• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ TIRUAN QUR AN KARYA A.S PUSHKIN (TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ TIRUAN QUR AN KARYA A.S PUSHKIN (TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

QUR’AN’ KARYA A.S PUSHKIN

(TERAPAN TEORI SEMIOTIKA RIFFATERRE)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Program Studi Sastra Rusia

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran

Oleh : Indra Prasti Malik

180710080009

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA

JATINANGOR AGUSTUS,2012

(2)

2 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

Oleh : Indra Prasti Malik

PEMAKNAAN TERHADAP PUISI ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ ‘TIRUAN QUR’AN’ KARYA A.S PUSHKIN

1.1 ABSTRAK

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pemaknaan Terhadap Puisi Tiruan Qur’an karya A.S Pushkin” ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre ). Penelitian ini menganalisis tentang keseluruhan proses memaknai dunia imajiner makna yang terdapat pada puisi ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hermeneutik dengan menafsirkan seluruh tanda yang ada di dalam puisi. Teori yang dijadikan acuan dalam analisis adalah teori semiotika puisi yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre, dalam proses memaknai puisi dimulai dari pembacaan heuristik untuk memperjelas fungsi stilistik dan menemukan ketidaklangsungan ekspresi yang disebabkan oleh pergantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti pembacaan heuristik dilakukan agar makna kebahasaan sesuai tingkat semiotika pertama dapat dipahami, setelah pembacaan heuristik dilanjutkan dengan dengan pembacaan hermeneutik, sehingga dalam pembacaan tersebut dapat ditemukannya hipogram potensial dan hipogram aktual yang membangun serangkaian makna heterogen disebut dengan model. Setelah terbangun serangkaian makna yang heterogen maka akan membangun satuan makna yang utuh yaitu matriks.

Adapun objek yang dikaji adalah salah satu puisi karya A.S Pushkin yang berjudul

(3)

3 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

1981. Переводы И Подражания. Москва: OAO Издалтельство). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis semiotika pada puisi ПОДРАЖАНИЯ КОРАНУ didapatkan serangkaian makna yang heterogen kemudian membentuk bangunan dunia imajiner makna yang terbentuk dari proses interpretasi.

1.2 ABSTRACT

ABSTRACT

This thesis entitled “Meaning of the poem artificial Qur’an by A.S Pushkin” (Applied from Riffaterre’s Semiotics Theory). This thesis covers the process of imaginary world meaning interpretation occurred in the poem titled подражания корану.

This thesis uses hermeneutic method by analyzing the whole sign in the poem. The reference theory used for this thesis was from semiotics theory of poetic stated by Michael Riffaterre. This process of poetic meaning interpretation is begun from heuristic reading to clarify stylistic function and to find indirect expression caused by meaning change, distorting meaning, and creation meaning of heuristic reading are conducted so that the linguistic meaning corresponding with level one semiotics can be understood, after the heuristic reading is continued by hermeneutic reading, so that the reading can find hipogram potential and hipogram actual that form series of heterogeneous meaning called model. After the series of heterogeneous meaning are formed, it will form a unit of meaning called matrix.

The object which will be researched is one of A.S Pushkin’s poem titled подражания

корану written in 1824. Data are taken from (C.А. фомичев. 1981. Переводы И Подражания. Москва: OAO Издалтельство). The result of this thesis is to confirm that in the poem titled подражания корану a series of heterogeneous meaning can be found

(4)

4 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

and form imaginary world meaning which is formed from interpretation process based on semiotics analysis.

1.3 Pendahuluan

Sastra dan lingkup kehidupan manusia merupakan bagian yang saling berkorelasi satu sama lainya dan mempunyai ikatan tidak dapat dipisahkan. Setiap dalam perkembanganya sastra selalu menyajikan fakta bersifat artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. Sastra merupakan bagian dari karya seni karena memiliki nilai estetik dan artistik yang sama dengan karya seni lainya persamaan sastra dengan karya seni yaitu satu sama lainya mempunyai kesamaan persfektif, karena karya sastra dan karya seni lain membantu manusia dalam menangkap suatu keadaan yang tersirat, untuk diberikan makna pada keberadaanya tersebut, serta untuk memberikan pemahaman terhadap keadaan yang mengandung kebenaran. Oleh karena itu, perbedaan antara karya sastra dengan karya seni lainya adalah sastra dituangkan ke dalam suatu bentuk karya bermediumkan bahasa bersifat imajinatif dan kesemuanya merupakan wujud yang merepresentasikan kehidupan manusia. Salah satu dari karya sastra adalah puisi dan puisi adalah hasil karya sastra bermediumkan bahasa dan memiliki bahasa imajinatif dalam pemaknaannya sehingga para pembaca dapat menginterpretasikan bagaimana pemahaman terhadap puisi tersebut.

