LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM
A.
A. TUJUANTUJUAN
1.
1. Memahami prinsip dasMemahami prinsip dasar Kromatografi Lapis ar Kromatografi Lapis Tipis (KLTipis (KLT)T) 2.
2. MemMemahaahami mi penpengargaruh uh subsubstistituetuent nt terterhadhadap ap subsubstistitustusi i eleelektrktrofilofilik ik padpadaa senyawa aromatik.
senyawa aromatik.
B.
B. DASAR TEORIDASAR TEORI
KromatografiKromatografi Ist
Istilailah h krkromomatoatogrgrafi afi pepertrtamama a kakali li didipeperkrkenaenalklkan an ololeh eh TTsswewetttt (Rusia) tahun 1!! yang berasal dari kata kroma "warna# dan grafi (Rusia) tahun 1!! yang berasal dari kata kroma "warna# dan grafi "gambar atau tulisan#. Metode kromatografi merupakan $ara paling "gambar atau tulisan#. Metode kromatografi merupakan $ara paling baik
baik selama selama ini ini untuk untuk memisahkan memisahkan komponen komponen kimia kimia yang yang ber$ampur ber$ampur dalam sampel. %anyak proses ekstraksi yang berhasil dilakukan masih dalam sampel. %anyak proses ekstraksi yang berhasil dilakukan masih me
mememerlrlukukan an memetotode de pepemimisahsahan an leblebih ih lalan&n&ut ut kakarerena na ekekstrstrak ak yayangng didapat masih mengandung beberapa senyawa se&enis yang tidak dapat didapat masih mengandung beberapa senyawa se&enis yang tidak dapat dipisahkan. 'emisahan dengan $ara ekstraksi untuk senyawasenyawa dipisahkan. 'emisahan dengan $ara ekstraksi untuk senyawasenyawa yang sangat mirip &uga tidak sederhana. 'emisahan dengan $ounter yang sangat mirip &uga tidak sederhana. 'emisahan dengan $ounter $ur
$urrenrent t $ar$ara a rairaig g &ug&uga a sangsangat at tidtidak ak prapraktiktis s walwalaupaupun un memmemberiberikankan hasil yang tampak. Inilah yang membuat metode kromatografi men&adi hasil yang tampak. Inilah yang membuat metode kromatografi men&adi sa
sangngat at pepentntining g dadalalam m ililmu mu kikimimia a kakarerena na sasangngat at anandadal l ununtutuk k me
memimisasahkhkan an sesenynyawawaasesenynyawawa a yyanang g mimiririp p sesekakalilipupun n dedengnganan mekanisme pemisahan yang melibatkan beberapa fase.
mekanisme pemisahan yang melibatkan beberapa fase.11
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan berdasarkan pada Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan berdasarkan pada distribusi komponen *at yang dianalisa (analit) antara dua fasa (fasa distribusi komponen *at yang dianalisa (analit) antara dua fasa (fasa ger
gerak ak dan dan diadiam)+ m)+ yanyang g manmana a pempemisaisahan han komkompoponen nen ter&ter&adi adi se$ase$arara dif
diferenerensial yang sial yang dibdibawa awa fasa gerak fasa gerak melmelewaewati ti fasa diam. fasa diam. ,as,asa a gergerak ak d
daappat at bbeerruuppa a $$aaiiraran n ((KKrroommatatooggraraffi i aaiir) r) aattaau u bbeerruuppa a ggasas (Kromatografi -as)+ sedangkan untuk fasa diam dapat berupa padatan (Kromatografi -as)+ sedangkan untuk fasa diam dapat berupa padatan (adsorbs) atau $airan (partisi). 'embagian kromatografi pada umumnya (adsorbs) atau $airan (partisi). 'embagian kromatografi pada umumnya didasarkan pada fasa gerak yaitu kromatografi $air dan kromatografi didasarkan pada fasa gerak yaitu kromatografi $air dan kromatografi gas sehingga ada empat &enis kromatografi sebagai berikut
gas sehingga ada empat &enis kromatografi sebagai berikut 1.
