• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kurikulum pendidikan dasar yang berkaitan dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan lingkungan.

Penguasaan seperti itu, akan memudahkan siswa mnegembangkan berbagai kemampuan secara bertahap, seperti berpikir teratur dan kritis, mampu memecahkan maslah sederhana, serta sanggup dan mandiri dalam kebersamaan.

Uraian di atas berangkat pula dari kenyataan bahwa manusia memiliki potensi fisik dan non-fisik. Secara fisik manusia memiliki keterkaitan sistem dengan alam sehingga selayaknya manusia mengembangkan potensinya untuk memelihara kelestarian fungsi-fungsi alam. Dalam pemeliharaan atau melestarikan alam diperlukan optimalisasi sumber daya alam dan dipadu dengan potensi sumber daya manusia yang ada di lingkungannya. Dengan demikian ada sinkronisasi antara optimalisasi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia untuk menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang selanjutnya akan sangat berperan dalam melestarikan sumber daya alam yang ada disekitarnya.

Potensi-potensi yang ada dari sisi sumber daya manusia, dan keberadaan sumber daya alam yang tersedia itu dibangun oleh pengetahuannya, sikap hidup maupun ketrampilannya. Ketajaman pemahaman dan kearifan tentang substansi kehidupan itu harus tumbuh melalui pendidikan. Lingkungan sekolah diharapkan dapat menfasilitasi potensi-potensi kemanusiaan secara optimal dan berkembang secara alamiah. Sekolah menjadi wahana pengembangan kesadaran dan keyakinan ketergantungan antar unsur-unsur sistem alam dalam upaya pemberdaya, penyelaras dan pelestari lingkungan.

Di sisi lain, manusia juga memiliki potensi yang bersifat non-fisik, yang tidak jarang menjadi sumber dorongan (motivasi) untuk berbuat dan menggapai sesuatu berdasarkan imajinasinya. Manusia memiliki ruh, oleh karena itu diperlukan keterpaduan keyakinan spiritual keagamaan dan pemahaman mendalam tentang kealaman. Etika, moral yang dilandasi nilai-nilai agama tidak hanya diperlukan pada saat manusia menghubungkan dirinya dengan Tuhannya, namun juga diperlukan pada saat manusia memperlakukan dunia sekelilingnya. Sekolah dapat memfasilitasi siswa mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, moral, sosial , seni secara menyelutuh dan terpadu yang dapat menunjang pengemabangan potensi non-fisiknya.

Secara filosofis pendidikan merupakan upaya mewariskan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari satu generasi ke generasi lainnya. Pengetahuan dibangun melalui upaya menumbuhkan partisipasi secara langsung dalam bentuk proses pembelajaran, sedangkan sikap diperoleh melalui lingkungan dan suasana yang dibangun secara kondusif dalam proses pembelajaran maupun intervensi lingkungan baik di sekolah maupun dirumah. Selanjutnya ketrampilan diperoleh melalui berbagai model pembelajaran yang bersifat psikomotorik, yang secara ekplisit dengan menyajikan

(2)

2

model-model pembelajaran yang melibatkan domain psikomotor dengan ciri utama “model pengulangan” pada setiap model pembelajaran. Dengan demikian pada hakekatnya ketiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik harus dapat dicapai secara bersama-sama, simultan dan berimbang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Agar tujuan pendidikan dapat mencapai, maka keseluruhan prosesnya harus terencana, sistimatis, dan konseptual. Hal ini merupakan penegasan bahwa terdapat perbedaan perlakuan antara model pendidikan formal dan pendidikan informal (di rumah) yang secara konsep memang tidak pernah direncanakan secara tertulis. Pengalaman sehari-hari kalau dilihat dari sisi ”makna” juga merupakan proses pembelajaran, tetapi apabila dilihat dari sisi konsep tidak pernah direncanakan secara sistimatis. Meskipun demikian setiap orang dapat belajar dari pengalaman, namun pengalaman yang didapat dari berbagai peristiwa tidak terencana kejadiannya, di samping juga tidak selalu memperkuat pengetahuan sebelumnya. Berbeda dengan pendidikan yang dilaksanakan secara formal; tujuan, metode, materi dan obyek sasarannya telah ditentukan sesuai dengan jelas, berdasarkan tujuan institusional, maupun tujuan kurikuler atau indikator-indikator pencapaian yang trelah ditetapkan.

Secara yuridis seperti dijelaskan dalam UUSPN No. 20 tahun 2003; “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.” Secara implisit amanat Undang-undang tersebut trlah mencakup tujuan pendidikan yang sangat mulia dan komprehensif dalam mengantarkan anak Indonesia untuk mencapai kondisi yang diharapkan. Oleh karena itu dari sisi empiris memang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan institusi pendidikan haris dibangun di atas landasan yang kuat dan kokoh, seperti tertulis dalam peraturan perundang-undangan tersebut.

Dalam kepentingan kehidupan manusia, pendidikan harus dapat berperan untuk dapat meningkatkan mutu kehidupan yang lebih baik. Untuk mencapai itu semua, maka secara umum pendidikan perlu berlandaskan pada 4 (empat) pilar pondasi belajar yang telah disepakati dalam forum internasional ”Education for All” merekomendasikan empat pilar, yaitu: a) Learning to know; belajar untuk memahami, b) Learning to do; belajar untuk berbuat, c) Learning to live together; belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan d) Learning to be; belajar untuk membangun dan mengekspresikan jati diri yang dilandasi ketiga pilar sebelumnya. Ke-empat pilar tersebut dapat dijadikan ”starting point” atau landasan berpikir dalam mengembangkan pendidikan di masa yang akan datang.

Untuk mencapai sasaran sebagaimana dipaparkan di atas, SMA Negeri 1 Masbagik senantiasa akan melaksanakan tugas dan kewajibannya mendidik siswa agar berkembang dan menjadi manusia Pancasila yang pada saatnya mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, demi kepentingan dirinya, keluarganya, masyarakatnya, serta bangsa dan negaranya. Dalam rangka ke arah itu, maka perlu disusun perencanaan sekolah untuk jangka panjang.

(3)

3

Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Salah satu bentuk perencanaan sekolah adalah adanya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Dengan demikian RPS merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka menuju sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Disamping itu, penyusunan dan penetetapan RPS merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap satuan pendidikan. Hal sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Di tingkat satuan pendidikan SMA, RPS wajib dibuat oleh SMA yang termasuk kelompok rintisan, potensial, nasional maupun internasional dalam rangka pencapaian SNP. Berdasarkan tuntutan itu lah, maka SMA Negeri 1 Masbagik menyusun dan menetapkan RPS untuk jangka waktu lima tahun (2010 – 2015).

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) ini, yang di dalamnya memuat tentang rencana strategis (Renstra) dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang No. 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan SKL;

5. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan ;

7. Permendiknas No. 20 Tahun 20007 tentang Standar Penilaian;

8. permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;

9. Permendikbud RI nomor 54 tahun 2013 tentang Setandar Kopetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan menengah

10. Permendikbud RI nomor 64 tahun 2013 tentang Setandar Isi Pendidikan Dasar dan menengah

(4)

4

11. Permendikbud RI nomor 65 Tahun 2013 tentang Setandar Proses Pendidikan

Dasar dan menengah

12. Permendikbud RI nomor 66 Tahun 2013 tentang Setandar Penilaian Pendidikan Dasar dan menengah

13. Permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar kurikulum SMA/MA 14. Permendikbud RI nomor 71 tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku

panduan guru untuk pendidikan Dasar dan menengah 15. Permendikbud RI nomor 81a tentang kurikulum 2013 16. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009;

17. Rencana Strategis Pembinaan Pendidikan Propinsi Nusa Tenggara Barat; 18. Rencana Strategis Pembinaan Pendikan Kabupaten Lombok Timur; 19. Kalender Pendidikan .

