Vol 2/I, edisi Juli 2009
Vol 2/I, edisi Juli 2009
Sekapur Sirih
Sekapur Sirih
 
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Sesungguhnya segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad
Muhammad bb, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat. Amma ba’du.
hingga hari kiamat. Amma ba’du.
Para sahabat adalah sebaik-baik generasi teladan setelah Para sahabat adalah sebaik-baik generasi teladan setelah Rasulullah
Rasulullah bb. Dan yang berikutnya (tabi’in) dan yang beri-. Dan yang berikutnya (tabi’in) dan yang beri-kutnya (tabi’ut tabi’in) sebagaimana yang dipersaksikan kutnya (tabi’ut tabi’in) sebagaimana yang dipersaksikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits shahih. Dalam edisi oleh Rasulullah dalam sebuah hadits shahih. Dalam edisi kali ini, kita akan
kali ini, kita akan dibawa untuk mendulang mutiara hikmahdibawa untuk mendulang mutiara hikmah dari kisah pertikaian antara dua orang sahabat yang mulia, dari kisah pertikaian antara dua orang sahabat yang mulia, Abu Bakar As-Siddiq dan Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy Abu Bakar As-Siddiq dan Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy cc yang berakhir mengharukan, sebagai pelajaran berharga yang berakhir mengharukan, sebagai pelajaran berharga bagi g
bagi generasi di menerasi di masa kini asa kini bagaimana bagaimana seharusnya mseharusnya menyi- enyi-kapi sebuah perselisihan.
kapi sebuah perselisihan.
Dalam edisi ini, Sekuntum Bunga dari Taman Sunnah Dalam edisi ini, Sekuntum Bunga dari Taman Sunnah men- jadi pilihan untuk mendulang mutiara hikmah dari jadi pilihan untuk mendulang mutiara hikmah dari
kete-ladanan para wanita muslimah dari generasi terdahulu. ladanan para wanita muslimah dari generasi terdahulu.
Untaian Hikmah
Untaian Hikmah
Jazakumullah khair
Jazakumullah khair
kepada
kepada berbagai
berbagai sumber
sumber
artikel di dalam bulletin
artikel di dalam bulletin
ini, baik yang
ini, baik yang ter
tercantum
cantum
maupun yang tidak
maupun yang tidak
ter-cantum
cantum dalam
dalam artikel-
artikel-artikel kami. Demikian
artikel kami. Demikian
halnya dengan gambar
halnya dengan gambar
yang kami sertakan
yang kami sertakan
Sedekah
Sedekah Pembawa Pembawa Berkah Berkah (bag. (bag. I) I) 22 Membalas
Membalas Keburukan Keburukan dengan dengan Kebaikan Kebaikan I I 33 Buah
Buah Dari Dari Kesabaran Kesabaran 44 Dua
Dua Golongan Golongan Penghuni Penghuni Neraka Neraka 55 Aku
Aku Tidak Tidak Menangis Menangis Karena... Karena... 66 Sedekah
Sedekah Pembawa Pembawa Berkah Berkah (bag. (bag. II) II) 77 Hakikat
Hakikat Cinta Cinta Pertama Pertama 88 Membalas
Membalas Kebaikan Kebaikan dengan dengan Kebaikan Kebaikan II II 99
Cinta
Cinta Sampai Sampai Mati Mati 1212 Kisah
Kisah Hakimyang Hakimyang Bijak Bijak 1313 Sekuntum
Sekuntum Bunga Bunga dari dari Taman Taman Sunnah Sunnah 1414 Berhato-Hatilah
Berhato-Hatilah dalam dalam Pergaulan Pergaulan 1616 Sang
Sang Peminang Peminang Bidadari Bidadari 1616 Harta
Harta yang yang Sesungguhnya Sesungguhnya 1717 Jika
Jika Engkau Engkau Ingin Ingin bermaksiat bermaksiat …... …... 1818 Pewaris
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada
memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya
kepada Allah niscaya
Allah
Allah
akan mencukupkan
akan mencukupkan
(keperluan)nya.”
(keperluan)nya.”
(QS Ath-Thalaq [65] : 2.3)
(QS Ath-Thalaq [65] : 2.3)
Dr. Saleh as-Saleh menuturkan kisah nyata berikut ini dalam salah satu kelasnya di Dr. Saleh as-Saleh menuturkan kisah nyata berikut ini dalam salah satu kelasnya di Understand Islam.Net: Understand Islam.Net:
B
B
B
B
B
B
B
B
ismillahir Rahmanir Rahim. Kisah ini terjadi sekitar seratus tahun yang laluismillahir Rahmanir Rahim. Kisah ini terjadi sekitar seratus tahun yang lalu dan juga disiarkan di stasiun radio. Ini mengenai seorang laki-laki yang dan juga disiarkan di stasiun radio. Ini mengenai seorang laki-laki yang dipanggil Ibnu Jad’an. Ia berkata selama musim semi ia selalu pergi keluar. Ia dipanggil Ibnu Jad’an. Ia berkata selama musim semi ia selalu pergi keluar. Ia melihat unta-unta gemuk yang baik dan sehat dan ambingnya (tempat susu) melihat unta-unta gemuk yang baik dan sehat dan ambingnya (tempat susu) penuh hingga terlihat hendak pecah. Kapanpun anak unta mendekati induknya, susu penuh hingga terlihat hendak pecah. Kapanpun anak unta mendekati induknya, susu induknya mengalir karena berlimpahnya karunia, dan berlimpahnya kebaikan.induknya mengalir karena berlimpahnya karunia, dan berlimpahnya kebaikan.
Maka aku (Ibnu Jad’an) melihat kepada salah satu unta betinanya dengan anak-anaknya Maka aku (Ibnu Jad’an) melihat kepada salah satu unta betinanya dengan anak-anaknya dan aku teringat tetanggaku yang miskin dan memiliki tujuh orang anak perempuan yang dan aku teringat tetanggaku yang miskin dan memiliki tujuh orang anak perempuan yang masih belia. Maka aku berkata kepada diriku, Demi Allah aku akan memberikan unta ini masih belia. Maka aku berkata kepada diriku, Demi Allah aku akan memberikan unta ini dan anaknya sebagai sedekah kepada tetanggaku – dan kemudian dia membaca ayat dan anaknya sebagai sedekah kepada tetanggaku – dan kemudian dia membaca ayat dimana Allah berfirman:
dimana Allah berfirman:
 
    
  
    
 
““ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.”
menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” (QS Al-Imran [3] : 92)(QS Al-Imran [3] : 92)
Dan yang paling kucintai diantara binatang ternakku adalah unta betina ini. Maka aku Dan yang paling kucintai diantara binatang ternakku adalah unta betina ini. Maka aku pun membawanya beserta anaknya dan mengetuk pintu rumah tetanggaku. Aku pun membawanya beserta anaknya dan mengetuk pintu rumah tetanggaku. Aku mengatakan kepadanya untuk menerimanya sebagai hadiah dariku. Aku melihat w
mengatakan kepadanya untuk menerimanya sebagai hadiah dariku. Aku melihat w ajahnyaajahnya berbinar penuh kebahagiaan dan ia tidak dapat
berbinar penuh kebahagiaan dan ia tidak dapat mengatakan apapun sebagai jawabannya.mengatakan apapun sebagai jawabannya. Maka ia pun mengambil manfaat dari susunya dan menggunakannyanya untuk memuat Maka ia pun mengambil manfaat dari susunya dan menggunakannyanya untuk memuat kayu di atas punggungnya, menunggu anak-anak unta tumbuh besar
kayu di atas punggungnya, menunggu anak-anak unta tumbuh besar agar dapat dijualnya.agar dapat dijualnya. Setelahnya ia mendapatkan banyak kebaikan dari unta ini.
Setelahnya ia mendapatkan banyak kebaikan dari unta ini.
Bersambung... Bersambung...
Bagian I
Oleh: Ustadz Abu Zubair al-Hawary, Lc.
Oleh: Ustadz Abu Zubair al-Hawary, Lc.
K
K
K
K
K
K
K
K
isah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim di Mus-isah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim diMus-tadroknya, ia berkata, “Ini adalah hadits shohih menurut
tadroknya, ia berkata, “Ini adalah hadits shohih menurut
syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya”.
syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya”.
Dari Robi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy
Dari Robi’ah bin Ka’ab Al-Aslamy gg ia menuturkan,ia menuturkan,
Rasulullah
Rasulullah yy memberiku sebidang tanah, dan ia juga memberimemberiku sebidang tanah, dan ia juga memberi
Abu Bakar sebidang tanah. Lalu kami berselisih pada sepokok
Abu Bakar sebidang tanah. Lalu kami berselisih pada sepokok
kurma. Ia (Robi’ah) berkata, “Maka datanglah dunia”.
kurma. Ia (Robi’ah) berkata, “Maka datanglah dunia”.
Maka Abu Bakar berkata, “Ini termasuk dalam batas tanahku”. Aku
Maka Abu Bakar berkata, “Ini termasuk dalam batas tanahku”. Aku
pun menyanggah, “Tidak .. akan tetapi ini termasuk dalam batas
pun menyanggah, “Tidak .. akan tetapi ini termasuk dalam batas
tanahku”. Lantas Abu Bakar melontarkan kepadaku kata-kata yang
tanahku”. Lantas Abu Bakar melontarkan kepadaku kata-kata yang
tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu. Maka ia
tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu. Maka ia
berkata kepadaku, “Hai Robi’ah, ucapkanlah kepadaku seperti apa yang telah aku katakan
berkata kepadaku, “Hai Robi’ah, ucapkanlah kepadaku seperti apa yang telah aku katakan
kepadamu sehingga menjadi qishosh”. Aku menjawab, “Tidak, demi Allah aku tidak akan
kepadamu sehingga menjadi qishosh”. Aku menjawab, “Tidak, demi Allah aku tidak akan
mengatakan kepadamu kecuali yang baik”. Abu Bakar kembali berkata, “Demi Allah, engkau
mengatakan kepadamu kecuali yang baik”. Abu Bakar kembali berkata, “Demi Allah, engkau
harus mengucapkan kepadaku seperti ucapanku kepadamu sehingga menjadi qishosh atau
harus mengucapkan kepadaku seperti ucapanku kepadamu sehingga menjadi qishosh atau
aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah
aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah bb”.”.
Aku berkata, “Tidak, aku tidak akan mengatakan kepadamu kecuali yang baik”.
Aku berkata, “Tidak, aku tidak akan mengatakan kepadamu kecuali yang baik”.
Maka Abu Bakar tidak menerima pembagian tanah tersebut, dan ia mendatangi Rasulullah
Maka Abu Bakar tidak menerima pembagian tanah tersebut, dan ia mendatangi Rasulullah
y
y. Sementara aku (Robi’ah) mengikuti di belakangnya.. Sementara aku (Robi’ah) mengikuti di belakangnya.
Sekelompok orang dari suku Aslam (suku Robi’ah) berkata, “Semoga Allah merahmati Abu
Sekelompok orang dari suku Aslam (suku Robi’ah) berkata, “Semoga Allah merahmati Abu
Bakar. Dia yang telah
Bakar. Dia yang telah melontarkan kata-kata itu kepadamu, kenapa dia yang melontarkan kata-kata itu kepadamu, kenapa dia yang mengadukanmumengadukanmu
kepada Rasulullah?”.
kepada Rasulullah?”.
Aku berkata, “Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar .. teman Rasulullah
Aku berkata, “Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar .. teman Rasulullah yy didi
dalam gua. Orang yang dituakan oleh kaum muslimin. Jangan sampai ia menoleh dan
dalam gua. Orang yang dituakan oleh kaum muslimin. Jangan sampai ia menoleh dan
melihat kalian membelaku, sehingga dia marah lantas Rasulullah ikut marah karena
melihat kalian membelaku, sehingga dia marah lantas Rasulullah ikut marah karena
kemarahanya, maka Allah akan marah pula karena kemarahan keduanya. Jika sampai itu
kemarahanya, maka Allah akan marah pula karena kemarahan keduanya. Jika sampai itu
terjadi celakalah Robi’ah. Pulanglah kalian!!”.
terjadi celakalah Robi’ah. Pulanglah kalian!!”.
Robi’ah bergegas menyusul Abu Bakar.
Robi’ah bergegas menyusul Abu Bakar.
Sesampai Abu Bakar di hadapan Nabi
Sesampai Abu Bakar di hadapan Nabi bb, ia menceritakan apa yang terjadi antara dia dan, ia menceritakan apa yang terjadi antara dia dan
Robi’ah.
Robi’ah.
Rasulullah
Rasulullah bb berkata kepada Robi’ah, “Hai Robi’ah, ada apa antara kamu dengan Ash-berkata kepada Robi’ah, “Hai Robi’ah, ada apa antara kamu dengan
Ash-Shiddiq?”.
Shiddiq?”.
Robi’ah menceritakan apa yang terjadi dan apa yang diucapkan oleh Abu Bakar kepadanya.
