• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Loundry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Loundry"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RSUD TANI DAN NELAYAN

KABUPATEN BOALEMO TERBIT TANGGAL

DISUSUN OLEH : RUSLI BADU

PENANGGUNG

SANITARIAN / JAWAB BAGIAN HOUSE KEEPING DISETUJUI OLEH :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

BAGIAN HOUSE KEEPING ( UNIT LOUNDRY )

PENCUCIAN LOUNDRY

Pengertian : Proses pencucian dengan air

Tujuan : - Menghilangkan noda - Menghilangkan kotoran - Melemaskan kain - Desinfeksi

Hasil yang diharapkan : - Linen yang bersih dari kotoran dan noda - Tidak bau, aman dipakai

1. TEMPAT KERJA

a. Bersihkan tempat kerja dan alat sebelum memulai kerja b. Saluran air kotor / limbah harus lancer

c. Buka jendela dan ventilasi lebar-lebar

d. Tempatkan alat pemadam kebakaran ( Fire extingneser ) terlihat mudah digunakan dan aman

e. Atur penempatan sarana kerja dan peralatan kerja sesuai alur kerja. 2. KEBUTUHAN DAN KEGIATAN

a. Cucian kotor, infeksius dan cucian bersih harus terpisah (dalam ruangan yang berbeda) untuk mencegah kontaminasi.

b. Trolly linen bersih dan trolly kotor harus terpisah

c. Alat kerja disusun/ditempatkan rapi agar mudah digunakan dan terkontrol

d. Linen bersih harus tersusun rapi ditempatkan pada ruang khusus R. Linen jangan meletakan/ menaruh bahan yang mudah terbakar di tempat yang tidak terlindung (terutama di ruang linen)

 Dalam rangka pencegahan bahaya kebakaran, tulis peringatan.  Dalam merokok di areal kerja”

 Dalam rangka mengurangi kontaminasi linen bersih dari manusia ditulis pengumuman “ Selain petugas dilarang masuk “

e. Budayakan kebiasaan bersih dan disiplin pribadi kepada setiap petugas f. Chemical (bahan pencuci) disimpan dalam keadaan tertutup

(2)

3. PELAKSANAAN

A. PROSES PENERIMAAN PAKAIAN/LINEN KOTOR 1. Unit kerja ( CS,DFS ) menaruh linen kotor pada chute dalam

2. Petugas loundry mengambil cucian kotor dengan menggunakan trolly linen kotor 3. Angkut linen kotor ke ruang linen kotor untuk disortir

4. Sortir linen menurut : - Warna / tidak warna

- Jenis linen,misal : seperai,over lak laken,handuk - Kadar kotoran

5. Cucian dihitung menurut jenis dan pemiliknya

6. Cucian dicatat pada lampiran yang tersedia tiga rangkap :

Asli untuk loundry

Copy 1 untuk house keeping / unit kerja

Copy 2 untuk bagian penunjang medik

7. Cucian ditimbang sesuai kapasitas mesin untuk dicuci mesin/manual B. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN :

1. Mesin cuci 2. Setrika manual 3. Air

4. Bahan kimia ( alkali,soap/blench/sour/soft/Lysol ) 5. Sikat cuci

C. TAHAP PENGANGKUTAN DAN PENYORTIRAN LINEN 1. Tahap pengangkutan linen kotor :

Tujuan : Mengangkut linen kotor dari chute ke loundry area Alat : Troly khusus linen kotor

Caranya : - Gunakan kantong berbeda untuk linen kotor infeksius dan non inspeksius.

- Cuci kantong linen kotor tiap 2 hari 1x

- Jaga kebersihan area dan hindarkan sisi tajam - Jangan menyeret linen kotor dilantai

- Jangan melindas linen dengan trally linen - Jangan meletakkan linen di area lembab - Trally harus tertutup

2. Tahap penilaian linen/sortir

Definisi : Proses pemisahan linen kotor berdasarkan insfeksius dan Non inspeksius.

Tujuan : Memudahkan proses pencucian

Cara kerja : Pisahkan linen kotor dari yang bersih, Infeksi dari yang non infeksi, Warna dari yang tak berwarna, Jenis bahan

Perlu perhatian : - Jangan menunda pencucian - Jangan mencuci hanya ½ load

- Jangan mencampur dua jenis cucian berbeda D. TAHAP PENCUCIAN

a. Linen non infeksius

Pengertian : Adalah linen kotor atau kersis yang tidak menyebabkanInfeksi.

(3)

Tujuan : - Menghilangkan kotoran/noda. - Melemaskan kain

Persiapan alat : - Mesin cuci - Chemikel - Air

- Takaran chemikel

Cara kerja : - Mesin cuci on sebelum prosedur pencucian mulai - Masukan cucian kotor kedalam drum mesin cuci sesuai

kapasitas mesin cuci.

Selanjutnya mengikuti prosedur / petunjuk pencucian mesin menurut type mesin cuci yang digunakan

.

b. Sop Cucian Infeksius

Definisi : Segala jenis linen kotor yang tercemar ataupun tidak,yang dapat menimbulkan atau menyebabkan infeksi.

