• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengukuran Viskositas Dengan Metode Ostwald

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Pengukuran Viskositas Dengan Metode Ostwald"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Pengukuran Viskositas dengan Metode Ostwald

Metode ini ditentukan berdasarkan hukum Poisulle menggunakan alat viskometer oswaltd. Penetapannya dilakukan dengan jalan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam pipa kapiler dari a ke b. Sejumlah cairan yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam viskometer yang diletakkan pada thermostat. Cairan kemudian diisap degan pompa kedalam bola csampai diatas tanda a. Cairan dibiarkan mengalir kebawah dan waktu yang diperlukan dari a ke b dicatat menggunakan stowatch.

Pada metode oswaltd yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sejumlah tertentu cairan dipipet kedalam viskometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer sampai permukaan cairan lebih tinggi dari batas “a”. Cairan dibiarkan turun ketika permukaan cairan turun melewati batas “b”, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melewati jarak antara a dari b dapat ditentukan. Tekanan P merupakan perbedaan tekanan antaa kedua ujung pipa U dan besarnya diasumsikan sebanding dengan berat jenis cairan.

Viskositas dihitung sesuai persamaan Poisulle berikut: dimana t adalah waktu yang diperlukan cairan bervolume yang mengalir melalui pipa kapiler, L adalah panjang dan r adalah jari- jari. Tekanan P merupakan perbedaan aliran kedua yang pipa viskometer dan besarnya diasumsikan sebanding dengan berat cairan. Pengukuran viskositas yang tepat dengan cara itu sulit dicapai. Hal ini disebabkan haga r dan L sukar ditentukan secara tepat. Kesalahan pengukuran terutama r sangat besa pengaruhnya karena harga ini dipangkatkan empat. Untuk menghindari kesalahan tersebut dalam prakteknya digunakan suatu cairan pembanding. Cairan yang paling sering digunakan adalah air.

Penetapan η ini dapat dilakukan dengan viskosimeter oswald. Sejumlah zat cair dimasukan dalam viskometer yang dilakukan dalam termosfat. Cairan ini dihisap dengan pompa kedalam bola B, hingga permukaan cairan dibawah a. cairan dibiarkan mengalir kebawah dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari a ke b dicatat dengan stopwatch. Percobaan diulangi dengan cairan pembanding setelah dibersihkan. Dengan ini dapat ditentukan t1 dan t2.

Metode viskometer oswald metode yang digunakan adalah menentukan viskositas yaitu metoda pipet. Disini digunakan sebuah pipet yang telah ditentukan ukurannya kemudian viskositas ditentukan

Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan untuk mengalir yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya tertentu.

Viskositas secara umum dapat juga diartikan sebagai suhu tendensi untuk melawan aliran cairan karena internal friction untuk resistensi suatu bahan untuk mengalami deformasi bila

(2)

bahan tersebut dikenai suatu gaya. Semakin besar resistensi zat cair untuk mengalir, maka semakin besar pula viskositasnya. Viskositas pertama kali diselidiki oleh Newton, yaitu dengan mensimulasikan zat cair dalam bentuk tumpukan kartu. Zat cair diasumsikan terdiri dari lapisan-lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. Lapisan terbawah tetap diam, sedangkan lapisan-lapisan atasnya bergerak, dengan cepatan konstan sehingga setiap lapisan memiliki kecepatan gerak yang berbanding langsung dengan jaraknya terhadap lapisan terbawah. Perbedaan kecepatan dv antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak sebesar dx adalah dv/dx atau kecepatan gesek. Gaya per satuan luas yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair tersebut F/A atau tekanan geser. Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurunkan kekentalannya. Konsentrasi larutan, viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Berat molekul solute, viskositas berbanding lurus dengan berat molukel solute, karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga menaikkan viskositasnya. Tekanan, akan bertambah jika nilai dari viskositas itu bertambah. Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu zat cair.

Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairn untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Berdasarkan hokum Heagen Poiseuille : ŋ = cpr4t/(8VL) P = pgh = πpr4pgh/ (8VL). Dimana p = tekanan hidrostatis, r = jari-jari kapiler, t= waktu alir zat cair sebanyak volume V dengan beda tinggi h, L = panjang kapiler. Untuk air : ŋair = πpr4 ta. Pa.g.h / (8VL) secara umum berlaku ŋx = πpr4txpxgh / (8VL). Jika air digunakan sebagai pembanding maka ŋx/ ŋair = txpx/tapa (Tim Kimia Fisik, 2010 )

Berdasarkan hokum stokes dengan mengamati jatuhnya benda melalui medium zat cair yang mempunyai gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar π = 2r.2d – dm.g.9.s.t (1+2, 4rR). Ketererangan cairan, g = gaya gravitasi, s = jarak jatuh (a – ob), t = waktu bola jatuh, r = jari-jari tabung viskosimeter (Anekcheiftein,2010)

Persamaan Navier-stokes (dinamakan dari daude Louis Navier dan Gorge Gabriel Stokes), adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida yang bergantung hanya kepada gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Kita dapat mengembangkan persamaan gerakan untuk fluida, nyata dengan memperhatikan gaya-gaya yang bekerja pada suatu elemen kecil fluida. Penurunan persamaan ini, yang disebut persamaan Navier-stokes (Streeter, 1996).

(3)

Hukum Poiseville berlaku hanya pada aliran fluida laminar dengan viskositas konstan yang tidak bergantung pada kecepatan fluida. Bila aliran fluida cukup besar, aliran laminar rusak dan mengalami turbulensi. Kecepatan kritis yang diatasnya dari tabung, jika fluida mengalir lewat sebuah pipa panjang horizontal berpenampang konstan yang sempit tekanan sepanjang akan konstan.

Cara penentuan harga kekuatan dalam percobaan ini menggunakan metode Ostwald yang mana prinsip kerjanya berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas disebut viscometer.

Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis atau densitas dari fluida. Piknometer terdiri dari 3 bagian, yaitu : tutup pikno, lubang, dan gelas atau tabung ukur. Satuan yang digunakan, biasanya massa dalam satuan gram, volume dalam satuan mL = cm3. Jadii satuan P adalah dalam g / cm3.

Metode pengukuran viskositas terdiri dari viknometer kapiler / Ostwald pada metode ini viskositas ditetntukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan uji untuk lewat antara dua tanda ketika ia mengalir karena gravitasi, melalui satuan tabung kapiler vertical. Waktu alir dari cairan yang diuji, dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui, biasanya air, untuk lewat antara dua tanda tersebut. Jika ŋ1 dan ŋ2 maing-masing adalah viskositas dari cairan yg tidak diketahui dan cairan standar, p1 danp2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 masing-masing adalah waktu alir dalam detik. Viskosimeter Hoppler, pada viskositas ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila gravitasi sama dengan frictional resistance medium. Viscometer cup dan Bob, prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penemuan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran summbat. Viscometer corner dan plate, cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut-kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser didalam ruang sempit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.

Dari percobaan pengukuran viskositas zat cair didapatkan nilai rata-rata aquades 1,27, alcohol 1,89, bensin 0,98, dan minyak goring 50,12. Selain itu didapatkan juga hasil pengukuran densitas larutan aquades sebesar 1,019, alcohol 0,905, bensin 0,775, dan minyak goring 0,93. Pengukuran viskositas secara teori pada aquades sebesar 0,0080 p, alcohol 0,0103 p, bensin

(4)

0,005793 P, minyak goring 0,0327 p. Pengukuran viskositas secara praktik pada alcohol 0,010, bensin 0,00469, dan minyak goring sebesar 0,2881. Jelas terlihat bahwa viskositas yang tertinggi terdapat pada minyak goreng yang terkecil terdapat pada bensin. Artinya minyak goreng merupakan larutan yang paling kental.