Robi’ah menceritakan apa yang terjadi dan apa yang diucapkan oleh Abu Bakar kepadanya.
Dan keengganannya membalas Abu Bakar dengan ucapan yang sama.
Dan keengganannya membalas Abu Bakar dengan ucapan yang sama.
Rasulullah
Rasulullah bb berkata kepadanya, “Baiklah, jangan katakan kepadanya seperti yangberkata kepadanya, “Baiklah, jangan katakan kepadanya seperti yang
dikatakannya kepadamu, akan tetapi katakanlah ‘Semoga Allah mengampunimu hai Abu
dikatakannya kepadamu, akan tetapi katakanlah ‘Semoga Allah mengampunimu hai Abu
Bakar”.
Bakar”.
Maka Abu Bakar pergi
Maka Abu Bakar pergi meninggalkan majelis tersebut sambil menangis …meninggalkan majelis tersebut sambil menangis …[1][1] Subhanallah!
Subhanallah!
Bersambung….
Bersambung….
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan—
“Barangsiapa yang Meninggalkan Sesuatu Karena
“Barangsiapa yang Meninggalkan Sesuatu Karena
Allah, Niscaya Allah akan Menggantikan d
Allah, Niscaya Allah akan Menggantikan d
engan
engan
sesuatu yang Lebih Baik Darinya.”
sesuatu yang Lebih Baik Darinya.”
Oleh : Syaikh Ali Hasan Al
Oleh : Syaikh Ali Hasan Al-Halabi-Halabi
G
G
G
G
G
G
G
G
uru dari guru kamiuru dari guru kami[1][1] seorang ulamaseorang ulamadan sejarawan besar Syaikh dan sejarawan besar Syaikh Mu-hammad Raghib At-Tabbakh hammad Raghib At-Tabbakh rahi-mahullah, menyebutkan kisah ini di mahullah, menyebutkan kisah ini di dalam bukunya I’lam an-Nubaala bi Taarikh dalam bukunya I’lam an-Nubaala bi Taarikh Halaab Ash-Shuhaaba (7/231).
Halaab Ash-Shuhaaba (7/231).
Syaikh Ibrahim Al-Hilali Al-Halabi – seorang Syaikh Ibrahim Al-Hilali Al-Halabi – seorang ulama y
ulama yang shaang shalih dan lih dan mulia, mulia, pergi ke pergi ke Uni- Uni- versita Al-Azhar untuk menuntut ilmu. Ketika versita Al-Azhar untuk menuntut ilmu. Ketika menuntut ilmu, dia menjadi sangat miskin menuntut ilmu, dia menjadi sangat miskin dan biasa bergantung pada sedekah. Suatu dan biasa bergantung pada sedekah. Suatu ketika, beberapa hari telah berlalu dan dia ketika, beberapa hari telah berlalu dan dia ti-dak menemukan sesuatu pun untuk dimakan, dak menemukan sesuatu pun untuk dimakan, yang membuatnya menjadi sangat lapar.
yang membuatnya menjadi sangat lapar.
Maka ia keluar dari kamarnya di Al-Azhar Maka ia keluar dari kamarnya di Al-Azhar un-tuk meminta sedikit makanan. Dia tuk meminta sedikit makanan. Dia menemu-kan sebuah pintu terbuka yang darinya keluar kan sebuah pintu terbuka yang darinya keluar bau makanan sedap. Maka dia pun melewati bau makanan sedap. Maka dia pun melewati pintu dan mendapati dirinya berada di sebuah pintu dan mendapati dirinya berada di sebuah dapur yang kosong. Disana dia menemukan dapur yang kosong. Disana dia menemukan makanan yang mengundang selera, lalu ia makanan yang mengundang selera, lalu ia mengambil sendok dan memasukkannya ke mengambil sendok dan memasukkannya ke dalam makanan, tetapi ketika ia mengangkat dalam makanan, tetapi ketika ia mengangkat sendok tersebut ke mulutnya, dia terdiam sendok tersebut ke mulutnya, dia terdiam se- jenak karena kemudian dia menyadari bahwa jenak karena kemudian dia menyadari bahwa dia tidak mendapatkan izin untuk memakan dia tidak mendapatkan izin untuk memakan makanan tersebut. Maka dia pun makanan tersebut. Maka dia pun meninggal-kannya kembali ke kamar asrama Al-Azhar, kannya kembali ke kamar asrama Al-Azhar, tetap merasa kelaparan.
tetap merasa kelaparan.
Tidak sampai satu jam berlalu, salah seorang Tidak sampai satu jam berlalu, salah seorang gurunya, ditemani oleh seorang laki-laki, gurunya, ditemani oleh seorang laki-laki, datang ke kamarnya. “Orang yang baik ini datang ke kamarnya. “Orang yang baik ini datang kepadaku untuk mencari penuntut datang kepadaku untuk mencari penuntut ilmu yang shalih yang akan dinikahkan ilmu yang shalih yang akan dinikahkan den-gan puterinya, dan saya telah memilihmu gan puterinya, dan saya telah memilihmu un-tuknya. Bangkitlah dan ikutilah bersama kami tuknya. Bangkitlah dan ikutilah bersama kami ke rumahnya dimana kita bisa ke rumahnya dimana kita bisa melangsung-kan pernikahan antara kamu dengan kan pernikahan antara kamu dengan puter-inya, dan kamu dapat menjadi bagian dari inya, dan kamu dapat menjadi bagian dari
rumahnya.” Maka Syaikh Ibrahim pun rumahnya.” Maka Syaikh Ibrahim pun beru-saha bangkit dari tidurnya, mentaati saha bangkit dari tidurnya, mentaati perin-tah gurunya dan pergi bersama mereka. Dan tah gurunya dan pergi bersama mereka. Dan kemudian mereka membawanya persis ke kemudian mereka membawanya persis ke rumah yang sama, rumah yang dimasukinya rumah yang sama, rumah yang dimasukinya
dan memasukkan sendok ke dalam
dan memasukkan sendok ke dalam
makanannya. makanannya.
Setelah dia duduk, sang ayah lalu Setelah dia duduk, sang ayah lalu meni-kahkan dia dengan anak perempuannya dan kahkan dia dengan anak perempuannya dan kemudian makanan pun dibawa keluar. Itu kemudian makanan pun dibawa keluar. Itu adalah makanan yang sama yang dia adalah makanan yang sama yang dia masuk-kan sendok ke dalamnya sebelumnya, kan sendok ke dalamnya sebelumnya, makanan yang dia tinggalkan. Namun kini makanan yang dia tinggalkan. Namun kini dia makan darinya: ”Saya menahan diri dari dia makan darinya: ”Saya menahan diri dari memakannya karena saya tidak memakannya karena saya tidak mendapat-kan izin, namun sekarang Allah telah kan izin, namun sekarang Allah telah mem- berikan makanan ini dengan seizin berikan makanan ini dengan seizin
pemilknya.” pemilknya.”
Inilah buah kesabaran, dan akibat dari Inilah buah kesabaran, dan akibat dari ketakwaan, sebagaimana Allah berfirman: ketakwaan, sebagaimana Allah berfirman:
 
