• Tidak ada hasil yang ditemukan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DJARUM BEASISWA PLUS SEBAGAI BRAND IMAGE PT DJARUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DJARUM BEASISWA PLUS SEBAGAI BRAND IMAGE PT DJARUM."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) DJARUM BEASISWA PLUS

SEBAGAI

BRAND IMAGE

PT DJARUM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S.I Kom) Dalam Bidang Ilmu Komunikasi

Oleh

NITA MAF’ULAH

B06211071

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PENULISAN SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Nita Maf‟ulah NIM : B06211071 Prodi : Ilmu Komunikasi

Alamat : Bejan RT. 12 RW. 03, Siwalan, Panceng, Gresik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1) Skripsi ini tidak pernah dikumpulkan kepada lembaga pendidikan tinggi manapun untuk mendapatkan gelar akademik apapun

2) Skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya secara mandiri dan bukan merupakan hasil plagiasi atas karya orang lain

3) Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini sebagai hasil plagiasi, saya akan bersedia menanggung segala konsekuensi hukum yang terjadi.

Surabaya, 19 Februari 2015 Yang Menyatakan,

(3)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Nita Maf‟ulah NIM : B06211071 Prodi : Ilmu Komunikasi

Judul : Corporate Social Responsibility (CSR) Djarum Beasiswa Plus Sebagai Brand Image PT Djarum

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Surabaya,19 Februari 2015 Dosen Pembimbing,

(4)

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Nita Maf‟ulah ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi

Surabaya, 04 Februari 2015 Mengesahkan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Dekan,

Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si. NIP. 195801131982032001

Ketua,

Dr. Ali Nurdin, S.Ag., M.Si. NIP. 197106021998031001

Sekretaris,

Rahmad Harianto, M. MedKom. NIP. 197805092007101004

Penguji I,

Drs. H. Hamdun Sulhan, M.Si. NIP. 195403121982031002

Penguji II,

(5)

vii

ABSTRAK

Nita Maf’ulah B06211071 “Corporate Social Responsibility Djarum Beasiswa

Plus Sebagai Brand Image PT. DJARUM”, Skripsi 2015

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Kata kunci : CSR, Brand image, Djarum Beasiswa Plus.

Ada tiga persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) bagaimana strategi implementasi CSR Djarum Beasiswa Plus sehingga membetuk brand image PT. Djarum (2) bagaima strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa Plus (3) bagaimana respon mahasiswa terhadap program tersebut.

Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, metode yang digunakan adalah Deskriptif kualitatif, sedangakan teknik pengumpulan data adalah wawancara dan observasi partisipatif sehingga bisa mengamati secara langsung. Jumlah informan adalah 15Orang, yakni 5 dari pihak PT. Djarum yang bertugas mengolah Djarum Foundation, hususnya CSR Djarum Beasiswa Plus, sedangkan 10 orang merupakan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, yang menjadi penerima beasiswa periode 2013 dan 2014 dan tidak. Hal ini agar diketahui bagaimana respon mereka terhadap PT. Djarum melalui program Djarum Beasiswa Plus.

(6)

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI……… ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI……….……..…… iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...………...…… iv

KATA PENGANTAR……….………...…… v

ABSTRAK………...…… vii

DAFTAR ISI………...…… viii

DAFTAR TABEL………...…… xii

BAB 1 PENDAHULUAN………...…… 1

A. Latar Belakang………...……… 7

B. Rumusan Masalah……..………..……… 7

C. Tujuan Penelitian……….………… 7

D. Manfaat Penelitian………..……….………… 7

E. Kajian Penelitian Terdahulu………...….… 9

F. Definisi Konsep…...……… 12

G. Metode Penelitian……… 16

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian………....… 16

2. Subjek, Objek dan Lokasi Penelitan………..… 17

3. Jenis dan Sumber Data…………..……….……… 21

4. Tahap Tahap Penelitian……….……….………… 22

5. Teknik Pengumpulan Data…………..………….………..… 24

6. Teknik Analisis Data……….……. 25

7. Teknik Penarikan Keabsahan Data……… 27

(7)

ix

BAB II CSR DJARUM BASISWA PLUS SEBAGAI BRAND IMAGE

PT DJARUM……….……….…...………..… 29

A. CSRDjarum Beasiswa Plusdan Brand Image……… 31

1. Corporate Social Responsibility..……….…. 31

a. Pengertian Corporate Social Responsibility…………...… 31

b. ManfaatCorporate Social Responsibility………... 33

c. Motif Corporate Social Responsibility………...… 32

2. Brand Image (Citra Merek)………...………… 35

a. Pengertian Brand Image……….…..………..……… 35

b. Manfaat Brand Image…..………....……….…..………… 36

c. Tolak ukur Brand Image……..……….…..………… 37

3. Strategi Implementasi CSR………...…...……… 39

4. Strategi Komunikasi CSR………..……… 41

5. CSRsebagai brand image………..……… 46

6. Respon mahasiswa………...………..…… 46

B. CSR Dalam Perspektif Teori……...………… 47

1. Teori Resources Based View……...………..…… 47

2. Teori Citra……….………….…….…...… 55

BAB III DESKRIPSI UMUM PENELITIAN DJARUM BEASISWA PLUS PT. DJARUM………...……… 60

A. Deskripsi Lokasi Penelitian…….……… 60

1. Gambaran Umum PT. Djarum…………...……… 60

a. Sejarah Singkat PT. Djarum…...………….……… 60

2. Gambaran Umum Public Affairs PT Djarum……… 62

a. Sejarah Singkat Public Affairs PT Djarum……….… 62

b. Visi & Misi Public Affairs PT Djarum………….……..… 62

c. Tugas & Fungsi Public Affairs PT Djarum……… 63

(8)

x

B. Data Subjek Penelitian………...…..……… 67

C. Deskripsi Strategi Implementasi dan komunikasi program Djarum Beasiswa Plus……….…………....………… 68

1. CSR Djarum Beasiswa Plus Bagi Perusahaan………... 68

2. Deskripsi Strategi Perusahaan Dalam Melaksanakan Program CSR Djarum Beasiswa Plus Sebagai Penguatan Brand Image.. 75

3. Deskripsi respon mahasiswa UINSunan Ampel terhadap program Djarum Beasiswa Plus………...….…………..…... 91

a. Mahasiswa penerima Djarum Beasiswa Plus periode 2013/2014……….…………...…... 91

a) Aspek pengetahuan………..…….… 92

b) Aspek Penilaian……….……… 95

c) Aspek Tindakan Nyata………..…… 99

b. Mahasiswa Yang Pernah Mengikuti Seleksi Pendaftaran (Open Reqruitment) Dalam Program Djarum Beasiswa Plus, Namun Tidak Lolos………..……….. 105

a) Aspek Pengetahuan………..……… 105

b) Aspek Penilaian……….… 106

c) Aspek Tindakan Nyata……… 108

BAB IV ANALISIS TENTANG CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DJARUM BEASISWA PLUS SEBAGAI BRAND IMAGE PT. DJARUM……… 111

A. Temuan Penelitian………...……… 111

1. Strategi Implementasi………...…….………… 111

1)Optimalisasi Sumber Daya Perusahaan Dalam Program Djarum Beasiswa Plus……….… 112

(9)

xi

3)Pengokohan Djarum Beasiswa Plus Secara Internal…… 118

2. Report CSR Dan Promotional Mix Sebagai strategi Komunikasi Eksternal Djarum Beasiswa Plus………….… 120

3. Respon mahasiswa yang berimbas pada brand image dan legitimasi bagi perusahaan………... 128

B. Konfirmasi Temuan Dengan Teori……… 131

C. CSR Dalam Islam……….. 135

BAB V PENUTUP………..……….. 139

A. Kesimpulan………….……….…….……… 139

B. Saran……….……….……..………...…….…… 142

(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Kajian penelitian terdahulu……….. 11