C. TUJUAN

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

a. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh dimasa lima tahun yang akan datang;

b. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen bersama seluruh komponen sekolah;

c. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program;

d. Diharapkan dapat memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik maupun non fisik;

e. Diharapkan dapat menggugah peran serta orangtua dan masyarakat dalam upaya berinteraksi secara aktif dalam pengemabngan program sekolah;

f. Dapat mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk memberikan pembinaan maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah;

g. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program kegiatan dengan melakukan monitoring dan evaluasi mengacu pada rencana strategis ini.

(5)

5

BAB II

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) TP. 2020/2021 S.D. TP. 2024/2025

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS 1. Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakat di Kecamatan Masbagik khususnya dan masyarakat Kabupaten Lobok Timur pada umumnya, menampakkan pola kehidupan masyarakat agraris dan pedesaan pada umumnya. Mereka hidup bersahaja dan sederhana. Kehidupan sosial mereka juga diwarnai oleh agama yang mereka anut, sehingga tempak nuansa religius. Pada masyarakat pedesaan dan masyarakat Islam tradisional, sangat menekankan dan menjunjung tinggi pemimpin, terutama pemimpin keagamaan. Pemimpin kharismatik yang menjadi panutannya, akan ikut menentukan corak kehidupan sosial masyarakat, bahkan merupakan elmen penting dan mendasar dalam struktur sosial. Pemipin seperti ini memiliki pengikut yang patuh terhadap dirinya. Oleh karenanya, sang tokoh mampu menggerakkan para pengikut untuk berdarma bakti sesuai perintah ajaran agama. Hal ini tercermin dari keterlibatan para penganut dalam kegiatan gotong royong, pengumpulan amal shodaqoh, pembangnan sarana peribadatan dan sosial dan lain-lainnya. Kenyataan ini juga akan dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan. Dimana dengan menjalin hubungan yang erat dan harmonis dengan tokoh panutan masyarakat akan turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan. Situasi sosial seperti ini dapat juga kita lihat di daerah Kabupaten Lombok Timur, termasuk di wilayah Kecamatan Masbagik.

Di samping itu, secara umum kondisi kehidupn sosial masyrakat Kabupaten Lombok Timur, khususnya Kecamatan Masbagik stabil. Dimana hubungan harmonis antara warga masyarakat tetap terkontrol. Masyarakat dapat melaksanakan kehidupannya dengan tenang dan normal (rukun). Mereka lebih mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan maslah bila ada. Mereka juga tidak terkotak-kotak dalam suatu kelompok yang saklek dan masih terlihat adanya sikap gotong royong. Dalam kehidupan keagamaan mereka pun tidak terjadi gangguan atau gesekan, walaupun di antara mereka memiliki organisasi keagamaan dan tokoh panutan keagamaan yang berbeda-beda. Mereka kompak dalam melaksaanakan aktifitas keagamaan, termasuk dalam hal peringatan hari-hari besar keagamaan.

Stabilitas sosial yang mantap sangat diperlukan dalam menjamin berlangsungnya proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan (sekolah). Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi sosial akan sangat berdampak terhadap kondusivitas lingkungan yang akhirnya akan sangat berperan dalam memberikan ketenangan dan keberlangsungan proses pembelajaran. Oleh karena itu kondisi sosial dalam lingkungan tertentu, dalam hal ini Kabupaten Lombok Timur sangat besar pengaruhnya terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Dengan kata lain, stabilitas sosial yang mantap akan

(6)

6

berpengaruh pada pembentukan karakter sosial siswa seperti yang kita harapkan antara lain beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur. Proses pembelajaran yang kondusif di tambah dengan stabilitas sosial di lingkungan sekolah akan sangat mendukung pembentukan karakter sosial, yang selanjutnya akan terkristalisasi pada karakter pribadi pada anak didik. Oleh karena itu kondisi sosial yang kondusif akan mendukung tumbuhnya benih-benih unggul bangsa yang dapat dilahirkan melalui proses pendidikan di sekolah.

Namun demikian, ada juga pola-pola kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Masbagik yang dapat menggangu kegiatan pendidikan, seperti kebiasan kawin cerai, kawin diusia muda, kebiasaan orang tua melibatkan anak dalam pekerjaan mereka, orang tua lebih mengunakan pendidikan anak laki-laki dan lain-lainnya. Hal-hal ini sering kali menyebabkan peserta didik di suatu sekolah droup out dan kurang aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah serta tidak bersekolah pada hal mereka berada pada usia sekolah. Untuk itu ke depan perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya, sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan pendidikan.

2. Kondisi Ekonomi

Keadaan perekonomian masyarakat secara umum di Kabupaten Lombok Timur, khususnya Kecamatan Masbagik memiliki tingkat perekonomian yang rendah (miskin). Sebagian besar di antara mereka menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan nelayan yang memiliki penghasilan yang tidak tetap tergantung pada situasi dan kondisi alam. Dengan kondisi seperti ini berpengaruh pada bidang pendidikan. Peserta didik sering kali tidak mampu membiayai sekolahnya secara maksimal karena kesulitan ekonomi. Sementara dana bantuan pemerintah yang diterima oleh sekolah tidak mencukupi untuk memberikan subsidi penuh kepada mereka. Di antara mereka ini ada yang mengalami putus sekolah (droup out). Penggalangan dana oleh sekolah dan pemberian dana yang beragam oleh pemeritah ke sekolah, tentu akan dapat mengatasi permasalahan ini.

Dalam kaitannya dengan penggalangan dana di masyrakat, satuan pendidikan di wilayah Kecamatan Masbagik agak kesulitan, karena faktor ekonomi masyarakat sepeti di atas dan dunia usaha di wilayah ini masih sangat minim dan masih bersekala kecil/menengah. Wilayah Kecamatan Masbagik merupakan wilayah minus. Oleh karena itu, upaya penggalangan dana ke luar merupakan langkah yang patut diperhitungkan, baik di tingkat Kabupaten Lombok Timur maupun di tigkat Provisnsi atau nasional.

Terlepas darikondisi di atas, dewasa ini pemerintah daerah melakukan berbagai terobosan untuk membangun wilayah Kecamatan Masbagik. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan pembangunan pariwisata di wilayah Masbagik, pembangunan Pabrik dan pasar, Peningkatan pembangunan sentra ekonomi sebagai sarana peningkatan pendapatan masyarakat, rencana pembangunan jalan negara lingkar Pulau Lombok, pertumbuhan budi daya tanaman tembakau dan hasil laut serta rencana pembangunan bandara internasional di Lombok Tengah. Kebijakan-kebijakan pembangunan di atas di harapkan dalam kurun

(7)

7

waktu lima tahun ke depan dapat berdapak positif pada perbaikan perekonomian masayarakat di wilayah Kecamatan Masbagik. Harapan adanya perbaikan ekonomi juga dimungkinkan dari semakin pesatnya pembangunan inpra struktur perekonomian di Kabupaten Lombok Timur, seperti pembangunan sarana prasarana perdagangan, pelabuhan Labuhan Haji, dan lain-lain termasuk rencana pembangunan bendungan Pandan Dure yang akan mampu mengairi wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur. Hal ini tentu akan berdampak dan berpengaruh positif terhadap pendidikan di daerah ini.

Dengan adanya harapan peningkatan perekonomian masayarakat Kecamatan Masbagik pada khususnya dan Kabupaten Lombok Timur pada umumnya akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Timur, sehingga pos anggaran pendidikan dalam APBD Kabupaten Lombok Timur lima tahun ke depan diharapkan dapat meningkat dan diharapkan dapat mencapai target 20% sesuai ketentuan Undang-undang. Dengan anggaran pendidikan sebesar 20% dalam APBD Kabupaten Lombok Timur, maka peningkatan mutu pendidikan akan dapat dicapai.

