• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PENGADILAN NEGERI KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PENGADILAN NEGERI KLATEN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

-i-

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP) TAHUN 2017

PENGADILAN

NEGERI KLATEN

PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA

(2)

-ii-

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 dan Perjanjian Kinerja Tahun

2018 Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA

Menindak lanjuti surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

1003-/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 27 Nopember 2017, Perihal Penyampaian Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

2018, telah disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2017 dan

Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2018 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama sesuai

dengan Sistem Kinerja. Laporan ini berisi tentang

informasi pertanggungjawaban

kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang

telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA Tahun 2017. Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjain

Kinerja Tahun 2018 ini

meskipun

jauh

dari

sempurna

kiranya

dapat

memenuhi sebagai

bentuk

pertanggungjawaban capaian kinerja,

laporan ini diharapkan menjadi sumber

informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi rencana

kerja, rencana anggaran danrencana strategis di masa mendatang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di

tahun yan gakan datang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Pengadilan Negeri, serta berguna bagi semua pihak.

Klaten, Februari 2018

KETUA PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA

Albertus Usada, SH.,MH

NIP 19630927 199212 1 001

(3)

-iii-

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2018 Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019 yang sudah di review sesuai Renstra 2017 - 2019. dan dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :

1003-/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 27 Nopember 2017

, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2018.

Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP yang berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional akan semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017. Dengan berakhirnya Tahun 2017, maka disusun LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA Tahun 2017 yang menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2017 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2018. Sebagai bentuk kesadaran dalam mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pem erintah Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :

(4)

-iv-

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

C. Sistematika Penyajian ... 12

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 13

1. Visi dan Misi ... 13

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ... 14

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok... 14

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA ... 15

B. Penetapan Kinerja Tahun 2017 ... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 18

A.

Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja ... 18

B.

Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja) ... 19

C. Akuntabilitas Keuangan ... 41

BAB IV PENUTUP ... 47

A. Kesimpulan ... 47

(5)

-1-

BAB I - PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good Governance, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media pertangggung jawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/IX/61Y 199 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya terdapat Rencana Strategis.

LKjIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur pemerintahan, yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja kita. Hal ini hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat dijadikan cambuk agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku abdi Negara dan abdi masyarakat.

Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum, berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MAlSEKl07/SKlIII/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara I kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XIIMPRl1998

(6)

-2-

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi., Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik.

Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang telah ditentukan.

Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan bisa menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan bermasyarakat.

Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus meningkatkan potensi diri, maka Insya Allah segala pandangan-pandangan serta penilaian-penilaian yang negatif tersebut diatas perlahan-lahan akan berubah menjadi pujian serta penghargaan bagi kita semua.

Banyaknya suara sumbang dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya berupa opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan masyarakat tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja secara professional dan meningkatkan performa Pengadilan sebagai pelayan public yang mampu merespon harapan masyarakat hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas intelektual yang memadai.

Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum dan menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan sadar hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan kehidupan ditengah masyarakat.

Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari keadilan.

Untuk itulah Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017.

(7)

-3-

(Gedung Pengadilan Negeri Klaten KELAS IA Jl. Klaten-Solo Km.2 Klaten)

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I., (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).

Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan badan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)

Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.

(8)

-4-

Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten Klaten berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.

Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA yakni:

A. Tugas

Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA merupakan lingkungan peradilan umum

tingkat pertama di bawah Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah di Semarang

yang

menjadi kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung Republik Indonesia,

sebagai

pelaksana

kekuasaan

kehakiman

yang

merdeka

untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan.

Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA sebagai Pengadilan Tingkat Pertama,

bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk

di tingkat pertama.

B. Fungsi

Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA antara lain:

Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili

dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan

dalam tingkat pertama.

Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk

kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik

menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi

perencanaan/

teknologi

informasi,

umum/perlengkapan,

keuangan,

kepegawaian, dan pembangunan.

Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas

pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera

Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan

diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan

administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum

kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis

dan persidangan), dan administrasi umum (perencanaan / teknologi informasi /

pelaporan, kepegawaian / organisasi / tatalaksanan, dan keuangan / umum /

perlengakapan).

(9)

-5-

Fungsi Lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum,

pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang

seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi

peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

Nomor: 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Fungsional dan Struktural Pengadilan

Ketua

Mengkordinir manajemen Peradilan.

Mengkordir persidangan dan Pelaksanaan putusan.

