31
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa beralamat di Jalan Kartini 1A Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa merupakan sekolah dengan tipe A/A1/A2 dengan nilai akreditasi sekolah 89,15.
Saat ini Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambarawa dipimpin oleh Bapak Drs. Kabul Budi Utomo dengan didampingi Bapak Darodji, Amd. Pd, dan Ibu Rahayu, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah. SMP Negeri 2 Ambarawa. Sementara itu saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki jumlah tenaga pendidik dan pendukung pendidikan sebanyak 59 orang, adapun penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
32
Tabel 4.1
Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin
No. Guru
Jumlah guru dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah guru berdasarkan Status
dan Jenis Kelamin Jumlah
D1/D2 Sarmud S1/D4 S2/S3 D3/ PNS Honorer L P L P 1. IPA 1 4 2 3 5 2. Matematika 5 2 3 5 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 2 2 4 5. Pendidikan Agama 2 1 1 2 6. IPS 1 3 4 4 7. Penjasorkes 1 1 2 2 8. Seni Budaya 1 1 1 1 2 9. PKn 1 1 1 1 2 10. TIK/Keterampilan 1 1 1 1 2 11. BK 3 1 2 3 12. Lainnya: ... 1. Mulok Jawa 2. Seni Rupa 3. Seni Musik 4. Tabus 5. Ket. Jasa 2 - - 2 - 1 - - - - 1 - - 2 - 2 - - 2 - Jumlah 3 2 31 3 18 20 0 1 39
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendidik yang dimiliki oleh SMP negeri 2 Ambarawa saat ini adalah sebanyak 39 orang, yang terdiri dari 38 orang telah berstatus PNS (18 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 20 orang berjenis kelamin perempuan), dan 1 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga honorer.
33
Kemudian untuk mengetahui jumlah dan kualifikasi tenaga pendukung kependidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Tenaga Pendukung Pendidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin
No. Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status
dan Jenis Kelamin Jumlah
SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
L P L P
1. Tata Usaha - 3 - - - - 3 1 - 1 5
2. Perpustakaan - - - 2 - - 2
3. Laboran lab. IPA - - - 1 1 - - 1
4. Teknisi lab. Komp - - - 1 - - 1 - 1
5. Laboran lab. Bahs - - - 1 - 1 - - 1
6. PTD - - 1 - - - 1 7. Kantin - - - - 2 - - 2 2 8. Penjaga Sekolah 2 - - - 2 - 2 9. Tukang Kebun 3 1 - - - - 4 - 4 - 4 10. Keamanan - 1 - - - 1 - 1 11. Lainnya: ... Jumlah 5 5 1 - 1 5 10 4 8 3 20
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.2 memberikan penjelasan bahwa jumlah keseluruhan tenaga pendukung kependidikan adalah sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 14 orang telah berstatus PNS (10 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 4 orang berjenis kelamin perempuan), dan 11 orang lainnya masih berstatus sebagai tenaga honorer (8 berjenis kelamin laki-laki, dan 3 orang berjenis kelamin perempuan).
34
Adapun rombongan belajar (rombel) masing-masing kelas di SMP Negeri 2 Ambarawa adalah @ 28 peserta didik, dengan perincian sebagai berikut : a. Kelas VII 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik
b. Kelas VIII 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik c. Kelas IX 7 (tujuh) rombel @ 28 peserta didik
Selama ini peserta didik di SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu meraih beberapa prestasi akademik maupun non akademik baik pada tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Adapun penjelasan rincinya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3
Kejuaraan Lomba di Tingkat Propinsi dan Nasional
No. Jenis kegiatan lomba Peringkat Tingkat
1. OSN Biologi Finalis Tingkat Nasional Tingkat Nasional 2 OSN Matematika,fisika, IPS, biologi Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 3 KIR IPS, IP Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 4 PMR Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 5 TUS-PBB Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 6 Vokal putra dan putri Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 7 Seni lukis Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 8 JAMNAS/JOTA-JOTI Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Prestasi lainnya, pada tahun 2010/2011 peserta didik yang menempuh Ujian Nasional lulus 100%. Hal ini juga merupakan salah satu prestasi yang cukup membanggakan bagi sekolah tersebut. Dalam rangka mengetahui perolehan nilai yang dicapai oleh peserta belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
35
Tabel 4.4.
Peserta Didik Yang Menempuh Ujian Nasional
Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata
Bahasa Indonesia 9,60 5,20 8,23
Matematika 10,00 3,25 7,64
Bhs. Inggris 9.60 3,60 7,57
IPA 9,50 4,50 7,40
Rata-rata 30,84
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah, 2012
Tabel 4.4 menunjukkan rata-rata nilai mata pelajaran tertinggi adalah mata pelajaran bahasa Indonesia (8,23) dengan nilai tertinggi yang diraih siswa 9,60 dan terendah adalah 5,20. Tapi jika dilihat dari perolehan nilai setiap peserta didik nilai mata pelajaran tertinggi yang diraih adalah pada mata pelajaran matematika, yaitu 10,00 (sempurna), namun disisi lain masih ada siswa yang memperoleh nilai terendah yaitu 3,25, maka secara keseluruhan rata-rata nilai mata pelajaran hasil ujian nasional sudah dapat dikatakan cukup baik, sebab rata-rata terendah yang dicapai peserta didik adalah 7,40 (mata pelajaran IPA).
