ASPEK HUKUM DALAM STUDI
ASPEK HUKUM DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
KELAYAKAN BISNIS
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Untuk memulai studi kelayakan usaha, umumnya dimulai dari
aspek hukum, walaupun banyak yang melakukannya dari aspek
lainnya tergantung dari kesiapan masing-masing perusahaan.
Tujuan dari analisis terhadap aspek hukum yaitu untuk meneliti
keabsahan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen
yang dimiliki.
Bagi peneliti studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti
keabsahan, kesempuranaan dan keasliannya meliputi badan
hukum, perizinan yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen
lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dalam aspek hukum hal yang dibahas meliputi:
Bentuk badan hukum perusahaan
Prosedur perizinan/legalitas
Lembaga/departemen/instansi yang terkait dengan
perusahaan
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Dalam prakteknya, jenis badan hukum yang ada di
Indonesia meliputi:
Perseorangan
Firma
Perseroan comanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan Negara (BUMN)
Perusahaan Daerah (BUMD)
Yayasan
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang hanya dimiliki
perseoarngan (hanya seorang)
Pendirian tidak memerlukan syarat khusus, sebagaimaan badan usaha
lainnya
Kebutuhan modal hanya dipenuhi dari pemilik sendiri, dan untuk mencari
modal dari luar relatif lebih sulit
Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
Untuk mendirikan Fa, dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:
Pertama: melalui akta resmi yang proses selanjutnya sampai di berita negara Kedua: melalui akta di bawah tangan yaitu kesepakatan antara pihak-pihak terkait
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perseroan Kamanditer (Comanditer Vennotschap)
CV merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan
Dalam CV terdapat sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya, kemudian ada satu sekutu atau lebih yang bertindak sebagai pemberi modal
Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas hanya pada modal yang
ditanamkan dalam perusahaan
Tujuan pendirian CV adalah memberi peluang bagi perseorangan untuk ikut
menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas
Perseroan Terbatas (PT)
UU tentang PT adalah
UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007
PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian untuk melakukan
kegiatan usaha dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perseroan Terbatas (PT)
Dalam prakteknya jenis PT terdiri dari:
Dilihat dari segi kepemilikannya:
Perseroan Terbatas biasa Perseroan Terbatas Terbuka Perseroan Terbatas PERSERO
Dilihat dari segi status Perseroan Terbatas:
Perseroan Tertutup Perseroan Terbuka
Modal perseroan terbatas terdiri dari:
Modal dasar (authorized capital)
Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital) Modal disetor (paid-up capital)
Syarat pendirian PT:
PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang Pendirian PT dituangkan dalam Akta Notaris
Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia Mencantumkan perkataan “PT” dalam akta notaris Disyahkan oleh menteri kehakiman
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perseroan Terbatas (PT)
Syarat pendirian PT:
Didaftarkan dalam berita negara
Memiliki modal dasar skurang-kurangnya Rp 50.000.000,- (UU PT No. 40
Tahun 2007)
Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar
Menyetor modal setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahan
didirikan
Bagi PT yang mengalami perubahan dipersyaratkan untuk:
Mencantumkan nama, maksud, dan tujuan kegiatan perseroan
Perpanjangan jangka waktu perseroan
Peningkatan atau penurunan modal
Perubahan status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perseroan Terbatas (PT)
Hal yang perlu diteliti khususnya berkaitan dengan keabsahan PT
adalah:
Akta notaris
Persetujuan menteri kehakiman
Pendaftaran di pengadilan setempat
Diumumkan dalam Berita Negara Repubilik Indonesia
Perusahaan Negara (PN)
Perusahaan negara adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undang
Modal untuk mendirikan PN adalah kekayaan negara yang
dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham
PN dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang diangkat oleh
pemerintah
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan daerah.