3. Kondisi Perpolitikan

Kondisi politik di Kecamatan Masbagik tidak bisa di pisahkan dengan kondisi perpolitikan kabupaten Lombok Timur pada khususnya, Nusa Tenggara Barat pada umumnya bahkan kondisi politik secara Nasional. Dengan adanya sistem pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah langsung di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Timur telah memberikan nuansa baru dalam kehidupan masyarakat, terutama aspek kehidupan politik. Sistem pemilihan seperti itu mengisyaratkan masyarakat, termasuk di Lombok Timur untuk semakin dewasa dalam berdemokrasi, menyikapi pilkada dan hasil pilkada langsung. Sikap dan kedewasaan dalam berdemokrasi akan menentukan kondisi politik di daerah. Dua dampak bisa timbul dari pola pemilihan seperti di atas, yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif menghasilkan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang kondusif. Sedangkan dapak negatif akan menimbulkan gangguan kehidupan berbangsa dan negara, yang sangat berpotensi untuk terjadinya konflik dan instabilitas di daerah.

Dengan adanya pilkada langsung di Nusa Tenggara Barat dan Lombok Timur untuk memilih Gubernur dan Bupati akan ikut mewarnai perubahan kondisi politik di Lombok Timur lima tahun ke depan, termasuk di Kecamatan Masbagik. Perubahan tersebut akan berpengaruh kepada dunia pendidikan dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Namun demikian hal tersebut diharapkan tidak akan berpengaruh negatif baik langsung maupun tidak langsung. Apalagi masyarakat di wilayah Kecamatan Masbagik pada umumnya menyerahkan permasalahan politik kepada tokoh panutannya, sehingga arah politik masyarakat tergantung pada tokoh pimpinan yang mengayominya, sehingga dampak negatif akan dapat dihindari.

Terlepas dari kemungkinan terjadinya dampak negatif, setiap satuan pendidikan hendaknya dapat menjadikan sistem pemilihan baru di Indonesia tersebut sebagai sumber

(8)

8

pembelajaran. Pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota MPR/DPR/DPRD secara langsung dapat kita jadikan wahana dan sarana pembelajaran bagi para siswa dalam memahami dan mengerti demokrasi, sehingga pada akhirnya lembaga pendidikan (sekolah) dapat menghasilkan produk lulusan yang dapat menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Kondisi Keamanan

Kondisi keamanan suatu daerah ataupun negara dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek diantaranya adalah aspek ekonomi dan aspek politik. Kondisi ekonomi dan politik yang mantap, akan menyebabkan kondisi keamanan yang mantap dan kondusif. Implikasi dari kondisi keamanan yang cukup mantap akan berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan selanjutnya.

Bertitik tolak dari kondisi keamanan Kecamatan Masbagik dalam pelaksanaan pemilu langsung tahun 2014 dan 2019 dan pemilihan kepala Desa dan Kadus pada masa-masa yang lalu, secara umum tidak mengalami gangguan keamanan yang signifikan, sehingga dalam kurun waktu lima tahun kedepan kondisi keamanan Kecamatan Masbagik khususnya dan Kabupaten Lombok Timur pada umumnya diharapkan akan semakin kondusif, terutama pada pilkada langsug untuk pemilihan Gubernur dan Bupati. Kondisi ini memungkinkan berlangsungnya proses pendidikan yang lancar tanpa gangguan keamanan yang berarti. Sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, serta dapat mengaktualisasikan kemampuan dan potensi yang dimilikinya dengan leluasa sehingga pada akhirnya bermuara pada perolehan prestasi dalam berbagai bidang.

Kondisi keamanan di Kecamatan Masbagik yang kondusif, juga dimungkinkan oleh adanya pamswakarsa Amphibi. Masbagik merupakan wilayah dari organisasi tersebut. Keberadaannya telah ikut memberikan rasa aman kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup tampa selalu dicengram rasa takut. Dengan adanya pamswakarsa di masyrakat, dalam kaitannya dengan pendidikan, dapat dijadikan sebagai sumber kajian tentang pentingnya ketertiban/keamanan oleh peserta didik.

5. Kondisi Budaya

Penduduk Kecamatan Masbagik sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Hanya sebagian kecil dari mereka yang bermata pencaharian sebagai wiraswasta, pegawai, TNI/Polri. Agama yang dianut oleh masyarakat di wilayah ini adalah seluruhnya beragama Islam. Oleh karena itu di sini banyak berdiri dan berkembang pondok-pondok pesantren sebagai lambang dan pusat kegiatan siar Islam. Kondisi penduduk yang demikian, berpengaruh terhadap kondisi budaya di wilayah Kecamatan Masbagik. Namun budaya masyarakat mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan zaman dan pengaruh yang datang dari luar, termasuk pengaruh teknologi informasi. Disamping itu, dimasa yang akan datang perubahan budaya

(9)

9

masyarakat akan dipengaruhi juga oleh adanya program pembangunan ”GERBANG MAS’ (Gerakan Pembangunan Masyarakat) daerah pantai, pembangunan pelabuhan Kayangan, pengembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Masbagik, rencana pembangunan bandara internasional di Lombok Tengah bagian selatan, dan pembangunan jalan negara lingkar Pulau Lombok yang melalui wilayah Kecamatan Masbagik. Pengaruh dan perubahan budaya tersebut, bisa berdampak positif dan negatif terhadap pengembangan pendidikan di wilayah Kecamatan Masbagik, pada khususnya dan Kabupaten Lombok Timur pada umumnya. Perencanaan pendidikan yang mantap, akan memberikan andil sebagai penangkal dampak negatif dan memperkuat/mengembangkan dampak positif di wilayah ini.

Dengan demikian, pada kurun waktu satu hingga lima tahun kedepan, nilai-nilaii budaya tradisional masyarakat dilatarbelakangi oleh masyarakat agraris dan nilai-nilaii budaya Islami. Nilai-nilai budaya masyarakat yang baik diharapkan dapat dipertahankan sebagi modal untuk membendung budaya dan pengaruh luar yang bersifat negatif. Tetapi bukan berarti bersikap tertutup terhadap nilai-nilai budaya luar yang masuk sebagai dampak adanya perubahan dan pengaruh yang timbul karena adanya kebijakan pembangunan sebagaimana telah dipaparkan di atas maupun karena semakin kuat dan derasnya arus informasi dan globalisasi.

Dampak negatif yang timbul dari adanya perubahan perlu diantisipasi dan disikapi. Oleh karena itu, guna membekali para siswa agar mampu melakukan filtrasi terhadap nilai-nilai budaya baru yang tidak baik, maka sekolah membekali siswa dengan nilai-nilaii budaya tradisional dan Islami yang berakar pada budaya yang berkembang di masyarakat melalui berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler baik di bidang seni tradisional, bidang keagamaan maupun bidang olahraga.

Selain itu, sebagai bagian dari cultul tradisional, pada masyrakat Kecamatan Masbagik dewasa ini berkembang berbagai bentuk kesenian masyarakat, seperti cilokaq dan gendang belek. Dalam hubungannya dengan penidikan, tren ini dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan kegiatan ekstarakurikuler/pengembangan diri siswa di sekolah. Dengan demikian sekolah dapat menjadi pelestari kesenian itu sendiri dan sekaligus seb agai penanam nilai-nilai budaya yang positif kepada peserta didik.

6. Perkembangan IPTEK

Kemajuan pembangunan di Indonesia dalam berbagai sektor dan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Lombok Timur, khususnya di wilayah Kecamatan Masbagik akan berdampak pula pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping dampak tersebut muncul pula dari semakin maju dan pesatnya arus informasi dan gelobalisasi yang semakin dalam dan luas memasuki ranah atau aspek kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi dan informasi tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah turut pula dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Lomok Timur, termasuk di wilayah Kecamatan Masbagik. Jaringan informasi dan fasilitas pendukungnya di wilayah ini semakin menjamur dan meluas ke pelosok-pelosok. Sehingga hand phone bukan lagi

(10)

10

merupakan barang mewah. Penggunaan komputer dan hasil-hasil teknologi informatika lainnya semakin banyak pula dikonsumsi oleh masyarakat.