Tabel 2.1: Motif Perusahaan dalam Menjalankan Program CSR….. 33

Tabel 2.2: Kepentingan Stakeholders dalam Pelaksanaan CSR…… 34

Tabel 2.3 Kerangka Pikir Penelitian……….. 55

Tabel 3.1: Subyek penelitian dari Internal PT. Djarum……….. 67

Tabel 3.2: Informan Beswan Djarum………...……….. 67

Tabel 3.3: Informan mahasiswa UINSA……….………….. 68

Table 4.2: Contoh dukungan sumber daya fisik pada kegiatan Djarum Beasiswa Plus……….. 114

Tabel 4.3: Contoh dukungan sumber daya non fisik Pada Aktivitas CSR Djarum Beasiswa Plus……….. 116

(11)

kota kudus sejak tahun 1951 sampai saat ini. Indonesia memiliki jumlah perokok terbesar ketiga di dunia sebesar 65 juta perokok.3 Namun, sampai sekarang produknya masih dianggap kontroversial, karena rokok dianggap sebagai produk pembunuh. Hal ini sesuai dengan tagline resmi dari pemerintah untuk setiap produk rokok yakni “Merokok Membunuhmu”4

. Indonesia menempati urutan ke -7 terbesar jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker (188.100 orang)5 dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyatakan 90% kanker disebabkan oleh rokok. baik perokok pasif maupun aktif. Tahun 2009 Perusahaan rokok dianggap sebagai “bad guy”oleh Altria Group, sehingga penjualan produk rokok di Amerika serikat menurun 8%. Fenomena degradasi tersebut berujung pada kondisi terancamnya eksistensi perusahaan rokok. 6

Kondisi tersebut yang menjadikan PT. Djarum berusaha menangani degradasi Opini Public masyarakat dengan membentuk Brand Image PT. Djarum,

3

Alfianida Rahmahwati, Strategi Komunikasi Public Relations (PR) Yang Dilakukan Penerima Beasiswa Djarum Plus Dso Surabaya Tahun 2011- Dala I ple e tasi Co u it E power e t (Jakarta: UIN Jakarta. 2009), hlm. 18.

4

Iklan wajib pada setiap produk rokok. 5

Yulida ‘esy Zarva i, Guru Perokok Yang Bijak Untuk Murid Berprestasi (Edukasi Kompasiana : 09 September 2012).

6Muha ad FI, Perilaku Merokok ‘e aja

(12)

2

dengan berusaha menjadikan perusahaan pembunuh jadi penyelamat. Yakni

megubah citra dan eksistensi perusahaan yang memiliki produk yang bersifat

membunuh menjadi penyelamat dengan berbagai kegiatan menarik dan

bermanfaat untuk masyarakat. Tujuan tersebut merupakan suatu bentuk Long

Term Profit, yakni terjaganya citra dan nama baik perusahaan dalam jangka

waktu yang lama. Dengan tercapainya Long Term Profit dapat dipastikan

eksistensi perusahaan akan terpelihara. Citra dan nama baik perusahaan dimata

Stakeholder akan membentuk reputasi dimata publik.7

Corporate social responsibility (CSR) merupakan cara yang ditempuh oleh

perusahaan untuk membangun citra dan nama baik perusahaan dimata

masyarakat. Jadi Corporate social responsibility (CSR) adalah serangkaian

bentuk kegiatan mensejahterakan masyarakat yang memiliki komponen penting

bagi eksistensi jangka panjang perusahaan, karena menunjukan wajah bisnis

sebenarnya pada masyarakat luas terutama masyarakat lokal di sekitar lokasi

bisnis mereka.8Corporate social responsibility (CSR) telah diatur dalam

Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai kewajiban setiap perusahaan untuk

memberikan CSR.

PT. Djarum dengan konsisten menjalankan 5 program CSR sejak tahun

1951 diberbagai bidang yang berbeda. Dimulai djarum bakti Sosial pada tahun

1951, setelah itu dilanjutkan djarum bakti olahraga dibidang buluh tangkis tahun

1969, djarum bakti lingkungan pada tahun 1979, djarum bakti budaya pada tahun

7

Theresia Juwita E. Strategi Corporate Social Responsibility Bardasarkan Resources Based Theory, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm 1.

8

(13)

3

1992 dan djarum bakti pendidikan. Salah satu program Corporate social

responsibility (CSR) Djarum dibidang pendidikan dimulai pada tahun 1984. Akan

tetapi, data dokumen menunjukan Djarum Beasiswa Plus ini baru dikerjakan lebih

serius sejak tahun 2000-an. Keseriusan program CSR Djarum Beasiswa Plus

terefleksikan dari mulai adanya iklan beswan djarum di televisi yang kemudian

mempopulerkan jingle beswan djarum. Selain itu terdapat iklan-iklan beswan

djarum yang mulai terpampang di media cetak sejak periode tersebut. pemberian

beasiswa djarum pun lebih terstruktur, rapi dan berkeinambungan sejak dekade

2000-an. Para calon penerima beasiswa djarum tersebut diseleksi secara ketat dan

harus memenuhi persyaratan IQ dan EQ sehingga mereka memiliki kecerdasan

emosional dalam proses meraih prestasi. Selain mendapat bantuan biaya

pendidikan, para penerima beasiswa Djarum (Beswan Djarum) juga diberikan

pelatihan Softskill sebagai bekal pengalaman dimasa mendatang, sehingga

menjadi pemimpin bangsa. Hal ini dipertegas dengan istilah “plus” dalam tagline

Djarum Beasiswa Plus. Program yang diberikan yaitu dengan kegiatan Nation

building, Character building, Leadership Development, Competition Challenge,

Community Empowerment, International Exposure, dan Open Required. Berbagai

kegiatan Inilah yang membedakan beasiswa Djarum dengan beasiswa-beasiswa

lainnya 9

Berbedanya konsep pemberian beasiswa dari program Djarum Beasiswa

Plus inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan dengan program

9

(14)

4

beasiswa lain, baik dari institusi maupun perusahaan. Sehingga pembentukan

image PT. Djarum dimata Stakeholder kalangan akademik dapat terlaksana

dengan baik. Menjadi sebuah asumsi yang menarik bagi peneliti, bahwa terdapat

sebuah strategi PT. Djarum dalam mengemas CSR Djarum Beasiswa plus.

Sehingga mampu membentuk brand positioning dimata public khususnya dimata

mahasiswa diseluruh Indonesia yang telah tergabung di program tersebut. Konsep

berbeda dari strategi implementasi CSR Djarum Beasiswa plus ini juga terlihat

dari sasaran utamanya yakni mahasiswa S1 berprestasi yang memiliki keunggulan

diberbagai bidang yang berbeda.

Beasiswa ini hanya diberikan selama 1 tahun, sehingga setiap periode

mahasiswa yang berprestasi yang terpilih dapat merasakan beasiswa ini. Dari

sinilah terindikasi sebuah maksud terselip, karena PT. Djarum membidik setiap

generasi muda berprestasi setiap tahunya. Agar terbentuk calon generasi penerus

Bangsa atau calon pemimpin bangsa yang berprestasi dan Pro dengan PT.

Djarum. Karena pada kegiatan “Nation building” yang digalang Djarum Beasiswa

Plus terhadap pengenalan jalanya proses produksi rokok djarum yang ada

dikudus. Industri pengolahan rokok disana masih dikerjakan secara manual, tanpa

menggunakan mesin. Jadi mampu memperkerjakan masyarakat didaerah kudus.

Berbeda dengan perusahaan rokok lainya yang menggunakan mesin, sehingga

kurang memanfaatkan Sumber Daya Manusia.