Sebagai salah satu sekolah yang diunggulkan di wilayah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tentu animo masyarakat untuk mendaftarkan putra putri mereka di SMP Negeri 2 Ambarawa sangatlah tinggi, hal tersebut dibuktikan pada tahun pelajaran 2011/2012 calon peserta didik yang mendaftar di SMP Negeri 2 Ambarawa ada 350 pendaftar, namun siswa yang lolos seleksi dan diterima hanya sebanyak 196 peserta didik atau 7 rombel.
36
2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Ambarawa a. Visi Sekolah
”UNGGUL DALAM PRESTASI, BERBUDI LUHUR, TRAMPIL, DAN MANDIRI”
Visi Sekolah tersebut memuat beberapa indicator, yaitu: 1) Terselenggaranya proses pembelajaran yang bertaraf Internasional; 2) Terwujudnya peningkatan prestasi akademik dan non akademik;
3) Tertingkatnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 4) Tertingkatnya sikap sopan dan tutur kata yang santun dalam kehidupan; 5) Terwujudnya siswa yang terampil dalam berkarya;
6) Tertingkatnya ketrampilan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar; 7) Terwujudnya siswa yang terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi; 8) Tertingkatnya siswa dalam kedisiplinan;
9) Terwujudnya siswa yang jujur dan bertanggung jawab.
b. Misi Sekolah
1) Mewujudkan siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, tingkat nasional dan internasional
2) Mewujudkan siswa yang memiliki iman dan takwa, sikap sopan serta tutur kata yang santun
3) Mewujudkan siswa yang terampil dalam berkarya
37
5) Mewujudkan siswa yang terampil dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
6) Mewujudkan siswa yang disiplin, jujur, dan bertanggung jawab
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Ambarawa
Struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab di dalam suatu perusahaan secara vertical dan pencerminan hubungan antar bagian secara horizontal.
Dari hasil penelitian diperoleh struktur organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebagai berikut: (Sumber : Data Sekunder SMP Negeri 2 Ambarawa, 2012)
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH KOORDINATOR TATA USAHA WK I WK II Wali Kelas (VII, VIII, dan IX)
Guru Siswa
38
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh uraian kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa menuju RSBI yang didasarkan penilaian pada standar penilaian IKKM dan IKKT yang telah oleh pihak Departeman Pendidikan Nasional sebagai berikut :
1. Standar Isi (Kurikulum)
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Pemenuhan indikator kinerja kunci minimal dan tambahan dalam penilaian standar isi menjadikan gambaran jika sekolah bersangkutan disebut layak untuk dimasukkan dalam program pengembangan RSBI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penilaian standar isi SMP Negeri 2 Ambarawa sebagai berikut :
39
Tabel 4.5.
Penilaian Standar Isi Berdasarkan IKKM dan IKKT Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM)
IKKM
(Minimal 80 % telah memenuhi) Keterangan
Menerapkan kurikulum
satuan pendidikan (KTSP) • Penetapan buku ajar bilingual • Tersusun silabus yang bertaraf nasional
• Tersusun RPP 4 bidang studi (mat, sain, TIK, Bah. Ingg) yang bertaraf nasional
Sudah terpenuhi
Memenuhi standar isi SI-SNP semua mapel non SBI (Mapel PKn, Mapel Bahasa Indonesia, Mapel IPS, Mapel Penjasorkes, Mapel Seni Budaya, dan Mapel Agama) maupun semua mapel SBI (Matematika, IPA, Bahasa Inggris, TIK)
• Silabus bertaraf nasional • RPP bertaraf nasional
• Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf nasional
• Panduan Pembelajaran bertaraf nasional • Panduan Evaluasi Hasil Belajar bertaraf nasional • Portopolio siswa
Sudah terpenuhi
Berarti 80 % terpenuhi IKKT
(Minimal 80 % telah memenuhi) Keterangan
Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing
Pengelolaam sistem administrasi siswa telah menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah) namun belum terpasang sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing.
Belum Terpenuhi
Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
Saat ini pihak SMP, masih berusaha mencari, dan
mengadopsi kurikulum yang bertaraf internasional Belum Terpenuhi
0 % Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari segi standar isi, SMP Negeri 2 Ambararawa telah memenuhi kriteria IKKM, dimana hasil penelitian ini
40
menunjukkan jika nilai IKKM yang diperoleh sebesar 80 %. Namun demikian jika dilihat dari IKKT-nya penilaian standar isi masih menujukkan nilai 0 %, berarti saat ini pihak sekolah sepenuhnya belum menerapkan hal-hal, seperti : 1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing, 2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Dengan demikian perlu dilakukan perbaikan segera dalam manajemen sekolah untuk menerapkan hal-hal tersebut. Tetapi dengan keberhasilan pemenuhan standar IKKM-nya memperlihatkan jika pihak sekolah sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan pengelolaan sekolah dalam usaha pencapaian sebagai RSBI.
2. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Mutu setiap Sekolah Bertaraf Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal, dan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan, yaitu memenuhi Standar Proses.
41
Tabel 4.6.
Penilaian Standar Proses Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM)
IKKM (Minimal 75 % Terpenuhi) Keterangan Memenuhi standar
proses pembelajaran 1) Persiapan pembelajaran • Kepemilikan silabus oleh guru:80% • Kepemilikan RPP oleh guru: 80% • Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 60%
• Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 80%
2) Persyaratan Pembelajaran • Jumlah siswa per rombel : 28 anak • Beban mengajar guru: 24 jam/minggu
• Ratio antara jumlah siswa dengan buku tekas mapel 1:1 • Pengelolaan kelas:100 %
3) Pelaksanaan Pembelajaran
• Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 75%
• Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan konformatif: 75%
• Penerapan CTL: 60%
• Penerapan pembelajaran tuntas: 75% • Penerapan PAIKEM/PAKEM: 60%
• Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah: 40% • Cakupan pelaksanaan penutup dalam pembelajaran: 70% 4) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
• Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 80% • Variasi model penilaian: 3 model
• Pengolahan/analisis hasil penilaian 5) Supervisi kelas • Proses KBM 70% • Perangkat pembelajaran 80% • Evaluasi 80% • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi Berarti > 75 % terpenuhi yaitu terpenuhi 76,19 %
IKKT (75 % Terpenuhi) Keterangan
Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika menggunakan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20% Belum terpenuhi
Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Belum terpenuhi Proses pembelajaran pada
semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator.
Pada saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang , memiliki siswa yang mempunyai daya saing tinggi, kreatif, dan inovatif. Hal ini dibuktikan dengan beberapa keberhasilan/ketercapaian dalam lomba yang diikuti di berbagai event, baik lomba akademik maupun non akademik, ditingkat kabupaten, propinsi Jawa Tengah, maupun tingkat Nasional. Sehingga saat ini SMP Negeri 2 menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator.
Adapun prestasi yang diraih adalah
• Memperoleh tropi untuk juara I tk provinsi OSN Biologi • Juara I Mapel IPA TK Kabupaten
• Siswa Berprestasi 2 tingkat Kabupaten
• Juara harapan 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris TK Kabupaten • Juara 1 TUB-PBB Tk Kabupaten
• Juara harapan Lomba Tenis Lapangan Tk kabupaten • Juara Renang Perorangan
Terpenuhi
33,34 % baru terpenuhi
42
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah lebih memenuhinya standar IKKM yaitu sebesar 76,19 %, namun ada baiknya jika indikator-indikator lainnya seperti : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM, 5) Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM juga diperbaiki atau ditingkatkan.
Adapun penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu memenuhinya sebesar 33,34 %. Dengan demikian agar standar IKKT terpenuhi maka diperlukan beberapa perbaikan untuk hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20%, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60%.
3. Standar Pendidik dan Kependidikan
Pemenuhan IKKM dan IKKT pada Standar pendidikan dan kependikan juga merupakan penilaian kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil penelitian menunjukkan data standar pendidikan dan kependidikan di SMP Negeri 2 Ambarawa sebagai berikut :
43
Tabel 4.7.
Penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(70 % Terpenuhi)
Memenuhi standar pendidik Tenaga kependidikan 85 % lulusan S1, 5% S2
dalam proses pendidikan. • Terpenuhi Memenuhi standar tenaga
kependidikan Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum dan khusus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Terpenuhi
70 % terpenuhi IKKT
(70 % Terpenuhi) Keterangan
Semua guru mampu memfasilitasi
pembelajaran berbasis TIK Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Belum terpenuhi Pembelajaran mata pelajaran
kelompok sains, matematika mampu mengampu dengan bahasa Inggris
Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses
pembelajaran masih sekitar 20% Belum terpenuhi
Minimal 20 % guru berpendidikan
S2/S3 dari PT yang berakreditasi A SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki 4 orang tenaga pendidik berijazah Pascasarjana (S2), 31 orang berijazah Sarjana (S1), 3 orang berijazah sarmud/D3, 1 orang berijazah D2, 3 orang berijazah D1 dengan 1 orang yang sedang menempuh jenjang pascasarjana (S2), dengan demikian hanya 12.5 % saja guru yang berpendidikan S2
Belum terpenuhi
Kepala sekolah minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah
Baru proses penyelesaian kuliah S2, dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah. Adapun jenis pelatihan yang dilakukan kepala sekolah meliputi :
pelatihan kepemimpinan
pelatihan manajerial sekolah (MBS) pelatihan kewira usahaan
supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah pelatihan adminis trasi persekolahan pelatihan KTSP
Belum terpenuhi
Kepala sekolah mampu berbahasa
Inggris secara aktif Kemampuan kepala sekolah dalam berbahasa inggris masih pada taraf penguasaan TOEFL < 450.