Perencanaan wilayah Kecamatan Masbagik sebagi daerah perkembangan pariwisata dan industri di masa depan, menuntut pula penguasaan ilmu pengetahuan yang lebih luas oleh masyarakat di wilayah ini. Ilmu pengetahuan yang akan dibutuhkan masyarakat ke depan tidak saja dalam hubungannya dengan bahasa asing sebagai bahasa pengantar, juga ilmu-ilmu Ekonomi perdagangan dana teknologi termasuk pendukung pariwisata lainnya, seperti ilmu perhotelan, ilmu perdagangan, transportasi dan lain-lainnya.

Hal-hal yang telah dipaparkan di atas akan turut memberikan pengaruh di bidang pendidikan dimasa depan di wilayah Kecamatan Masbagik. Kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut oleh setiap satuan pendidikan perlu diantisipasi sejak dini. Dengan kata lain kecenderungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah ini, merupakan tantangan yang harus dijawab oleh kalangan pendidikan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang handal. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi lulusan merupakan syarat mutlak guna menyiapkan diri dalam persaingan merebut dunia kerja pada lapangan-lapangan kerja yang akan muncul dimasa depan di Kabupaten Lombok Timur, khususnya wilayah Kecamatan Masbagik. Konsekwensi logis dari kemajuan tersebut minimal adalah penyiapan peserta didik untuk tidak terlindas oleh proses perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi yang pada umumnya dapat berdampak pada gejala konsumerisme masyarakat dan individualisme yang tidak siap dalam menahan pengaruh zaman (ilmu pengetahan da teknologi). Secara lebih spesifik, satuan pendidikan perlu menyiapkan peserta didik untuk dapat menguasai teknologi informasi seperti komputer, telpon dan internet, bahasa asing komunikatif dan keterampilan kepariwisataan lainnya. Selain itu, untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam konteks persekolahan perlu dikembangkan model pendidikan yang memberikan wawasan atau pengetahuan tentang dampak positif dan dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut terhadap pengembangan peserta didik di tingkat sekolah.

Berdasarkan kondisi tersebut, SMA Negeri 1 Masbagik ke depan akan berupaya untuk memperluas dan mengembangkan akses penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan peserta didik sebagai bekal dirinya. Untuk itu perlu disediakan sarana prasarana belajar dalam bidang IPTEK antara lain dengan fasilitas laboratorium komputer/multimedia yang memadai dan warung informasi teknologi (WARINTEK) dan warung internet (WARNET).

(11)

11

B. ANALISIS PENDIDIKAN SAAT INI

No Kondisi saat ini

1. Standart isi a.

b C..

Pemberdayaa Tim pengembang Kurikulum sudah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan target, yang menghasilkan perangkat kurikulum 85 %. Kurikulum 85 % memenuhi SNP (perangkat pembelajaran sudah disusun untuk kelas X sampai XII semua mata pelajaran)

Pemberdayaa Tim pengembang Kurikulum 2013 sudah melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal, dan menghasilkan perangkat kurikulum 90 %, Untuk kelas X, XI dan XII

2. Pengembangan proses pembelajaran a.

b. c.

Proses pembelajaran belum memenuhi SNP, yaitu baru 55 % guru melaksanakan multi metode dan pendekatan CTL.

Proses pembelajaran belum memenuhi SNP, yaitu baru 60% guru menggunakan multi media.

Proses pembelajaran terintegrasi kecakapan hidup (life skill) belum memenuhi SNP, yaitu baru 55 % dapat terlaksana.

3. Standart kelulusan a.

b.

Prestasi Akademik lulusan belum memenuhi SNP ( KKM rata-rata 75 dan Rata-rata UN 70 dan US 85)

Prestasi non akademis sekolah cukup tinggi (rata-rata juara 1 tingkat kecamatan dan juara I kejuaran tingkat Kabupaten) dan Provinsi

4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan a.

b.

Pendidik terdapat 99 % memenuhi SNP

Tenaga kependidikan sudah (80 %) memenuhi SNP. 5. Pengembangan prasarana dan sarana

a. b.

Prasarana, sarana, media pemebelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata – rata 80 % memenuhi SNP.

Lingkungan sekolah memenuhi SNP, yaitu 65 % memenuhi sebagai lingkungan wiyata mandala

6 Pengembangan pengelolaan a.

b.

20% fungsi – fungsi pengelolaan menejemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabiltas, belum memenuhi SNP.

Pengelolaan rencana kerja baru 80 % memenuhi SNP. 7. Pengembangan pembiayaan

a. b. c.

Pembiayaan investasi masih rendah di bawah SNP Biaya operasional rendah di bawah SNP

Biaya personal rendah di bawah SNP 8. Pengembangan penilaian

(12)

12

a.

b.

Penilian hasil belajar oleh pendidik 80 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau SNP ( rata – rata masih dibawah SNP baik tingkat kesulitan maupun model – model yang digunakan ).

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan mencapai 100 % sesuai SNP.

C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG

N0 Kondisi yang diharapkan 5 tahun ke depan

1. Standart isi a.

b.

Pemberdayaan Tim pengembang Kurikulum sudah melaksanakan tugas dan fungsi secara maksimal, yaitu sudah menghhasilkan perangkat kurikulum 100 %.

Kurikulum 100 % memenuhi SNP (perangkat pembelajaran disusun untuk kelas X – XII semua mapel)

2. Pengembangan proses pembelajaran a.

b. c.

Proses pembelajaran sudah memenuhi SNP, yaitu 100 % guru melaksanakan metode/pendekatan. (CTL)

Proses pembelajaran sudah memenuhi SNP, yaitu baru 100 % guru menggunakan multi media.

Proses pembelajaran terintegrasi kecakapan hidup (life skill) sudah memenuhi SNP, yaitu baru 100 % dapat terlaksana.

3. Standart kelulusan a.

b.

Prestasi Akademik lulusan sudah memenuhi SNP ( KKM rata-rata 80 % dan Rata-rata UN 7,50 dan US 8,50)

Prestasi non akademis sekolah meningkat (rata-rata mencapai juara I kejuaran tingkat Kecamatan dan rata-rata juara 1 di tingkat kabupaten dan propinsi) 4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

a. b.

Pendidik terdapat 100 % memenuhi SNP Tenaga kependidikan 100 % memenuhi SNP. 5. Pengembangan prasarana dan sarana

a. b.

Prasarana, sarana, media pemebelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata – rata 90 % memenuhi SNP.

Lingkungan sekolah sudah memenuhi SNP, yaitu 100% memenuhi sebagai lingkungan wiyata mandala

6 Pengembangan pengelolaan a.

b.

100% fungsi – fungsi pengelolaan menejemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabiltas, sudah memenuhi SNP

Pengelolaan rencana kerja 100 % memenuhi SNP. 7. Pengembangan pembiayaan

a. b. c.

Pembiayaan investasi meningkat secara bertahap mendekati SNP. Biaya operasional meningkat secara bertahap mendekati SNP. Biaya personal meningkat secara bertahap mendekati SNP. 8. Pengembangan penilaian

a. Penilian hasil belajar oleh pendidik baru 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau SNP ( rata – rata masih dibawah SNP baik tingkat kesulitan maupun moel – model yang digunakan ).

(13)

13

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan baru 100 % sesuai SNP.

D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA

N0 Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan 5 tahun ke depan

Besarnya tantangan nyata

1. Standart isi Standart isi a.

b.

Pemberdayan Tim pengembang Kurikulum sudah melaksanakan tugas dan fungsi secara maksimal, baru menghasilkan prangkat kurikulum 80 %. Kurikulum 85 % memenuhi SNP (perangkat pembelajaran belum disusun untuk kelas X – XII semua mapel) a. b. Kurikulum 100% memenuhi SNP (perangkat pembelajaran sudah disusun untuk kelas X – XIIsemua mapel)

Kurikulum 100 % memenuhi SNP (perangkat pembelajaran belum disusun untuk kelas X – XII semua mapel) 25 % 25 % 2. Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan proses pembelajaran a. b. c. Proses pembelajaran belum memenuhi SNP, yaitu baru 85 % guru melaksanakan multi metode dan pendekatan CTL.