Dalam semua kegiatannya, djarum juga berusaha lebih mendekatkan diri

dengan para individu yang menjadi peserta. Sebagai contoh, dalam Program

(15)

5

di kota Kudus, pusat industri PT. Djarum berada. Para peserta mendapat

kesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat terutama pabrik PT. Djarum.

Selain itu juga dikenalkan tempat pengelolaan limbah produksi rokok PT.

Djarum yang benar benar ramah lingkungan, karena dilokasi pabrik ditanami

pohon Trembesi yang bisa menyerap Karbon dioksida. Selain itu limbah cair

yang dibuang ke lingkungan benar benar 100% bersih karena bisa dihidupi ikan.

Jadi di ketahui kalau perusahaan PT. Djarum merupakan “Sosial Responsibility

Bussines”. Jadi difikiran Beswan Djarum (sebutan penerima beasiswa djarum)

sudah dikonstruk bahwa PT. Djarum merupakan perusahaan yang ramah

lingkungan dan harus dipertahankan, karena menjadi lapangan pekerjaan bagi

masyarakat indonesia, khusunya yang domisili di kota kudus.10

Dukungan Pemerintah terhadap CSR Djarum Beasiswa Plus diungkapkan

oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Ia

menyatakan selama tujuan dari beasiswa tersebut untuk mencerdaskan anak

bangsa, pemerintah akan terus mendukung program tersebut. Lebih lanjut,

Wiendu Nuryati mengungkapkan pemerintah tidak dapat melarang program

beasiswa tersebut. Sebenarnya pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk

kebutuhan beasiswa bagi masyarakat, namun tidak menutup kesempatan para

perusahaan untuk ikut membuka program beasiswa. Beliau juga mengungkapkan

10

(16)

6

bahwa masyarakat saat ini telah lebih selektif dan cermat, begitu pula dalam

pemilihan beasiswa.11

Bagi mahasiswa, beasiswa yang diberikan oleh perusahaan rokok ini

memang cukup membantu, baik secara finansial maupun pengembangan potensi

diri yang turut diberikan pada program beasiswa ini. Mahasiswa tentu memiliki

tanggung jawab pada ilmu yang telah diperolehnya, dengan mengaplikasikannya

di masyarakat tidak terkecuali mereka yang menerima beasiswa dari perusahaan

rokok. Dalam hal ini terjadi suatu pertentangan, di satu sisi seorang mahasiswa

harus mengabdikan ilmunya bagi masyarakat, namun di sisi lain ia juga

membawa nama perusahaan rokok.

Sejumlah kalangan menilai beasiswa tersebut sekadar ajang promosi

perusahaan rokok untuk menaikkan citra positif di masyarakat. Manajer Program

Advokasi Iklan Rokok Komnas Perlindungan Anak Linda Sundari berpendapat

bahwa bentuk-bentuk CSR ini sebenarnya hanya membangun image seolah-olah

rokok itu bukan produk yang berbahaya, sehingga kita seolah lupa akan bahaya

merokok bagi kesehatan. Dengan kata lain, Linda Sundari menarik kesimpulan

bahwa kegiatan CSR yang diselenggarakan oleh perusahaan rokok hanyalah

sebuah pengelabuan citra.

Kondisi tersebut menjadi sebuah prestasi bagi PT. Djarum karena mampu

melakukan pengelabuhan citra melalui CSR program Djarum Beasiswa Plus.

Sehinga Brand Image Djarum bakti pendidikan dan djarum pembunuh jadi

11

(17)

7

penyelamat terlaksana dengan maksimal. Berdasarkan fenomena di atas, maka

peneliti tertarik untuk mengangkat fenomena mengenai strategi implementasi

Program CSR Djarum Beasiswa Plus untuk membentuk Brand Image PT. Djarum

sebagai produsen dimata Stakeholder Eksternal, yakni Mahasiswa dan public

luas. Selain itu Hal ini menjadi menarik untuk dikaji karena bidang pendidikan

dapat dikatakan tidak memiliki korelasi dengan produk rokok, bahkan

bertentangan satu sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi implementasi CSR Djarum Beasiswa Plus?

2. Bagaimana strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa Plus?

3. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap pogram Djarum Beasiswa Plus?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki tujuan untuk:

1. Memahami dan mendeskripsikan strategi PT. Djarum dalam implementasi

CSR Djarum Beasiswa plus.

2. Memahami dan mendeskripsikan strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa

plus.

3. Memahami dan mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap pogram

Djarum Beasiswa Plus.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah:

(18)

8

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas

wawasan mengenai Ilmu Komunikasi khususnya tentang Corporate social

responsibility sebagai bagian dari Public Relations.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

a) Penelitian ini akan memperluas wawasan dan pemahaman antara hasil

kenyataan dalam praktek dengan teori komunikasi yang menjelaskan

strategi implementasi Corporate social responsibility yang mampu

membentuk Brand Image positif PT. Djarum.

b) Terpenuhinya salah satu syarat dalam menyelesaikan Skripsi Program

Studi Ilmu Komunikasi untuk meraih gelar Sarjana.

b. Bagi perusahaan PT. Djarum

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi/masukan

yang positif bagi praktisi public relation PT. Djarum dalam strategi

implementasi Corporate social responsibility khususnya program Djarum

Beasiswa Plus.

c. Bagi akademisi

Penelitian ini akan mencoba memberikan kontribusi berupa

pemikiran dan temuan temuan empiric mengenai strategi perusahaan.

Khususnya dalam hal implementasi Corporate social responsibility untuk

membentuk Brand Image perusahaan dimata publik, sehingga nantinya

diharapkan dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain dalam melakukan

(19)

9

E. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

Tidak dapat dipungkiri adanya kenyataan bahwa ada karya penelitian, baik

berupa buku, jurnal, skripsi, majalah, maupun hasil penelitian lain yang berbentuk

karya tulis yang membahas usaha peningkatan citra sebuah perusahaan melalui

program CSR yang telah dihasilkan oleh para akedemi, pemerhati intelektual

maupun praktisi yang mempunyai spesifikasi keilmuan dalam bidang ilmu

komunikasi, namun sampai saat ini, baru penelitian saya yang menggunakan judul

“CSR Djarum Beasiswa Plus Sebagai Brand Image PT. Djarum”

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini diasalkan pada penelitian dari

Anofrida Yenti12, Elisa Monika Bangun 13, Theresia Juwita E14, dan Faelasufa15.

Pada penelitian Anofrida Yenti dan Elisa Monika Bangun bersifat kuantitatif yang

masing masing melihat pengaruh CSR yang berbentuk dimensi sosial dan dimensi

lingkungan terhadap citra perusahaan PT semen padang dan PT. Djarum.

Sedangkan thesis Theresia Juwita E meneliti strategi CSR Djarum Foundation

menggunakan resources based theory untuk meningkatkan citra PT. Djarum agar

mencapai keunggulan dan mampu bersaing di industry rokok Indonesia. Sama

halnya dengan penelitian dari Elisa Monika Bangun yang fokus menghitung

12

Anofrida Yenti, Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Semen Padang (Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan Padang), Padang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar padang, 2010.

13

Elisa Monika Bangun, Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility

Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan Pada Mahasiswa USU, Sumatera Utara: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,2010.

14

Theresia Juwita E, Strategi CSR Berdasarkan Resources Based Theory, Study kasus Djarum Foundation, Jakarta: Fakultas Ekonomi, Program Studi Mgaistr Managemen Jakarta, 2011

15

Faelasufa, “tudi Korelasio al e ge ai Progra C“‘ Pe didika Beswa Djaru terhadap

(20)

10

pengaruh penerapan Program Corporate social responsibility beasiswa djarum

terhadap peningkatan citra positif perusahaan pada mahasiswa USU Yogyakarta.