Tujuan : - Agar tidak menimbulkan infeksi kepada petugas loundry dan pengguna jasa rumah sakit ( pasien ).

- Membunuh kuman-kuman dan mikroba Persiapan alat dan bahan :

- Bak/ember untuk merendam/menutup - Larutan disenfectan

- Kayu / tongkat pengadu - Sikat

- Perlengkapan pengaman petugas

Cara kerja :

1) Cucian infeksi tidak ternoda.

- Siapkan larutan air dan disenfecta

- Ukuran disinfectan ( Lysol ) ¼ % dari jumlah air - Isi bak / ember ¾ dari kapasitasnya

- Masukan cucian infeksius dalam bak rendaman - Aduk sehingga semua cucian benar-benar terendam - Tutup rapat bak/ember

- Rendamlah selama kurang lebih 3 jam - Angkatlah bila rendaman sudah 3 jam - Tiriskan sementara

- Bila sudah tiris lakukan prosedur pencucian A1 – A4 2) Cucian infeksius dengan noda.

Pengertian : Cucian infeksius dan tercemar cairan tubuh pasien ( darah,nanah,faeces dll ) menempel pada cucian

Tujuan : Membersihkan cucian dari noda darah,faeces dll,agr linen kembali seperti semula dan cucian dapat di pergunakan lagi. Persiapan alat dan bahan :

 Slang air kurang lebih 5 – 10 meter ( sesuai kebutuhan )  Sikat bertangkai panjang ( 1,5 – 2 m )

 Schart masker  Celemek

 Sepatu boot/baju  Sarung tangan Cara kerja :

 Cucian ternoda jangan di aduk-aduk

(4)

 Petugas gunakan : - Masker, Schart, Sepatu boot, Sarung tangan, Topi

 Ambil cucian infeksius satu persatu

 Semprot dengan air kearah dimana noda/kotoran melekat  Gunakan sikat jika kotoran menempel kuat

 Doronglah sikat satu arah kedepan

 Lakukan berulang-ulang sehingga cucian benar-benar tidak ada kotorannya lagi.

 Pisahkan cucian yang sudah disikat kotorannya jadi dua bagian :  * Yang sudah tidak ada noda bandel

 * Yang masih ada noda bandel

 Jangan di campur kembali dalam ember cucian yang belum di bilas.  Jika linen masih kotor tercemar noda sudah selesai dibersihkan,

lakukan prosedur B-1.

 Khusus bagi linen infeksius bernoda bandel harus dilakukan spoting agent.

3) SOP cucian infeksius noda bandel/noda lama.

Pengertian : Semua jenis cucian infeksius terkena noda darah,faices,muntah dan cairan tubuh lainnya yang tidak hilang dengan prosedur B.2

Tujuan : - Menghilangkan noda

- Linen masih bisa dipergunakan Persiapan alat dan bahan :

- Ember besar volume 80 -100 L - Explotis - Sikat halus - Sikat kasar - Sarung tangan - Schart - Masker - Sepatu boot - Meja spooter

Cara kerja : Harus dilakukan spoting agent.

4) SOP SPOTING AGENT

Pengertian : Proses pencucian untuk menghilang noda –noda yang membandel dengan menggunakan bahan-bahan tertentu ( SPOTER )

Tujuan : - Menghilangkan noda-noda membandel

- Mengurangi resiko kerusakan linen karena noda Persiapan alat dan bahan :

- Lihat persiapan alat bahan pada prosedur 3) - Cloren bleach

- Emulsifier - Alkali ( Sabun )

- Oksigent bleach ( Pemutih ) - Air panas

Cara kerja :

 Sikat bagian linen yang ternoda

 Tambahkan emulsifier secukupnya/alkali 5 gram/1 kg cucian  Sikat lagi berulang-ulang

(5)

 Lakukan dengan cermat dan teliti  Pastikan bahwa noda makin menipis

 Langkah berikutnya,pakailah clarin bleach ( linen putus )

 Rendam bahan yang bernoda dalam air panas didalam larutan clorin Bleach

 Tunggu beberapa saat ( kurang lebih 2 jam )  Angkat rendaman linen yang ternoda tersebut

 Bila noda masih membandel,buatlah larutan clarin untuk merendam  Rendam linen noda dalam jangka yang agak lama : kurang lebih 2-3

jam

 Langkah diatas dilakukan jika tidak mempunyai zat-zat exporter khusus

 Lakukan spoting berulang-ulang untuk noda-noda yang membandel  Noda akan hilang secara bertahap

 Jika proses spoting sudah selesai lakukan prosedur A1-A4 5) Mencuci manual.

