• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAWATAN INJECTOR BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DISEL TYPE-12 ZAV 40S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAWATAN INJECTOR BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DISEL TYPE-12 ZAV 40S"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI

PERAWATAN INJECTOR BAHAN BAKAR PADA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DISEL

DI

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN

PEKANBARU UNIT PLTD/G TELUK LEMBU

Disusun Oleh :

JHONNY HARIYANTO

1107020108

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek industry dengan baik..

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan praktek industry adalah sebagi laporan selama praktek di lakukan di PT. PLN (persero) PLTD/G teluk lembu pekanbaru.Dalam penulisan laporan ini penulis, Membahas mengenai perawatan pembangkit listrik tenaga disel khususnya pada bagian system bahan bakarnya (injector).

Pengambilan perawatan ini dikarnakan terjadinya kebocoran pada oring injector mengakibatkan masuknya air ke cylinder head maka dari itu diperlukan ada perbaikan.

Dengan demikikian penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyanknyakepada :

1. Kepada seluruh staf-staf PT.PLN (persero) pekanbaru yang telah menerima saya melakukan kegitan praktek industry di tempat tersebut. 2. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik segi

materi maupun do’a.

3. Kepada dosen pembimbing kerja praktek industry yang telah memberikan pengarahan kepada saya selama pembuatan laporan hingga saya selesai dengan baik.

Dengan ini penulis mengharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun dan kelak dapat menjadi bahan pelajaran demi kesempurnaan laporan ini nantinya.

Pekanbaru, Desember 2013

(5)

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... v BAB IPENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Praktek Industri ... 1

1.3 Manfaat Praktek Industri ... 2

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Industri ... 2

1.4.1 Waktu Pelajsanaan Kegiatan Kerja Praktek Industri ... 2

1.4.2 Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek Industri ... 2

1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... 2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sekilas Tentang PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) ... 4

2.1.1 Visi ... 5

2.1.2 Misi ... 5

2.2 Tenaga Pembangkit Pada PT. PLN(Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru ... 5

2.3 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ... 5

2.3.1 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ... 6

2.3.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ... 7

2.4 Diagram P-V Motor Diesel Empat Langkah ... 12

2.5 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah ... 14

2.5.1 Langkah Hisap ... 14

2.5.2 Langkah Kompresi ... 14

2.5.3 Langkah Usaha ... 14

2.5.4 Langkah Buang ... 14

2.6 Diagram P-V Motor Bensin 4 Langkah ... 15

2.7 Keunggulan Dan Kelemahan Motor bensin dan Motor Diesel ... 18

(6)

iii

BAB IIIMETODOLOGI ... 21

3.1 Spesifikasi Mesin PLTD ... 21

3.1.1 Mesin Diesel SULZER ZAV 12 ... 21

3.2 Perawatan Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S ... 22

3.2 Sistem Bahan Bakar Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S ... 24

3.3 Analisa Kerusakan Sistem Bahan Bakar Motor Bakar Diesel sluzer 12 zav 40S ... 29

3.4 Prosedur Kerja ... 30

3.4.1 Prosedur kerja perawatan injection bahan bakar ... 30

3.4.2 prosedur perawatan injector bahan bakar ... 33

BAB IVTUGAS KHUSUS ... 35

4.1 Masalah Yang Terjadi Dan Langkah Yang Harus Dilakukan ... 35

4.2 Maintenance yang digunakan ... 36

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN

(7)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 PLTD ... 6

Gambar 2.2 Komponen PLTD ... 6

Gambar 2.3 Siklus Kerja Motor Diesel 4 Tak. ... 8

Gambar 2.4 Compressor Start ... 9

Gambar 2.5 Sistem Bahan Bakar ... 9

Gambar 2.6 Pembakaran... 10

Gambar 2.7 Langkah Kerja ... 11

Gambar 2.8 Travo ... 12

Gambar 2.9 Penyaluran Listrik ... 12

Gambar 2.4 Diagram P-V Motor Disel ... 13

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah ... 15

Gambar 3.1 Mesin Diesel SULZER ... 22

Gambar 3.2 Fuel System ... 24

Gambar 3.3 Fuel Filter ... 26

Gambar 3.4 Injection Pump ... 27

Gambar 3.5 Injection Nozzle ... 27

Gambar 3.6 Bagian Bagian Injector Bahan Bakar ... 28

Gambar 3.7 Injection Line For 12zav40s Engine ... 29

Gambar 3.8 Baut Cover Dibuka ... 30

Gambar 3.8 Prosedur Pembukaan Baut Pipa Teganagan Tinggi... 31

Gambar 3.9 Bentuk Pipa Teganagan Tinggi ... 31

Gambar 3.10 Pembukaan Baut Penutup Injecktor ... 32

Gambar 3.11 Kunci Khusus Untuk Membuka Injector ... 32

Gambar 3.12 Ruangan Injector Yang Menuju Cylinder Head ... 33

Gambar 3.13 Pembukan Injector ... 33

Gambar 3.14 Penggantian O-Ring ... 33

(8)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbedaan Utama Motor Diesel Dan Motor Bensin ... 19

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju,menuntut mahasiswa untuk berfikir dan bertindak seefesien dan seefektif mungkin dalam memikirkan cara memenuhi kebutuhan akan tersedianya energy listrik yang continue. Demi tersedianya energy listrik yang cukup diperlukan sebuah manajemen pemeliharaan eneergi listrik yang baik. PT. PLN (PERSERO) PLTD/G TELUK LEMBU merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembangkitan energi listrik melalui mesin pembangkit berupa diesel dan turbin gas. PLTD/G TELUK LEMBU merupakan pen-supply energy listrik untuk daerah pekanbaru yang terkoneksi dengan pembangkit lain seperti PLTA KOTO PANJANG.