1. ,asa gerak $air dan fasa diam $air ,asa gerak $air dan fasa diam $air
ontoh kromatografi kertas+ kromatografi $air kiner&a tinggi (/'L) ontoh kromatografi kertas+ kromatografi $air kiner&a tinggi (/'L) 1
1 0ur&ani onorahard&o+ 0ur&ani onorahard&o+ Metode-m Metode-metode Pemisetode Pemisahan Kimiaahan Kimia+ (2akarta Indeks+ 3!14)+ hlm. 134+ (2akarta Indeks+ 3!14)+ hlm. 134
/
/aarrii55ttaannggggaall 00eenniinn+ + !!3 3 22uunni i 33!!1166 K
Keelloommppookk IIIII I ((TTiiggaa)) 7ama
7ama 8m 8manda 8anda 8lif /abibielif /abibie 7IM
7IM 134911 134911!!:!!: 2u
2. ,asa gerak $air dan fasa diam padat
ontoh Komatogafi lapis tipis (KLT5TL)+ Kromatografi kolom 3. ,asa gerak gas dan fasa diam $air
ontoh Kromatografi gas $air (-L5-) 4. ,asa gerak gas dan fasa diam padat ontoh Kromatografi gas padat (-0)
'erkembangan selan&utnya+ teknik kromatografi di&alankan dengan manipulasi perbedaan aktifitas sifatsifat fisik dari *at*at yang menyusun suatu sampel (analit) yang akan dipisahkan antara fasa gerak dan fasa diam yaitu
1. 0ifat adsorbsi
2. 0ifat pertukaran ion (ion e;$hange) 3. Kelarutan5kepolaran5titik didih
4. <kuran partikel dengan $ara gel permeabilitas dan gel filtrasi 5. 8finitas kimia (en*imatik)
6. 'ertukaran ion dengan fasa diam esin (ion e;$hange $hromatography).
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
KLT digunakan untuk memisahkan senyawasenyawa dalam ¨ah ke$il. Kromatografi ini lebih efisien karena waktu yang diperlukan lebih sedikit. 'rosedurnya adalah sampel yang akan dipisahkan ditotolkan dengan pipa kapiler lalu dimasukkan dalam tabung ($hamber) yang sebelumnya telah di&enuhkan oleh elluen.
/arga Rf merupakan &arak noda yang ditempuh nda sampel 5 &arak yang ditempuh pelarut. <ntuk senyawa yang tida berwarna maka diaupkan dengan iod atau dengan lampu <= agar noda lebih &elas terlihat.3
0ubstitusi elektrofilik aromatik
0uatu elektrofilik biasa dilambangkan dengan >?+ yang akan
bereaksi dengan $in$in aromatik kemudian akan menggantikan satu atom hidrogen. H H H H H H E+ H H H H H H E n H H H H H E +
Mekanisme 0ubstitusi elektrifilik aromatik
2 0anusi Ibrahim @ Marham 0itorus+ TEKNIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK +(Aogyakarta -R8/8 ILM<+3!14)halm.363B
%en*ena merupakan senyawa yang mudah mendapat serangan elektrofil karena ben*ena kaya elektron C. 0truktur ben*ena sangat menyerupai alkena yang &uga memiliki elektron C+ akan tetapi sebenarnya keduanya berbeda. 'erbedaan itu terletak pada keenam elektron C pada ben*ena yang terkob&ugasi dan mempunyai &arak lebih dekat dibandingkan alkena. Dleh karea itlah ben*ena lebih stabil dibandingkan alkena. %en*ena lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.4
Reaksi subtitusi elektrofilik dibagi men&adi tiga 1. 0ubtitusi pertama
'ada reaksi subtitusi pertama digunakan asam lewis sebagai katalis+ asam lewis bereaksi dengan reagnisa(/7D4) untuk menghasilkan suatu elektrofil+ yang
merupakan *at pensubtitusi yang sebenarnya. >lektrofil akan menyerang elektron C ben*ena sehingga dihasilkan ion ben*onium (merupaka karbokation). 0elan&utnya ion /?
