• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untaian Mutiara Hikmah Vol 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Untaian Mutiara Hikmah Vol 2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

 Vol 2/I, edisi Juli 2009

 Vol 2/I, edisi Juli 2009

(2)

Sekapur Sirih

Sekapur Sirih





  

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Sesungguhnya segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad

Muhammad bb, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat. Amma ba’du.

hingga hari kiamat. Amma ba’du.

Para sahabat adalah sebaik-baik generasi teladan setelah Para sahabat adalah sebaik-baik generasi teladan setelah Rasulullah

Rasulullah bb. Dan yang berikutnya (tabi’in) dan yang beri-. Dan yang berikutnya (tabi’in) dan yang beri-kutnya (tabi’ut tabi’in) sebagaimana yang dipersaksikan kutnya (tabi’ut tabi’in) sebagaimana yang dipersaksikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits shahih. Dalam edisi oleh Rasulullah dalam sebuah hadits shahih. Dalam edisi kali ini, kita akan

kali ini, kita akan dibawa untuk mendulang mutiara hikmahdibawa untuk mendulang mutiara hikmah dari kisah pertikaian antara dua orang sahabat yang mulia, dari kisah pertikaian antara dua orang sahabat yang mulia,  Abu Bakar As-Siddiq dan Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy   Abu Bakar As-Siddiq dan Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy cc   yang berakhir mengharukan, sebagai pelajaran berharga   yang berakhir mengharukan, sebagai pelajaran berharga   bagi g

  bagi generasi di menerasi di masa kini asa kini bagaimana bagaimana seharusnya mseharusnya menyi- enyi-kapi sebuah perselisihan.

kapi sebuah perselisihan.

Dalam edisi ini, Sekuntum Bunga dari Taman Sunnah Dalam edisi ini, Sekuntum Bunga dari Taman Sunnah men-  jadi pilihan untuk mendulang mutiara hikmah dari   jadi pilihan untuk mendulang mutiara hikmah dari

kete-ladanan para wanita muslimah dari generasi terdahulu. ladanan para wanita muslimah dari generasi terdahulu.

Untaian Hikmah

Untaian Hikmah

 Jazakumullah khair 

 Jazakumullah khair 

kepada

kepada berbagai

berbagai sumber 

sumber 

artikel di dalam bulletin

artikel di dalam bulletin

ini, baik yang

ini, baik yang ter

tercantum

cantum

maupun yang tidak

maupun yang tidak

ter-cantum

cantum dalam

dalam artikel-

artikel-artikel kami. Demikian

artikel kami. Demikian

halnya dengan gambar 

halnya dengan gambar 

 yang kami sertakan

 yang kami sertakan

Sedekah

Sedekah Pembawa Pembawa Berkah Berkah (bag. (bag. I) I) 22 Membalas

Membalas Keburukan Keburukan dengan dengan Kebaikan Kebaikan I I 33 Buah

Buah Dari Dari Kesabaran Kesabaran 44 Dua

Dua Golongan Golongan Penghuni Penghuni Neraka Neraka 55 Aku

Aku Tidak Tidak Menangis Menangis Karena... Karena... 66 Sedekah

Sedekah Pembawa Pembawa Berkah Berkah (bag. (bag. II) II) 77 Hakikat

Hakikat Cinta Cinta Pertama Pertama 88 Membalas

Membalas Kebaikan Kebaikan dengan dengan Kebaikan Kebaikan II II 99

Cinta

Cinta Sampai Sampai Mati Mati 1212 Kisah

Kisah Hakimyang Hakimyang Bijak Bijak 1313 Sekuntum

Sekuntum Bunga Bunga dari dari Taman Taman Sunnah Sunnah 1414 Berhato-Hatilah

Berhato-Hatilah dalam dalam Pergaulan Pergaulan 1616 Sang

Sang Peminang Peminang Bidadari Bidadari 1616 Harta

Harta yang yang Sesungguhnya Sesungguhnya 1717 Jika

Jika Engkau Engkau Ingin Ingin bermaksiat bermaksiat …... …... 1818 Pewaris

(3)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia

akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan

akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan

memberinya rezki dari arah yang tiada

memberinya rezki dari arah yang tiada

disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal 

sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal 

kepada Allah niscaya

kepada Allah niscaya

 Allah

 Allah

akan mencukupkan

akan mencukupkan

(keperluan)nya.” 

(keperluan)nya.” 

(QS Ath-Thalaq [65] : 2.3)

(QS Ath-Thalaq [65] : 2.3)

Dr. Saleh as-Saleh menuturkan kisah nyata berikut ini dalam salah satu kelasnya di Dr. Saleh as-Saleh menuturkan kisah nyata berikut ini dalam salah satu kelasnya di Understand Islam.Net: Understand Islam.Net:

B  

B  

B  

B  

B  

B  

B  

B  

ismillahir Rahmanir Rahim. Kisah ini terjadi sekitar seratus tahun yang laluismillahir Rahmanir Rahim. Kisah ini terjadi sekitar seratus tahun yang lalu dan juga disiarkan di stasiun radio. Ini mengenai seorang laki-laki yang dan juga disiarkan di stasiun radio. Ini mengenai seorang laki-laki yang dipanggil Ibnu Jad’an. Ia berkata selama musim semi ia selalu pergi keluar. Ia dipanggil Ibnu Jad’an. Ia berkata selama musim semi ia selalu pergi keluar. Ia melihat unta-unta gemuk yang baik dan sehat dan ambingnya (tempat susu) melihat unta-unta gemuk yang baik dan sehat dan ambingnya (tempat susu) penuh hingga terlihat hendak pecah. Kapanpun anak unta mendekati induknya, susu penuh hingga terlihat hendak pecah. Kapanpun anak unta mendekati induknya, susu induknya mengalir karena berlimpahnya karunia, dan berlimpahnya kebaikan.

induknya mengalir karena berlimpahnya karunia, dan berlimpahnya kebaikan.

Maka aku (Ibnu Jad’an) melihat kepada salah satu unta betinanya dengan anak-anaknya Maka aku (Ibnu Jad’an) melihat kepada salah satu unta betinanya dengan anak-anaknya dan aku teringat tetanggaku yang miskin dan memiliki tujuh orang anak perempuan yang dan aku teringat tetanggaku yang miskin dan memiliki tujuh orang anak perempuan yang masih belia. Maka aku berkata kepada diriku, Demi Allah aku akan memberikan unta ini masih belia. Maka aku berkata kepada diriku, Demi Allah aku akan memberikan unta ini dan anaknya sebagai sedekah kepada tetanggaku – dan kemudian dia membaca ayat dan anaknya sebagai sedekah kepada tetanggaku – dan kemudian dia membaca ayat dimana Allah berfirman:

dimana Allah berfirman:



 

    

  

    

 

““ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” 

menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” (QS Al-Imran [3] : 92)(QS Al-Imran [3] : 92)

Dan yang paling kucintai diantara binatang ternakku adalah unta betina ini. Maka aku Dan yang paling kucintai diantara binatang ternakku adalah unta betina ini. Maka aku pun membawanya beserta anaknya dan mengetuk pintu rumah tetanggaku. Aku pun membawanya beserta anaknya dan mengetuk pintu rumah tetanggaku. Aku mengatakan kepadanya untuk menerimanya sebagai hadiah dariku. Aku melihat w

mengatakan kepadanya untuk menerimanya sebagai hadiah dariku. Aku melihat w ajahnyaajahnya  berbinar penuh kebahagiaan dan ia tidak dapat

 berbinar penuh kebahagiaan dan ia tidak dapat mengatakan apapun sebagai jawabannya.mengatakan apapun sebagai jawabannya. Maka ia pun mengambil manfaat dari susunya dan menggunakannyanya untuk memuat Maka ia pun mengambil manfaat dari susunya dan menggunakannyanya untuk memuat kayu di atas punggungnya, menunggu anak-anak unta tumbuh besar

kayu di atas punggungnya, menunggu anak-anak unta tumbuh besar agar dapat dijualnya.agar dapat dijualnya. Setelahnya ia mendapatkan banyak kebaikan dari unta ini.