Khusus pada mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Teluk lembu ini mempunyai 3 (tiga) unit turbin gas untuk memenuhi kebutuhan energy listrik pada masyarakat pekanbaru dan diluar pekanbaru yang terkoneksi oleh aliran listrik tersebut. Oleh karena itu dari hasil kerja praktek industri di PT. PLN (PERSERO) TELUK LEMBU maka diambil judul laporan tentang System Pembakaran (Combustion Section) Pada Gas Turbine PLTDG teluk lembu, karena ruang pembakaran merupakan bagian terpenting bekerjanya suatu turbin gas, tanpa pembakaran yang sempurna maka turbine tidak akan bekerja maksimal.

Dengan adanya Praktek Industri ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pemahaman tentang system kerja pembakaran pada turbin gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta cara perawatannya yang sesuai dengan standar operasioanal.

1.2 Tujuan Praktek Industri

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek Industri ini antara lain sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami system dan cara kerja suatu pembangkit khususnya PLTD.

(10)

2. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas dalam membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia industry. 3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen system bahan bakar. 4. Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan injector, dan komponen

lainnya.

5. Mahasiswa dapat mengetahiu fungsi dari masing-masing komponen system 6. bahan bakar.

7. Mahasiswa belajar untuk beradaptasi di lingkungan industry

1.3 Manfaat Praktek Industri

Setelah melakukan Praktek Kerja Industri di PT. PLN (PERSERO) TELUK LEMBU diperoleh beberapa manfaat antara lain:

1. Memberi pengalaman kerja kepada mahasiswa.

2. Mengetahui pengetahuan seputaran perawatan pada PLTD

3. Mahsiswa dapat menerapkan ilmu yang di dapat dari pembelajaran kampus. 4. Mahasiswa mengetahui system kerja perusahaan.

5. Mengetahui jenis pembangkit yang terdapat di PT.PLN (persero) pekanbaru, Teluk lembu.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Industri

1.4.1 Waktu Pelajsanaan Kegiatan Kerja Praktek Industri

Kegiatan Praktek Industri ini dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2013 sampai dengan 30 September 2013.

1.4.2 Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek Industri

Kegiatan praktek industry ini dilaksanakan di PT. PLN (PERSERO) Sektor Pembangkitan Pekanbaru Unit PLTD/G TELUK LEMBU.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Sitematika penulisan laporan kerja praktek industri ini adalah sebagai berikut:

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang pendahuluan, tujuan praktek kerja industri, manfaat praktek kerja industri, waktu dan tempat pelaksanaan praktek kerja industry, da sitimatika penulisan laporan.

BAB II TEORI DASAR

Pada bab ini berisikan tentang teori dasar mesin diseldari PLTD PLN Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI

Pada bab ini berisikan tentang waktu dan tempat pelaksanaan praktek industri, spesifikasi Engine sluzer 12 zav 40 s, perawatan Engine sluzer 12

zav 40s serta sistem kerja..

BAB IV TUGAS KHUSUS

Pada bab ini berisikan tentang masalah – masalah yang dialami dilapangan dan cara mengoperasikan Engine SLUZER 12 ZAV 40S

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan – kesimpulan dan saran – saran yang berhubungan dengan perawatan Engine Sluzer 12 ZAV 40/S

(12)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekilas Tentang PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Perusahaan Listrik Negara adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan dirut sebelumnya yg di lantik menjadi menteri BUMN Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Sejarah Pelat peringatan tua di gardu listrik Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. Peristiwa Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU – PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan.

Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara ( PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

(13)

2.1.1 Visi

Diakui sebagai kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2.1.2 Misi

Menjalani bisniskelistrikan pembangkit di Sumatera Bagian Utara yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di Sumatera Bagian Utara.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Sumatera Bagian Utara.

Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2 Tenaga Pembangkit Pada PT. PLN(Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru

Pada pembangkitan sektor pekanbaru khususnya di pembangkitan teluk lembu, tenaga pembangkit yang digunakan adalah masin Diesel tipe SULZER 12 ZAV dan Turbine gas tipe GEC ALSTHOME. Saat ini pembangkit listrik diesel SULZER 12 ZAV hanya terdapat 1 unit dengan kapasitas 7,6 MW dan turbine gas sendiri terdapat 3 unit yang berkapasitas sama yaitu 21,6 MW. Tenaga pembangkitan listrik tersebut di alirkan ke daerah-daerah khususnya pekanbaru dan pada PLTG sendiri di alirkan ke listrik umum guna untuk membantu daerah lain, karena PLTG tersebut disalurkan melalui jalur besar 150 MW. Untuk daerah Riau ini, tenaga listrik masih kekurangan dan kebutuhan masysrakat semakin meningkat.

2.3 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

PLTD adalah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.

(14)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik.

Gambar 2. 1 PLTD

2.3.1 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Bentuk dan dan bagian-bagian utama dari PLTD secara umum dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.2 Komponen PLTD

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari PLTD, yaitu : 1. Tangki penyimpanan bahan baker.

(15)

2. Penyaring bahan bakar.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang Disaring).

4. Pengabut. 5. Mesin diesel. 6. Turbo charger.

7. Penyaring gas pembuangan.

8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring). 9. Generator.

10. Trafo.

11. Saluran transmisi.

2.3.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto). Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan bunga api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai titik temperatur nyala.

