• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wahyu Gasti Timor Rando

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Wahyu Gasti Timor Rando"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS VIII DI SMP ISLAM AL HIDAYAH JEMBER TAHUN AJARAN 2015-2016.

Wahyu Gasti Timor Rando

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperoleh seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik termasuk dalam hal ini berkaitan dengan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian jelas bahwa kompetensi merupakan kemampuan ytang harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain yang tidak memiliki kemampuan tersebut.Sedangkan motivasi adalah perubahaan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.Masalah dalam penelitian ini(1) Ada hubungan antara kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,(2) Ada hubungan antara motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan(3) Ada hubungan antara kompetensi guru dan motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. tujuan penelitian ini untuk mengetahui:(1) Hubungan antara kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.(2) Hubungan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.(3) hubungan antara kompetensi guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Analisis dilakukan pada,(1) Tingkat pendidikan guru yang merupakan dasar ilmu dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa.(2) Motivasi belajar siswa yang merupakan dasar penyerapan ilmu mata pelajaran Bahasa Indonesia.(3) Hasil belajar yang digunakan merupakan hasil ulangan harian. Pada penelitian ini hasil belajar didapatkan dari guru Bahasa Indonesia sekolah tersebut.(4) Sedangkan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Islam Al Hidayah Jalan Udang Windu no. 66, Jawa Timur Tahun Pelajaran 2015–2016.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yang bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Belajar merupakan aktifitas manusia yang sangat vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya. Bayi yang baru lahir telah membawa beberapa naluri atau insting dan potensi-potensi yang diperlukan untuk keberlangsungan hidupnya. Akan tetapi, naluri atau potensi-potensi tersebut tidak akan berkembang baik tanpa pengaruh dari luar yaitu campur tangan manusia lain. Disamping kepandaian-kepandaian yang bersifat jasmaniah (Skill, Motor ability), seperti merangkak, duduk, berjalan, makan dan sebagainya. Manusia membutuhkan kepandaian-kepandaian yang bersifat rohaniah karena manusia merupakan makhluk sosial budaya. (Thobroni, 2011:16). Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud yaitu

perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. Sedangkan pembelajaran sendiri merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (Transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.(Trianto, 2011:17). Guru sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar, guru selayaknya mempunyai kemampuan yang sesuai dengan bidang yang diajarkannya namun sesuai dengan perkembangan jaman guru dituntut mempunyai banyak kemampuan sehingga guru dapat mengajar diluar dengan ilmu pendidikannya. Misalnya guru dengan lulusan agama dipaksakan mengajar Bahasa Indonesia karena kekurangan jam mengajar, sedangkan guru Bahasa Indonesia sendiri dipaksakan untuk mengajar komputer meskipun guru yang mengemban tanggungjawab merasa mampu namun seharusnya ini tidak terjadi karena dapat berpengaruh terhadap kemampuan siswa itu sendiri.

(3)

adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk mau belajar. Motivasi dapat berupa keinginan untuk menjadi juara kelas, keinginan untuk mendapat beasiswa, keinginan untuk membahagiakan orang tua dan lain sebagainya. Jika semua keinginan itu sangat kuat, otomatis akan membangkitkan tenaga yang luar biasa dalam diri untuk dapat mencapai keinginan tersebut. Motivasi belajar merupakan salah satu karakteristik yang dapat mempengaruhi aspek afektif. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan dan berusaha untuk mengingat apa yang telah diajarkan oleh guru, karena semua itu untuk mencapai cita-citanya. Semua faktor yang telah disebutkan yaitu inteligensi dan motivasi belajar merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar sendiri meliputi a) keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (Kognitif), b) personal, kepribadian atau sikap (Afektif), c) kelakuan, keterampilan atau penampilan (Psikomotorik). Ketiga hasil belajar tersebut diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam hal kenyataan pada diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Karena tujuan pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berfikir secara ilmiah, kritis, kreatif dan mandiri bagi peserta didik. Hasil belajar yang didapat setelah melalui evaluasi dinyatakan dalam bentuk angka, yang mencerminkan potensi siswa tersebut setelah melalui proses

pembelajaran. Dalam pendidikan formal disekolah, prestasi dari hasil belajar siswa dianggap sebagai gambaran dari kecerdasan siswa tersebut. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan ilmu kebahasaan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang berbahasa secara sistematis, sehingga pembelajaran bukan hanya sebagai penguasaan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan kepada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Guru Bahasa Indonesia diberikan keluasan untuk mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, baik lingkungan sekolah, lingkungan rumah dan lain sebagainya dan mendorong siswa untuk memanfaatkan alam sekitar yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

(4)

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Kelas dengan situasi yang sama, Siswa yang mempunyai IQ tinggi akan lebih mudah untuk menangkap materi pelajaran dalam proses belajarnya dibandingkan siswa dengan IQ rendah. Proses belajar yang baik akan mengarahkan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, sehingga konsekuensi dari IQ yang tinggi merupakan hasil belajar yang tinggi pula. Selain inteligensi diatas, motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi hasil belajarnya, karena siswa akan berusaha untuk mencoba mengerjakan soal-soal latihan terhadap materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Oleh karena itu pembahasan materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia harus dengan pendekatan yang sesuai. Karena tujuan pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk Guru

Guru hendaknya introspeksi diri sebelum menerima tanggungjawab yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya. 2. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif kepada siswa tentang pentingnya memotivasi diri yang berpengaruh terhadap kemampuan atau hasil belajar Bahasa Indonesia. Sehingga dapat digunakan untuk menjadikan kegiatan belajar semakin baik. 3. Peneliti

Penelitian ini digunakan sebagai tugas akhir perkuliahan pascasarjana

4. Peneliti Lain

Kompetensi dan motivasi dapat menjadi sebuah penelitian yang dapat terus dikembangkan atau dimodifikasi oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Hal ini dikarenakan penelitian ini dibidang pendidikan khususnya pada ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia.