dibuang untuk menghasilkan produk subtitusi. %erikut $ontoh mekanisme reaksinya
H H H H H H E+ H H H H H H E n H H H H H E +
0alah satu mekanisme reaksi pada subtitusi pertama adalah nitrasi. %en*ene mengalami reaksi nitrasi bila diolah dengan /7D4 pekat. Katalis dalam reaksi ini adalah /30D6
pekat. 7itrasi aromatik berupa reaksi 3 tahap+ tahap pertama tahap lambat yaitu serangan elektrofil(? 7D
3)+ tahap kedua
basa menyerang proton+ dengan $epat /0D6 proton.
Reaksi nitrasi fenol
/7D4 ? /30D6 /3D ? ? 7D3 ? D0D4/
OH 3 HNO3 H2SO4 OH NO2 NO2 NO2 OH2 H 2S
+
+
+
2. 0ubtitusi kedua-ugus hidroksil merupakan gugus yang dapat mengaktifasi inti ben*ene dan penun&uk orto para. ontohnya fenol dapat menyebabkan kereaktifannya men&adi 1!!! kali lebih reaktif dari pada ben*ena. -ugus D/(subtituen) yang memiliki ele$tron bebas $enderung memberikan ele$tron yang akan didelokalisasikan pada $in$in aromatis menyebabkan kerapatan ele$tron fenol tinggi sehingga disukai oleh elektrofil.
-ugus D/ merupakan pengarah orto para sehingga dikelompokkan sebagai gugus aktiEasi+ semua pengarah orto para ke$uali gugus aril dan alkil memiliki elektron bebas pada atomnya+ sedangakan gugus pengarah meta dikelompokkan sebagai gugus deaktifasi. ontoh7D3+l+dll
tak satupun pengarah meta memiliki pasangan ele$tron bebas pada atom yang terikat pada $in$in.6
$ontoh strukturnya
OH NO
2
pengarah -o, p pengarah- m 3. 0ubtitusi Ketiga
,enol &uga mengalami subtitusi ketiga+ subtitusi ini ter&adi &ika sebuah $in$in ben*ene mempunyai dua subtituen ada 4 kaidah yang dipakai
a. 2ika pengaruh pengaruh kedua gugus saling memperkuat satu dengan yang lainnya+ tidak men&adi masalah.
b. 2ika dua gugus bertentangan dalam efekefek pengarah mereka+ maka a$tiEator mempunyai pengaruh lebih dominan
c. 2ika dua gugus deaktiEasi berada pada $in$in+ dapat menyukarkan subtitusi ketiga.
>kstraksi 'elarut
>kstraksi pelarut merupakan metode pemisahan komponen suatu *at berdasarkan kelarutannya dalam dua fasa $air yang berbeda. Mula mula pelarut organik ditambahkan dalam larutan air yang mengandung gugus yang akan diekstraksi+ pemisahan dilakukan dengan $ara pengo$okan berulang kali sehingga pelarut yang memiliki massa &enis lebih ringan berada pada lapisan atas. 0elan&utnya kedua larutan dapat dipisahkan. 0enyawa organi$ yang terdapat dalam larutan ataupun pada åan tumbuhan dan hewan dapat ditarik dengan teknik ekstrasi dengan menggunakan pelarut seperti nheksana+ ligroin+ eter+ kloroform+ metilen klorida+ methanol dan lain lain. 'emilihannya tergantung dari sifat bahan yang akan dipisahkan.B
8nalisis %ahan
a) ,enol(asam karbolat)
0enyawa organi$ yang mempunyai rumus kimia F/BD/+
padatan kristal+ berwarna putih+ dan higroskopis+ $enderung bersifat asam dapat berubah men&adi merah muda &ika terkena $ahaya+ digunakan untuk pembuatan resin+ polimer+ obatan+ dan pemberantas tanaman rumput. Titik lebur ,enol 63!+ titik
didih 1:3!.F
b) /7D4 pekat (8sam 7itrat)