   
  
 
   
 
    
 
 
 
  
   
 
    
 
 
  
   
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS yang tiada disangka-sangkanya.” (QS
Ath-Thalaq :2-3) Thalaq :2-3)
Namun bagi mereka yang tergesa-gesa – Namun bagi mereka yang tergesa-gesa – mereka yang tidak membedakan antara mereka yang tidak membedakan antara ke- benaran dan kedustaan, mencari kehidupan benaran dan kedustaan, mencari kehidupan dunia fana yang sia-sia- mereka tidak akan dunia fana yang sia-sia- mereka tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan dan penyesalan dalam hatinya, karena dan penyesalan dalam hatinya, karena mereka tidak akan pernah mendapatkan mereka tidak akan pernah mendapatkan ke-hidupan dunia, dan tidak juga mereka hidupan dunia, dan tidak juga mereka ber-hasil dalam pencapaian agama.
Hal ini karena mereka lupa –
Hal ini karena mereka lupa – atau mungkin mengabaikan – firman Allah:atau mungkin mengabaikan – firman Allah:
 
 
   
 
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.” (QS Az Zumar : ” (QS Az Zumar : 36)36)
Bagi mereka yang bersabar dan istiqamah dan yang memiliki ketakwaan, mereka akan Bagi mereka yang bersabar dan istiqamah dan yang memiliki ketakwaan, mereka akan menguasai kehidupan dunianya dan kemuliaan dan kehormatan bersama Tuhannya pada menguasai kehidupan dunianya dan kemuliaan dan kehormatan bersama Tuhannya pada hari pengadilan. Dan Allah berfirman:
hari pengadilan. Dan Allah berfirman:
 
 
“Dan berikanlah berita gembira“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah : 155). Dan Dia berfirman:kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah : 155). Dan Dia berfirman:
  
 
 
       
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)
____________ ____________
Catatan kaki: Catatan kaki:
[1] Penulis merujuk kepada Syaikh Al-Albani, murid dari Syaikh
[1] Penulis merujuk kepada Syaikh Al-Albani, murid dari Syaikh Muhammad Raaghib At-Tabbaakh.Muhammad Raaghib At-Tabbaakh.
Sumber: Al-Ibaanah.Com Sumber: Al-Ibaanah.Com
Buah dari kesabaran... Buah dari kesabaran...
D
D
D
D
D
D
D
D
ikisahkan, seorang kakek berusiaikisahkan, seorang kakek berusia70 tahun mengidap sebuah
70 tahun mengidap sebuah
penyakit; dia tidak dapat kencing. penyakit; dia tidak dapat kencing. Dokter mengabarkan kepadanya Dokter mengabarkan kepadanya kalau dia membutuhkan operasi untuk kalau dia membutuhkan operasi untuk menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk melakukan operasi karena penyakit itu telah melakukan operasi karena penyakit itu telah menimbulkan sakit yang luar biasa selama menimbulkan sakit yang luar biasa selama berhari-hari. berhari-hari. Ketika operasi Ketika operasi selesai, dokter selesai, dokter memberikan memberikan tagihan tagihan pembayar-an seluruh biaya an seluruh biaya operasi. Kakek tua operasi. Kakek tua itu melihat pada itu melihat pada kuitansi dan mulai kuitansi dan mulai
menangis.
Me-menangis.
Me-ihatnya menangis ihatnya menangis dokter pun berkata kepadanya bila biayanya dokter pun berkata kepadanya bila biayanya terlalu tinggi mereka dapat membuat terlalu tinggi mereka dapat membuat pengaturan lain. Orang tua itu berkata, ”Aku pengaturan lain. Orang tua itu berkata, ”Aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku menangis karena Allah menjadikanku buang menangis karena Allah menjadikanku buang air (tanpa masalah) selama 70 tahun dan Dia air (tanpa masalah) selama 70 tahun dan Dia tidak pernah mengirimkan tagihan.”
tidak pernah mengirimkan tagihan.”
   
  
 
   
 
” Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, ” Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” tidaklah dapat kamu menghinggakannya.”
(QS Ibrahim [14] : 34) (QS Ibrahim [14] : 34)
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat tersebut di atas:
mengenai ayat tersebut di atas:
Allah memberitahukan, bahwa manusia Allah memberitahukan, bahwa manusia tidak akan mampu menghitung berapa tidak akan mampu menghitung berapa
banyak nikmat Allah, apalagi
banyak nikmat Allah, apalagi
mensyukurinya. Disebutkan dalam Shahih mensyukurinya. Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu Al-Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: alaihi wasallam bersabda:
 
    
    
   
  
 
 
