• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

| 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki tujuh provinsi kepulauan dengan beribu pulau yang dapat dikelompokkan sebagai satuan pengembangan dalam bentuk gugus pulau. Ketujuh provinsi tersebut yaitu, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung terletak di Indonesia Bagian Barat; dan Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Indonesia Bagian Timur. Provinsi kepulauan ini memiliki beribu-ribu pulau kecil yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.

Kabupaten Karimun merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau memiliki luas wilayah sebesar 7.984 km², dengan rincian luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km² dan dengan total penduduk sejumlah 174.784 jiwa (Bappeda Karimun, 2014). Kabupaten ini termasuk dalam kategori pulau-pulau kecil berdasarkan Kamus Kumpulan Istilah Lingkungan Hidup yang mengatakan pulau-pulau kecil adalah suatu pulau-pulau dengan luas 10.000 km2 atau kurang dan mempunyai penduduk 500.000 orang atau kurang. Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau dengan 67 diantaranya berpenghuni, yang terdiri atas 12 kecamatan. Salah satu pulau yang terdapat di Kabupaten Karimun adalah Pulau Karimun dengan pusat kegiatan di Tanjungbalai Karimun.

Secara geografis Kabupaten Karimun berada pada posisi startegis yaitu pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka serta berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura. Dari letak geografis dan luasnya perairan laut Kabupaten Karimun yang berbatasan langsung dengan negara luar, Pemerintah Karimun bersama-sama masyarakat pesisir telah berupaya membangun dan menggali potensi-potensi yang ada wilayah pesisir tersebut. Pada saat ini sebagian dari wilayah

(2)

| 15 Kabupaten Karimun juga telah resmi ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone) yang telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia bersama Batam dan Bintan.

Dalam usaha membuka dan memperlancar akses transportasi, pemerintah Kabupaten Karimun sejak awal telah melakukan kebijakan pembangunan pelabuhan dan dermaga, baik pelabuhan antar pulau maupun pelabuhan-pelabuhan utama yang membuka akses wilayah Kabupaten Karimun ke daerah luar. Pelabuhan memiliki fungsi yang beragam; ada yang berfungsi sebagai pelabuhan bongkar muat barang, pelabuhan khusus penumpang, dan gabungan keduanya dengan layanan pelabuhan antarpulau, nasional dan internasional.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Namun dari kondisi 10 (sepuluh) tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun secara umum menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun telah mencapai 7,05%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sebesar 6,94 % dan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,5 % .

Tabel 1.1.1 Persentase Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun Tahun 2002-2011

Tahun Kab. Karimun Prov. Kep. Riau Indonesia

2002 5,80 7,44 5,09 2003 5,42 6,33 5,80 2004 5,05 7,42 5,97 2005 5,62 7,08 6,57 2006 6,05 7,23 6,11 2007 5,90 7,55 6,95 2008 6,04 7,19 6,47 2009 6,30 3,66 4,50 2010 6,56 7,53 6,01 2011 7,05 6,94 6,5

(3)

| 16 Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, perkembangan PDRB secara regional tahun 2011 jika dibandingkan dengan tahun 2000 naik sebesar 525.920,78 juta rupiah. Secara sektoral, sektor yang mencapai indeks tertinggi tahun 2011 adalah sektor bangunan naik sebesar 19,61 persen dibandingkan dengan tahun 2010 (BAPPEDA Kabupaten Karimun, 2012). Hal tersebut dinilai wajar sejak terbentuknya Kabupaten Karimun pada tahun 1999.