Sebuah penelitian menunjuakan bahwa Implementasi Program Coorporate

Sosial Responsibility Beasiswa Djarum berhasil meningkatkan citra positif

Perusahaan PT. Djarum. jadi CSR dan Brand Image memiliki hubungan yang

cukup berarti.16 Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa UGM bahwa

terdapat kolerasi positif pada peningkatan citra dari mahasiswa UGM terhadap

PT. Djarum17

Dari keempat penelitian ini keseluruhanya menggunakan pendekatan

kuantitatif untuk membuktikan pengaruh CSR sebuah perusahaan terhadap

peningkatan citra. Dan keselurhanya menghasilkan hasil yang positif yakni ada

pengaruh yang signifikan. Jadi melaui penelitian ini peneliti tertarik untuk

mengangkat strategi yang digunkan perusahaan dalam melaksanakan program

CSRnya sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan dalam melaksanakan

tanggung jawab kemasyarakatanaya. Maka dari itu dalam penelitian ini sangat

berbeda karena memiliki spesifikasi yang jelas yang khas. dalam penelitian saya

adalah ingin membuktikan strategi yang digunakan pihak PT. Djarum dan motif

PT. Djarum dalam implementasi program CSR Djarum beasiswa plus sehingga

bisa meningkatkan citra PT. Djarum dimata stakeholder akademisi Mahasiswa

16

Anofrida Yenti, Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Dan Citra Perusahaan (Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan Pada Mahasiswa USU)

17

(21)

11

dan public luas. Kesamaan dalam keempat penelian ini adalah sama-sama

meneliti CSR, dan Citra.

Sedangkan dengan penelitian dari Faelasufa adalah memiliki perbedaan

dalam hal objek dan subjeknya yakni Faelasufa meneliti Djarum Foundation, jadi

keseluruhan program CSR sedangkan dalam penelitian saya lebih terfokuskan

pada CSR djarumbeasiswaplus, sehingga bila ingin dikaji lebih lanjut akan lebih

mudah untuk dibuktikan.

Tabel 1.1 : Kajian penelitian terdahulu

1 Peneliti Anofrida Yenti 2010

Judul Pengaruh Penerapan Program Corporate social responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Semen Padang (Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan Padang)

Temuan Dimensi sosial dan dimensi lingkungan berpengaruh terhadap citra PT. Semen Padang. Dari kedua variabel yang diteliti, dimensi lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap citra PT. Semen Padang dibandingkan dengan dimensi sosial.

Persamaan Sama sama meneliti tentang Penerapan Program Corporate social responsibility

Perbedaan Bersifat kuantitatif yang melihat pengaruh CSR yang berbentuk dimensi sosial dan dimensi lingkungan terhadap citra perusahaan PT semen padang dan PT. Djarum.

2 Peneliti Elisa Monika Bangun

Judul Pengaruh Implementasi Program Corporate social responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan Pada Mahasiswa USU.

Temuan Implementasi Program Coorporate Sosial Responsibility Beasiswa Djarum berhasil meningkatkan citra positif Perusahaan PT. Djarum. jadi CSR dan Brand Image memiliki hubungan yang cukup berarti

Persamaan Sama sama meneliti Program Coorporate Sosial Responsibility Djarum Beasiswa Plus

Perbedaan Penelitian kuantitatif ini berfokus pada penghitungan kolerasi antara program Djarum Beasiswa Plus dengan citra PT. Djarum dimata Mahasiswa.

3 Peneliti Theresia Juwita E

Judul Strategi CSR Berdasarkan Resources Based Theory, Study kasus Djarum Foundation

(22)

12

F. DEFINISI KONSEP

1. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Corporate social responsibility adalah sebuah konsep dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian social dan lingkungan dalam operasi

bisnis dan dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan secara sukarela

yang berikut semakin menyadarkan bahwa perilaku bertanggung jawab

mengarah pada keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. CSR adalah tentang

mengelola perubahan ditingkat perubahan secara social bertanggung jawab

yang dapat dilihat dalam dua dimensi yang berbeda.18

Istilah Corporate social responsibility atau CSR mulai digunakan sejak

tahun 1970an dan semakin popular setelah kehadiran buku Cannibals With

Forks karya John Elkington. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, Corporate

social responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan

18 Totok Mardikanto, Corporate Social Responiblity (TanggungJawab Social Responsibility.

(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 92.

PT. Djarum memiliki keunikan dalm implementasinya sekaligus menjadi pioneer dalam CSR bidang budaya di Indonesia. dan bentuk bentuk pengoptimalan sumber daya masayrakat dalam bidang budaya.

Persamaan Meneliti CSR PT. Djarum, namun dalam penelitian ini lebih focus pada salah satu CSR yakni Djarum Beasiswa Plus

Perbedaan Dalam penelitian ini lebih menekankan pada strategi implementasi Djarum Foundation dalam mencapai keunggulan bersaing produk rokok di Indonesia.

4 Peneliti Faelasufa

Judul Studi Korelasional mengenai Program CSR Pendidikan „BeswanDjarum‟ terhadap Peningkatan Citra PT. Djarum di Kalangan Mahasiswa

Temuan Terdapat kolerasi positif antar program CSR dengan citra PT. Djarum dimata Mahasiswa

Persamaan Sama sama meneliti CSR dan citra

(23)

13

kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan

mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. 19

Tanggung jawab perusahaan dimulai dari keinginan perusahaan untuk

dapat Sustainable beroperasi lebih lama, mengikuti kemajuan yang ada dan

terus bertahan dalam bisnis selama beberapa decade.20

Salah satu definisi CSR Asia berbunyi “Corporate social responsibility

adalah komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan

berdasarkan prinsip ekonomi, social dan longkungan serasa menyeimbangkan

beragam kepentingan para stakeholders”.21

Definisi CSR dalam penelitian ini adalah sebuah komitmet yang

diberikan perusahaan untuk masyarakat, berupa bantuan kesejahteraan

masyrakat baik di bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan agar bisa

mempertahankan eksistensi perusahaan dimata masyarakat, karena terbentuk

citra positif dimata Stakeholder. Corporate social responsibility PT. Djarum

memiliki istilah sendiri untuk CSR yang dibangunya yakni Djarum

Foundation. Djarum Foundation merupakan bentuk konsistensi Bakti Pada

Negeri, untuk turut serta menjadi bagian membangun Negeri Indonesia yang

bukan saja kuat secara ekonominya tapi juga membanggakan dalam prestasi

olahraga, prestasi akademis, menjaga kelestarian lingkungan dan kekayaan

19

Kotler, Philip and Lee, Nancy. Corporate Social Responsibility ( John Willer & Sons Inc, 2007), hlm.87.

20

Ibid. Totok Mardikanto, hlm. 93. 21 KPMG.

(24)

14

budayanya demi terwujudnya kualitas hidup Indonesia di masa depan yang

lebih baik dan bermartabat.

Kegiatan CSR dalam Djarum Foundation ini diklasifiksikan ke dalam

beberapa jenis yakni: Bakti olah raga, Bakti lingkungan, Bakti pendidikan,

bakti budaya dan Pedui bencana alam. Semuanya dilakukan demi

kesejahteraan masyarakat dan demi dampak jangka panjang yaitu

terbentuknya citra positif perusahaan di mata masyarakat.

Salah satu bentuk CSR yang menjadi objek dalam penelitian ini yakni

program Djarum Beasiswa Plus. Program ini merupakan salah satu rogram

peningkatan kesejahteraan mahasiswa agar lebih berprestasi dan mandiri

sebagai komitmen perusahaan melalui praktik bisnis yang baik dan

mengkrotribusikan sebagian sumber daya perusahaan, berdasarkan prinsip

ekonomi yakni dengan memberikan sejumlah dana yang telah diperhitungkan

dengan cermat dan prinsip social. Selain itu juga memberi berbagai pelatihan

softskill agar siap bila nantinya diterjunkan didunia masyarakat.

