• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Di Kalangan Guru Sekolah Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Di Kalangan Guru Sekolah Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia selalu diiringi dengan proses interaksi. Salah satu

bentuk interaksi yaitu interaksi dalam proses belajar mengajar. Interaksi

dalam proses belajar mengajar di dalamnya ada interaksi antara guru dengan

siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam

berinteraksi ini pastinya ada kegiatan bertutur. Penutur tidak hanya

menyampaikan pesan tetapi juga membangun hubungan sosial dengan mitra

tutur.

Seorang guru akan memperlihatkan tindakannya melalui

tuturan-tuturan yang mengandung maksud-maksud tertentu. Tindak tutur tersebut

dapat direalisasikan melalui tindak tutur representatif, direktif, ekspresif,

komisif, dan deklaratif. Berkaitan dengan tindak tutur guru dalam proses

belajar mengajar di sekolah dasar khususnya, tindak tutur direktif dan

ekspresif juga sering digunakan.

Tindak tutur direktif (memerintah) yang memainkan peranan penting

dalam aktivitas berbahasa dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, menyuruh,

meminta, mengharap, memohon, menyilakan, mengajak, menasihati,

melarang, dll (Prayitno, 2011:15). Tindak tutur direktif digunakan oleh guru

untuk menginformasikan sesuatu, tetapi juga mengandung maksud tertentu

(2)

2

lebih tinggi dibandingkan dengan siswanya, sehingga pemakaian tindak tutur

direktif lazim digunakan.

Tindak tutur direktif guru dalam proses belajar mengajar tersebut, dapat

terlihat pada tuturan sebagai berikut.

(1) “Duduk yang bagus Mbak Sisil!”

Tuturan (1) “Duduk yang Mbak Sisil!”, merupakan tindak tutur

direktif menyuruh menghasilkan efek tindakan terhadap mitra tutur yaitu

perintah untuk duduk karena siswa tersebut berjalan ke sana kemari di dalam

kelas. Ujaran tersebut disampaikan guru terhadap siswanya, penutur

menyuruh mitra tutur agar duduk dengan tenang di dalam kelas dan

memperhatikan penjelasan guru.

Tindak tutur ekspresif berfungsi untuk mengungkapkan perasaan yang

dirasakan oleh seorang guru. Selain itu, tindak tutur ekspresif juga memiliki

maksud agar tuturan guru dijadikan sebagai bentuk evaluasi mengenai hal

yang disebutkan dalam tuturan, misalnya memuji, dan lain sebagainya.

Tuturan tersebut selain berfungsi untuk mengevaluasi, juga dapat

memberikan motivasi siswa agar lebih baik dan giat dalam belajar, misalnya

tuturan memuji. Seperti pada tuturan berikut ini.

(3)

3

Tuturan (2) “ Ya, bagus”, merupakan tindak tutur ekspresif yang

masuk kategori memuji, karena guru memberikan respon terhadap siswa yang

mencatat dengan tulisan rapi. Ujaran tersebut disampaikan sebagai bentuk

penilaian seorang guru kepada siswa. Tuturan ini menyiratkan ada perasaan

senang dari guru, karena melihat siswa yang sudah mampu menulis dengan

baik.

Tindak tutur direktif dan ekpresif dalam pembelajaran di sekolah

dasar pun menarik untuk diteliti. Guru di sekolah dasar akan jauh lebih

memposisikan dirinya seakrab mungkin dengan siswanya, karena mengingat

usia anak yang membutuhkan perhatian dan bimbingan lebih. Selain itu,

penelitian tindak tutur dalam proses belajar mengajar perlu untuk diteliti,

karena guru hendaknya mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar

saat mengajar agar mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Oleh karena

itu, guru perlu memilih strategi bertutur yang tepat.

Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan persoalannnya, yaitu

bagaimana bentuk dan strategi tindak tutur direktif dan ekspresif di kalangan

guru Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 1

Kismoyoso , kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah

(4)

4

1. Bagaimana bentuk tindak tutur direktif dan ekspresif di kalangan guru

Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar (PBM) di SD Negeri 1

Kismoyoso , kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana strategi tindak tutur direktif dan ekspresif di kalangan guru

Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar (PBM) di SD Negeri 1

Kismoyoso, kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Menganalisis bentuk tindak tutur direktif dan ekspresif di kalangan guru

Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar (PBM).

2. Menganalisis strategi tindak tutur direktif dan ekspresif di kalangan guru

Sekolah Dasar dalam proses beajar mengajar (PBM).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan ini sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis dari penelitian ini memberikan pengetahuan kepada

khalayak tindak tutur yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar.

(5)

5

a. Bagi pembaca, memberikan informasi dan gambaran mengenai bentuk

dan strategi tindak tutur yang digunakan oleh guru dalam proses

belajar mengajar.

b. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

bagi para pendidik agar dapat melakukan bentuk dan strategi tindak

tutur yang lebih mudah dipahami dan lebih akrab dengan siswa.

c. Bagi penelitian lain, sebagai referensi di perpustakaan agar menjadi

Referensi

Dokumen terkait

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Nama Sekolah : SMP Lentera Kasih Kelas/Semester :

Sehingga begitu banyak upaya yang dapat dilakukan yaitu mengiventariasi Ruang terbuka hijau privat dan publik untuk dapat diketahui seberapa besar daya serap karbon dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi telur, diameter telur, volume telur dan energi reproduksi undur-undur laut Hippa adactyla di pantai berpasir,

Ada beberapa hal yang menyebabkan persalinan tersebut harus dilakukan pacuan atau induksi, indikasi pada ibu yaitu penyakit yang diderita, komplikasi kehamilan, kondisi fisik

Adapun pendekatan untuk deteksi garis batas (tepi) pada penelitian ini, yaitu dengan menggunakan model geodesic active contour.. Ide utama dari model ini adalah untuk

Selain itu nilai probabilitas t 0,923 (prob t > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel kehadiran anak 0-14 tahun secara statistik berpengaruh tidak signifikan

Hal ini dikarenakan partikel emas mempunyai mobilitas yang lebih baik pada membran nitroselulosa dibandingkan latex, tidak mudah mengendap sebelum kit dipakai dan

Monosodium Glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat dari rumput laut bernama Laminaria japonica yang sering digunakan untuk penyedap, sedangkan