Dalam percobaan terdapat beberapa bahan yang digunakan yaitu alcohol, nama lainnya adalah etanol, senyawa ini merupakan liquid yang tidak berwarna dan mudah menguap pada suhu rendah serta mudah terbakar pada suhu tinggi. Alcohol memiliki rumus molekul CH3OH. Alcohol memiliki kerapatan 0,79 g/cm3, titik didih : 78oC (3,5 K). alcohol dapat bercampur dengan pelarut organic. Air, rumus molekulnya H2O, densitasnya 1000 kg m-3, liquid (4oC), 917 kg m-3, solid, titik didih 100oC, 212oF (373,15oK), viskositasnya 0,001 pa/s ∆t 20o. merupakan jenis senyawa liquid yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada keadaan standar. Bensin (gasoline) yang memiliki rumus kimia C5-C12, mudah terbakar. Minyak goreng, memiliki titik didih tinggi, viskositas tinggi, bersifat polar, dan pada suhu kamar bentuknya cair. Dalam percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan yaitu alat-alat yang kurang bersih, sehingga didapatkan hasil yang kurang maksimal, begitu juga dalam menggunakan stopwatch yang kurang tepat, sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

Aplikasi viskositas dalam kehidupan sehari-hari adalah : - Mengalirnya darah dalam pembuluh darah vena

- Proses penggorengan ikan (semakin tinggi suhunya, maka semakin kecil viskositas minyak goreng)

- Mengalirnya air dalam pompa PDAM yang mengalir kerumah-rumah kita - Tingkat kekentalan oli pelumas

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu suhu, tekanan, konsentrasi larutan, dan berat molekul solute.

(5)

- Metode pengukuran viskositas yaitu viscometer kapiler/Ostwald, viscometer Hoppler, viscometer cup dan bob, dan viscometer cone dan plate.

- Kegunaan dari viscometer Ostwald adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui pipa kapiler viscometer Ostwald. Dan kegunaan piknometer adalah suatu alat yang digunakan untuk nilai massa jenis atau densitas fluida

5.2 Saran

Pada percobaan viskositas zat cair, terdapat berbagai macam metode. Seperti viscometer Hoppler, viscometer cup dan Bob, dan viscometer cone dan plate. Jadi hendaknya asisten tidak hanya menggunakan metode viscometer Ostwald saja, tetapi metode yang lain juga. Agar pengetahuan praktikan bertambah.

Percobaan Panas Pembakaran

1. 1.Pembakaran yang menghasilkan gas CO2, H2O, dan SO2 disebut dengan...

a. Panas pembakaran

b. Pembakaran spontan

c. Pembakaran tidak spontan

d. Pembakaran sempurna

e. Pembakaran tak sempurna

2. 2.Dari zat di bawah ini, yang paling cepat habis ketika dilakukan proses pembakaran adalah..

a. Bensin

b. Kerosin

c. Solar

d. Aseton

e. Etanol

3. 3.Ketika dilakukan percobaan, yang terjadi pada kalorimeternya adalah..

a. Temperatur alat naik

b. Temperatur alat turun

c. Kaca kalorimeter berembun

d. Termperatur air saja yang naik

e. Temperatur heliks tembaga saja yang turun

Percobaan Panas Pelarutan

(6)

a. Panas sensibel

b. Panas laten

c. Panas pelarutan integral

d. Panas pelarutan differensial

e. Harga air kalorimeter

5. 5.Kalorimeter yang digunakan pada percobaan panas pelarutan adalah..

a. Kalorimeter tekanan tetap

b. Kalorimeter bom

c. Kalorimeter volume tetap

d. Kalorimeter kompleks

e. Kalorimeter suhu tetap

6. 6.Pada percobaan panas pelarutan, suhu larutan turun ketika dimasukkan CuSO4 hidrat. Hal ini

dikarenakan terjadinya reaksi... a. Endoterm

b. Eksoterm

c. Reduksi

d. Oksidasi

e. Ionisasi

Percobaan Kenaikan titik didih

7. 7. Temperatur pada saat tekanan uap cairan sama dengan 1 atm disebut dengan...

a. Temperatur kritis

b. Temperatur standar

c. Titik didih standar

d. Titik didih normal

e. Kenaikan titik didih

8. 8.Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih , kecuali...

a. Jenis pelarut

b. Banyaknya zat terlarut

c. Jumlah panas yang diberikan

d. Molaritas larutan

e. Jenis zat terlarut

9. 9.Bila tekanan uap cairan telah sama dengan tekanan udara luar, yang terjadi adalah...

a. Temperatur cairan turun

b. Temperatur cairan naik

c. Termperatur cairan konstan

d. Volume cairan berkurang

e. Tekanan cairan naik

Percobaan 4. Tegangan Permukaan

1 10. Di bawah ini ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan tegangan permukaan, kecuali...

