6.1. KONSEPSI STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
Konsepsi strategi merupakan cara pandang dalam penanganan permasalahan permukiman dan
infrastruktur perkotaan. Cara pandang ini dilakukan dengan pendekatan berdasar sasaran strategi
dan penanganan kawasan, mencakup : kawasan sebagai obyek dan target groups. Strategi
memandang bahwa permukiman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu permukiman eksisting
dan permukiman pengembangan baru. Konsepsi strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan:
Permukiman eksisting adalah permukiman yang terdapat pada kawasan-kawasan saat ini
(kawasan lama). Strategi terhadap kawasan permukiman eksisting : permukiman lama,
permukiman yang sudah ada. Strategi dilakukan dengan : (1) upgrading, (2) rahabilitasi, (3)
revitalisasi, (4) renewal, (5) relokasi, (6) resettlement, (7) preservasi, (redevelopment).
Permukiman pengembangan baru dapat dipandang sebagai rencana pengembangan kawasan
permukiman baru Strategi terhadap rencana alokasi pembangunan kawasan permukiman :
pembangunan baru.
Sumber : Hasil Analisis Tim, 2011
GAMBAR 6.1
IDENTIFIKASI STRATEGI MENGHADAPI KEBUTUHAN AKAN PERMUKIMAN
Permukiman eksisting dapat dipilah-pilah ke dalam tipologi permukiman menurut sebarannya yaitu
sebaran permukiman di pusat kota lama, di sekitar pasar dan kawasan perdagangan jasa, serta di
tepi laut/pantai. Demikian juga untuk pengembangan kawasan permukiman baru dapat dipilah
berdasarkan target groups. Masing-masing tipologi dilayani oleh infrastruktur lingkungan
permukiman yang terintegrasi dengan sistem jaringan infrastruktur kota.
Bagi permukiman eksisting konsepsi strategi pembangunannya adalah dengan melakukan
pengendalian terhadap kualitas. Kualitas harus terjaga dengan cara meminimalkan kinerja pelayanan
yang buruk dari infrastruktur perkotaan dan menjaga perumahan tetap layak huni. Kelayakan hunian
untuk pengembangan kawasan perumahan baik pada kawasan permukiman di pusat kota maupun
pelantar yang perlu ditata dan diperbaiki kualitas huniannya agar tidak terlihat semrawut, padat
serta kumuh. Kawasan permukiman pelantar seperti di kawasan Tanjung Unggat, Kampung Bugis,
Kemboja, dll menjadi prioritas evaluasi. Hal tersebut juga didukung oleh kinerja kelembagaan sektor
publik dalam memantau perkembangan kawasan permukiman akan secara efektif mampu
mengendalikan penurunan kualitas dan menjaga serta meningkatkan kualitas. Konsepsi penanganan
kawasan permukiman melalui beberapa strategi yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
penanganan atau permasalahan yang ada dalam kawasan permukiman, meliputi : (1) penataan
kawasan (restrukturisasi), (2) relokasi/resettlement, (3) peremajaan (renewal), (4) rehabilitasi, (5)
peningkatan (upgrading), dan (6) revitalisasi.
Sedangkan pengembangan kawasan permukiman baru, apabila terjadi permintaan akan perumahan
sebagai bentuk kebutuhan permukiman mengindikasikan perlunya ditingkatkan supply perumahan,
maka kebutuhan tersebut akan dialokasikan pada kawasan permukiman eksisting (apabila masih
ada ketersediaan lahan) dan rencana pembangunan kawasan baru. Untuk pembangunan kawasan
baru terdapat beberapa persyaratan dalam pemenuhannya, mencakup : (1) daya beli, (2) lahan, (3)
skema bantuan pembiayaan bagi yang memerlukan, (4) kesesuaian dengan perencanaan ruang, (5)
potensi peningkatan penerimaan daerah melalui pajak, dan (6) eliminasi kerusakan lingkungan.
Persyaratan ini akan mempengaruhi supply perumahan dan penyediaan infrastruktur perkotaan.
Alokasi lahan permukiman yang menjauh dari pusat kota akan berdampak pada besaran biaya
pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Tetapi bila infrastruktur perkotaan sudah tersistem
sampai seluruh bagian wilayah kota maka kekhawatiran ini tidak begitu besar lagi. Persoalannya
hanya bagaimana mengkaitkan dengan sistem kota. Konsepsi penanganan pengembangan kawasan
permukiman baru dapat dilakukan melalui pembangunan baru. Strategi penanganan ini
mengarahkan strategi pembangunan permukiman melalui : pembangunan rumah susun;
penyediaan RS/RSS; real estate; Kasiba/Lisiba; maupun rumah perorangan tunggal, deret, dan kopel.
Strategi pembangunan permukiman akan ditinjau berdasar faktor : keterjangkauan, lahan,
pembiayaan, regulasi, dan manajemen kelembagaan.
Sumber : Hasil Analksis Tim, 2011
GAMBAR 6.2
STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
6.2. STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
1) Secara umum :
a. Kawasan yang dikendalikan perkembangannya (controlled area)
Kawasan permukiman pusat kota lama
Kawasan permukiman di atas air
Kawasan permukiman pelantar
Kawasan permukiman di kelerengan 25%-40%
Kawasan permukiman di sekitar catchment area
b. Kawasan yang didorong pertumbuhannya
Kawasan permukiman pengembangan baru yang sesuai dengan fungsi kegiatan yang
dilekatkan.
2) Penanganan Kawasan
A. Permukiman lama
-
Peningkatan Kualitas Lingkungan : Perkampungan Perkotaan Pusat Kota Lama (Kp.
Jawa, Kp. Kolam, Teluk Kriting, Kp.Tanjung Unggat, Kp.Bugis, Sei Ladi, Madong, Tanjung
Sebauk, Dompak Darat)
-
Penataan pesisir (Kp. Bugis, Kp.Tanjung Unggat, Lorong Teladan, Lorong Sulawesi,
Teluk Kriting, Madong, Tanjung Sebauk, Sei Ladi, Dompak Seberang) : renovasi rumah,
rehabilitasi rumah, perbaikan infrastruktur lingkungan.
-
Pembangunan kembali (redevelopment) dan peremajaan (renewal) bisa melalui hunian
vertikal : Kp. Jawa, Tanjung Unggat.
-
Penataan kawasan permukiman (restructure plan) : Kp. Kamboja, Kp. Yudowinangun,
dan kawasan perkampungan padat perkotaan lain.
-
Pemeliharaan dan perawatan : Sungai Jang, Batu Hitam, dan kawasan-kawasan
permukiman di pusat perkotaan lainnya.
B. Permukiman baru
-
Peningkatan Kualitas Lingkungan : Perkampungan lama Batu IX, Air Raja, Ganet.
-
Pembangunan baru infrastruktur lingkungan permukiman dan peningkatan skala
pelayanan infrastruktur (persampahan, air bersih, jalan, drainase, sistem transportasi,
listrik) di Kawasan Senggarang, Dompak, Batu IX, Air Raja.
3) Strategi Skala Kota (Substantif)
1.
Fisik / Hunian :
Pengembangan dan pembangunan perumahan baru yang terjangkau dan layak huni.
Peningkatan kualitas dan sarana prasarana lingkungan, kesehatan, pendidikan
Menghindarkan pembangunan permukiman yang berpotensi mencipakan kesenjangan
kelas-kelas sosial dalam masyarakat.
Pengembangan dan pembangunan permukiman yang tidak bertentangan atau
mempertahankan local genious (kearifan lokal)
Penyediaan fasilitas pelayanan perkotaan pendukung kawasan permukiman secara
efektif dan efisien
Pembangunan infrastruktur secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan : peningkatan,
perbaikan, pembangunan baru sesuai dalam konteks pembangunan permukiman yang
layak huni dan harmonis.
Penataan kawasan permukiman tepi air.
2. Infrastruktur :
Pembangunan infrastruktur secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan : peningkatan,
perbaikan, pembangunan baru sesuai dalam konteks pembangunan permukiman yang
layak huni dan harmonis.
Pengembangan pola infrastruktur yang mendahului rencana pembangunan kawasan.
Pengembangan aksesibilitas antar kawasan dalam peningkatan mobilitas penduduk di
kawasan pengembangan baru (urban fringe dan pinggiran).
Pembangunan sistem jalan lingkungan yang mendayagunakan peran swasta dan
masyarakat.
Pengembangan sistem pelimbahan dan drainase mandiri skala lingkungan.
Mengintegrasikan sistem drainase dengan sistem penyediaan cadangan air baku untuk
keberlanjutan penyediaan air bersih di kawasan permukiman.
Meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih di kawasan permukiman pinggiran
melalui kerjasama pemerintah dengan swasta.
Mengembangan pola penyediaan air bersih alternatif sebagai antisipasi menurunnya
kemampuan pelayanan eksisting.