airan tidak berasa+ baunya sangat ta&am (pedas)+ tidak berwarna sampai kuning $erah+ tidak mudah terbakar+ $airan
korosif+ bera$un+ sangat berbahaya &ika kontak langsung dengan mata+ kulit dan tertelan. Memiliki densitas 1+: g5mL+ titik leleh 61G+ titik didih :4G. %ersifat sebagai oksidator.9
c) 8sam 0ulfat pekat
Mempunyai rumus molekul /30D6+ *at $air kental menyerupai minyak+ tak berwarna+ higroskopis+ dalam larutannya (air) bersifat asam kuat+ dalam keadaan pekat bersifat oksidator+ dan bersifat dapat mengikat air (sebagai *at pengdehidrasi). 8sam sulfat merupakan bahan penting karena kegunaannya yang luas seperti untuk industri pupuk+ $at+ ra yon+ bahan peledak+ dan untuk berbagai produk lainnya serta untuk pemurnian minyak bumi.:
d) Metilen klorida
airan yang tidak berasa+ tidak berbau+ tidak berwarna+ memungkinkan mudah terbakar &ika pada temperatur tinggi+ tidak korosif+ sangat berbahaya &ika kontak langsung dengan mata+ terhirup dan tertelan. Han berbahaya &ika kontak
5 0anusi Ibrahim dan Marham 0itorus+ Teknik Laoratori!m Kimia Organik," h#m$%&
6 Mulyono /8M+ Kam!s Kimia+ (2akarta %umi 8ksara+ 3!!)+ hlm. 139 7 Mulyono /8M+ Kam!s Kimia+ (2akarta %umi 8ksara+ 3!!)+ hlm. 4 8 Mulyono /8M+$$$$$$hlm 6B
langsung dengan kulit. Memiliki titik didih 6!G+ titik leleh :G+ tekanan uap (3!G) 69 k'a+ massa &enisnya (3!G) 1+433 1+43: kg5l+ kelarutan dalam air 3 g51!! ml.
e) 7atrium sulfat
'adatan putih+ tidak berbau+ tidak mudah terbakar+ dan berbahaya bila kontak langsung dengan kulit. Larut dalam air+ mudah beroksidasi+ maka banyak digunakan sebagai bahan pereduksi.
f) Iod
Memiliki titik didih 1:6+4Bo+ titik leleh 114+Bo+ dapat menguap pada suhu kamanr membentuk uap berwarna ungu dengan bau tidak enak dan perih+ uap iodin dapat menyebkan iritasi pada mata dan selaput lendir. Hi udara iodin tidak boleh melebihi 1!4 mg per gram.
g) %en*ena
airan+ berbau ta&am+ tidak berasa+ tidak berwarna sampai berwarna kuning terang+ tidak korosif+ mudah terbakar+ sangat berbahaya &ika kontak langsung dengan mata dan terhirup dan &uga berbahaya &ika terkena langsung kontak langsung dengan
kulit. h) 8Juades
airan tidak berwarna+ tidak berasa dan tidak berbau+ titik leleh !o+ titik didih 1!!o. 0enyawa dengan formula /3D+ elektrolit lemah+ terionisasi men&adi /4D? dan D/ dihasilkan dari pengoksidasian hidrogen sebagai bahan pelarut dalam kebanyakan senyawa dan sumber listrik. %ersifat polar sehingga merupakan pelarut yang baik.1!
C. ALAT DAN BAHAN
8lat 1. Termometer 2. >rlenmeyer 3. 'lat KLT 4. 'ipa kapiler 5. 'engaduk
6. Labu spirtus+ kasa+ kaki tiga 7. -elas beker
8. orong pemisah 9. hamber KLT
9 Mulyono /8M+.... hlm 11 10 Mulyono /8M+$$$$$$hlm. 36
%ahan
1. 8sam nitrat pekat 2. 8sam sulfat pekat 3. Metilen klorida 4. 7atrium sulfat 5. Iod 6. ,enol 7. %en*ena 8. 8Juades 8ir 9. >s D. CARA KERJA 1. 7itrasi ,enol
Hibuat dengan men$ampurkan 4 ml asam nitrat dengan 9 ml aJuades Hitambahkan !+B asam sulfat pekat kedalam $ampuran
Hidinginkan sampai B!