(7)

b. Metoda cincin

c. Metoda kenaikan kapiler

d. Metoda tekanan maksimum gelembung

e. Metoda tetes

111. Semakin berat beban yang digunakan maka semakin besar pula tegangan permukaannya. Hal

ini disebabkan oleh...

a. Adanya ikatan antara air dan beban

b. Adanya gaya angkat ke atas oleh fluida

c. Perbedaan suhu

d. Aktifnya permukaan cairan

e. Kurangnya surfaktan

112. Dina memiliki beberapa koin. Koin tersebut dimasukkan satu persatu ke dalam 5 buah gelas

hingga cairannya tumpah. Gelas A berisi air biasa, gelas B berisi air panas suam-suam kuku, gelas C berisi air mendidih , gelas D berisi air rinso, dan gelas E berisi air sabun. Gelas manakah yang paling lama tumpah cairannya ?

a. Gelas A

b. Gelas B

c. Gelas C

d. Gelas D

e. Gelas E

Percobaan 5. Menentukan Jari-jari Molekul dengan Metode Viskositas

113. Aliran fluida zat cair yang dapat membentuk pusaran akibat adanya tekanan shear disebut

dengan aliran.. a. Laminer b. Turbulen c. Transisi d. Viskositas e. Bilangan Reynold

114. Pada suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan

pada aliran tersebut. Pernyataan tersebut adalah.. a. Asas Black

b. Prinsip Bernoulli

c. Teori Hidrostatik

d. Teori Isaac Newton

e. Prinsip kekentalan

115. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi viskositas yaitu kecuali..

a. Temperatur

b. Konsentrasi

c. Tekanan

d. Kecepatan pengadukan

(8)

Percobaan 6. Adsorbsi pada Larutan

116. Adsorbsi oleh karbon aktif adalah contoh dari...

a. Adsorpsi Polymer-based

b. Adsorpsi Langmuir

c. Adsorpsi Freundlich

d. Adsorpsi Fisika

e. Adsorpsi Kimia

117. Fungsi karbon aktif dalam percobaan Adsorpsi pada Larutan ini adalah sebagai..

a. Pelarut

b. Zat terlarut

c. Adsorben

d. Adsorbat

e. Biosorpsi

118. Stelah dititrasi, yang menandai terjadinya proses adsorpsi adalah...

a. Bertambahnya volume titran

b. Berkurangnya volume titran

c. Bertambahnya suhu

d. Berkurangnya suhu

e. Adanya perubahan warna

Percobaan 7. Distribusi Solut antara Dua Solven yang Tidak Bercampur 119. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ekstraksi yaitu kecuali..

a. Selektivitas

b. Densitas

c. Titik beku

d. Titik didih

e. Reaktivitas

220. Dalam percobaan ini, yang berfungsi sebagai zat terlarut adalah..

a. Asam asetat

b. Bensin

c. Air

d. Phenolftalein

e. Natrium hidroksida

221. Dalam proses ekstraksi, setelah dilakukan pengocokan bensin dan asam asetat lalu didiamkan,

yang terjadi adalah .. a. Keduanya bercampur

b. Keduanya terpisah

c. Bensin berada di bawah

d. Terbentuk endapan

e. Campuran menjadi berwarna hijau

Percobaan 8. Kesetimbangan Uap air pada Sistem Binair

(9)

a. Solven

b. Solut

c. Solvasi

d. Partikel

e. Molekul

223. Metode yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran berdasarkan perbedaan titik

didihnya disebut dengan.. a. Titrasi

b. Destilasi

c. Destilasi bertingkat

d. Destilasi sederhana

e. Destilasi berfraksi

224. Diketahui data titik didih beberapa zat :

1. Zat A = 59 o

2. Zat B = 56 o

3. Zat C = 100 o

4. Zat D = 135 o

5. Zat E = 37 o

Jika dalam suatu campuran terdapat kelima zat tersebut, zat yang terlebih dahulu menguap adalah.. a. Zat A b. Zat B c. Zat C d. Zat D e. Zat E KUNCI JAWABAN 11. D 22. E 33. A 44. A 55. C 66. B 77. D 88. E 99. C 10. A 111. B 112. A 113. B 114. B 115. D

