Layanan Bimbingan dan
Konseling Berbasis Gender
oleh : Sigit Sanyata
Pelatihan Sadar Gender Untuk Mengoptimalkan Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
STANDAR KOMPETENSI
KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
• Landasan Hidup Religius
• Landasan Perilaku Etis
• Kematangan Emosi
• Kematangan Intelektual
• Kesadaran Tanggung Jawab Sosial • Kesadaran Gender
• Pengembangan Pribadi
• Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis)
• Wawasan dan Kesiapan Karir
• Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Kesadaran Gender untuk Siswa SLTP
• Pengenalan : Mengenal peran-peran sosial sebagai laki-laki atau perempuan.
• Akomodasi : Menghargai peranan diri dan orang lain sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
• Tindakan : Berinteraksi dengan lain jenis
Kesadaran Gender untuk Siswa SLTA
• Pengenalan : Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan.
• Akomodasi : Menghargai keragaman
peran laki-laki atau perempuan sebagai aset kolaborasi dan keharmonisan hidup.
Isu layanan BK berkaitan dengan
gender
• Hubungan yang setara (Egalitarian Relationship)
• Personal memiliki posisi politis dalam masyarakat (The Personal is Political)
Bimbingan dan Konseling Gender
• Memasukkan isu gender dalam proses layanan bimbingan dan konseling
• Memahami sistem dan lingkungan sosial di mana layanan akan diberikan
• Pemberdayaan terhadap subyek layanan BK dan masyarakat
• Pengarusutamaan gender
Kompetensi Guru BK/Konselor
• Memiliki pemahaman dan kesadaran terhadap kesetaraan gender
• Memiliki perspektif multikultural
• Memiliki keyakinan dan sikap; pengetahuan ;
keterampilan dan strategi intervensi dalam hal layanan BK berperspektif gender
• Konselor mampu menekankan pada pemahaman
individu dan pengaruhnya terhadap perkembangannya. Perubahan individu diharapkan dapat berpengaruh
Peran Konselor
• Konselor membantu klien untuk menganalisis peran gender dengan tujuan mengeksplorasi berbagai dampak dari peran gender yang
selama ini menjadi keyakinannya
• Konselor mempunyai berbagai orientasi
teoretik yang berkaitan dengan tidak memihak pada salah satu gender (gender fair),
Peran Konselor
• Konselor bertanggungjawab pada isu personal dan sosial, dimana kedua aspek saling
Pendekatan yang digunakan
• konseling yang efektif adalah bergantung pada kualitas hubungan antara konseli dengan
konselor
• Pentingnya kualitas hubungan konselor
dengan klien ditunjukkan melalui kemampuan konselor dalam kongruensi (congruence),
Pendekatan yang digunakan
• pada dasarnya yang terbaik untuk saat ini adalah konsep yang diajukan oleh Rogers dalam bukunya
Client-Centered Therapy. Artinya, pendekatan
person centered therapy masih menjadi
pendekatan yang efektif dipakai dalam proses konseling.
• Memakai pendekatan multimodal; contohnya tidak hanya menggunakan pendekatan kognitif-behavior tetapi juga intervensi dan advokasi
Beberapa teknik dan strategi konseling
• Pemberdayaan
• Keterbukaan
• Menganalisis peran gender
• Intervensi pemahaman peran gender
• Bibliotherapy
• Latihan untuk asertif
• Reframing dan relabeling