Uraian di atas menunjukan bahwa tindakan berkomunikasi dalam sebuah karya sastra

(5)

5 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

sebagai mediumnya dan menghasilkan kalimat-kalimat dalam bentuk tulisan. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa lisan bersifat primer, dan bahasa tulisan bersifat sekunder, namun tidak kalah pentingnya dengan bahasa lisan karena bahasa tulisan merupakan rekaman dari bahasa lisan (Chaer, 2003: 43) dan bahasa yang terkandung dalam karya sastra bukanlah bahasa tulisan dan lisan yang biasa atau defamiliarisasi karena karya sastra mempunyai ruang-ruang kosong dan memiliki makna yang harus diisi oleh pembaca atau peneliti.

Oleh karena itu, bahasa mempunyai fungsi sebagaimana telah dipaparkan di atas, karya

sastra menjadikan bahasa sebagai medium dan mempunyai fungsi komunikasi, mempunyai peranan sebagai penyampai atau pemberi pesan yang ingin dikirimkan penyair kepada pembacanya, maka apa yang dipaparkan dalam puisi Подражания Корану’ ‘ Tiruan Qur’an ' karya Alesander Sergeyevich Pushkin belumlah tentu merujuk terhadap hal lain yang bisa menjadi pandangan kontroversial bagi sebagian pihak. Sebab dari itu puisi memiliki kekhasan tersendiri dan mempunyai ketidaklangsungan ekspresi hal ini disebabkan oleh pergantian arti (displacing of meaning), penyimpangan atau pemencongan arti (distorting of meaning), dan penciptaan arti (creating of meaning) (Rifatterre, dalam Pradopo. 2005, 2). Oleh karena itu, penyair mempunyai kemampuan yang menjadi ciri khasnya dan mungkin saja ingin menyampaikan suatu hal lain atau maksud lain yang ingin disampaikan kepada pembacanya.

Puisi Подражания Корану’ ‘tiruan Al Qur’an’ memiliki ciri khas yang menjadi daya

tarik tersendiri dan di dalamnya mewakili pandangan pengarang terhadap pemikiran tentang konsep kehidupan manusia yang ideal untuk disampaikan kepada para pembacanya. Aleksander Sergeyevich Pushkin dalam puisinya Подражания Корану’ ‘tiruan Qur’an’ m yang bisa saja memaparkan pemikiran ideal dirinya itu diimplementasikan ke dalam suatu konsep hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan dengan sesama manusia.

Puisi Подражания Корану’ ‘tiruan Qur’an’ memaparkan bahwasanya suatu konsep

kehidupan manusia yang ideal itu adalah mengenai hubungan manusia dengan Tuhan dijalini dengan penuh pengharapan oleh manusia kepada Tuhanya, manusia selalu berhubungan dengan

(6)

6 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

alam yang ada di sekitarnya dan manusia diperintahkan untuk menjaga dan melestarikan alam sehingga terwujud suatu harmonisasi antara alam dan manusia, konsep terakhir yang dipaparkan dalam puisi ini adalah hubungan di dalam kehidupan sosial yang tercipta antara manusia dengan manusia lainya harus dijaga dengan cara menghormati, menyayangi sehingga terciptanya rasa saling mengasihi antar sesama manusia. Konsep pemikiran yang diimplementasikan oleh penyair ke dalam suatu bentuk karya sastra berupa puisi ini merefleksikan nilai – nilai yang ada di dalam Qur’an sehingga Qur’an dijadikan suatu titik pijak pemikiran penyair dalam menciptakan puisi yang berjudul Подражания Корану’. ‘tiruan Qur’an’

Berdasarkan pemaparan di atas, maka pembahasan lebih lanjut mengenai puisi ini akan diangkat ke dalam sebuah skripsi berjudul “ Pemaknaan Terhadap Puisi Подражания Корану’ ‘tiruan Qur’an’ Karya Aleksander Sergeyevich Pushkin dengan menggunakan Terapan Teori Semiotika Riffaterre”.

