• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PERSEPSIONAL PADA KARYAWAN OUTSOURCING PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANCA KOPO BANDUNG”, DIBAWAH BIMBINGAN PROF. DR. H. SURYANA, M.SI., DAN ASKOLANI, SE., MM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PERSEPSIONAL PADA KARYAWAN OUTSOURCING PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANCA KOPO BANDUNG”, DIBAWAH BIMBINGAN PROF. DR. H. SURYANA, M.SI., DAN ASKOLANI, SE., MM."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

COVER

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v ii DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 9

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Konsep Kompensasi ... 11

2.1.1.1 Pengertian Kompensasi ... 11

2.1.1.2 Jenis-Jenis Kompensasi ... 13

2.1.1.3 Tujuan Kompensasi ... 15

2.1.1.4 Metode Kompensasi ... 17

2.1.1.5 Asas Kompensasi ... 18

2.1.2 Kompensasi Tidak Langsung ... 19

2.1.2.1 Kompensasi Tidak Langsung ... 19

2.1.2.2 Manfaat dan Tujuan Kompensasi Tidak Langsung... 22

(2)

2.1.2.5 Asas Kompensasi Tidak Langsung... ... 27

2.1.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kompensasi Tidak Langsung... 28

2.1.3 Konsep Loyalitas Kerja Karyawan ... 29

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Kerja Karyawan... 29

2.1.3.2 Unsur Loyalitas Kerja Karyawan ... 30

2.1.3.3 Ciri-Ciri Loyalitas ... 32

2.1.3.4 Faktor Penyebab Rendahnya Loyalitas Kerja Karyawan ... 35

2.1.4 Konsep Outsourcing ... 36

2.1.4.1 Pengertian Outsourcing ... 36

2.1.5 Konsep Persepsi ... 38

2.1.5.1 Pengertian Persepsi ... 38

2.1.6 Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan ... 39

2.1.7 Penelitian Terdahulu... ... 42

2.2 Kerangka Pemikiran ... 43

2.3 Hipotesis ... 48

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 49

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 49

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.4.1 Sumber Data... 54

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data... 55

3.5 Populasi dan Sampel ... 56

3.5.1 Populasi... 56

3.5.2 Sampel... 56

(3)

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 62

3.6.3 Method Successive Interval (MSI) ... 65

3.6.4 Analisis Korelasi ... 66

3.6.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 68

3.6.6 Uji Hipotesis ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ... 71

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 71

4.1.1.1 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) ... 71

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)... 73

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... 75

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 76

4.1.3 Deskripsi Umum Variabel Penelitian ... 82

4.1.3.1 Gambaran Variabel Kompensasi Tidak Langsung ... 83

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel X.. ... 96

4.1.3.3 Gambaran Variabel Loyalitas Kerja Karyawan... 100

4.1.3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Y ... 111

4.1.3 Hasil Pengujian Statistik ... 115

4.1.4.1 Analisis Korelasi ... 116

4.1.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana.. ... 117

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis... ... 121

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 122

4.2.1 Kompensasi Tidak Langsung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung ... 122

4.2.2 Loyalitas Kerja Karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung ... 124

(4)

BAB V Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan ... 129

5.2 Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA ...

(5)

Tabel 1.1 Daftar Pekerja Outsourcing yang Mengundurkan Diri Periode Tahun

2011 ... 4

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Kesejahteraan Karyawan ... 25

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Berkaitan Dengan Variabel yang Diteliti ... 42

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung) ... 52

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Y (Loyalitas Kerja Karyawan) ... 53

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel X ... 59

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y ... 59

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y ... 61

Tabel 3.6 Kriteria Bobot Alternatif ... 63

Tabel 3.7 Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data ... 64

Tabel 3.8 Derajat Hubungan Antar Variabel ... 68

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 76

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarakan Usia ... 78

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 79

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 81

Tabel 4.5 Tingkat Kesesuaian Tunjangan Hari Raya Dengan Kebutuhan Karyawan ... 84

Tabel 4.6 Perusahaan Telah Memberikan Fasilitas Seragam ... 86

Tabel 4.7 Tingkat Kesesuaian Fasilitas Seragam Dengan Kebutuhan Karyawan... ... . 86

Tabel 4.8 Perusahaan Telah Memberikan Bonus Kepada Karyawan ... 88

Tabel 4.9 Tingkat Kesesuaian Pemberian Bonus Kepada Karyawan ... 88

Tabel 4.10 Tingkat Kelayakan Pemberian Asuransi Kematian ... 89

Tabel 4.11 Tingkat Ketersediaan Fasilitas Tempat Ibadah ... 90

Tabel 4.12 Tingkat Ketersediaan Peralatan Kantor ... 91

Tabel 4.13 Cuti yang Diberikan Telah Sesuai Dengan Kebutuhan Karyawan 92

(6)

Karyawan ... 95

Tabel 4.16 Perusahaan Memberikan Pinjaman/Kredit Sesuai Dengan Kebutuhan Karyawan ... 96