Belum terpenuhi
0 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan berdasarkan IKKM diperoleh bahwa SMP Negeri 2 Ambarawa telah memenuhi ketentuan, hal tersebut dapat dilihat dari terpenuhinya indikator-indikator dalam
44
IKKM tersebut. Tetapi penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan berdasarkan IKKT-nya masih menunjukkan jika pihak sekolah sepenuhnya belum mampu memenuhi. Dengan demikian pihak sekolah perlu memperbaiki hal-hal sebagai berikut, yaitu : 1) Kemampuan guru memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, 2) Kemampuan guru untuk berbahasa Inggris khususnya untuk kelompok mata pelajaran sains, dan matematika, 3) Meningkatkan kualitas pendidikan Kepala Sekolah, dan kemampuan kepala sekolah untuk berbahasa Inggris aktif.
4. Standar Pengelolaan
Pemenuhan standar pengelolaan berdasarkan IKKM dan IKKT pada suatu sekolah juga menentukan kelayakan sekolah untuk dijadikan sebagai RSBI. Hasil penelitian mengenai standar pengelolaan yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Ambarawa menunjukkan hasil sebagai berikut :
45
Tabel 4.8.
Penilaian Standar Pengelolaan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(80 % Terpenuhi) Memenuhi Standar
Pengelolaan 1) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan • Dokumen PPDB: baru 60%
• Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan: baru 50% • Dokumen tata tertib sekolah: baru 50%
• Dokumen kode etik sekolah: baru 50% • Dokumen penugasan guru: baru 70% • Dokumen kegiatan kunjungan baru 40% 2) Struktur organisasi dan mekanisme kerja
• Struktur organisasi: 75% lengkap
• Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 80% 3) Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah
• Tidak ada tim khusus • Tidak ada instrumen • Tidak ada pelaporan • Pendokumentasian : 70% • Tindak lanjut: 70%
4) Kemitraan dan peran serta masyarakat • Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90% • Dokumen program kerja komite sekolah: 70% • Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap • Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 2 instansi • Kerjasama dengan perguruan tinggi 2
• Kerjasama dengan lembaga pendidikan 3. 5) SIM sekolah
• Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah) • Tidak terpasang jaringan SIM
• Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi Baru 33,33 % terpenuhi IKKT (80 % Terpenuhi) Keterangan
Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll
Selama ini tidak ada siswa yang merokok, menggunakan narkoba,
melakukan kriminal, dan melakukan tindakan pelecehan seksual Terpenuhi Sekolah menerapkan prinsip
kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah
Sekolah tidak memberikan perlakuan khusus terhadap siswa terkait dengan perbedaan gender, nampak bahwa ada beberapa kelas, memiliki ketua kelas putri, bahkan dalam pengurusan OSIS 5 diantaranya adalah siswa dengan jenis kelamin perempuan.
Terpenuhi
Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000
Sampai hari ini belum pernah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI
2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000 Belum terpenuhi Sekolah telah menjalin
hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar
internasional di luar negeri
Belum pernah dilakukan Belum terpenuhi
50 % terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.8 menjelaskan jika dilihat dari IKKM, SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 33,33 %, untuk itu pihak sekolah perlu berusaha keras untuk memperbaiki kondisi tersebut agar mampu
46
menjadi RSBI, sebab berdasarkan nilai tersebut masih banyak kekurangan yang perlu untuk dipenuhi. Adapun hal yang perlu diperbaiki adalah : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7) Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah, 10) Melengkapi pemasangan Paket Aplikasi sekolah, dan pemasangan jaringan SIM.
Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menyebutkan jika pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %. Sedang 50% lainnya belum terpenuhi, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri.
5. Standar Kompetensi Kelulusan
Data penilaian Standar Kompensi Kelulusan berdasarkan IKKM dan IKKT dapat dilihat pada tabel berikut ini :
47
Tabel 4.9.
Penilaian Standar Kompetensi Kelulusan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(100 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi Standar
kompetensi lulusan 1) Kelulusan a. Jumlah kelulusan 100% Bidang Akademik
b.Rata2 pencapaian KKM semua mapel 75 c. Rata2 pencapaian KKM Matematika 75 d.Rata2 pencapaian KKM IPA 75
e. Rata2 pencapaian KKM Bahasa Inggris 75 f. Rata2 pencapaian KKM TIK 75
g.Rata2 pencapaian NUN 7,71 Jumlah lulusan
Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah lanjutan bertaraf internasional 50%
Terpenuhi
100 % terpenuhi IKKT
(100 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional
Belum menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional.
Belum terpenuhi 0 %
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa penilaian tentang standar kompetensi kelulusan jika SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhi seluruh standar yang ditetapkan pada IKKM, sedang berdasarkan standar penilaian IKKT-nya SMP negeri 2 Ambarawa belum mampu memenuhinya, yaitu terkait dengan penerapan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. Namun dengan terpenuhinya seluruh standar penilaian berdasarkan indikator-indikator dalam IKKM menjadikan modal dasar yang cukup positif bagi SMP Negeri 2 untuk menuju ke jenjang RSBI.