(10)

116. D 117. C 118. B 119. C 220. A 221. B 222. A 223. B 224. E

Faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ini

yaitu-Kesalahan pengukuran / ketelitian dalam melihat waktu, sehingga hasil

tidakefisien-Tidak teliti dalam menentukan massa zat atau

sampel.-Kurang teliti dalam mengukur volume akuades dan gliserolPada percobaan ini, di awali pada konsentrasi gliserol 3 M. dicuci terlebihdahulu viskosimeter Ostwald dengan menggunakan alkohol, lalu di masukkangliserol pada viskometer. Setelah itu, di ukur waktu yang di perlukan untukgliserol melewati tanda tera pada viskosimeter. Waktu pertama di peroleh 1,88 s,1,63 s, 1,83 s. Sehingga waktu rata-ratanya diperoleh 1,057 s. Untuk gliserol 2 M,waktu pertama diperoleh 1,55 s, kedua 1,38 s,dan ketiga 1,44 s. Sehingga wakturata-rata yang diperoleh adalah 1,78 s. Untuk gliserol 1 M, waktu pertamadiperoleh 1,24 s, 1,27 s, 1,14 s. Sehingga waktu rata-rata diperoleh 1,217 s. Padagliserol dengan konsentrasi 0,75 M diperoleh waktu pertama 1,27 s, kedua 1,12 s,dan ketiga 1,14 s. Sehingga waktu rata-rata diperoleh 1,177 s. Untuk gliserol 0,50M diperoleh waktu pertama 1,18 s, waktu kedua 1,16 s, waktu ketiga 1,06 s.Sehingga waktu rata-rata yang diperoleh 1,133 s . Pada gliserol dengankonsentrasi 0,25 M diperoleh waktu pertama 1,20 s, kedua 1,17 s, dan ketiga 1,06s. Sehingga waktu rata-rata diperoleh 1,143 s. Percobaan ini dilakukan dengankonsentrasi yang berbeda- beda dapat di simpulkan bahwa semakin kecil jumlahkonsentrasi maka waktu yang di peroleh semakin sedikit. Sehingga dapat disimpulkan nilai viskositas pun semakin kecil pula seiring berkurangnya waktu dankecilnya konsentrasi yang di gunakan. Karena kerapatan partikel pada konsentrasirendah sangatlah minim, berbeda dengan konsentrasi yang besar, maka tingkatkekentalan zat pun semakin besar.Sifat fisika

(11)

Gliserol-Rumus Molekul : CH2OHSifat Kimia : C3H5(OH)3Nama Lain :1,2,3-Propanatriol

1,2,3-TrihidroksipropanaGlisil AlkoholBerat Molekul : 92,095 g/molTitik Didih : 290oCTitik Leleh : 18oCDensitas : 1,261 g/cm3Viskositas : 1,5 Pa.sPanas Jenis : 0,497 kal/goCEnergi : 4,32 kkal/g

BAB 5PENUTUP 5.1

Kesimpulan

-Hasil perhitungan jari - jari molekul secara teori = 3,0365 Å dan hasilperhitungan praktek = 1,981 Å .

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah:1.

Temperatur2.

Tekanan3.

Kohesi4.

(12)

molecular-Aplikasi viskositas daam kehidupan sehari-hari sebagai pemanis buatan,pelumas mesin, minyak sawit, inti sawit, oli mesin dan kecap.