Tabel 4.17 Rekapitulasi Skor Keseluruhan Kompensasi Tidak Langsung ... 97

Tabel 4.18 Tingkat Ketaatan Karyawan Pada Peraturan dan Kode Etik Perusahaan ... 101

Tabel 4.19 Tingkat Ketaatan Karyawan Pada Perintah Atasan ... 102

Tabel 4.20 Tingkat Ketaatan Karyawan Pada Jam Kerja ... 102

Tabel 4.21 Tingkat Tanggung Jawab Karyawan Dalam Menyelesaikan Tugas 104 Tabel 4.22 Tingkat Tanggung Jawab Karyawan Dalam Memelihara Fasilitas Perusahaan ... 105

Tabel 4.23 Tingkat Partisipasi Karyawan Dalam Mengikuti Seluruh Kegiatan Perusahaan ... 106

Tabel 4.24 Tingkat Tanggung Jawab Karyawan Dalam Menjaga Nama Baik Perusahaan ... 107

Tabel 4.25 Tingkat Pengabdian Karyawan Untuk Mengutamakan Kepentingan Perusahaan ... 108

Tabel 4.26 Inisiatif Karyawan Dalam Melaporkan Masalah Pada Atasan ... 109

Tabel 4.27 Tingkat Partisipasi Karyawan Dalam Memajukan Perusahaan ... 111

Tabel 4.28 Rekapitulasi Skor Keseluruhan Loyalitas Kerja Karyawan ... 112

Tabel 4.29 Output Korelasi... 116

Tabel 4.30 Derajat Hubungan Antar Variabel... 117

Tabel 4.31 Output Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan ... 118

Tabel 4.32 Output Koefisien Regresi ... 118

(7)

Gambar 1.1 Persentase Kehadiran Karyawan Bulan Juli – Desember Periode

Tahun 2011 ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 47

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 48

Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y ... 64

Gambar 4.1 Bagan Organisasi Kanca BRI ... 75

Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 77

Gambar 4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 78

Gambar 4.4 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 80

Gambar 4.5 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 81

Gambar 4.6 Daerah Kriterium Variabel X... 99

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

konvensional dan syariah sangat intens dan ketat. Berdasarkan data Wikipedia,

Bank di Indonesia berjumlah 138 buah, dengan rincian 1 buah Bank Sentral, 5

buah Bank Persero (BUMN), 31 buah Bank Umum Swasta Nasional Devisa, 33

buah Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, 18 buah Bank Campuran, 12

buah Bank Asing, 26 buah Bank Pembangunan Daerah, 12 buah Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, dan ada sebagian kecil bank yang telah ditutup.

Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) pada awalnya didirikan pada tanggal

16 Desember 1895 di Purwokerto dengan nama awal De Poerwokertosche Hulp

en Spaarbank der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum

Priyayi Purwokerto). Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang

didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada

masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada

golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan

penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8

milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada

tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring

(9)

terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170

Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang

Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan

Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI

UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

Disisi lain PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) merupakan salah satu

perusahaan perbankan yang melakukan perekrutan karyawan dengan sistem

outsourcing. Outsourcing merupakan tindakan mengalihkan beberapa aktivitas

perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain yaitu penyedia

jasa, dimana tindakan ini diatur dalam suatu kontrak kerja sama yang sudah

disepakati kedua belah pihak. Pengalihdayaan yang dimaksud berarti

menyerahkan suatu aktivitas perusahaan, yaitu aktivitas pengelolaan tenaga kerja

atau sumber daya manusia kepada pihak lain. Mekanisme pengalihdayaan tersebut

harus dituangkan dalam perjanjian yang sudah disepakati kedua belah pihak.

Dengan menerapkan outsourcing perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan serta target perusahaan seperti

yang sudah diprogramkan. Selain itu outsourcing meningkatkan efisiensi

perusahaan khususnya dalam bidang sumber daya manusia.

Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seperti perbankan

dengan ukuran yang besar, tentunya memerlukan karyawan dalam jumlah yang

cukup besar pula, dengan demikian faktor sumber daya manusia yang ada harus

dapat dikelola dan dipelihara dengan sebaik – baiknya oleh perusahaan agar dapat

(10)

diharapkan memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap perusahaan, sehingga

tujuan perusahaan dapat terwujud.

Loyalitas kerja karyawan merupakan salah satu faktor penunjang yang

sangat penting dimiliki oleh setiap individu seorang karyawan, hal tersebut dapat

berpengaruh terhadap nasib perusahaan di masa yang akan datang. Bentuk

loyalitas tersebut dapat ditunjukan dengan rasa tanggung jawab, ketaatan, serta

pengabdian yang diberikan pada perusahaan. Sumber daya manusia yang setia

atau loyal sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena sikap loyalitas merupakan

sikap mental karyawan yang ditujukan pada keberadaan perusahaannya. Bila

loyalitas karyawan menurun, akan memberikan kerugian yang sangat besar bagi

perusahaan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus mampu menjaga dan

meningkatkan loyalitas kerja karyawannya.