48
6. Standar Sarana dan Prasarana
Penilaian standar sarana prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan standar IKKM dan IKKT dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10.
Penilaian Standar Sarana dan Prasarana Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(65 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar sarana dan prasarana 1) Sarana Prasarana Minimal • Ruang kepala sekolah: 20 m2 • Ruang wakil KS 20 m2
• Ruang kelas : standar (2 m2 per peserta didik atau 56 m2)
• Ruang perpustakaan: tidak standar (<84 m2) • Ruang Lab. IPA: 1 buah (68 m2)
• Ruang guru: standar (4 m2 per pendidik) • Ruang TU : standar (4 m2 per TU) • Ruang Ibadah (12 m2)
• Gudang: ada 1 buah (18 m2) • Ruang UKS Belum selesai 2) Sarana Prasarana lainnya
• Ruang Lab. Bahasa: 1 ada • Ruang Lab. Komputer 1 • Ruang multimedia ada
• Ruang akademik dan pengembangan SIM: tidak ada • Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada • Ruang kantin: tidak standar
• Ruang Lab. PTD tidak ada • Ruang Lab. Matematika: tidak ada • Ruang Lab. IPS tidak ada 3) Fasilitas Pembelajaran
• Daya listrik rendah (< 90.000W) • Komputer Guru: 5 bh • Komputer TU: 3 buah • Komputer perpustakaan: 1 bh • Komputer Lab IPA: tidak ada
• Jaringan internet ada tapi kurang maksimal • Sarana olah raga: 60% atau 600 m2, SNP 1000 m2
• Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi • Belum terpenuhi 42,31 % baru terpenuhi IKKT
(65 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan • Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan
sarana pembelajaran TIK Sudah tersedia • Terpenuhi • Perpustakaan dilengkapi dengan sarana
digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
Belum tersedia, komputer baru 1 buah • Belum terpenuhi
50 % baru terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
49
Tabel 4.10 menunjukkan jika Standar Sarana Prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari standar sarana prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Adapun beberapa sarana prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat. Sedang penilaian IKKT menunjukkan jika pihak sekolah 50 % dikatakan mampu memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun indikator yang belum terpenuhi adalah keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
7. Standar Pembiayaan
Adapun hasil penelitian menunjukkan data hasil penilaian standar pembiayaan yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan IKKM dan IKKT adalah sebagai berikut :
50
Tabel 4.11.
Penilaian Standar Pembiayaan Berdasarkan IKKM dan IKKT
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) IKKM
(75 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar
pembiayaan Sumber dana: 4 buah (Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peranserta masyarakat). Pembiayaan, yang didanai oleh pemerintah Kabupaten 20%, APBD Propinsi 30% dan APBN pusat 50% (bos dan BPP), sedang dari peran masyarakat : partisipasi komite sekolah 50%.
a. Pengalokasian dana: 6 SNP, minimal 8
SNP
b. Penggunaan dana: 75% benar, harusnya
100 % benar
c. Pelaporan penggunaan dana: 75%,
harusnya 100 %
d. Dokumen pendukung pelaporan: 80%,
harusnya 100 % lengkap.
Terpenuhi
75 % terpenuhi IKKT
(75 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai target Indikator Kunci Tambahan (IKKT).
Adanya pembiayaan dari Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peran serta masyarakat berarti sudah dapat dikatakan sudah cukup memenuhi standar model pembiayaan yang ideal.
Terpenuhi
75 % terpenuhi Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil penilaian standar pembiayaan berdasarkan indikator pada IKKM dan IKKT disebutkan apabila pihak SMP Negeri 2 Ambarawa sudah mampu memenuhinya secara keseluruhan. Dengan demikian dari segi pembiayaan SMP negeri 2 Ambarawa sudah mampu dan memenuhi seluruh kriteria pada IKKM dan IKKT, hal ini menjadikan modal dasar yang utama sekolah dalam usaha menuju RSBI.
51
8. Standar Penilaian
Hasil penelitian juga menujukkan penilaian terhadap standar penilaian yang ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Ambarawa berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam standar IKKM dan IKKT, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12.
Penilaian Standar Penilaian Berdasarkan IKKM dan IKKT Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM)
IKKM
(90 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memenuhi standar
penilaian Frekuensi ulangan harian oleh guru: 80% Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru: 80%
Cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah: 90%
Cakupan materi ulangan kenaikan kelas oleh sekolah: 90%
Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran: 70%
Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian: 80%
Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru: 75% terpenuhi Mekanisme dan prosedur penilaian
pendidikan oleh sekolah: 90% terpenuhi
Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi 37,50 % IKKT
(90 % dinyatakan terpenuhi) Keterangan
Memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju
lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
Variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester: 80% Variasi instrumen yang dikembangkan
sekolah untuk ulangan kenikan kelas: 80%
Belum terpenuhi Belum terpenuhi
0 %
52
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa penilaian dengan pada standar IKKM diketahui jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi standar penilaian sebesar 37,50 %, namun demikian dari data-data yang diperoleh peneliti menunjukkan jika keterpautan antara besarnya persentase nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di SMP Negeri 2 Ambarawa tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 sudah cukup baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini. Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya melakukan penilaian yang distandarkan, untuk itu hal ini perlu diperbaiki.