Tabel 1.1.2 PDRB Kabupaten Karimun 2000-2011 (Juta Rupiah)

Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 1.133.878,52 1.133.878,52 2001 1.375.408,45 1.222.931,13 2002 1.598.580,40 1.293.753,18 2003 1.761.072,63 1.363.907,34 2004 2.055.961,53 1.432.777,90 2005 2.385.038,63 1.513.317,54 2006 2.737.142,20 1.604.850,35 2007 3.048.518,37 1.699.532,94 2008 3.446.621,55 1.802.138,69 2009 3.818.994,98 1.915.669,03 2010 4.287.740,28 2.041.431,79 2011 4.813.661,06 2.185.284,61

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Karimun, 2012

Kemudian berdasarkan Tabel 1.1.2, PDRB Kabupaten mengalami peningkatan, namun PDRB perkapita belum mengalami peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat juga belum tercapai. Tentu saja ukuran ini tidak bisa menjadi ukuran mutlak untuk melihat kesejahteraan ekonomi masyarakat secara lebih jelas dan rinci, karena akan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sehingga menjadi perhatian dalam penelitian ini, yaitu bagaimana mengenai keberadaan

(4)

| 17 pelabuhan dan kaitannya dengan perekonomian masyarakat lokal di sekitar pelabuhan Kabupaten Karimun.

Tabel 1.1.3 Evaluasi Status dan Kedudukan Pencapaian Kinerja Pembangunan Kabupaten KarimunTahun 2010-2011

Jenis Urusan Indikator Pilihan Keterangan Capaian 2010 Capaian 2011* Target RPJMD Interpertasi Pencapaian Perekonomian Pertumbuhan PDRB % ADH Konstan 6,56 7,05 6,76 Melampaui PDRB per Kapita Juta Rp 20,172 21,548 22,224 Belum Tercapai Pengeluaran Per kapita Ribu Rp 637,80 640,18 642,23 Belum Tercapai Rasio PAD thd PDRB % 5,44 5,00 - Menurun Belanja Pemerintah Daerah Milyar Rp 740,612 891,504 - Meningkat Realisasi Investasi Milyar Rp 9.503,62 10.306,21 9.778,106 Melampaui Neraca Pembayaran US$ 75.368.327 74.118.942 - Menurun Jumlah Wisatawan Mancanegara Orang 100.908 104.397 103.000 Melampaui Kesejahteraan Rakyat Indeks Pembangunan Manusia - 73,64 73,88 73,64 Melampaui Penduduk dibawah garis kemiskinan % 7,28 7,02 - Menurun

Indeks Gini - 0,263 0,297 0,27 Belum

tercapai Pemerataan

Pendapatan

% 23,78 19,25 - Menurun

*) Angka Sangat Sementara

(5)

| 18 1.2 Rumusan Masalah

Pelabuhan menjadi salah satu tempat yang selalu ramai setiap harinya di Kabupaten Karimun. Pelabuhan penyeberangan menjadi pintu masuk manusia, barang dan jasa ke Kabupaten Karimun. Sehingga keberadaan pelabuhan sangat penting. Terletak di jalur pelayaran internasional menjadikan salahsatu nilai tambah untuk pengembangan Kabupaten Karimun.

Berdasarkan data PDRB setiap tahunnya Kabupaten Karimun mengalami peningkatan perekonomian, namun melalui daftar kinerja daerah secara perkapita belum mencapai target. Hal ini tentu saja ada banyak faktor yang menyebabkannya. Sehingga dalam penelitian ini ingin melihat bagaimana keterkaitan pelabuhan dengan ekonomi masyarakat lokal di sekitar pelabuhan Kabupaten Karimun dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. bagaimana kondisi struktur ekonomi Kabupaten Karimun?

2. bagaimana keterkaitan pelabuhan dengan ekonomi masyarakat lokal disekitar pelabuhan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1) memahami struktur ekonomi Kabupaten Karimun; dan

2) mengidentifikasi keterkaitan pelabuhan dengan perekonomian masyarakat lokal disekitar pelabuhan Kabupaten Karimun

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

- untuk memenuhi salahsatu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program S-1 Program studi pembangunan wilayah di fakultas geografi

- manfaat dalam ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengayaan referensi dalam bidang kajian perencanaan

(6)

| 19 pengembangan wilayah serta dapat menjadi pijakan bagi penelitian-penelitian yang akan datang