”Ya Allah bagimu segala puji, pujian yang ”Ya Allah bagimu segala puji, pujian yang
tidak mencukupi tidak mungkin tidak mencukupi tidak mungkin ditinggal-kan dan selalu dibutuhkan, ditinggal-kan dan selalu dibutuhkan,
wahai Rabb kami.” wahai Rabb kami.”
Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar bahwa Nabi Dawud alaihis salam berkata: bahwa Nabi Dawud alaihis salam berkata: “Ya Rabb, bagaimana aku dapat bersyukur “Ya Rabb, bagaimana aku dapat bersyukur
kepada-Mu, sedangkan syukurku
kepada-Mu, sedangkan syukurku
kepadamu itu adalah nikmat-Mu
kepadamu itu adalah nikmat-Mu
kepadaku?” Maka Allah berfirman: kepadaku?” Maka Allah berfirman: ”Sekarang engkau telah bersyukur ”Sekarang engkau telah bersyukur kepadaku wahai Dawud.” Maksudnya kepadaku wahai Dawud.” Maksudnya (engkau telah bersyukur) ketika engkau (engkau telah bersyukur) ketika engkau telah mengetahui bahwa engkau tidak telah mengetahui bahwa engkau tidak dapat memenuhi syukur yang sepatutnya dapat memenuhi syukur yang sepatutnya kepada Pemberi nikmat.
kepada Pemberi nikmat.
Sungguh, jika kita menghitung
Sungguh, jika kita menghitung
nikmat-nikmat Allah pada diri, maka
nikmat-nikmat Allah pada diri, maka
takkan sanggup kita menghitungnya.
takkan sanggup kita menghitungnya.
Dan yang seringkali terjadi, kita
Dan yang seringkali terjadi, kita
melupakan nikmat-nikmat itu, dan
melupakan nikmat-nikmat itu, dan
baru terasa begitu berharga ketika
baru terasa begitu berharga ketika
kita kehilangan nikmat tersebut.
kita kehilangan nikmat tersebut.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata: ”Segala puji bagi Allah yang tidak dapat ”Segala puji bagi Allah yang tidak dapat dipenuhi syukur atas salah satu nikmat dipenuhi syukur atas salah satu nikmat yang telah diberikan-Nya itu, kecuali yang telah diberikan-Nya itu, kecuali
dengan nikmat baru yang harus diyukuri dengan nikmat baru yang harus diyukuri pula.”
pula.” (tafsir Ibnu Katsir QS Ibrahim : 34)(tafsir Ibnu Katsir QS Ibrahim : 34)
Sumber: Anonim, A Learning Page Sumber: Anonim, A Learning Page
”Aku tidak menangis
”Aku tidak menangis
karena uang itu, tetapi
karena uang itu, tetapi
aku menangis karena
aku menangis karena
Allah menjadikanku buang
Allah menjadikanku buang
air (tanpa masalah)
air (tanpa masalah)
selama 70 tahun dan Dia
selama 70 tahun dan Dia
tidak pernah mengirimkan
tidak pernah mengirimkan
tagihan.”
tagihan.”
Aku Tidak Menangis Karena….
Aku Tidak Menangis Karena….
Aku Tidak Menangis Ka
Aku Tidak Menangis Ka
Aku Tidak Menangis Karena….
Aku Tidak Menangis Karena….
rena….
rena….
Aku Tidak Menangis Ka
S
S
S
S
S
S
S
S
etelah musim semi berlalu,etelah musim semi berlalu, musim panas datang dengan musim panas datang dengan (udara) keringnya, maka para (udara) keringnya, maka para Badui mulai mencari air dan Badui mulai mencari air dan rumput. Kami mengumpulkan rumput. Kami mengumpulkan per- bekalan kami dan pergi mencari air, dan bekalan kami dan pergi mencari air, danduhul
duhul atau lubang-lubang yang terdapatatau lubang-lubang yang terdapat di dalam bumi terdapat di bawah tanah di dalam bumi terdapat di bawah tanah menuju ke tempat air yang tertahan di menuju ke tempat air yang tertahan di bawah tanah. Mulut (lubang) terdapat di bawah tanah. Mulut (lubang) terdapat di permukaan tanah, sebagaimana yang permukaan tanah, sebagaimana yang sangat dikenal oleh suku Badui.
sangat dikenal oleh suku Badui.
Aku (Ibnu Jad’an) masuk ke dalam salah Aku (Ibnu Jad’an) masuk ke dalam salah satu dari lubang-lubang tersebut untuk satu dari lubang-lubang tersebut untuk mendapatkan air untuk minum.
mendapatkan air untuk minum.
Dr. Saleh melanjutkan: “dan ketiga orang Dr. Saleh melanjutkan: “dan ketiga orang anak Ibnu Jad’an menunggunya diatas anak Ibnu Jad’an menunggunya diatas lubang. Namun dia tidak kembali. Ketiga lubang. Namun dia tidak kembali. Ketiga anaknya menunggunya sehari, dua hari, anaknya menunggunya sehari, dua hari, dan tiga hari dan akhirnya merasa putus dan tiga hari dan akhirnya merasa putus asa.
asa.
Mereka berkata mungkin ia telah digigit Mereka berkata mungkin ia telah digigit oleh ular dan mati atau ia hilang oleh ular dan mati atau ia hilang (terperosok) ke bawah bumi dan hancur. (terperosok) ke bawah bumi dan hancur.
Mereka, naudzubillah, menunggu
Mereka, naudzubillah, menunggu
kehancurannya. Mengapa? Karena
kehancurannya. Mengapa? Karena
mereka serakah untuk segera
mereka serakah untuk segera
membagikan harta warisannya. membagikan harta warisannya.
Maka mereka pun kembali ke rumah dan Maka mereka pun kembali ke rumah dan
membagi apa yang Ibnu Jad’an
membagi apa yang Ibnu Jad’an
tinggalkan diantara mereka. Kemudian tinggalkan diantara mereka. Kemudian mereka teringat bahwa ayah mereka mereka teringat bahwa ayah mereka memberikan unta betina kepada tetangga memberikan unta betina kepada tetangga mereka yang miskin. Mereka mendatangi mereka yang miskin. Mereka mendatangi tetangga tersebut dan mengatakan tetangga tersebut dan mengatakan
kepadanya agar lebih baik dia
kepadanya agar lebih baik dia
mengembalikan lagi unta betina tersebut mengembalikan lagi unta betina tersebut dan mengambil unta lain sebagai dan mengambil unta lain sebagai
gantinya, atau mereka akan
gantinya, atau mereka akan
mengambilnya secara paksa dan
mengambilnya secara paksa dan
meninggalkannya tanpa sesuatu pun. meninggalkannya tanpa sesuatu pun.
Tetangga tersebut mengatakan akan Tetangga tersebut mengatakan akan mengadukan kepada ayah mereka. Maka mengadukan kepada ayah mereka. Maka mereka pun memberitahukan kepadanya mereka pun memberitahukan kepadanya bahwa ia (Ibnu Jad’an) telah wafat. bahwa ia (Ibnu Jad’an) telah wafat.
Tetangga tersebut bertanya bagaimana Tetangga tersebut bertanya bagaimana dan dimana Ibnu Jad’an meninggal dan dan dimana Ibnu Jad’an meninggal dan mengapa mereka tidak mengabarkan mengapa mereka tidak mengabarkan
kepadanya. Mereka kemudian
kepadanya. Mereka kemudian
menjelaskan bagaimana Ibnu Jad’an menjelaskan bagaimana Ibnu Jad’an masuk ke dalam lubang bawah tanah di masuk ke dalam lubang bawah tanah di gurun dan tidak pernah keluar lagi.
gurun dan tidak pernah keluar lagi.
Tetangga itu berkata: “Demi Allah bawa Tetangga itu berkata: “Demi Allah bawa aku ke tempat itu dan ambil unta aku ke tempat itu dan ambil unta betinamu dan lakukan apapun kalian betinamu dan lakukan apapun kalian
inginkan dengannya. Aku tidak
inginkan dengannya. Aku tidak
menginginkan untamu sebagai
menginginkan untamu sebagai
balasannya!” balasannya!”
Mereka pun mengatarnya dan ketika dia Mereka pun mengatarnya dan ketika dia melihat tempat tersebut, dia pergi dan melihat tempat tersebut, dia pergi dan membawa sebuah tali, menyalakan lilin, membawa sebuah tali, menyalakan lilin, mengikatnya di luar lubang, dan mengikatnya di luar lubang, dan kemudian mulai merangkak turun dengan kemudian mulai merangkak turun dengan punggungnya hingga mencapai tempat punggungnya hingga mencapai tempat dimana dia dapat merangkak dan dimana dia dapat merangkak dan berguling. Akhirnya aroma kelembaban berguling. Akhirnya aroma kelembaban (tercium) semakin dekat dan tiba-tiba ia (tercium) semakin dekat dan tiba-tiba ia mendengar suara seorang laki-laki di mendengar suara seorang laki-laki di dekat air mengerang dan
dekat air mengerang dan merintih.merintih.