Mengkordinir Administrasi Umum.

Mengkordinir Kinerja Pelayanan Publik.

Menunjuk/menetapkan mejelis Hakim dalam perkara pidana dan perdata.

Menetapkan penyitaan dalam perkara perdata dan Eksekusi.

Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,

Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat

Administrasi peradilan di daerah hukumnya.

Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan

seksama.

Wakil Ketua.

Mengkoordinir tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh hakim pengawas

bidang.

Melakukan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan administrasi

kepaniteraan dan kesekretariatan.

Melakukan pengawasan terhadap penegakan disiplih para Hakim dan pegawai.

Menunjuk hakim dalam perkara tindak pidana ringan, perkara pelanggaran

lalulintas jalan raya, permohonan, menyetujui/menetapkan ijin penyitaan dan

penggeledahan dari pihak Kepolisian.

Membantu/mewakili Ketua Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA dalam

pelaksanaan tugas Ketua Pengadilan.

Majelis Hakim

Perkara Perdata

Menerima berkas perkara dari kepaniteraan perdata untuk dipelajari dan

bermusyawarah dengan Majelis untuk menetapkan hari sidang.

Mengupayakan perdamaian diantara para pihak yang berperkara melalui

mediasi.

(10)

-6-

Melakukan pemeriksaan perkara di persidangan sesuai ketentuan hukum

acara yang berlaku.

Menetapkan perlu tidaknya meletakkan sita jaminan, memeriksa saksi ahli atau

pemeriksaan setempat.

Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan

dan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya.

Mengemukakan pendapat dalam musyawarah sebelum putusan.

Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap sebelum diucapkan

dipersidangan.

Memantau pelaksanaan administrasi perkara pasca putusan seperti minutasi,

pengiriman berkas dalam hal perkara banding/kasasi.

Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala keputusan hukum yang

sedang berkembang, seperti hasil Rakernas/Rakerda maupun buku-buku yang

diterima dari Mahkamah Agung RI.

Perkara Pidana

Menerima

berkas

perkara

dari

kepaniteraan

untuk

dipelajari

dan

memusyawarahkan dengan Majelis guna menetapkan hari sidang.

Dalam hal terdakwa ditahan menetapkan perlu tidaknya mengeluarkan

penetapan penahanan lanjutan, menangguhkan penahanan atau merubah

jenis penahanannya.

Melaksanakan pemeriksaan perkara di persidangan sesuai dengan ketentuan

hukum acara yang berlaku.

Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan

dan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya.

Mengemukakan pendapat dalam musyawarah sebelum putusan.

Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap sebelum diucapkan.

Menandatangani putusan yang telah diucapkan dipersidangan.

Memantau pelaksanaan administrasi perkara pasca putusan seperti minutasi,

pengiriman berkas dalam hal perkara banding/kasasi.

Dalam hal terdakwanya anak-anak (peradilan Anak) menghubungi BISPA dan

orang tua terdakwa agar menghadiri persidangan.

Secara berkala ikut serta dalam forum pertemuan antar penegak hukum

(Diljapol).

Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala kepustakaan hukum yang

sedang berkembang, seperti hasil Rakernas/Rakerda maupun buku-buku yang

diterima dari Mahkamah Agung RI.

(11)

-7-

KEPANITERAAN

Panitera

Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur

tugas para Panitera Muda, Panitera Pengganti, Jurusita, serta seluruh

pelaksana di bagian tekhnis Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim

dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang diterima di

Kepaniteraan.

Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang

berlaku.

Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga,

surat-surat berharga, barang bukti dan surat-surat-surat-surat lainnya yang disimpan di

kepaniteraan.

Panitera Muda Perdata

 Menerima

pendaftaran perkara Perdata, sekaligus mentaksir SKUM.

Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan.

Mengkoordinir pembagian tugas habis pada meja I, meja II, dan meja III.

Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar disertai dengan

catatan singkat tentang isinya.

Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila

memintanya.

Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan

kembali.

Menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.

Panitera Muda Pidana

 Menerima berkas

perkara pidana.

Mengkoordinir pembagian tugas habis pada meja I, dan meja II.

Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di Kepaniteraan.

Memberi nomor register pada setiap perkara dengan acara singkat yang telah

diputus hakim atau diundurkan hari persidangannya.

Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar disertai dengan

catatan singkat tentang isinya.