Setelahnya ia mendapatkan banyak kebaikan dari unta ini.

 Bersambung...  Bersambung...

Bagian I

(4)

Oleh: Ustadz Abu Zubair al-Hawary, Lc.

Oleh: Ustadz Abu Zubair al-Hawary, Lc.

K  

K  

K  

K  

K  

K  

K  

K  

isah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim di Mus-isah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim di

Mus-tadroknya, ia berkata, “Ini adalah hadits shohih menurut

tadroknya, ia berkata, “Ini adalah hadits shohih menurut

syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya”.

syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya”.

Dari Robi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy 

Dari Robi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy  gg ia menuturkan,ia menuturkan,

Rasulullah

Rasulullah yy memberiku sebidang tanah, dan ia juga memberimemberiku sebidang tanah, dan ia juga memberi

  Abu Bakar sebidang tanah. Lalu kami berselisih pada sepokok 

  Abu Bakar sebidang tanah. Lalu kami berselisih pada sepokok 

kurma. Ia (Robi’ah) berkata, “Maka datanglah dunia”.

kurma. Ia (Robi’ah) berkata, “Maka datanglah dunia”.

Maka Abu Bakar berkata, “Ini termasuk dalam batas tanahku”. Aku

Maka Abu Bakar berkata, “Ini termasuk dalam batas tanahku”. Aku

pun menyanggah, “Tidak .. akan tetapi ini termasuk dalam batas

pun menyanggah, “Tidak .. akan tetapi ini termasuk dalam batas

tanahku”. Lantas Abu Bakar melontarkan kepadaku kata-kata yang

tanahku”. Lantas Abu Bakar melontarkan kepadaku kata-kata yang

tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu. Maka ia

tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu. Maka ia

  berkata kepadaku, “Hai Robi’ah, ucapkanlah kepadaku seperti apa yang telah aku katakan

  berkata kepadaku, “Hai Robi’ah, ucapkanlah kepadaku seperti apa yang telah aku katakan

kepadamu sehingga menjadi qishosh”. Aku menjawab, “Tidak, demi Allah aku tidak akan

kepadamu sehingga menjadi qishosh”. Aku menjawab, “Tidak, demi Allah aku tidak akan

mengatakan kepadamu kecuali yang baik”. Abu Bakar kembali berkata, “Demi Allah, engkau

mengatakan kepadamu kecuali yang baik”. Abu Bakar kembali berkata, “Demi Allah, engkau

harus mengucapkan kepadaku seperti ucapanku kepadamu sehingga menjadi qishosh atau

harus mengucapkan kepadaku seperti ucapanku kepadamu sehingga menjadi qishosh atau

aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah

aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah bb”.”.

 Aku berkata, “Tidak, aku tidak akan mengatakan kepadamu kecuali yang baik”.

 Aku berkata, “Tidak, aku tidak akan mengatakan kepadamu kecuali yang baik”.

Maka Abu Bakar tidak menerima pembagian tanah tersebut, dan ia mendatangi Rasulullah

Maka Abu Bakar tidak menerima pembagian tanah tersebut, dan ia mendatangi Rasulullah

y

y. Sementara aku (Robi’ah) mengikuti di belakangnya.. Sementara aku (Robi’ah) mengikuti di belakangnya.

Sekelompok orang dari suku Aslam (suku Robi’ah) berkata, “Semoga Allah merahmati Abu

Sekelompok orang dari suku Aslam (suku Robi’ah) berkata, “Semoga Allah merahmati Abu

Bakar. Dia yang telah

Bakar. Dia yang telah melontarkan kata-kata itu kepadamu, kenapa dia yang melontarkan kata-kata itu kepadamu, kenapa dia yang mengadukanmumengadukanmu

kepada Rasulullah?”.

kepada Rasulullah?”.

  Aku berkata, “Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar .. teman Rasulullah

  Aku berkata, “Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar .. teman Rasulullah yy didi

dalam gua. Orang yang dituakan oleh kaum muslimin. Jangan sampai ia menoleh dan

dalam gua. Orang yang dituakan oleh kaum muslimin. Jangan sampai ia menoleh dan

melihat kalian membelaku, sehingga dia marah lantas Rasulullah ikut marah karena

melihat kalian membelaku, sehingga dia marah lantas Rasulullah ikut marah karena

kemarahanya, maka Allah akan marah pula karena kemarahan keduanya. Jika sampai itu

kemarahanya, maka Allah akan marah pula karena kemarahan keduanya. Jika sampai itu

terjadi celakalah Robi’ah. Pulanglah kalian!!”.

terjadi celakalah Robi’ah. Pulanglah kalian!!”.

Robi’ah bergegas menyusul Abu Bakar.

Robi’ah bergegas menyusul Abu Bakar.

Sesampai Abu Bakar di hadapan Nabi

Sesampai Abu Bakar di hadapan Nabi bb, ia menceritakan apa yang terjadi antara dia dan, ia menceritakan apa yang terjadi antara dia dan

Robi’ah.

Robi’ah.

Rasulullah

Rasulullah bb berkata kepada Robi’ah, “Hai Robi’ah, ada apa antara kamu dengan Ash-berkata kepada Robi’ah, “Hai Robi’ah, ada apa antara kamu dengan

Ash-Shiddiq?”.

Shiddiq?”.

Robi’ah menceritakan apa yang terjadi dan apa yang diucapkan oleh Abu Bakar kepadanya.

Robi’ah menceritakan apa yang terjadi dan apa yang diucapkan oleh Abu Bakar kepadanya.

Dan keengganannya membalas Abu Bakar dengan ucapan yang sama.

Dan keengganannya membalas Abu Bakar dengan ucapan yang sama.

Rasulullah

Rasulullah bb berkata kepadanya, “Baiklah, jangan katakan kepadanya seperti yangberkata kepadanya, “Baiklah, jangan katakan kepadanya seperti yang

dikatakannya kepadamu, akan tetapi katakanlah ‘Semoga Allah mengampunimu hai Abu

dikatakannya kepadamu, akan tetapi katakanlah ‘Semoga Allah mengampunimu hai Abu

Bakar”.

Bakar”.

Maka Abu Bakar pergi

Maka Abu Bakar pergi meninggalkan majelis tersebut sambil menangis …meninggalkan majelis tersebut sambil menangis …[1][1] Subhanallah!

Subhanallah!

 Bersambung….

 Bersambung….

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan—

(5)

“Barangsiapa yang Meninggalkan Sesuatu Karena

“Barangsiapa yang Meninggalkan Sesuatu Karena

 Allah, Niscaya Allah akan Menggantikan d

 Allah, Niscaya Allah akan Menggantikan d

engan

engan

sesuatu yang Lebih Baik Darinya.” 

sesuatu yang Lebih Baik Darinya.” 