Memperkuat pola pengelolaan sampah mandiri berbasis 3R dalam rangka mengurangi
volume timbulan sampah eksisting.
Meningkatkan alokasi anggaran pemeliharaan infrastruktur dengan melibatkan peranan
pemerintah, swasta dan masyarakat secara proporsional.
Mengembangkan mekanisme pemeliharaan infrastruktur dimana swasta dan
masyarakat berperan sebagai aktor utama dan pemerintah sebagai regulator,
supervisor dan penyedia insentif.
3. Lahan
Sosialisasi efisiensi pemanfaatan lahan dan implikasinya pada penerbitan perijinan dan
sertifikat.
Pengawasan dan pengendalian lahan-lahan tidur perkotaan.
Penertiban kepemilikan lahan.
Penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan permukiman baru yang bisa dengan
mudah diakses oleh MBR dan Masyarakat Miskin
Pemberian kemudahan dari Pemerintah Daerah dalam mendapatkan lahan untuk PKP
antara lain:
-
Konversi lahan
-
Konsolidasi lahan
-
Ganti rugi
Memperkuat pengawasan pemanfaatan lahan oleh swasta dan masyarakat yang
diimbangi dengan penegakan hukum yang cepat dan tegas.
Mendorong penyediaan ruang terbuka dan ruang terbuka hijau dalam setiap lingkungan
oleh pemerintah dan swasta.
4. Pembiayaan
Mengkaji penerapan skema atau bantuan pembiayaan pembangunan perumahan MBR
yang disesuaikan dengan kondisi Kota Tanjungpinang.
Mengkaji pola atau mekanisme mobilisasi dan distribusi pembiayaan alternatif sesuai
dengan karakteristik Kota Tanjungpinang.
Memetakan potensi ketersediaan pembiayaan perumahan dan permukiman di Kota
Tanjungpinang.
Mendorong penyaluran lembaga pembiayaan alternatif secara lebih dini untuk MBR.
Menjembatani MBR dalam mengakses pembiayaan formal.
5. Sosial Budaya
Sosialisasi kebersihan dana pembelajaran secara periodik oleh dinas/instansi terkait
dibantu dengan aparat kecamatan dan kelurahan terkait.
Peningkatan pengawasan dan pemebrian sanksi secara berjenjang.
6. Penduduk
Pengendalian penduduk dengan redistribusi per wilayah pembangunan / wilayah
perencanaan.
Pendayagunaan peranan pusat-sub pusat pelayanan lingkungan dan fasilitas kota secara
proporsional.
7. Kelembagaan :
Peningkatan kapasitas, koordinasi, kapabilitas SDM pemerintah kota dalam bidang
manajemen pembangunan kota.
Peningkatan Peranan pemerintah daerah sebagai fasilitator penyediaan perumahan
yang layak huni dan terjangkau yang menjamin tersedianyan skema bantuan
pembiayaan bagi MBR dan masyarakat miskin
Penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam penyelengaraan pembangunan
permukiman.
Pembentukan suatu wadah PKP untuk mengakomodasi kepentingan daerah yang
sesuai dengan aturan berlaku
Perlunya dukungan dari pemerintah daerah dalam program penyediaan Rumah bagi
MBR.
Mendorong keterlibatan swasta dalam penataan dan pengembangan kawasan
permukiman.
Mensinergikan dan menyeimbangkan kemampuan dan target swasta dan pemerintah
dalam penyediaan rumah.
Menumbuhkan produktivitas ekonomi kawasan-kawasan permukiman berbasis potensi
yang dimiliki.
8. Regulasi
Penyiapan peraturan pendukung operasional skala lokal/daerah dalam aspek
pembiayaan, lahan, penduduk, perumahan dan kawasan permukiman, infrastruktur
secara tepat sasaran.
Penguatan regulasi pendukung penciptaan kualitas permukiman.
Pengawasan dan pengendalian pembangunan permukiman yang lebih efektif dan
efisien.
Implementasi regulasi secara ketat.
Pembinaan dan sosialisasi.
Mempermudah mekanisme perijinan dalam penyediaan perumahan bagi MBR dan
Masyarakat miskin.
Pelaksanaan Peraturan Daerah yang adil berdasar prinsip advokasi terutama bagi
masyarakat yang tidak memiliki kemampuan cukup untuk memiliki rumah layak huni
Pembuatan aturan atau pedoman pelaksanaan PKP di daerah.
Pentingnya mekanisme pengendalian perkembangan permukiman di kawasan pusat
kota lama.
Perlunya persyaratan pembangunan yang harus dipenuhi dalam mengembangkan
kawasan permukiman baru.
Meningkatkan pelayanan sertifikasi pertanahan oleh instansi terkait.
Memperkuat mekanisme pengawasan proses pelaksanaan pembangunan kawasan
pesisir dan tepi laut.
Menyediakan kebutuhan hunian untuk semua penduduk yang menghuni kawasan
permukiman yang tidak disarankan dihuni.
9. Perencanaan (Software) :
Penyusunan sistem informasi databasis perumahan dan permukiman
Penyusunan rencana dan program pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman.
Review dan penyiapan implementasi dokumen perencanaan spasial dan pembangunan
perumahan dan permukiman yang ada.
Penyusunan Master Plan Infrastruktur secara terpadu dalam rencana jangka panjang.
Perencanaan Permukiman Terpadu antar kawasan dan sistem kota
10. Penganggaran
Efektivitas penilaian skala prioritas anggaran sesuai dengan kebutuhan dan
ketermendasakan (urgenitas).
11. Kebijakan
Mengarahkan pembangunan permukiman yang ramah lingkungan
Mengkaji kembali perlunya batasan optimal penggunaan lahan untuk penyediaan
perumahan dan permukiman supaya keberlanjutan pembangunan kota tetap ada.
Perlunya keberadaan kebijakan pengaturan penduduk dan pengaturan lahan dalam
jangka panjang.
12. Lingkungan dan Tata Ruang
Peningkatan aktivitas utama yang berpengaruh terhadap pembangunan kota dan
permukiman sebagai upaya penguatan dan eksplorasi potensi pembangunan
Peningkatan pengawasan dan pemberian ijin pemanfaatan lahan yang ketat.
Pemberian sanksi hukum yang tegas terhadap segala bentuk pelanggaran pemanfaatan
ruang dan perusakan lingkungan.
Penyediaan program penataan lingkungan secara tepat sasaran dan tepat tempat.
Pengawasan dan pengendalian pembangunan kawasan permukiman di kelerengan
25%-40%.
Perlindungan kawasan tangkapan air dengan upaya sosialisasi ke masyarakat secara
efektif dan efisien.
Pengembangan pola penataan kawasan permukiman khusus di sekitar kawasan
lindung.
Peningkatkan mekanisme pengawasan dan pengendalian kawasan permukiman di
sekitar kawasan lindung.
Pengembangan pola kawasan permukiman yang semaksimal mungkin menyesuaikan
dengan kondisi dan kontur alam.
Peningkatan mekanisme pengawasan pelaksanaan cut & fill dalam pengembangan
kawasan permukima baru khususnya pada kawasan yang rawan longsor dan potensial
merusak pola aliran air.
TABEL VI.1
STRATEGI PENANGANAN INFRASTRUKTUR KOTA DAN KAWASAN
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI 1 INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
JALAN DAN TRANSPORTASI
1. Pemanfaatan ruang jalan yang belum optimal; 2. Perlunya pengembangan
jaringan jalan untuk mengantisipasi
perkembangan kota yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan primer, skunder dan tersier
3. Kualitas fisik jalan lingkungan yang kurang memadai;
4. Jaringan jalan kurang hirarkis, beberapa terputus, beberapa ruas rusak jenis perkerasannya; 5. Ketersediaan aksesibilitas
dan jalan di kawasan pinggiran yang masih terbatas;
6. Belum optimalnya
pelayanan angkutan umum (beberapa bagian wilayah belum terlayani oleh angkutan umum (Dompak, Senggarang dan daerah daerah terpencil); 7. Saat ini hanya terdapat 2
terminal, yaitu Terminal Kijang Lama di Kelurahan Melayu Kota Piring yang sudah tidak berfungsi lagi dan terminal Bintan Center;
8. Perlunya pengembangan
transportasi darat, laut
dan udara untuk
mengantisipasi perkembangan kota;
Meningkatkan dan
optimalisasi kondisi jaringan jalan sesuai dengan fungsinya Mengembangkan jaringan jalan arteri, kolektor/ jalan lingkar dan jalan lokal
Meningkatkan aksesibilitas kawasan permukiman melalui rehabilitasi, peningkatan dan
pengembangan jalan
lingkungan/ pelantar
Meningkatkan aksesibilitas antar kawasan yang dibatasi oleh sungai
Mengembangkan sarana angkutan umum untuk mengantisipasi
perkembangan kebutuhan pelayanan transportasi darat dan menjamin aksesibilitas yang terintegrasi dengan sistem tata kota
Meningkatkan fungsi dan mengembangkan terminal untuk mewujudkan lalu lintas yang lancar, aman, nyaman, tertib, selamat dan berwawasan lingkungan
Meningkatkan dan
Mengembangkan sarana dan prasarana perhubungan serta
memadukan moda-moda transportasi lainnya Dompak, Jl. LIngkar Ganet Jl. Batu 15-Bendera, Jl Bandara-Ganet-Terminal Bintan Center, Jl. SEi Carang-Kantor Walikota Senggarang, Jl.LIngkar Dompak Seberang, Jl. Linngkar Km14 Tj Uban-Km Kijang, Jl. Lintas Utara Geliga-Sebauk-Madung, Senggarang Kawasan permukiman kumuh/ pesisir
Kec. TPI Kota, TPI Barat dan Bukit Bestari Dompak, Senggarang, Ganet, Air Raja
Bintan Center,
Senggarang, Air Raja, Dompak Seberang
AIR BERSIH
1. Ketersediaan sumber air baku yang mengandalkan waduk Sungai Pulai yang kapasitasnya semakin berkurang
2. Tingkat pelayanan air
Mengembangkan sumber air baku dan rehabilitasi waduk untuk memenuhi permintaan air Kota Tanjungpinang