Himasukkan kedalam erlenmeyer yang sudah berisi 4 gram fenol Hiaduk
Hiatur suhu pada 3!3B!
Hi&aga selama 1B menit Hiatur suhu 4!4B!
Hi&aga selama 1B menit
Hitambahkan 9 ml air es ke dalam $ampuran Hiaduk
Himasukkan $ampuran kedalam $orong pemisah Hitambahkan metilen klorida
Hiekstraksi 3 kali Larutan 8
/asil
Hiambil fase organik
Hikeringkan dengan natrium sulfat Hiuapkan pelarut
2. 8nalisa 'roduk dengan KLT
Hiteteskan sedikit pada kromatograf di tengahtengah garis bawah kromatograf
Himasukkan kedalam $hamber KLT yang sudah di&enuhkan dengan uap ben*ena+ tunggu sampai pelarut melewati garis atas kromatografi
Lalu dikeringkan dengan uap iod+ hitung nilai Rfnya
E. HASIL PENGAMATAN
1) 7itrasi ,enol
7D '>RT87A887 '>7-8M8T87
1. 'en$ampuran asam nitrat+
aJuades dan asam sulfat pekat (larutan 8)
Larutan bening (panas)
3. 0etelah didinginkan B! Larutan bening (dingin)
4. 'en$ampuran larutan 8 ? fenol Larutan homogen dan bergerakgerak 6. 0etelah suhu di&aga 3!3B!
selama 1B menit
Larutan homogen dan bergerakgerak
B. 0etelah suhu di&aga 4!4B!
selama 1B menit
>ndapan hitam larutan merah ke$oklatan
F. 0etelah penambahan air es Keluar asap+larutan heterogen
9. 0etelah ekstraksi Terbentuk 3 lapisan+ lapisan atas fasa organik dan lapisan bawah pelarutnya
2) 8nalisis 'roduk Hengan KLT
7D '>RT87A887 '>7-8M8T87
1 %erapa noda yang
tampak setelah diuapi iod
4 lapisan ungu+ $oklat dan kuning
3 %erapa harga Rf masing
masing Rf ungu !+B5F+B !+!9F Rf $oklat !+:5!+B !+134 Rf kuning 1+!15F+B !+31B /80IL 8K/IR /80IL 3
F. PEMBAHASAN
'ada per$obaan kali ini yaitu tentang 7itrasi ,enol dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. /al pertama yang dilakukan adalah men$ampurkan aJuades dengan /7D4 pekat dan ditambahkan /30D6 yang bertindak sebagai katalis asam lewis. Larutan ini bersifat panas karena adanya reaksi eksotermis pada asam sulfat pekat kemudian didinginkan sampai B!+ pendinginan ini bertu&uan untuk men&aga keasaman produk+ agar produk nitrasi terbentuk. 'ada tahap ini adalah pembentukan elektrofil. 8sam nitrat diberi proton oleh asam sulfat pekat. Kemudian melepaskan air untuk membentuk suatu ion nitronium (?7D3). Mekanisme reaksinya sebagai berikut H O NO 2 H O SO3 H H O H NO 2 OSO3
+
+
/3D ?? 7D3 ? D0D4/8kan tetapi disini 7D3 hanya bertindak sebagai elektrofil+ sehingga produk yang dibentuk akan lebih dominan onitrofenol dan pnitrofenol.
OH
O2N
OH O2N
m-nitrofenol p-nitrofenol
Hengan adanya gugus pendorong maka akan menyebabkan keasaman fenol men&adi berkurang+ karena gugus pendorong akan mengumpulkan (mengonsentrasikan) muatan negatiEe+ keadaan ini menyebabkan $in$in &adi kurang stabil sehingga kekuatan asamnya lemah. 0edangakan gugus penarik sebaliknya akan menyebabkan keasaman fenol bertambah+ karena gugus penarik akan mendispersikan (meman$arkan) muatan negatiEe+ keadaan ini menyebabkan $in$in men&adi lebih stabil sehingga kekuatan asamnya semakin kuat.