Oleh : Syaikh Ali Hasan Al

Oleh : Syaikh Ali Hasan Al-Halabi-Halabi

G  

G  

G  

G  

G  

G  

G  

G  

uru dari guru kamiuru dari guru kami[1][1] seorang ulamaseorang ulama

dan sejarawan besar Syaikh dan sejarawan besar Syaikh Mu-hammad Raghib At-Tabbakh hammad Raghib At-Tabbakh rahi-mahullah, menyebutkan kisah ini di mahullah, menyebutkan kisah ini di dalam bukunya I’lam an-Nubaala bi Taarikh dalam bukunya I’lam an-Nubaala bi Taarikh Halaab Ash-Shuhaaba (7/231).

Halaab Ash-Shuhaaba (7/231).

Syaikh Ibrahim Al-Hilali Al-Halabi – seorang Syaikh Ibrahim Al-Hilali Al-Halabi – seorang ulama y

ulama yang shaang shalih dan lih dan mulia, mulia, pergi ke pergi ke Uni- Uni- versita Al-Azhar untuk menuntut ilmu. Ketika  versita Al-Azhar untuk menuntut ilmu. Ketika menuntut ilmu, dia menjadi sangat miskin menuntut ilmu, dia menjadi sangat miskin dan biasa bergantung pada sedekah. Suatu dan biasa bergantung pada sedekah. Suatu ketika, beberapa hari telah berlalu dan dia ketika, beberapa hari telah berlalu dan dia ti-dak menemukan sesuatu pun untuk dimakan, dak menemukan sesuatu pun untuk dimakan,  yang membuatnya menjadi sangat lapar.

 yang membuatnya menjadi sangat lapar.

Maka ia keluar dari kamarnya di Al-Azhar Maka ia keluar dari kamarnya di Al-Azhar un-tuk meminta sedikit makanan. Dia tuk meminta sedikit makanan. Dia menemu-kan sebuah pintu terbuka yang darinya keluar kan sebuah pintu terbuka yang darinya keluar   bau makanan sedap. Maka dia pun melewati   bau makanan sedap. Maka dia pun melewati pintu dan mendapati dirinya berada di sebuah pintu dan mendapati dirinya berada di sebuah dapur yang kosong. Disana dia menemukan dapur yang kosong. Disana dia menemukan makanan yang mengundang selera, lalu ia makanan yang mengundang selera, lalu ia mengambil sendok dan memasukkannya ke mengambil sendok dan memasukkannya ke dalam makanan, tetapi ketika ia mengangkat dalam makanan, tetapi ketika ia mengangkat sendok tersebut ke mulutnya, dia terdiam sendok tersebut ke mulutnya, dia terdiam se- jenak karena kemudian dia menyadari bahwa  jenak karena kemudian dia menyadari bahwa dia tidak mendapatkan izin untuk memakan dia tidak mendapatkan izin untuk memakan makanan tersebut. Maka dia pun makanan tersebut. Maka dia pun meninggal-kannya kembali ke kamar asrama Al-Azhar, kannya kembali ke kamar asrama Al-Azhar, tetap merasa kelaparan.

tetap merasa kelaparan.

Tidak sampai satu jam berlalu, salah seorang Tidak sampai satu jam berlalu, salah seorang gurunya, ditemani oleh seorang laki-laki, gurunya, ditemani oleh seorang laki-laki, datang ke kamarnya. “Orang yang baik ini datang ke kamarnya. “Orang yang baik ini datang kepadaku untuk mencari penuntut datang kepadaku untuk mencari penuntut ilmu yang shalih yang akan dinikahkan ilmu yang shalih yang akan dinikahkan den-gan puterinya, dan saya telah memilihmu gan puterinya, dan saya telah memilihmu un-tuknya. Bangkitlah dan ikutilah bersama kami tuknya. Bangkitlah dan ikutilah bersama kami ke rumahnya dimana kita bisa ke rumahnya dimana kita bisa melangsung-kan pernikahan antara kamu dengan kan pernikahan antara kamu dengan puter-inya, dan kamu dapat menjadi bagian dari inya, dan kamu dapat menjadi bagian dari

rumahnya.” Maka Syaikh Ibrahim pun rumahnya.” Maka Syaikh Ibrahim pun beru-saha bangkit dari tidurnya, mentaati saha bangkit dari tidurnya, mentaati perin-tah gurunya dan pergi bersama mereka. Dan tah gurunya dan pergi bersama mereka. Dan kemudian mereka membawanya persis ke kemudian mereka membawanya persis ke rumah yang sama, rumah yang dimasukinya rumah yang sama, rumah yang dimasukinya

dan memasukkan sendok ke dalam

dan memasukkan sendok ke dalam

makanannya. makanannya.

Setelah dia duduk, sang ayah lalu Setelah dia duduk, sang ayah lalu meni-kahkan dia dengan anak perempuannya dan kahkan dia dengan anak perempuannya dan kemudian makanan pun dibawa keluar. Itu kemudian makanan pun dibawa keluar. Itu adalah makanan yang sama yang dia adalah makanan yang sama yang dia masuk-kan sendok ke dalamnya sebelumnya, kan sendok ke dalamnya sebelumnya, makanan yang dia tinggalkan. Namun kini makanan yang dia tinggalkan. Namun kini dia makan darinya: ”Saya menahan diri dari dia makan darinya: ”Saya menahan diri dari memakannya karena saya tidak memakannya karena saya tidak mendapat-kan izin, namun sekarang Allah telah kan izin, namun sekarang Allah telah mem-  berikan makanan ini dengan seizin   berikan makanan ini dengan seizin

pemilknya.” pemilknya.”

Inilah buah kesabaran, dan akibat dari Inilah buah kesabaran, dan akibat dari ketakwaan, sebagaimana Allah berfirman: ketakwaan, sebagaimana Allah berfirman:



 

   

   

 

   

 

    

  

 

 



  

    

 

    

 

 

  

   

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah   yang tiada disangka-sangkanya.” (QS   yang tiada disangka-sangkanya.” (QS

Ath-Thalaq :2-3) Thalaq :2-3)

Namun bagi mereka yang tergesa-gesa – Namun bagi mereka yang tergesa-gesa – mereka yang tidak membedakan antara mereka yang tidak membedakan antara ke- benaran dan kedustaan, mencari kehidupan  benaran dan kedustaan, mencari kehidupan dunia fana yang sia-sia- mereka tidak akan dunia fana yang sia-sia- mereka tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan dan penyesalan dalam hatinya, karena dan penyesalan dalam hatinya, karena mereka tidak akan pernah mendapatkan mereka tidak akan pernah mendapatkan ke-hidupan dunia, dan tidak juga mereka hidupan dunia, dan tidak juga mereka ber-hasil dalam pencapaian agama.

(6)

Hal ini karena mereka lupa –

Hal ini karena mereka lupa – atau mungkin mengabaikan – firman Allah:atau mungkin mengabaikan – firman Allah:

 

 

   

 



“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.