Menyerahkan salinan putusan kepada jaksa, terdakwa atau kuasanya serta

lembaga pemasyarakatan apabila terdakwa ditahan.

(12)

-8-

Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan

kembali.

Menyiapkan berkas permohona grasi.

Menerahkan arsip berkas perkara / Permohonan grasi kepada panitera muda

hukum.

Panitera Muda Hukum

Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara,

menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara atau permohonan

grasi dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku.

Menyimpan barang-barang bukti yang diserahkan jaksa.

Panitera Pengganti

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

Membuat berita acara persidangan.

Membantu Hakim dalam:

o

Melaporkan kepada Panitera Muda bersangkutan berkenaan dengan

penundaan hari sidang, perkara yang sudah putus berikut amar

putusannya.

o

Membuat penetapan hari sidang;

o

Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan

atau dirubah jenis penahanannya;

o

Mengetik putusan.

Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda bersangkutan bila telah

selesai diminutasikan.

Jurusita/Jurusita Pengganti

Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, Ketua

Sidang dan Panitera.

Melaksanakan pemanggilan atas perintah Ketua Pengadilan atau atas perintah

Hakim.

Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, protes-protes

dan pemberitahuan Putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan

ketentuan Undang-Undang.

Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan dan dengan teliti melihat

lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-surat yang sah apabila

menyita tanah.

(13)

-9-

Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya diserahkan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain kepada BPN setempat bila terjadi

penyitaan sebidang tanah.

SEKRETARIAT

Sekretaris

Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas

para Kepala Sub Bagian, Pejabat Administrasi Umum, serta seluruh pelaksana

di bagian Kesekretariatan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas

penggunaan anggaran.

Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas

keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).

Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Sub Bagian

Perencanaan / Teknologi Informasi /, pelaporan, Kepegawaian / organisasi /

tatalaksana dan Keuangan / umum dalam rangka memberikan pelayanan

administratif dalam lingkungan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian

dan lembaga (RKAKL) sebagai bahan penyediaan dana kegiatan dan dana

pembangunan.

Mengkoordinir pelaksanaan Laporan Sistem Akuntansi Instansi Berbazis

Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik

Negara (SIMAKBMN).

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Menyusun rencana kegiatan sub bagian perencanaan berdasarkan hasil

evaluasi kegiatan tahun lalu dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan

Memberikan petunjuk, arahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya, secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan

kelancaran pelaksanaan tugas.

Melaksanakan koordinasi dengan sub-sub bagian fungsional maupun

sekretariatan secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, data dan informasi guna memperoleh hasil kerja yang optimal

Menyiapkan konsep naskah bidang perencanaan, tekn informasi dan

pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas

(14)

-10-

Menyiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman rencana

kegiatan bidang-bidang dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan

belanja di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari

masing-masing sub bidang sesuai ketentuan yang berlaku.

Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bagian Perencanaan, Teknoligi

Informasi dan Pelaporan kepada sekretaris sebagai dasar pengambilan

kebijakan lebih lanjut

Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan

tugas dan rencana kegiatan sub bagian Perencanaan, Teknoligi Informasi dan

Pelaporan serta menyampaiakan bahan tindak lanjut untuk penyelesaian

masalahnya.

Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP),

Menyusun Rencana Strategis (RENSTRA),

Menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT),

Menyusun Indikatir Kerja Utama (IKU)

Menyusun Laporan Tahunan (LT)

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan atau sekretaris

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sub bagian perencanaan, teknologi

informasi dan pelaporan.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana

Membuat usul pemberian kartu pegawai bagi CAPEG yang telah diangkat

Pegawai Negeri Sipil.

Menganalisa data kepegawaian untuk menyiapkan DUK bagi pegawai negeri.

Menyiapkan surat permintaan pengujian kesehatan bagi calon PNS kepada

Dokter penguji kesehatan atau tim penguji kesehatan bagi calon pegawai yang

akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil.

Menyiapkan penyelenggaraan Sumpah PNS dan sumpah serta pelantikan

jabatan.

Melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat.

Melakukan pengusulan pengangkatan dalam jabatan struktural.

Melaksanakan pengusulan pemindahan pegawai.

Mengusulkan pemberhentian dan pemensiunan.

Menyusun DUK dan Bezetting pegawai dalam lingkungan pengadilan negeri.

Membuat daftar Nominatif pegawai yang akan naik pangkat, cuti, kenaikan gaji

berkala, pensiun dan lain-lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian.