Diesel engine 4 langkah adalah engine yang bekerja satu siklus 2 kali putaran poros engkol dengan 4 langkah yaitu :

(16)

Gambar 2.3 Siklus Kerja Motor Diesel 4 Tak.

a. Intake (langkah hisap)

Torak bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB) kondisi katup hisap terbuka sedangkan katup buang menutup. Udara murni masuk ke dalam silinder melalui katup hisap.

b. Compression (Langkah kompresi)

Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA). Kondisi katup hisap dan katup buang menutup, udara dalam silinder dimampatkan sampai tekanan mencapai 30kg/cm² dan suhu mencapai kurang lebih 550° C.

Sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar disemprotkan oleh injector, maka terjadilah pembakaran, katup hisap dan katup buang masih dalam keadaan tertutup sehingga terjadilah proses pembakaran.

c. Expansion (Langkah kerja)

Karena katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup maka terjadilah ekspansi gas dari hasil pembakaran yang mendorong torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan menuju ke poros engkol berupa gerak putar melalui batang torak.

d. Exhaust (Langkah buang)

Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA) dan katup hisap menutup sedangkan katup buang dalam keadaan terbuka, sehingga gas bekas didorong keluar melalui katup buang .

(17)

Langkah kerja mesin SLUZER 12 ZAV 40S

1. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (Intake Manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

Gambar 2.4 Compressor Start

2. Bahan bakar dari Convertion Kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Gambar 2.5 Sistem Bahan Bakar

KETERANGAN : 1. Injektor

(18)

3. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 2.6 Pembakaran

4. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (Reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (Crank Shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

(19)

Gambar 2.7 Langkah Kerja

5. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral listrik (GGL). GGL terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.

6. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

(20)

Gambar 2.8 Travo

7. Menggunakan saluran transmisi energi listrik yang dihasilkan atau dikirim ke beban. Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

Gambar 2.9 Penyaluran Listrik 2.4 Diagram P-V Motor Diesel Empat Langkah

Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel yaitu seperti siklus otto tetapi proses pemasukkan kalornya dilakukan pada tekanan konstan. Perbedaannya mengenai pemasukkan sebanyak pada siklus disel dilaksanakan pada tekanan konstan.

(21)

Diagram P – V Motor Otto Empat Langkah Keterangan:

0-1 = Langkah Isap pada P = c (isobarik)

1-2 = Langkah Kompresi, P bertambah, Q = c (adiabatik) 2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3-4 = Langkah Kerja P bertambah, V = c (adiabatik) 4-1 = Pengeluaran Kalor sisa pada V = c (isokhorik) 1-0 = Langkah Buang pada P = c

Diagram P – V Motor Diesel Dua Langkah Keterangan:

1-2 = Langkah Kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatik) 2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3-4 = Langkah Kerja V bertambah, P turun (adiabatik) 4-5 = Awal Pembuangan

5-6 = Awal Pembilasan 6-7 = Akhir Pembilasan

(22)

2.5 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Mesin bensin adalah mesin yang sumber bahan bakarnya menggunakan bensin. Pada mesin bensin, pembakaran bahan bakar di ruang bakar menggunakan busi yang bertujuan untuk membantu proses pembakaran bensin di ruang bakar. Mesin bensin menggunakan prinsip 4 langkah. Yaitu proses hisap, kompresi, bakar, kemudian buang dengan langkah sebagai berikut.

2.5.1 Langkah Hisap

Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari TMA ke TMB, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar.

2.5.2 Langkah Kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari TMB ke TMA, campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga akanmudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai TMA).

2.5.3 Langkah Usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

2.5.4 Langkah Buang

Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (Valve Overlap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya,

(23)

yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.

2.6 Diagram P-V Motor Bensin 4 Langkah

Motor bakar bensin 4-langkah adalah salah satu jenis mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) yang beroperasi menggunakan udara bercampur dengan bensin dan untuk menyelesaikan satu siklusnya diperlukan empat langkah piston, seperti ditunjukkan pada gambar;

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Agar dapat dijelaskan mengunakan diagram P-V seperti ditunjukkan pada gambar di bawah;

(24)

Gambar 2.6 Diagram P-V Motor Bensin

Keterangan mengenai proses-proses pada siklus diatas adalah sebagai berikut: 1. Proses 0→1 adalah langkah hisap, Pada langkah hisap campuran

udara-bahan bakar dari karburator terhisap masuk ke dalam silinder dengan bergeraknya piston ke bawah, dari TMA menuju TMB. Katup hisap pada posisi terbuka, sedang katup buang pada posisi tertutup. Di akhir langkah hisap, katup hisap tertutup secara otomatis. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik konstan. Proses dianggap berlangsung pada tekanan konstan.

2. Proses 1→2 adalah langkah kompresi, Pada langkah kompresi katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup. Selanjutnya piston bergerak ke atas, dari TMB menuju TMA. Akibatnya campuran udara-bahan bakar terkompresi. Proses kompresi ini menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dan tekanan campuran tersebut, karena volumenya semakin kecil. Campuran udara-bahan bakar terkompresi ini menjadi campuran yang sangat mudah terbakar. Proses kompresi ini dianggap berlangsung secara isentropik.

(25)

3. Proses 2→3 adalah langkah kerja, Pada saat piston hampir mencapai

TMA, loncatan nyala api listrik diantara kedua elektroda busi diberikan ke

campuran udara-bahan bakar terkompresi sehingga sesaat kemudian campuran udara-bahan bakar ini terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan temperatur dan tekanan yang drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini dianggap sebagai proses pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.

