• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR

RULI HERDIANSYAH

DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(2)

RINGKASAN

Ruli Herdiansyah. E24102024. ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR. Dibimbing oleh Ir. Trisna Priadi M.Eng.Sc

Bangunan sekolah merupakan salah satu sarana penting bagi terlaksananya proses pendidikan. Lingkungan sekolah yang kondusif membutuhkan keadaan bangunan yang bersih dan terpelihara dari serangan perusak kayu. Organisme perusak yang banyak merusak komponen bangunan, antara lain : rayap, bubuk/kumbang, jamur dan sebagainya. Kerusakan yang disebabkan oleh perusak biologis bisa berakibat fatal ditinjau dari bidang konstruksi dan nilai bangunan sekolah. Sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian terhadap kerusakan bangunan sekolah diakibatkan oleh perusak biologis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kerusakan bangunan sekolah dasar negeri di Kota Bogor, faktor biologis yang merusaknya serta faktor pendukung terjadinya biodeteriorasi. Selain itu, melalui penelitian ini juga diharapkan dapat diketahui nilai kerugian ekonomis yang disebabkan oleh biodeteriorasi tersebut.

Bahan yang digunakan antara lain : peta daerah Kota Bogor, tally sheet, alkohol 70%. Pengambilan bangunan contoh dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling. Penelitian dilakukan pada 32 bangunan sekolah dasar dari 315 sekolah dasar di Kota Bogor. Analisis data serangan organisme perusak kayu pada berbagai komponen bangunan, kelas umur bangunan, kerusakan bangunan per wilayah pengamatan dan nilai kerugian ekonomi dilakukan dengan analisis deskriptif, sedangkan analisis data kadar air kayu yang diserang dan tidak diserang organisme perusak dilakukan dengan analisis perbandingan berpasang menggunakan software minitab 14.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bangunan sekolah dasar pada umumnya merupakan bangunan permanen. bagian-bagian bangunan sekolah seperti lantai, atap, dan bagian lainnya dapat mendukung terjadinya kerusakan oleh perusak biologis bila tidak dipelihara dengan baik. Kerusakan bangunan terjadi pada semua komponen bangunan. Kerusakan berat oleh jamur pelapuk dan rayap tanah pada bangunan sekolah dasar sudah terjadi pada umur 11-20 tahun dan 21-30 tahun. Kerusakan berat oleh rayap kayu kering tidak terjadi. Kerusakan sedang oleh rayap tanah dan rayap kayu kering sudah terjadi pada kelas umur 1-10 tahun.

Serangan rayap tanah terjadi pada seluruh komponen bangunan sekolah. Adapun serangan rayap tanah yang paling menonjol terjadi pada kusen pintu dan plafon. Rayap kayu kering menyerang terutama pada komponen daun pintu dan kusen jendela. Serangan jamur pelapuk yang paling banyak terjadi pada komponen plafon dan lisplang. Tingkat serangan organisme perusak pada bangunan sekolah hampir merata antar wilayah di Kota Bogor. Wilayah yang memiliki tingkat serangan organisme perusak relatif paling tinggi terjadi di wilayah Bogor Barat. Besarnya kerusakan yang terjadi diduga karena bangunan di wilayah Bogor Barat rata-rata berumur 21 - 30 tahun dan 31 - 40 tahun. Selain itu,

(3)

jenis kayu yang digunakan pada umumnya menggunakan kayu borneo yang memiliki kelas awet III - IV sehingga mudah diserang perusak biologis. Rayap tanah yang paling banyak ditemukan menyerang bangunan sekolah dasar adalah jenis Coptotermes curvignathus. Selain itu ada juga jenis Odontotermes javanicus, Macrotermes gilvus, Microtermes inspiratus dan Schedorhinotermes javanicus. Sedangkan untuk rayap kayu kering yang ditemukan adalah jenis Cryptotermes spp.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kayu yang tidak diserang organisme perusak memiliki kadar air lebih tinggi 1.0% dari kadar air kayu yang diserang rayap kayu kering dan lebih rendah 1.9% dan 1.4% dari kayu yang diserang rayap tanah dan jamur pelapuk.

Organisme yang menyebabkan kerugian ekonomi tertinggi adalah rayap tanah. Kerugian ekonomi rata-rata per bangunan sekolah di Kota Bogor akibat serangan rayap tanah sebesar Rp. 2.606.161, serangan jamur pelapuk dan rayap kayu kering sebesar Rp. 492.355 dan Rp. 415.029 per sekolah. Wilayah yang mengalami kerugian ekonomi tertinggi akibat perusak biologis (RT, RKK dan jamur pelapuk) terjadi di Bogor Barat sebesar Rp. 32.425.003. Dari perhitungan prediksi kerugian per wilayah, maka prediksi total kerugian akibat serangan perusak biologis kayu di Kota Bogor mencapai Rp. 1.074.483.390.

(4)

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR

RULI HERDIANSYAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Sarjana Kehutanan pada

Departemen Hasil Hutan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(5)

Judul Skripsi : ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR

NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR

Nama

: Ruli Herdiansyah

Nrp :

E24102024

Departemen

: Hasil Hutan

Menyetujui,

(Ir. Trisna Priadi M.Eng.Sc)

NIP. 132045535

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

( Prof. Dr. Ir Cecep Kusmana, MS )

NIP. 131430799

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya tanggal 14 Juli 1983. Penulis merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara.