(15)

-11-

Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

Mengkoordinasikan pendistribusian, pengelolaan arus surat masuk dengan

sistem kartu kredit untuk memperlancar penerimaan informasi.

Mengkoordinasikan pengiriman surat keluar untuk memperlancar penyampaian

informasi.

Mengklasifikasikan arsip di lingkungan pengadilan negeri.

Menyelenggarakan urusan kearsipan dengan mengatur kegiatan penyediaan,

pelayanan peminjaman, penyimpanan dan pemeliharaan arsip surat-surat dan

kantor.

Menyelenggarakan pemeliharaan kendaraan dinas agar selalu dalam keadaan

siap untuk digunakan.

Menyelenggarakan administrasi biaya pemeliharaan kendaraan dinas sebagai

bahan pertanggung jawaban penggunaan kendaraan dinas.

Menyelenggarakan pemeliharaan alat perlengkapan kantor, gedung kantor,

dan rumah dinas sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.

Menyelenggarakan pemeliharaan pemakaian telepon, listrik, air bersih dan

kebersihan ruangan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengkoordinasikan pelaksanaan pengamanan di lingkungan pengadilan

negeri.

Melaksanakan pengadaan perlengkapan kantor (ATK) untuk keperluan setiap

bulan.

Meneliti berkas tagihan pemeliharaan alat perlengkapan kantor, gedung kantor,

dan biaya langganan telepon, listrik dan air bersih untuk mendapatkan

penyelesaian pembayaran.

Membuat daftar gaji/lembur dan rapel pegawai sebagai bahan untuk

melakukan pembayaran gaji/lembur dan rapel.

Melakukan pembayaran gaji pegawai sesuai dengan daftar gaji.

Mempersiapkan dan menyelenggarakan pengurusan perjalanan dinas dalam

rangka kelancaran tugas.

Mengkoodinasikan penyusunan daftar usulan kegiatan sebagai bahan

penyediaan dana kegiatan.

Melakukan pencairan berdasarkan SPM yang diterima.

Melakukan pembayaran atas tagihan beban anggaran belanja

Melaksanakan pemotongan pajak pada setiap pengeluaran sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Memeriksa dan meneliti surat pertanggung jawaban penggunaan anggaran

rutin sesuai dengan bukti-bukti pengeluarannya.

(16)

-12-

Menyelenggarakan pembukuan atas SPJ ke

dalam buku kas umum atau

buku-buku pembantu lainnya untuk dilakukan perhitungan dan verifikasi dengan

mengetahui perkembangan realisasi anggaran yang telah disediakan.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF .

BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal ‐ hal umum tentang keadaan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA, Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menggambarkan : 1. Visi dan Misi

2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

BAB III Laporan Kinerja yang menjelaskan :

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja) B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran

organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja). C. Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA serta strategi pemecahan masalah .

(17)

-13-

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN

KINERJA

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA Tahun 2015 – 2019 dan d i r e v ie w 2017 - 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019 dan r e v i e w 2017 - 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019 dan di review 2017 - 2019.

1. VISI DAN MISI

Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok

dan fungsi Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA. Visi Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN PADA PENGADILAN NEGERI KLATEN YANG AGUNG”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka

peningkatan pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA adalah sebagai berikut :

(18)

-14-

1.

Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6.

Meningkatnya kualitas pengawasan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 menuju sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA tahun yang telah di review 2017 – 2019 adalah sebagai berikut : 1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Enam sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,

4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat waktu,

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

(19)

-15-

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA

Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA telah melakukan reviu penetapkan Indikator Kinerja Utama dapat dilihat sebagai berikut :

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti transparan dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata

- Pidana

b. Persentase perkara : - Perdata

- Pidana

yang diselesaikan tepat waktu. c. Persentase penurunan sisa perkara

- Perdata - Pidana

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Banding - Kasasi - PK

e. Penyelesaian Pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi

f. Penyelesaian Pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi

g. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima para pihak Tepat Waktu

b. Persentase Perkara yang diselesaikan melalui mediasi

c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu.

d. Prosentase Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus.

(20)

-16-

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

3. Meningkatnya Akses peadilan bagi masyarakat yang kurang mampu

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan

c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuah Hukum (Posbakum)

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA CAPAIAN %

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti transparan dan akuntabel

a. Sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 100% 100% b. Perkara : - Perdata - Pidana

yang diselesaikan tepat waktu.