4. Proses 3 → 4 adalah langkah buang volume konstan, Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas pembakaran di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara isentropik.

5. Proses 1 → 0 adalah langkah buang tekanan konstan, piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran didesak keluar melalui katup buang (saluran buang) dikarenakan bergeraknya piston menuju

TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas

pembakaran pada tekanan konstan.

Perbedaan motor bensin dan motor diesel adalah sebagai berikut :

1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan bakar dan udara sedangkan pada motor diesel adalah udara murni.

2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.

3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector (nozzel)

(26)

Gambar 2.8 Motor Bensin

2.7 Keunggulan Dan Kelemahan Motor bensin dan Motor Diesel

Adapun kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel; Kelebihan diantara motor bakar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Getaran pada motor bensin halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama motor bensin lebih ringan.

2. Bahan bakar motor bensin lebih irit sedangkan motor disel lebih banyak menyuplai bahan bakar.

Kekurangan diantara motor bakar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Motor bensin tidak tahan bekerja terus menerus dalam waktu yang lama. Sedangkan mesin diesel sebaliknya dan dapat di gunakan pada medan yang berat.

2. Motor bensin peka terhadap suhu yang tinggi terutama pada komponen sistem pengapiannya. Sedangkan mesin diesel dapat bekerja pada suhu yang tinggi.

Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik, karena motor bensin sensitif terhadap bahan bakar. Beda dengan motor diesel, motor diesel dapat menggunakan bahan bakar dengan berbagai mutu.

(27)

Tabel 2. 1 Perbedaan Utama Motor Diesel Dan Motor Bensin

2.8 Perawatan (Maintenance)

Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.

Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:

1. Perawatan yang direncanakan 2. Perawatan yang tidak direncanakan

Bentuk-bentuk dari perawatan :

1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)

Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).

`Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

(28)

Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan

Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.

Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Perawatan Prediktif

Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

(29)

21

BAB III METODOLOGI 3.1 Spesifikasi Mesin PLTD

Tabel 3. 1 Spesifikasi Mesin PLTD

DATA MESIN URAIAN MERK. SULZER-ZA

No.serie 740,174

Daya terpasang 7600/6300 kwatt

Daya mampu 6000 kwatt

No.Pabrik/Type 12 ZAV 40/S

No. PLN IX

Produksi Generator 560,830 kWh

Beban Tertinggi Siang 3.800 kWh

Beban Tertinggi Malam 4.200 kWh

Pemakaian Pelumas 2.926 Liter

Pemakaian Solar 4 157.002 Liter 3.1.1 Mesin Diesel SULZER ZAV 12

Pada pembangkit listrik tenaga diesel PT. PLN (Persero) Teluk Lembu Sektor Pembangkitan Pekanbaru menggunakan diesel SULZER 12-ZAV 40S.Mesin ini merupakan mesin pembangkit induk khusus kawasan pekanbaru. Mesin ini berbahan bakar solar yang dapat menghasilkan 4 kwh/liter solar dan mesin ini dapat membangkitkan listrik sebesar 7,6 MW. Saat ini mesin SULZER hanya tinggal 1 unit dari awalnya yang berjimlah 8 unit, karena banyak dipindahkan ke daerah yang membutuhkan listrik.

(30)

Gambar 3.1 Mesin Diesel SULZER 3.2 Perawatan Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S

Jadwal perawatan yang dilakukan pada engine SLUZER ini adalah sebagai berikut :

1. Perawatan harian

a) Engine Crankcase - Check oil level

b) Cooling System - Check level

c) Clutch - Lubricate/Adjust

d) Air Starter Lubricator Oil - Check level

e) Air Tank - Drain water

f) Air Cleaner Indicator - Check

2. Pada 250 jam kerja

a) Engine Valve Lash - Check/Adjust (Initial)

b) Engine Speed Sensor(s) (Magnetic Pickup) - Check/Adjust 3. Pada 500 jam kerja

a) S·O·S Analysis - Obtain

b) Engine Oil and Filters - Replace

c) Crankcase Breather - Clean

d) Fuel Filter - Replace

(31)

f) Cooling System - Add supplemental / coolant conditioner

g) Fan Drive - Lubricate with MPGM

h) Batteries - Clean/Inspect electrolyte level

i) Radiator - Inspect/Check

j) Belts - Inspect/Check

k) Hoses - Inspect/Check

l) Fuel Tank - Drain water

4. Pada 1000 jam kerja

a) Engine Protective Device s- Inspect/Check b) Fuel Control Linkage

5. Pada 3000 jam kerja

a) Cooling System (Conventional Coolant/Antifreeze Only) -

Drain/Flush/Replace Coolant

b) Valve Bridge, Valve Lash, Valve Rotators - Check/Adjust c) Fuel Ratio Control, Low Idle - Check/Adjust d) Turbocharger - Inspect e) Engine Mounts - Inspect f) Damper - Inspect g) Valve Rotators - Inspect/Check h) Thermostat - Replace

6. Pada 5000 jam kerja

a) Fuel Injection Nozzles - Test or Exchange

b) Alternator, Air Compressor, Water Pump, Starter and

Turbocharger- Inspect/Rebuild or Exchange

c) Engine Speed Sensor(s), (Magnetic Pickup) - Inspect/Adjust

7. Pada 6000 jam kerja

a) Cooling System (Long Life Coolant/Antifreeze Only) -

(32)