1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Struktur Ekonomi Wilayah

Analisis struktur ekonomi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan atau peranan masing-masing kegiatan ekonomi atau sektor dan dominasinya dalam perekonomian wilayah dalam waktu tertentu. Meskipun demikian struktur ekonomi memiliki pengertian yang dinamis, jika dianalisis dalam serangkaian waktu akan dapat diperoleh proses pergeseran struktur ekonomi termasuk transformasi sektoral, dimana umumnya semakin menurun dominasi pertanian (sektor primer) semakin tinggi tingkat perkembangan wilayah. Bahkan, dengan diketahuinya peran sektor industri, dapat diidentifikasi tingkat industrialisasi (level industrialization) suatu wilayah (Luthfi, 2011).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lazim dikenal sebagai salahsatu instrument pemantau pergerakan kapasitas perekonomian suatu daerah dari periode tahun ke tahun berikutnya. Analisis ekonomi dalam PDRB merupakan analisis makro-ekonomi, yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi, seberapa baik tingkat pertumbuhan ekonomi, prospek kegiatan ekonomi dimasa depan, dan sektor – sektor penggerak pertumbuhan ekonomi (BAPPEDA Kabupaten Karimun , 2012).

Dalam perhitungan dan analisa PDRB ada tiga macam ruang lingkup yang digunakan yaitu lokasi, waktu dan cakupan unit usaha ekonomi. Jenis dan kegiatan ekonomi sangat luas dan terus berkembang, Berdasarkan kesepakatn para ahli, setiap kegiatan ekonomi telah dipilah-pilah sehingga terbentuk sembilan kelompok besar yang disebut sekor. Sektor terdiri atas satu atau lebih subsektor, kemudian subsektor terdiri atas satu atau lebih kegiatan, dan kegiatan bisa terdiri atas satu atau lebih subkegiatan dan seterusnya sampai unit ekonomi yang terkecil (BAPPEDA Kabupaten Karimun , 2012).

(7)

| 20 Identifikasi perkembangan pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Secara sederhana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah tertentu tanpa memperhatikan pemilikan atas faktor produksi. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan (BAPPEDA Kabupaten Karimun , 2012).

1.5.2 Pelabuhan

Indonesia sebagai Negara kepulauan/maritim, peranan pelayaran adalah sangat penting bagi kehidupan sosial , ekonomi pemerintahan, pertahan/keamanan, dll. Bidang kegiatan pelayaran dapat dibedakan menajdi dua yaitu, pelayaran niaga dan buka niaga. Pelayaran niaga adalah usaha pengangkutan barang, terutama barang dagangan, melalui antar tempat/pelabuhan. Pelayaran bukan niaga meliputi pelayaran kapal patroli, survei kelautan dan sebagainya (Triatmodjo, 1996).

Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dan sebgainya. (Triatmodjo, 1996). Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi (PP No. 2001 tentang kepelabuhanan). Pelabuhan sebagai terminal poin bagi kapal merupakan hal yang utama. Dikeluarkannya PP No. 69 Tahun 2001 tentang kepelabuhan merupakan bagian yang

(8)

| 21 tidak terpisah dalam sistem ekonomi yang merupakan penunjang bagi perkembangan industri, perdagangan, maupun pelayaran (Gultom, 2007).

Pelabuhan dapat di bedakan menjadi beberapa macam yang tergantung pada sudut tinjauannya, yaitu dari segi penyelenggarannya, pengusahannya, fungsi dalam perdagangan nasional dan internasional, segi kegunaan dan letak geografisnya (Triatmodjo, 1996). Pelabuhan barang dan pelabuhan penumpang termasuk pembedaan pelabuhan yang ditinjau dari segi penggunannya.

Menurut tujuannya, kegiatan suatu pelabuhan dapat dihubungkan dengan kepentingan ekonomi dan kepentingan pemerintah lainnya, dimana secara signifikan pelabuhan ditempatkan sebagai pemacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi oleh Hardjana (1994, dalam Gultom 2007). Oleh karena itu pelabuhan dengan segala aktivitasnya didalamnya mempunyai keterkaitan (linkage) yang sangat erat dengan sektor industri, pertanian, pariwisata dan sektor perdagangan. Pelabuhan juga merupakan titik simpul dari mata rantai sistem transportasi serta merupakan pintu gerbang (gate way), khususnya bagi transportasi laut dalam rangka kegiatan lalu lintas barang, peti kemas, pergerakan penumpang dan hewan. Pemaparan direktur usaha PT. Pelindo III tahun 2003 dalam Gultom 2007 mengatakan dengan demikian pelabuhan mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.