Permasalahan yang dialami perusahaan perbankan ini adalah cukup

banyaknya karyawan yang mengundurkan diri. Apabila masalah tersebut

dibiarkan terus menerus maka akan menjadi suatu ancaman serius bagi

kelangsungan hidup perusahaan. Seperti ditunjukan pada tabel data karyawan

outsourcing yang mengundurkan diri pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

(11)

Tabel 1.1 Daftar Pekerja Outsourcing yang Mengundurkan Diri Periode Tahun 2011

No Nama UKO Pendidikan Jabatan Vendor Alasan 1 Kanca Kopo SMA Driver PT. PKSS Kasus Indisipliner 2 Kanca Kopo S1 Frontliner PT. PKSS APS 3 Kanca Kopo S1 Frontliner PT.IMS APS 4 Kanca Kopo D3 Frontliner PT. PKSS APS 5 Kanca Kopo SMA Satpam PT. PKSS Kasus Indisipliner 6 Kanca Kopo S1 Frontliner PT. PKSS APS

7 Kanca Kopo SMA Driver PT.PKSS Dikembalikan Ke Vendor

Sumber: Data Bagian SDM PT. BRI (Persero) Kanca Kopo

Dapat dilihat dari tabel 1.1 mengenai daftar pekerja outsourcing yang

mengundurkan diri pada tahun 2011 yaitu sejumlah 7 orang dengan alasan

dikembalikan ke vendor, APS (Atas Permintaan Sendiri) , dan kasus indisipliner.

Keseluruhan karyawan memiliki latar belakang pendidikan serta jabatan yang

beragam.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara penulis dengan

salah seorang karyawan bagian SDM (Sumber Daya Manusia) PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung diperoleh informasi bahwa yang

mengundurkan diri atas permintaan sendiri karyawan memilih mengundurkan diri

untuk bekerja di perusahaan lain, dan yang mengundurkan diri karena kasus

indisipliner ini dikarenakan ketidakpatuhan karyawan pada peraturan perusahaan,

seperti selalu adanya karyawan yang terlambat dan pulang kerja lebih awal dari

jam yang sudah ditetapkan juga seringnya terjadi kemangkiran tanpa izin yang

jelas.

Berikut adalah tingkat kehadiran karyawan berdasarkan periode bulan Juli

(12)

Sumber: Data Bagian SDM PT. BRI (Persero) Kanca Kopo

Gambar 1.1

Presentase Kehadiran Karyawan Bulan Juli – Desember Periode Tahun 2011

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa persentase kehadiran

karyawan selama bulan Juli hingga Desember tahun 2011 memang fluktuatif,

namun cenderung mengalami kenaikan. Pada bulan Agustus dan November

tingkat kehadiran karyawan cukup rendah, yaitu sebesar 90%. Setiap perusahaan

memiliki standar minimal kehadiran yang sudah ditetapkan, ketidakhadiran

tersebut dapat berupa sakit, izin, ataupun cuti. Jika seorang karyawan sudah

melewati standar yang sudah ditentukan, perusahaan akan memberikan peringatan

sebagai langkah awal, bahkan pemberhentian.

Dari data yang diperoleh penulis berasumsi bahwa loyalitas kerja

karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo

87% 88% 89% 90% 91% 92% 93% 94% 95% 96%

(13)

Bandung belum mencapai harapan perusahaan. Hal itu dibuktikan dengan masalah

karyawan yang melakukan pengunduran diri (resign) dan tingkat absensi yang

cukup tinggi yang terjadi dalam perusahaan. Masalah loyalitas kerja tersebut tidak

dapat diabaikan begitu saja karena memiliki dampak luas.

Terbentuknya loyalitas karyawan yang tinggi menjadi harapan bagi setiap

perusahaan. Perusahaan akan memperlakukan karyawan tidak hanya sebagai

asetnya yang paling berharga namun juga sebagai mitra kerja dalam mencapai

tujuan bersama. Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga

dan meningkatkan loyalitas kerja karyawan adalah dengan memberikan balas jasa.

Balas jasa yang diberikan yaitu berupa kompensasi tidak langsung.

Handoko (2001:183) mengemukakan bahwa ”Kompensasi tidak langsung

adalah kompensasi yang berbentuk penyediaan paket “benefits” dan

penyelenggaraan program – program pelayanan karyawan yang bertujuan untuk

mempertahankan karyawan organisasi dalam jangka panjang.”

Manfaat dan tujuan dari adanya kompensasi tidak langsung menurut

Handoko, (2001:184) yaitu:

1. Mengefektifkan perekrutan karyawan. 2. Meningkatkan moral.

3. Loyalitas dan keterikatan karyawan terhadap perusahaan.

4. Pengurangan pengaruh serikat buruh dan ancaman investasi pemerintah.

Dapat dilihat pada poin ketiga bahwa salah satu manfaat dan tujuan dari

adanya kompensasi tidak langsung adalah untuk loyalitas dan keterikatan

(14)

mempengaruhi loyalitas, terutama kompensasi tidak langsung yang diduga dapat

berpengaruh besar terhadap loyalitas kerja karyawan dimana karyawan tersebut

bekerja.