91% 99% c. Penurunan sisa perkara

- Perdata - Pidana

38% 29% d. Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

- Banding - Kasasi - PK 95% 98% 99% e. Penyelesaian Pidana anak yang diselesaikan dengan

Diversi - %

f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap

layanan peradilan 76 %

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan

(21)

-17-

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA CAPAIAN %

penyelesaian perkara

b. Perkara yang diselesaikan melalui mediasi

4 % c. Berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK

secara lengkap dan tepat waktu. 93 % d. Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat

yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus. 100 % 3. Meningkatnya Akses peadilan bagi masyarakat yang kurang mampu

a. Perkara prodeo yang diselesaikan - % b. Perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan

NIHIL c. Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat

Layanan Bantuah Hukum (Posbakum) 3,4 % 4. Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

(22)

-18-

BAB III – KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

%

CAPAIAN %

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti transparan dan akuntabel

g. Sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 100% 100% 100% 100% h. Perkara : - Perdata - Pidana

yang diselesaikan tepat waktu.

95% 91%

99% 99%

i. Penurunan sisa perkara - Perdata

- Pidana

40% 38%

30% 29%

j. Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - PK 94% 99% 99% 95% 98% 99% k. Penyelesaian Pidana anak yang diselesaikan dengan

Diversi - % - %

l. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap

layanan peradilan 76 % 76 %

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

e. Isi putusan yang diterima para pihak Tepat Waktu 99 % 97 %

f. Perkara yang diselesaikan melalui mediasi

4 % 4 %

g. Berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK

(23)

-19-

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

%

CAPAIAN %

h. Putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus.

100 % 100 % 3. Meningkatnya Akses

peadilan bagi

masyarakat yang kurang mampu

d. Perkara prodeo yang diselesaikan - % - % e. Perkara yang diselesaikan di luar gedung Pengadilan

NIHIL NIHIL f. Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat

Layanan Bantuah Hukum (Posbakum) 3 % 3,4 % 4. Meningkatnya

kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

1 % 1 %

B. ANALISIS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA Tahun 2017 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:

Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian

perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

%

CAPAIAN %

1. a. Sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 100% 100% 100% 100% b. Perkara : - Perdata - Pidana

yang diselesaikan tepat waktu.

95% 91%

99% 99%

c. Penurunan sisa perkara - Perdata

- Pidana

40% 38%

30% 29%

d. Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - PK 94% 99% 99% 95% 98% 99% e. Penyelesaian Pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi

- % - %

f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan

(24)

-20-

 Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata - Pidana

Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2016 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2016 dan baru disidangkan pada Tahun 2017, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian / saksi.

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2015 sebanyak 48 perkara, pada Tahun 2016 sisa perkara gugatan diselesaikan seluruhnya sebanyak 48 sehingga capaiannya 100% dan pada Tahun 2016 sebanyak 40 perkara, pada Tahun 2017 sisa perkara gugatan diselesaikan seluruhnya sebanyak 40 sehingga capaiannya 100%.

Sisa perkara Permohonan perdata Tahun 2015 sebanyak 7 perkara, pada Tahun 2016 sisa perkara Permohonan diselesaikan seluruhnya sebanyak 7 sehingga capaiannya 100% dan Tahun 2016 sebanyak 10 perkara, pada Tahun 2017 sisa perkara Permohonan diselesaikan seluruhnya sebanyak 100 sehingga capaiannya 100%

Penyelesaian perkara Tahun 2016 yang diselesaikan pada tahun 2017 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Tahun 2015 Capaian % 2016 Capaian % 2017 Capaian % Sisa Gugatan Perdata

Sisa Permohonan Perdata

100 % 100 % 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capai tahun 2016 sebanyak 100 % dan capai tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 100 %.

Perkara pidana yang masuk tahun 2016 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2016 dan baru disidangkan pada Tahun 2017, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, pembuktian /saksi ataupun tahap baru tuntutan.

Sisa perkara Pidana Biasa Tahun 2016 sebanyak 30 perkara dan pada Tahun 2017 diselesaikan seluruhnya sebanyak 30 sehingga capaiannya 100%.

(25)

-21-

pada tahun 2017 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara 2015 Tahun Capaian % 2016 Capaian % 2017 Capaian %

Sisa Perkara Pidana 100 % 100% 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 100 %.