Modal seluruh atau sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan
kesuali dengan ketentuan lain dengan dasar undang-undang
Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh Kepala Daerah
Yayasan
Pendirian yayasan didasarkan atas PP No. 63 Tahun 2008 Tentang Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial
Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus yang dipisahkan dari harta
BADAN HUKUM USAHA
BADAN HUKUM USAHA
Koperasi
Pendirian koperasi didasarkan atas UU No. 25 Tahun 1995 Tentang Koperasi
Pendirian koperasi melalui akta pendirian setelah memperoleh pengesahan
pemerintah dan diumumkan dalam Berita Negara
Koperasi dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang yang
masing-masing memenuhi tiga syarat yaitu:
Mampu melaksanakan tindakan hukum
Menerima landasan idiil, asas, dan sendi dasar koperasi
Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi
Dalam prakteknya, jenis koperasi meliputi:
Koperasi produksi Koperasi konsumsi Koperasi jasa
Koperasi serbaguna usaha
JENIS IZIN USAHA
JENIS IZIN USAHA
Dokumen dan izin diperlukan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan
perusahaan itu sendiri dari berbagai hal. Oleh karena itu, bagi pembuat studi kelayakan bisnis masalah izin perlu segera diurus sebelum usaha dijalankan
Banyaknya izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan, izin
tersebut meliputi:
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Izin-izin Usaha
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) Izin domisili
Izin gangguan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin tenaga kerja asing
JENIS IZIN USAHA
JENIS IZIN USAHA
Dokumen yang tidak kalah penting adalah penelitian
dokumen lainnya yaitu:
Bukti diri (KTP atau SIM)
Sertifikat tanah
Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
Surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
(SIUP)
(SIUP)
Penggolongan SIUP
SIUP Besar, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih
atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
SIUP Menengah, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai diatas
Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
SIUP Kecil, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih
atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
(SIUP)
(SIUP)
Penggolongan SIUP
SIUP Besar, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih
atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
SIUP Menengah, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai diatas
Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
SIUP Kecil, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih
atau modal disetor dalam Akta Pendirian/Perubahan dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
(SIUP)
(SIUP)
Prosedur Permohonan SIUP
Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohonan SIUP beserta persyaratannya melalui Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP Menengah dan SIUP Kecil.
Sedangkan untuk permohonan SIUP-BESAR diajukan melalui Kanwil Perindustrian dan Perdagangan Kota/Propinsi sesuai domisili perusahaan
Masa Berlaku
SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha perdagangan barang/jasa sejak tanggal dikeluarkan
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN
(SIUP)
(SIUP)
Persyaratan Pengajuan SIUP
Copy Akta pendiran (asli diperlihatkan)
Copy Akta perubahannya & Laporannya, jika ada (asli diperlihatkan)
Copy SK. Menteri Hukum & HAM RI (asli diperlihatkan) atau Bukti PNBP untuk PT-Baru Copy Surat Keterangan Domisili perusahaan, (asli diperlihatkan)
Copy SITU-Surat Izin Tempat Usaha (bagi perusahaan yang dipersyaratan) Copy Kontrak/Sewa T.Usaha/Surat Keterangan dari pemilik gedung
Copy NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak (asli diperlihatkan) Copy KTP Pemegang Saham atau NPWP jika Badan Usaha Copy KTP Pengurus Perseroan (Direksi & Komisaris)
Copy KK jika Pimpinan/Penanggung Jawab perusahaan adalah Wanita Pas Photo Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan (3 x 4) 2 lembar Copy Neraca Awal Perusahaan
DOKUMEN YANG DITELITI
DOKUMEN YANG DITELITI
Secara umum, dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan
aspek hukum adalah:
Bentuk badan usaha Bukti diri
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Izin-izin Perusahaan
Keabsahan dokumen lainnya
Status hukum tanah Kendaraan bermotor
PENELITIAN LAPANGAN
PENELITIAN LAPANGAN
Penelitian ke lapangan diperlukan untuk mengecek kebenaran dan
data atau informasi yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran dan
keabsahan dokumen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Mendatangi sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat atau
dokumen yang diperlukan
Mencari informasi dari laporan, koran, majalah atau perpustakaan yang
DOKUMEN YANG PELU
DOKUMEN YANG PELU
DIPERSIAPKAN
PERATURAN DAN
PERATURAN DAN
PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANGAN
Peraturan pemerintah berkaitan dengan aspek hukum yang harus
dipatuhi dalam pendirian suatu usaha:
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
PP No. 63 Tahun 2008 Tentang Yayasan
UU No. 25 Tahun 1995 Tantang Koperasi
UU No. 13 Tahun 1995 Tantang Izin Usaha Industri
Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 13/M-DAG/PER/3/2006 Tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung
UU No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002 Tantang
Izin Pendirian Apotik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
PP No. 10 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang
DAFTAR REFRENSI
DAFTAR REFRENSI
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana
Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Edisi Kedua.
Jakarta: Kencana
Suad Husnan. 1994. Studi Kelayakan Proyek, Konsep, dan Teknik
Penyusunan Laporan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
PP No. 63 Tahun 2008 Tentang Yayasan