Ia mendekat dan terus mendekat ke arah Ia mendekat dan terus mendekat ke arah suara tersebut dalam kegelapan, suara tersebut dalam kegelapan,
meraba-raba dengan tangannya sampai
raba dengan tangannya sampai
menyentuh laki-laki tersebut. Ia
menyentuh laki-laki tersebut. Ia mengecek mengecek nafasnya, dan Ibnu Jad’an masih bernafas nafasnya, dan Ibnu Jad’an masih bernafas setelah satu minggu (berada di bawah setelah satu minggu (berada di bawah tanah)! Ia menarik Ibnu Jad’an keluar, tanah)! Ia menarik Ibnu Jad’an keluar, menutup matanya untuk melindungi dari menutup matanya untuk melindungi dari cahaya matahari. Ia memberinya makan cahaya matahari. Ia memberinya makan dengan beberapa kurma, dengan beberapa kurma, melembabkan-nya (terlebih dahulu) dengan air, dan nya (terlebih dahulu) dengan air, dan memberinya minum. memberinya minum. Bersambung... Bersambung...
Bagian II
Bagian II
““ Kamu sekali-kali tidak sampai
Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang
kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu
sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta
menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai.”
yang kamu cintai.”
(QS Al-Imran [3] : 92) (QS Al-Imran [3] : 92)
Kemudian ia membawa Ibnu Jad’an kembali ke rumahnya dan perlahan-lahan Ibnu
Kemudian ia membawa Ibnu Jad’an kembali ke rumahnya dan perlahan-lahan Ibnu
Jad’an pulih sedangkan anak-anaknya tidak mengetahuinya. Ia kemudian bertanya
Jad’an pulih sedangkan anak-anaknya tidak mengetahuinya. Ia kemudian bertanya
kepada Ibnu Jad’an: “Ceritakan kepadaku, Demi Allah,
kepada Ibnu Jad’an: “Ceritakan kepadaku, Demi Allah, selama satu minggu engkau beradaselama satu minggu engkau berada
di bawah tanah dan
di bawah tanah dan engkau tidak mati?!”engkau tidak mati?!”
“Aku akan menceritakan sebuah kisah yang aneh.” Ibnu Jad’an menjelaskan. “Ketika aku
“Aku akan menceritakan sebuah kisah yang aneh.” Ibnu Jad’an menjelaskan. “Ketika aku
turun aku tersesat dan gelombang menyergapku dari segala arah dan aku berkata kepada
turun aku tersesat dan gelombang menyergapku dari segala arah dan aku berkata kepada
diriku lebih baik aku tetap tinggal di dekat air yang telah kujumpai. Dan aku pun mulai
diriku lebih baik aku tetap tinggal di dekat air yang telah kujumpai. Dan aku pun mulai
minum dari air itu, namun rasa lapar tanpa ampun dan air tidak dapat menggantikannya.
minum dari air itu, namun rasa lapar tanpa ampun dan air tidak dapat menggantikannya.
Kemudian setelah tiga hari kelaparan semakin menjadi-jadi dan terasa di setiap bagian
Kemudian setelah tiga hari kelaparan semakin menjadi-jadi dan terasa di setiap bagian
(tubuh). Saat aku tengah berbaring di atas punggungnku, aku berserah diri kepada Allah
(tubuh). Saat aku tengah berbaring di atas punggungnku, aku berserah diri kepada Allah
dan meletakkan segala urusanku di tangan-Nya dan seketika aku merasakan hangatnya
dan meletakkan segala urusanku di tangan-Nya dan seketika aku merasakan hangatnya
susu mengalir ke dalam mulutku. Lalu aku duduk di tengah kegelapan dan aku melihat
susu mengalir ke dalam mulutku. Lalu aku duduk di tengah kegelapan dan aku melihat
sebuah kendi mendekat ke mulutku. Aku minum darinya sampai merasa cukup dan kendi
sebuah kendi mendekat ke mulutku. Aku minum darinya sampai merasa cukup dan kendi
itu pun menjauh. Hal ini terjadi tiga kali dalam sehari, namun dua hari terkahir ia
itu pun menjauh. Hal ini terjadi tiga kali dalam sehari, namun dua hari terkahir ia
berhenti dan aku tidak tahu apa yang terjadi.”
berhenti dan aku tidak tahu apa yang terjadi.”
Tetangganya pun kemudian mengabarkan kepadanya:
Tetangganya pun kemudian mengabarkan kepadanya:
“Jika engkau mengetahui alasannya (mengapa kendi berisi susu itu tidak datang lagi –
“Jika engkau mengetahui alasannya (mengapa kendi berisi susu itu tidak datang lagi –
pent.), engkau akan merasa takjub! Anak-anakmu mengira engkau telah mati dan mereka
pent.), engkau akan merasa takjub! Anak-anakmu mengira engkau telah mati dan mereka
datang kepadaku dan mengambil unta betina yang darinya Allah subhanahu wata’ala
datang kepadaku dan mengambil unta betina yang darinya Allah subhanahu wata’ala
memberikan susunya untukmu.”
memberikan susunya untukmu.”
Seorang Muslim berada di bawah naungan shadaqah-nya. Allah berf
Seorang Muslim berada di bawah naungan shadaqah-nya. Allah berfirman:irman:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS
Ath-Thalaq [65] : 2.3)
Thalaq [65] : 2.3)
Sumber: Transkrip Audio The Camel Given in Charity oleh Dr.
Sumber: Transkrip Audio The Camel Given in Charity oleh Dr. Saleh as-Saleh.Saleh as-Saleh.
Pindahkan hatimu kepada cinta
Pindahkan hatimu kepada cinta
yang engkau kehendaki
yang engkau kehendaki
Karena cinta hanyalah untuk
Karena cinta hanyalah untuk
kekasih yang pertama
kekasih yang pertama
Betapa banyak tempat di bumi yang
Betapa banyak tempat di bumi yang
(pernah) ditempati oleh seseorang
(pernah) ditempati oleh seseorang
Namun selamanya kerinduannya
Namun selamanya kerinduannya
hanyalah untuk yang pertama
hanyalah untuk yang pertama
Sumber: Kunci Kebahagiaan, Ibnu Qayyim, hal. 32 Sumber: Kunci Kebahagiaan, Ibnu Qayyim, hal. 32
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Unta betina, sedekah…. Unta betina, sedekah….
K
K
K
K
K
K
K
K
isah menakjubkan yang dinukilkanisah menakjubkan yang dinukilkan oleh kutubussunah kepada kita. Di oleh kutubussunah kepada kita. Di dalamnya terkandung butir-butir dalamnya terkandung butir-butir pelajaran berharga bagi setiap pelajaran berharga bagi setiap muslim yang ingin meneladani generasi muslim yang ingin meneladani generasi emas umat ini.emas umat ini. Akar ki
Akar kisah sah ini adaini adalah apa lah apa yang yang terjadi terjadi didi antara dua orang sahabat yang mulia ini, antara dua orang sahabat yang mulia ini, dan pandangan mereka yang berbeda dan pandangan mereka yang berbeda tentang sebatang korma yang menjadi tentang sebatang korma yang menjadi pemicu perselisihan kecil antara keduanya. pemicu perselisihan kecil antara keduanya. Dalam kisah ini, Robi’ah menuturkan Dalam kisah ini, Robi’ah menuturkan penyebab terjadinya perselisihan ini, ia penyebab terjadinya perselisihan ini, ia mengatakan
mengatakan (Dan (Dan datanglah datanglah dunia dunia …)…) maksudnya sebab utama adalah karena maksudnya sebab utama adalah karena perhatian kepada dunia dan perhiasannya. perhatian kepada dunia dan perhiasannya. Seolah-olah Robi’ah
Seolah-olah Robi’ah gg mengatakanmengatakan kepada kita bahwa dunia dan perhiasaannya kepada kita bahwa dunia dan perhiasaannya adalah penyebab banyak perselisihan di adalah penyebab banyak perselisihan di antara sesama muslim. Seolah-olah ia antara sesama muslim. Seolah-olah ia mengatakan kepada kita, kenapa harus mengatakan kepada kita, kenapa harus berselisih, bertengkar, dan saling memutus berselisih, bertengkar, dan saling memutus hubungan persaudaraan hanya karena hubungan persaudaraan hanya karena harta, tanah atau warisan dan urusan dunia harta, tanah atau warisan dan urusan dunia lainnya?? Sampai kapan dunia ini lainnya?? Sampai kapan dunia ini menyi- bukkan kita dari tujuan dan cita-cita bukkan kita dari tujuan dan cita-cita yang mulia?
yang mulia?
Dengarkan firman Robb kita Dengarkan firman Robb kita,,
))
     