Kompensasi tidak langsung didalam suatu organisasi atau perusahaan

sangat penting dilaksanakan dengan baik untuk memelihara karyawannya

sehingga karyawan memiliki loyalitas yang tinggi dan hal tersebut dapat

ditunjukan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi dimana tidak ada karyawan

yang mangkir dari pekerjaannya bahkan sampai ada yang mengundurkan diri dari

perusahaan. Program kompensasi tidak langsung ini harus dilaksanakan dengan

memperhatikan berbagai kemungkinan untuk mencapai keseimbangan antara

kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi atau perusahaan, sehingga

program kompensasi tidak langsung diharapkan mampu menghasilkan

keuntungan bagi kedua belah pihak dan dengan adanya pemberian program

kompensasi tidak langsung/kesejahteraan tersebut, maka diharapkan karyawan

akan bekerja dengan sungguh – sungguh sehingga akan meningkatkan loyalitas

kerja karyawan terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian – uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

mengkaji dan mengadakan penelitian lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Kerja

Karyawan (Studi Persepsional Pada Karyawan Outsourcing PT. Bank

(15)

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Loyalitas kerja karyawan yang tinggi akan memberikan dampak

positif bagi karyawan itu sendiri maupun bagi perusahaan dimana dia bekerja,

dengan loyalitas karyawan yang tinggi berarti karyawan merasa senang dan

mencintai pekerjaannya sehingga pekerjaanya yang dilaksanakannya akan

dilaksanakan dengan sepenuh hati dan hasilnya juga akan lebih memuaskan,

dan sudah tentu akan memberikan hasil positif bagi perusahaan karena

karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi akan membantu tercapainya

tujuan perusahaan seperti yang sudah direncanakan. Sebaliknya, karyawan

yang memiliki loyalitas yang rendah berarti terdapat masalah yang harus

dibenahi baik dari karyawannya sendiri atau perusahaan.

Loyalitas kerja yang tinggi tidak semata – mata tercipta begitu saja,

dengan kata lain perusahaan memiliki andil dalam menciptakan loyalitas

karyawan yang baik. Perusahaan harus mengetahui apa yang seharusnya

dilakukan agar loyalitas karyawan itu terus naik dan bernilai positif, salah

satunya adalah dengan pemberian balas jasa yaitu berupa kompensasi

khususnya kompensasi tidak langsung, karena dengan pemberian kompensasi

tidak langsung secara baik sudah tentu akan memotivasi karyawan untuk

bekerja lebih giat serta meningkatkan loyalitas kerja karyawan terhadap

perusahaan.

Karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

(16)

Hal ini diindikasikan dengan banyaknya jumlah karyawan yang

mengundurkan diri dan tingkat absensi yang cukup tinggi. Loyalitas kerja

yang rendah ini harus segera dibenahi karena jika masalah ini berlangsung

terus menerus maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengemukakan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompensasi tidak langsung yang diberikan pada

karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca

Kopo Bandung.

2. Bagaimana gambaran loyalitas kerja karyawan outsourcing PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung.

3. Bagaimana pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap loyalitas kerja

karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca

Kopo Bandung.

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran kompensasi tidak langsung yang diberikan

pada karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

(17)

2. Untuk memperoleh gambaran bagaimana loyalitas kerja karyawan

outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo

Bandung.

3. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh kompensasi tidak langsung

terhadap loyalitas kerja karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperluas kajian ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya

mengenai kompensasi tidak langsung serta pengaruhnya terhadap loyalitas

karyawan, dan sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terutama bagi

peneliti lain dan masyarakat luas dalam mengembangkan bidang kajian

sejenis.

2. Kegunaan Praktis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai salah satu bahan referensi, sumbangan pemikiran dan bahan

pertimbangan bagi instansi atau lembaga terkait dalam mengembangkan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

variabel bebas atau independent variabel yaitu kompensasi tidak langsung yang

dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat atau dependent variabel yaitu

loyalitas kerja karyawan yang dilambangkan dengan huruf Y.

Sesuai dengan penelitian ini, yang akan menjadi objek di dalam penelitian

ini adalah para karyawan outsourcing pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Tbk. Kanca Kopo Bandung yang berada di Jalan Kopo Raya No 468 Cirangrang

Bandung. Hasil dari objek penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui

pelaksanaan kompensasi tidak langsung, mengetahui loyalitas kerja karyawan

serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi tidak langsung

terhadap loyalitas kerja karyawan.

3.2 Metode Dan Desain Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Suharsimi

Arikunto (2006:10) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang atau

yang sedang terjadi. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini maka

(19)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung, 2) Gambaran

loyalitas kerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca

Kopo Bandung.