1.4 Pembahasan

Pergantian Arti ( Displacing of meaning )

Pada umumnya kata – kata kiasan menggantikan arti sesuatu yang lain, lebih – lebih

metafora dan metonimi ( Riffaterre dalam Pradopo, 2005 : 212 ). Dalam pergantian arti ini suatu kata ( kiasan ) berarti menerangkan sesuatu yang lain ( tidak menurut arti sesungguhnya )

1)

Мужайся ж, презирай обман, Стезею правды бодро следуй,

(7)

7 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

Дрожащей твари проповедуй.

ikuti kebenaran dengan bijaksana, Jauhi kebohongan yang tersembunyi, Berkhutbahlah dan cintailah anak yatim,

Qur’anku akan menggetarkan hati.

Dalam baris pertama: “ Ikuti kebenaran dengan kebijaksanaan”, mengiaskan apabila keyakinan terhadap sesuatu hal itu adalah mengenai kebenaran yang sudah terbukti dan mahluk itu mempercayai kebenaran tersebut diperintahkan untuk mengikuti hal tersebut dengan penuh keyakinan dan kebijaksanaan sehingga mahluk yang diperintahkan tersebut tidak akan pernah berpaling terhadap kebenaran tersebut.

Dalam baris kedua : “Jauhi kebohongan yang tersembunyi “ mengiaskan suatu keadaan yang menggambarkan suatu perintah yang ada di baris sebelumya yaitu mengenai perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran. Hal tersebut bisa dihubungkan antara baris pertama dan baris kedua memiliki suatu pertentangan yang menjadikan suatu nilai kebenaran yang diwakili oleh nilai – nilai kebaikan dan nilai ketidakbenaran atau sifat jahat maupun buruk yang selalu bersembunyi di balik suatu kebenaran. Maka cara untuk menghapuskan kejahatan itu dengan cara mengikuti nilai - nilai kebenaran atau kebaikan sebanyak mungkin sehingga nilai – nilai kejahatan itu akan terkikis habis oleh banyaknya kebaikan yang disebarkan, hal ini adalah suatu nilai kebijaksanaan yang menerangkan pada baris sebelumnya.

(8)

8 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

Dalam baris ketiga : “Berkhutbahlah dan cintai anak yatim “, mengiaskan suatu bentuk perintah yang ada dalam baris sebelumnya untuk mengimplementasikan perintah tersebut dengan cara menyebarkan nilai – nilai kebijaksanaan itu melalui media khutbah atau dakwah, walaupun hal itu selalu diragukan atau ditentang oleh nilai – nilai kejahatan maka dalam menyebarkan kebaikan dengan cara berkhutbah itu harus mempunyai keyakinan dan kebijaksanaan dalam menyebarkan kebenaran tersebut. Perintah yang ada di dalam baris ini pun memerintahkan juga untuk menyebarkan kebaikan tersebut kepada anak – anak yatim apabila diartikan secara luas kebaikan pada anak yatim pun bisa diartikan menyebarkan kebaikan kepada sesama manusia yang sangat membutuhkan pertolongan sehingga terwujud hubungan yang mengandung kebenaran yang selalu beriringan dengan nilai kebijaksanaan dalam kehidupan manusia.

Dalam baris keempat : “Qur’anku yang menggetarkan hati“. Kata “ menggetarkan hati ” adalah personifikasi, yang menunjukan suatu keadaan hati bagi manusia bahwa hatinya merasakan suatu hal menyentuh perasaan disebabkan oleh hal yang dialaminya hingga hati seorang itu merasakan suatu perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Hal yang menjadi getaran yang dapat menggetarkan manusia itu merupakan isi atau kandungan yang ada di dalam Al - Qur’an sebagai kitab suci yang diciptakan oleh Tuhan.

Hal yang dikemukakan dalam bait di atas adalah tentang suatu “ Perintah “ yang ditujukan kepada manusia dan perintah diberikan langsung oleh Tuhan agar perintah tersebut diyakini dan disebarkan ke dalam kehidupan manusia.