Melihat kondisi nyata SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini secara keseluruhan, maka dapat dijelaskan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu mencapai beberapa Indikator Kunci Kinerja Minimal (IKKM) yang ditetapkan, yaitu pada standar isi, standar proses, standar kependidikan dan pendidik, standar kompetensi, dan standar pembiayaan. Sedang pada standar pengelolaan baru 33,33 % memenuhi, standar sarana dan prasarana baru 42,31 % memenuhi, dan standar penilaian baru 37,50 %. pihak sekolah dinilai belum mampu memenuhi seluruhnya. Kemudian dilihat dari sisi Indikator Kinerja Kunci Tambahan, menunjukkan pihak sekolah dinilai masih perlu banyak melakukan perbaikan, sebab dari 8 (delapan) indikator dalam IKKT yang ditetapkan hanya 1 (satu ) saja yang sudah terpenuhi. Sedang indikator lainnya seperti : standar proses baru terpenuhi 33,34 %, standar pengelolaan 50 % terpenuhi, standar sarana dan prasarana 50 % terpenuhi, kemudian indikator lainnya seperti : standar isi, standar kependidikan dan pendidik, dan standar
53
kompetensi serta standar penilaian sama sekali belum terpenuhi (0 %), berikut ini penjelasannya :
1. Penilaian standar isi menunjukkan jika penilaian instrumen pada IKKM-nya sudah menunjukkan kesesuaian, yaitu minimal terpenuhi 80 %, namun penilaian intrumen pada IKKT belum sama sekali terpenuhi (0 %).
2. Penilaian standar proses berdasarkan instrumen yang ditetapkan dalam IKKM menunjukkan sudah > 75 terpenuhi, sedang berdasarkan instrumen yang ditetapkan dalam IKKT menunjukkan baru 33,34 % terpenuhi.
3. Penilaian standar kependidikan dan pendidik dari sisi intrumen pada standar IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 8 Ambarawa sudah berhasil memenuhi, hal tersebut dibuktikan dari penilaian pada standar ini sudah memenuhi kriteria minilal yang ditetapkan yaitu sebesar 70 %, sedang dari sisi instrumen pada standar IKKT nya menunjukkan jika sekolah belum sepenuhnya memenuhi (0%). 4. Penilaian standar pengelolaan dari sisi IKKM menunjukkan jika pihak SMP
Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 33,33 %, sedang pada sisi IKKT baru mampu memenuhinya sekitar 50 %.
5. Penilaian standar kompetensi dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa telah 100 % mampu memenuhinya, sedang dari sisi IKKT masih belum mampu memenuhinya (0 %).
6. Penilaian terhadap standar sarana dan prasarana dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 42,31 %, sedang dari sisi IKKT masih mampu memenuhinya sebesar 50 %.
54
7. Penilaian pada standar pembiayaan dari sisi IKKM dan IKKT menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 Ambarawa telah mampu memenuhinya, dibuktikan telah dicapainya nilai 75 % pada standar IKKM dan IKKT tersebut.
8. Penilaian pada standar penilaian dari sisi IKKM menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhinya sebesar 37,50 %, sedang dari sisi IKKT belum sepenuhnya terpenuhi (0%).
Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatakan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum siap untuk menjadi RSBI.
4.3. Pembahasan
Seperti yang dijelaskan pada deskripsi data hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat beberapa indikator yang belum dapat dipenuhi oleh SMP Negeri 8 Ambarawa, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mencapai terpenuhinya Indikator-Indikator Kunci Kinerja Minimal dan Tambahan dalam rangka menjadi RSBI.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kepala sekolah dan berbagai pihak sekolah yang berkepentingan untuk mensukseskan program pelaksanaan RSBI, diketahui jika sekolah sudah membuat program kerja yang dibuat untuk jangka waktu 4 tahun. Jadi selama kurun waktu 4 tahun SMP Negeri 2 Ambarawa ditargetkan sudah mampu memenuhi semua indikator yang diwajibkan untuk menjadi RSBI. Secara rinci uraian masing-masing program kerja tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :
55
1. Standar Isi
a. Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing
Pengelolaam sistem administrasi siswa saat ini pada dasarnya sudah menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah), namun jumlah dan fasilitasnya belum memenuhi standar sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Terkait dengan hal tersebut program kerja yang dilakukan adalah 1) Memperbaki sistem internet yang telah terpasang selama ini, 2) Menambah jumlah komputer secara signifikan dan membeli software untuk program yang dibutuhkan, 3) Melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer.
b. Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
Kondisi tersebut perlu upaya perbaikan secara komprehensif, tidak hanya pada kepala sekolah, guru, namun juga siswa sebagai subyek pendidikan selama ini, perbaikan kurikulum, perbaikan metode pengajaran, evaluasi, dan yang tidak kalah penting adalah masalah dana yang diserap oleh sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang
56
sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang dibutuhkan.