Penelitian verifikatif adalah penelitian yang menguji hipotesis dengan

cara mengumpulkan data dari lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:8)

penelitian ini bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Dalam

penelitian ini, akan diuji apakah terdapat pengaruh yang positif antara kompensasi

tidak langsung terhadap loyalitas kerja karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian

yang digunakan adalah metode explanatory survey. Menurut Kerlinger (1996)

dalam Sugiyono (2009:7) bahwa penelitian survei adalah penelitian yang

dilakukan pada populasi besar maupun populasi kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis

maupun psikologis.

Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah cross sectional method, karena dilaksanakan dalam kurun

waktu yang tidak berkesinambungan dan panjang (kurang dari satu tahun). Husein

Umar (2002:45) mengemukakan bahwa “Cross sectional method adalah metode

penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu (tidak

(20)

Desain penelitian dapat diartikan sebagai rencana dan strategi, desain

penelitian ini merupakan perencanaan penelitian, yaitu penjelasan secara rinci

tentang keseluruhan rencana penelitian, mulai dari perumusan masalah, gambaran

hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data

yang dituangkan secara tertulis.

Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah desain

korelasional, yaitu sesuai dengan masalah yang akan dikemukakan dalam

penelitian ini yang membahas mengenai bagaimana pengaruh antara dua variabel

yaitu kompensasi tidak langsung serta loyalitas kerja karyawan pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kompensasi Tidak

Langsung Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan” maka terdapat dua variabel yang

menjadi kajian dari penelitian ini antara lain :

1. Variabel bebas /independent variabel (X)

Yaitu suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain (variabel

terikat). Dimana dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kompensasi

tidak langsung yang dilambangkan dengan huruf X

2. Variabel terikat /dependent variabel (Y)

Yaitu suatu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dimana dalam

(21)

Operasionalisasi dari kedua variabel di atas dapat dilihat secara lebih rinci

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)

Variabel Penelitian Sub Variabel Indikator Ukuran Skala Pengukuran

Tingkat kelayakan tempat ibadah bagi karyawan Tingkat kelayakan

peralatan kantor bagi karyawan

Tingkat kelayakan cuti bagi karyawan Tingkat kelayakan izin

(22)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Y (Loyalitas Kerja Karyawan)

Variabel Penelitian Sub Variabel Indikator Ukuran Skala Pengukuran

1. Ketaatan  Mentaati peraturan dan kode etik perusahaan

 Mentaati perintah atasan

 Mentaati jam kerja yang sudah ditentukan

 Tingkat ketaatan pada peraturan dan kode etik perusahaan

 Tingkat ketaatan pada perintah atasan

 Tingkat ketaatan pada jam kerja yang sudah ditentukan

Ordinal

2. Tanggung jawab  Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu

 Menjaga nama baik perusahaan

 Tingkat tanggung jawab menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu

3. Pengabdian  Mengutamakan

(23)

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan

data sekunder, data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui survey

lapangan atau data yang diperoleh dari responden. Data sekunder adalah data yang

telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan

dipublikasikan kepada pengguna data

1. Sumber data primer adalah sumber data utama dimana penulis

memperolehnya dari lokasi penelitian yang berguna untuk melengkapi

pembahasan masalah, data primer ini berupa objek/person yang memiliki

hubungan langsung dengan objek penelitian dalam hal ini adalah

karyawan outsourcing pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

Kanca Kopo Bandung. Dalam hal ini penulis mempergunakan teknik

pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan penyebaran angket.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya

tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan

dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini

yang menjadi sumber data sekunder adalah arsip di bagian SDM PT. Bank

Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung, literatur, artikel

(24)

3.4.2 Teknik Pengumpul Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga

bagian yaitu:

1. Observasi, yaitu mengamati secara langsung kegiatan PT. Bank Rakyat

Indonesia (persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung khususnya yang

berhubungan dengan kompensasi tidak langsung dan loyalitas kerja

karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca

Kopo Bandung.

2. Wawancara, yaitu dialog langsung dengan pihak perusahaan diantaranya

dengan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia serta karyawan outsourcing

PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung, sebagai

wakil dari perusahaan untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan

dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

3. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan cara mempelajari

bahan-bahan yang diangggap perlu dan berkaitan dengan masalah yang

diteliti untuk memperoleh bahan-bahan yang dapat dijadikan landasan

teori.

4. Penggunaan kuesioner (angket), yaitu cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek

yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek

yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan ini disebarkan kepada karyawan

outsourcing dan pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

(25)

3.5 Populasi dan Sample

3.5.1 Populasi

Dalam pengumpulan data primer dengan menggunakan metode deskriptif,

maka perlu diambil sampel dan populasi. Menurut Sugiyono (2009: 115)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah populasi dari

seluruh karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca

Kopo Bandung yang berjumlah 47 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:91) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan sebagian

populasi yang dianggap representative yang diambil dengan teknik tertentu.

Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang terlalu besar.

Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, bukan pada besar atau

banyaknya modifikasi populasi. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini

adalah karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca

(26)

Mengingat ukuran populasi dari penelitian ini hanya sebanyak 47 orang,

maka untuk penentuan jumlah populasinya dianggap mencukupi. Maka yang

dijadikan ukuran sampelnya lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Hal ini berdasarkan pendapat dari Suharsimi

Arikunto (2006:134) yang mengemukakan:

“Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%”.

Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah karyawan outsourcing

pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung kurang

dari 100 orang yaitu berjumlah 47 orang, maka sampel yang diambil adalah

seluruh jumlah populasi.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen

Mengingat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan

menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian ini. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting

yaitu harus valid dan reliable.

a. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

(27)

tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang atau rendah

berarti memilki validitas yang rendah (Suharsimi Arikunto 2006:168).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner

yang disebar. Dalam uji validitas digunakan metode Koefisien Korelasi Pearson

(product moment coefisient of corelation) dengan rumus:

2 2



2 2

rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua varabel yang

dikorelasikan

R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y ΣX2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ΣY2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifikansi 5%

adalah sebagai berikut:

 Jika rhitung ≥ rtabel, maka instrumen dikatakan valid.

 Jika rhitung ≤ rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus di atas

menggunakan fasilitas software SPSS 16.0 for windows, dengan hasil yang

(28)

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)

No Bulir rhitung

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Loyalitas Kerja Karyawan)

No Bulir rhitung

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20

responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu

20-2=18, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,468. Dengan demikian dapat

(29)

karena setiap item pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)>rtabel).

Artinya, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa

yang hendak diukur.

b. Uji Reliabilitas

Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji

reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data tersebut menunjukkan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu

walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Suharsimi Arikunto (2006:178)

menyatakan bahwa realibilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Oleh karena itu

digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk mengetahui ketepatan nilai

kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama

walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik dengan

rumus Alpha Croanbach sebagai berikut :

� = �

� −1 1−

�1

�2 (Suharsimi Arikunto, 2006∶ 196)

(30)

r = Croanbanch Alpha (Reliabilitas Instrumen)

k = Banyaknya item angket

∑α

b2 = Jumlah varian bulir

α

t2 = Varian total

Sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut:

2

 ... (Suharsimi Arikunto, 2006:184)

Keterangan:

st2 = Varians total

SX = Jumlah skor item

SX2 = Jumlah skor item dikuadratkan

n = Jumlah responden

Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel dengan tingkat signifikansi 0,05 maka item pertanyaan

dikatakan realiabel.

2. Jika rhitung ≤ rtabel dengan tingkat signifikansi 0,05 maka item pertanyaan

dikatakan tidak realiabel.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y

Variabel Nilai

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y pada tabel 3.5 di atas

(31)

pengujian instrumen di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan artinya

tidak ada sesuatu hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian

dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.6.2 Teknik Analisis Data

Setelah semua angket yang sebelumnya telah disebar kepada seluruh

responden terkumpul, maka selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis

keseluruhan data angket.

Di dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa

langkah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh

responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan

jumlah lembaran.

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrument berdasarkan pada

pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang

terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif rangking

pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau

bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban

negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner

yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk

setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi

(32)

masing-masing. Kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.6

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan

sangat sesuai/selalu/sangat setuju/sangat paham/sangat transparan/sangat

terbuka/sangat jelas /sangat tinggi/sangat puas/ sangat adil/sangat harmonis/sangat lengkap

5

sesuai/sering/ setuju / paham/ transparan/ terbuka/ jelas/ tinggi/ puas/ adil/

harmonis/lengkap

4

Kurang sesuai/kadang-kadang/kurang setuju/kurang paham /kurang

transparan/kurang terbuka/kurang jelas/ kurang tinggi/kurang puas/ kurang adil/kurang harmonis/kurang lengkap

3

Tidak sesuai/jarang/ tidak setuju/tidak paham/tidak transparan/tidak terbuka/tidak jelas/ rendah/tidak puas/tidak lengkap/tidak adil/tidak harmonis/tidak lengkap

2

sangat tidak sesuai/tidak pernah/sangat tidak setuju/ sangat tidak paham/sangat tidak transparan/sangat tidak terbuka/sangat tidak jelas /sangat rendah/sangat tidak puas/sangat tidak lengkap/sangat tidak adil/sangat tidak harmonis/sangat tidak lengkap

1

3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel

(33)

Tabel 3.7

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden

Skor Item

1 2 3 4 n

1

2

3

4

N

4. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST X JB X JR

Keterangan :

ST : Skor Tertinggi

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium

untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus :

Xi = X1 + X2 + X3+ …. + Xn

Xi = jumlah skor hasil angket variabel x

X1 - Xn = jumlah skor angket masing-masing responden

(34)

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan

yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori

sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan:

ST : skor tertinggi

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

d. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk

variabel kompensasi tidak langsung (X) dan variabel loyalitas kerja

karyawan (Y)

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.6.3 Methode Successive Interval (MSI)

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data variabel penelitian

(35)

dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya

harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang

terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan

menggunakan method of successive interval (MSI). Langkah-langkah untuk

melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan setiap butir dan menentukan banyaknya frekuensi

berdasarkan banyaknya orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5.

