• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR

BIMBINGAN DAN

KONSELING

OLEH :

(2)

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN

KONSELING

Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada

individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank Perso, dalam Prayitno & amti, 2008)

Bimbingan membantu individu untuk memahami dan

(3)

Bimbingan membantu setiap individu untuk

lebih mengenli berbagai informasi tentang

dirinys sendiri (Chiskolm, dalam McDaniel,

1959)

Bimbingan adalah bagian dari proses

pendidikan yang teratur dan sistematik guna

membantu pertumbunhan anak muda atau

kekuatannya

dalam

menentukan

dan

mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada

akhirnya ia dapat memperoleh

pengalaman-pengalaman

yang

dapat

memberikan

(4)

• Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik (Smith, dalam McDaniel, 1959)

(5)

Bimbingan membantu seseorang agar menjadi berguna, tidak sekedar mengikuti kegiatan yang berguna. (Tiedeman, dalam Bernard & Fullmer, 1969) • Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari

keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupannya sepeunuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi. (Mortensen & Schmuller, 1976)

(6)

Bimbingan

sebagai

pendidikan

dan

perkembangan yang menekankan proses belajar

yang sistematik (Mathewson, dalam Bernard &

Fullmer, 1969)

(7)

Rumusan 1 (Parson, dalam Jones, 1951) • Bimbingan diberikan kepada individu

Bimbingan mempersiapkan individu untuk memasuki suatu jabatan

Bimbingan menyiapkan individu agar mencapai kemajuan dalam jabatan

Rumusan 2 (Dunsmoor & Miller, dalam McDaniel, 1959) • Bimbingan berusaha membantu individu

Bimbingan berusaha memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan yang tersedia yang meliputi kesempatan pendidikan, jabatan

Bimbingan dilakukan secara sistematik

(8)

Rumusan 3 (Chiskolm, dalam McDaniel, 1959)

Bimbingan membantu setiap individu

Bimbingan berusaha agar klien memahami diri

sendiri

Rumusan 4 (Lefever, dalam McDaniel, 1959)

Bimbingan merupakan bagian dari prosex

pendidikan

Bimbingan dilakukan secara teratur dan sistematikBimbingan diberikan kepada anak muda

Bimbingan menentukan dan mengarahkan dirinya

sendiri

Bimbingan berusaha agar klien memperoleh

(9)

Rumusan 5 (Smith, dalam McDaniel, 1959)

Bimbingan merupakan suatu proses layanan

Bimbingan memberikan bantuan kepada

individu

Bimbingan bertujuan agar klien memperoleh

pengetahuan dan keterampilan

Bantuan yang diberikan memalui bimbingan

digunakan untuk membuat pilihan-pilihan,

rencana-rencana

dan

interpretasi-interpretasi.

(10)

Rumusan 6 (Crow & Crow, 1960)

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan

seseorang laki-laki atau perempuan

Bimbingan beruguna agar klien memiliki kepribadian

memadai dan terlatih dengan baik

Bantuan melalui bimbingan diberikan kepada individu Bimbingan untuk klien sembarang usia

Bimbingan bertujuan agar klien memperoleh

kemandirian dalam membuat rencana dan membuat keputusan-keputusan

Bimbingan bertujuan agar klien bertanggung jawab

terhadap keputusan-keputusan yang dibuat.

Rumusan 7 (Tiederman, dalam Bernerd & Fullmer, 1969)

(11)

Rumusan 8 (Mortensen & Schmuller, 1976)

Bimbingan

merupakan

bagian

dari

keseluruhan usaha pendidikan

Bimbingan

menyediakan

berbagai

kesempatan

Bimbingan dilakukan oleh orang yang ahli

Bimbingan mengembangkan kemampuan

secara optimal

Bimbingan

sesuai

dengan

ide-ide

(12)

Rumusan 9 (Bernar & Fullmer, 1969)

Bimbingan itu dilakukan degan berbagai

cara

Bimbingan itu dilakukan untuk

meningkatkan perwujudan diri

Bimbingan itu diberikan kepada individu

Rumusan 10 (Mathewson, dalam Bernard &

Fulmer, 1969)

