• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2013 SURABAYA,2 OKTOBER 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2013 SURABAYA,2 OKTOBER 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN

PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2013

SURABAYA,2 OKTOBER 2013

Yth. Gubernur Provinsi Jawa Timur,

Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Darat beserta jajarannya,

Yth. Para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dari Seluruh Indonesia,

Yth. Para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota dari Seluruh Indonesia,

Para undangan, hadirin dan hadirat yang berbahagia.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua,

1. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul untuk menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Perhubungan Darat dengan Tema: “Perkuatan dan Pemberdayaan Potensi Institusi Pusat dan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Kinerja di Bidang Perhubungan Darat ”.

(2)

2

2. Tema Rakornis tersebut mencerminkan sikap dan semangat segenap jajaran Perhubungan Darat dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan transportasi darat dalam rangka mewujudkan target pembangunan yang lebih optimal dengan salah satu indikatornya adalah berupa terwujudnya predikat penilaian Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dengan tetap mengutamakan

terwujudnya pelayanan transportasi darat yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Saya minta kegiatan Rakornis kali ini dapat dimanfaatkan untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran guna memperoleh serta mempererat solidaritas jajaran Perhubungan Darat dari pusat sampai ke daerah dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis dan tantangan tugas yang semakin berat, baik pada tataran kebijakan maupun pada tatanan operasional di lapangan. Disamping itu, forum ini hendaknya dapat digunakan untuk menggali sebanyak mungkin aspirasi dari daerah dalam upaya kita membangun infrastruktur transportasi darat dan dalam rangka penetapan kebijakan strategis.

3. Permasalahan di bidang transportasi darat semakin hari dirasakan semakin kompleks. Kita dihadapkan pada tantangan strategis yang semakin berat dan perlu disikapi secara bersama-sama demi menjawab harapan masyarakat terhadap kinerja insan perhubungan dalam memberikan pelayanan jasa bidang transportasi darat yang lebih baik. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat, dinamika politik lokal daerah dengan adanya otonomi daerah, serta berbagai perkembangan dan perubahan yang sangat cepat harus diimbangi dengan upaya perbaikan, penyempurnaan, dan peningkatan kinerja yang memadai, sehingga kita mampu memberikan solusi terbaik

(3)

3

terhadap setiap permasalahan serta mampu pula merespons setiap tantangan dan perubahan dengan baik.

4. Salah satu indikator penilaian kinerja di bidang perhubungan darat saat ini yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa kinerja di bidang perhubungan darat masih belum belum cukup memuaskan. Untuk mencapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) masih diperlukan upaya keras kita bersama yang meliputi perbaikan, penyempurnaan dan peningkatan kinerja bersama terkait tata kelola pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu saya berharap juga agar insan perhubungan darat tidak hanya fokus pada prestasi kinerja adminitrasi saja, melainkan fokus juga terhadap permasalahan yang tejadi di masyarakat seperti peningkatan kecelakaan jalan dan kemacetan yang masif.

5. Upaya dimaksud tentu saja tidak hanya terkait pada pembangunan infrastruktur, namun juga harus disertai implementasi kebijakan secara konsisten serta komitmen kuat dari setiap pemangku tanggung jawab di bidang perhubungan darat. Melalui upaya-upaya tersebut diharapkan kita bersama dapat menjawab dinamika persoalan yang berkembang secara nyata di masyarakat melalui langkah solusi strategis yang hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

6. Untuk menjawab tantangan strategis tersebut, kita harus dapat menciptakan kebijakan yang saling bersinergi, baik kebijakan pusat, maupun kebijakan daerah, sehingga menghasilkan outcome pembangunan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Pembangunan dalam hal ini bukan saja yang terkait

(4)

4

dengan pembangunan infrastruktur / fisik, melainkan kita juga dituntut untuk membangun sistem sekaligus juga menyempurnakan sistem untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan tugas sebagaimana amanah dalam undang-undang.

7. Dalam rangka restrukturisasi dan reformasi pembangunan sektor perhubungan dan sejalan dengan perkembangan yang ada, telah dilakukan penyempurnaan undang-undang transportasi, salah satunya adalah Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dari Undang-Undang tersebut, saat ini telah terbit beberapa peraturan pelaksanaannya dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), yaitu:

• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Angkutan Multimoda, disahkan 8 Februari 2011;

• PP No. 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu lintas, disahkan 21 Juni 2011;

• PP No. 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disahkan 25 Juli 2011;

• PP No. 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia Di Bidang Transportasi, disahkan 18 April 2012;

• PP No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, disahkan 15 Mei 2012;

• PP No. 80 Tahun 2012 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan, disahkan tanggal 12 Oktober 2012.