Sehingga dengan adanya CSR Djarum Beasiswa plus ini diharapkan

masyarakat dan bangsa mampu mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Lebih dari itu, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan

menyangga eksistensi sebuah bangsa.

2. BRAND IMAGE

Brand Image berasal dari kata brand yakni merek, sedangkan image

berasal dari istilah bahasa inggris yang artinya citra, jadi citra adalah Menurut

(25)

15

terhadap perusahaan: kesan yang dengan sengaja diciptakan suatu obyek,

orang atau organisasi”. Brand bukan sekedar logo atau nama perusahaan

Anda, melainkan image atau persepsi seseorang tentang produk atau

perusahaan Anda. Brand adalah kombinasi lengkap dari asosiasi yang orang

bayangkan ketika mendengar sebuah nama perusahaan atau produk.22

Menurut Fandy Tjiptono pengertian Brand Image (citra merek) adalah

“Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu.”

Jadi Brand Image (citra merek) adalah serangkaian deskripsi tentang

asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Brand Image dari

suatu produk yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli

produk tersebut daripada membeli produk yang sama dengan merek lain.

Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan perilaku pembelian

mereka guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya. 23

Definisi Brand Image dalam penelitian ini merupakan sebuah usaha dari

PT. Djarum untuk membangun keyakinan baik dari stakeholder eksternal

yakni mahasiswa dan masyarakat terhadap citra perusahaan tersebut melalui

program Djarum Beasiswa Plus. Sehigga hasilnya stakeholder berfikir bahawa

perusahaan yang menghasilkan produk pembunuh juga merupakan perusahaan

yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan.

22 Victoria Bull, O ford Lear er s Po ket Di tio ar (oxford university press, 2008), hlm. 48.

23

(26)

16

Jadi Brand Image yang ingin diciptakan PT. Djarum melalui program

CSR Djarum Beasiswa Plus adalah citra bahwa PT. Djarum merupakan

perusahaan yang bakti pada pendidikan, perusahaan yang pro terhadap

generasi penerus bangsa, walaupun memiliki produk yang kontradiktif

bersifat pembunuh, sehingga walaupun Indonesia berusaha mengurangi

penjualan rokok, namun keberadaan perusahaan rokok tetap eksis ditengah

masyarakat. sehingga jangka panjang PT. Djarum akan tetap survive dalam

produksi dan pemasaranya karena dukungan penuh dari masyarakat.

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini mengguakan pendekatan Konstruktif, yakni

Pendekatan ini memandang realitas sebagai konstruksi individu-individu,

kebenaran relaitas bersifat relative dan berlaku dalam konteks dan waktu yang

spesifik. Karena realitas hasil konstruksi individu, maka realitas menjadi

beragam.24

Jadi Program Djarum Beasiswa Plus merupakan hasil konstruksi

perusahaan PT. Djarum untuk memberikan realitas dimata masyarakat bahwa

perusahaan ini peduli terhadap kesejahteraan pendidikan bangsa Indonesia.

namun setiap opini public memandang CSR PT. Djarum berbeda.

Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif menitik beratkan pada

observasi dan alamiyah, peneliti terjun langsung kelapangan . bertindak snagai

24 Choirul Arif.M.Fil.I, Bahan ajar riset Publik Relations,

Pendekatan dalam penelitian kualitatif,

(27)

17

pengamat. Ia membuat kategori pelaku, mengamati gejala dan mengamati

dalam buku observasi.25 Peneliti berupaya untuk menggali informasi sebenarnya

tentang motif dan tujuan dibentuknya Djarum Beasiswa Plus yang memiliki

konsep yang berbeda. Dan juga untuk mengetahui Strategi proses implementasi

CSR Djarum Beasiswa Plus sehingga bisa membentuk Brand Image PT.

Djarum dimata stakeholder eksternal.

Hasil penelitian ini nantinya akan digeneralisasi menjadi strategi Djarum

Beasiswa Plus terhadap Stakeholder Akademik. Penelitian deskriptif pada

dasarnya merupakan jenis riset yang memiliki tujuan utama untuk

menggambarkan suatu strategi tersimpan dalam sebuah CSR Djarum Beasiswa

Plus. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar (dan bukan

angka-angka) yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumen

resmi lainnya. Dengan demikian penelitian ini akan menghasilkan sebuah

gambaran mengenai Sebuah strategi implementasi CSR program Djarum

Beasiswa Plus dalam membentuk Brand Image PT. Djarum.

2. Subjek, Objek dan Lokasi Penelitan

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan subjeknya yakni:

a. Penanggung jawab Djarum Foundation.

Wawancara akan dilakukan dengan penanggung jawab CSR PT.

Djarum.

25 Elvinaro Ardianto. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.

(28)

18

b. Mahasiswa yang pernah memiliki keterkaitan dengan program Djarum

Beasiswa Plus.

Dalam hal ini mahasiswa yang menjadi fokus penelitian yakni

mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dengan kriteria, yakni:

a) Mahasiswa yang pernah mengikuti seleksi pendaftaran (Open

Reqruitment) dalam program Djarum Beasiswa Plus, namun tidak lolos

b) Mahasiswa yang sedang terdaftar sebagai penerima beasiswa Djarum

Beasiswa Plus periode 2013/2014

Mahasiswa yang akan diwawancarai masing masing sebanyak 5

orang disetiap kriteria, jadi yang menjadi sampling narasumber adalah 10

orang, hal ini karena setiap periode mahasiswa yang lolos menjadi beswan

djarum adalah 5 orang.

Wawancara mendalam dengan narasumber dari dilaksanakan untuk

menggali image perusahaan (yang merupakan persepsi terhadap corporate

identity simbol, communication dan behavior) dari PT. Djarum ketika

pelaksanaan program Djarum Beasiswa Plus.

Wawancara mendalam ini dilaksanakan karena peneliti hendak

menggali fakta secara medalam mengenai strategi PT. Djarum sehingga

mampu meningkatkan citra PT. Djarum dimata mahasiswa dari universitas

yag telah bekerjasama dengan CSR Djarum Beasiswa Plus.

Sedangkan yang menjadi objeknya yakni kajian dari ilmu komunikasi

khususnya makna usaha dan strategi peningkatan citra PT. Djarum melalui

(29)

19

Penelitian ini akan dilakukan di kantor pusat pemasaran PT. Djarum

yakni di jalan kedungdoro no 34 surabaya. Hal ini karena beberapa alasan,

yakni:

a. Kantor ini merupakan salah satu pusat pemasaran PT. Djarum selain

yang berada di semarang dan kudus yang juga sebagai regulasi jalanya

program Djarum Beasiswa Plus. Sehingga peneliti sangat mudah

menjangkau dan sekali brangkat kiranya bisa mendapatkan banyak

informasi.

b. Tempat berkumpulnya Beswan Djarum (Penerima Beasiswa Djarum).

Hal ini karena disana sengaja dibangun kantor untuk memfasilitasi

penerima beasiswa, sehingga image yang meliputi corporate identity

simbol, communication dan behavior dari PT. Djarum bisa langsung

ditanyakan pada mereka.

3. Jenis dan Sumber Data

Untuk keakuratan data, penelitian ini digali dari beberapa jenis dan

sumber data, antara lain adalah:

a. Jenis data

a) Data primer (Primary Data)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.26 Data primer yang diperoleh

peneliti adalah data mengenai Proses implementasi CSR Djarum

26 Elvinaro Ardianto, Metode Penelitian untuk Public Relations (Bandung: Simbiosa Rekatama,

(30)

20

Beasiswa Plus sebagai bentuk Brand Image PT. Djarum yang bakti

terhadap pendidikan. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

1) Strategi PT. Djarum dalam implementasi CSR Djarum Beasiswa

Plus untuk membentuk Brand Image dimata Public External.

