.

D. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Dalam penyusunan alat pengumpulan data ini dibahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan pengumpulan data. Dalam hal ini dibahas mengenai instrument yang akan dipakai dan langkah-langkahnya.

1. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian dilakukan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan variable penelitian yang dilakukan dijabarkan. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian yang merupakan acuan pembuatan alat pengumpulan data berupa angket dan studi dokumentasi.

(29)

sehingga memudahkan dalam pembuatan angket. Kisi-kisi instrumen berisikan kolom-kolom variable, aspek, indicator dan jumlah item(terlampir).

2. Penyusunan Angket

Setiap pernyataan dalam angket ini merupakan penjabaran dari indicator-indikator yang akan dijadikan pernyataan. Penyusunan angket tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kisi-kisi instrument dijadikan sebagai pedoman pembuatan angket

b. Membuat daftar pernyataan berdasarkan kisi-kisi instrument, disusun secara singkat, padat dan jelas untuk memudahkan responden mengisi

c. Membuat alternative jawaban yang terdiri dari lima pilihan

d. Membuat petunjuk pengisian angket untuk menghindari kesalahan dalam pengisian angket

e. Membuat surat pengantar angket agar responden mengetahui maksud dan tujuan pengisian angket tersebut

3. Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam instrumen penelitian ini, dibahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan alat pengumpulan data, dan juga dibahas mengenai instrumen yang akan dipakai dan langkah-langkah penyusunannya.

(30)

pernyataan-pernyataan yang diajukan akan dapat merekam, menggali, informasi, dan mengungkap keterangan yang relevan.

a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian 1) Validitas Konstruksi (construct validity)

Variable yang akan diteliti adalah pengaruh motivasi peserta diklat(X) baik motivasi intrinsic yang terdiri dari mendapatkan penghargaan, pujian, nilai yang bagus, bersaing dengan yang lain, ataupun motivasi ekstrinsik yang terdiri dari kegiatan fasilitator yaitu mencangkup pada kemampuan fasilitator dalam memberikan semangat atau dorongan, menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dan baik, memciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Persepsi peserta diklat (X2) terdiri atas pemahaman materi, pemanfaatan materi, penjelasan materi, pengaplikasian materi, memberikan contoh dan pengembangan diri. Hasil pembelajaran(Y) terdiri dari nilai akhir diklat

2) Validitas isi

(31)

Tabel 3.1

Materi Diklat Teknis Budidaya Krisan

No Mata Latihan JP

1 KELOMPOK DASAR (4)

1.1 Kebijakan Pengembangan Tanaman Hias 2

1.2 SOP Budidaya Krisan 2

2 KELOMPOK INTI (72)

2.1 Penyiapan Sarana dan Prasarana Produksi 6

2.2 Persiapan Lahan 10

2.3 Penanaman 6

2.4 Pemeliharaan Tanaman 12

2.5 Pengendalian OPT 10

2.6 Panen dan Penanganan Pasca Panen 16 2.7Analisa Usaha Tani Krisan Potong 4

2.8 Pemasaran Krisan Potong 4

3 KELOMPOK PENUNJANG (4)

3.1 Dinamika Proses Belajar Mengajar 2 3.2 Profil Wirausahawab Krisan Berhasil 2

JUMLAH 80

Sumber observasi : 20 Oktober 2012

(3) Analisis Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2001:97) “instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama”. Jika suatu instrument dapat dipercaya maka data

yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus alfa. Rumus alfa digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 , missal angket atau soal berbentuk uraian(Suharsimi Arikunto 2006:196).

(32)

ri = 2rb 1+ rb

(Sugiono, 2001:104) Keterangan :

ri = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut sugiono (2001:109) dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut :

a) Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap

b) Skor dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kiteria sebagai berikut :

a) Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi

5% maka item pertanyaan dikatakan reliable

b) Jika koefisien internal seluruh item (ri) < r table dengan tingkat signifikasi 5% maka item pernyataan dikatakan tidak reliable.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Tahapan dalam prosedur pengumpulan data sebagai berikut : 1. Tahapan Persiapan

(33)

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahapan ini yang dilakukan antara lain: (1) Menyebarkan angket, dan (2) pengambilan angket. Tahapan ini dilakukan ketika responden telah mengikuti diklat di BBPP Lembang.