8. Pada 10000 Jam kerja

a) Cylinder Head, Connecting Rods, Pistons, Cylinder Liners,

Turbocharger, Oil Pump, Spacer Plate, Fuel Ratio Control, Cam

Followers, Fuel Transfer Pump and Timing Advance-

Inspect/Rebuild or Exchange

b) Piston Rings, Main Bearings, Rod Bearings, Valve Rotators and

Crankshaft Seals - Install new

c) Fuel Injection Nozzles - Test or Exchange d) Fuel Injection Pump - Test

e) Crankshaft, Camshaft, Cam Bearings, Damper, Governor, Fuel

Pump Camshaft and Fuel Rack - Inspect

f) Oil Cooler - Clean/Test g) Aftercooler Core - Clean/Test h) Coolant Analysis – Obtain

3.2 Sistem Bahan Bakar Motor Bakar SULZER 12 ZAV 40/S

Gambar 3.2 Fuel System

Pompa dan penyalur bahan bakar terdiri dari : 1. Fuel tank (tanki bahan bakar)

(33)

3. Transfer pump (pompa bahan bakar ) 4. Injection pump (pompa Injeksi )

5. Governor

6. Timing advance mechanism

7. Fuel ratio control 8. High pressure fuel lines 9. Low pressure fuel lines 10. Injection nozzle

Adapun bagian dan fungsi sistem bahan bakar engine SULZER 12 ZAV 40/S : 1. Fuel Tank

Tangki bahan bakar berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga separator yang berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2-3 mm dari bagian dasar tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.

2. Fuel filter

Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari kertas. Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line merupakan satu unit bersama feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi.

(34)

Gambar 3.3 Fuel filter

3. Priming pump

Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).

4. Injection pump

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan

bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe

in-line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah

silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing

order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan

bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery valve.

Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi dan

menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan bakar dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle keruang bakar.

(35)

Gambar 3.4 Injection Pump

5. Injection nozzle

Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle

berfungsi untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara

nozzle body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000

mm (1/40 in). Karena itu, kedua komponen itu dalam proses penggantiannya harus secara bersama-sama

Gambar 3.5 Injection Nozzle

(36)

Gambar 3.6 Bagian Bagian Injector Bahan Bakar Bagian-bagian system injector:

1. Spring lensioner 2. Lock nut 3. Nozzel holder 4. Spring plate 5. Compression spring 6. Push rod 7. Inset brsh 8. Cap nut 9. Locating dowel 10. Nozzle body 11. Nozzle needle 12. O-ring 13. O-ring 14. Pressure connection 15. O-rings

16. Securing snap ring 17. Belleville washers 18. Pressure flange 19. Nut

(37)

6. Injection Line for 12 ZAV 40 S Engine

Berfungsi sebagai aliran untuk menghubungkan hasil pengepresan bahan bakar pada full injector tang dialiri menuju High pressure fuel lines dan langsung di aliri ke injector , lalu bahan bakar di spray kan ke ruang pembakaran oleh nozzle.

Gambar 3.7 Injection Line for 12ZAV40S Engine

3.3 Analisa Kerusakan Sistem Bahan Bakar Motor Bakar Diesel sluzer 12 zav

40S

Pada sistem bahan bakar, proses pengabutan nozzle ke ruang bakar tidak sempurna, karena komponen sistem bahan bakar mengalami kerusakan tertentu. Berikut ini faktor mempengaruhi peroses pembakaran pada ruang bakar tidak sempurna pada Engine Diesel Sluzer 12 ZAV 40S.

a. Pump Injection

Penyetelan fuel injection timing yang salah, menyebabkan misfiring atau suara pincang pada engine.selain itu terjadi knocking atau suara yang tidak semestinya pada saat pembakaran.

(38)

b. Fuel Filter

Fuel filter yang menyaring bahan bakar tidak bersih, akibat fuel filter kotor, dan menyebabkan engine tidak bisa distart.

c. Injector

Bahan bakar yang dikabutkan oleh injector keruang bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan misfiring dan engine mengalami stall pada rpm rendah.

3.4 Prosedur Kerja

Prosedur perawatan yang dilakukan pada sistem bahan bakar engine Sluzer

12 ZAV 40S adalah pump injection,dan injector.

3.4.1 Prosedur kerja perawatan injection bahan bakar

1. Tutup katup-katup pada pipa-pipa masuk dan keluar air pendingin nozzle injector pada kepala cylinder.

2. Kendorkan dan lepaskan pipa bahan bakar. 3. Cover penutup injector di lepas secara manual.

Gambar 3.8 Baut Cover Dibuka

4. Baut pipa tegangan tinggi di buka menggu1nakan kunci ring 55

4 BUAH BAUT PENUTUP DIBUKA

(39)

Gambar 3.8 Prosedur Pembukaan Baut Pipa Teganagan Tinggi Keterangan:

1. Baut pengikat penutup pipa tegangan tinggi dibuka menggunakan kunci 14 2. Baut pengunci injector line dibuka menggunakn kunci 55

3. Baut penghubung line injector dari injection pump menuju pipa tegangan tinggi

Gambar 3.9 Bentuk Pipa Teganagan Tinggi

4. Baut pengunci injector di lepas menggunakan kunci 19 sebanyak 2 buah.

(40)

Gambar 3.10 Pembukaan Baut Penutup Injecktor

5. Injector di lepas dari kedudukan menggunakan tool khusus injector

Gambar 3.11 Kunci Khusus Untuk Membuka Injector Baut dibuka sebanyak 2 buah menggunakan kunci 19

(41)

6. Setelah di buka.

Gambar 3.12 Ruangan Injector Yang Menuju Cylinder Head

3.4.2 prosedur perawatan injector bahan bakar

1. O-ring pada injector dilepas sebanyak 5 buah

Gambar 3.13 Pembukan Injector

2. O-ring pada injector diganti baru

(42)

3. Setelah selesai dipasang

(43)

35

BAB IV TUGAS KHUSUS

4.1 Masalah Yang Terjadi Dan Langkah Yang Harus Dilakukan

Pemasalahan pada mesin (Engine)

1. Masuk nya air pendingin ke cylinder haed melalui celah o-ring yang rusak atau aus Mengakibatkan mesin sush di hidupkan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan ialah : a. O-ring pada injector di periksa kelayakan pakai b. Jika O-ring rusak diganti dengan yang baru.