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proposisi, dengan menggunakan rumus : Pi = f/N

c. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk

setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

d. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh

e. Menghitung Scala Value (SV) dengan rumus:

SV = Density Lower Limit – Density at Upper Limit

Area Under Upper Limit – Area Under Liwer Limit

f. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus

Y = NS + k K = [1 + │Nsmin│]

3.6.4 Analisis Korelasi

Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka

langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis

korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti.

Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan

(36)

(penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran

yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y

disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan

paling besar

1r1

artinya jika:

R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

R = 1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien

korelasi pearson (pearson’s product Moment Coeeficient of Correlation).

Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

  

i-1,2,3,..,9 dan k=banyaknya variabel bebas

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dilihat

(37)

Tabel 3.8

Derajat Hubungan Antar Variabel

Besar Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2009:231)

3.6.5Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menaksir harga variabel

Y berdasarkan harga variabel X yang diketahui, serta taksiran perubahan variabel

Y untuk setiap perubahan variabel X.

Analisis regresi yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan

bentuk persamaan

Keterangan:

^

Y = Loyalitas Kerja Karyawan

X = Kompensasi Tidak Langsung

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Koefisien regresi yang menunjukan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

bX a

Y  

(38)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah

sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefiisien a dan

b, yaitu: Xi,yi,Xiyi,Xi2 Yi2 dan

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus:

 

 

 

Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari kompensasi tidak langsung (X)

terhadap loyalitas kerja karyawan (Y) dihitung dengan suatu koefisien yang

disebut koefisien determinasi (KD).

KD = r2x100%

3.6.6 Uji Hipotesis

Proses terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji

hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen

dengan variabel dependen. Melalui langkah ini dapat diambil suatu kesimpulan,

menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan

penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Signifikasi Koefisien Korelasi (uji

t-student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian,

seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2009:230). Rumus yang digunakan adalah:

(39)

Di mana :

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 rs= Koefisien korelasi

n = Banyaknya sampel

Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah :

Ho :  ≤ 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pegaruh positif antar variabel

Ho : ≥ 0 : Korelasi berarti, artinya terdapat hubungan positif antar variabel.

Kriteria penolakan hipotesisnya adalah :

 Jika thitung ≥ ttabel Maka Ho ditolak dan Ha diterima

 Jika thitung ≤ ttabel Maka Ho diterima dan Ha ditolak

 Berdasarkan taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N - 2

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan

outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung

untuk mengetahui pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap loyalitas kerja

karyawan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum gambaran kompensasi tidak langsung pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung yang meliputi subvariabel

ekonomis, fasilitas, dan pelayanan berada dalam kategori sedang, artinya

pelaksanaan kompensasi tidak langsung yang telah dilaksanakan sudah

berjalan cukup baik tapi belum optimal. Berdasarkan seluruh indikator

kompensasi tidak langsung, aspek yang paling tinggi terdapat pada indikator

fasilitas seragam dengan ukuran tingkat kesesuaian fasilitas seragam dengan

kebutuhan karyawan dan indikator peralatan kantor dengan ukuran tingkat

ketersediaan peralatan kantor bagi karyawan, sedangkan aspek yang paling

rendah terdapat pada indikator bonus dengan ukuran perusahaan telah

memberikan bonus kepada karyawan.

2. Secara umum gambaran loyalitas kerja karyawan outsourcing pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung yang meliputi

subvariabel ketaatan, tanggung jawab dan pengabdian berada dalam kategori

tinggi, artinya karyawan sudah memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap

(41)

yang paling tinggi terdapat pada dua indikator yaitu indikator mentaati

peraturan dan kode etik perusahaan serta indikator melaporkan setiap

permasalahan yang terjadi dalam perusahaan kepada atasan, sedangkan aspek

yang paling rendah terdapat pada indikator mentaati jam kerja yang sudah

ditentukan.

3. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kompensasi tidak langsung

terhadap loyalitas kerja karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung diperoleh kesimpulan bahwa

kompensasi tidak langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

loyalitas kerja karyawan. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat

hubungan yang tinggi/kuat diantara kedua variabel tersebut.

5.2 Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kompensasi

tidak langsung terhadap loyalitas kerja karyawan outsourcing PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Kopo Bandung, peneliti mengajukan beberapa

saran yang dapat dijadikan alternatif dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi manajemen peusahaan dalam menentukan kebijakan

organisasinya di masa yang akan datang.