“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.” (QS Az Zumar : ” (QS Az Zumar : 36)36)

Bagi mereka yang bersabar dan istiqamah dan yang memiliki ketakwaan, mereka akan Bagi mereka yang bersabar dan istiqamah dan yang memiliki ketakwaan, mereka akan menguasai kehidupan dunianya dan kemuliaan dan kehormatan bersama Tuhannya pada menguasai kehidupan dunianya dan kemuliaan dan kehormatan bersama Tuhannya pada hari pengadilan. Dan Allah berfirman:

hari pengadilan. Dan Allah berfirman:



 

 

“Dan berikanlah berita gembira“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah : 155). Dan Dia berfirman:

kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah : 155). Dan Dia berfirman:

  

   



 

       





“Sesungguhnya hanya orang-orang yang“Sesungguhnya hanya orang-orang yang  bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)

 bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)

 ____________  ____________

Catatan kaki: Catatan kaki:

[1] Penulis merujuk kepada Syaikh Al-Albani, murid dari Syaikh

[1] Penulis merujuk kepada Syaikh Al-Albani, murid dari Syaikh Muhammad Raaghib At-Tabbaakh.Muhammad Raaghib At-Tabbaakh.

Sumber: Al-Ibaanah.Com Sumber: Al-Ibaanah.Com

 Buah dari kesabaran...  Buah dari kesabaran...

(7)

ikisahkan, seorang kakek berusiaikisahkan, seorang kakek berusia

70 tahun mengidap sebuah

70 tahun mengidap sebuah

penyakit; dia tidak dapat kencing. penyakit; dia tidak dapat kencing. Dokter mengabarkan kepadanya Dokter mengabarkan kepadanya kalau dia membutuhkan operasi untuk  kalau dia membutuhkan operasi untuk  menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk  menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk  melakukan operasi karena penyakit itu telah melakukan operasi karena penyakit itu telah menimbulkan sakit yang luar biasa selama menimbulkan sakit yang luar biasa selama  berhari-hari.  berhari-hari. Ketika operasi Ketika operasi selesai, dokter selesai, dokter memberikan memberikan tagihan tagihan pembayar-an seluruh biaya an seluruh biaya operasi. Kakek tua operasi. Kakek tua itu melihat pada itu melihat pada kuitansi dan mulai kuitansi dan mulai

menangis.

Me-menangis.

Me-ihatnya menangis ihatnya menangis dokter pun berkata kepadanya bila biayanya dokter pun berkata kepadanya bila biayanya terlalu tinggi mereka dapat membuat terlalu tinggi mereka dapat membuat pengaturan lain. Orang tua itu berkata, ”Aku pengaturan lain. Orang tua itu berkata, ”Aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku menangis karena Allah menjadikanku buang menangis karena Allah menjadikanku buang air (tanpa masalah) selama 70 tahun dan Dia air (tanpa masalah) selama 70 tahun dan Dia tidak pernah mengirimkan tagihan.”

tidak pernah mengirimkan tagihan.”



   

  

 

   

 

” Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, ” Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.”  tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” 

(QS Ibrahim [14] : 34) (QS Ibrahim [14] : 34)

Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat tersebut di atas:

mengenai ayat tersebut di atas:

  Allah memberitahukan, bahwa manusia   Allah memberitahukan, bahwa manusia tidak akan mampu menghitung berapa tidak akan mampu menghitung berapa

  banyak nikmat Allah, apalagi

  banyak nikmat Allah, apalagi

mensyukurinya. Disebutkan dalam Shahih mensyukurinya. Disebutkan dalam Shahih   Al-Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu   Al-Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu

alaihi wasallam bersabda: alaihi wasallam bersabda:

 

    

    

   

  









 

 

”Ya Allah bagimu segala puji, pujian yang ”Ya Allah bagimu segala puji, pujian yang

tidak mencukupi tidak mungkin tidak mencukupi tidak mungkin ditinggal-kan dan selalu dibutuhkan, ditinggal-kan dan selalu dibutuhkan,

wahai Rabb kami.”  wahai Rabb kami.” 

Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar  bahwa Nabi Dawud alaihis salam berkata:  bahwa Nabi Dawud alaihis salam berkata: “Ya Rabb, bagaimana aku dapat bersyukur “Ya Rabb, bagaimana aku dapat bersyukur

kepada-Mu, sedangkan syukurku

kepada-Mu, sedangkan syukurku

kepadamu itu adalah nikmat-Mu

kepadamu itu adalah nikmat-Mu

kepadaku?” Maka Allah berfirman: kepadaku?” Maka Allah berfirman: ”Sekarang engkau telah bersyukur ”Sekarang engkau telah bersyukur kepadaku wahai Dawud.” Maksudnya kepadaku wahai Dawud.” Maksudnya (engkau telah bersyukur) ketika engkau (engkau telah bersyukur) ketika engkau telah mengetahui bahwa engkau tidak  telah mengetahui bahwa engkau tidak  dapat memenuhi syukur yang sepatutnya dapat memenuhi syukur yang sepatutnya kepada Pemberi nikmat.

kepada Pemberi nikmat.

 Sungguh, jika kita menghitung

 Sungguh, jika kita menghitung

nikmat-nikmat Allah pada diri, maka

nikmat-nikmat Allah pada diri, maka

takkan sanggup kita menghitungnya.

takkan sanggup kita menghitungnya.

 Dan yang seringkali terjadi, kita

 Dan yang seringkali terjadi, kita

melupakan nikmat-nikmat itu, dan

melupakan nikmat-nikmat itu, dan

baru terasa begitu berharga ketika

baru terasa begitu berharga ketika

kita kehilangan nikmat tersebut.

kita kehilangan nikmat tersebut.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: ”Segala puji bagi Allah yang tidak dapat ”Segala puji bagi Allah yang tidak dapat dipenuhi syukur atas salah satu nikmat dipenuhi syukur atas salah satu nikmat   yang telah diberikan-Nya itu, kecuali   yang telah diberikan-Nya itu, kecuali

dengan nikmat baru yang harus diyukuri dengan nikmat baru yang harus diyukuri pula.”

pula.” (tafsir Ibnu Katsir QS Ibrahim : 34)(tafsir Ibnu Katsir QS Ibrahim : 34)

 Sumber: Anonim, A Learning Page  Sumber: Anonim, A Learning Page

”Aku tidak menangis

”Aku tidak menangis

karena uang itu, tetapi 

karena uang itu, tetapi 

aku menangis karena

aku menangis karena

 Allah menjadikanku buang

 Allah menjadikanku buang

air (tanpa masalah)

air (tanpa masalah)

selama 70 tahun dan Dia

selama 70 tahun dan Dia

tidak pernah mengirimkan

tidak pernah mengirimkan

tagihan.” 

tagihan.” 

 Aku Tidak Menangis Karena….

 Aku Tidak Menangis Karena….

 Aku Tidak Menangis Ka

 Aku Tidak Menangis Ka

 Aku Tidak Menangis Karena….

 Aku Tidak Menangis Karena….

rena….

rena….

 Aku Tidak Menangis Ka

(8)

S  

S  

S  

S  

S  

S  

S  

S  

etelah musim semi berlalu,etelah musim semi berlalu, musim panas datang dengan musim panas datang dengan (udara) keringnya, maka para (udara) keringnya, maka para Badui mulai mencari air dan Badui mulai mencari air dan rumput. Kami mengumpulkan rumput. Kami mengumpulkan per- bekalan kami dan pergi mencari air, dan  bekalan kami dan pergi mencari air, dan

duhul 

duhul  atau lubang-lubang yang terdapatatau lubang-lubang yang terdapat di dalam bumi terdapat di bawah tanah di dalam bumi terdapat di bawah tanah menuju ke tempat air yang tertahan di menuju ke tempat air yang tertahan di  bawah tanah. Mulut (lubang) terdapat di  bawah tanah. Mulut (lubang) terdapat di permukaan tanah, sebagaimana yang permukaan tanah, sebagaimana yang sangat dikenal oleh suku Badui.

sangat dikenal oleh suku Badui.