2. Mesin gagal dihidupkan (fails to start) atau mesin sama sekali tidak berkerja

(cranking)

Langkah-langkah yang harus dilakukan ialah : a. Switch untuk sistem penyalaan di periksa

b. lampu indikasi kesalahan di periksa apakah menyala, normalkan dengan mereset apa bila ada yang menunjukkan kesalahan

c. voltage untuk baterai di periksa pada control panel apakah terputus 3. Mesin gagal dihidupkan, mesin berkerja (crank) tetapi tidak berkerja

pembakaran / pengapian (fire)

Langkah yang harus di lakukan ialah : a. Suplay bahan bakar di periksa

b. Tombol emergency di periksa apakah sudah aktif

c. Aliran bahan bakar di periksa, apakah ada kandungan air ataupun kotoran.

4. Mesin berhasil berkerja di karenakan temperatur tinggi Langkah-langkah yang harus dikerjakan ialah :

a. Beban mesin di periksa apakah berlebihan (over load) b. Radiator di periksa

c. Tegangan tali kipas di periksa.

d. Sensor untuk level air di periksa apakah berkerja e. Periksa pompa air.

(44)

4.2 Maintenance yang digunakan

Adapun perawatan yang di gunakan pada perawatan engine sluzer 12 zav 40s 1. Perawatan Prediktif

Perawatan prediktif ini untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih

Contohnya:

 Terlihat nya cairan mengalir dari saluran pendeteksi

 Sulitnya menghidupkan mesin di karnakan adanya air yang masuk ke ruang bakar

Gambar 4.1 Saluran Pendeteksi Kebocoran Injector

2. Perawatan setelah terjadi kerusakan

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

Contohnya:

Pada saat terjadi kebocoran injector dibuka O-ring injector diganti suku cadang yang baru

(45)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari perawatan Sistem Bahan Bakar sluzer 12 ZAV 40S adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jika terjadi kebocoran pada celah injector dikarnakan kerusakan o-ring dan air pendingin masuk ke cylinder haed mengakibatkan mesin susah untuk di hidupkan karena minyak akan bercampur dengan air.

2. Fuel injection timming yang salah akan menyebabkan knocking atau suara yang tidak semestinya saat pembakaran.

3. Udara pembakaran yang tidak cukup dan fuel injection rusak mengakibatkan asap hitam dan abu-abu.

4. Kerusakan pada injection pump dan Low idle rpm terlalu rendah menyebabkan engine mengalami stall pada rpm rendah.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam perawatan Sistem Bahan Bakar

Engine Diiesel sluzer 12 ZAV 40S adapun kesimpulan tersebut adalah masalah

sebagai berikut:

1. Pergunakan selalu peralatan keselamatan kerja.

2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

3. Penggantian o-ring pada injector harus di perhatikan agar tidak terjadi kebocoran

4. Lakukan perawatan berkala untuk memperpanjang umur Engine

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Powered by WordPress.com

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1828216-siklus-motor-diesel-tak/ http://dexzrecc.wordpress.com/2008/11/17/prinsip-kerja-motor-bensin/

(47)

DAFTAR ISTILAH

PLN = Perusahaan Listrik Negara PLTD = Pembangkit Listrik Tenaga Disel TMA = Titik Mati Atas

TMB = Titik Mati Bawah PGN = Perusahaan Gas Negara GGL = Gaya Geral Listrik

(48)
(49)

1. Sejarah Umum Berdirinya PLN

Berhubung dengan keadaan Negara dalam menghadapi perjuangan pengembalian daerah Irian Jaya kepada wilayah kekuasaan Republik Indonesia (RI) dimana pemerintah RI telah memutuskan hubungan ekonomi antara Negara RI dan Negara Belanda makadianggap sangat perlu oleh penguasa militer atas Negara Angkatan Darat diseluruh wilayah Indonesia untuk mengeluarkan surat perintah No.SP/PM/077/1957 tertanggal 10 Desember 1957, yang berisikan perintah kepada semua penguasa militer Angkatan Darat untuk:

 Memindahkan semua pimpinan perusahaan Belanda yang terdapat didalam daerah kekuasaan tiap-tiap militer.

 Menguasai dan memegang wewenang perusahaan termasuk diatas, terutama dibidang manajemen administrasi dan manajemen operatif.  Pemindahan pimpinan dan pengawasan perusahaan termasuk diatas

dilaksanakan atas nama Negara RI.

 Mengambil tindakan tegas terhadap semua pemindahan pimpinan dan pengawasan yang tidak melalui pengawasan militer bersangkutan.  Tiap persoalan dan tuntutan dari pihak pimpinan perusahaan Belanda,

tidak diselesaikan ditempat, melainkan harus dilaporkan / diteruskan kepada pengawas militer pusat / Komando Staf Angkatan Darat untuk diselesaikan dan dijadikan persoalan serta pertanggung jawaban pemerintah RI.