Proses pembelajaran belum memenuhi SNP, yaitu baru 55 % guru menggunakan multi media.

Proses pembelajaran terintegrasi kecakapan hidup (life skill) belum memenuhi SNP, yaitu baru 60 % dapat terlaksana. a. b. c. Proses pembelajaran sudah memenuhi SNP, yaitu 100 % guru melaksanakan metode/pendekatan CTL Proses pembelajaran sudah memenuhi SNP, yaitu baru 100 % guru menggunakan multi media.

Proses pembelajaran terintegrasi kecakapan hidup (life skill) sudah memenuhi SNP, yaitu baru 100 % dapat terlaksana. 25 % 25 % 25 %

3. Standart kelulusan Standart kelulusan a. Prestasi Akademik

lulusan belum memenuhi SNP ( KKM rata-rata 75 % dan Rata-rata UN 7,00 dan US 8,00)

a. Prestasi Akademik lulusan sudah memenuhi SNP ( KKM rata-rata 75 % dan Rata-rata UN 7,50 dan US 8,50) KKM 7 % UN 30 % US 20 %

(14)

14

b. Prestasi non akademis

sekolah masih rendah (rata-rata mencapai juara I kejuaran tingkat Kecamatan)

b. Prestasi non akademis sekolah meningkat (rata-rata mencapai juara I kejuaran tingkat Kecamatan dan rata-rata juara 1 di tingkat kabupaten dan Propinsi)

1 tingkat

kecamatan dan 1 jenjang kejuaraan

4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan a. b. Pendidik terdapat 99 % memenuhi SNP Tenaga kependidikan (80 %) memenuhi SNP. a. b. Pendidik terdapat 100 % memenuhi SNP Tenaga kependidikan 100 % memenuhi SNP. 10% 20 % 5. Pengembangan prasarana dan

sarana

Pengembangan prasarana dan sarana

a.

b.

Prasarana, sarana, media pemebelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata – rata 60 % memenuhi SNP. Lingkungan sekolah memenuhi SNP, yaitu 75 % memenuhi sebagai lingkungan wiyata mandala a. b.

Prasarana, sarana, media pemebelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata – rata 80 % memenuhi SNP.

Lingkungan sekolah sudah memenuhi SNP, yaitu 100% memenuhi sebagai lingkungan wiyata mandala 20 % 20 %

6 Pengembangan pengelolaan Pengembangan pengelolaan a.

b.

75% fungsi – fungsi pengelolaan menejemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabiltas, belum memenuhi SNP. Pengelolaan rencana kerja 80 % memenuhi SNP. . a. b. 100% fungsi – fungsi pengelolaan menejemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabiltas, sudah memenuhi SNP Pengelolaan rencana kerja 100 % memenuhi SNP. 25 % 25 %

7. Pengembangan pembiayaan Pengembangan pembiayaan a.

b.

Pembiayaan investasi masih rendah jauh di bawah SNP.

Biaya operasional rendah jauh di bawah SNP. a. b. Pembiayaan investasi meningkat secara bertahap mendekati SNP Biaya operasional meningkat secara Bertahap Bertahap

(15)

15

c. Biaya personal rendah

jauh di bawah SNP. c.

bertahap mendekati SNP Biaya personal meningkat secara bertahap mendekati SNP.

Bertahap 8. Pengembangan penilaian Pengembangan penilaian

a.

b.

Penilian hasil belajar oleh pendidik baru 80 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau SNP ( rata – rata masih dibawah SNP baik tingkat kesulitan maupun moel – model yang digunakan ).

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan baru 100 % sesuai SNP.

a.

b.

Penilian hasil belajar oleh pendidik baru 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau SNP ( rata – rata masih dibawah SNP baik tingkat kesulitan maupun moel – model yang digunakan ).

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan baru 100 % sesuai SNP.

20 %

5 %

E. VISI SEKOLAH

”Cerdas, Trampil dan berbudaya berlandaskan Iman dan Taqwa”

Indikator dari visi ini adalah :

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang operasional dan implementatif; 2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas, dan kompetitif berdsarkan imtaq;

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi;

5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir; 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh;

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai;

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

F. MISI SEKOLAH

1. Peningkatan mutu layanan pendidikan dan pembelajaran

2. Peningkatan disiplin dan etos kerja tenaga pendidik dan kependidikan.

3. Pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari

4. Pembinaan dan peningkatan semangat keunggulan guna meraih prestasi dan

prestise

(16)

16

6. Peningkatan lingkungan sekolah yang kondusif dan berwawasan

wiyatamandala

Penjabaran dari misi di atas adalah :

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang operasional dan implementatif.

a. Mewujudkan Pemberdayaan Tim Pengembang Kurikulum yang kompak dan handal; b. Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, operasional,

implementatif dan berwawasan ke depan;

c. Mewujudkan perangkat pembelajaran silabus implementatif; d. Mewujudkan rencana pelaksanaan pembelajaran implementatif; e. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal; f. Mewujudkan implementasi pengembangan diri;

g. Mewujudkan sosialisasi dokumen kurikulum (UU, PP, Permen, KTSP) kepada warga

sekolah dan stakholder.

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

a. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)

b. Mewujudkan pengembangan multi metode pembelajaran (proses) di sekolah c. Mewujudkan pengembangan multi strategi pembelajaran

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif berdasarkan imtaq a. Mewujudkan pengembangan kegiatan bidang akademik

b. Mewujudkan kepramukaan yang menjadi suri tauladan

c. Mewujudkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif d. Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

e. Mewujudkan pengembangan kelompok belajar dan bimbingan keagamaan yang bermakna

f. Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi

a. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh. b. Mewujudkan standart kompetensi dan profesionalisme guru

c. Mewujudkan standar kompetensi tenaga kependidikan

d. Mewujudkan standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja guru dan tenaga kependidikan

5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir a. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan b. Mewujudkan pengembangan media pembelajaran

c. Mewujudkan pengembangan sarana pendidikan d. Mewujudkan pengembangan prasarana

(17)

17

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh

a. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh b. Mewujudkan implementasi MBS

c. Mewujudkan pengembangan administrasi sekolah

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil b. Mewujudkan jalinan kerja dengan penyandang dana

c. Mewujudkan penggalangan dana dari berbagai sumber

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Mewujudkan pengembangan teknik instrumen model-model penilaian pembelajaran yang otentik dan berkesinambungan

b. Mewujudkan implementasi model evaluasi c. Mewujudkan standar kurikulum muatan lokal d. Mewujudkan standar penilaian pengembangan diri

G. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 MASBAGIK 1. Tujuan Umum Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Masbagik

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani. untuk hidup mandiri,

bertanggung jawab dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

(18)

18

2. Tujuan Khusus Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Masbagik

Target yang diharapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Sekolah tertuang dalam tujuan khusus sebagai berikut :

a. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai b. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme guru

c. Meningkatnya prestasi siswa baik akademik maupun non akademik d. Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris, Bahasa Arab dan IT yang

tinggi

e. Memiliki wawasan iptek dan ketrampilan hidup yang tinggi

f. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, menyenangkan dan mencerdaskan

g. Memiliki moral yang tangguh dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

H. TUJUAN SEKOLAH DALAM 5 TAHUN

Dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun ke depan tujuan yang akan dicapai sekolah antara lain : 1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang operasional dan implementatif

a. Menghasilkan Tim Pengembang Kurikulum yang kompak dan handal

b. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, operasional, implementatif dan berwawasan ke depan

c. Menghasilkan silabus implementatif untuklas X - XII semua mata pelajaran

d. Menghasilkan pemetaan SK, KD, Indikator, untuk kelas X – XII semua mata pelajaran

e. Menghasilkan RPP untuk implementatif untuk kelas X – XII semua mata pelajaran f. Mewujudkan implementasi pengembangan diri;

g.