3. Pada tahapan ini angket sudah diisi oleh responden. Kemudian diambil kembali dari setiap responden secara langsung.

F. Proses Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data

Prosedur pengolahan dan analisis data penelitian secara garis besar dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengechek jawaban responden 2. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden

untuk setiap item

3. Tabulasi data yaitu, mentabulasi data sesuai dengan variable penelitian 4. Menghitung ukuran-ukuran statistik terhadap hasil pengukuran variable

penelitian seperti : proporsi/presentase, rata-rata, simpangan baku, varians 5. Analisis data yaitu menganalisis data yang sudah dikelompokan berdasarkan

variabel penelitian sesuai dengan masalah yang dibahas dengan hipotesis yang diajukan sehingga bisa mengarah pada pengambilan kesimpulan 6. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis

dalam bentuk uraian dan penyajian tabel-tabel, sehingga permasalahan yang dibahas dapat digambarkan dengan jelas.

(34)

8. Penafsiran hasil analisis dan pengujian hipotesis penelitian yaitu menafsirkan data yang telah diolah,dianalisis, dan disajiakan, kemudian dikaitkan dengan hipotesis yang disajikan

9. Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian dihubungkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta pengalaman empirik

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara kuantitatif dengan menggunakan dsekripstif analitik. Statistik deskriptif digunakan untuk mencari rata-rata(mean) dan simpangan baku(standar deviasi). Pengolahan datanya dilakukan dengan menggunakan program exel 2007 dan SPSS 20.

Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut : 1. Uji normalitas dan homogenitas data

(35)

Berikut adalah prosedur pengujian normalitas data : (1) Merumuskan formula hipotesis

(2) Menentukan taraf nyata (3) Menentukan nilai uji statistik

(4) Menentukan kriteria pengujian hipotesis (5) Memberikan kesimpulan

b. Uji homogenitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas(X) dengan variable terikat(Y), digunakan beberapa analisis sebagai berikut :

a. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang mendeskripsikan atau menjelaskan atau menggambarkan data tanpa menarik kesimpulan apapun. Secara umum, kegiatan dalam analisis deskriptif dibagi dalam dasar berikut :

(1) Menyajikan data, data bisa disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

(2) Meringkas data dan menjelaskan data, data kuantitatif bisa diringkas dan disajikan dalam 3 hal utama :

(36)

b. Analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Ỷ = a + bX

Keterangan:

Ỷ = (baca Y topi), subjek variabel terikat(dependen) yang

diproyeksikan

X = Variabel bebas(independen) yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan.

a = Konstanta (nilai Y‟ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan variabel Y)

untuk memperoleh nilai a dan b maka dipergunakan rumus : a = (∑Y1)(∑X12)-(∑X1)(∑X1Y1)

n ∑X12–(∑X1)2

b = n∑X1Y1-(∑X1)(∑Y1)

n ∑X12–(∑X1)2

(37)

c. Anova Data Regresi

Bagian ini menunjukan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan anova yang akan digunakan uji kelayanan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk menggunakan sebagai model regresi ialah harus lebih kecil dari 0,05.

d. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara variabel penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

r xy = _____n∑X1Y1-{(∑X1)(∑Y1)}__ {n∑Xi2- (∑Xi)2}{n∑Yi2-(∑Yi)2} Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba X = Skor setiap item

Y = Skor seluruh item

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi sederhana digunakan rumus : t = _r_n-2_

1- r2 Keterangan :

(38)

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi; dinyatakan dalam persen, sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari motivasi peserta (variabel bebas) terhadap tingkat pemahaman (variabel terikat).

KD = r2 X 100% Keterangan :

KD = Koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

Tabel 3.2

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien determinasi Proporsi/ Internal koefisien Keterangan

0%- 19,99 % Sangat Rendah

20%- 39,99% Rendah

40%- 59,99% Sedang

60%- 79,99% Kuat

80%-100% Sangat kuat

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran Motivasi Peserta Diklat di BBPP Lembang

Motivasi peserta diklat baik aparatur ataupun nonaparatur tidak dapat diamati namun dapat diukur melalui angket yang diberikan kepada peserta di akhir diklat. Isi dari angket terdiri dari aspek-aspek yang menjadi indikator motivasi intrinsik. Aspek-aspek tersebut adalah penghargaan, persaingan, pujian, nilai baik, berprestasi, berkuasa dan berafiliasi. Hasil dari angket tersebut peserta merasa apabila mereka berkelakuan baik selama diklat maka mereka akan mendapatkan hal yang baik pula. Bagi kebanyakan peserta pujian dari fasilitator bukanlah hal yang terlalu penting. Mereka juga berharap bisa menyelesaikan diklat ini dengan baik.