2. Standar Proses a. Instrumen IKKM
Pada dasarnya pelaksanaan proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Ambarawa belum memenuhi kriteria minimal namun kepala sekolah beserta segenap jajaran guru dan staff tetap berkeinginan memperbaiki indikator-indikator yang dinilai masih kurang, seperti : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM:, 4) Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM.
Terkait dengan kepemilikan bahan ajar yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan bahan-bahan yang didapat sewaktu workshop di Semarang atau ditempat lain, kemudian membeli referensi tanbahan dari buku-buku yang relevan dan ditawarkan oleh mentari grup, termasuk worksheet dan evaluasi-nya
Kemudian dalam rangka penyempurnaan penerapan CTL dan PAIKEM/PAKEM dalam proses belajar mengajar, sekolah akan lebih menggiatkan lagi pelaksanaan pembelajaran dengan strategi/metode: CTL, pendekatan belajar tuntas.
57
Terkait dengan pembelajaran di luar sekolah, beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dengan menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk lebih aktif melakukan pertukaran pelajar.
Sedangkan terkait dengan peningkatan KBM, sekolah akan lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan melakukan pendekatan secara pribadi kepada siswa.
b. Instrumen IKKT
Kemudian penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa baru mampu memenuhinya sebesar 33,34 %. Maka agar standar IKKT terpenuhi maka diperlukan beberapa perbaikan untuk hal-hal sebagai berikut : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran.
Program peningkatan penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan menerapkan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Kemudian untuk mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran program yang terapkan adalah dengan mewajibkab seluruh guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani
58
bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer.
3. Standar Pendidik dan Kependidikan
Perbaikan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan mewajibkan seluruh guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer. Sasarannya agar guru dan pihak administratif lebih ekspert. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sekolah mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Sasarannya guru lebih mahir dalam berbahasa Inggris.
Kemudian untuk meningkatkan jumlah minimal guru yang berpendidikan S2/S3 dilakukan dengan mempermudah bagi setiap guru yang ingin melanjutkan studi S2/S3. Adapun saat ini terdapat 4 orang guru yang masih menyelesaikan pendidikan S2-nya. Begitu juga dengan ketentuan minimal kepala sekolah harus berpendidikan S2, Kepala sekolah sudah melanjutkan studinya lagi ke jenjang S2 dan sekarang baru dalam penyelesaian pembuatan tesis. Kemudian untuk memenuhi indikator lainnya, yaitu kepala sekola sekolah wajib mengikuti pelatihan kepala sekolah, maka sampai saat ini kepala sekolah aktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga
59
pelatihan lainnya yang diakui oleh pemerintah, dan sampai saat ini kepala sekolah telah berhasil menempuh pelatihan-pelatihan seperti :
Pelatihan kepemimpinan
Pelatihan manajerial sekolah (MBS) Pelatihan kewirausahaan
Supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah Pelatihan adminis trasi persekolahan Pelatihan KTSP
4. Standar Pengelolaan
a. Instrumen Pada Standar IKKM
Dalam rangka menyempurnakan capaian-capaian pada standar pengelolaan, maka sekolah berusaha menutup kekurangan-kekurangan pada : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7) Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah dengan melakukan beberapa pendekatan yaitu dengan 1) mengikutkan tenaga kependidikan dalam berbagai program pelatihan-pelatihan/Diklat, 2) Mengikutkan tenaga kependidikan untuk magang pada sekolah yang lebih maju.
60
Terkait dengan Paket Aplikasi Sekolah, dan pemasangan jaringan SIM, SMP Negeri 2 Ambarawa akan menyediakannnya secara bertahap selama kurun waktu 4 tahun, berikut rencananya :
Tabel 4.13
Rencana Pemasangan PAS dan Jaringan Sim
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
• Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 30% • Pemakaian jaringan SIM: 50% • Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 50% • Pemakaian jaringan SIM: 60% • Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 70% • Pemakaian jaringan SIM: 80% • Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 80% • Pemakaian jaringan SIM: 100%
b. Instrumen Pada Standar IKKT
Penilaian standar proses berdasarkan IKKT, diperoleh hasil yang menyebutkan bahwa pihak sekolah masih mampu memenuhi sekitar 50 %, sehingga masih perlu dilakukan usaha-usaha agar mencapai standar yang ditetapkan, yaitu : 1) Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000, 2) Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri.
Dalam rangka meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) pihak sekolah baru berusaha mengembangkan standar ISO dalam pengelolaan sekolah, sedang untuk menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri, sekolah baru berencana untuk melaksanaan kerjasama dengan sekolah di dalam negeri.