Mewujudkan sosialisasi dokumen kurikulum (UU, PP, Permen, KTSP)

kepada warga sekolah dan stakholder.

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien

a. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)

b. Menghasilkan multi model pembelajaran dengan pendekatan CTL, pendekatan belajar tuntas dan pendekatan pembelajaran individual

(19)

19

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif

a. Menghasilkan pengembangan kegiatan bidang akademik b. Menghasilkan kepramukaan yang menjadi suri tauladan

c. Menghasilkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif d. Menghasilkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

e. Menghasilkan pengembangan kelompok belajar dan bimbingan keagamaan yang bermakna

f. Menghasilkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi

a. Menghasilkan pengembangan dan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan b. Menghasilkan standar kompetensi dan profesionalisme guru

c. Menghailkan standar kompetensi tenaga kependidikan

d. Menghasilkan standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja guru dan tenaga kependidikan

5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan

a. Menghasilkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan b. Menghasilkan pengembangan media pembelajaran

c. Menghasilkan pengembangan sarana pendidikan d. Menghasilkan pengembangan prasarana

e. Menghasilkan lingkungan sekolah sebagai wiyata mandala 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh

a. Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh b. Menghasilkan implementasi MBS

c. Menghasilkan pengembangan administrasi sekolah d. Menghasilkan pengembangan kultur positif sekolah

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Menghasilkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil b. Menghasilkan jalinan kerja dengan penyandang dana

c. Menghasilkan penggalangan dana dari berbagai sumber

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik a. Menghasilkan perangkat model-model penilaian pembelajaran yang otentik b. Menghasilkan implementasi model evaluasi

c. Menghasilkan standar kurikulum muatan lokal d. Menghasilkan standar penilaian pengembangan diri

(20)

20

I. PROGRAM STRATEGI

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif a. Pengembangan Tim Pengembang Kurikulum yang kompak dan handal

b. Pengembangan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, operasional, mutakhir dan berwawasan ke depan

c. Pengembangan silabus implementatif untuk kelas X - XII semua mata pelajaran d. Pengembangan pembuatan pemetaan SK, KD, Indikator, untuk kelas X – XII semua

mata pelajaran

e. Pengembangan RPP implementatif untuk kelas X – XII semua mata pelajaran f. Mewujudkan implementasi pengembangan diri;

g. Mewujudkan sosialisasi dokumen kurikulum (UU, PP, Permen, KTSP)

kepada warga sekolah dan stakholder.

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien

a. Pengembangan penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)

b. Pengembangan multi model pembelajaran dengan pendekatan CTL, pendekatan belajar tuntas dan pendekatan pembelajaran individual

c. Pengembangan multi strategi pembelajaran 3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif

a. Pengembangan kegiatan bidang akademik

b. Pengembangan kepramukaan yang menjadi suri tauladan

c. Pengembangan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif d. Pengembangan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

e. Pengembangan kelompok belajar dan bimbingan keagamaan yang bermakna f. Pengembangan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan Kerja yang tinggi

a. Pengembangan dan peningkatkan kompetensi tenaga kependidikan b. Pengembangan standar kompetensi dan profesionalisme guru c. Pengembangan standar kompetensi tenaga kependidikan

d. Pengembangan standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja guru dan tenaga kependidikan

5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan

a. Pengembangan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan b. Pengembangan media pembelajaran

c. Pengembangan sarana pendidikan d. Pengembangan prasarana

(21)

21

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh

a. Pengembangan manajemen berbasis sekolah yang tangguh b. Pengembangan implementasi MBS

c. Pengembangan administrasi sekolah d. Pengembangan kultur positif sekolah

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil b. Pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana

c. Pengembangan penggalangan dana dari berbagai sumber

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran yang otentik b. Pengembangan implementasi model evaluasi

c. Pengembangan standar kurikulum muatan lokal d. Pengembangan teknik penilaian pengembangan diri

J. STRATEGI PELAKSANAAN/PENCAPAIAN

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif a. Terdapatnya Tim Pengembang Kurikulum yang kompak dan handal

b. Terdapatnya perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, operasional, mutakhir dan berwawasan ke depan

c. Terdapatnya silabus implementatif untuk kelas X - XII semua mata pelajaran

d. Terdapatnya pembuatan pemetaan SK, KD, Indikator, untuk kelas X – XII semua mata pelajaran

e. Terdapatnya RPP implementatif untuk kelas X – XII semua mata pelajaran f. Terdapatnya implementasi pengembangan diri;

g. Terdapatnya sosialisasi dokumen kurikulum (UU, PP, Permen, KTSP)

kepada warga sekolah dan stakholder.

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien

a. Terdapatnya penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)

b. Terdapatnya multi model pembelajaran dengan pendekatan CTL, pendekatan relajar tuntas dan pendekatan pembelajaran individual

c. Terdapatnya multi strategi pembelajaran

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif berdasarkan imtaq a. Terdapatnya kegiatan bidang akademik

b. Terdapatnya kepramukaan yang menjadi suri tauladan

c. Terdapatnya kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif d. Terdapatnya kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

e. Terdapatnya kelompok belajar dan bimbingan keagamaan yang bermakna e. Terdapatnya kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif

(22)

22

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan Kerja yang

tinggi

a. Terdapatnya peningkatkan kompetensi tenaga kependidikan b. Terdapatnya standar kompetensi dan profesionalisme guru c. Terdapatnya standar kompetensi tenaga tenaga kependidikan

d. Terdapatnya standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja guru dan tenaga kependidikan

5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan

a. Terdapatnya fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan b. Terdapatnya media pembelajaran

c. Terdapatnya sarana pendidikan d. Terdapatnya prasarana

e. Terdapatnya lingkungan sekolah sebagai wiyata mandala 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh

a. Terdapatnya manajemen berbasis sekolah yang tangguh b. Terdapatnya implementasi MBS

c. Terdapatnya administrasi sekolah

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Terdapatnya pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil b. Terdapatnya jalinan kerja dengan penyandang dana

c. Terdapatnya penggalangan dana dari berbagai sumber

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Terdapatnya perangkat model-model penilaian pembelajaran yang otentik

b.

Terdapatnya implementasi model evaluasi

c. Terdapatnya standar kurikulum muatan lokal

d.

Terdapatnya standar penilaian pengembangan diri

K.

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang operasional dan implementatif

a. Terealisasinya pengembangan Tim Pengembang Kurikulum yang kompak dan handal b. Terealisasinya perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, operasional, dan

berwawasan ke depan

c. Terealisasinya silabus implementatif untuk kelas X - XII semua mata pelajaran d. Terealisasinya pembuatan pemetaan SK, KD, Indikator untuk kelas X – XII semua

mata pelajaran

e. Terealisasinya RPP implementatif untuk kelas x – XII semua mata pelajaran f. Terealisasinya implementasi pengembangan diri;

g.

Terealisasinya sosialisasi dokumen kurikulum (UU, PP, Permen, KTSP)

kepada warga sekolah dan stakholder.

(23)

23

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efktif dan efisien

a. Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)

b. Terealisasinya multi model pembelajaran dengan pendekatan CTL, pendekatan relajar tuntas dan pendekatan pembelajaran individual

c. Terealisasinya multi strategi pembelajaran

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif berdasarkan imtaq a. Terealisasinya kegiatan bidang akademik

b. Terealisasinya kepramukaan yang menjadi suri tauladan

c. Terealisasinya kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif d. Terealisasinya kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

e. Terealisasinya kelompok belajar dan bimbingan keagamaan yang bermakna e. Terealisasinya kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif

4. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan kesanggupan Kerja yang tinggi

a. Terealisasinya dan peningkatkan kopentensi tenaga kependidikan b. Terealisasinya standar kompetensi dan profesionalisme guru c. Terealisasinya standar kompetensi tenaga kependidikan

d. Terealisasinya standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja guru dan tenaga kependidikan.