Disamping PP yang telah terbit tersebut, pada saat ini sedang dilakukan pembahasan intensif terhadap beberapa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), diantaranya Rancangan Peraturan

(5)

5

Pemerintah tentang Angkutan, RPP Keamanan dan Keselamatan LLAJ, RPP Dampak Lingkungan, RPP Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ, dan RPP Pengembangan Industri dan Teknologi Sarana dan Prasarana LLAJ masih dalam tahap pembahasan antar kementerian. Sedangkan RPP tentang Jaringan LLAJ telah selesai dilakukan pembahasan di Kementerian Sekretariat Negara.

8. Dalam mengimplementasikan peraturan perundang-undangan tersebut dibutuhkan suatu pelaksanaan sistem dan teknis operasional, serta penyelenggaraan kebijakan yang lebih terintegrasi, dibarengi dengan tata kelola yang baik dan efektif. Saya ambil salah satu contoh dalam penyelenggaraan LLAJ, bidang pengujian kendaraan bermotor, sesuai dengan amanah undang-undang,untuk pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor secara berkala ini akan ada perubahan yang cukup mendasar.

9. Pengujian berkala kendaraan bermotor tidak lagi hanya diselenggarakan oleh pemerintah, namun pengujian swasta dan

ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) dapat juga

menyelenggarakan pengujian kendaraan bermotor. Untuk itu dalam penyelenggaraan uji berkala yang ada saat ini akan mengalami perubahan sistem yang kita semua perlu mempersiapkan diri dengan baik.

10. Sistem penyelenggaraan angkutan jalan juga perlu dilakukan evaluasi.Misalnya terkait pelayanan angkutan barang, masih banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh para penyedia jasa angkutan barang seperti kondisi kendaraan yang tidak layak dan

(6)

6

jumlah angkutan yang melebihi batas. Kondisi inilah yang harus menjadi perhatian kita semua untuk dicarikan solusinya.

11. Pembangunan transportasi penyeberangan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung dan isu strategis, baik dari faktor kebutuhan (demand), ketersediaan anggaran, kelayakan fisik lingkungan, iklim investasi, faktor politis, dan lain sebagainya. Angkutan penyeberangan beroperasi di wilayah daratan dan perairan dengan karakteristik yang cukup beragam.

12. Perkembangan angkutan penyeberangan berkembang sangat pesat dalam 15 tahun terakhir. Pola pembangunan infrastruktur yang relatif murah, terintegrasi dengan jaringan jalan raya dan kereta api, pelayanan yang reguler dengan frekuensi yang tetap, upaya subsidi yang berkesinambungan dan menjangkau wilayah yang relatif terpencil menjadikan keunggulan ini dirasakan secara signifikan oleh masyarakat pengguna. Peran strategis ini perlu dipertahankan mengingat penyeberangan merupakan jembatan bergerak bagi moda transportasi darat lainnya.

13. Perencanaan sistem transportasi perkotaan perlu juga menjadi prioritas dalam pembangunan pengembangan kota terutama untuk menanggulangi berbagai dampaknya. Kebijakan serta program yang berpihak pada angkutan umum perkotaan harus segera dimulai untuk menanggulangi dampak pengembangan kota. Penanggulangan ini wajib dilaksanakan dengan melihat semua aspek yang ada pada sistem transportasi, yaitu mulai dari perencanaan sistem transportasi, model transportasi, sarana, pola lalu lintas, termasuk juga dengan menyelenggarakan analisis

(7)

7

dampak lalu lintas dan manajemen rekayasa lalu lintas di wilayah perkotaan sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

14. Perlu kita ketahui bersama bahwa salah satu permasalahan yang selalu ada di kota-kota besar adalah kemacetan jalan. Kemacetan ini tidak hanya mengakibatkan pemborosan biaya dan BBM melainkan hilangnya waktu dan jam kerja produktif serta mempengaruhi factor kejiwaan masyarakat seperti menjadi sensitive dan individualistis. Berbagai upaya dan pemikiran telah kita upayakan untuk mengurai kemacetan yang masif di kota-kota besar seperti melalui kebijakan pola transportasi makro yang meliputi : pembangunan infrastruktur, pembangunan angkutan umum masal dan pengaturan-pengaturan. Saya berharap kepada seluruh insan transportasi darat baik di pusat maupun di daerah untuk selalu berinovasi mencari solusi terbaik mengatasi kemacetan dan tetap melakukan evaluasi setiap kebijakan yang dikeluarkan sehingga kebijakan tersebut tidak kontraproduktif.

15. Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada peserta rakornis untuk lebih peka menyimak setiap berita kecelakan jalan dimana selalu menelan korban jiwa tidak sedikit serta meningkat setiap tahun baik kualitas maupun kuantitasnya. Adapun faktor penyebab kecelakaan jalan meliputi : pengemudi, pejalan kaki yang menyebrang tidak pada tempatnya dan waktu yang tepat, kondisi kenderaan yang tidak laik jalan, kerusakan jalan dan kondisi lingkungan (kabut, asap dan hujan lebat). Saya berharap melalui rakornis ini terdapat suatu upaya baru untuk mengurangi jumlah

(8)

8

kecelakaan di jalan baik melalui penerapan kebijakan, kemajuan teknologi, peningkatan infrastruktur dan selalu disertai evaluasi dan pengawasan yang terukur. Saya menegaskan agar seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat harus mampu berfikir kedepan karena sebagai regulator, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat merupakan poros dan patokan dari para penyedia jasa transportasi, UPT, dan Balai-Balai di sektor darat.

16. Salah satu isu nasional dan bahkan telah menjadi isu global saat ini adalah tentang keselamatan jalan. PBB telah mengeluarkan Resolusi PBB no. 64/255 tanggal 2 Maret 2010 tentang The Global

Decade of Action On Road Safety 2011-2020. Sejalan dengan

resolusi PBB tentang Dekade Aksi tersebut, Pemerintah Indonesia telah selesai menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan LLAJ (RUNK LLAJ), yang diluncurkan oleh Bapak Wakil Presiden pada tanggal 20 Juni 2011 yang lalu. Perwujudan RUNK LLAJ tersebut telah dituangkan dalam bentuk 5 pilar kebijakan yaitu:

• Manajemen keselamatan jalan (Road Safety Management) • Jalan yang berkeselamatan (Safer Road)

• Kendaraan yang berkeselamatan (Safer Vehicle) • Perilaku Pengguna Jalan (Safer People)

• Perawatan Paska Kecelakaan (Post Crash)

Dengan telah tersusunnya RUNK LLAJ tersebut, saya minta kepada Saudara-Saudara agar segera mengimplementasikan kebijakan keselamatan transportasi darat di daerah dan menindaklanjuti Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan.

17. Demikian beberapa pesan dan harapan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, untuk mendapat perhatian dan sebagai bahan

(9)

9

diskusi dalam Rakornis ini.Semoga Saudara-Saudara senantiasa dikaruniai kesehatan, kesabaran dan kekuatan lahir batin sehingga dapat mencurahkan pemikiran sepenuhnya untuk melakukan perbaikan kinerja kedepan dan membuktikan kepada masyarakat bahwa kita dapat memberikan pelayanan terbaik. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur yang telah membantu dan mendukung atas terselenggaranya Rakornis ini.

18. Pada kesempatan ini saya juga ingin menyinggung tentang penyerahan Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2013, tahun ini untuk ketiga kalinya diberikan Penghargaan Wiratama, yang merupakan Penghargaan Presiden Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi yang Daerah Kabupaten / Kota banyak berpartisipasi dalam penilaian kinerja transportasi perkotaan dan banyak yang berhasil memperoleh penghargaan WTN. Dengan pemberian penghargaan ini diharapkan akan mendorong setiap Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan pembinaan di bidang transportasi perkotaan kepada Pemerinah Kabupaten/Kota. Saya berharap Penghargaan WTN ini bukanlah merupakan tujuan akhir bagi setiap Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota, tapi lebih merupakan jembatan menuju penyelenggaraan transportasi perkotaan yang efisien dan berkualitas di masa mendatang. Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota yang menerima Penghargaan WTN saya ucapkan selamat dengan harapan agar Saudara-saudara tetap berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja transportasi perkotaan di masing-masing daerah secara berkelanjutan.

(10)

10

19. Akhirnya dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat Tahun 2013 ini saya nyatakan secara resmi dibuka. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala upaya kita bersama, serta memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua dalam menunaikan tugas pengabdian untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.

Sekian, terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

7 Juni 2017 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru,Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) 1. Metode penentuan beda tinggi

Berdasarkan hasil pengujian gelombang singkat terhadap prosentase rasio kompresi untuk citra sekuensial intraframe pada Tabel 1, Gambar 9, dan Gambar 10 terlihat

- Guru memberikan contoh ekspresi untuk bertanya jawab dengan siswa yaitu contoh- contoh pertanyaan yang menanyakan like dan dislike.. - Siswa secara berpasangan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

Konsistensi dalam informasi merupakan ketetapan berita yang diterima oleh seseorang atau organisasi sesuai dengan sumber aslinya. Konsistensi informasi tentang

Napsu badan jeung sagala panga- jakna teh ku jelema anu geus jadi kagungan Kristus Yesus mah geus Ka pan urang teh geus maot tina dosa, piraku bisa keneh hirup dina