• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INSTRUMEN PENGENALAN POTENSI BAHAYA BERDASARKAN JOB SAFETY ANALYSIS PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN INSTRUMEN PENGENALAN POTENSI BAHAYA BERDASARKAN JOB SAFETY ANALYSIS PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

S1 Studies Program Public Health Faculty of Health Dian Nuswantoro University

Semarang 2010

ABSTRACT

Francisca Rosa Agustin

INTRODUCTION INSTRUMENT DESIGN BASED ON THE POTENTIAL HAZARD TO JOB SAFETY ANALYSIS BREAKER MAINTENANCE WORK FORCE (PMT) (With a Case Study in PT. PLN (Persero) UPT Semarang)

Potential hazards and risk never leaving the work environment, whether in the form of physical factors, chemical, biological, ergonomic or psychological. From the initial survey was conducted that resulted in PT PLN (Persero) UPT Semarang yet there is a potential hazard recognition instrument. PT PLN (Persero) UPT Semarang is one of the PLN units that have roles and responsibilities for managing or operating systems, including electrical power in the maintenance of the unit - unit. Routine maintenance is maintenance performed power breaker unit (PMT). This study aims to observe the data available with the existing situation on the ground and also to analyze the potential danger of maintenance work PMT. Kind of research is a qualitative descriptive study with interviews and observation methods directly to the field. Interviews were conducted with 5 workers are workers who perform maintenance work PMT. As for crosscheck in this study is Supervision relay K3 Master and Expert, Based on the research produced an Instrument Introduction Potential Hazards at Work PMT. This instrument contains the work process, potential hazards and risks in the workplace and also contains the control and prevention of potential hazards and risks. The advice given to the company is adding the company should document the risk / danger that exists and also how to control the risk / danger. And increase and improve the APD is less than or damaged.

(2)

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

2010

ABSTRAK

Francisca Rosa Agustin

DESAIN INSTRUMEN PENGENALAN POTENSI BAHAYA BERDASARKAN JOB SAFETY ANALYSIS PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) (Dengan Studi Kasus PT. PLN (Persero) UPT Semarang)

Potensi bahaya dan risiko tidak pernah lepas dari lingkungan kerja, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik atau psikologi. Dari survey awal yang sudah dilakukan dihasilkan bahwa di PT PLN (Persero) UPT Semarang belum ada suatu instrument pengenalan potensi bahaya. PT PLN (Persero) UPT Semarang adalah salah satu unit PLN yang memiliki peran dan tugas untuk mengelola semua sistem atau operasi tenaga listrik termasuk dalam pemeliharaan unit – unitnya. Pemeliharaan rutin yang dilakukan adalah pemeliharaan unit pemutus tenga (PMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi data yang ada dengan keadaan yang ada di lapangan dan juga untuk menganalisa potensi bahaya pada pekerjaan pemeliharaan PMT. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara dan observasi langsung ke lapangan. Wawancara dilakukan dengan 5 pekerja yang merupakan pekerja yang melakukan pekerjaan pemeliharaan PMT. Sedangkan untuk crosscheck dalam penelitian ini adalah Supervisi Gardu Induk dan Ahli K3, Berdasarkan dari penelitian dihasilkan sebuah Instrument Pengenalan Potensi Bahaya pada Pekerjaan PMT. Instrument ini berisi tentang proses kerja, potensi bahaya dan risiko di lingkungan kerja dan juga berisi tentang pengendalian dan pencegahan potensi bahaya dan risiko. Adapun saran yang diberikan kepada perusahaan adalah hendaknya perusahaan menambahkan dokumen tentang risiko / bahaya yang ada dan juga cara pengendalian risiko / bahaya. Serta menambah dan memperbaiki APD yang kurang ataupun rusak. .

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya fisik yang dapat terjadi pada tenaga kesehatan gigi dan upaya pengendalian yang dilakukan serta

Didapat bahwa potensi bahaya yang sering terjadi di pertambangan batu adalah tersengat listrik pada saat operator menyalakan mesin chruser untuk memulai stone chrushing,

Selanjutnya mensupervisi pekerjaan, pengecekan pekerjaan kemudian juga menrecord pekerjaan dan memastikan bahwa pekerjaan tidak ada masalah dan juga untuk menjaga

Pelaksanaan JSA oleh pekerja di PT. Tambang Yokodelta Matungkas Minahasa Utara untuk analisis potensi bahaya sudah baik. Dari hasil wawancara yang dilakukan, peneliti

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data sesuai dengan keadaan di lapangan untuk mengetahui potensi yang ada di lokasi perencanaan pembangunan PLTMH.. Data yang diambil

Dalam pelakasanaanya PT XYZ melibatkan banyak tenaga fisik dan juga alat berat. Hal ini membuat PT XYZ menjadi sebuah industri yang memiliki banyak sumber bahaya. Berdasarkan data historis tahun 2019-2021, telah terjadi sebanyak 15 kecelakaan kerja, yang terdiri dari 12 kasus di bagian produksi, 1 kasus di bagian office, 1 kasus di bagian finishing, dan 1 kasus di bagian konstruksi. Terlihat bahwa walaupun sudah diterapkannya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) masih ada sumber bahaya yang bisa menyebebkan kecelekaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber bahaya yang ada dengan metode HAZOP (Hazard and Operability) agar risiko yang ada, dapat dikendalikan dengan usulan perbaikan yang diberikan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian kali ini adalah, ditemukannya 27 kemungkinan bahaya, yang dikelompokkan menjadi 14 sumber bahaya berdasarkan kegiatan kerja, alat dan mesin yang ada. 14 sumber bahaya yang ditemukan terdiri dari 7 sumber bahaya tingkat tinggi, 4 sumber bahaya tingkat sedang, dan 3 sumber bahaya tingkat rendah. Tingkat sumber bahaya tersebut di dapatkan dari level likelihood, dan level severity yang dikombinasikan menjadi risk score yang nantinya ditentukan tingkat risikonya pada risk matrix diagram. Setelah diketahui sumber bahaya dan tingkat risikonya, maka masing-masing sumber bahaya di analisis bagian, penyimpangan, penyebab, konsekuensi, dan tindakannya. Setelah dilakukan analisis maka didapatkan pengendalian risiko berupa usulan perbaikan dengan cara, penggantian lampu pada bagian pengelasan, penambahan tempat duduk pada mesin CNC Z3000, penempatan posisi fan yang strategis, memperbaharui working instruction yang sudah rusak, perapihan area kerja, edukasi terkait K3, dan melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, serta menganalisa potensi bahaya pada aktivitas perbaikan mesin/peralatan produksi di Departemen Preventive Maintenance dengan menggunakan pendekatan