Waduk Sei Pulai, Galang Batang, Sungai Pulai, Kolong Enam, Dompak
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
bersih masih dibawah 50% akibat kurangnya pasokan sumber air baku
3. Terjadi penurunan tingkat pelayanan dari volume air yang dapat dikonsumsi masing-masing pelanggan.
4. Kendala jaringan
perpipaan yang dipasang tidak pada tempat semestinya (pipa cacing) di saluran, tepi jalan, dll berpotensi menambah tingkat kebocoran dan mengganggu estetika 5. Peningkatan jumlah satuan
sambungan tidak diikuti dengan peningkatan produksi air
6. Kurang memadainya jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi 7. Tingginya tingkat
kebocoran yang
disebabkan kebocoran teknis dan non teknis 8. Tingginya biaya produksi
sebagai akibat tingginya tingkat kehilangan air 9. Rendahnya kualitas
pengelolaan pelayanan air minum yang dilakukan oleh PDAM
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan serta mengembangkan kapasitas cakupan pelayanan air minum
Pembangunan SPAM
Kawasan Pesisir Kota Tanjungpinang
Kel. Kamboja, Kel. Tanjungpinang Kota, Kel. Bukit Cermin, Kel. Kampung Baru, Kel. Tanjung Ayun Sakti, Kel. Tanjung Unggat, Kel. Sei Jang, Kel. Kampung Bulang, Kel. Melayu Kota Piring
Senggarang, Dompak, Pulau Penyengat
DRAINASE
1. Sistem jaringan drainase sebagian besar hanya terdapat di pusat-pusat kegiatan dan disepanjang jaringan jalan utama 2. Kawasan diluar pusat kota
dan pulau-pulau umumnya menggunakan jaringan drainase alami, sebagian besar masih berupa tanah kondisinya mengalami pendangkalan
3. Sistem drainase umumnya
kurang memadai,
beberapa terputus dan belum tersistem/ terpola akibat dibuat secara parsial tanpa perencanaan yang baik, rusaknya
Mengembangkan sistem jaringan drainase perkotaan yang terpola dan terintegrasi mulai dari area tangkapan terkecil sampai jaringan pembuangan utama
Kel. Tanjung Unggat, Kp Bugis, Sutan syahrir-kp kolam-jl.sulaiman-tugu pahlawan, kp. kamboja-kp. kolam-kp jawa, kp. yudowinangun, teluk kriting, kel.tanjungpinang timur, senggarang, Dompak, air raja, pinang kencana
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
saluran drainase,
penutupan saluran dan kurangnya pemeliharaan Sebagian lokasi sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, terjadi
pendangkalan dan
peutupan saluran sehingga menimbulkan genangan 4. Belum terintegrasinya
sistem drainase dengan sistem penyediaan air baku;
5. Manajemen pengelolaan drainase belum optimal
Mengintegrasikan sistem drainase dengan sistem penyediaan cadangan air baku untuk keberlanjutan penyediaan air bersih di kawasan permukiman Mengembangkan sistem
pengelolaan air
berkesinambungan melalui sistem drainase ramah lingkungan guna menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan kandungan air tanah serta memperkuat struktur tanah
Danau dan Waduk
Kawasan yang
berpotensi untuk pengembangan kolam retensi, Kp. Kolam, Stadion dan Sulaiman Abdullah
PERSAMPAHAN
1. Pelayanan Pengelolaan Persampahan saat ini belum terpenuhi secara optimal.
2. Tidak tersedianya bak
sampah dan
pengangkutan sampah mengakibatkan sebagian masyarakat membuang sampah ke tempat yang tidak semestinya sehingga menimbulkan kekumuhan
3. Untuk permukiman pesisir
pembuangan sampah pada
umumnya langsung
dibuang kelaut sehingga menimbulkan kekumuhan
dan pencemaran
lingkungan
4. Kiriman sampah
menambah volume
sampah pada daerah pesisir
5. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan terutama pada kawasan permukiman
Meningkatkan dan
mengembangan sistem
pengelolaan persampahan
melalui penyediaan
prasarana dan sarana persampahan
Memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, khususnya pada kawasan permukiman kumuh atau pesisir pantai
Kp.Bugis, pelantar Kel.Tanjungpinang Kota, Pulau Penyengat,
Pulau Dompak,
Kel.Tanjungpinang Timur
Kawasan permukiman kumuh/ pesisir
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
pesisir pantai
AIR LIMBAH
1. Prasarana pembuangan limbah pada umumnya
belum memenuhi
persyaratan, terutama
pada kawasan
permukiman kumuh atau pesisir pantai
2. Untuk permukiman di
wilayah pesisir
pengelolaan limbah rumah
tangga umumnya dilakukan dengan membuang langsung ke laut sehingga menimbulkan kekumuhan dan pencemaran lingkungan 3. Sistem pembuangan limbah pada umumnya
masih menggunakan
sistem individual, belum dikembangkan sesuai potensi topografi lahan yang dapat dikembangkan dengan sistem terpusat
4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan, terutama pada kawasan kumuh atau pesisir pantai
Mengembangkan sistem penanganan air limbah komunal (biotek) pada
kawasan permukiman,
khususnya untuk
permukiman kumuh atau pesisir pantai
Mengembangkan sistem pembuangan limbah terpusat (off site sanitation), khususnya untuk kawasan-kawasan permukiman padat dan pada wilayah dengan potensi topografi lahan yang memungkinkan
Penyuluhan masyarakat
tentang kesehatan
lingkungan dan teknologi penyediaan prasarana air limbah yang sehat dan aman, khususnya pada kawasan permukiman kumuh atau pesisir pantai
Kawasan permukiman kumuh/ pesisir
Dompak, Pinang
Marina, Kawasan yang mempunyai potensi untuk pengembangan sistem pengelolaan limbah terpusat
LISTRIK
1. Jaringan Listrik sebagian besar sudah terlayani hingga daerah pesisir, kecuali daerah terpencil seperti Dompak
2. Kondisi pasokan listrik kota Tanjungpinang tidak stabil dan beban daya cukup besar
Mengembangkan jaringan distribusi listrik pada kawasan perkotaan dengan menggunakan kabel bawah tanah serta memperluas jaringan transmisi listrik melalui pengadaan gardu induk baru
Meningkatkan daya listrik dan keandalan layanan tegangan listrik bagi pemenuhan kebutuhan yang diperkirakan meningkat pesat di masa datang
Dompak, Senggarang, Air Raja Kec. Tanjungpinang Kota, Kec. Tanjungpinang Timur, Kec. Tanjungpinang Barat, Kec. Bukit Bestari
TELEKOMUNIKASI
1. Kapasitas SST terpasang pada STO-STO yang sudah
Menambah kapasitas Satuan sambungan Telepon (SST)
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
ada secara umum masih rendah
2. Untuk kawasan yang baru berkembang kapasitas SST terpasang pada STO-STO yang sudah ada secara umum masih rendah
3. Cakupan pelayanan jaringan telekomunikasi dari PT. Telkom masih rendah, terutama untuk daerah yang secara geografis sulit untuk dicapai
pada STO- STO yang sudah ada pada kawasan perkotaan Memperluas jaringan dan
jangkauan sistem
telekomunikasi untuk
daerah-daerah yang masih
tertinggal/ perdesaan melalui
penyediaan STO-STO
berkapasitas kecil sampai sedang dengan transmisi UHF dan atau “rural radio” Mengembangkan teknologi khusus seperti pemanfaatan gelombang microwave pada tempat-tempat yang letaknya secara geografis sulit dicapai
Dompak, Senggarang
Tempat-tempat yang
letaknya secara
geografis sulit dicapai (Dompak, Senggarang)
8 INFRASTRUKTUR KAWASAN
JALAN DAN TRANSPORTASI
1. Struktur dan aksesibilitas jaringan jalan pelantar di pesisir pantai sebagian besar masih rendah, terputus dan tidak jelas. 2. Konstruksi jalan pelantar
sebagian besar
menggunakan konstruksi kayu kondisi kurang memadai, rusak dan rapuh 3. Jalan lingkungan sebagian masih berupa jalan tanah tanpa dilengkapi jaringan drainase, sehingga terjadi genangan air dan becek jika terjadi hujan
4. Sebagian kawasan belum dilalui angkutan umum,
khususnya kawasan
Kampung Bugis,
Senggarang, Air Raja dan Pinang Kencana.
