• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP

KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN

BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

UTAMA ADHI NUGRAHA B 200 090 035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

“PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI”

OLEH :

UTAMA ADHI NUGRAHA B 200 090 035

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah

Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey dengan memberikan kuesioner secara langsung kepada pegawai pemerintah daerah. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden dan diolah menggunakan program SPSS untuk menguji hipotesis

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum karakteristik tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Boyolali. Partisipasi Anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004, Kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002, dan evaluasi anggaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Sedangkan umpan balik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan nilai signifikansi 0,266.

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien. Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat.

Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi kedalam dimensi kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh para manajer dalam melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Faktor budaya organisasi dan komitmen organisasi kemungkinan menjadi faktor kondisional yang harus dipertimbangkan dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi.

Munawar,dkk (2006) meneliti tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap perilaku,sikap, dan kinerja aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang. Hasilnya adalah bahwa karakteristik tujuan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku,sikap, dan kinerja aparat pemerintah daerah. Ikhsan dan Ane (2007) meneliti tentang pengaruh partisipasi anggaran dengan menggunakan lima variabel pemoderasi yang menggunakan variabel gaya kepimpinan, komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan, kedidakpastian strategik dan kecukupan anggaran sebagai variabel moderating dalam menguji hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjang anggaran.

(5)

Simpulannya menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran. Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan Milani (1975); Brownell dan Hirst (1986) dalam Sukardi (2002). Di mana mereka tidak menemukan hasil yang signifikan antar partisipasi penyusunan dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor-faktor situasional atau lebih dikenal dengan variabel kontingensi (contigensy

variabel). Ida ayu mas may dan I ketut sujana (2009) meneliti pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintahan di kota Denpasar.

Hasilnya budgetary goal characteristics tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintah di kota Denpasar.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang serta perumusan masalah yang tidak diuraikan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.

2. Untuk menguji apakah kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.

3. Untuk menguji apakah umpan balik anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah

4. Untuk menguji apakah evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah

(6)

TINJAUAN PUSTAKA 1. Partisipasi Anggaran

Partisipasi anggaran menunjukkan pada luasnya partisipasi bagi aparat pemerintah daerah dalam memahami anggaran yang diusulkan oleh unit kerjanya dan pengaruh tujuan pusat pertanggungjawaban anggaran mereka.Partisipasi banyak menguntungkan bagi suatu organisasi. Sord dan Wels (1995) dalam Sardjito dan Muthaher (2007) mengemukakan bahwa tingkat partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan moral yang lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula

2. Kejelasan Tujuan Anggaran

Kejelasan tujuan anggaran menunjukkan luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara spesifik dan jelas, dan dimengerti oleh siapa saja yang bertanggungjawab.Manajemen tingkat atas dapat meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan ketegangan kerja, dan memperbaiki anggaran yang dihubungkan dengan sikap, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya manajer tingkat bawah secara signifikan meningkatkan kejelasan dan ketegasan tujuan anggaran mereka.Penelitian Ivancevich (1976) dalam Kurnia (2004) menunjukkan hasil bahwa kejelasan dan spesifikasi sasaran anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap komitmen pencapaian sasaran dan timbulnya kepuasan terhadap karyawan.

3 Umpan Balik

Kenis (1979) dalam Munawar, dkk (2006) menyatakan bahwa umpan balik terhadap tujuan anggaran yang dicapai adalah variabel penting yang memberikan motivasi kepada manajer. Jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil yang diperoleh dari upayanya untuk mencapai tujuan, maka ia tidak mempunyai dasar untuk merasakan

(7)

kesuksesan atau kegagalan, dan tidak ada insentif untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik, dan pada akhirnya menjadi tidak puas yang disebabkan oleh tidak adanya intensif tersebut. Steers (1975) dalam Ratnawati (2004) mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara umpan balik anggaran dengan kinerja. 4 Evaluasi Anggaran