2) Strategi komunikasi CSR Djarum Beasiswa Plus untuk Public

External.

3) Persepsi mahasiswa terhadap pogram Djarum Beasiswa Plus

b) Data sekunder (secondary data)

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulanya oleh peneliti. Data ini diperoleh melalui Studi

kepustakaan dan Website, yaitu melakukan pengumpulan data dengan

membaca dan mempelajari beberapa literatur, materi-materi, laporan

hasil penelitian, jurnal-jurnal, dan sebagainya yang memiliki relevansi

dengan masalah yang diteliti. Data sekunder yang diperoleh peneliti

dalam penelitian ini yaitu:

1) Profil PT. Djarum

2) Awal mula diterapkan program CSR

3) Profil program CSR Djarum Beasiswa Plus

b. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

(31)

21

a) Field Reseach teknik purposifsampling

Dalam hal ini merupakan informan, merupakan orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian.27 Adapun pemilihan informan ditentukan berdasarkan

teknik purposifsampling.

Teknik Purposif Sampling yakni berdasarkan pertimbangan yang

erat kaitannya dengan tujuan penelitian. Penulis memilih informan yang

terlibat langsung dalam program CSR PT. Djarum yaitu : Direktur

Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad,

Pembinan program Djarum Beasiswa Plus Regional Surabaya Totok

Widianto dan Legowo, dan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya,

yakni penerima beasiswa dan tidak.

b) Library Reseach

Penelusuran data dengan menggunakan buku yang ada

diperpustakaan digunakan untuk mencari landasan-landasan teori, tentang

unsur-unsur penelitian ini.

4. Tahap Tahap Penelitian

Tahap tahap pemelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

tahap penelitian secara umum yang terdir atas tahap pra lapangan, tahap

pengerjaan lapangan tahap analisis data.

a. Tahap Pralapangan

27

(32)

22

Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum penelitian dilakukan,

adapun langkah-langkahnya adalah:

1) Menyusun Rancangan Penelitian

Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu menemukan permasalahan yang

dijadikan objek penelitian. Setelah permasalahan ditemukan, peneliti

membuat Concept Note yang kemudian disetujui oleh sekertaris jurusan

hingga menyusun rancangan penelitian dalam bentuk proposal penelitian

yang siap disajikan.

2) Memilih Lapangan Penelitian

Setelah ditemukan permasalahan yang dijadikan objek penelitian dan

sebelum peneliti membuat Concept Note, yang dilakukan peneliti

menemukan lapangan penelitian. Dalam hal ini, timbul ketertarikan dalam

diri peneliti untuk menjadikan PT. Djarum sebagai lokasi penelitian, yakni

dikantor pusat pemasaran Djarum Regional Surabaya yang ada di Jln.

Kedung Doro no 34. Selain karena lokasi ini dirasa representative, PT.

Djarum memiliki perbedaan dalam menjalankan kegiatan CSR nya dengan

perusahaan lain sehingga layak untuk diteliti.

3) Mengurus Perijinan

Setelah proposal penelitian diujikan, peneliti meminta surat izin

penelitian kepada dekan Fakultas Dakwah untuk kemudian diserahkan

kepada informan dari PT. Djarum yang telah dituju.

(33)

23

Sebelum penelitian dilakukan, penulis mempersiapkan alat yang

menunjang jalannya wawancara dan observasi di lapangan. Peneliti

menyiapkan book note, tape recorder, kamera, dll agar hasil yang diperoleh

lebih maksimal.

b. Tahap Pengerjaan Lapangan

Sebelum melakukan wawancara lapangan, penulis melakukan

observasi lapangan terlebih dahulu yakni memahami latar penelitian dan

persiapan diri, meliputi:

Melakukan pendekatan kepada informan dalam penelitian serta

melakukan pengamatan secara langsung seputar data.

1. Membuat pedoman wawancara seputar hal-hal yang ingin diteliti.

2. Berperan sambil Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang valid

dan peneliti mewawancarai informan mengenai Strategi yang digunakan

PT. Djarum dalam implementasi program CSR Djarum Beasiswa Plus.

Setelah tahap lapangan selesai penulis membuat dan menyusun

laporan yang berisi kegiatan yang telah dilakukan dalam bentuk tulisan.

c. Tahap Analisis Data

Tahap ini berarti analisa data hanaya dilakukan setelah semua data

terkumpul mulai dari observasi awal, wawancara awal, wawancara lanjutan,

kroscek data, kesimpulan hasil wawancara, pendokumentasian hingga

kroscek data lanjutan. Melainkan analisa data ini dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan,selama di PT. Djarum dan setelah selsai dilapangan.

(34)

24

masalah dan berlangsung terus hingga penulisan laporan hasil penelitian.28

Observasi Terlibat (partisipatory observation)

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti untuk memperoleh

data kualitatif adalah observasi secara langsung, wawancara secara mendalam dan

observasi. 29 Penjelasanya yakni sebagai berikut :

a. Wawancara mendalam (Depth Interview)

Wawancara mendalam adalah suatu telam teknik dimana seorang

narasumber atau kelompok narasumber mengkomunikasikan bahan-bahan dan

mendorong untuk didiskusikan secara bebas. Wawancara mendalam dapat

dilakukan melalui telepon. Lewat wawancara tersruktur dengan bantuan

kuisioner, hal ini tidak terungkap. Setelah mengadakan wawacara mendalam

terhadap informan.30 Selain wawancara tapi berkali kali dan tapi juga

melakukan observasi langsung atau terlibat langsung di program CSR Djarum

Beasiswa Plus, sehingga akan lebih mudah bagi peneliti mendaptkan data

yang akurat mengenai strategi yag telah dilakukan oleh PT. Djarum.

Wawancara dilakukan dengan Primadi H. Serad sebagai Direktur Program

Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Legowo Kadri sebagai Corporate

Communication PT. Djarum RSO Surabaya (Indonesia Timur), Totok Widjayanto

sebagai Pengasuh Beswan Djarum RSO Surabaya (Indonesia Timur) dan 5 Beswan

djarum UIN Sunan Ampel Surabaya dan 5 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

28

Moch Nazir, Metode Penelitin (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hlm. 211. 29

Elvionaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2010), hlm 161-167.

30

(35)

25

yang pernah mengikuti Open Reqruitment Djarum Beasiswa Plus diambil secara

random.

b. Observasi Terlibat (Partisipatory Observation)

Sebagai metode ilmiah observasi ini bisa diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang

diselidiki.31 Hal ini sangat mudah dilakukan peneliti, karena peneliti sendiri

adalah seorang Beswan Djarum, yakni Mahasiswi yang tergabung dalam

program Djarum Beasiswa Plus, sehingga selama satu 1 peneliti terlibat

langsung di implementasi program tersebut.

a) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data historis yang berisi data social dan

fakta dokumentasi, peneliti mengumpulkan data visual berupa foto-foto.

6. Teknik Analisis Data

Menurut Lexy J. Moeleong, analisis data adalah mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh

data.32

Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Ada tiga aktifitas dalam analisis

data, yaitu:

31

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 199), hlm. 136. 32 Lexy J. Moeleong,

(36)

26

a. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang mucul

dari catatan-catatan tertulis dilapangan. reduksi data berlangsung secara

terus-menerus selama penelitian berlangsung. Adapun hasil dari mereduksi data,

peneliti telah memfokuskan pada bidang strategi implementasi dan

komunikasi Corporate Sosial Responsibility (CSR) program Djarum

Beasiswa Plus dalam membentuksebuah Brand Image PT. Djarum.

1) Display Data (Penyajian Data)

Peneliti menyusun data dalam satu pola hubungan sehingga semakin

mudah dipahami. Jadi display data merupakan sekumpulan informasi

tersususun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Penyajian data biasanya dalam bentuk teks

naratif. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan pada satu bidang kegiatan

CSR PT. Djarum yang berupa program Djarum Beasiswa Plus yakni

Djarum Beasiswa Plus.