Meningkatkan aksesibilitas kawasan permukiman melalui rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan baru jalan lingkungan/ pelantar dan jalan lokal
Meningkatkan pelayanan transportasi melalui penyediaan angkutan umum untuk kawasan yang belum terlayani Kawasan Tanjung Unggat Kawasan Kampung Bugis Kawasan Kp. Kamboja-Kp. Kolam-Kp Jawa, Kamboja-Kp. Yudowinangun, Teluk Kriting, Kel.Tanjungpinang Timur (Kp.Suka Berenang-Tempinis-Nibung Angus) Kawasan Kp. Bulang, Kp. Melayu Kawasan Batu Ix – Dompak Kawasan Senggarang (Madong, Sebauk dan Senggarang)
Kawasan Air Raja - Pinang Kencana
AIR BERSIH
1. Pelayanan air bersih dari PDAM masih kurang memadai
2. Kurangnya cakupan pelayanan air bersih menyebabkan sebagian besar rumah tangga menyalur pada rumah yang sudah terdapat
sambungan rumah
sehingga terjadi
Meningkatkan pelayanan air minum melalui rehabilitasi jaringan perpipaan yang tidak teratur dan mengembangkan jaringan perpipaan baru dan hidran umum
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
kesemrawutan jaringan perpipaan (pipa cacing), khususnya pada kawasan pesisir
3. Kebutuhan air bersih pada beberapa kawasan diperoleh dari sumur dengan pengambilan secara individual melalui pompa air sehingga menimbulkan
kesemrawutan perpipaan (pipa cacing) ditepi jalan atau pada saluran drainase
DRAINASE
1. Sistem jaringan drainase pada umumnya dibangun secara parsial, belum terintegrasi dengan sistem drainase kota 2. Konstruksi saluran
drainase kawasan
sebagian masih berupa saluran tanah dengan
kondisi mengalami
pendangkalan dan
tersumbat akibat
pembuangan sampah
kesaluran dan tanaman liar
3. Sebagian kawasan belum
terdapat jaringan
drainase, sehingga jaringan jalan tergenang dan becek jika terjadi hujan
4. Dibeberapa kawasan permukiman sering terjadi banjir dan genangan jika terjadi hujan besar, khususnya di kampung Kolam
5. Pengelolaan sistem dan jaringan drainase yang belum optimal
Mengembangkan sistem dan jaringan drainase kawasan yang terintegrasi dengan sistem drainase kota melalui rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan jaringan drainase baru
Mengembangkan sistem drainase ramah lingkungan
melalui pengelolaan
kelebihan air dengan upaya sebesar-besarnya diresapkan kedalam tanah
PERSAMPAHAN
1. Pengelolaan sampah pada
umumnya belum
terkoordinir dengan baik 2. Kurang memadainya
prasarana persampahan lingkungan menyebabkan
pembuangan sampah
Meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah melalui penyediaan prasarana dan sarana persampahan yang aman dan memadai
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
sebagian besar dilakukan pada sembarang tempat 3. Pembuangan sampah
pada kawasan
permukiman pesisir pada
umumnya langsung
dibuang kelaut sehingga menimbulkan kekumuhan
dan pencemaran
lingkungan, hal itu
diperparah dengan
sampah kiriman dari tempat lain
4. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
mengelola dan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya pada kawasan pesisir pantai
Memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah mulai dari pewadahan sampai
tempat penampungan
sementara
AIR LIMBAH
1. Pengelolaan air limbah/ sanitasi khususnya pada permukiman pesisir tidak memadai dan kurang memenuhi persyaratan kesehatan
2. Pembuangan air limbah pada umumnya dilakukan secara individual dan langsung dibuang kelaut sehingga menimbulkan
kekumuhan dan
pencemaran lingkungan 3. Prasarana MCK/ jamban
umum yang ada
dibeberapa tempat
kondisinya tidak
memadai, sebagian besar langsung dibuang kelaut
Meningkatkan pelayanan pengelolaan air limbah melalui pengembangan sistem sanitasi komunal (biotek)
Meningkatkan pelayanan umum dan mengatisipasi gangguan jamban keluarga
LISTRIK
1. Beberapa kawasan
cakupan pelayanan listrik masih belum memadai 2. Kurangnya cakupan
pelayanan listrik
menyebabkan:
- Sebagian besar rumah tangga menyalur pada rumah yang sudah terdapat sambungan
rumah sehingga
terjadi kesemrawutan jaringan kabel,
Memperluas cakupan
pelayanan listrik melalui rehabilitasi jaringan kabel dan pengembangan jaringan listrik
NO ASPEK/VARIABEL PERMASALAHAN STRATEGI LOKASI
khususnya pada
kawasan kampung Bugis, Senggarang, Air Raja, Pinang Kencana - Pada malam hari
aktivitas terhenti, khususnya di kawasan Batu IX - Dompak
TELEKOMUNIKASI
1. Sebagian besar kawasan telah dilayani oleh jaringan telekomunikasi seluler dengan sinyal cukup baik
2. Beberapa kawasan
cakupan pelayanan
jaringan telekomunikasi PT. Telkom masih kurang, terutama untuk kawasan Batu IX – Dompak, Air Raja dan Pinang Kencana
Memperluas cakupan
pelayanan jaringan telepon PT. Telkom
6.3. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
TABEL VI. 2
STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA TANJUNGPINANG
STRATEGI SEKTOR PROGRAM LOKASI
PERIODE 5 TAHUN KE PELAKU SUMBER PENDANAAN I II III IV 1 2 3 4 5
Pembangunan perumahan baru yang terjangkau dan layak huni bagi MBR.
HUNIAN
Penyediaan landed housing dengan harga murah, seperti : rumah sederhana, rumah sejahtera, dst.
Batu IX, Air Raja, Ganet, Kawasan Senggarang, Dompak
Swasta Pemko TPI Pemprov Kepri Menpera PU –DJCK Jamsostek Perumnas Masyarakat Swasta APBD APBN Jamsostek Perumnas Masyarakat Pembanguna rusunami yang terjangkau
bagi MBR.
Kp. Bugis, Kawasan Pusat Kota. Penyediaan rusunawa u/ MBR Senggarang, Air Raja, Dompak,
Batu IX
Pengembangan kawasan permukiman lama. Renovasi perumahan tepi laut/pesisir Kp. Bugis, Kp.Tanjung Unggat, Lorong Teladan, Lorong Sulawesi, Teluk Kriting, Madong, Tanjung Sebauk, Sei Ladi, Dompak Seberang
Pemko (Bappeda, Din PU, Din Kebersihan) Masyarakat Swasta Pem Pusat (Menpera, Kem PU)
Pem Prov (Din PU)
APBN APBD Swadaya Swasta Peningkatan Kualitas Lingkungan Kp. Jawa, Kp. Kolam, Teluk
Kriting, Kp.Tanjung Unggat, Kp.Bugis, Sei Ladi, Madong, Tanjung Sebauk, Dompak Darat Pemeliharaan dan perawatan Sungai Jang, Batu Hitam, dan
kawasan-kawasan permukiman di pusat perkotaan lainnya Pembangunan kembali kawasan permukiman
yang terdegradasi kualitas lingkungan dan hunian.
Rehabilitasi kawasan Kp. Jawa, Kp. Bugis, Kp.
Tanjung Unggat, Kp. Melayu, Kp. Bulang. Pemko Masyarakat Pemprov Pem pusat APBN APBD Swasta Swadaya Masyarakat Peremajaan kawasan
Penataan Kawasan (restrukturisasi) Kp. Kamboja, Kp.
Yudowinangun, dan kawasan
perkampungan padat
perkotaan lain Pengendalian dan penertiban hunian
yang tidak sesuai peruntukan dan rencana tata bangunan
Seluruh kawasan permukiman
Peningkatan kualitas dan sarana prasarana lingkungan, kesehatan, pendidikan dan fasilitas hunian lain.
Pembangunan sarana dan prasarana kawasan permukiman: kesehatan dan pendidikan.