  
       
 
 
  
 
 
    
  
   
  
  
  
 
 
 
   
 
((
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka “Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air (manusia), kehidupan dunia sebagai air hu- jan yang Kami turunkan dari langit, maka jan yang Kami turunkan dari langit, maka
menjadi subur karenanya
tumbuh-menjadi subur karenanya
tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuhan di muka bumi, kemudian tum- buh-tumbuhan itu menjadi kering yang buh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Kahfi : Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Kahfi : 45)
45)
Kemudian cobalah ulang lagi membaca dan Kemudian cobalah ulang lagi membaca dan merenungi penuturan Robi’ah (Lantas Abu merenungi penuturan Robi’ah (Lantas Abu
Bakar melontarkan kepadaku kata-kata Bakar melontarkan kepadaku kata-kata yang tidak aku sukai. Dan dia menyesali yang tidak aku sukai. Dan dia menyesali kata-katanya itu). Tidak diceritakan apa kata-katanya itu). Tidak diceritakan apa kalimat yang telah dilontarkan Abu Bakar kalimat yang telah dilontarkan Abu Bakar kepada Robi’ah. Kita yakin tentu kalimat kepada Robi’ah. Kita yakin tentu kalimat tersebut tak lebih dari sekedar ketidak tersebut tak lebih dari sekedar ketidak sengajaan yang segara di sadari Abu Bakar sengajaan yang segara di sadari Abu Bakar dengan penyesalannya atas apa yang telah ia dengan penyesalannya atas apa yang telah ia ucapkan. Ini merupakan ‘ibroh yang luar ucapkan. Ini merupakan ‘ibroh yang luar biasa.
biasa. Seorang yang Seorang yang berjiwa besar berjiwa besar sekalipunsekalipun ia dihormati jika keliru segera kembali ia dihormati jika keliru segera kembali kepada yang benar. Kemudian tidak adanya kepada yang benar. Kemudian tidak adanya nukilan ucapan Abu Bakar tersebut nukilan ucapan Abu Bakar tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwasanya mengisyaratkan kepada kita bahwasanya Robi’ah sama sekali tidak memendam Robi’ah sama sekali tidak memendam dendam. Ia ingin ucapan Abu Bakar
dendam. Ia ingin ucapan Abu Bakar tersebuttersebut dilupakan dan tidak diingat …
dilupakan dan tidak diingat … Abu Bakar
Abu Bakar gg meminta Robi’ahmeminta Robi’ah gg membalas ucapannya sebagai qishosh atas membalas ucapannya sebagai qishosh atas perbuatannya. Kedudukannya di sisi perbuatannya. Kedudukannya di sisi Rasulullah
Rasulullah yy tidak tidak membuatnyamembuatnya m e n g h i n a k a n d a n m e r e n d a h k a n m e n g h i n a k a n d a n m e r e n d a h k a n seseorangpun dari kaum muslimin bahkan seseorangpun dari kaum muslimin bahkan dia tidak ingin menyakiti seseorangpun dia tidak ingin menyakiti seseorangpun sekalipun itu hanya dengan ucapan sepele. sekalipun itu hanya dengan ucapan sepele. Dengan sikap yang mulia ini Ash-Shiddiq Dengan sikap yang mulia ini Ash-Shiddiq mengajarkan kepada kita sifat adil, tawadhu mengajarkan kepada kita sifat adil, tawadhu dan tidak sombong.
dan tidak sombong.
Di sisi lain juga tergambar jiwa Di sisi lain juga tergambar jiwa besar
besar Robi’ah. Robi’ah. Ia Ia tidak tidak ingin ingin membalasmembalas kalimat yang tidak disukainya dengan kalimat yang tidak disukainya dengan
kalimat yang semisal. Bahkan ia
kalimat yang semisal. Bahkan ia
menegaskan (Tidak ..demi Allah aku tidak menegaskan (Tidak ..demi Allah aku tidak akan katakan kepadamu kecuali yang baik). akan katakan kepadamu kecuali yang baik). Ini peringatan bagi kita agar kita tidak Ini peringatan bagi kita agar kita tidak membalas keburukan dengan kebaikan. membalas keburukan dengan kebaikan. Jangan biarkan syetan mendapatkan celah Jangan biarkan syetan mendapatkan celah untuk merusak mu’amalahmu bersama untuk merusak mu’amalahmu bersama saudara-saudara dan sahabat-sahabatmu. saudara-saudara dan sahabat-sahabatmu. Jangan ucapkan dengan lisanmu kecuali Jangan ucapkan dengan lisanmu kecuali yang ucapan yang baik.
yang ucapan yang baik.
“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan “Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan”. (Al-Mukminun : 96) yang mereka sifatkan”. (Al-Mukminun : 96) Ini juga menjadi ‘ibroh yang berharga bagi Ini juga menjadi ‘ibroh yang berharga bagi orang-orang yang menjadikan lisannya orang-orang yang menjadikan lisannya laksana pedang untuk mencaci-maki, laksana pedang untuk mencaci-maki,
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan
Membalas Keburukan dengan Kebaikan—
m e n c e l a , m e n g o l o k - o l o k , m e n c e l a , m e n g o l o k - o l o k , memakan
memakan bangkai bangkai saudaranya saudaranya (ghibah),(ghibah), atau berdusta.
atau berdusta.
Jangan .. jangan lakukan itu
Jangan .. jangan lakukan itu saudaraku!!saudaraku!! Kemudian ia memberikan kepada kita Kemudian ia memberikan kepada kita pela- jaran lain yaitu ’sabar’. Ia tidak membalas jaran lain yaitu ’sabar’. Ia tidak membalas
ucapan Abu Bakar .. sama sekali tidak. ucapan Abu Bakar .. sama sekali tidak.
Bukankah ini pelajaran bagi kita semua, Bukankah ini pelajaran bagi kita semua, agar kita mengendalikan nafsu dan emosi agar kita mengendalikan nafsu dan emosi kita. Sangat disayangkan sebagian orang kita. Sangat disayangkan sebagian orang membalas satu kata dengan dua kali lipat membalas satu kata dengan dua kali lipat atau bahkan berlebih-lebihan. Masalah atau bahkan berlebih-lebihan. Masalah sepele saja memantik emosinya, sehingga sepele saja memantik emosinya, sehingga menggelegak lalu mencela, memaki dan menggelegak lalu mencela, memaki dan melaknat. Lupakah ia wasiat Qudwah-nya melaknat. Lupakah ia wasiat Qudwah-nya shollallahu ‘alaihi wa sallama ketika shollallahu ‘alaihi wa sallama ketika mewasiatkan salah seorang sahabatnya, mewasiatkan salah seorang sahabatnya, “Jangan marah”.