Posisi pelabuhan sebagai pintu gerbang dari masuknya kapal-kapal kesuatu negara merupakan faktor utama dalam membangun kegiatan perekonomian nasional dan internasional dalam suatu negara. Dalam pembangunan kota bisnis atau kota pantai, posisi pelabuhan dianggap sebagai faktor kunci dalam kegiatan perekonomian suatu negara, yang berfungsi sebgai simpul dalam jaringan transportasi dan sebagai tempat kegiatan bongkar muat transportasi, dan sebagai tempat untuk mendukung pembangunan indsutri dan pertumbuhan ekonomi daerah hinterland, disamping fungsinya sebagai tempat percepatan pertumbuhan industri dan perdagangan, dan dalam beberapa situasi dapat berperan sebagai stabilitator harga (Gultom, 2007).

(9)

| 22 Sebagai terminal transfer barang dan penumpang merupakan fungsi pelabuhan sebagai interface. Selain itu, disebutkan oleh Kamalludin (1990, dalam Gultom, 2007), fungsi pelabuhan sebagai link, gate way dan industry entity.

a. Tempat pertemuan (interface)

Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi utama, yaitu darat dan laut serta berbagai kepentingan saling terkait. Barang-barang yang diangkut dengan kapal laut akan dibongkar dan dipindahkan keangkutan darat, seperti truk atau kereta api, dan sebaliknya barang-barang yang diangkut dengan truk atau kereta api di pelabuhan dibongkar dan dimuat ke kapal. Oleh karena itu, dipelabuhan berbagai kepentingan bertemu.

b. Gapura atau gerbang (gate way)

Pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara. Warga negara dan barang-barang dari warga negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk ke suatu negara akan melewati pelabuhan tersebut. Di banyak pelabuhan diluar negeri, ketika kapal sandar akan segera dikunjungi oleh petugas pariwisata dari negara setempat, petugas tersebut akan membagikan brosur-brosur mengenai ntempat pariwisata yang dekat dengan pelabuhan serta informasi tempat-tempat berbelanja atau tempat makan. Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan yang sangat penting bagi perekonomian negara atau daerah tersebut.

c. Entitas industri

Dalam perkembangan industri yang berorientasi ekspor fungsi pelabuhan menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal itu akan memudahkan industri untuk mengirim produknya dan mendatangkan bahan baku melalui perantara kapal. Dengan demikian pelabuhan berkembang menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis

(10)

| 23 berbagai jenis usaha, mulai dari transportasi, perbankan, perusahaan sewa menyewa peralatan, dan sebagainya.

d. Mata rantai transportasi

Pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Dipelabuhan berbagai moda transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan darat dengan angkutan laut. Orang dan barang yang diangkut dengan kereta api bisa diangkut dengan mengikuti rantai transportasi dengan menggunakan kapal laut. Oleh karena itu, akses jalan mobil, rel kereta api, jalur dari dan ke bandar udara sangatlah penting bagi suatu pelabuhan. Selain itu, saran pendukung, seperti perahu kecil dan tongkang akan sangat membantu kelancaran aktivitas pelabuhan sebagai salah satu mata rantai transportasi.

Dapat dikatakan fungsi pelabuhan sebagai tumpuan kegiatan-kegiatan ekonomi da pemerintahan merupakan suatu terminal uang melayani :

1) kegiatan memuat atau membongkar barang dan naik turun penumpang, memindahkan dari suatu kendaraan ke kendaraan yang lain;

2) untuk penampungan barang dan penumpang dari waktu datang sampai keluar, tempat memproses barang dan membungkus untuk diangkut;

3) untuk tempat dokumentasi, menimbang barang, persiapan surat-surat, pemilihan rute, penjualan tiket, pemeriksaan dan lain-lain; 4) penampungan kendaraan dan komponen lain, perawatan dan

pengaturan

5) tempat pengumpulan barang dan penumpang sehingga mencapai jumlah tertentu yang ekonomis untuk diangkut;