 Aku (Ibnu Jad’an) masuk ke dalam salah  Aku (Ibnu Jad’an) masuk ke dalam salah satu dari lubang-lubang tersebut untuk  satu dari lubang-lubang tersebut untuk  mendapatkan air untuk minum.

mendapatkan air untuk minum.

Dr. Saleh melanjutkan: “dan ketiga orang Dr. Saleh melanjutkan: “dan ketiga orang anak Ibnu Jad’an menunggunya diatas anak Ibnu Jad’an menunggunya diatas lubang. Namun dia tidak kembali. Ketiga lubang. Namun dia tidak kembali. Ketiga anaknya menunggunya sehari, dua hari, anaknya menunggunya sehari, dua hari, dan tiga hari dan akhirnya merasa putus dan tiga hari dan akhirnya merasa putus asa.

asa.

Mereka berkata mungkin ia telah digigit Mereka berkata mungkin ia telah digigit oleh ular dan mati atau ia hilang oleh ular dan mati atau ia hilang (terperosok) ke bawah bumi dan hancur. (terperosok) ke bawah bumi dan hancur.

Mereka, naudzubillah, menunggu

Mereka, naudzubillah, menunggu

kehancurannya. Mengapa? Karena

kehancurannya. Mengapa? Karena

mereka serakah untuk segera

mereka serakah untuk segera

membagikan harta warisannya. membagikan harta warisannya.

Maka mereka pun kembali ke rumah dan Maka mereka pun kembali ke rumah dan

membagi apa yang Ibnu Jad’an

membagi apa yang Ibnu Jad’an

tinggalkan diantara mereka. Kemudian tinggalkan diantara mereka. Kemudian mereka teringat bahwa ayah mereka mereka teringat bahwa ayah mereka memberikan unta betina kepada tetangga memberikan unta betina kepada tetangga mereka yang miskin. Mereka mendatangi mereka yang miskin. Mereka mendatangi tetangga tersebut dan mengatakan tetangga tersebut dan mengatakan

kepadanya agar lebih baik dia

kepadanya agar lebih baik dia

mengembalikan lagi unta betina tersebut mengembalikan lagi unta betina tersebut dan mengambil unta lain sebagai dan mengambil unta lain sebagai

gantinya, atau mereka akan

gantinya, atau mereka akan

mengambilnya secara paksa dan

mengambilnya secara paksa dan

meninggalkannya tanpa sesuatu pun. meninggalkannya tanpa sesuatu pun.

Tetangga tersebut mengatakan akan Tetangga tersebut mengatakan akan mengadukan kepada ayah mereka. Maka mengadukan kepada ayah mereka. Maka mereka pun memberitahukan kepadanya mereka pun memberitahukan kepadanya   bahwa ia (Ibnu Jad’an) telah wafat.   bahwa ia (Ibnu Jad’an) telah wafat.

Tetangga tersebut bertanya bagaimana Tetangga tersebut bertanya bagaimana dan dimana Ibnu Jad’an meninggal dan dan dimana Ibnu Jad’an meninggal dan mengapa mereka tidak mengabarkan mengapa mereka tidak mengabarkan

kepadanya. Mereka kemudian

kepadanya. Mereka kemudian

menjelaskan bagaimana Ibnu Jad’an menjelaskan bagaimana Ibnu Jad’an masuk ke dalam lubang bawah tanah di masuk ke dalam lubang bawah tanah di gurun dan tidak pernah keluar lagi.

gurun dan tidak pernah keluar lagi.

Tetangga itu berkata: “Demi Allah bawa Tetangga itu berkata: “Demi Allah bawa aku ke tempat itu dan ambil unta aku ke tempat itu dan ambil unta   betinamu dan lakukan apapun kalian   betinamu dan lakukan apapun kalian

inginkan dengannya. Aku tidak 

inginkan dengannya. Aku tidak 

menginginkan untamu sebagai

menginginkan untamu sebagai

 balasannya!”  balasannya!”

Mereka pun mengatarnya dan ketika dia Mereka pun mengatarnya dan ketika dia melihat tempat tersebut, dia pergi dan melihat tempat tersebut, dia pergi dan membawa sebuah tali, menyalakan lilin, membawa sebuah tali, menyalakan lilin, mengikatnya di luar lubang, dan mengikatnya di luar lubang, dan kemudian mulai merangkak turun dengan kemudian mulai merangkak turun dengan punggungnya hingga mencapai tempat punggungnya hingga mencapai tempat dimana dia dapat merangkak dan dimana dia dapat merangkak dan   berguling. Akhirnya aroma kelembaban   berguling. Akhirnya aroma kelembaban (tercium) semakin dekat dan tiba-tiba ia (tercium) semakin dekat dan tiba-tiba ia mendengar suara seorang laki-laki di mendengar suara seorang laki-laki di dekat air mengerang dan

dekat air mengerang dan merintih.merintih.

Ia mendekat dan terus mendekat ke arah Ia mendekat dan terus mendekat ke arah suara tersebut dalam kegelapan, suara tersebut dalam kegelapan,

meraba-raba dengan tangannya sampai

raba dengan tangannya sampai

menyentuh laki-laki tersebut. Ia

menyentuh laki-laki tersebut. Ia mengecek mengecek  nafasnya, dan Ibnu Jad’an masih bernafas nafasnya, dan Ibnu Jad’an masih bernafas setelah satu minggu (berada di bawah setelah satu minggu (berada di bawah tanah)! Ia menarik Ibnu Jad’an keluar, tanah)! Ia menarik Ibnu Jad’an keluar, menutup matanya untuk melindungi dari menutup matanya untuk melindungi dari cahaya matahari. Ia memberinya makan cahaya matahari. Ia memberinya makan dengan beberapa kurma, dengan beberapa kurma, melembabkan-nya (terlebih dahulu) dengan air, dan nya (terlebih dahulu) dengan air, dan memberinya minum. memberinya minum.  Bersambung...  Bersambung...

Bagian II

Bagian II

““ Kamu sekali-kali tidak sampai 

 Kamu sekali-kali tidak sampai 

kepada kebajikan (yang

kepada kebajikan (yang

sempurna), sebelum kamu

sempurna), sebelum kamu

menafkahkan sebahagian harta

menafkahkan sebahagian harta

yang kamu cintai.” 

yang kamu cintai.” 

(QS Al-Imran [3] : 92) (QS Al-Imran [3] : 92)

(9)

Kemudian ia membawa Ibnu Jad’an kembali ke rumahnya dan perlahan-lahan Ibnu

Kemudian ia membawa Ibnu Jad’an kembali ke rumahnya dan perlahan-lahan Ibnu

Jad’an pulih sedangkan anak-anaknya tidak mengetahuinya. Ia kemudian bertanya

Jad’an pulih sedangkan anak-anaknya tidak mengetahuinya. Ia kemudian bertanya

kepada Ibnu Jad’an: “Ceritakan kepadaku, Demi Allah,

kepada Ibnu Jad’an: “Ceritakan kepadaku, Demi Allah, selama satu minggu engkau beradaselama satu minggu engkau berada

di bawah tanah dan

di bawah tanah dan engkau tidak mati?!”engkau tidak mati?!”