Penulis memulai pendidikan pada tahun 1990 di SDN Tejamaya Tasikmalaya dan lulus pada tahun 1996. Kemudian melanjutkan ke SLTPN 1 Jamanis Tasikmalaya dan lulus pada tahun 1999 dan melanjutkan ke SMUN 2 Tasikmalaya sampai tahun 2002.

Pada tahun 2002 penulis melanjutkan kuliah di IPB melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Penulis mengambil minat studi di Laboratorium Kayu Solid.

Selama di Fakultas Kehutanan, penulis mengikuti Praktek Umum Kehutanan (PUK) pada tahun 2005 di KPH Kuningan Jawa Barat, Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Bineatama Kayone Lestari (BKL) Tasikmalaya pada tahun 2006.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “ Analisis Kerusakan Bangunan Sekolah Dasar Negeri oleh Faktor Biologis di Kota Bogor” di bawah bimbingan Ir. Trisna Priadi, M.EngSc.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Karunia dan

Anugerah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Karya tulis ini disusun berdasarkan hasil penelitian di bidang Hasil Hutan

dengan judul “Analisis Kerusakan Bangunan Sekolah Dasar Negeri oleh Faktor

Biologis di Kota Bogor” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kehutanan di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Trisna Priadi M.EngSc selaku dosen pembimbing penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Burhanuddin Masyud MS selaku dosen penguji dari Departemen

Konservasi Sumber Daya Hutan.

3. Bapak Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo M.Agr selaku dosen penguji dari

Departemen Silvikultur.

4. Mama beserta kakak dan adikku yang senantiasa memberikan dorongan

semangat, do’a dan pengorbanan baik moral dan materi kepada penulis.

5. Seluruh staf Depdiknas dan Bappeda atas bantuan dan perijinannya selama di

lapangan

6. Staf laboratorium kayu solid atas bantuan, kerjasama dan jalinan persaudaraan

selama penelitian berlangsung.

7. Keluarga besar Asrama Sylvalestari atas dukungan dan jalinan persaudaraannya.

8. Teman-teman THH ’39, Mas Hari, Pak Entis dan yang lainnya atas dukungan dan

doanya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum.

Bogor, Februari 2007

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Manfaat Penelitian ... 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 3

Letak Administrasi dan Fisik Dasar Kota Bogor ... 3

Kayu Sebagai Bahan Bangunan ... 4

Kerusakan Bangunan ... 5

Faktor Penyebab Kerusakan Biologis pada Bangunan ... 6

Rayap ... 6

Jamur ... 9

Mekanisme Perusakan Kayu oleh Jamur ... 12

Pengaruh Serangan Jamur terhadap Sifat-sifat Kayu ... 13

Kumbang ... 14

Tumbuhan ... 15

Lumut, Alga dan Tumbuhan Tingkat Rendah Lainnya ... 15

Perlindungan Bangunan ... 16

METODE PENELITIAN ... 19

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

Bahan dan Alat ... 19

Batasan Penelitian ... 19

Pengumpulan Data ... 20

Pengolahan Data ... 21

1. Pengelompokan Data ... 21

2. Analisis Data ... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

Kondisi Umum Bangunan Sekolah Dasar di Kota Bogor ... 23

Perbandingan Frekuensi Serangan Organisme Perusak Biologis pada Berbagai Komponen Bangunan ... 27

(9)

v Tingkat Serangan Perusak Biologis pada Berbagai Kelas

Umur Bangunan ... 29

Distribusi Frekuensi Serangan Perusak Biologis di Kota Bogor ... 31

Kondisi Lingkungan dan Bahan Bangunan yang Diserang Oganisme Perusak ... 34

Perbandingan Kerugian Ekonomi Rata-rata pada Berbagai Kelas Umur Bangunan Akibat Serangan Rayap Tanah, Rayap Kayu Kering dan Jamur ... 37

Rata-rata Kerugian Ekonomi Akibat Biodeteriorasi Pada Bangunan Sekolah Dasar di Kota Bogor ... 39

Perkiraan Aktual Kerugian Ekonomi Akibat Biodeteriorasi Pada Bangunan Sekolah Dasar di Kota Bogor ... 40

KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

Kesimpulan ... 42

Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(10)

vi DAFTAR TABEL

Halaman 1 Klasifikasi penyebab-penyebab kerusakan bangunan yang

berada di luar dan di dalam bangunan... 5 2 Tingkat serangan perusak biologis pada berbagai kelas umur

bangunan ... 29 3 Kondisi lingkungan dan bahan bangunan yang diserang

Referensi

Dokumen terkait

The choice of the search radius is optional, but it is advisable to use a radius that can help detecting the behaviour of the points in the neighbourhood

DIREKSI DIREKTUR. TTD

Results of the proposed segmentation method on circuit breakers using down-sampled Faro subset The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial

Tujuan verifikasi adalah memperoleh bukti kebenaran antara lain keabsahan lembaga desa yang ditetapkan dengan Perdes, pernyataan kepala desa, kesesuaian luas areal

Terkait dengan penerapan kode akses SLJJ TELKOM dan INDOSAT di kedua sistem jaringan operator tersebut, muncul beberapa kontroversi di pihak - pihak yang terkait. Masing-masing

Keruangan yang dimaksud adalah manusia Bali melakukan kegiatan ritual pada sumber mata air tersebut sebagai upaya dalam menghargai sumber air tersebut secara niskala (abstrak)

Pada perlakuan EMMT dosis 0,43; 1,28; 3,84 g/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tikus yang lebih gradual (perlahan- lahan) dari menit ke-45 hingga menit ke-240