Pengertian : Proses pencucian yang dilakukan secara manual khusus untuk cucian yang tidak bisa masuk mesin cuci karena bahannya,ukurannya tidak memungkinkan masuk mesin cuci. Termasuk kategori ini : - Keset plastic

- Kesed sabut - Karung - dan lain-lain

Tujuan : Menghilangkan kotoran dan debu pada kesed plastic. Persiapan alat dan bahan :

 Sikat kasur  Slang air  Detergent  Jemuran  Bak rendaman Cara kerja :

 Rendamlah keset yang hendak dicuci selam 1 jam dalam larutan ditigent kemudian di angkat

 Sikat secara merata terutama bagian – bagian yang kotor

 Semprotlah dengan slang air bertekanan agar kotoran dalam serat keset larut.

 Ulangi langkah 2 & 3 sampai kotoran pada keset benar larut  Jika sudah kering tiriskan

 Jemur pada kawat jemuran/matahari

6) SOP pengelompokan cucian infeksi dan non infeksi

Pengertian : Pengelompokan / pemisahan cucian berdasarkan kepada kadar infeksi yang dapat di timbulkannya.

Tujuan : - Mencegah infeksi pada linen non infeksi

- Memudahkan petugas untuk mengolah linen ( cucian ) dengan prosedur masing – masing kelompok

- Menghindari infeksi kepada petugas pencucian - Identifikasi secara dini terhadap bahaya infeksi Persiapan : 1. Masker

2. Schart

(6)

4. Kantong 2 warna ( hitam dan kuning ) Cara kerja : 1. Kumpulkan cucian dalam dua kelompok

2. Infeksius masukan kedalam kantong kuning 3. Non infeksius masukan kedalamkantong hitam 4. Ikat kuat bagian atas plastic

5. Beri tanda bila ada cucian yang sangat infeksius sekali misalnya : terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS,hepatitis B dll.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

- Bagi cucian infeksius yang ternoda cairan tubuh , harus di pisah dengan yang tidak tercemar

- Bagi petugas hati-hati dalam penanganan cucian infeksi. 7) Pakaian khusus loundry

Pengertian : Pakaian yang dipergunakan oleh petugas loundry saat mengerjakan pekerjaan loundry, khusus saat mencuci dan mengolah linen infeksius.

Tujuan : - Melindungi petugas dari infeksiyang disebabakan cucian infeksius.

- Mencegah kontaminasi secara fisik antara petugas dan cucian bersih Persiapan perlengkapan/alat: - Schart / celemek - Sarung tangan - Masker - Tutup kepala

- Sepatu karet ½ betis Prosedur kerja :

a. Pakailah perlengkapan pengaman tubuh ketika akan melakukan pekerjaan :

- Memilih linen kotor - Mencuci linen infeksius - Merendam

- Mencuci manual

b. Selesai melakukan pekerjaan a–d,cucilah tangan dengan sabun/desinfectan c. Pakaian pengaman dibuka secepatnya untuk melakukan pekerjaan loundry

lain

d. Memakai pakaian bersih ketika mengerjakan pekerjaan sebagai berikut : - Membongkar cucian di mesin cuci

- Memasukkan linen di mesin pengering - Melipat - Menyetrika - Menata - Menyusun - Menyimpan - Mendistribusikan

e. Hal-hal yang harus diperhatikan :

- Cuci tangan ketika akan memegang linen bersih - Jangan menyeret linen

- Linen bersih jangan jatuh kelantai

- Usahakan kontak dengan tubuh petugas seminimal mungkain untuk mengurangi kontaminasi

(7)

Definisi : Pengumpulan linen bersih sementara setelah proses pencucian.

Tujuan : Untuk mempermudah identifikasi sebelum linen didistribusikan

Hasil yang diharapkan : Linen bersih yang siap pakai sesuai dengan fungsinya dan dalam jumlah yng cukup.

Persiapan alat : - Ruangan tertutup dan ventilasi cukup - Rak stainless anti karat

Cara kerja :

- Cuci tangan sebelum memegang linen bersih

- Pastikan semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering - Pertama masuk,pertama keluar

- Simpan stock cadangan

- Jangan menggunakan bahan berkarat untuk tempat penyimpanan - Jangan mencampur linen

- Jangan menyimpan peralatan / bahan kimia dalam ruang linen F. DISTRIBUSI LINEN

Definisi : Proses supply linen bersih siap pakai kelantai-lantai perawatan dan unit-unit pelayanan RS yang menggunakannya.

Tujuan : Mencukupi keperluan linen bersih dalam stock yang cukup sesuai kebutuhan.

Persiapan alat : - Trally linen bersih - Ballpoint

- Buku bon cucian

Cara kerja : - Siapkan trolly dan bon cucian - Identifikasi penulis linen

- Kelompokan menurut jenis dan ukuran - Masukan pada trally linen yang sudah dicatat - Susun per/lantai perawatan

- Selesai menyusun trally ditutup bagian atasnya

- Kirimkan kelantai-lantai/unit-unit yang memerlukan sesuai dengan daftar cucian

- Ditempat penyetoran serahkan kepada petugas penerima HK/CS

- Cocokan dengan daftar

- Jika sudah cocok kedua belah pihak menandatangani daftar - Catat bila ada kekurangan/kekeliruan.