Kawasan Senggarang, Dompak, Batu IX, Air Raja (=kwsn pengembangan baru). Swasta Pemko TPI Pemprov Kepri Menpera PU -DJCK Swasta APBD APBN Penyediaan fasilitas permukiman
Sosialisasi efisiensi pemanfaatan lahan dan implikasinya pada penerbitan perijinan dan sertifikat.
LAHAN
Pembentukan Unit Pengurusan Status Kepemilikan Lahan di tingkat Kelurahan
Kelurahan Pemko TPI
BPN Masyarakat
APBD
Pengawasan dan pengendalian lahan-lahan tidur perkotaan.
Pencadangan lahan di lahan pemerintah dan lahan milik swasta (insentif disinsentif) Kota Swasta Pemko TPI BPN Swasta APBD
Penertiban kepemilikan lahan. Menyederhanakan proses pengurusan
sertifikat
Kota Pemko TPI
BPN
APBD
STRATEGI SEKTOR PROGRAM LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE PELAKU SUMBER PENDANAAN I II III IV 1 2 3 4 5
permukiman baru yang bisa dengan mudah diakses oleh MBR dan Masyarakat Miskin
pembangunan rumah susun sederhana bagi MBR.
Senggarang, Air Raja, Dompak, Batu IX
Menpera Perumnas BPN
APBN
Pemberian kemudahan dari Pemerintah Daerah dalam mendapatkan lahan untuk PKP antara lain: Konversi lahan
Konsolidasi lahan Ganti rugi
Konsolidasi lahan terutama untuk urban renewal.
Kp. Jawa, Kp. Bugis, Kp. Tanjung Unggat, Kp. Melayu, Kp. Bulang. Swasta Pemko TPI BPN Masyarakat Swasta APBD APBN Masyarakat Memperkuat pengawasan pemanfaatan lahan
oleh swasta dan masyarakat yang diimbangi dengan penegakan hukum yang cepat dan tegas.
Inventarisasi Lahan Potensial untuk Permukiman MBR Kota Swasta Pemko TPI BPN Masyarakat Swasta APBD APBN Masyarakat Mendorong penyediaan ruang terbuka dan ruang
terbuka hijau dalam setiap lingkungan oleh pemerintah dan swasta.
Kecamatan dan Kelurahan
Mengkaji penerapan skema atau bantuan pembiayaan pembangunan perumahan MBR yang disesuaikan dengan kondisi Kota Tanjungpinang.
PEMBIAYAAN
Implementasi skema program FLPP Kota Pemko TPI
Bank Menpera Swasta/pengemb ang Masyarakat APBD APBN Perbankan Swasta Masyarakat Mengkaji pola atau mekanisme mobilisasi dan
distribusi pembiayaan alternatif sesuai dengan karakteristik Kota Tanjungpinang.
Program Perbaikan Rumah melalui skema penjaminan dan subsidi bunga
Kota Pemko TPI
Menpera PU-DJCK Bank Swasta APBD APBN Perbankan Swasta Memetakan potensi ketersediaan pembiayaan
perumahan dan permukiman di Kota Tanjungpinang.
Program Pembangunan Rumah melalui skema penjaminan dan subsidi bunga
Kota
Mendorong penyaluran lembaga pembiayaan alternatif secara lebih dini untuk MBR.
Program percepatan pembangunan RSH & RUSUNA melalui skema subsidi silang dari pengembang
Kota
Menjembatani MBR dalam mengakses pembiayaan formal.
Pengaturan skema perijinan dan pajak khusus, bagi pengembang (pola Insentif)
Kota Pemko TPI
Bank Swasta/Masyarak at APBD Perbankan Swasta/Masyaraka t
Sosialisasi kebersihan dana pembelajaran secara periodik oleh dinas/instansi terkait dibantu
dengan aparat kecamatan dan kelurahan terkait. SOSIAL/BUDAYA
Program pembinaan dan sosialisasi terhadap perilaku bersih yang melibatkan partisipasi atau pelibatan peranan pemukim.
Kota dan Kawasan prioritas permukiman
Pemko TPI Masyarakat
APBD Masyarakat Peningkatan pengawasan dan pemebrian sanksi
secara berjenjang.
Pengendalian penduduk dengan redistribusi per wilayah pembangunan / wilayah perencanaan.
PENDUDUK
Penertiban penduduk Kota
Tanjungpinang dengan kelengkapan legalitas dan identitas.
Kota Pemko TPI
Masyarakat
APBD Masyarakat Pendayagunaan peranan pusat-sub pusat
pelayanan lingkungan dan fasilitas kota secara proporsional.
Distribusi penduduk sesuai arahan RTRWK
Kota Pemko TPI
Masyarakat
APBD Masyarakat
STRATEGI SEKTOR PROGRAM LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE PELAKU SUMBER PENDANAAN I II III IV 1 2 3 4 5
SDM pemerintah kota dalam bidang manajemen pembangunan kota.
KELEMBAGAAN
kapabilitas dan koordinasi antar/intern lebaga/dinas/instnasi terkait.
Peningkatan Peranan pemerintah daerah sebagai fasilitator penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau yang menjamin tersedianyan skema bantuan pembiayaan bagi MBR dan masyarakat miskin
Kota
Penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah
dalam penyelengaraan pembangunan
permukiman.
Sosialisasi, Pelatihan dan Pendidikan
penyelenggaraan pembangunan
permukiman.
Kota Pemko TPI APBD
Pembentukan suatu wadah PKP untuk mengakomodasi kepentingan daerah yang sesuai dengan aturan berlaku
Fasilitasi Pendampingan Masyarakat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan kawasan permukiman
Kota PU-DJCK
Menpera Mendagri
APBD APBN Mendorong keterlibatan swasta dalam penataan
dan pengembangan kawasan permukiman.
Pembentukan Unit Pengelola
Permukiman Satu Atap (perencanaan, pembangunan, pemrograman, dan pengawasan)
Kota Pemko TPI APBD
Mensinergikan dan menyeimbangkan
kemampuan dan target swasta dan pemerintah dalam penyediaan rumah.
Pembentukan Badan Hukum Pengelola PKP
Kota Pemko TPI APBD
Menumbuhkan produktivitas ekonomi kawasan-kawasan permukiman berbasis potensi yang dimiliki.
Fasilitasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Kota Pemko TPI APBD
Penguatan regulasi pendukung penciptaan kualitas permukiman.
REGULASI
Pengaturan skema perijinan dan pajak khusus, bagi pengembang (pola Insentif)
Kota Pemko TPI
Swasta/Pengemb ang
APBD Swasta Pengawasan dan pengendalian pembangunan
permukiman yang lebih efektif dan efisien.
Implementasi regulasi secara ketat. Peningkatan efektifitas implementasi PP
No.11/2010 tentang lahan tidur
Kota Pemko TPI
BPN
APBD Pembinaan dan sosialisasi.
Mempermudah mekanisme perijinan dalam penyediaan perumahan bagi MBR dan Masyarakat miskin.
Pelaksanaan Peraturan Daerah yang adil berdasar prinsip advokasi terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan cukup untuk memiliki rumah layak huni
Pembuatan aturan atau pedoman pelaksanaan PKP di daerah.
Pengendalian perkembangan permukiman di kawasan pusat kota lama.
Pengaturan dan pengawasan ijin mendirikan bangunan terutama di kawasan padat perkotaan dan di kawasan pengembangan baru.
Kota Pemko TPI
BPN
APBD
Pengendalian pembangunan permukim- an baru sesuai peraturan yang berlaku dan persyaratan teknis
Penyusunan mekanisme perijinan yang mudah sesuai peraturan yang berlaku dalam penyediaan perumahan bagi MBR dan Masyarakat miskin.
Kota Pemko TPI
BPN
APBD
Penyiapan regulasi daerah tentang pembiayaan yang mendukung perolehan
Kota Pemko
Provinsi
STRATEGI SEKTOR PROGRAM LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE PELAKU SUMBER PENDANAAN I II III IV 1 2 3 4 5
perumahan layak huni dan terjangkau Pengenaan sanksi tegas terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang dan perusakan lingkungan
Kota Pemko
Provinsi
APBD
Meningkatkan pelayanan sertifikasi pertanahan oleh instansi terkait.
Peyusunan pedoman pelaksanaan PKP di daerah.
Kota Pemko
Provinsi
APBD Memperkuat mekanisme pengawasan proses
pelaksanaan pembangunan kawasan pesisir dan tepi laut.
Pengaturan pembatasan GSS, GSB dan
batasan yang optimal dalam
pengembangan permukiman kawasan pesisir dan tepi laut.
Kota Pemko TPI
BPN
APBD
Mengarahkan pembangunan permukiman yang ramah lingkungan
KEBIJAKAN/NON FISIK
Penyediaan databasis perumahan dan kawasan permukiman
Kota Pemko TPI APBD
Mengkaji kembali perlunya batasan optimal penggunaan lahan untuk penyediaan perumahan dan permukiman supaya keberlanjutan pembangunan kota tetap ada.