(9)

9 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

Hipogram Potensial

Dalam hipogram potensial ini peneliti hanya akan mencari bentuk implikasi makna

yang terdapat dalam puisi ‘Подражания Корану ' dengan rujukan tema yang melatar

belakangi terbentuknya berupa Qur’an sehingga di dalam hipogram potensial ini akan diketahui apa yang melatar belakangi pemikiran yang ada di dalam puisi ini sehingga mengetahui mengapa puisi ini mempunyai judul dan tema yang berlatarkan Qur’an.

Bait Pertama

Dalam bait pertama ini tergambarkan tentang kasih sayang Tuhan melalui hubungan Tuhan

dengan manusia yang dia ciptakan dan kasih sayang itu diberikan Tuhan kepada manusia melalui media Qur’an yang di dalamnya terdapat aturan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup dan diantara kasih sayang yang Tuhan berikan, Tuhan memberikan suatu cobaan yang akan didapatkan manusia dan cobaan yang Tuhan berikan itu untuk menjadikan manusia lebih meyakini terhadap kuasa Tuhannya sendiri.

Hal yang menjadi kandungan pada bait pertama pun tergambarkan di dalam Al- Qur’an pada

(10)

10 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

Allah SWT terhadap Muhammad dengan cara yang tidak putus - putusnya dan mengandung pula perintah kepada nabi agar mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan pada manusia. Manusia yang menjadi tokoh dalam puisi tersebut adalah Muhammad yang diutus sebagai nabi dan diberikan anugerah oleh Tuhannya dan diberikan cobaan. Segala anugerah dan cobaan yang diterima oleh Muhammad harus disyukuri dan diyakini kesemua itu adalah rasa bentuk kasih Tuhan kepada manusia.

Implikasi bagi kehidupan manusia dari bait ini adalah manusia perlu menyadari di balik segala anugerah dan cobaan yang diterimanya merupakan bentuk kasih Tuhan yang sepatutnya direnungi oleh manusia betapa besarnya kuasa Tuhan dalam kehidupan manusia.

Hipogram Aktual

Dalam puisi berjudul‘Подражания Корану’ ini teraktualisasikan tentang gambaran Qur’an

untuk didialogkan oleh penulis kepada pembacanya, bukan hanya penjiplakan atau peniruan Qur’an secara menyeluruh untuk diimitasikan menjadi suatu karya tandingan, tetapi karya yang bermediumkan puisi ini secara keseluruhan ingin mencoba mendialogkan hal apa saja yang terkandung dalam Qur’an yang disampaikan melalui media puisi khususnya kepada pembacanya meskipun A.S Pushkin sendiri bukanlah orang yang memeluk agama Islam, namun Pushkin mempunyai pandangan yang bebas mengenai perkembangan ilmu dan filsafat di dunia bagian timur, Pushkin yang mempunyai konsep pemikiran atau pandangan dunia barat oleh karena itu, lewat karyanya yang satu ini Pushkin ingin mendialogkan pandangan ilmu dan filsafat baratnya dengan pandangan dunia timur menggunakan media Qur’an alasanya karena Qur’an terlahir dan berkembang di dunia belahan timur, Pushkin melihat suatu kekhasan yang dimiliki oleh Qur’an bila dibandingkan dengan sumber ilmu pengetahuan lainya untuk didialogkan dengan pengetahuan filsafat ilmu barat, bertujuan sejauh mana terlihat perbedaan dan persamaanya. Kekhasan itu menurut Pushkin bahwa Qur’an dilahirkan oleh Tuhan dan Qur’an dianggap sebagai kitab suci yang mengandung nilai kemanusiaan yang memiliki

(11)

11 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

keuniversalitasan yang ada di dalamnya. Nilai – nilai kehidupan tentang kehidupan manusia yang ada di dalam Qur’an itu tidak pernah luntur dengan perkembangan zaman nya dengan kata lain nilai dalam Qur’an selalu berkembang seiring berjalanya waktu tanpa adanya perubahan yang dilakukan manusia atau keaslianya masih terjaga dari dulu sampai sekarang.

1.5 Simpulan

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan ketidaklangsungan ekspresi yang ada di dalam puisi ‘Подражания Корану’ memperjelas fungsi stilistik pada puisi tersebut dengan mendeskripsikannya.