Bimbingan merupakan pendidikan dan

perkembangan

(13)

Rumusan 11 (Jones, dkk, 1970)

Bimbingan merupakan proses bantuan • Bimbingan diberikan keada individu

• Bimbingan bertujuan agar klien dapat membuat pilihan-pilihan dan keputusan secara bijaksana

• Bimbingan dilaksanakan berdasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi bahwa setiap individu mempunyai hak dan kewajiban memilih jalan hidupnya sendiri

• Dalam memilih jalan hidupnya itu, individu tidak boleh mencampuri hak orang lain

(14)

Unsur-unsur pokok bimbingan

1. Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses. Ini berarti

bahawa pelayanan bimbingan bukan sesuatu yang sekali terjadi, melaikan melalui liku-liku tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayan ini.

2. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. “Bantuan” tidak diartikan sebagai bantuan materiil (sepeeti uang, hadiah, sumbangan dan lain-lain), melaikan bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing.

3. Bantuan itu diberikan kepada individu, baik perorangan maupun kelompok. Sasaran pelayanan bimbingan adala orang yang diberikan bantuan, baik orang seorang secara individual ataupun secara kelompok.

(15)

5. Bimbingan dilaksanakan dengan menggunakana berbagai bahan, interaksi, nasihat atau gagasan, serta alat-alat tertentu baik yang berasal dari klien sendiri, konselor maupun dari lingkungan.

6. Bimbingan tidak hanya diberikan untuk kelompok-kelompok umur tertentu saja, tetapi meliputi semua usia, meulai dari anak-anak, remaja dan orang dewasa. Dengan demikian bimbingan dapat diberikan semua lingkungan kehidupan, di dalam keluarga, di sekolah dan di luar sekolah.

(16)

8.

Pembimbing

tidak

selayaknya

memaksakan

keinginan-keinginannya

kepada klien karena klien mempunyai

hak dan kewajiban untuk menentukan

arah

dan

jalan

hidupnya

sendiri,

sepanjang dia tidak mencampuri hak-hak

orang lain.

(17)

4 elemen kunci terkait dengan

bimbingan

1. Bimbingan melibatkan bantuan

2. Bimbingan dipersonalisaskan

3. Bimbingan berusaha meningkatkan

pemahaman diri

(18)

Dalam penerapannya di sekolah, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan

• Adanya organisasi bimbingan di mana teradapat pembagian tugas peranan dan tanggung jawab yang tegas di atara para petugasnya.

(19)

Adanya personil yang terlatih untuk

melaksanakan

program-program

tersebut di atas, dan dilibatkannya

seluruh

staf

sekolah

dalam

pelaksanaan bimbingan

Adanya fasilitas yang memadai, baik

fisik maupun non (suasana, sikap

dan sebagainya)

Adanya kerja sama yang

sebaik-baiknya antara sekolah, keluarga,

lembaga-lembaga di masyarakat,

baik

pemerintah

dan

(20)

Pengertian konseling

konseling adalah kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendi oleh yang bersangkutan, di mana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu. Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahya sendiri tanpa bantuan (Jones, 1951)

(21)

Suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang terlatih dan berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi (Maclean, dalam Sherzer & Stone, 1974)

Suatu proses dimanakonselor membantu konseli membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesaian yang perlu dibuatnya (Smth, dalam Sertzer & Stone, 1974)

(22)

Suatu rangkaian pertemuan langsung

dengan individu yang ditujukan pada

pemberian bantuan kepadanya untuk

dapat menyesuaiakan dirinya secara

lebih efektif dengan dirinya sendiri dan

dengan lingkungannya (McDanie, 1956)

Proses dalam mana konselor membantu

konseli membuat interpretasi-interpretasi

tentang fakta-fakta yang berhubungan

dengan

pilihan,

rencana

atau

(23)
(24)

• Membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang (Blocher, dalam Shertzert &Stone, 1974

(25)

Proses mengenai seseorang individu yang

(26)

Ciri-ciri pokok konseling

Konseling melibatkan dua orang yang

(27)

Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada

dimensi verbal, yaitu konselor dan klien saling berbicara.