Penyusunan Profil Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kota Pemko TPI APBD
Pengaturan penduduk dan lahan dalam jangka panjang.
Penyusunan Perencanaan Pengendalian dan Pemanfaatan Lahan
Kota Pemko TPI APBD
Peningkatan aktivitas utama yang berpengaruh terhadap pembangunan kota dan permukiman sebagai upaya penguatan dan eksplorasi potensi pembangunan
LINGKUNGAN DAN TATA
RUANG
Efektivitas program monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan manfaat pembangunan perumahan permukiman.
Kota Pemko TPI
Masyarakat
APBD Masyarakat
Peningkatan pengawasan dan pemberian ijin pemanfaatan lahan yang ketat.
Efektivitas program pengawasan dan penertiban bangunan yang melanggar penataan ruang.
Kota Pemko TPI
Masyarakat
APBD Masyarakat
Perlindungan lingkungan dari ancaman perusakan lingkungan.
Efektivitas pengawasan dan penindakan cut & fill dan land clearing yang merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan perijinan.
Kota Pemko TPI
Masyarakat
APBD Masyarakat
TABEL VI. 3
STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOTA TANJUNGPINANG SKALA KOTA
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I II III IV 1 2 3 4 5 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN Jalan dan Transportasi
Fisik Mengembangkan jaringan jalan arteri, kolektor/ jalan lingkar dan jalan lokal
Pembangunan Jalan Batu 15 – Bandara Kementrian PU,
Dinas PU
APBN, APBD Prov., APBD Kota
Kec. Tanjungpinang Timur
Pembangunan Jalan Bandara – Ganet – Terminal Bintan Center
Kementrian PU, Dinas PU
APBN, APBD Prov., APBD Kota
Kec. Tanjungpinang Timur
Pembangunan Jalan Sei Carang – Kantor Walikota Senggarang
Kementrian PU, Dinas PU
APBN, APBD Prov., APBD Kota
Kec. TPI Timur – Kec. TPI Kota
Pembangunan Jaringan Jalan Lingkar Dompak Seberang (Tg. Mocoh, Kelam Pagi, Wacopek, Km 13 Kijang)
Dinas PU APBN, APBD Prov. APBD Kota
Kec. Bukit Bestari-TPI Timur
Pembangunan Jalan Lingkar Km 14 Tg Uban – km 13 Kijang Dinas PU APBN, APBD Prov.
APBD Kota
Kec.TPI
Kota – Kec. TPI Timur Pembangunan Jalan Lintas Utara Geliga-Sebauk-Madung
(Km15)
Dinas PU APBN, APBD Prov. APBD Kota
Kec. TPI Kota
Pembangunan Jalan Lingkar di Pulau Dompak Dinas PU APBN, APBD Prov.
APBD Kota
Kec. TPI Kota
Pembangunan Jalan Bandara – Pelabuhan Tanjung Mocoh Dinas PU APBN, APBD Prov.
APBD Kota
Kec. TPI Kota Pembangunan Jalan di Kawasan Senggarang (Senggarang
Besar, Sebauk, Sei Ladi, Tg. Lanjut, Kp Bebek)
Dinas PU APBD Prov. APBD Kota
Kec. Tanjungpinang Kota
Pembangunan Jalan Pembatas Permukiman Pelantar I – Tanjung Unggat
Dinas PU APBN, APBD Prov. APBD Kota
Kec. TPI Kota, TPI Barat – Bukit Bestari
Pembangunan Jalan Pembakaran Mayat – Kampung Lama Dompak
Dinas PU APBD Prov
Meningkatkan dan optimalisasi kondisi jaringan jalan sesuai fungsinya
Peningkatan Jalan Kolektor dan Jalan Lokal Dinas PU APBN, APBD Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
Peningkatan Ruas Jalan Lingkungan Dinas PU APBD Kec.Tanjungpinang
Timur Peningkatan jalan Pelabuhan Sri Payung Batu Enam -
Dompak - Tanjung Mocoh
Dinas PU APBD Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, dan Kec. Bukit Bestari
Peningkatan kondisi dan fungsi Jalan di lingkar Ganet Dinas PU APBD Kec.Tanjungpinang
Timur
Peningkatan Jalan Pulau Dompak Dinas PU APBD Prov
Meningkatkan aksesibilitas kawasan
permukiman melalui rehabilitasi, peningkatan dan pengembangan jalan lingkungan/ pelantar
Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Baru Jalan Lingkungan/ Pelantar Kawasan Permukiman Kumuh/ Pesisir
PU DJCK, Dinas PU, Swasta, Masyarakat
APBN, APBD Prov. APBD Kota, Swasta, Masyarakat
Kawasan Permukiman Kumuh/ Pesisir
Meningkatkan aksesibilitas antar kawasan yang dibatasi oleh sungai
Pembangunan Jembatan Tanjung Lanjut Dinas PU APBD Kec. TPI Kota
Pembangunan Jembatan Tanjungpinang – Senggarang (Via Pinang Marina-Sei Ladi)
Dinas PU APBD Kec. TPI Kota dan TPI
Barat
Pemeliharaan Jembatan Sei Jang Pemprov, Dinas
PU
APBD Prov. / APBD Kec. Bukit Bestari
Pemeliharaan Jembatan Senggarang Sei Terusan Pemprov, Dinas
PU
APBD Prov. / APBD Kec. TPI Kota
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I
II III IV 1 2 3 4 5
untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan pelayanan transportasi darat dan menjamin aksesibilitas yang terintegrasi dengan sistem tata kota
• Jl. Merdeka – Jl. Ketapang – Jl. Bakar Batu – Jl..Brigjend Katamso – Jl.MT. Haryono – Jl. Gatot Subroto – Jl. DI. Panjaitan – Terminal Bintan Center
• Bintan Center – Jl. DI. Panjaitan – Jl. Senggarang – Terminal Senggarang
• Jl. Merdeka – Jl. Teuku Umar – Jl. Masjid – Jl.Diponegoro – Jl. Sunaryo – Jl.Tugu Pahlawan – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Wiratno – Jl. Basuki Rahmat – Jl.Pramuka – Jl. Arif Rahman Hakim – Jl.Sei Jang – Jl. A. Yani – Jl. RE. Martadinata – Jl. Kijang Lama
• Jl. Merdeka – Jl. Gambir – Jl. Mawar – Jl. Tambak – Jl. Bakar Baru – Jl. Brigjend Katamso – Jl. Juanda – Jl. Sutami – Jl. Raja Ali Haji – Jl. Pemuda – Jl. Pramuka – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Wiratno – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pattimura – Jl. Sulaiman Abdullah – Jl. Agus Salim – Jl. Hang Tuah – Jl. Merdeka
• Jl. Merdeka – Jl. Teuku Umar – Jl. Yusuf Kahar – Jl. SM. AMin – Jl. Hang Tuah – Jl. Agus Salim – Jl. Sumatera – Jl. Tugu Pahlawan – Jl. Dr. Sutomo – Jl. Sutami – Jl. Gatoto Subroto – Jl. Di. Panjaitan – Jl. Kijang Lama – Terminal Bintan Center
• Jl. Merdeka – Jl. Yusuf Kahar – Jl. Hang Tuah – Jl. Agus Salim – Jl. Usman Harun – Jl. Yos Sudarso – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Beringin – Jl. Bhayangkara – Jl. Usman Harun – Jl. Agus Salim – Jl. Hang Tuah – Jl. Merdeka
• Jl. Merdeka – Jl. Teuku Umar – Jl. Diponegoro – Jl. Sunaryo – Jl. Taman bahagia – Jl. Darussalam - Jl. Dr. Sutomo – Jl. Sutami – Jl. Engku Puteri – Jl. Basuki Rahmat – Jl. A. Yani – Jl . RE. Martadinata – Jl. DI Panjaitan – Terminal Bintan Center
Perhubungan, Organda
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
Meningkatkan fungsi dan mengembangkan terminal untuk mewujudkan lalu lintas yang lancar, aman, nyaman, tertib, selamat dan berwawasan lingkungan
Peningkatan fasilitas terminal regional tipe B (Bintan Center)
Departemen Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN,APBD Kec. TPI Kota, TPI Barat – Bukit Bestari
Pembangunan Terminal Tipe C Kawasan Senggarang Dep.Perhubung
an, Dishub
APBN, APBD Kec. Tanjungpinang
Kota
Pembangunan Terminal Tipe C Kawasan Air Raja Dep.Perhubung
an, Dinas erhubungan
APBN, APBD Kec. Tanjungpinang
Timur Pembangunan Terminal Tipe C Kawasan Dompak
Seberang
Dep.Perhubung
an, Dinas Perhubungan
APBN, APBD Kec. Bukit Bestari Kec. Tanjungpinang Barat Meningkatkan dan Mengembangkan sarana
dan prasarana perhubungan serta
memadukan moda-moda transportasi lainnya
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Pelayaran Laut Eksternal
• Tanjungpinang – Punggur (Batam). • Tanjung Pinang – Jagoh – Dabo Singkep
• Tanjung Pinang – Senayang – Pancur – Resun (Kab. Lingga)
• Tanjung Pinang – Tanjung Balai Karimun
Dep.