“Aku akan menceritakan sebuah kisah yang aneh.” Ibnu Jad’an menjelaskan. “Ketika aku

“Aku akan menceritakan sebuah kisah yang aneh.” Ibnu Jad’an menjelaskan. “Ketika aku

turun aku tersesat dan gelombang menyergapku dari segala arah dan aku berkata kepada

turun aku tersesat dan gelombang menyergapku dari segala arah dan aku berkata kepada

diriku lebih baik aku tetap tinggal di dekat air yang telah kujumpai. Dan aku pun mulai

diriku lebih baik aku tetap tinggal di dekat air yang telah kujumpai. Dan aku pun mulai

minum dari air itu, namun rasa lapar tanpa ampun dan air tidak dapat menggantikannya.

minum dari air itu, namun rasa lapar tanpa ampun dan air tidak dapat menggantikannya.

Kemudian setelah tiga hari kelaparan semakin menjadi-jadi dan terasa di setiap bagian

Kemudian setelah tiga hari kelaparan semakin menjadi-jadi dan terasa di setiap bagian

(tubuh). Saat aku tengah berbaring di atas punggungnku, aku berserah diri kepada Allah

(tubuh). Saat aku tengah berbaring di atas punggungnku, aku berserah diri kepada Allah

dan meletakkan segala urusanku di tangan-Nya dan seketika aku merasakan hangatnya

dan meletakkan segala urusanku di tangan-Nya dan seketika aku merasakan hangatnya

susu mengalir ke dalam mulutku. Lalu aku duduk di tengah kegelapan dan aku melihat

susu mengalir ke dalam mulutku. Lalu aku duduk di tengah kegelapan dan aku melihat

sebuah kendi mendekat ke mulutku. Aku minum darinya sampai merasa cukup dan kendi

sebuah kendi mendekat ke mulutku. Aku minum darinya sampai merasa cukup dan kendi

itu pun menjauh. Hal ini terjadi tiga kali dalam sehari, namun dua hari terkahir ia

itu pun menjauh. Hal ini terjadi tiga kali dalam sehari, namun dua hari terkahir ia

 berhenti dan aku tidak tahu apa yang terjadi.”

 berhenti dan aku tidak tahu apa yang terjadi.”

Tetangganya pun kemudian mengabarkan kepadanya:

Tetangganya pun kemudian mengabarkan kepadanya:

“Jika engkau mengetahui alasannya (mengapa kendi berisi susu itu tidak datang lagi –

“Jika engkau mengetahui alasannya (mengapa kendi berisi susu itu tidak datang lagi –

pent.), engkau akan merasa takjub! Anak-anakmu mengira engkau telah mati dan mereka

pent.), engkau akan merasa takjub! Anak-anakmu mengira engkau telah mati dan mereka

datang kepadaku dan mengambil unta betina yang darinya Allah subhanahu wata’ala

datang kepadaku dan mengambil unta betina yang darinya Allah subhanahu wata’ala

memberikan susunya untukmu.”

memberikan susunya untukmu.”

Seorang Muslim berada di bawah naungan shadaqah-nya. Allah berf

Seorang Muslim berada di bawah naungan shadaqah-nya. Allah berfirman:irman:





 

 









 

 





 

 





 

 













  

  









 

 

















  

  

 

 









 

 





 

 

















 

 

 

 













 

 





 

 





 

 





 

 





  

  













 

 

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang

  bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS

  bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS

Ath-Thalaq [65] : 2.3)

Thalaq [65] : 2.3)

Sumber: Transkrip Audio The Camel Given in Charity oleh Dr.

Sumber: Transkrip Audio The Camel Given in Charity oleh Dr. Saleh as-Saleh.Saleh as-Saleh.

 Pindahkan hatimu kepada cinta

 Pindahkan hatimu kepada cinta

yang engkau kehendaki

yang engkau kehendaki

 Karena cinta hanyalah untuk

 Karena cinta hanyalah untuk

kekasih yang pertama

kekasih yang pertama

 Betapa banyak tempat di bumi yang

 Betapa banyak tempat di bumi yang

(pernah) ditempati oleh seseorang

(pernah) ditempati oleh seseorang

 Namun selamanya kerinduannya

 Namun selamanya kerinduannya

hanyalah untuk yang pertama

hanyalah untuk yang pertama

Sumber: Kunci Kebahagiaan, Ibnu Qayyim, hal. 32 Sumber: Kunci Kebahagiaan, Ibnu Qayyim, hal. 32













 

 





 

 









 

 









 

 













 

 













 

 

















 

 

 

 





 

 









 

 

















 

 









 

 

 

 

















 

 





 

 













 

 

























 

 





















Unta betina, sedekah…. Unta betina, sedekah….

(10)

K  

K  

K  

K  

K  

K  

K  

K  

isah menakjubkan yang dinukilkanisah menakjubkan yang dinukilkan oleh kutubussunah kepada kita. Di oleh kutubussunah kepada kita. Di dalamnya terkandung butir-butir dalamnya terkandung butir-butir pelajaran berharga bagi setiap pelajaran berharga bagi setiap muslim yang ingin meneladani generasi muslim yang ingin meneladani generasi emas umat ini.

emas umat ini.   Akar ki

  Akar kisah sah ini adaini adalah apa lah apa yang yang terjadi terjadi didi antara dua orang sahabat yang mulia ini, antara dua orang sahabat yang mulia ini, dan pandangan mereka yang berbeda dan pandangan mereka yang berbeda tentang sebatang korma yang menjadi tentang sebatang korma yang menjadi pemicu perselisihan kecil antara keduanya. pemicu perselisihan kecil antara keduanya. Dalam kisah ini, Robi’ah menuturkan Dalam kisah ini, Robi’ah menuturkan penyebab terjadinya perselisihan ini, ia penyebab terjadinya perselisihan ini, ia mengatakan

mengatakan (Dan (Dan datanglah datanglah dunia dunia …)…) maksudnya sebab utama adalah karena maksudnya sebab utama adalah karena perhatian kepada dunia dan perhiasannya. perhatian kepada dunia dan perhiasannya. Seolah-olah Robi’ah

Seolah-olah Robi’ah gg mengatakanmengatakan kepada kita bahwa dunia dan perhiasaannya kepada kita bahwa dunia dan perhiasaannya adalah penyebab banyak perselisihan di adalah penyebab banyak perselisihan di antara sesama muslim. Seolah-olah ia antara sesama muslim. Seolah-olah ia mengatakan kepada kita, kenapa harus mengatakan kepada kita, kenapa harus   berselisih, bertengkar, dan saling memutus   berselisih, bertengkar, dan saling memutus hubungan persaudaraan hanya karena hubungan persaudaraan hanya karena harta, tanah atau warisan dan urusan dunia harta, tanah atau warisan dan urusan dunia lainnya?? Sampai kapan dunia ini lainnya?? Sampai kapan dunia ini menyi-  bukkan kita dari tujuan dan cita-cita   bukkan kita dari tujuan dan cita-cita   yang mulia?

  yang mulia?