Tilamuta, April 2008 Penanggung jawab Sanitarian/ Pj. House Keeping BP-RSUD Tani Dan Nelayan

Kabupaten Boalemo

RUSLI BADU NIP 940 001 564

(8)

MENCUCI LINEN

JENIS PEKERJAAN : MENCUCI LINEN KOTOR Alat kerja :

- Mesin cuci

- Hand ironer ( setrika tangan ) - Ember

- Timbangan - Sikat manual Alat-alat pelindung diri :

- Sepatu boat karet,sandal gloves,masker - Schorrt,tutup kepala

Ketentuan bekerja diruang laundry

1. Ciptakan suasana kerja yang harmonis

2. Minumlah susu,kacang ijo / extra fooding setiap hari 3. Taatilah peraturan K 3

4. Dilarang bercanda dengan segala bentuknya 5. Dilarang makan apapun sambil bekerja 6. Dilarang merokok

7. Dilarang sneezing di areal kerja

8. Dilarang menggaruk bagian anggota tubuh saat bekerja 9. Dilarang meludah disembarangan tempat

10. Buang sampah pada tempat yang telah disediakan Persiapan pekerjaan

1. Buka pintu dan jendela ventilasi ruang kerja 2. Bersihkan ruang kerja sebelum dan setelah kerja 3. Periksa mesin-mesin dan komponen-komponennya 4. Bersihkan filter mesin pengering dari debu cucian 5. Bersihkan comp sabun mesin cuci

6. Periksa rel mesin mangler pastikan berputar dengan lancer 7. Pastikan semua mesin bebas dari debu

8. Hidupkan panel kontak-kontak listrik untuk mesin-mesin 9. Periksa kran-kran air apakah air mengalir dengan lancer 10. Bersihkan bak dan ember untuk merendam

PROSES PEKERJAAN :

B.

Proses penerimaan pakaian/linen kotor

5. Unit kerja ( CS,DFS ) menaruh linen kotor pada chute dalam

6. Petugas loundry mengambil cucian kotor dengan menggunakan trolly linen kotor 7. Angkut linen kotor ke ruang linen kotor untuk disortir

8. Sortir linen menurut : - Warna / tidak warna

- Jenis linen,misal : seperai,over lak laken,handuk - Kadar kotoran

5. Cucian dihitung menurut jenis dan pemiliknya

6. Cucian dicatat pada lampiran yang tersedia tiga rangkap :

Asli untuk loundry

Copy 1 untuk house keeping / unit kerja

Copy 2 untuk bagian penunjang medik

7. Cucian ditimbang sesuai kapasitas mesin untuk dicuci mesin/manual

C.

Proses perendaman

(9)

Rendaman khusus dilakukan untuk linen sbb : 1. Cucian kotor berat ( heavy soiled linen ) 2. Cucian kotor infeksius ( infection soiled linen ) Cucian kotor berat

- Sebelum direndam dilakukan soaking terlebih dahulu - Siapkan air panas dengan larutan alkali 0,6 gr/liter air - Aduk rata larutan

- Masukan linen yang hendak di rendam - Rendam linen + 3 jam

- Setelah + 3 jam angkat dan tiriskan Cucian kotor infeksius

- Siapkan air dengan larutan Lysol ¼ % dari jumlah air ( 250 c : 100 liter air )

- Aduk rata larutan

- Masukan linen kotor infeksius

- Pastikan semua linen terendam dengan baik - Rendam selama 3 jam

- Angkat rendaman dan tiriskan - Cuci dengan mesin cuci

C

. Proses pencucian / perasan

1. Buka pintu mesin cuci

2. Masukan cucian kotor ke mesin cuci,dibawah max kapasitas mesin untuk kapasitas 21 isi 18 kg, untuk kapasitas 23 isi 20 kg

3. Tutup pintu mesin cuci rapat-rapat

4. Masukan alkali / emulsifier untuk cucian awal sesuai petunjuk kegunan mesin secara otomatis akan melakukan prewas selam 10 menit

5. Masukan alkali + detergen pada campuran II untuk proses mainwash selama + 30 menit ( pemakaian pemutih dilakukan pada proses ini tapi khusus untuk cucian putih ) takaran pemakaian sesuai takaran pabrik masing-masing produk

6. Mesin secara otomatis akan melakukan pembilasan cucian selama 3 kali setiap kali selalu dig anti air.Pada proses ini tidak menggunakan bahan cuci selain air.

7. Proses pembilasan selesai tahap berikutnya adalah proses pemerasan (extract) 5 menit.TAmbahkan sour pada campuran III khusus handuk , selimut dan pakaian bayi tambahkan softener sesuai kebutuhan.

8. Proses pemerasan ( extract ) akan dilakukan mesin cara otomatis 9. Bila jarum timer telah lurus ke posisi awal matikan mesin 10. Proses pencucian dan perasan selesai

D. PROSES PENGERINGAN

1. Masukan cucian kedalam mesin pengering dengan berat sbb : - T. 350 = 17.5 kg

- T. 300 = 14,3 kg - T. 500 = 30 kg

2. Atur timer pengeringan sesuai jenis linen - Linen sperai sejenis + 15 – 20 menit - Handuk sejenisnya + 120 Menit 3. Pilih temperatur yang diinginkan

- High = Handuk,selimut,kesed tebal,dll

- Medium = Sperai,over laken,steek laken dan sarung bantal - Low = Perlak dll.