2) Konklusi (Penarikan Kesimpulan) Dari Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data Peneliti mulai mencari arti

kesimpulan dari semua isi. Dalam hal ini, peneliti berusaha dan berharap

kesimpulan yang dicapai mampu menjawab rumusan masalah yang telah

dirumuskan sejak awal yang berkaitan dengan kegiatan CSR Djarum

Beasiswa Plus yang telah dilakukan oleh pihak Djarum serta mengenal

(37)

27

7. Teknik Penarikan Keabsahan Data

Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul,

perlu dilakukan pengecekan dan keabsahan data, ketentuan pengamatan dilakukan

dengan teknik pengamatan, rinci dan terus menerus selama proses penelitian

berlangsung yang diikuti dengan kegiatan wawancara serta intensif kepada

subyek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

a. Perpanjangan pengamatan

Penelitian kembali keperusahaan terkait, melakukan pegamatan,

wawancara ulang dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

baru. Dengan perpanjangan pengamatan, hubungan peneliti dengan informan

akan semakin akrab, sehingga secara tidak langsung tidak ada batas dan jarak

lagi, semakin terbuka, timbul saling rasa mempercayai sehingga tidak ada

informasi yang disembunyikan lagi.

b. Triangulasi data

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi ini

adalah:

a. Penelitian melakukan pengecekan tentang hasil dari pengamatan,

wawanicara, observasi, dan dokumentasi. Pengecekan dilakukan

berdasarkan wawancara dengan karyawan PT. Djarum dan masyarakat

sekitar kantor pemasaran serta dari data-data yang ada.

b. Peneliti mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan sesuai dengan

(38)

28

H. SISTIMATIKA PEMBAHASAN

Agar mempermudah penelitian dibutuhkan sistematika pembahasan.

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab

meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari sembilan sub bab antara lain latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

penelitian terdahulu, definisi konsep, metode penelitian dan sistematika

pembahasan.

BAB II : KAJIAN TEORITIS

Membahas tentang kajian pustaka dan kajian teori.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Berisi tentang diskripsi lokasi penelitian, data subjek penelitian dan

diskripsi tentang data penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada analisis data dijelaskan tentang temuan penelitian dan konfirmasi

temuan dengan teori.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan rekomendasi dari

(39)

29

BAB II

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DJARUM BEASISWA PLUS SEBAGAI BRAND IMAGE PT. DJARUM

A. CSR DJARUM BEASISWA PLUS DAN BRAND IMAGE 1. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktik bisnis. Namun itu

bukan amal tetapi itu adalah strategi bisnis inti dari sebuah organisasi. Post et al

dalam solihin menyatakan tanggung jawab social perusahaan merupakan salah

satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku

kepentingan (Stakeholder). Stakeholder disini merupakan orang atau kelompok

yang dapat mempengarui atau dipengarui oleh keputusan, kebijakan maupun

operasi perusahaan. Ada 2 macam, yakni:

1. Inside stakeholder, terdiri atas pemegang saham (Stockholders), para

manajer (managers), karyawan (employees)

2. Outside stakeholder, pelanggan (customers), pemasok (suppliers),

pemerintah (Government), masyarakat local (local Communities) dan

masyarakat secara umum (General public).33

33

(40)

30

Pengertian CSR menurut Steiner dan Steiner (2009) “CSR adalah

tanggung jawab dari suatu korporasi untuk menghasilkan kekayaan dengan

cara-cara yang tidak membahayakan, melindungi atau meningkatkan aset-aset

social (societal assets).34

Dari sekian banyak definisi CSR, salah satu yang menggambarkan CSR di

Indonesia adalah definisi Suharto yang menyatakan bahwa CSR adalah operasi

bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan

perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi

kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dari definisi tersebut,

dapat kita lihat bahwa salah satu aspek yang dalam pelaksanaan CSR adalah

komitmen berkelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal masyarakat

sekitar.

Dalam perkembangannya tiga stakeholder inti diharapkan mendukung

penuh kegiatan Corporate Social Responsibility ini diantaranya adalah:

perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dalam implementasi

program-program Corporate Social Responsibility, diharapkan ketiga elemen tersebut

saling berinteraksi dan mendukung, karenanya dibutuhkan partisipasi aktif

masing masing stakeholder agar dapat bersinergi, untuk mewujudkan dialog

secara komperhensif. Dengan partisipasi aktif dari para stakeholder diharapkan

34

(41)

31

pengambilan keputusan, menjalankan keputusan, dan pertanggungjawaban dari

pelaksanaan CSR akan diemban secara bersama. 35

b. Manfaat CSR (Corporate Social ResponsibilIty) bagi perusahaan

1. Mendongkrak dan mempertahankan reputasi serta citra merek

perusahaan

2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara social, mereduksi resiko

bisnis perusahaan

3. Melebarkan akses sumberdaya bagi operasi social

4. Membuka peluang pasar yang lebih luas.

5. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah

6. Memperbaiki hubungan dengan regulator

7. Meningkatkan produktivitas karyawan

8. Peluang mendapatkan penghargaan.

Dzahro seperti mengemukakan beberapa manfaat CSR bagi perusahaan,

sebagai berikut:

1. Meningkatkan citra perusahaan. Dengan melakukan kegiatan CSR

konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan

yang selalu melakukan kegiatan baik bagi masyarakat

2. Memperkuat “Brand” perusahaan. Melalui kegiatan memberikan

produck knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan

35 Wibisono, Yusuf.

(42)

32

produk secara gratis. Sehingga meningkatkan posisi brand

perusahaan

3. Mengembangkan kerjasama dengan para pemangku kepentingan

4. Dapat membuka relasi dengan pemangku kepentingan

5. Membedakan perusahaan dengan pesaingnya. Karena perusahaan

mampu menonjolkan keunggulan kompratifnya

6. Menghasilkan inovasi dan pembelajaran.

c. Motif CSR (Corporate Social Responsibility)

Selain manfaat yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada satu

perusahaan pun yang menjalankan CSR tanpa memiliki motivasi. Karena

bagimanapun tujuan perusahaan melaksanakan CSR terkait erat dengan

motivasi yang dimiliki. Wibisono menyatakan bahwa sulit untuk menentukan

benefit perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat

menjamin bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR

dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya.36 Oleh karena itu terdapat

beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:

36

(43)

33

Tabel 2.1: Motif Perusahaan dalam Menjalankan Program CSR

Motif Keamanan Motif memenuhi kewajiban

kontraktual

Komitmen Moral

Program dilakukan setelah ada tuntutan masyarakat yang biasanya diwujudkan melalui demonstrasi

Program tidak dilakukan

setelah kontrak

Propaganda kegiatan CSR melalui media massa.

 Wacana CSR

 Propaganda kegiatan

CSR melakukan

media massa

Sumber : Mulyadi (2003, hal 4)

Pada umumnya perusahaan di Indonesia menjalankan CSR atas dasar

memenuhi kewajiban kontraktual, dalam hal ini mematuhi peraturan baik yang

dibuat oleh pemerintah pusat maupun daerah. Secara normatif, idealnya tanpa

adanya protes dan kewajiban kontraktual, perusahaan seharusnya berusaha

memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan.Ide

mengenai konsep CSR juga dilandasi pemikiran demikian.37 Secara filantropis

perusahaan seharusnya mendistribusikan keuntungan setelah mereka

memanfaatkan resources di lokasi dimana masyarakat berada.

Hal ini adalah kewajiban moral, namun motif yang didasarkan pada

komitmen moral tersebut masih sebatas wacana dan belum terlihat nyata.