2. Perubahan status PLN dari Perum ke Perseroan

Pada tahun 1994 terjadi perubahan mendasar dalam tubuh perusahaan yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum yaitu setelah keluarnya Perpu No.3 dan sesuai dengan akta notaris Soetjipto, SH No. 169 yang menyatakan bahwa perum PLN statusnya dirobah menjadi Perseroan dangan nama PT PLN (Persero). Perubahan status perusahaan tersebut membawa dampak yang sangat kuat bagi perkembangan perusahaan listrik Indonesia itu dalam menggapai orientasi dan obsesinya. PT PLN (Persero) juga menjadi lebih bebas dalam menentukan langkah dan mengambil kebijakan strategis sebagai upaya maksimalisi penyediaan tenaga listrik bagi masysrakat.

(50)

Walaupun sudah menjadi perseroan dan berorientasi bisnis, PT PLN tidak melepas tanggung jawab nya dalam bidang sosial. PT PLN dituntut untuk tetap melaksanakan kegiatan pembangunan walaupun tidak mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, seperti listrik perdesaan dan lainnya secara bisnis kurang menguntungkan.

Selain itu dalam rangka memaksimalkan peran peruaan tersebut, berbagi usaha telah dilakukan oleh perusahaan ini baik secara internal maupun external. Perusahan internal dapat kita lihat dari perubahan struktur organisasinya.baik di kantor pusat maupun daerah. Begitu juga secara external sekarang PT PLN telah melakukan ekpansi unit pelaksananya.

Unit wilayah yang dimiliki PT PLN terdiri dari 16 wilayah kerja antara lain.  Wilayah I : Nanggro Aceh Darussalam

 Wilayah II : Sumatra Utara  Wilayah III : Sumatra Barat  Wilayah IV : Riau

 Wilayah V : Sumatra Selatan Jambi Dan Bengkulu  Wilayah VI : Bangka

 Wilayah VII : Lampung

 Wilayah VIII : Kalimantan Barat

 Wilayah IX : Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Tengah  Wilayah X : Kalimantan Timur

 Wilayah XI : Sulawsi Utara , Sulawesi Tengah Dan Gorontalo  Wilayah XII : Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Selatan

 Wilayah XIII : Maluku  Wilayah XIV : Papua

 Wilayah XV : Nusa Tenggara Barat  Wilayah XVI : Nusa Tengara Timur

Selain itu PT PLN memiliki 5 unit distribusi yaitu :  Distribusi Jakarta raya dan tangerang

 Distribusi jawa barat dan banten

(51)

 Distribusi jawa timur  Distribusi bali

Juga gitu pembentukan anak perusahan terus dilakukan secara cermat Dan konprensif. Diantara anak perusahaan PT PLN adalah :

 PT Indonesia power  PBJ PT

 PT Indonesia coments plus

 PT prima layanan nasional engineering  PT pelayanan listrik nasional tarakan

Demikaian juga PT PLN juga memiliki proyek induk antara lain :  Proyekinduk pembangkitan dan jaringan Sumatra utra dan aceh

 Proyek induk Sumatra selatan, lampung, Bengkulu, Belitung, Sumatra barat dan riau

 Proyek induk jawa, bali dan nusa tenggara  Proyek induk Kalimantan

 Proyek induk Sulawesi

Dengan perubahan struktur dan unit-unit bisnis tersebut di seluruh Indonesia, PT PLN adalah perusahaan terbesar di Indonesia.

3. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) PLTD/G Sumbagut Teluk Lembu, Pekanbaru

Pada tahun 1994, Riau ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan musabaqah tilawatil qur’an (MTQ) tngkat nasional, untuk berlangsungnya penyuksesan Mtq ini dibutuhkan energy listrik yang cukup besar. Sementara energy yang dihasilkan oleh pembangkit di kota pekanbaru hanya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat kota pekanbaru saja, pada masa itu energy listrik kota pekanbaru di suplai oleh listrik tenaga Diesel.

Pemerintah dam masyarakat beranggapan bahwa penyelenggaraan mtq nasional dipekanbaru harus didukung dan disukseskan oleh semua pihak, karena

(52)

dapat mengakibatkan exsitensi daerah. Setelah penyelenggaraan mtq dengan kenyataan yang ada bahwa kebutuhan masyarakat pekanbaru dan energy listrik yg semakin bertambah banyak, oleh karna itu pemerintah daerah (pemda) menginginkan tambahan energy listrik tersebut, maka oemda pekanbaru melalui PLN mendatangkan dua unit pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dari pulo gadung Jakarta dengan kapasitas 2x21,6 MW, tetapi sebelum didatangkan PLTG pulo gadung PT PLN persero telah mengoperasikan pembangkit tenaga diesel (PLTD), mesin diesel yang digunakan adalah jenis mesin diesel sulzer 12 ZAV yang dapat menghasilkan daya dengan kebutuhan 7,6 MW. Dan 9 unit mesin diesel wartsila dengan daya yang dihasilkan kedua unit tersebut adalah 68,4 MW. Ini lah yang menjadi sumber daya listrik pada tahun 90-an hingga dibukanya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dikoto panjang.

Dalam membangun sebuah pembangkit yang baru dibutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama. PLTd/G ini dibangun didaerah teluk lembu, maka pembangkit litrik ini diberi nama PLTD/G teluk lembu sector SUMBAGUT.

Pada tahun 1998 pembangkit listrik tenaga air (PLTA) koto panjang selesai pembangunan, sementara diambil kebijakanaya bahwa kelistrikan sumatera barat-Riau adalah interkoneksi.