5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan

a. Terealisasinya fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan b. Terealisasinya media pembelajaran

c. Terealisasinya sarana pendidikan d. Terealisasinya prasarana

e. Terealisasinya lingkungan sekolah sebagai wiyata mandala 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh

a. Terealisasinya manajemen berbasis sekolah yang tangguh b. Terealisasinya implementasi MBS

c. Terealisasinya administrasi sekolah

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Terealisasinya pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil b. Terealisasinya jalinan kerja dengan penyandang dana

c. Terealisasinya penggalangan dana dari berbagai sumber

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik a. Terealisasinya perangkat model-model penilaian pembelajaran yang otentik b. Terealisasinya implementasi model evaluasi

c. Terealisasinya standar kurikulum muatan lokal d. Terealisasinya standar penilaian pengembangan diri

(24)

24

L. MONITORING DAN EVALUASI

1. Tim Monev

a. Penasehat : Rubiman M.Pd

b. Ketua : Drs. H. Artajab, M.Pd. c. Wakil Ketua : Drs. L. Suryadi

d. Sekretaris : Drs. Ahyak

e. Bendahara : Zaenul Islam, S.Ag e. Anggota : Agus Adnan S.Pd.

Kadaryanti, S.Pd, M.Pd Dra. Nurpazanah H. Muksin, S.Pd, M.Pd. Drs. Marzuki, M.AP 1. Kegiatan Monev

a. Rapat pembentukan tim b. Pengembangan perangkat c. Sosialisasi d. Pelaksanaan 1) Pengambilan data 2) Analisas data 3) Kesimpulan data

e. Rencana tindak lanjut f. Pelaporan

2. Komponen utama yang di Monev a. Komponen kontek

1) Aspek Geografis

2) Aspek permintaan masyarakat akan pendidikan 3) Dukungan atau partisipasi mayarakat.

4) Aspirasi masyarakat pembiayaan

b. Komponen input

1) Aspek Program sekolah

2) Aspek Tenaga Pendidik dan kependidikan 3) Aspek siswa

4) Aspek kurikulum

5) Aspek sarana dan prasarana

6) Aspek pembiayaan manajemen dan kepemimpinan

c. Komponen proses

1) Aspek Pengelolaan Kelembagaan 2) Aspek Proses Belajar Mengajar 3) Aspek Proses Evaluasi

(25)

25

5) Aspek Kepemimpinan

6) Aspek sekolah

d. Komponen output

1) Aspek prestasi Akademik 2) Aspek prestasi non akademik

e. Komponen dampak

1) Aspek prestasi akademik 2) Aspek prestasi non akademik 3) Aspek kelembagaan

4) Aspek dukungan masyarakat 3. Jadwal pelaksanaan Monev

(26)

26

L. JADWAL PELAKSANAAN MONEV

No Jenis Monev Sasaran Pelaksana WAKTU KET

20/21 21/22 22/23 23/24 24/25 1 2. 3. 4. Komponen Kontek a. Aspek Geografis

b. Aspek permintaan masyarakat akan pendidikan c. Dukungan atau partisipasi mayarakat.

d. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan

Komponen Input

a. Aspek Program sekolah

b. Aspek Tenaga Pendidik dan kependidikan c. Aspek siswa

d. Aspek kurikulum

e. Aspek sarana dan prasarana f. Aspek pembiayaan

Komponen Proses

a. Aspek Pengelolaan Kelembagaan b. Aspek Proses Belajar Mengajar c. Aspek Proses Evaluasi

d. Aspek Proses Akuntabilitas e. Aspek Kepemimpinan

f. Aspek lingkungan sekolah yang aman dan tertib

Komponen Out Put

a. Aspek prestasi Akademik b. Aspek prestasi non akademik

Komite, KS, Guru KS, Guru, Siswa KS, Guru, Siswa KS, Guru KS, Tim KS, Tim KS, Tim KS, Tim X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

(27)

27

5. Komponen Dampak

a. Aspek prestasi akademik b. Aspek prestasi non akademik c. Aspek kelembagaan

d. Aspek dukungan masyarakat

Komite, KS,

Guru, Siswa KS, Tim

X X X X X

(28)

28

BAB III

RENCANA OPERASIONAL (RENOP) TP. 2020/2021

A. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH

1. Kondisi sosial

Kondisi sosial masayarakat Kecamatan Masbagik yang kondusif, dilatar belakangi oleh kehidupan masyarakat yang agraris dan agamais serta kehidupan politik yang stabil, dapat mendukung pelaksanaan program-program pembangunan di Kecamatan Masbagik.

Kondusifitas keadaan sosial masyarakat juga sangat dibutuhkan bagi berlangsungnya proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan (sekolah). Stabilitas sosial yang mantap akan berpengaruh pada pembentukan karakter sosial siswa seperti yang kita harapkan, antara lain beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi pekerti luhur. Stabilitas sosial juga memungkinkan tumbuhnya benih-benih unggul bangsa yang dapat dilahirkan melalui proses pendidikan di sekolah.

2. Kondisi ekonomi

Masyarakat Kecamatan Masbagik sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap ataupun buruh tani. Mayoritas penduduk juga bermata pencaharian sebagai nelayan, baik sebagai pemilik modal maupun sebagai buruh penangkap ikan. Sementara sektor-sektor pekerjaan dan keterampilan penduduk yang lainnya, memiliki prosentase yang sangat kecil. Keterampilan-keterampilan masyarakat Kecamatan Masbagik belum dikembangkan secara maksimal.

Untuk jangka satu tahun ke depan peningkatan ekonomi masyarakat Kecamatan Masbagik belum akan berkembang sebagai mana yang diharapkan, karena berbagai aspek kebijakan pembangunan yang akan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat belum rampung pembangunannya. Salah satu sektor yang dapat memberikan dukungan terhadap penigkatan tarap hidup masyarakat adalah sektor pertanian dan perkebunan, yaitu budi daya tembakau dan semangka. Sehingga satu tahun kedepan diharapkan produksinya semakin meningkat. Peningkatan ini sangat dimungkinkan karena semakin banyaknya mitra petani yang dapat menampung hasil panen tembakau. Sementara sektor nelayan dalam satu tahun ke depan dipredisikan tidak banyak perubahan ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena sektor ini belum dikembangkan secara baik, kecuali budi daya rumpun laut yang

(29)

29

semakin berkembang dan semakin banyak diminati oleh penduduk. Oleh karena itu sektor budi daya rumput laut diharapkan akan dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat satu tahun ke depan.

Perkembangan positif perekonomian masayarakat Kecamatan Masbagik satu tahun kedepan sebagaimana telah dipaparkan di atas akan menimbulkan dampak positif dan berpengaruh langsung pada peningkatan daya dukung masyarakat khususnya orang tua/wali murid terhadap dunia pendidikan pada umumnya dan sekolah pada khususnya. Namun daya dukung tersebut masih kecil karena pertumbuhan yang terjadi ergerak secara perlahan. Walaupun demikian diharapkan, melalui komite sekolah partisipasi masyarakat diharapkan semakin meningkat, sehingga Komite Sekolah akan semakin berdaya dalam mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan pada tahun yang akan datang

3. Kondisi perpolitikan

Keadaan perpolitikan di Kabupaten Lombok Timur dan wilayah Kecamatan Masbagik khususnya dipengaruhi oleh sistem perubahan sistem pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah secara langsung. Tetapi perubahan tersebut tidak sampai menimbulkan dampak-dampak yang negatif. Suhu politik di Kabupaten Lombok Timur sedikit meningkat menjelang dan selama pelaksanaan pemilihan, mulai menurun setelah PILKADA tersebut berakhir. Hal seperti itu akan dapat kita lihat pada tahun 2008, karena pada tahun tersebut akan berlangsung pemilihan kepala daerah secara langsung untuk memilih gubernur dan wakilnya serta bupati dan wakilnya di Kabupaten Lombok Timur. Kecenderungan kondisi politik yang tidak sampai menimbulkan dampak negatif yang besar di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Timur diharapkan terjadi pada satu tahun kedepan. Kemungkinan ini juga didukung oleh kebiasaan masyarakat wilayah Kecamatan Masbagik yang menyerahkan urusan politik pada tokoh yang menjadi panutannya, sehingga dampak-dampak negatif yang mungkin akan timbul dapat diantisipasi dan diredam secepatnya. Kondisi perpolitikan yang kondusif akan memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan.