“Jangan marah”.[2][2] Kemudian
Kemudian Abu Abu Bakar yaBakar yang mng menyesali enyesali per- per-kataannya, ketika Robi’ah tidak mau kataannya, ketika Robi’ah tidak mau mem- balasnya ia pergi menemui Rasulullah balasnya ia pergi menemui Rasulullah yy
untuk meminta petunjuk dalam untuk meminta petunjuk dalam masalah-nya itu. Ini mengandung faedah yang agung nya itu. Ini mengandung faedah yang agung yaitu meminta bantuan orang yang lain yaitu meminta bantuan orang yang lain yang bisa dipercaya dan amanah untuk yang bisa dipercaya dan amanah untuk
menjadi penengah dan membantu menjadi penengah dan membantu men-damaikan.
damaikan.
Ketika Robi’ah mengikutinya. Di jalan Ketika Robi’ah mengikutinya. Di jalan be- berapa orang kaum Robi’ah berusaha berapa orang kaum Robi’ah berusaha
menghalanginya mengikuti Abu Bakar. menghalanginya mengikuti Abu Bakar. Seo-lah-olah mereka mengatakan kepadanya lah-olah mereka mengatakan kepadanya
(bukankah Abu Bakar yang salah
(bukankah Abu Bakar yang salah
kepadamu, dan engkau yang benar? Kenapa kepadamu, dan engkau yang benar? Kenapa engkau mengikutinya?) dengarkan jawaban engkau mengikutinya?) dengarkan jawaban yang sangat dalam maknanya dari Robi’ah yang sangat dalam maknanya dari Robi’ah (Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu (Tahukah kalian siapa ini? Ini adalah Abu Bakar, ini adalah teman (Rasulullah) di Bakar, ini adalah teman (Rasulullah) di dalam gua .. orang yang dituakan oleh dalam gua .. orang yang dituakan oleh kaum muslimin!! Jangan sampai ia melihat kaum muslimin!! Jangan sampai ia melihat kalian membelaku, lalu dia marah, lantas kalian membelaku, lalu dia marah, lantas Rasulullah marah karena kemarahannya Rasulullah marah karena kemarahannya maka Allah pun marah karena kemarahan maka Allah pun marah karena kemarahan keduanya sehingga binasalah Robi’ah).
keduanya sehingga binasalah Robi’ah).
Sungguh akhlak yang tinggi baik perkataan Sungguh akhlak yang tinggi baik perkataan maupun perbuatannya. Budi pekerti nan maupun perbuatannya. Budi pekerti nan luhur dalam bermu’amalah, menghormati luhur dalam bermu’amalah, menghormati dan memuliakan.
dan memuliakan.
Ini adalah pelajaran berharga bagi kita Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua bagaimana memposisikan orang lain semua bagaimana memposisikan orang lain sesuai dengan kedudukannya. Semoga sesuai dengan kedudukannya. Semoga Allah meridhoimu hai Robi’ah ketika Allah meridhoimu hai Robi’ah ketika
engkau mengetahui keutamaan orang yang engkau mengetahui keutamaan orang yang
memiliki kedudukan. Semoga Allah
memiliki kedudukan. Semoga Allah
meridhoimu ketika engkau menghormati meridhoimu ketika engkau menghormati Abu Bakar dan memuliakannya. Semoga Abu Bakar dan memuliakannya. Semoga Allah meridoimu ketika engkau
Allah meridoimu ketika engkau menimbangmenimbang permasalahaan dengan timbangan syara’. permasalahaan dengan timbangan syara’.
Lihatlah …Robi’ah mengetahui kedudukan Lihatlah …Robi’ah mengetahui kedudukan Abu Bakar di sisi Rasulullah, maka dia Abu Bakar di sisi Rasulullah, maka dia takut kemarahannya karena dia khawatir takut kemarahannya karena dia khawatir itu akan menyebabkan Rasulullah marah itu akan menyebabkan Rasulullah marah lalu
lalu menyebabkan menyebabkan Allah Allah juga juga marah. marah. IniIni yang tidak terpikirkan oleh kaumnya yang yang tidak terpikirkan oleh kaumnya yang menimbang masalah itu dengan emosi menimbang masalah itu dengan emosi mereka semata. Dalam masalah ini mereka semata. Dalam masalah ini pelajaran berharga bagi umat, bahwasanya pelajaran berharga bagi umat, bahwasanya emosi dan perasaan yang tidak dikontrol emosi dan perasaan yang tidak dikontrol d e n g a n b a t a s a n - b a t a s a n s y a r a ’ d e n g a n b a t a s a n - b a t a s a n s y a r a ’ menyebabkan hasil-hasil yang tidak terpuji. menyebabkan hasil-hasil yang tidak terpuji. Lihatlah wahai saudaraku ..apa yang terjadi Lihatlah wahai saudaraku ..apa yang terjadi
ditengah umat islam. Munculnya
ditengah umat islam. Munculnya
pemikiran-pemikiran dan perbuatan-pemikiran-pemikiran dan perbuatan-perbuatan
perbuatan yang diyang digerakkan oleh gerakkan oleh emosi emosi dandan semangat
semangat yang yang tidak tidak mengikuti mengikuti rambu- rambu-rambu syara’ ..sehingga menimbulkan rambu syara’ ..sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi ..meledakkan, kerusakan di muka bumi ..meledakkan, menghancurkan dan mengkafirkan.
menghancurkan dan mengkafirkan.
Saudaraku kaum muslimin … ilmu syar’I Saudaraku kaum muslimin … ilmu syar’I yang dibangun di atas pondasi yang shohih yang dibangun di atas pondasi yang shohih adalah satu-satunya jalan menggapai adalah satu-satunya jalan menggapai keselamatan umat dan kemenangannya. keselamatan umat dan kemenangannya. Kita
Kita adalah adalah umat umat yang yang memiliki memiliki manhajmanhaj dan azas yang jelas. Pilar-pilarnya dan azas yang jelas. Pilar-pilarnya Membalas Keburukan…..
Membalas Keburukan…..