1. Pada indikator bonus dengan ukuran perusahaan telah memberikan bonus

terhadap karyawan masih terbilang rendah, sehingga dalam pelaksanaanya

perusahaan harus dapat membenahinya lagi agar setiap karyawan dapat

(42)

loyalitas kerja karyawan pada indikator mentaati jam kerja yang sudah

ditentukan sebagian dari karyawan masih kurang kesadarannya akan ketaatan

pada jam kerja, diharapkan atasan mampu membina karyawannya yang masih

kurang patuh jika perlu diberikan sanksi sehingga kedepannya masalah yang

dimiliki karyawan pada ketaatan jam kerja akan lebih baik lagi.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian mengenai pengaruh

kompensasi tidak langsung terhadap loyalitas kerja karyawan outsourcing

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Kopo Bandung diketahui

bahwa kompensasi tidak langsung memiliki hubungan yang kuat dengan

loyalitas kerja karyawan, dan pengaruh kompensasi tidak langsung terhadap

loyalitas kerja karyawan masuk ke dalam kategori tinggi. Artinya kompensasi

tidak langsung mempunyai kontribusi dalam terbentuknya loyalitas kerja

karyawan. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk

tetap menjaga perkembangan kedua hal tersebut, dengan mempertahankan

kebijakan-kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan

indikator-indikator yang peneliti gunakan dalam mengukur kedua variabel tersebut.

Perusahaan juga harus mengkaji ulang pelaksanaan kompensasi tidak

langsung, agar kedepannya dapat ditingkatkan lebih optimal, selain itu

tingkat loyalitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan dan lebih

ditingkatkan lagi karena loyalitas kerja karyawan sangat penting dalam

menentukan sikap karyawan terhadap pekerjaannya.

3. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti faktor kompensasi tidak

(43)

lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi loyalitas kerja karyawan. Oleh

sebab itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Alma, Dr. Buchari. (2004). Pengantar Bisnis, Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Dessler, Gary. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Malayu Hasibuan, S.P . (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Malayu Hasibuan, S.P. (2003). Organisasi Dan Motivasi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mangkunegara, A.A.A. Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Panggabean, Mutiara. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia

Poerwopoespito. (2000). Mengatasi Krisis Manusia Di Perusahaan. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Priambada, Komang. (2008). Outsourcing Versus Serikat Pekerja? An

Introduction To Outsourcing. Jakarta : Alih Daya Media Network.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan;

dari Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephen, P. (2008) Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat

Robbins, Stephen, P. (2006) Perilaku Organisasi, Yogyakarta: PT. Indeks

Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Djambatan.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Sofyandi, Herman.(2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(45)

Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suwatno, (2008). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: FPIPS UPI.

T. Handoko, (2001). Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Outsourcing Konsep dan Kasus. Jakarta : Harvarindo.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Sulita

REFERESI INTERNET:

Admin, loyaltyresearch.com. Employee Loyalty Measurement. http://www.loyaltyresearch.com/index/services/employee/ . [03-03-2012]

Admin, jurnal-sdm.blogspot.com. Loyalitas dan Sikap Kerja Karyawan; Definisi

dan Indikasi Turunya Loyalitas. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/loyalitas-dan-sikap-kerja-karyawan.html . [11-03-2012]

Admin, duniapsikologi.com. (2012-16-02). Persepsi; Pengertian, Definisi dan

Faktor yang Mempengaruhi. http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/ . [13-06-2012]

Irvansyah, Ichsan. repository.usu.ac.id. (2011-06-22). Hubungan Pemberian

Sistem Imbalan Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT .Nesterwin Riau. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/26385 . [18-03-2012]

Khairawati. Repository.usu.id. (2011-06-11). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja

dan Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Kinerja Dosen Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25947 . [19-03-2012]

(46)

Admin, id.wikipedia.org. (15-02-2012). Daftar Bank di Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bank_di_Indonesia . [23-05-2012]

Admin, id.wikipedia.org. (15-05-2012). Bank Rakyat Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia . [24-05-2012]

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Pekerja Outsourcing yang Mengundurkan Diri  Periode Tahun 2011
Presentase Kehadiran Karyawan Bulan Juli Gambar 1.1 – Desember Periode Tahun 2011
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Kompensasi Tidak Langsung)
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Loyalitas Kerja Karyawan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on interpretation of gravity maps, total magnetic intensity maps, and subsurface geological model at the top of the Mesozoic, could be concluded that the

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang mengenai hubungan riwayat menyusui dengan kejadian kanker

Hal ini didasarkan pada alasan bahwa instrumen performance assessment hasil pengembangan sudah memenuhi kriteria aspek konstruksi yang meliputi petunjuk penggunaan

[r]

Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari

pelanggan yang mengunjungi situs e- commerce lalu memilih sebuah produk dan menyelesaikan proses pembayaran. Proses tersebut lalu dilanjutkan dengan pengiriman barang ke konsumen

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sementara pada ketinggian lebih dari 1200 mdpl terdapat 15 spesies dengan perbandingan rumput 98,76 % , legume 1,01% , gulma 0,23 % komposisi. botani hijauan tertinggi adalah