Mulyadi dalam tulisan yang berjudul Pengelolaan Program Corporate Social

37

(44)

34

Responsibilty: Pendekatan, Keberpihakan, dan Keberlanjutannya. Membagi

stakeholders berdasarkan kepentingannya.

Tabel 2.2 Kepentingan Stakeholders dalam Pelaksanaan Program CSR

Perusahaan Pemerintah daerah LSM Masyarakat

 Keamanan

Sumber : Mulyadi (2003, hal 5)

Dalam konteks hubungan kemitraan antara pemerintah dengan

perusahaan, pemerintah daerah mengharapkan agar program-program CSR bisa

membantu menyelesaikan permasalahan sosial, seperti masalah pengangguran,

kemiskinan, masalah pendidikan, kesehatan, perumahan. Selain itu

menyelesaikan masalah lingkungan yang dihadapi pemerintah daerah.Hal ini

menunjukan bahwa perusahaan swasta dituntut untuk membantu pemerintah

daerah untuk mendukung program pembangunan regional yang

diimplementasikannya.

Pemerintah yang menjadi penanggung jawab utama dalam

mensejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan tidak akan

menanggung beban tersebut jika dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan

partisipasi, salah satunya yang paling potensial adalah dari perusahaan, agar

akselerasi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa

(45)

35

2. BRAND IMAGE (CITRA MEREK) a. Pengertian brand image (citra merek)

Brand image pada setiap perusahaan selalu dianggap penting karena dapat

membantu perusahaan tersebut untuk memposisikan diri mereka, pasar dan juga

memperahankan konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen sering mengartikan

produk yang memiliki brand yang baik sebagai produk yang berkualitas baik

pula. Keterkaitan konsumen pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi

pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikanya

sehingga akan terbentuk citra merek (brand image).Brand image yang baik akan

mendorong untuk meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan reputasi

produk dan perusahaan dimata masyarakat. Untuk lebih jelasnya beberapa ahli

mengungkapkan pendapatnya mengenai brand image.38

Pengertian brand image menurut Tjiptono adalah deskripsi tentang asosiasi

dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Menurut solihin, brand image

adalah segala sesuatu tentang merek suatu produk yang dipikirkan, dirasakan dan

divisualisasikan oleh konsumen. Menurut Cristina Whidya Utami, Brand image

adalah serangkaian asosiasi yang biasanya diorganisasikan diseputar beberapa

tema yang bermakna.39

Jadi brand image adalah serangkaian deskripsi tentang asosiasi dan

keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Brand image dari suatu produk

38

Sonia Rachman, Pengaruh Event Experie e A ara Djaru Bla k Mild Ur a Culture Terhadap Brand image Djarum Black Mild pada PT. Djarum di Bandung (universitas widyatama, 2007), hlm. 20-30.

(46)

36

yang baik akan mempertahankan produk tersebut untuk terus bertahan ditengah

masyarakat. karena itu pentng bagi perusahaan untuk selalu menjaga Brand image

perusahaanya agar selalu mendapat kepercayaan konsumen.

Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang

muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi

tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra

tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berfikir

tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan: jenis,

dukungan, kekuatan, dan keunikan.40 Menurut Fandi Tjiptono citra merek (Brand

image) yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu.41 Menurut Kotler, citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang

dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam

memori konsumen.42 Citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait

dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Citra merek

merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang

terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.

40

Shimp, A. Terrence. Periklanan dan promosi Edisi 5 jilid 1, 2003, hlm. 23 41

Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, 2007, hlm. 168.

(47)

37

b. Manfaat Brand image

Brand image juga mempunyai berbagai manfaat bagi perusahaan, seperti

dikemukakanya oleh Rangkuti43 yaitu: Beberapa keuntungan dengan

terciptanya brand image yang kuat adalah:

1. Peluang bagi produk/merek untuk terus mengembangkan diri dan

memiliki prospek bisnis yang bagus.

2. Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang bagus.

3. Menciptakan loyalitas konsumen

4. Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil dikenal

dan diingat oleh konsumen,

5. Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek

dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan/keunikan baru yang diciptakan

perusahaan akan mudah dikenali konsumen.

6. Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.

7. Meminimumkan kehancuran/kepailitan perusahaan.

8. Mempermudah mendapatkan investor baru guna mengembangkan

produk.44

Jadi Brand image merupakan elemen yang sangat penting bagi perusahaan

didalam menjalankan aktivitas pemasaranya. Brand image suatu produk yang

baik akan menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut dibandingkan

membeli produk sejenis dari perusahaan lain, oleh karena itu perusahaan harus

43 Ibid., hlm. 17.

44

(48)

38

dapat mempertahankan dan meningkatkan Brand image yang sudah positif

dibenak konsumen.

c. Tolak ukur Brand image

Secara sederhana citra merek bisa dikatakan sekumpulan asosasi yang

terbentuk pada benak konsumen. Hal ini tentunya bisa dari hasil komunikasi

pemasaran atau pengalaman dari orang yang sudah membeli merek tersebut. Jadi

persepsi konsumen sangat dipengarui oleh citra merek. Hal itulah yang membuat

konsumen mau mencoba produk. Akan tetapi bagi konsumen sebagai pengguna

produk tersebut semua itu bisa bertambah kuat dan lemah karena hasil dari

pengalamn diri sendiri. Pengalaman inilah yang menjadi hal yang terpenting

dalam membentuk citra merek. Tentunya image yang timbul diusahakan sebisa

mungkin bisa membuat produk atau merek tersebut dipersepsikan berbeda dari

pesaing.

Menurut Keller yang dikutip oleh Tri Ari Prabowo mengatakan bahwa

terdapat tiga hal yang dapat membedakan citra merek antara berbagai merek yang

dievaluasi oleh konsumen yang dapat meningkatkan kemungkinan untuk

melakukan keputusan pembelian terhadap suatu merek, yaitu:

a. Favorbility of brand association, dimana konsumen percaya bahwa merek

suatu produk dapat memiliki manfaat bagi mereka. Indikatornya adalah

variasi produk (variasi model, vaiasi warna, variasi ukuran), harga

terjangkau dan kompetitif, percaya diri konsumen.

b. Strengh of brand association, merupakan kekuatan asosiasi suatu merek

Gambar

Tabel 1.1 : Kajian penelitian terdahulu
Tabel 2.1: Motif Perusahaan dalam Menjalankan Program CSR
Tabel 2.2 Kepentingan Stakeholders dalam Pelaksanaan Program CSR
Gambar 1 : Kerangka kerja analisis strategi CSR Djarum Beasiswa Plus berdasarkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sejauhmana hubungan antara program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap peningkatan citra perusahaan di kalangan mahasiswa USU..

Dari analisis tersebut diperoleh bahwa fungsi Public Relations PT Djarum dalam meningkatkan corporate image melalui Djarum Foundation Bakti Olahraga Beasiswa Bulutangkis

Djarum dengan tujuan untuk ikut serta dalam pembangunan pendidikan di Indonesia sebagai tanggung jawab sosialnya, khalayak sasaran yang dipilih yaitu mahasiswa, sosialisasi program

Tanggung jawab sosial atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk bantuan yang diberikan Djarum Foundation di bidang

Hubungan strategi CSR perusahaan terhadap implementasi CSR dapat diketahui dari nilai probabilitas (Sig) untuk seluruh hubungan variabel strategi CSR perusahaan dengan

Dampak atas dilakukannya CSR bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, memberikan modal

Program CSR yang menjalin hubungan dengan pendidikan ini bisa dikatakan menguntungkan kedua belah pihak yang bersangkutan, akademisi serta pihak perusahaan. Banyak tujuan

1.4 Manfaat Makalah ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang implementasi CSR di Indonesia, memberikan panduan bagi perusahaan dalam merancang program CSR yang efektif, mendorong