4. Nyalakan tombol dengan menekan star 5. Mesin akan mati sesuai program 6. Pemgeringan selesai

(10)

E. PROSES PENYETRIKAAN

1. Setelah proses pengeringan selesai dengan kadar air 5 % 2. Linen dipilah antara linen besar dan kecil

3. Licinkan perjenis agar mudah dalam identifikasi dan pelipatan 4. Pastikan linen yang disetrika tidak terlalu pinggir

5. Linen dilipat simetris masuk mesin secara frontal 6. Tahan sedikit agar linen tidak terlalu pinggir 7. Linen disetrika bolak balik

8. Pastikan linen benar-benar licin dan rapi

9. Jika masih lembab ulangi hingga benar-benar kering 10. Untuk linen berbentuk pakaian disetrika secara manual 11. Hasil linen bersih siap pakai

* Pekerjaan akhir *

1. Periksa mesin-mesin dalam keadaan off  Turunkan handle tiap-tiap mesin

 Turunkan NCB pada panel sentral listrik  Matikan semua kran-kran air

 Pastikan bahwa semua mesin dalam keadaan kosong  Periksa dan kunci semua jendela

 Pastikan semua jendela,panel listrik,dan pintu dalam posisi aman  Pekerjaan akhir menjadi tanggung jawab petugas shift akhir  Serahkankunci kepada petugas jaga shift satpam di pos

PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN

Pekerjaan : Menerima,menyimpan dan distribusi bersih

Volume pekerjaan : 500 – 6000 kg / hari Alat kerja : a. ATK

b. Trolly linen bersih Pesiapan kerja :

a. ATK lengkap ( form cucian ) b. Ruang linen bersih

c. Trolly linen bersih siap pakai

PROSES PEKERJAAN

1. Linen bersih yang selesai dilipat rapid an disimpan diruang linen pada rak yang bersih

2. Tempatkan sesuai jenis dan pemiliknya dengan rapi

3. Jika semua cucian sudah selesai maka petugas ruang linen menata linen bersih pada trolly

4. Catat pada form cucian dikolom bersih cocokan dengan kolom kotor 5. Susun per unit kerja

6. Jika selesai penyusunan linen diantar kemasing-kemasing unit kerja

7. Diunit kerja linen bersih diserah terimakan , dengan mencocokan pada bon cuccian bial selasai petugas loundry dan petugas ruangan sama-sama menandatangani bon cucian

(11)

8. Bila ada kekurangan karena cucian belum selesai di tulis 9. Bila tidak ad kekurangan ditulis lunas

(12)

PROSEDUR KERJA LAUNDRY RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN 1. Pengambilan linen kotor

a. Gunakan trolly linen yang kotor yang telah disediakan b. Angkat ketempat cucian kotor di ruang cuci laundry

2. Sortir linen kotor (petugas dalam keadaan siap kerja : pakai gloves, sepatu boat, masker) a. Pisahkan linen berdasar warna :

 Warna dengan warna  Putih dengan putih

b. Pisahkan linen berdasarkan kadar kotoran :  Biasa / non infeksius

 Berat infeksius 3. Proses pencucian

a. Cuci Mesin

Naikan handel mesin (handle switch) pada mesin Siapakan mesin dalam kosong

Masukan 18 kg cucian kotor kedalam mesin

Pastikan dalam cucian tidak ada benda-benda yang dapat merusak mesin / cucian (periksa linen yang ada sakunya)

Tutup pintu rapat-rapat

Masukan detergent dibawah ini :

 Compartemen I : Hamix 100 Gram  Compartemen II : Hamix 170 Gram

Clax 150 Gram Bleach 50 Gram  Compartemen III : Sour 60 Ml

Comfort 100 Gram * Bleac khusu untuk linen putih

Comfort khusus untuk linen yang sejenis dengan handuk, linen bayi dll.

b. Stel temperatur mesin dengan memutar selector switch

 Normal 40 0 C,60 0 C,95 0 C : Bahan cotton linen dsb

 Mild 30 0 C : Bahan nylon

 Permanen 90 0C,600 C,95 0 C : Bahan tebal

c. Tekan tombol star untuk mulai proses pencucian, tunggu sampai jarum cycle ke posisi awal

d. Jika proses selesai tunggu 30 detik baru pintu dibuka

e. Keluarkan linen yang sudah selesai dicuci untuk dikeringkan f. Ulangi langkah diatas jika akan mencuci kembali

g. Jika selesai mencuci matikan power listrik dan air

A. Proses Pencucian Linen-linen Infeksius Tanpa kotoran Menempel h. Linen-linen infeksius sebelum dicuci harus diproses sbb:

 Direndam dengan larutan Lysol ¼ % dari jumlah air contoh air 100 ltr maka Lysol yang dilarutkan 250 cc

i. Isilah bak dengan air secukupnya gunakan perbandingan diatas sesuaikan banyak larutan dengan jumlah linen yang hendak di rendam

j. Aduk sehingga rata

k. Masukan linen yang hendak direndam

l. Pastikan semua linen ada dibawah permukaan air m. Tutup bak

n. Tunggu hingga ± 3 jam

(13)

p. Linen rendaman siap dicuci mesin q. Lakukan langkah-langkah bagian A

B. Proses pencucian linen infeksius dengan kotoran menempel

r. Sebelum direndam linen-linen yang ada kotorannya menempel seperti darah,faeces/muntah terlebih dahulu harus dibersihkan

s. Siapkan sikat cuci bertangkai t. Semprotkan air /slang

u. Gunakan gloves / sepatu boat untuk tugas ini

v. Mulailah linen-linen yang bernoda disemprot dengan air dan sikatlah dengan sikat sampai kotoran benar-benar tidak menempel

w. Anglat dan rendamlah x. Lakukan langkah B

C. Proses merendam linen dengan kotoran membandel

y. Linen infeksius yang tercemar darah dan faeces biasanya bekasbekas kotoran masih nampak dan tidak mampu bersih dengan mesin cuci terutama linen putih.Maka perlu diambil tindakan sbb :

z. Sediakan air berisi larutan detergent : untuk 100 ltr air  Hamix 100 gram

 Bleach 50 gram

aa. Masukan linen-linen tercemar kedalam bak / ember yang telah disedikan. bb. Aduk-aduk

cc. Biarkan selama ± 1 jam

dd. Bila kotoran sangat berat dan masih berbekas gunakan air panas ee. Angkat rendaman bilas dan sikat

ff. Rendaman siap dicuci mesin gg. Lakukan langkah B + A

Catatan : Noda –noda karena obat-obat kompres yang tidak larut dalm air tidak bisa hilang seperti renavol.

D. Proses pencucian manual ( Tanpa mesin )

Tidak semua linen bisa dicuci dengan mesin, karena linen tersebut akan rusak atau bisa merusak mesin

Maka harus dicuci manual : 1. Kest tebal dan sejenisnya :

hh. Rendamlah keset yang hendak dicuci dalam larutan detergent ultra ii. Biarkan ± 1 jam

jj. Angkat dan bilas dengan sikat kasar kk. Semprotlah dengan air

ll. Sikat sekali lagi

mm. Bilas hingga bersih nn. Jika sudah bersih jemurlah

3. Mencuci kelambu

oo. Rendamlah kelambu dalam larutan detergent pp. Biarkan ± 30 menit s/d 60 menit ( lama rendaman ) qq. Bilas tangan dengan air bersih ( 2 x )

rr. Peras

ss. Angkat dan jemur

E. Proses mengeringkan dengan mesin pengering tt. Mesin pengering dalam keadaan siap operasi

uu. Masukan linen yang hendak dikeringkan ± 17,5 kg ( kap. Mesin ) vv. Tutup pintu

ww. Pilih program drier ( putar searah jarum jam Program :

(14)

 B. —› Untuk linen halus nylon  C. —› Untuk normal linen ½ drum  D. —› Untuk normal linen 1 drum penuh xx. Hidupkan power listrik alur waktu pengerimg :

 40 menit untuk linen normal ( sprei,over,stek,dsb )  2 x 40 menit untuk linen handuk / selimut

 3 x 40 menit untuk keset handuk yy. Tekan tombol star

Catatan : Untuk linen-2 yang harus disetrika mangel jangan kering 100 % ( harus keadaan lembab ) 75 % kering

zz. Ulangi langkah diatas jika masih mengeringkan linen F. Proses setrika mesin

aaa. Naikan handle mesin keposisi 1/on

bbb. Atur temperature biasa digunakan ± 100 c

ccc. Masukan linen secara cros bar ( linen dalam keadaan rapi )

ddd. Posisi tangan kiri dan kanan harus seimbang ketika memasukan linen agar linen ikut meregang

eee. Untuk linen yang lebarnya melebihi lebar rool mesin,lipat secara simetris / sesuai kebutuhan

fff. Ulangi jika linen masih basah/belum halus ( bolak – balik ) “ Catatan : khusus linen-linen yang tidak berkancing” ggg. Hasil setrika diangkat ditempatkan pada mej lipat hhh. Untuk selanjutnya dilipat

iii.