PLTA koto panjang yang memiliki kapasitas daya 114 MW dapat membantu pemenuhan energy listrik masyarakat Riau dan sumatera barat, maka PLTD/G teluk lembu dijadikan sebagai pembangkit cadangan, artinya pltg teluk lembu hanya bekerja apabila intruksi dari unit pengatur beban (UPB) yang berada dilubuk along sumatera barat.

Pada tahun 2000 sebagian mesin diesel ditransfer ke provinsi-provinsi lain yang memenuhi kebutuhan listrik yang belum memadai untuk menunjang kebutuhan listrik didaerah tersebut. seperti aceh, Sulawesi, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya yang membutuhkan mesin diesel tersebut sebagai sumber tenaga listrik.

(53)

Kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Fungsi manajer yaitu memobilisasi, mengembnagkan, dan mendaya gunakan sumber. Namun demikian, pimpinan dan instrument untuk melaksanakannya akan berbeda.

2. Assisten Engineeer dibidang k2 dan lingkungan Tenaga Listrik yaitu: merencanakan, mengawasi, mengelola system jaringan distribusi, dan/atau mengoperasikan/memelihara instalasi distribusi.

3. Assisten Engineer dibidang penggunaan Pembangkit Tenaga Listrik yaitu: merencanakan, mengawasi dan mengelola pemeliharaan/pengoperasian unit pembangkit.

4. Fungsi Supervisor Pengendalian Keuangan Administrasi adalah membantu manajer dalam hal yang berhubungan dengan keuangan baik dalam pencatatan, pengawasan, dan pelaporan.

5. Fungsi Supervisor HAR. Listrik control dan instalasi yaitu: melaksanakan perencanaan, pengendalian system tenaga listrik, perhitungan analisa system tenaga steady state dan/atau memahami manajemen energy dan penggunaan prosym.

6. Fungsi Supervisor HAR. Mesin dan alat bantu yaitu: mengawasi dan mengkoordinir mesin dan alat bantu yang digunakan. Pemeliharaan harian yaitu pemeliharaan yang dilakukan setiap hari pada saat mesin beroperasi seperti mengecek volume oli pada mesin, temperature mesin, dan bahan bakar yang digunakan.

7. Tugas Supervisor Operasi adalah mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengoperasian, mengatur pembebanan mesin pembangkit tenaga listrik sesuai dengan kondisi air serta melakukan penormalan bila terjadi gangguan baik gangguan luar maupun gangguan dalam serta membuat laporan pekerjaan kepada Supervisor Senior.

(54)

5. Visi dan Misi Instansi PT. PLN (Persero) A. Visi

Diakui sebagai kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

B. Misi

Menjalani bisniskelistrikan pembangkit di Sumatera Bagian Utara yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di Sumatera Bagian Utara.

Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Sumatera Bagian Utara.

Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

6. Inventarisasi Peralatan 1. Peralatan Utama

Peralatan utama pada pembangkit listrik di sektor pembangkitan Pekanbaru terdiri dari beberapa mesin yaitu:

a. Mesin Diesel SULZER ZAV 12

Mesin ini merupakan mesin pembangkit induk khusus kawasan pekanbaru. Mesin ini berbahanbakar solar yang dapat menghasilkan 4 kwh/liter solar dan mesin ini dapat membangkitkan listrik sebesar 7,6 MW. Saat ini mesin SULZER hanya tinggal 1 unit dari awalnya yang berjimlah 8 unit, karena banyak dipindahkan ke daerah yang membutuhkan listrik.

b. Mesin Turbine Gas Alsthome

Mesin turbine gas pada pembangkitan sector pekanbaru berjumlah 3 unit, yakni 2 unit menggunakan bahan bakar as dan 1 unit menggunakan bahan bakar solar. Meskipun bahan bakar berbeda namun prinsip kerjanya sama.

Bahan bakar gas untuk turbine ini berasal dari PT. KALILA yang terdapat di daerah Kerinci yang disalurkan langsung melalui pipa gas bawah tanah. unit turbine gas dapat membangkitkan daya listrik sebesar 21,6 MW.

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Gambar

Gambar 2. 1 PLTD
Gambar 2.3 Siklus Kerja Motor Diesel 4 Tak.
Gambar 2.4 Compressor Start
Gambar 2.6 Pembakaran
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil Belajar Peserta didik setelah Berlangsungnya Pembelajaran Matematika melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berbasis pendekatan saintifik di kelas IV SD Muhammadiyah 8

Dari 20 peubah kualitas tanah (seba- gai peubah bebas dan peubah eksogen) yang dianalisis ternyata hanya dua peubah yang mempengaruhi produksi ikan bandeng yaitu: pH FOX tanah

Berdasarkan perhitungan effect size tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik tidak memberikan pengaruh (efek) terhadap

Selain unsur dengan nilai paling rendah, yang juga menjadi fokus peningkatan kualitas pelayanan adalah pada kelompok unsur yang mengalami penurunan poin meskipun memiliki nilai

Sesuai dengan Rapat Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang baru Jemaat GKE Maranatha Pitis pada tanggal 13 Pebruari 2013 tentang Pendanaan Gedung Gereja baru jemaat GKE Maranatha Pitis;

Lereng landai menengah, topografi berge-lombang kuat pada kaki atau perbukitan dan zona pegunungan yang terangkat, tersayat menengah.. D9 Scarps Lereng curam-sangat curam,

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah natrium benzoat dan jenis pengemas yang dapat memperpanjang umur simpan bakso ikan ditinjau dari sifat sensoris produk..

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 2, dapat diinterprestasikan bahwa 51,52% masyarakat dengan tingkat pengetahuan sedang dan 50,00% masyarakat dengan tingkat pengetahuan