(11)

| 24 1.6 Penelitian Sebelumnya

Sudarto (2014) dengan tesis yang berjudul Analisis Potensi Penerimaan Pendapatan dan Kontribusi Wajar Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, memiliki tujuan penelitian yaitu, menganalisis potensi ekonomi pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, menganalisis kontribusi wajar yang harus diberikan oleh operator Pelabuhan Tengkayu I kepada kas pemerintah kota Tarakan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatfif deskriptif. Dilakukan dengan pendekatan laba rugi operasional. Hasil penelitian tersebut adalah operasi pelabuhan I Tengkayu Kota Tarakan mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 dioperasikan oleh perusda Kota Tarakan. Periode sebelumnya yaitu tahun 2005-2011 dioperasikan oleh CV Camfilo. Pendapatan bersih setelah pajak pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp. 2.120.616.000 dan Rp. 2.612.534.000 . Penerimaan pemerintah Tarakan yang berasal dari bagi hasil tersebut sangat kecil. Tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp. 407.623.000 dan Rp.609.600.000 atau 19,22 % dan 23,33 % atau rerata 21,28 %.

Lynda Refnitasari (2014) dengan judul skripsi Persepsi Masyarakat Untuk Arahan Pengembangan Pelabuhan Perikaan Nusantara (PPN) Prigi Di Kabupaten Trenggalek memiliki tujuan penelitian yaitu mengetahui kebijakan pemerintah daerah dalam rangka mendukung pengembangan PPN menjadi PPS, mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengembangan pelabuhan serta faktor-faktor yang menentukan pesrsepsi tersebut dan mengetahui arahan pengembangan pelabuhan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah da persepsi dari masyarakat Trenggalek. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan penyebaran kuisioer. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Pemerintah sangat mendukung program peningkatan status pelabuhan melalui penyusunan arahan pengembangan yang dijabarkan dalam dokumen RTRW No. 15 tahun 2012. Sementara itu berdasarkan hasil penelitian terkait persepsi masyarakat terhadap pengembangan pelabuhan ada beberapa point penting yang harus

(12)

| 25 diperhatikan yaitu terkait perlunya penambahan aspek keterlibatan masyarakat daam pembangunan, pelatihan manajemen lingkungan pelabuhan, perbaikan saran dan prasaran pendukung pe;abuha, koordinasi antar instansi pemerintah serta penyiapan SDM nelayan yang unggul.

Imelda Prima Valentine (2014) dalam tesisnya yang berjudul Sistem Pengoperasian Bongkar Muat Barang dan Keterkaitan Spasial Arus Barang Dipelabuhan Tanjung Wangi Kabupaten Banyuwangi. Memiliki tujuan penelitian untuk menganalisis sistem bongkar muat barang dipelabuhan Tanjung Wangi, menganalisis keterkaitan spasial arus barang dipelabuhan Tanjung Wangi dan menganalisis hubungan sistem bongkar muat barang dengan keterkaitan spasial arus barang di Pelabuhan Tanjung Wangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk tujuan pertama, metode analisis gravitasi untuk tujuan keduan dan analisis getis ord g untuk tujuan ketiga. Hasil penelitian ini berupa terdapat urutan kegiatan kapal untuk bersandar kepelabuhan mulai dari pemberitauan kedatangan kapal melalui ADPEL dan PT. PELINDO III kemudian menyiapka perencanaan pelayaan dan menetapkan lokasi sandar kapal, interaksi paling jauh dan luas dilihat dari jenis barangnya dari data 2010 – 2012 adalah jenis barang konsumsi dan distribusi barang menyebar dikarenakan interaksi wilayah terjalin dengan erat sesuai dengan kebutuhan setiap wilayah di Indoneisa

1.7 Kerangka Pemikiran

Keberadaan pelabuhan memberikan dampak yang berbeda terhadap lingkungan fisik, sosial dan ekonomi. Pelabuhan di Kabupaten Karimun tersebar disetiap pulau yang berada di Kabupaten Karimun. Jenis pelabuhannya pun bermacam-macam, ada pelabuhan khusus penumpang, pelabuhan barang, pelabuhan pengumpul lokal, pelabuhan untuk kepentingan khusus dengan layanan pelabuhan antarpulau, nasional dan internasional.