G. Setrika tangan

jjj. Siapkan : setrika tangan ,semprotan ( spray ) uuntuk pelembab kkk. Mulailah pada bagian lengan,krah,saku bagian dalam lll. Untuk lebih rapih semprot dengan air agar hasilanya bagus mmm. Kemudian kebagian punggung dan depan

nnn. Lipat rapid an tata dalam rak yang tersedia H. Melipat hasil setrika mesin

ooo. Lipatlah segera hasil setrika mesin agar tidak ada bekas lekukan ppp. Semua jenis linen bisa dilipat sendddiri ( 1 orang )

qqq. Khusu seprei bisa dilakukan oleh ( 2 orang ) rrr. Lipat sesuai ketentuan

sss.Tanda pemilik linen harus ada dibagian luarbila ada catat/kotor noda/sobek harus nampak

ttt. Tumpuklah berdasarkan jenis dan pemiliknya

uuu. Angkat keruang distribusi untuk selanjutnya didistribusi kelantai. I. Distribusi

1. Menata linen di trolly

vvv. Cocokan dengan pengiriman cucian kotor

www. Susun secara urut boleh dari atas / dari bawah sesuai daftar untuk memudahkan serah terima.

xxx. Perhatikan kapasitas trolly jangan terlalu penuh yyy. Tutuplah bagian atas trolly dengan perlak zzz. Dan siap dikirim keruangan

2. Setor kesetiap ruangan

aaaa. Pada saat serah terima linen bersih dilantai petugas ruangan menerima linen bersih.

bbbb. Cocokan dengan daftar pada kolom bersih

cccc. Setelah selesai petugas ruangan tanda tangani daftar pengiriman cucian dan memberi keterangan lunas / belum lunas

(15)

eeee. Bila ada kekurangan karena cucian belum selesai bagian distribusi harus melunasi hari berikutnya

ffff. Bila kekurangan karena salah hitung agar diselesaikan dengan House Keeping.

***************************

PROSEDUR – PROSEDUR

PENERIMAAN LINEN – LINEN BERSIH RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN

A. PENERIMAAN DARI LAUNDRY DATANG

1. House keeping / cl.service menerima linen bersih sesuai dalam copy catatan pengiriman linen dan mengecek yang rusak – rusak dari loundry.

2. Mencatat kekurangan pengiriman linen bersih untuk menagih esok harinya

3. Setelah selesai pengiriman House keeping/cl.service dan loundry menanda tangani buku penerimaan linen bersih

4. Setelah selesai penerimaan House keeping menyimpan linen bersih dalam almari dan kalau ada yang rusak/ternoda segera dikembalikan ke House keeping pusat. 5. House keeping membukukan dibuku stock pengambilan linen.

6. House keeping menjumlahkan kembali persediaan / stock penerimaan linen

7. House keeping menerima linen baru sebagai ganti,dari House keeping pusat dan ini juga dibukukan dibuku stock penerimaan linen.

KA. HOUSE KEEPING

(16)

PROSEDUR MEMBERSIHKAN LINEN KOTOR

DARI PASIEN RS.TANI DAN NELAYAN

1. Perawat yang akan mengganti linen pasien atau verbedden minta kepada petugas CL.Service/H.Keeping 2 ( dua ) buah trolly linen kotor ( hitam dan kuning ). 2. Petgas cl.service / H. keeping membawa dua buah trolly linen kotor dengan

kantong plastic hitam dan kuning, dan diletakkan didepan pintu kamar pasien ( yang akan diverbedden ).

* Perawat memilah : - Linen infeksius

gggg. Yang sangat tercemar ( kotor ) dibawa oleh perawat ke spoelhouk untuk dibilas oleh Cl.Service.

hhhh. Yang tercemar ( kotor biasa ) kedalam trolly linen kotor kuning. - Linen tidak infeksius

iiii. Semua linen dimasukan kedalam trolly linen kotor hitam

* Perwat mendorong trolly kedepan pintu kamar berikutnya yang akan diverbedden. 3. House keeping / Cl. Service membawa trolly linen kotor yang sudah penuh

keruangan linen kotor,setelah diangkat dengan plastiknya dari trolly dan diletakan diruang linen kotor , kemudian trolly diisi plastic hitam dan kuning yang baru dan dikembalikan kedepan pintu kamar pasien yang akan diverbedden.

4. Kalau verbedden selesai semua , H.keeping mencatat dalam buku laundry semua linen yang akan dikirim kelaundry diruang linen ruang kotor.

5. Linen yang tidak trecemar kedalam plastic kuning lalu kedalam karung.

6. Linen yang tercemar kedalam plastic kuning lalu kedalam karung,Cl.service membilas linen yang terinfeksius yang berada di spoelhouk dan memasukkannya kedalam kantong plastic kuning juga,jadi satu dengan yang tercemar tadi dan masuk karung untuk dikirim lewat chute supaya plastic tidak pecah.

7. Setelah pengiriman selesai petugas Cl.service membersihkan ruangan linen kotor dan menyimpan barang –barang sepreti :

jjjj. Trolly linen kotor dan janitorial / trolly mopel kedalam ruangan linen kotor. kkkk. Membereskan ruangan linen kootr dan meletakkan buku catatan loundry

ketempatnya ( meja ). Perhatian :

llll. Nama linen tidak boleh dikacaukan, supaya perhitungan tidak kacau.