Dengan pemerintahan baru di Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur pada tahun depan diharapkan dapat mewujudkan program-program pembangunan yang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk program pembangunan di bidang pendidikan. Disamping itu, dari proses pemilihan yang sudah berjalan satuan pendidikan dapat menjadikannya sebagai sumber belajar untuk peserta didik dalam rangka memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan politik yang demokratis dan lainnya yang berkaitan dengan itu.

(30)

30

4. Kondisi Keamanan

Kondisi keamanan di Kabupaten Lombok Timur umumnya dan wilayah Kecamatan Masbagik pada khususnya, selama ini secara umum tetap kondusif. Gesekan-gesekan kecil terjadi biasanya pada saat proses dan hasil pemilihan. Namun tidak pernah membias dan berkembang dalam bentuk yang lebih luas dan besar. Situasi ini juga terjadi pada pilkada tahun 2008. Namun diharapkan pada satu tahun kedepan tidak terjadi instabilitas keamanan sebagai pengaruh dari proses pilkada.

Bentuk-bentuk kerusuhan dan anarkisme selama ini (pada lima tahun terakhir) di Kabupaten Lombok Timur, termasuk di wilayah Kecamatan Masbagik tidak pernah terjadi. Hal ini dimungkinkan adanya pengaruh tokoh-tokoh keagamaan di kalangan masyarakat. Keamanan masyarakat juga dewasa ini terkontrol oleh adanya pamswakarsa. Di wilayah Kecamatan Masbagik diketahui sebagai basis (pusat) Pamswakarsa Amphibi. Sehingga dal;am satu tahun kedepan diharapkan kondisi keamanan tetap terkendali dan kondusif.

Melihat kecenderungan keamanan di wilayah Kecamatan Masbagik dan daerah Kabupaten Lombok Timur sebagaimana telah dipaparkan di atas yang cenderung kondusif. Dengan demikian kondisi tersebut dapat menjamin berlangsungnya pelaksanaan program pembangunan termasuk didalamnya program-program pembangunan dibidang pendidikan.

5. Kondisi Budaya

Kultur masyarakat Kecamatan Masbagik bercirikan agraris dan agamais yang menjadi pondasi kehidupan masyarakat sehar-hari. Dari latar belakang kultur masyarakat seperti itu akan tampak lahir dan berkembangnya nilai-nilai tradisonal sebagai tolok ukur dan pengendali kehidupan penduduk. Nilai-nilai budaya tradisional tersebut, diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat bagi masyarakat Kecamatan Masbagik untuk membendung nilai-nilai budaya luar yang negatif. Namun bukan berarti menutup diri dari pengaruh dan masuknya budaya-budaya luar, termasuk budaya modern yang semakin deras menyebar ke pelosok-pelosok. Yang diperlukan dalam hal ini adalah adanya kemampuan menyaring budaya-budaya luar yang negatif dengan bermodalkan budaya sendiri.

Dengan kemampuan melakukan filtrasi tersebut diharapkan masyarakat Kecamatan Masbagik dapat menerima arus globalisasi dan modernisasi tanpa harus tercerabut dari akar budaya tradisional mereka sendiri, dimana budaya tradisional tersebut merupakan warisan leluhur bangsa yang harus tetap kita pertahankan dan kita lestarikan.

(31)

31

Guna membekali para siswa agar mampu melakukan filtrasi terhadap nilai-nilai budaya baru yang tidak baik, maka sekolah membekali siswa dengan nilai-nilai budaya tradisional dan Islami yang berakar pada budaya yang berkembang di masyarakat melalui berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler baik di bidang seni tradisional, bidang keagamaan maupun bidang olahraga.

Disamping uraian di atas, dalam masyarakat Kecamatan Masbagik pada saat ini semakin berkembang berbagai macam kesenian yang merupakan perkembangan dari kesenian-kesenian tradisional sebelumnya. Kesenian yang sekarang berkembang dengan pesat, seperti gendang belek, cilokaq dan lain-lainnya. Berbagai macam kesenian yang ada di masyarakat dalam satu tahun ke depan dapat di kembangkan di sekolah sebagai salah satu bentuk kegiatan kesiswaan.

6. Perkembangan IPTEK

Masayarkat Lombok Timur pada umumnya dan masyarakat Kecamatan Masbagik pada khususnya semakin banyak yang menggunakan hasil teknologi, terutama teknologi tepat guna pertanian dan perikanan laut. Namun pertumbuhan penggunaan teknologi ini masih terbatas pada masyarakat tertentu saja, yaitu pada kelas ekonomi menengah ke atas dalam struktur perekonomian masyarakat pedesaan. Perkembangan ini telah memberikan gambaran bahwa masyarakat semakin mengenal dan mengetahui arti penting dari teknologi, sehingga mereka bergeser dari pola pengelolaan pertanian dan perikanan yang bersifat tradisonal ke yang lebih modern.

Masyarakat Kecamatan Masbagik juga semakin mengenal pentingnya ilmu pengetahuan. Hal ini terindikasi dari semakin banyaknya anak-anak usia sekolah yang bersekolah, baik di lembaga pendidikan umum maupun keagamaan, dan lembaga pendidikan formal maupun informal. Kecenderungan ini diikuti juga dengan penambahan sarana dan prasarana pendidikan di wilayah ini.

Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan juga dirasa semakin penting dengan adanya program pengembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Masbagik. Sehingga peserta didik membutuhkan penguasaan bahasa asing dan ilmu-ilmu pendukung pariwisata lainnya.

Selain itu, teknologi komunikasi semakin merambah wilayah pelosok kecamatan, tidak terkecuali Kecamatan Masbagik. Jaringan telepon kabel sudah menjangkau daerah pedesaan dan akan semakin luas jangkauannya pada satu tahun kedepan, masuknya operator telepon seluler dengan membangun tower atau menara untuk memperluas jangkauan layanannya di wilayah Kecamatan Masbagik.

Kemajuan teknologi telekomunikasi tersebut, memungkinkan berdirinya warung telekomunikasi, dan warung internet serta menjamurnya konter-konter

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan yang dilakukan pada untuk mengatisipasi pasien yang belum Kemudian ada juga penelitian yang dilakukan oleh Nuning Versianita, Rini Sovia dan l “Perancangan

melaporkan dan menganalisa informasi, informasi dalam data warehouse berada di bawah kontrol pengguna data warehouse sehingga jika sistem sumber data dibersihkan informasi

Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah pembangunan BIJB merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan sarana transportasi udara serta

Dalam model dengan menggunakan efek perawatan yang di pilih berdasarkan skenario re design sistem, desain hasil efek perawatan adalah 0,997499 maka hasil yang di peroleh untuk

Penelitian lain oleh Akustia Kanam (2006) yang menguji pengaruh penerapan metode akuntansi persediaan FIFO dan average terhadap price earnings ratio pada

Kasus Semanggi II adalah gerakan mahasiswa untuk menggagalkan RUU tentang Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang telah disetujui DPR. Dari segi pelaku

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri mengatur bahwa perlindungan hukum hak atas karya Desain Industri diberikan pada seorang pendesain berdasarkan

ayo kita coba bermain ayo kita coba bermain gerakan yang agak sulit gerakan yang agak sulit yaitu berjalan di balok titian yaitu berjalan di balok titian naiklah ke atas balok