(13)

| 26 setiap proses pembangunan. Kesejahteraan masyarakat salahsatunya bisa diukur dengan melihat perekonomian masyarakat. Berada di provinsi kepulauan dan kondisi geografis yang dikelilingi oleh lautan menjadikan pelabuhan memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Karimun. Berdasarkan data PDRB setiap tahunnya Kabupaten Karimun mengalami peningkatan perekonomian, namun melalui daftar kinerja daerah secara perkapita belum mencapai target. Sehingga dalam penelitian ini ingin melihat bagaimana keterkaitan pelabuhan dengan ekonomi masyarakat lokal di sekitar pelabuhan Kabupaten Karimun.

.

Gambar 1.1.7.1 Kerangka Pemikiran Pembangunan Wilayah Kesejahteraan Masyarakat Kondisi geografis wilayah Struktur ekonomi wilayah Pelabuhan dan ekonomi masyarakat

Keterkaitan pelabuhan dengan ekonomi masyarakat disekitar pelabuhan

Kabupaten kepulauan Pelabuhan

(14)

| 27 1.8 Batasan Operasional

Struktur ekonomi : digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang dominan dalam perekonomian suatu daerah serta untuk mengetahui pergeseran struktur ekonomi suatu daerah (BAPPEDA Karimun, 2012).

Pelabuhan : terminal transportasi yang secara umum berfungsi sebagai (1) tempat untuk memuat dan membongkar barang dan tempat untuk menaikkan penumpang, (2) tempat penampungan, pemrosesan, dan pengepakan sampai barang diangkut serta tempat transit penumpang, (3)tempat pengumpulan barang dan penumpang sehingga mencapai jumlah tertentu yang ekonomis untuk diangkut (Aziz, 2008).

Kepulauan : suatu gugusan pulau termasuk bagian pulau dan perairan diantara pulau-pulau tersebut dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannnya satu sama lain demikian eratnya sehingga pulau-pulau, perairan dan wujud alamiah lainnya itu merupakan satu kesatuan geografi , ekonomi, pertahanan keamanan, dan politik yang hakiki atau yang secara historis dianggap demikian (UU RI. No 6/1996).

Masyarakat : orang seorang atau kelompok orang yang melakukan pemanfaatan ruang (Aziz, 2008).

Gambar

Tabel 1.1.1 Persentase Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun  Tahun 2002-2011
Tabel 1.1.2 PDRB Kabupaten Karimun 2000-2011 (Juta Rupiah)  Tahun  PDRB Atas Dasar
Tabel 1.1.3 Evaluasi Status dan Kedudukan Pencapaian Kinerja Pembangunan  Kabupaten KarimunTahun 2010-2011
Gambar 1.1.7.1 Kerangka Pemikiran Pembangunan Wilayah Kesejahteraan Masyarakat Kondisi geografis wilayah Struktur ekonomi wilayah  Pelabuhan dan  ekonomi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Padi varietas Fatmawati merupakan padi tipe baru yang produksinya tinggi namun tidak tahan blas, untuk mendapatkan padi Fatmawati yang tahan blas telah dilakukan penelitian

topik penelitiannya dilihat dari lembar konsultasi yang dipegang oleh masing- masing mahasiswa, kemudian dari ketiga data tersebut yang penulis analisis mengenai

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh

 Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di daerah tersebut lebih kecil dari yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)..  Kemungkinan jumlah

Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025 dan Peraturan

Penulis juga berharap tugas akhir ini dapat memberikan masukan yang positif bagi perusahaan yang akan melakukan penerapan sistem informasi akuntansi, khususnya PO Diana Prima.

Kimia Study Center - Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia tahun dari 2002 un hingga 2011, 2012, 2013 dan 2014 berkaitan dengan sistem periodik unsur / SPU dan konfigurasi