2. Gambaran Persepsi Peserta Diklat

(40)

3. Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Hasil Pembelajaran

Hipotesa yang digunakan dalam studi ini adalah “Terdapat pengaruh yang berarti dari motivasi dan persepsi peserta diklat yang diselenggarakan oleh BBPP Lembang terhadap hasil pembelajaran diklat”. Berdasarkan model analisis regresi

yang telah dikembangkan oleh peneliti, ternyata variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik dan persepsi peserta tidak terlalu memberikan kontribusi terhadap nilai akhir dalam model.

Variabel yang memberikan pengaruh pada naik atau turunnya nilai akhir peserta diklat adalah variabel pengembangan diri yang merupakan kemampuan peserta dalam melakukan inovasi terhadap tanaman krisan. Variabel persepsi peserta berserta aspek pengembangan diri memprediksi 61,8% nilai akhir sedangkan sisanya 38,2% oleh variabel lainnya selain motivasi dan persepsi.

Pengaruh dari motivasi terhadap nilai akhir, terlihat dalam keseharian peserta diklat yang bisa dievaluasi secara langsung melalui evaluasi daily mood yang dilakukan oleh BBPP Lembang. Pada evaluasi ini peserta setiap harinya sebelum memulai pembelajaran diharuskan memberikan poin yang berbentuk „smile‟ yang mewakili perasaan mereka(sedih, senang, biasa).

(41)

Di akhir diklat ketika peserta kembali ke daerahnya, mereka dapat membagi ilmu dan pengetahuan yang baru untuk dikembangkan, mempunyai keterampilan baru untuk mengkreasikan bunga krisan dengan cara merangkainya, mempunyai perubahan sikap lebih disiplin terhadap waktu. Dengan demikian pengembangan diri secara langsung memberikan pengaruh pada nilai akhir ketika peserta bisa mengeluarkan inovasi baru dari jenis tanaman bunga krisan.

B. Saran 1. Bagi BBPP

Metode pembelajaran dalam diklat teknis disesuaikan dengan pendekatan orang dewasa(Andragogy). Namun akan lebih baik bila metode tersebut lebih bervariasi lagi agar lebih menarik dan tidak monoton. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan metoda, fasilitator harus memiliki kemampuan untuk mencairkan suasana dengan menggunakan teknik ice breaking sebelum presentasi atau di sela waktu materi.

2. Bagi Peneliti Lain

(42)

Kepada peneliti lain yang berminat dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pengembangan sumber daya manusia seperti BBPP , disarankan untuk mengkaji lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil pelatihan sejenis untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Gambar

Gambar 1.1 PENGARUH ANTARA KEDUA VARIABEL PENELITIAN
Tabel 3.1 Materi Diklat Teknis Budidaya Krisan
Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konformitas dengan perilaku konsumtif terhadap pembelian jilbab pada 100 orang mahasiswi.. Metode analisa yang digunakan

4.6 Grafik Perbandingan Persentase Level Gambar Siklus Lisogenik Siswa Berdasarkan Minat Menggambar ..... 4.12 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus

MASA KEJAYAAN SENIMAN YANG BERBISNIS/ SEPERTI PEMATUNG / PELUKIS / DAN PEKERJA SENI LAINNYA / SUDAH BERLALU LEBIH DARI 10 TAHUN SILAM // BILA MEREKA MASIH. MENGGEGELUTINYA

masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi siswa SMA pada konsep reproduksi virus melalui analisis gambar?”.

Antaranya: mengekalkan kuasa keturunan Sultan Abdul Jalil Riayat Shah IV sebagai Sultan Johor yang dirampas oleh Raja Kechil; membentuk jawatan Yang Dipertuan Muda yang tampak

Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat

The objective of this research was to figure out the optimal condition for boiling process of post-fermentation nata de coco in terms of water ratio, boiling time, and

[r]