Evaluasi anggaran adalah tindakan yang dilakukan untuk menelusuri penyimpangan atas anggaran ke departemen yang bersangkutan dan digunakan sebagai dasar untuk penilaian kinerja departemen (Kenis, 1979 dalam Munawar, dkk, 2006).Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku, sikap dan kinerja manajer. Punitive approach dapat mengakibatkan rendahnya motivasi dan sikap yang negatif, sedangkan supportive

approach dapat mengakibatkan sikap dan perilaku yang positif.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitan ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Munawar,dkk.(2006).berdasarkan metodenya Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey. menurut singarimbun (1995) penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu berupa kuesioner.Data primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Boyolali.

(8)

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiarto (2001), populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pemerintah atau pegawai negeri sipil di lingkungan daerah Kabupaten Boyolali yang mempunyai kedudukan sebagai pejabat setingkat Kepala Dinas dan Kepala Bagian / Bidang / Subbidang di Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

C. Data dan Sumber Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei yang memberikan kuesioner secara langsung kepada responden dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan secara terstruktur dengan responden dibatasi dalam memberikan jawaban pada alternative jawaban tertentu saja.Penulis menyerahkan kepada responden dan mengambilnya langsung dari responden.Cara ini dipilih karena lokasi responden tidak menyebar sehingg amudah dijangkau dan untuk memperoleh kepastian perolehan data serta menghemat waktu.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data kualitatif yang didapat dari jawaban responden.Data yang diperoleh melalui sumber data adalah data primer.Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada responden. Data primer yang dikumpulkan meliputi data persepsi responden terhadap karakteristik tujuan anggaran dan kinerja aparat pemerintah daerah.

(9)

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel independen.Variabel dependen adalah kinerja aparat pemerintah daerah, sedangkan variabel independennya adalah karakteristik tujuan anggaran.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang diramalkan atau tergantung oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Boyolali. Kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pengukuran kinerja aparat pemerintah daerah menggunakan kuesioner Likert-type yang telah digunakan oleh Kenis (1979) dalam Kurnia (2004).

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak tergantung oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah :

a) Partisipasi Anggaran

Partisipasi anggaran menunjukkan luasnya partisipasi bagi aparat pemerintah daerah dalam memahami anggaran yang diusulkan oleh unit kerjanya dan pengaruh tujuan pusat pertanggungjawaban anggaran mereka. Partisipasi banyak menguntungkan bagi suatu organisasi.

b) Kejelasan Tujuan Anggaran

Kejelasan tujuan anggaran menunjukkan luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara spesifik dan jelas, dan dimengerti oleh siapa saja yang bertanggung jawab.

(10)

c) Umpan Balik

Kepuasan kerja dan motivasi anggaran ditemukan secara signifikan dengan hubungan yang agak lemah melalui umpan balik anggaran. Umpan balik mengenai tingkat pencapaian tujuan anggaran tidak efektif dalam memperbaiki kinerja dan hanya efektif secara marginal dalam memperbaiki sikap manajer.

d) Evaluasi Anggaran

Evaluasi anggaran menunjuk pada luasnya perbedaan anggaran yang digunakan kembali oleh individu pimpinan departemen dan digunakan dalam evaluasi kinerja mereka.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, uji instrumen penelitian meliputi (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik meliputi (uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas), dan uji hipotesis (uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan komputer didapatkan hasil perhitungan untuk nilai tersebut, dengan signifikan sebesar 0,05, diperoleh Fhitung 10,093 dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 yang

nilainya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, dan evaluasi anggaran, dan umpan balik anggaran

Berdasarkan analisis regresi berganda yang dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut:

(11)

Variabel Koefisien thitung Signifikansi Kostanta 2,038 0,362 0,719 PA 3,152 3,402 0,004 KA 2,375 3,268 0,002 UB -0,818 -1,128 0,266 EA -1,532 -3,099 0,004 R2 0,509 F Statistik 10,093 0,000