PERKARA

PENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2017 Sisa Perkara Target Penyelesaian PenyelesaianRealisasi

Pidana Biasa/Khusus 30 30 100%

Perdata Gugatan 40 40 100%

Perdata Permohonan 10 10 100%

 Persentase perkara yang diselesaikan:

- Perdata - Pidana

Perkara gugatan perdata

Persentase Perkara Gugatan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 70.88 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo/sisa tahun 2017 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2017 sebanyak 182 perkara, diselesaikan sebanyak 129 perkara dan sisa 53 perkara capaiannya 70.88%.

(26)

-22-

KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA TAHUN 2016

No. Bulan Sisa Tahun 2016 Masuk Putus/dicabut Sisa Akhir

1 Januari 40 13 10 43 2 Februari 13 8 48 3 Maret 18 - 57 4 April 6 12 51 5 Mei 11 16 46 6 Juni 12 18 40 7 Juli 13 7 46 8 Agustus 9 17 38 9 September 12 6 44 10 Oktober 13 7 50 11 Nopember 17 10 57 12 Desember 5 - 53 Jumlah 40 142 129

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2017 dan baru disidangkan pada Tahun 2018, dan banyaknya perkara yang masuk empat bulan terakhir / yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian/saksi bahkan masih tahap panggilan dikarenakan para pihak banyak yang dari luar kabupaten Klaten serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti masih kurang dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara

2015 2016 2017

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian %

masuk selesai Capaian % Perdata

(27)

-23-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 3 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 menurut sebanyak 15 %.

Perkara Permohonan Perdata

Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 93,62% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2016 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2017 sebanyak 131 perkara, diselesaikan sebanyak 132 perkara dan sisa 2016 sebanyak 10 perkara capaiannya 93,62%.

KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA TAHUN 2017

No. Bulan Sisa Tahun

2016 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 10 15 15 10 2 Februari 13 10 13 3 Maret 10 14 9 4 April 15 9 15 5 Mei 13 13 15 6 Juni 2 11 6 7 Juli 18 5 19 8 Agustus 14 22 11 9 September 6 7 10 10 Oktober 9 6 13 11 Nopember 9 13 9 12 Desember 7 7 9 Jumlah 10 119 132

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2017 atau masuk diakhir bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan pembuktian/saksi bahkan baru ditentukan tanggal sidangnya yang mana akan disidangkan awal tahun 2018.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Perdata

2015 2016 2017

masuk selesai Capaian% masuk selesai Capaian % masuk selesai Capaian %

(28)

-24-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 0 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 4 %.

Perkara Pidana Biasa

Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 88.92% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2016 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2017 sebanyak 250 perkara, diselesaikan sebanyak 249 perkara dan sisa 30 perkara capaiannya 88.92 %.

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA TAHUN 2016

No. Bulan Sisa Tahun

2016 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 30 20 23 27 2 Februari 20 19 28 3 Maret 28 17 39 4 April 21 29 31 5 Mei 27 22 36 6 Juni 26 13 49 7 Juli 14 24 39 8 Agustus 25 31 33 9 September 16 15 34 10 Oktober 17 20 31 11 Nopember 23 19 35 12 Desember 13 17 31 Jumlah 30 250 249

(29)

-25-

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

2015 2016 2017

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

Biasa/Khusus 306 336 93%

251

244

95.36%

250

249

99.60%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 2,36 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 4,24%.

Perkara Pidana Singkat

Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah sebesar 0% dikarenakan selama tahun 2016 tidak ada perkara pidana singkat di Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA.

Perkara Pidana Cepat/Ringan

Persentase Perkara Pidana Cepat/Ringan yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2016 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2017 sebanyak 138 perkara, diselesaikan sebanyak 138 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

(30)

-26-

KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGAN DI PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA TAHUN 2016

No. Bulan Sisa Tahun

2016 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 0 7 7 0 2 Februari 5 5 0 3 Maret 13 13 0 4 April 5 5 0 5 Mei 14 14 0 6 Juni 11 11 0 7 Juli 5 5 0 8 Agustus 10 10 0 9 September 17 17 0 10 Oktober 34 34 0 11 Nopember 2 2 0 12 Desember 15 15 0 Jumlah 0 138 138

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara cepat/ringan tidak ada sisa perkara di tahun 2016 dan perkara yang masuk pada tahun 2017 semua terselesaikan sehingga capaian 100%.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana cepat/ringan yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

2015 2016 2017

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

Cepat/R 157 157 100% 168 168 100% 138 138 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 100 %.