61
5. Standar Kompetensi Kelulusan
SMP Negeri 2 Ambarawa sudah memenuhi standar IKKM yang telah ditetapkan, dibuktikan bahwa selama ini siswa sekolah SMP tersebut mampu lulus 100 %. Namun untuk lebih mengoptimalkan capaian pada standar ini maka pihak sekolah terus berusaha memperbaiki kualitas dari siswa-siswa lulusan SMP tersebut dengan menerapakan berbagai program di bawah ini :
a. Peningkatan rata-rata nilai ujian nasional. b. Peningkatan rata-rata nilai ujian sekolah c. Peningkatan perolehan nilai sempurna (10) d. Peningkatan rata-rata nilai mata pelajaran e. Peningkatan prestasi akademik.
f. Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi dan bertaraf internasional.
g. Peningkatan perolehan medali dalam OSN. h. Peningkatan prestasi non akademik
i. Peningkatan prestasi karya ilmiah bertaraf internasional. j. Peningkatan perolehan prestasi lomba KIR LIPI.
k. Pemanfaatan ICT secara optimal.
l. Menjalin kerjasama dengan SBI di dalam dan luar Negeri
Langkah-langkah tersebut dilakukan sekaligus sebagai upaya sekolah untuk memenuhi standar IKKT yang telah ditetapkan, yaitu : untuk dapat
62
menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional.
6. Standar Sarana Prasarana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Sarana Prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Ambarawa masih mampu memenuhi 43,31 % dari standar sarana prasarana yang ditetapkan dalam IKKM. Beberapa sarana prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut pihak sekolah berusaha secara bertahap untuk melakukan pembangunan beberapa bangunan sarana prasarana yang belum ada maupun kurang memenuhi syarat yang akan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun. Namun untuk waktu dekat yang dilakukan oleh sekolah terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang dimilikinya adalah :
a. Pengembangan jaringan internet list line. b. Penyediaan laptop untuk seluruh Guru Mapel.
c. Penyediaan LCD projector dan Komputer/Laptop untuk semua kelas. d. Penyediaan layanan internet bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswa.
63
e. Penyediaan komputer form yang dapat diakses secara langsung lewat internet.
f. Pengadaan buku dan referensi bilingual dari dalam dan luar negeri.
g. Peningkatan perawatan seluruh sarana gedung dan pendukung sekolah lainnya yang sudah tersedia.
h. Penyediaan flash disk untuk semua guru.
Pengembangan sarana prasarana tersebut juga sekaligus dilakukan untuk menunjang ketercukupan instrumen pada IKKT, yaitu : keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.
7. Standar Pembiayaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar pembiayaan yang diterapkan selama ini telah memenuhi standar IKKM maupun IKKT sebagaimana yang telah ditetapkan, namun untuk lebih menyempurnakan standar pembiayaan yang telah terpenuhi saat ini, maka pihak SMP Negeri 2 Ambarawa melaksanakan beberapa program kegiatan yang akan segera dilaksanakan, yaitu :
a. Pertemuan antara komite sekolah dengan stake holder untuk mendukung program sekolah
b. Peningkatan pelayanan kantin dan koperasi sekolah. c. Membuka warnet
64
Program-program tersebut dilaksanakan agar standar pendanaan yang telah terpenuhi saat ini lebih mampu lagi berjalan secara lebih efektif dan efisien.
8. Standar Penilaian
a. Instrumen Pada Standar IKKM
Hasil penilaian instrumen yang ditetapkan sebagai standar IKKM diketahui jika pihak sekolah masih mampu memenuhi standar penilaian sebesar 37,50 %, namun demikian keterpautan antara besarnya persentase nilai pada IKKM dengan kondisi nyata di SMP Negeri 2 Ambarawa tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan jika pihak SMP Negeri 2 sudah cukup baik dalam menerapkan standar penilaiannya selama ini. Hasil penelitian menunjukkan beberapa instrumen yang belum memenuhi kriteria yaitu : a. Frekuensi ulangan harian oleh guru
b. Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru
c. Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran d. Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian
e. Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru
Langkah perbaikan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya guru sebagai pendidik, yaitu : lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan.
65
b. Perbaikan Instrumen Pada Standar IKKT
Kemudian dari hasil penilaian IKKT diperoleh hasil yang menunjukkan jika SMP Negeri 2 Ambarawa belum sepenuhnya melakukan penilaian yang distandarkan, untuk itu hal ini perlu diperbaiki, seperti variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester, dan variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenikan kelas. Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut yaitu lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan.
Langkah-langkah pelaksanaan program-program yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 2 Ambarawa tersebut merupakan suatu usaha yang ditempuh oleh pihak manajemen sekolah untuk menyempurnakan hasil penilaian berdasarkan standar IKKT dan IKKM yang telah ditetapkan oleh pihak Departemen Pendidikan Nasional sebagai syarat untuk mencapai RSBI. Jika pihak manajemen SMP Negeri 2 Ambarawa secara konsisten menerapkan berbagai kegiatan dan program-program dalam proses pembelajarannya yang mengarah pada pelaksanaan RSBI seperti yang telah dilakukan selama ini, dan mampu mempertahankan hasil yang telah diraih selama ini, maka bukan hal yang mustahil SMP Negeri 2 Ambarawa mampu mencapai sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.