Sumber: Data Diolah, 2013

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

K= 2,038+ 3,152PA+2,375KA–0,818UB - 1,532EA +e

a = 2,038 Apabila partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran dan evaluasi anggaran tidak ada maka besarnya kinerja sebesar 2,038.

b1 = 3,152 Tanda positif pada partisipasi anggaran menunjukan apabila partisipasi anggaran meningkat maka kinerjanya akan naik.

b2 = 2,375 Tanda positif pada kejelasan tujuan anggaran menunjukan apabila kejelasan tujuan anggaran meningkat maka kinerjanya akan naik.

b3 = -0,818 Tanda negative pada umpan balik anggaran menunjukan apabila umpan balik anggaran menurun maka kinerjanya akan turun.

b4 = -1,532 negative pada evaluasi anggaran menunjukan apabila evaluasi anggaran menurun maka kinerjanya akan turun

(12)

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap kinerja aparat

Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 3,402 dan nilai probabilitas 0,004 yang nilainya

lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Munawar (2006), Vebi (2010), serta Istiyani (2009) menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.

Pengaruh kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat

Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 3,268 dan nilai probabilitas 0,002 yang nilainya

lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Munawar (2006), Vebi (2010), serta Istiyani (2009) yang menyatakan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparat.

Pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja aparat

Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar -1,128 dan nilai probabilitas 0,266 yang nilainya

lebih besar dari 0,05, ini berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak ada pengaruh secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada umpan balik anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Widodo (2010) serta Aditya (2011). Hal ini berarti

(13)

semakin baik karakteristik tujuan anggaran pada umpan balik anggaran belum tentu semakin baik kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Boyolali.

Pengaruh evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat

Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar -3,099 dan nilai probabilitas 0,004 yang nilainya

lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Vebi (2010), Widodo (2010), serta Aditya (2011) yang menyatakan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat.

KESIMPULAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh antara karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama dapat dilihat bahwa Partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan sebesar 0,004 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.

2. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat bahwa Kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif signifikan sebesar 0,002 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial

(14)

antara karakteristik tujuan anggaran pada kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat bahwa Umpan balik anggaran tidak berpengaruh signifikan sebesar 0,266 > α = 0,05. Ini Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistic tidak ada pengaruh secara parisial antara karakteristik tujuan anggaran pada umpan balik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis keempat dapat dilihat bahwa Evaluasi anggaran berpengaruh positif signifikan sebesar 0,004 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh negative dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.

B. Keterbatasan

1 Penelitian ini hanya menggunakan variabel yang terbatas dalam menjelaskan kinerja aparat pemerintah, sehingga hasilnya dimungkinkan akan berbeda jika diindikasikan kevariabel lain.

2 Obyek penelitian ini adalah Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Karena luasnya skup penelitian hanya dilaksanakan pada karyawan yang bertugas dikantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

(15)

C. Saran

1 Kepada peneliti yang akan datang diharapkan untuk dikembangkan dengan variabel yang bersifat interaksi, serta memposisikan variabel tertentu seperti variabel motivasi sebagai variabel moderating maupun intervening

2 Kepada para peneliti berikutnya, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparat pemerintah daerah selain factor karakteristik tujuan anggaran sehingga bisa mewakili secara luas beberapa pengaruh yang dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, factor lain tersebut misalnya gaya kepemimpinan, komitmen, organisasi, kecukupan anggaran, dan laijn sebagainya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Faizal. 2011.Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Aparat

Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes. Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan)

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Cahyaningsih, Riana Yuli. 2007. Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Respon Pasar di BEJ. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Surakarta.

Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri, Budaya Organisasi, dan Group Cohesiveness

Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran dan Budgetary Slack. Disampaikan

pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.UNHAS Makasar, 26-28Juli. Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. 2000. Statistik Non-Parametrik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro.