(31)

-27-

Perkara Pidana Lalu-lintas

Persentase Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun 2016 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2017 sebanyak 53,599 perkara, diselesaikan sebanyak 53,599 perkara dan sisa 0 perkara sehingga capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA LALU LINTAS

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN KELAS IA TAHUN 2016

NO BULAN SISA TAHUN 2015 MASUK PUTUS SISA AKHIR

1 Januari 0 2.531 2.531 0 2 Pebruari 4.090 4.090 0 3 Maret 2.764 2.764 0 4 April 3.078 3.078 0 5 Mei 4.619 4.619 0 6 Juni 2.097 2.097 0 7 Juli 3.872 3.872 0 8 Agustus 6.630 6.630 0 9 September 7.644 7.644 0 10 Oktober 5.796 5.796 0 11 November 7.140 7.140 0 12 Desember 3.338 3.338 0 JUMLAH 0 53.599 53.599 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Lalu-lintas itu sendiri, juga adanya kemudahan dalam pemberian layanan penyelesaian pelanggaran lalulintas salah satunya melalui Website Pengadilan sehingga para pelanggar mudah dan cepat dalam proses penyelesaiannya dan juga tersedia tilang online sehingga pelanggar bisa mengecek jumlah denda sebelum mengambil barang bukti di Kejaksaan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

2015 2016 2017

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

masuk selesai Capaian

%

(32)

-28-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 100 %

Perkara Pra Peradilan

Persentase Perkara Pidana Pra Peradilan yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebesar 100 % dari perkara masuk sebanyak 1 perkara dan diputus sebanyak 1 perkara.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5

bulan.

Berdasarkan SEMA Nomor 2 Tahun 2014. tentang standar layanan peradilan ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 5 bulan setelah perkara diterima apabila lebih dari 5 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.

Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN

No. Bulan Sisa Tahun 2016 Masuk Putus/dicabut Sisa Akhir

1 Januari 40 13 13 0 2 Februari 13 13 0 3 Maret 18 18 0 4 April 6 6 0 5 Mei 11 11 0 6 Juni 12 12 0 7 Juli 13 11 2 8 Agustus 9 8 1 9 September 12 9 3 10 Oktober 13 4 9 11 Nopember 17 10 7 12 Desember 5 - 27 Jumlah 40 142 115

(33)

-29-

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara masuk yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 142 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 115 perkara jadi capaiannya 80.98%.

Hal ini dikarenakan:

1. Masih banyaknya sisa perkara tahun 2016 yang wajib diselesaikan sejumlah 40 perkara.

2. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara patut oleh Jurusita.

3. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA atau tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang waktu yang lebih lama.

4. Perkara yang masuk tahun 2016 di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 5 bulan dan dalam tabel sisa perkara yang masih berjalan tinggal 40 perkara.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan hanya bisa dibandingkan dengan Tahun 2015, sebagai berikut:

Perkara Perdata

Tahun

2016 Capaian % 2017 Capaian %

Gugatan 105.92% 80.98 %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 menurun sebanyak 24%.

KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PERDATA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN

Tahun 2017

No. Bulan Sisa Tahun

2016 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 10 15 15 0 2 Februari 13 13 0 3 Maret 10 10 0 4 April 15 14 1 5 Mei 13 13 1 6 Juni 2 2 1 7 Juli 18 17 2 8 Agustus 14 13 3 9 September 6 6 3 10 Oktober 9 9 3 11 Nopember 9 8 4 12 Desember 7 7 4 Jumlah 10 131 127

(34)

-30-

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara m asuk yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 131 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 127 perkara jadi capaiannya 96.94 %. dengan sisa perkara tahun 2017 adalah 10 perkara

Hal ini dikarenakan:

1. Permohonan yang diajukan Pemohon kebetulan mereka aktif dalam persidangan dan bukti serta saksi-saksinya juga komplit sehingga persidangan berjalan lancar. 2. Perkara yang belum habis masa 5 bulan yaitu yang masuk di bulan Juli

sampai Desember berjumlah 131 perkara dan tinggal sisa 10 perkara yang masih berjalan.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan, sebagai berikut:

Perkara Perdata

Tahun

2015 Capaian % 2016 Capaian % 2017 Capaian %

Permohonan 93% 97.47 % 96.94 %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capaian tahun 2016 sebanyak 4,47 % dan tahun 2016 dengan capaian tahun 2017 sebanyak 0.52 %.