Dengarkan firman Robb kita Dengarkan firman Robb kita,,

))



     

  

       







 

 

  

 

 

    



  



   

  

  

  

 

 

 

   

 



((

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air (manusia), kehidupan dunia sebagai air hu-  jan yang Kami turunkan dari langit, maka   jan yang Kami turunkan dari langit, maka

menjadi subur karenanya

tumbuh-menjadi subur karenanya

tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuhan di muka bumi, kemudian tum-  buh-tumbuhan itu menjadi kering yang   buh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Kahfi : Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Kahfi : 45)

45)

Kemudian cobalah ulang lagi membaca dan Kemudian cobalah ulang lagi membaca dan merenungi penuturan Robi’ah (Lantas Abu merenungi penuturan Robi’ah (Lantas Abu

Bakar melontarkan kepadaku kata-kata Bakar melontarkan kepadaku kata-kata   yang tidak aku sukai. Dan dia menyesali   yang tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu). Tidak diceritakan apa kata-katanya itu). Tidak diceritakan apa kalimat yang telah dilontarkan Abu Bakar kalimat yang telah dilontarkan Abu Bakar kepada Robi’ah. Kita yakin tentu kalimat kepada Robi’ah. Kita yakin tentu kalimat tersebut tak lebih dari sekedar ketidak  tersebut tak lebih dari sekedar ketidak  sengajaan yang segara di sadari Abu Bakar sengajaan yang segara di sadari Abu Bakar dengan penyesalannya atas apa yang telah ia dengan penyesalannya atas apa yang telah ia ucapkan. Ini merupakan ‘ibroh yang luar ucapkan. Ini merupakan ‘ibroh yang luar  biasa.

 biasa. Seorang yang Seorang yang berjiwa besar berjiwa besar sekalipunsekalipun ia dihormati jika keliru segera kembali ia dihormati jika keliru segera kembali kepada yang benar. Kemudian tidak adanya kepada yang benar. Kemudian tidak adanya nukilan ucapan Abu Bakar tersebut nukilan ucapan Abu Bakar tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwasanya mengisyaratkan kepada kita bahwasanya Robi’ah sama sekali tidak memendam Robi’ah sama sekali tidak memendam dendam. Ia ingin ucapan Abu Bakar

dendam. Ia ingin ucapan Abu Bakar tersebuttersebut dilupakan dan tidak diingat …

dilupakan dan tidak diingat …   Abu Bakar

  Abu Bakar gg meminta Robi’ahmeminta Robi’ah gg membalas ucapannya sebagai qishosh atas membalas ucapannya sebagai qishosh atas perbuatannya. Kedudukannya di sisi perbuatannya. Kedudukannya di sisi Rasulullah

Rasulullah yy tidak tidak membuatnyamembuatnya m e n g h i n a k a n d a n m e r e n d a h k a n m e n g h i n a k a n d a n m e r e n d a h k a n seseorangpun dari kaum muslimin bahkan seseorangpun dari kaum muslimin bahkan dia tidak ingin menyakiti seseorangpun dia tidak ingin menyakiti seseorangpun sekalipun itu hanya dengan ucapan sepele. sekalipun itu hanya dengan ucapan sepele. Dengan sikap yang mulia ini Ash-Shiddiq Dengan sikap yang mulia ini Ash-Shiddiq mengajarkan kepada kita sifat adil, tawadhu mengajarkan kepada kita sifat adil, tawadhu dan tidak sombong.

dan tidak sombong.

Di sisi lain juga tergambar jiwa Di sisi lain juga tergambar jiwa   besar

  besar Robi’ah. Robi’ah. Ia Ia tidak tidak ingin ingin membalasmembalas kalimat yang tidak disukainya dengan kalimat yang tidak disukainya dengan

kalimat yang semisal. Bahkan ia

kalimat yang semisal. Bahkan ia

menegaskan (Tidak ..demi Allah aku tidak  menegaskan (Tidak ..demi Allah aku tidak  akan katakan kepadamu kecuali yang baik). akan katakan kepadamu kecuali yang baik). Ini peringatan bagi kita agar kita tidak  Ini peringatan bagi kita agar kita tidak  membalas keburukan dengan kebaikan. membalas keburukan dengan kebaikan. Jangan biarkan syetan mendapatkan celah Jangan biarkan syetan mendapatkan celah untuk merusak mu’amalahmu bersama untuk merusak mu’amalahmu bersama saudara-saudara dan sahabat-sahabatmu. saudara-saudara dan sahabat-sahabatmu. Jangan ucapkan dengan lisanmu kecuali Jangan ucapkan dengan lisanmu kecuali  yang ucapan yang baik.

 yang ucapan yang baik.

“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan “Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan  yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa  yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa  yang mereka sifatkan”. (Al-Mukminun : 96)  yang mereka sifatkan”. (Al-Mukminun : 96) Ini juga menjadi ‘ibroh yang berharga bagi Ini juga menjadi ‘ibroh yang berharga bagi orang-orang yang menjadikan lisannya orang-orang yang menjadikan lisannya laksana pedang untuk mencaci-maki, laksana pedang untuk mencaci-maki,

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan

Membalas Keburukan dengan Kebaikan—

(11)

m e n c e l a , m e n g o l o k - o l o k , m e n c e l a , m e n g o l o k - o l o k , memakan

memakan bangkai bangkai saudaranya saudaranya (ghibah),(ghibah), atau berdusta.

atau berdusta.

Jangan .. jangan lakukan itu

Jangan .. jangan lakukan itu saudaraku!!saudaraku!! Kemudian ia memberikan kepada kita Kemudian ia memberikan kepada kita pela-  jaran lain yaitu ’sabar’. Ia tidak membalas   jaran lain yaitu ’sabar’. Ia tidak membalas

ucapan Abu Bakar .. sama sekali tidak. ucapan Abu Bakar .. sama sekali tidak.

Bukankah ini pelajaran bagi kita semua, Bukankah ini pelajaran bagi kita semua, agar kita mengendalikan nafsu dan emosi agar kita mengendalikan nafsu dan emosi kita. Sangat disayangkan sebagian orang kita. Sangat disayangkan sebagian orang membalas satu kata dengan dua kali lipat membalas satu kata dengan dua kali lipat atau bahkan berlebih-lebihan. Masalah atau bahkan berlebih-lebihan. Masalah sepele saja memantik emosinya, sehingga sepele saja memantik emosinya, sehingga menggelegak lalu mencela, memaki dan menggelegak lalu mencela, memaki dan melaknat. Lupakah ia wasiat Qudwah-nya melaknat. Lupakah ia wasiat Qudwah-nya shollallahu ‘alaihi wa sallama ketika shollallahu ‘alaihi wa sallama ketika mewasiatkan salah seorang sahabatnya, mewasiatkan salah seorang sahabatnya, “Jangan marah”.

“Jangan marah”.[2][2] Kemudian

Kemudian Abu Abu Bakar yaBakar yang mng menyesali enyesali per- per-kataannya, ketika Robi’ah tidak mau kataannya, ketika Robi’ah tidak mau mem-  balasnya ia pergi menemui Rasulullah   balasnya ia pergi menemui Rasulullah yy

untuk meminta petunjuk dalam untuk meminta petunjuk dalam masalah-nya itu. Ini mengandung faedah yang agung nya itu. Ini mengandung faedah yang agung   yaitu meminta bantuan orang yang lain   yaitu meminta bantuan orang yang lain   yang bisa dipercaya dan amanah untuk    yang bisa dipercaya dan amanah untuk 

menjadi penengah dan membantu menjadi penengah dan membantu men-damaikan.

damaikan.