METODE PENELITIAN

(5)

mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan kepada siswa. Angket atau kuesioner yang digunakan berupa kuestioner tertutup dimana pertanyaan disusun sedemikian rupa

agar responden dapat

mengungkapkan pendapatnya dengan memilih jawaban, sehingga data yang terkumpul diharapkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Angket yang akan digunakan oleh peneliti divalidasi terlebih dahulu oleh guru Bahasa Indonesia di SMP Islam Al Hidayah

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian yang berupa data angket motivasi siswa dan hasil ulangan yang harus diolah secara teliti, cermat dan sistematis. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20.0.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan uji Normalitas OneSample KolmogorovSmirnov Test menunjukan bahwa ketiga variabel tersebut dalam distribusi normal karena nilai Kolmogorov Smirnov Z menunjukan 0,104 dan nilai Unstandardized Residual Asymp. Sig. (2 tailed) menunjukan nilai 0,358 lebih besar dari 0,05 dan Normal Parameters a,b Mean,0000000. Uji linieritas dilakukan untuk mendeteksi adanya hubungan linier diantara variabel X dan Y. Nilai uji F one way anova dengan bantuan program komputer SPSS 20 hasil dari uji linieritas diantara variabel X1 dengan Y, maupun X2 dengan Y adalah sebagai berikut :

Uji Linearitas diperlukan untuk mendeteksi adanya hubungan antara variable bebas dengan

variable terikat. Pada uji Linieritas didapatkan Fhitung = 0,000 dan pada taraf signifikansi 0,000 dengan db pembilang 2 dan db penyebut 1, maka dinyatakan bahwa bentuk persamaan regresi adalah linier. Pada uji keberartian didapatkan Freg = 61,011 dengan signifikansi 0,000 dan Ftabel dengan penyebut 1 pada pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor 61,011 maka regresi yang diperoleh adalah berarti. Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 10,519 dan pada taraf signifikansi 0,037 dengan db pembilang 14 dan db penyebut 13 diperoleh Ftabel = 1,74, karena Fhitung 1,644 maka dinyatakan bahwa bentuk persamaan regresi adalah linier. Pada uji keberartian didapatkan Freg = 5,236 dengan signifikansi 0,037 dan Ftabel dengan penyebut 13 pada pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor Freg : 5,236 , maka regresi yang diperoleh adalah berarti.

SIMPULAN

(6)

2) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dengan prestasi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan t hitung = 3,125 yang menunjukkan bahwa tingkat hubungan antar variabel tinggi. 3) Terdapat hubungan yang

signifikan antara kompetensi guru dengan motivasi siswa terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Y = 10,519 - 0,833 X1 + 0,355 X2. dengan signifikasi 5% kompetensi guru dan motivasi siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

SARAN

Sesuai dengan apa yang diperoleh dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran diantaranya :

1. Untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru sebagai fasilitator dalam belajar di sekolah diharapkan mampu menjaga kesetabilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada saat proses belajar mengajar di sekolah.

2. Setelah mengetahui hasil penelitian ini siswa diharapkan memiliki gambaran untuk lebih baik lagi dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Variabel pada penelitian ini difokuskan pada dua faktor internal dari diri siswa, ada baiknya dilakukan penelitian lanjutan yang variabelnya melibatkan beberapa faktor internal dan faktor eksternal dari diri siswa. Dan untuk hasil belajar ada baiknya mencakup semua ranah antara kognitif, afektif dan psikomotor.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsini. 2007. Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Azril, Zaenal. 2013.Micro Teaching. Depok: Rajawali Pers.

Ahmadi, H. Abu dan Widoso Supriyono. 2013. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Brown, H. Douglas. 2007. Prinsip

Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pearson Education.

Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo M. Sardiman A. 2014. Interaksi &

Motivasi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Galang Press. Putra, Sitiavana Rizema. 2013.

Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa. Yogyakarta: Diva Press.

Sanjaya, H.Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media.

Robandi, Imam. 2008.Becoming The Winner. Yogyakarta: Andi Offset.

(7)

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Perhitungan Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Diberi Ekstrak Herba Sawi Langit 1,5 g/kgBB secara Oral.... Hasil Perhitungan Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Diberi Tenoksikam

ANALISIS PERUBAHAN RADIASI MATAHARI MENGGUNAKAN MODEL JAGANNATHAN-APLIN PADA GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA DI BANGKA TENGAH.

Saat melakukan aktivitas tubuh memerlukan lebih banyak oksigen sehingga frekuensi pernafasan akan naik, pada saat yang bersamaan jantung memompa lebih banyak darah yang

Pemberian pakan konvensional, pakan hasil sampingan perkebunan kelapa sawit, dan pakan hasil sampingan perkebunan kakao memberikan hasil yang sama pada bobot karkas,

[r]

Diantara kedelapan variabel bebas, yaitu LDR, IPR, APB, NPL, CKPN, IRR, PDN dan FBIR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap BOPO pada Bank Devisa triwulan 1

Penelitian yang dilakukan oleh Rahadyan Probo Tranggono (2008) dengan judul pengaruh komitmen organisasional dan profesional terhadap kepuasan kerja auditor dengan

lapangan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, dan berat segar umbi per rumpun bawang merah varietas lokal Palu terutama pada lokasi dengan ketinggian tempat 100