*****************************************

KRITERIA – KRITERIA LOUNDRY RS.TANI DAN NELAYAN

1. Mengangkat linen kotor

mmmm. Menggunakan trolly

nnnn. Roda trolly berjalan lancer oooo. Tidak melebihi beban pppp. Tidak bercecer

2. Memilah – milah linen

qqqq. Terpisah linen infeksius dan non infeksius rrrr. Terpisah linen putih / linen warna

3. Menimbang

(17)

tttt. 18 kg untuk linen kering 4. Hasil cucian mesin

uuuu. Bersih / cerah ( tidak kusam ) vvvv. Tidak bernoda / bau

5. Mengeringkan dengan mesin

wwww. Sesuai kapasitas mesin 17,5 kg xxxx. Tidak bergulung

yyyy. Kelembaban 75 % - 80 % untuk seterika mangel zzzz. 80 % untuk seterika tangan

aaaaa. 100 % untuk linen yang tidak diseterika 6. Hasil setrika mesin

bbbbb. Rapi

ccccc. Lipatan simetris

ddddd. Tidak kotor / terlalu pinggir 7. Melipat

eeeee. Sesuai fungsi / kebutuhan fffff. Bagian yang bertanda terlihat ggggg. Bagian yang cacat / rusak terlihat hhhhh. Disusun bedasar jenis linen

iiiii. Tidak bertukar-tukar antar ruangan 8. Seterika tangan jjjjj. Rapi kkkkk. Tersusun lllll. Halus mmmmm. Tidak bau 9. Menata ditrolly nnnnn. Tidak bertukar-tukar ooooo. Rapi

ppppp. Tersusun sesuai lantai yang di datangi / setoran berurutan qqqqq. Sesuai daftar

10.Distribusi

rrrrr. Tepat waktu 14.00 – 15.00 sssss. Tidak bertukar-tukar

ttttt. Pengirimdan penerima tanda tangan uuuuu. Sesuai daftar

11.Merendam linen infeksius

vvvvv. Menggunakan Lysol ¼ % dari jumlah air

wwwww. Semua linen terendam ( tidak kurang airnya ) xxxxx. Direndam selama ± 3 jam

yyyyy. Bak tertutup rapat 12.Membilas

zzzzz. Tidak ada kotoran menempel aaaaaa.Bersih

bbbbbb. Tidak rusak 13.Hasil cucian siap distribusi cccccc.Bersih dddddd. Bau netral eeeeee.Tidak rusak ffffff. Tidak noda gggggg. Rapi 14.Distribusi hhhhhh. Tepat waktu iiiiii. Lengkap

(18)
(19)

TUGAS LOUNDRY

RUMAH SAKIT TANI DAN NELAYAN

HARIAN MINGGUAN BULANAN

 Mengangkat linen dari ruangan  Memilah - milah cucian: - Infeksius - Non Infeksius  Merendam linen infeksius  Membilas cucian infeksius / tercemar.  Mencuci manual  Menimbang  Memasukan kedalam mesin  Mengeringkan dengan mesin  Menyetrika manual  Distribusi keruangan  Bagian .distribusi memperbaiki linen-linen rusak.  Membakar sampah infeksius.  Membersihkan

tempat sabun mesin cuci.  Membersihkan filter mesin pengering.  Membersihkan kaca teralis.  Membersihkan rak-rak dan trolly linen bersih.

 Ambil bahan cuci ke gedung.  Merekap jumlah penerimaan cucian kotor.  Kebersihan besar  Membuat laporan bulanan hasil

penerimaan cucian dan pemakaian barang / bahan.  Rapat insentif.  Minta perbaikan -perbaikan ke bag . pemeliharaan.  Mengajukan

pembelian bahan / alat kebagian pengadaan.

(20)

***********

S

TRUKTUR ORGANISASI

UNIT HOUSE KEEPING

KA . HOUSE KEEPING

ADM H.KEEPING

LOUNDRY CL.SERVICE

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta pembinaan kepada masyarakat pengguna sarana air bersih..

Bila siswa-siswi yang telah selesai menggunakan barang milik kelas tidak menata kembali di tempatnya, segera diingatkan untuk menatanya.. 1-2 kali melanggar, diingatkan dan

Bila siswa-siswi yang telah selesai menggunakan barang milik kelas tidak menata kembali di tempatnya, segera diingatkan untuk menatanya.. 1-2 kali melanggar, diingatkan dan

Sistem penghawaan alami dengan memberikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor, digunakan pada ruang-ruang selain

- Petugas menanyakan keadaan bayi pada orang tuanya (keadaan bayi yang memungkin kan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke ruang pengobatan ).. -

Petugas rekam medis segera datang ke ruang perawatan dengan membawa label warna yang dimaksud sesuai dengan Informasi diagnosis yang diterima Petugas Rekam medis akan menempelkan

5 Ceklist monitoring dan evaluasi praktek menyuntik yang aman √ 6 Ceklist monitoring dan evaluasi pengelolaan linen kotor di ruangan √ 7 Ceklist monitoring dan evaluasi pembuangan

 Konselor mengantar klien ke tempat pengambilan darah dan menyerahkan form laboratorium kepada petugas laboratorium  Sesudah dilakukan pengambilan darah dan klien menunggu hasil