Ketika Robi’ah mengikutinya. Di jalan Ketika Robi’ah mengikutinya. Di jalan be-  berapa orang kaum Robi’ah berusaha   berapa orang kaum Robi’ah berusaha

menghalanginya mengikuti Abu Bakar. menghalanginya mengikuti Abu Bakar. Seo-lah-olah mereka mengatakan kepadanya lah-olah mereka mengatakan kepadanya

(bukankah Abu Bakar yang salah

(bukankah Abu Bakar yang salah

kepadamu, dan engkau yang benar? Kenapa kepadamu, dan engkau yang benar? Kenapa engkau mengikutinya?) dengarkan jawaban engkau mengikutinya?) dengarkan jawaban   yang sangat dalam maknanya dari Robi’ah   yang sangat dalam maknanya dari Robi’ah (Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu (Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar, ini adalah teman (Rasulullah) di Bakar, ini adalah teman (Rasulullah) di dalam gua .. orang yang dituakan oleh dalam gua .. orang yang dituakan oleh kaum muslimin!! Jangan sampai ia melihat kaum muslimin!! Jangan sampai ia melihat kalian membelaku, lalu dia marah, lantas kalian membelaku, lalu dia marah, lantas Rasulullah marah karena kemarahannya Rasulullah marah karena kemarahannya maka Allah pun marah karena kemarahan maka Allah pun marah karena kemarahan keduanya sehingga binasalah Robi’ah).

keduanya sehingga binasalah Robi’ah).

Sungguh akhlak yang tinggi baik perkataan Sungguh akhlak yang tinggi baik perkataan maupun perbuatannya. Budi pekerti nan maupun perbuatannya. Budi pekerti nan luhur dalam bermu’amalah, menghormati luhur dalam bermu’amalah, menghormati dan memuliakan.

dan memuliakan.

Ini adalah pelajaran berharga bagi kita Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua bagaimana memposisikan orang lain semua bagaimana memposisikan orang lain sesuai dengan kedudukannya. Semoga sesuai dengan kedudukannya. Semoga   Allah meridhoimu hai Robi’ah ketika   Allah meridhoimu hai Robi’ah ketika

engkau mengetahui keutamaan orang yang engkau mengetahui keutamaan orang yang

memiliki kedudukan. Semoga Allah

memiliki kedudukan. Semoga Allah

meridhoimu ketika engkau menghormati meridhoimu ketika engkau menghormati   Abu Bakar dan memuliakannya. Semoga   Abu Bakar dan memuliakannya. Semoga  Allah meridoimu ketika engkau

 Allah meridoimu ketika engkau menimbangmenimbang permasalahaan dengan timbangan syara’. permasalahaan dengan timbangan syara’.

Lihatlah …Robi’ah mengetahui kedudukan Lihatlah …Robi’ah mengetahui kedudukan   Abu Bakar di sisi Rasulullah, maka dia   Abu Bakar di sisi Rasulullah, maka dia takut kemarahannya karena dia khawatir takut kemarahannya karena dia khawatir itu akan menyebabkan Rasulullah marah itu akan menyebabkan Rasulullah marah lalu

lalu menyebabkan menyebabkan Allah Allah juga juga marah. marah. IniIni   yang tidak terpikirkan oleh kaumnya yang   yang tidak terpikirkan oleh kaumnya yang menimbang masalah itu dengan emosi menimbang masalah itu dengan emosi mereka semata. Dalam masalah ini mereka semata. Dalam masalah ini pelajaran berharga bagi umat, bahwasanya pelajaran berharga bagi umat, bahwasanya emosi dan perasaan yang tidak dikontrol emosi dan perasaan yang tidak dikontrol d e n g a n b a t a s a n - b a t a s a n s y a r a ’ d e n g a n b a t a s a n - b a t a s a n s y a r a ’ menyebabkan hasil-hasil yang tidak terpuji. menyebabkan hasil-hasil yang tidak terpuji. Lihatlah wahai saudaraku ..apa yang terjadi Lihatlah wahai saudaraku ..apa yang terjadi

ditengah umat islam. Munculnya

ditengah umat islam. Munculnya

pemikiran-pemikiran dan perbuatan-pemikiran-pemikiran dan perbuatan-perbuatan

perbuatan yang diyang digerakkan oleh gerakkan oleh emosi emosi dandan semangat

semangat yang yang tidak tidak mengikuti mengikuti rambu- rambu-rambu syara’ ..sehingga menimbulkan rambu syara’ ..sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi ..meledakkan, kerusakan di muka bumi ..meledakkan, menghancurkan dan mengkafirkan.

menghancurkan dan mengkafirkan.

Saudaraku kaum muslimin … ilmu syar’I Saudaraku kaum muslimin … ilmu syar’I  yang dibangun di atas pondasi yang shohih  yang dibangun di atas pondasi yang shohih adalah satu-satunya jalan menggapai adalah satu-satunya jalan menggapai keselamatan umat dan kemenangannya. keselamatan umat dan kemenangannya. Kita

Kita adalah adalah umat umat yang yang memiliki memiliki manhajmanhaj dan azas yang jelas. Pilar-pilarnya dan azas yang jelas. Pilar-pilarnya  Membalas Keburukan…..

 Membalas Keburukan…..

“Hai Robi’ah, ucapkanlah

“Hai Robi’ah, ucapkanlah

kepadaku seperti apa yang

kepadaku seperti apa yang

telah aku katakan

telah aku katakan

kepadamu sehingga

kepadamu sehingga

menjadi qishosh”. Aku

menjadi qishosh”. Aku

menjawab, “Tidak, demi

menjawab, “Tidak, demi

 Allah aku tidak akan

 Allah aku tidak akan

mengatakan kepadamu

mengatakan kepadamu

kecuali yang baik”.

kecuali yang baik”.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil temuan penelitian ini diperjelaskan oleh pendapat widyoko (2009:209) yang mengemukakan bahwa “komunikasi pembelajaran adalah proses transformasi pesan berupa ilmu

Plot sebuah film sebagian besar dituturkan dengan pola linier dimana waktu berjalan sesuai urutan aksi peristiwa tanpa adanya interupsi waktu yang signifikan.

Sesuai tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bentuk pengasuhan anak yang di terapkan oleh orang tua dalam menanamkan perilaku moral terhadap

Nasabah menitipkan barang kepada bank syariah dengan menggunakan akad al-Wadiah yad al-Amanah. Bank syariah menerima titipan, dan barang yang dititipkan akan ditempatkan

edulis Ker., terutama tentang variasi pertumbuhan, kandungan prolin dan aktivitas nitrat reduktase pada kondisi ketersediaan air yang berbeda sehingga dapat digunakan sebagai

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja (LKj) BPKAD yang dibuat

 Frank Lloyd Wright, arsitek Amerika adalah salah satu muridnya yang terkenal, yang menganggap Sullivan sebagai masternya. Setelah studi di Massachusetts Institute of

kemampuan dan potensi sentra industri kerajinan alas kaki (sepatu) Cibaduyut dalam aspek desain, teknologi dan manajemen (Tabel 2).. Disseminasi hasil kegiatan