'roses selan&utnya adalah proses penyerangan elektrofil oleh elektron C ben*ena yang akan menghasilkan karbokation dan kemudian distabilkan oleh
resonansi. 0etelah penambahan fenol terbentuk perubahan warna dari bening men&adi $oklat kehitaman. Tahap selan&utnya adalah reaksi fenol dengan ion nitronium dan memberikan proton kepada /0D6 menghasilkan produk
Halam pembentukan nitrasi fenol akan dibantu dengan pendinginan se$ara bertahap yaitu pada suhu 3!3B! selama 1B menit dan pada suhu 4! 4B! selama 1B menit. Lalu ditambah air es+ penambahan air es yang bertu&uan untuk menurunkan suhu larutan dan menghentikan r eaksi+ kemudian diekstraksi sehingga terdapat dua lapisan yaitu lapisan atas berupa fasa organik dan lapisan yang bawah berupa pelarutnya. Hiambil fasa organiknya dan keringkan dengan natrium sulfat+ dalam hal ini pengeringan dimaksudkan untuk menghilangkan pelarut melalui penguapan. 0etelah itu disiapkan kromatografi lapis tipisnya dan dibuat garis di bawah dan di atasnya (1 1). Tutulkan fasa organik yang didapat tadi pada garis bawah kromatografinya+ lalu dimasukkan dalam $hamber KLT yang sudah &enuh dengan uap ben*ena. 'roses ini dihentikan &ika sudah men$apai garis atas dan harus berlangsung dalam keadaan tertutup agar uap yang berada pada $hamber tadi tidak hilang karena uap ini &uga bereaksi dengan fasa organik yang ditutulkan pada kromatografi yang ditandai dengan mun$ulnya noda pada kromatografi. <ntuk memper&elas noda yang didapatkan maka bisa dikeringkan dengan uap iod. 7oda itu berwarna ungu+ $oklat dan kuning yang masingmasing mempunyai
nilai Rf ungu !+!9F Rf $oklat !+134 Rf kuning !+31B.
G. KESIMPULAN
1. Teknik kromatografi untuk senyawa organik bertu&uan untuk analisa kualitatif+ preparatif+ dan kuantitatif khususnya prosen komposisi yang biasanya dibandingkan dengan standar otentik.
OH N+ O O OH 2 -OSO3H OH NO2 OH NO2 OH NO2 H -OSO3H OH NO2 H2SO4 OH 2 + + + + + + + + +
2. 'rinsip dasar kromatografi lapis tipis adalah pemisahan senyawa men&adi komponenkomponennya berdasarkan perbedaan ke$epatan perpindahan masingmasing komponen diantara dua fasa dan berdasarkan perbedaan kepolaran.
3. 'ada per$obaan kromatografi lapis tipis ini terdapat dua noda yaitu kuning kehi&auan dan $oklat. Hengan nilai Rf yang berbedabeda yaitu !+!B dan !+!6.
4. 0ubstituen sangat berpengaruh pada reaksi substitusi elektrofil+ hal ini terbukti melalui hasil Rf yang di dapatkan.
5. Terdapat dua produk nitrasi fenol yaitu pnitrofenol dan mnitrofenol dilihat dari urutan kepolaran dari masingmasing produk.
DAFTAR PUSTAKA
,esenden+ Ralp.2. @ ,essenden+ 2oan.0.+ 1:F+ Kimia Organik 'i#id I + >rlangga 2akarta.
Mulyono /8M+ Kam!s Kimia+ (2akarta %umi 8ksara+ 3!!
0anusi Ibrahim @ Marham 0itorus+ TEKNIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK + (Aogyakarta -R8/8 ILM<+3!14).
0ur&ani onorahard&o+ Metode-metode Pemisahan Kimia+ (2akarta Indeks+ 3!14). Riswiyanto+ KIMIA ORGANIK +(2akarta >RL87--8+3!!.
0emarang+ !F 2uni 3!16 Mengetahui+
Hosen 'engampu 'raktikan