Perhubungan, Pemprov, Dinas Perhubungan
APBN/ APBD Prov, APBD
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Pelayaran Laut Internal
Pemprov, Dinas Perhubungan
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I
II III IV 1 2 3 4 5
• Tanjung Geliga – Pulau Los • Sri Bintan Pura - Pulau Los • Sri Bintan Pura - Kampung Bugis • Sri Bintan Pura - Pulau Penyengat • Sri Bintan Pura - Tanjung Setumu • Tanjung Setumu - Ayun Sakti • Tanjung Duku - Ayun Sakti • Dompak Seberang - Ayun Sakti • Tanjung Geliga - Air Raja • Dompak - Tanjung Mocoh
Peningkatan Kapasitas dan Pelayanan Pelabuhan Laut Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan, PT. Pelindo
APBN, APBD, Swasta Pelabuhan Sri Bintan Pura
Pelabuhan Sri Payung Pelabuhan Air Raja
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Mocoh Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN, APBD, Swasta Dompak Seberang
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Geliga Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN, APBD, Swasta Senggarang
Pembangunan Pelabuhan Pulau Dompak Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN, APBD, Swasta P. Dompak
Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan PPR dan PPL Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN, APBD, Swasta Pelabuhan PPR dan PPL
Pembangunan Dermaga Rakyat –Pemda Departemen
Perhubungan, Dinas
Perhubungan
APBN, APBD, Swasta Tg. Unggat, Pelantar I, Pelantar II, Senggarang, Kp. Bugis, Sei Ladi, Tg Lanjut, Kp. Lama Dompak, Sei Jang, Tg. Lanjut, Senggarang Besar, Kota Piring, Daeng Celak-Marewah, Kota Rebah, P.
Penyengat, Wisata Penyengat Peningkatan dan Pengembangan Bandar Udara Raja Haji
Fisabilillah Dep. Perhubungan, Dinas Perhubungan, PT. Angkasa Pura
APBN, APBD, Swasta Kec. Tanjungpinang Timur
Non Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan peningkatan dan pengembangan jaringan jalan serta prasarana dan sarana
Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Dinas PU APBN, APBD Prov,
APBD Kota
Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I
II III IV 1 2 3 4 5
perhubungan dan Kec. Bukit Bestari
Perencanaan Teknis Peningkatan dan Optimalisasi Jalan Dinas PU APBN, APBD Prov,
APBD Kota
Dompak, Senggarang, Kawasan Pesisir
Fasilitasi penyediaan Rute/ Trayek Angkutan Umum Dinas
Perhubungan
APBD Dompak, Senggarang
Perencanaan Pembangunan Terminal Tipe C Dinas
Perhubungan
APBD Terminal Tipe C
Kawasan Air Raja dan Dompak Seberang
Fasilitasi pengembangan Jaringan Pelayaran Laut Departemen
Perhubungan, Bappeda, Dinas Perhubungan
APBD
Perencanaan Pengembangan Pelabuhan dan Dermaga Rakyat – Pemda
Kementrian PU, Bappeda, Dinas Perhubungan, Swasta
APBN, APBD, Swasta Pesisir Kawasan Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Perencanaan Peningkatan dan Pengembangan Bandar
Udara Departemen Perhubungan/ Dinas Perhubungan/ PT Angkasa Pura APBN, APBD, PT Angkasa Pura
Air Bersih Fisik Mengembangkan sumber air baku dan rehabilitasi waduk untuk memenuhi permintaan air Kota Tanjungpinang
Pembangunan Penyediaan Air Baku Sungai Gesek Tahap I (termasuk IPA dan transmisi)
Kementrian PU, Dinas PU, PDAM
APBN, Sungai Gesek
Pembangunan Penyediaan Air Baku Galang Batang (termasuk IPA dan transmisi)
Kementrian PU, Dinas PU, PDAM
APBN, Galang Batang, Ds.
Gunung Kijang, Kec. Gunung Kijang
Perbaikan Waduk Kolong Enam Kementrian PU,
Dinas PU, PDAM
APBN Waduk Kolong Enam
Pembangunan Pengolahan Air Bersih Kementrian PU,
Dinas PU, PDAM
APBN Pinang Marina
Pembangunan Estuari Dam di Dompak (termasuk IPA dan transmisi )
Kementrian PU, Dinas PU, PDAM
APBN, APBD, swasta Dompak
Pengadaan/ pemasangan pipa distribusi Bappeda/Dinas
PU / PDAM
APBD Prov Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Rehabilitasi dan Pengamanan sempadan Danau dan
Waduk
Kementrian PU, BPDAS, Dinas PU
APBN, APBD Danau dan Waduk
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan serta mengembangkan kapasitas cakupan pelayanan air minum
Perbaikan dan peningkatan jaringan perpipaan Kementrian PU,
Dinas PU, PDAM
APBN, APBD Prov., APBD
Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
Peningkatan kapasitas dan cakupan pelayanan air minum Kementrian PU,
Dinas PU, PDAM
APBN, APBD Prov., APBD dan Swasta
Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I
II III IV 1 2 3 4 5
Dinas PU, PDAM APBD, Swasta Pulau Penyengat Non
Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan
peningkatan dan pepengembangan kualitas dan kauntitas pelayanan air minum
SID dan DED Estuary DAM Dompak Kementrian PU,
Bappeda, Dinas PU, PDAM
APBN Dompak
DED IPA dan Transmisi Sumber Air Baku Waduk Galang Batang
Kementrian PU, Bappeda, Dinas PU, PDAM
APBN Waduk Galang Batang
DED Perbaikan dan peningkatan jaringan perpipaan/ SPAM Bappeda, Dinas
PU, PDAM
APBD Senggarang, Dompak,
Pulau Penyengat Drainase Fisik Mengembangkan sistem jaringan drainase
perkotaan yang terpola dan terintegrasi mulai dari area tangkapan terkecil sampai jaringan pembuangan utama
Rehabilitasi, Peningkatan dan Pembangunan Jaringan Drainase Perkotaan
Dinas PU APBN, APBD Prov. APBD
Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Mengembangkan sistem pengelolaan air
berkesinambungan melalui sistem drainase ramah lingkungan guna menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan kandungan air tanah serta memperkuat struktur tanah
Pembangunan Kolam Retensi Kementrian PU/
Dinas PU
APBN, APBD Prov. APBD
Kp. Kolam, Stadion dan Sulaiman Abdullah Kel. Kamboja
Penyediaan sumur resapan
Masyarakat,
Swasta Masyarakat, Swasta
Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Non
Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan peningkatan dan pepengembangan sistem dan jaringan drainase
Penyusunan penyempurnaan masterplan drainase Kota Tanjungpinang
Bappeda, Dinas PU
APBD Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
DED pembangunan jaringan drainase Bappeda, Dinas
PU, Swasta
APBD Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Studi pengembangan dan perencanaan teknis kolam
retensi Kota Tanjungpinang
Bappeda, Dinas PU, Swasta
APBD, Swasta Kel. Kamboja
Persampahan Fisik Meningkatkan dan mengembangan sistem pengelolaan persampahan melalui pengadaan prasarana dan sarana persampahan
Peningkatan dan Pemeliharaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
APBN, APBD Dep.PU, Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kec. TPI Timur
Pengadaan prasarana dan sarana persampahan (speedboat 6m3, gerobak motor, TPS)
APBN, APBD Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kp.Bugis, Kawasan pelantar Kota Tnjungpinang Non Fisik
Memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, khususnya pada kawasan permukiman kumuh atau pesisir
Sosialisasi program kebersihan lingkungan (sistem 3R) APBD Dinas Kebersihan dan
Pertamanan
Kawasan kumuh/ pesisir (Seluruh kecamatan)
Air Limbah Fisik Mengembangkan sistem penanganan air limbah komunal (biotek) pada kawasan permukiman, khususnya untuk permukiman kumuh atau pesisir
Penyediaan prasarana pembuangan limbah komunal (biotek)
APBN, APBD Dinas PU, Swasta, Masyarakat
Kawasan kumuh/ pesisir (Seluruh Kecamatan)
Mengembangkan sistem pembuangan limbah terpusat (off site sanitation), khususnya untuk kawasan-kawasan permukiman padat dan pada wilayah dengan potensi topografi lahan yang memungkinkan
Peningkatan dan pengembangan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL)
Kementrian PU , Dinas PU
APBN, APBD Prov., APBD
Pinang Marina, Dompak, Kawasan permukiman padat dan pada wilayah dengan potensi