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA/KHUSUS

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN

Tahun 2017

No. Bulan Sisa Tahun

2016 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 30 20 20 0 2 Februari 20 20 0 3 Maret 28 28 0 4 April 21 21 0 5 Mei 27 27 0 6 Juni 26 26 0 7 Juli 14 14 0 8 Agustus 25 25 0 9 September 16 16 0 10 Oktober 17 17 0 11 Nopember 23 20 3 12 Desember 13 9 7 Jumlah 30 250 243

(35)

-31-

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 243 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 sebanyak 30 perkara jadi capaiannya 97.20 %.

Hal ini dikarenakan:

1. Adanya kesiapan antara JPU, Barang bukti dan saksi-saksi dalam setiap sidang dan pula memperhitungkan masa tahanan Terdakwa.

2. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 5 bulan dan dalam table sisa perkara yang masih berjalan tinggal 30 perkara .

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

Tahun

2015 Capaian % 2016 Capaian % 2017 Capaian %

Biasa 82% 89,05 % 97,20 %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2015 dengan capai tahun 2016 sebanyak 6,56% dan dari capaian tahun 2016 dengan capai tahun 2017 m e n in g k a t sebanyak 8.15%

Dari total semua tabel perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara Gugatan, Permohonan dan Pidana Biasa/Khusus yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan total sebanyak 523 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 485 perkara jadi capaianya 92.73%.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan.

Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

Bahwa perkara Gugatan Perdata yang belum terselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan di Pengadilan Negeri Klaten Kelas IA ada 14 perkara dan untuk perkara Pidana 6 ada perkara yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan, sehingga prosentase akuntabilitasnya adalah jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan dibagi jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan kali 99 % , berati perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan total sebanyak 20 perkara dan dibagi yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 485 perkara sehingga prosentasenya adalah 4.12 % dalam hal ini disebabkan oleh dikarenakan :

1. Pihak Penggugat dan Tergugat ataupun Kuasanya sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara patut oleh Jurusita.

(36)

-32-

Kelas IA atau tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang waktu yang lebih lama.

3. Karena Banyaknya saksi yang harus diperiksa.

Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN

(%) 2. Peningkatan

aksepbilitas putusan Hakim

a. perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

b. perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75.19% 86.82% 96.89% 96.78% 97.99% 99.95%

 Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum:

 Banding.

Pada tahun 2017 jumlah perkara yang diputus terdiri dari:

- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 129 perkara dan yang mengajukan

upaya hukum banding sebanyak 32 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 97 perkara.

- Perkara pidana yang diputus sebanyak 249 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 8 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 241 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepabilitas putusan hakim prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding yaitu jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang tidak mengajukan upaya hukum banding sejumlah 338 dibagi jumlah putusan sebanyak 378 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah 89.41 %.

PERKARA 2017 PUTUS MENERIMA BANDING

PERKARA PERDATA 129 97 32

PERKARA PIDANA 249 241 8

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan Di Dusun Bambala Desa Mappilawing Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng, instrument penelitian yang digunakan observasi, pedoman wawancara,

Bagi orang yang hidup dalam masyarakat, konsep tentang agama merupakan bagian tidak terpisahkan dari pandangan hidup dan sangat diwarnai oleh perasaan mereka

Faktor ekonomi masih menjadi alasan para pelaku pernikahan usia dini untuk menikah pada usia yang sangat muda, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh

Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi pada struktur sel epidermis, stomata, densitas dan kerapatan stomata pada 12 kultivar Brokoli (Brassica oleracea L.)

Sehingga dalam penelitian ini penulis berusaha mengetahui apakah komunikasi anggaran yang memerlukan penegasan faktual, dan wewenang yang dimiliki atasan dalam

*aba bukan merupakan ukuran kinerja yang rele)an bagi unit pemerintah. Oleh Karena itu, diperlukan alat ukur kinerja yang lain yang lebih tepat. Sampai saat inn,

Lokasi penelitian (Sumber: petatematikindo.wordpress.com) Metode penelitian yang dipergunakan sangat berhubungan erat dengan perencanaan, maka dalam metode yang

Menganalisis pengaruh Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap penyaluran kredit pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Unit Cabang Danamon Simpan Pinjam Loa janan