Greenberg P.S, Greenberg R.H., danNouri H. (1990). “The Impact of Budget Participation on Job Performance, Job Satisfaction, Motivation,and Budgetary Slack; A Meta Analytic Review”, Working Paper, TempleUniversity

Hackman, J.R. and Porter, L.W. (1971). Expectancy Theory Predictions of Work Effectiveness

Organizational Behavior and Human Performance. The Accounting Review. 2 :

237-257.

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah . Salemba Empat Hermawan, Anang. 2005. “Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Loyalitas Konsumen Pada

alfa Toko Gudang Rabat Solo 1”. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Surakarta

Ida Ayu Mas May dan I KetutSujana. 2009.Pengaruh Budgetary Goa lCharacteristics terhadap

Kinerja Manejerial pada Rumah Sakit Pemerintahan di Kota Denpasar. Disampaikan

pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII. Denpasar Bali, 15-16 Desember. Istiyani.2009. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Apara tPemerintahan

(17)

Ikhsan, Arfan dan La Ane. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan

Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA)X. UNHAS Makasar, 26-28 Juli.

Kenis, I., (1979), “Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attides and

Perfomance”, The Accounting Review, 54 (4): 707-721.

Kurnia, Ratnawati. 2004. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja

Managerial Dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating Variabel”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII.

Denpasar Bali, 15-16 Desember.

Locke, E.A., G.P. Latham, dan M. Erez, (1988), “The Determination of Goal Commitment”,

Academy of Management Review, 13 (1): 23-39.

Mardiasmo. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE

Muba, Wang. 2009. Pengertian Kinerja. Diakses dari: http://wangmuba. com/2009/03/04/ pengertian kinerja/. Pada tanggal 27 Maret 2013. Pukul 15.30 WIB.

Mulyadi. 1999. Total Quality Manajemen. Edisi I. Yogyakarta: Aditya Media.

Munawar. 2006. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan

Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang, 23-26 Agustus.

______.2004. Perda No 32.Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan peraturan pemerintah. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan

Aplikasi. Rajawali Pers.

Ratnawati, K. 2004. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial

dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating Variabel. Artikel SNA VII.

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS statistic Parametrik. Elex Media Komputindo. Sardjito, Bambang dan Osmad Muthaher. 2007. “Pengaruh Partisipas iPenyusunan Anggaran

Terhadap Kinerja Aparat Peerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisas iSebagai Variabel Pemoderating”.Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. UNHAS Makasar, 26-28 Juli.

(18)

Sari, Yuanita Maya. 2007. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, Dan

Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial .Skripsi S1. Tidak

Dipublikasikan. Surakarta.

Widodo, Dadang Baruno. 2010.Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Kinerja

Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Wonogiri. Skripsi Sarjana (dipublikasikan)

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik.

Wulandari, vebi Anggi. 2010. Pengaruh Karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja

aparat pemerintah daerah di kota Pekanbaru. Skripsi (Tidak dipublikasikan)

Referensi

Dokumen terkait

PERALATAN DAN MESIN Tahun 1900 s/d Tahun 2017.

Dari observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa hal dalam system adminitrasi keuangan dana BOS pada SMPN 3 Satap, antara lain: tidak adanya

Penggunaan ketupat yang sangat luas di Bali menuntut Umat Hindu untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan ketupat yang diperlukan dalam suatu upacara

 Penambahan dan atau perubahan fungsi harus diperhitungkan kembali dan disesuaikan dengan ruang yang tersedia.  Kondisi tata ruang dalam secara visual, struktural

Berdasar pendapat tersebut diatas artinya siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat dalam proses pembelajaran, gejala yang dapat dilihat

Hasil predeksi tersebut diatas yang mengarah pada meningkatkan permintaan (demand) SDM, harus diiringi dengan predeksi sumber – sumber SDM dari pasar tenaga

a) Berakal. Oleh sebab itu, jual beli yang dilakukan anak kecil yang belum berakal dan orang gila, hukumnya tidak sah. Adapun anak kecil yang telah mumayiz, menurut

“ Ragam Kuliner Jenang Surakarta ” melalui media Coffee table book. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang informatif,