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I II III IV 1 2 3 4 5 memungkinkan Non Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan peningkatan dan pepengembangan sistem pengelolaan air limbah
Perencanaan sistem dan jaringan pengelolaan air limbah Bappeda, Dinas
PU
APBD Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Penyuluhan masyarakat tentang kesehatan
lingkungan dan teknologi penyediaan prasarana air limbah yang sehat dan aman, khususnya pada kawasan permukiman kumuh atau pesisir pantai
Sosialisasi program kesehatan lingkungan dan teknologi penyediaan prasarana air limbah yang sehat dan aman
Bappeda, Dinas PU
APBD Kawasan kumuh/ pesisir
(Seluruh kecamatan)
Listrik Fisik Mengembangkan jaringan distribusi listrik menggunakan kabel bawah tanah serta memperluas jaringan transmisi listrik melalui pengadaan gardu induk baru
Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Gardu Induk (GI) di Kota Tanjungpinang
PLN, Dinas PU APBN, APBD Air Raja
Perluasan jangkauan jaringan distribusi listrik PLN, Dinas PU APBN, APBD, swasta Kec.Tanjungpinang
Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Meningkatkan daya listrik dan keandalan
layanan tegangan listrik bagi pemenuhan kebutuhan yang diperkirakan meningkat pesat di masa datang
Pembangunan PLTU 2 x 15 MW di Galang Batang PLN, Dinas PU APBN, APBD, swasta Galang Batang
Pembangunan PLTU 2 x 15 MW di Kijang PLN, Dinas PU APBN, APBD, swasta Kijang
Non Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan
pepengembangan sistem dan jaringan listrik
Perencanaan pengembangan sistem dan jaringan listrik Bappeda, Dinas
PU, PLN
APBN, APBD, swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Telekomunikasi Fisik Menambah kapasitas Satuan sambungan
Telepon (SST) pada STO- STO yang sudah ada
Pengembangan dan Penambahan Sentral Telekomunikasi (SST dan STO)
Dinas
Perhubungan, PT. Telkom
APBN, APBD, Swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari
Pengembangan Menara BTS Telepon Seluler Badan Promosi
dan Perizinan Terpadu, Operator Selular
APBD, Swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Memperluas jaringan dan jangkauan sistem
telekomunikasi untuk daerah-daerah yang masih tertinggal/ perdesaan
Penyediaan STO-STO berkapasitas kecil sampai sedang dengan transmisi UHF dan atau “rural radio”
Dinas
Perhubungan, PT. Telkom
APBN, APBD, Swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Pengembangan teknologi khusus seperti pemanfaatan
gelombang microwave pada tempat-tempat yang letaknya secara geografis sulit dicapai
Dinas
Perhubungan, PT. Telkom
APBN, APBD, Swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Non
Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan pepengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi
Perencanaan pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi
Dinas
Perhubungan / PT. Telkom
APBN, APBD, Swasta Kec.Tanjungpinang Kota, Tjpinang Timur, Tanjungpinang Barat dan Kec. Bukit Bestari Sumber : Hasil Analisis Tim, 2011
TABEL VI. 4
STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOTA TANJUNGPINANG SKALA KAWASAN
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I II III IV 1 2 3 4 5 INFRASTRUKTUR KAWASAN Jalan dan Transportasi
Fisik Meningkatkan aksesibilitas kawasan permukiman melalui rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan jalan lingkungan/ pelantar dan jalan lokal
Peningkatan jalan utama kawasan Kementrian PU,
Dinas PU
APBN, APBD PROGRAM PEMBANGUNAN 5
TAHUN KE-I
• Kawasan Tanjung Unggat • Kawasan Kampung Bugis
PROGRAM PEMBANGUNAN 5 TAHUN KE-II
• Kawasan Kp. Kamboja-Kp. Kolam-Kp Jawa, Kp.
Yudowinangun, Teluk Kriting, Kel.Tanjungpinang Timur (Kp.Suka Berenang-Tempinis-Nibung Angus) PROGRAM PEMBANGUNAN 5 TAHUN KE-III • Kawasan Kp. Bulang, Kp. Melayu
• Kawasan Batu Ix – Dompak
PROGRAM PEMBANGUNAN 5 TAHUN KE-IV
• Kawasan Senggarang (Madong, Sebauk dan Senggarang)
• Kawasan Air Raja - Pinang Kencana
Rehabilitasi jaringan jalan lingkungan dan pelantar Kementrian PU, Dinas PU, Masyarakat APBN, APBD, Masyarakat Peningkatan jaringan jalan lingkungan dan
pelantar Kementrian PU, Dinas PU, Masyarakat APBN, APBD, Masyarakat Pembangunan jaringan jalan lingkungan dan
pelantar Kementrian PU, Dinas PU, Masyarakat APBN, APBD, Masyarakat Meningkatkan pelayanan transportasi melalui
penyediaan angkutan umum untuk kawasan yang belum terlayani
Penyediaan trayek angkutan umum Dinas
Perhubungan, Organda
APBD
Air Bersih Fisik Meningkatkan pelayanan air minum melalui rehabilitasi jaringan perpipaan yang tidak teratur dan mengembangkan jaringan perpipaan baru dan hidran umum
Rehabilitasi/ perbaikan jaringan pipa cacing Dinas PU, PDAM APBD
Pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan baru
Dinas PU, PDAM APBD Pengadaan hidran umum (HU)/ kran umum, Bak
penampungan air
Dinas PU, PDAM APBD
Pengadaan Sambungan Rumah (SR) Masyarakat Masyarakat
Drainase Fisik Mengembangkan sistem dan jaringan drainase kawasan yang terintegrasi dengan sistem drainase kota melalui rehabilitasi, peningkatan dan
pembangunan jaringan drainase baru
Rehabilitasi dan normalisasi saluran Kementrian PU,
Dinas PU, Masyarakat
APBN, APBD, Masyarakat
Peningkatan saluran Kementrian PU,
Dinas PU, Masyarakat
APBN, APBD, Masyarakat
Pembangunan jaringan drainase baru Kementrian PU,
Dinas PU, Masyarakat
APBN, APBD, Masyarakat Mengembangkan sistem drainase ramah
lingkungan melalui pengelolaan kelebihan air dengan upaya sebesar-besarnya diresapkan kedalam tanah
Pembangunan kolam retensi Kementrian PU/
Dinas PU
APBN, APBD Prov. APBD
Persampahan Fisik Meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah melalui penyediaan prasarana dan sarana persampahan yang aman dan memadai
Pengadaan tong/ bin, bak sampah Masyarakat Masyarakat
Pengadaan tempat penampungan sementara (TPS) sampah
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
APBD
Pengadaan gerobak motor sampah Dinas Kebersihan
dan Pertamanan
APBD Air Limbah Fisik Meningkatkan pelayanan pengelolaan air limbah
melalui pengembangan sistem sanitasi komunal (biotek)
Penyediaan prasarana tangki septik komunal (biotek) dan jaringan perpipaan
Dinas PU, Masyarakat
APBD, Masyarakat Meningkatkan pelayanan umum dan mengatisipasi
gangguan jamban keluarga
Penyediaan jamban umum/ MCK Dinas PU APBD
Listrik Fisik Memperluas cakupan pelayanan listrik melalui rehabilitasi jaringan kabel dan pengembangan jaringan listrik
Rehabilitasi/ perbaikan jaringan kabel PLN PLN
Pengadaan dan pemasangan jaringan kabel baru PLN PLN
Pengadaan KWH Meter Masyarakat, Swasta Masyarakat,
SEKTOR ASPEK STRATEGI PROGRAM
PERIODE 5 TAHUN KE
PELAKU SUMBER
PENDANAAN LOKASI/ KAWASAN I
II III IV 1 2 3 4 5
INFRASTRUKTUR KAWASAN
Pengadaan lampu penerangan jalan Dinas PU, PLN APBD, PLN
Telekomunikasi Fisik Memperluas cakupan pelayanan jaringan telepon PT. Telkom
Pengadaan dan pemasangan jaringan kabel telepon PT. Telkom
PT. Telkom, Swasta PT. Telkom, Swasta
Pengadaan sambungan rumah Masyarakat Masyarakat
Non Fisik
Menyiapkan pedoman pelaksanaan peningkatan dan pepengembangan infrastruktur kawasan
Perencanaan DED infrastruktur kawasan PU DJCK, Bappeda,
Dinas PU, PDAM, PLN, PT Telkom
APBN, APBD, PLN, PT. Telkom
Fasilitasi penyediaan trayek angkutan umum Dinas
Perhubungan, Organda
APBD
Memberdayakan masyarakat dalam mengelola kebersihan dan kesehatan lingkungan
Pembentukan unit pengelolaan sampah mandiri dan pelatihan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
APBD Sosialisasi program kebersihan lingkungan
(sistem 3R)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
APBD
Sosialisasi sanitasi ramah lingkungan Dinas PU APBD