1. ( a ) Pergantian arti ( displacing of meaning ), pergantian arti yang ada di dalam bait – bait puisi ‘Подражания Корану’ adalah menggantikan arti tentang suatu perintah yang berasal dari kekuasaan yang amat besar yaitu Tuhan dengan kekuasaanyalah Tuhan memerintahkan mahluknya yaitu manusia agar selalu menebarkan kebaikan kepada sesamanya dan agar selalu tunduk dan patuh terhadap perintah Tuhan.

(b) Penyimpangan arti ( distorting of meaning ), dari kata – kata ambigu dan kontradiktoris

yang terdapat pada bait – bait puisi ‘Подражания Корану’ yaitu menyimpangkan arti tentang sifat baik dan buruk, sifat baik diwakili oleh keyakinan terhadap sesuatu yang dipercaya oleh hati nurani itu adalah sebagai kebenaran mutlak yang selalu diiringi oleh sikap penuh kepasrahan dan mawas diri terhadap kehidupan yang dijalini manusia, sifat buruk diwakili oleh sifat sombong yang mengabaikan setiap kebenaran yang ada di sekitar diri manusia dan yang ada di dalam diri manusia itu sendiri.

(c) Penciptaan arti ( creating of meaning ), pada bait – bait puisi ‘Подражания Корану’

(12)

12 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

dalam bentuk doa dan kesetiaan yang dilakukan manusia dalam meyakini suatu perintah Tuhan yang diberikan pada diri manusia itu sendiri.

Bangunan dunia imajiner makna yang ada pada puisi ‘Подражания Корану’ disiratkan oleh A.S Pushkin selaku pengarang, yang menuangkan ekspresi yang bebas dalam pemikirannya terhadap nilai – nilai kehidupan manusia yang dielaborasikan dengan nilai – nilai ke Tuhanan yang ada di dalam Qur’an dan hal tersebut dijadikan suatu titik pijak pemikirannya.

2. Bangunan dunia makna atau matriks ini dibangun berdasarkan implikasi langsung terhadap Qur’an, bahwa di dalam puisi ini mempunyai bagian yang terdiri dari Sembilan bait yang mempunyai implikasi terhadap Sembilan surat yang ada di dalam Qur’an, matriks atau bangunan dunia imajiner makna yang ada di dalam puisi ini adalah tentang kehendak dan keyakinan hal ini merupakan logika kultural romantisme yang berkembang di dunia barat dikolaborasikan dengan wacana religi dunia timur sehingga menghasilkan suatu logika yang membangun sebuah dunia baru merupakan diktum.

Demikian seluruh hasil interpretasi untuk mendapatkan dunia imajiner makna yang terdapat dalam puisi ‘Подражания Корану’ Tiruan Qur’an dengan terapan teori semiotika Riffaterre.

(13)

13 Indra Prasti Malik Pemaknaan terhadap puisi подражания корану ‘Imitasi Quran karya A.S Pushkin ( Terapan Teori Semiotika Riffaterre) 29- Juni - 2012

1.6 Daftar Sumber

Chaer, Abdullah.2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Riffaterrre, Michael. 1978. Semiotics of poetry. Bloomington and London: Indiana University press.

Teeuw,A.2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, Dan, Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2005, Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Faruk, 2010. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faruk, 1996. Dalam Artikel Humaniora “Aku” Dalam Semiotika Riffaterre: Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Rincian hasil evaluasi penawaran, klarifikasi teknis dan negosiasi harga pekerjaan tersebut di atas sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang

Dengan adanya penyimpanan data-data mengenai pembelian, penjualan tiket dan paket tour dalam database maka akan mempermudah pihak manajer dapat memanfaatkan laporan informasi

Potensi dan komposisi sapi Bali yang dapat dikeluarkan setiap tahun tanpa mengganggu populasi yang ada sebesar 13,11% setara dengan 354 ekor terdiri dari sisa replacement stock

Kemampuan pembangkit untuk mengubah energi termal yang dihasilkan pada saat pembakaran bahan bakar primerc. menjadi

[r]

Petani dapat diartikan sebagai orang yang bidang pekerjaannya bercocok tanam atau dapat juga diartikan sebagai seseorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian

Desa Pasar Binanga, warga bernama Tamin Hasibuan, umur 50 tahun, pekerjaan tani dan beralamat di Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah, Padang Lawas, menerangkan bahwa

melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang diupload dalam aplikasi SPSE. Memperhatikan hal tersebut di atas, dengan ini Saudara diminta untuk