5.2

Saran

-Sebaiknya dalam percobaan ini digunakan sampel lain seperti minyakgoreng dan bensin agar hasilnya lebih bervariasi

Prinsip percobaan berdasarkan perbedaan konsentrasi dari suatu larutanyang mempengaruhi kekentalan suatu zat cair yang dimana semakin kental suatuzat cair maka semakin besar pula kerapatannya dan semakin lambat waktu yangditempuh suatu fluida.Viskositas atau kekentalan adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluidaterhadap perubahan bentuk di bawah tekanan. Biasanya diterima sebagai

“kekentalan” atau penolakan terhadap penuan

gan. Viskositas menggambarkanpenolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untukmengukur gesekan fluida. Viskositas sebenarnya disebabkan oleh kohesi danpertukaran momentum molekuler di antara lapisan-lapisan fluida dan pada waktuberlangsungnya aliran, efek ini terlihat sebagai tegangan tangensial atau tegangangeser di antara lapisan yang bergerak. Akibat adanya gradien kecepatan, akanmenyebabkan lapisan fluida yang lebih dekat pada plat yang bergerak, dan akandiperoleh kecepatan yang lebih besar dari lapisan yang lebih jauh.Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain adalah koefisienkekentalan zat cair itu sendiri, massa jenis dari fluida tersebut, bentuk atau besardari partikel fluida tersebut, karena cairan yang partikelnya besar dan berbentuktak teratur lebih tinggi daripada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur.Selain itu juga suhu, semakin tinggi suhu cairan, semakin kecil viskositasnya,semakin renda suhunya maka semakin besar viskositasnya.Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas mesin ini biasanyakita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan penting bagi kendaraanbermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-bedakarena setiap tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda.

(13)

Kekentalan ini adalah bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan denganketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Sehingga sebelummenggunakan oli merek tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu koefisienkekentalan oli sesuai atau tidak dengan tipe mesin.Setiap benda yang bergerak dalam suatu fluida (zat cair/gas) akanmendapatkan gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Gayagesek ini sebanding dengan kecepatan relatif benda terhadap fluida.F = konstanta V.KKhusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak di dalam fluida yangtetap sifatnya, gaya gesekan yang dialami benda dirumuskan sebagai berikut:F = -6

π n r V

di mana:F = gaya gesekan yang bekerja pada bolan = koefisien kekentalan dari fluidar = jari-jari bolav = kecepatan relatif bola terhadap fluida- = tanda negatif menunjukkan arah gaya F berlawanan dengan arah kecepatanRumus di atas dapat dikenal dengan hukum Stokes, syarat-syarat yang diperlukanagar hukum Stokes dapat

berlaku:-Ruang tempat fluida

terbatas-Tidak ada turbulensi dari dalam

fluida-Kecepatan v tidak besar sehingga aliran masih linierHukum Poiseulle menyatakan bahwa aliran melalui suatu tabungbergantung pada perbedaan tekanan antara satu ujung ke ujung yang lain, panjangl tabung, dan jari-jari r tabung, serta viskositas

η

cairan.Apabila perbedaan tekanan dilipat-duakan, maka kecepatan aliran jugameningkat dua kali. Aliran berbanding terbalik dengan panjang dan viskositas,apabila salah satunya dinaikkan dua kali, kecepatan aliran akan berkurang menjadiseparuhnya

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tulisan ini akan digunakan metode homotopi untuk menyelesaikan masalah gelombang internal pada fluida dua lapisan.. Fluida dua lapisan adalah fluida yang terdiri

Setiap lapisan tersebut akan memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam dengan kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan

satu lapisan aliran dengan lapisan yang lain pada suatu fluida saat fluida tersebut.. dialirkan, oleh karena itu kecepatan aliran ini lambat

Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak 

Menurut stokes bila suatu benda bergerak dalam fluida maka semakin besar kecepatan yang dilakukannya akan semakin besar gaya stoke’s yang dialaminya yang arahnya melawan arah

Akan disimulasikan pergerakan lapisan fluida dalam kasus ini adalah antara minyak dan air yang berada diantara dua plat rata dengan jarak 10 cm menggunakan

Viskositas (kekentalan) cairan akan menimbulkan gesekan antar- bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain.. Hambatan atau gesekan yang terjadi

Hasil lain dari penelitian ini, diperoleh bahwa semakin besar viskositas pada fluida Sisko, nilai kecepatan maksimum fluida Sisko menjadi lebih besar dibandingkan