Interaksi antara konselor dan klien berlangsung

dalam waktu yang relatif lama dan terarah kepada pencapaian tujuan.

Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya

perubahan pada tingkah laku klien,

Konseling merupkan proses yang dinamis, di mana

individu klien dibantu untuk dapat mengembangkan

dirinya, mengembangkan

kemampuan-kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi

Konseling didasari atas penerimaan konselor secara

(28)

Tujuan bimbingan dan

konseling

Hamrin & Clifford, dalam Jones, 1951)

Agar individu dapat:

Membuat pilihan-pilihan

Embuat penyesuaian-penyesuaian

Membuat interpretasi-interpretasi

Broafshow dalam Mc.Daniel, 1956

Mempekuat fungsi-fungsi pendidikan

Shoben, dlam Bernard & Fullmer, 1969)

Membnatu orang agar menjadi insan yang

(29)

Colleman, dalam Thomson & Rudolph, 1983 Bimbingan dan konseling bertujuan:

Memberikan dukungan

• Memberikan wawasan, pandangan, pemahaman, keterampilan dan alternatif baru

• Mengatasi permasalahan yang dihadapi Thompson & Rudolph, 1983

Bimbingan dan konseling bertujuan agar klien:

Mengikuti kemauan-kemamuan/saran-saran konselorMengadakan perubahan tingkah laku secara positifMelakukan pemecahan masalah

Melakukan pengambilan keputusan, pengembangan

kesadaran

(30)

Bimbingan dan konseling bertujuan membnatu

peserta

didik

mencapai

tugas-tugas

perkembangan

secara

optimal

sebagai

makhluk Tuhan, sosial dan pribadi. Lebih lanjut

tujuan bimbingan dan konseling adalah

membantu individu dalam mencapai:

a. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk

Tuhan

b. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam

masyrakat

c. Hidup bersama dengan individu-individu lain

d. Harmoni antara cita-cita mereka dengan

(31)

Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah iralah agar peserta didik, dapat:

Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal

mungkin

Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiriMengatasi kesulitan dalam memahami

lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosio-ekonomi, dan kebudayaan

Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan

memecahkan masalahnya

Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemamluan,

minat dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan

Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di

(32)

Bimbingan

dan

konselng

bertujuan

membantu peserta didik agar memiliki

kompetensi mengembangkan potensi dirinya

seoptimal mungkin mewujudkan nilai-nilai

yang

terkandung

dalam

tugas-tugas

perkembangan yang harus dikuasainya

sebaik mungkin. Pengembangan potensi

meliputi tiga tahapan, yaitu: pemahaman

(awareness),

sikap

dan

penerimaan

(33)

Asas-asas bimbingan dan

konseling

1. Asas kerahasiaan

2. Asas kesukarelaan

3. Asas keterbukaan

4. Asas kegiatan

5. Asas kemandirian

6. Asas kekinian

7. Asas kedinamisan

8. Asas keterpaduan

9. Asas kenormatifan

10.Asas keahlian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dimaksud untuk menganalisis Biaya operasional kendaraan (BOK) dan persepsi penumpang berdasarkan Ability To Pay (ATP), Willingness To Pay (WTP)

1) Pembinaan pemain usia dini Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, penulis mengetahui pelaksanaan pembinaan pemain usia dini melalui SSB di kota

(m.1343H) yang merupakan guru Sheikh Yasin al-Fadani sendiri), Maka saya mengumpulkan sebanyak empat puluh Hadith dari empat puluh kitab dengan sanad-sanadku dalam

1 Dengan menggunakan Blok Aljabar dengan model pembelajaran Course Review Horay saya menjadi lebih memahami materi faktorisasi bentuk aljabar. 2 Saya lebih percaya diri

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kontrol yang didesain memiliki rangkaian yang lebih sederhana, konsumsi energi yang lebih efisien, dapat digunakan untuk

Dengan mengetahui intelegensinya,seseorang dapat dikategorikan sebagai orang yang pandai atau cerdas (jenius), sedang, atau bodoh (idiot)Jadi selain faktor

Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelompok yang setara pada kelas yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran konflik

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan asumsi bahwa adanya keterkaitan yang erat antara harga, kualitas pelayanan jasa dan