• Tidak ada hasil yang ditemukan

NORMA DAN NILAI YANG BERLAKU DI PERPUSTA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NORMA DAN NILAI YANG BERLAKU DI PERPUSTA (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI LEMBAGA INFORMASI :

NORMA DAN NILAI DALAM BEKERJA DI PERPUSTAKAAN Disusun untuk memenuhi nilai tugas Administrasi Lembaga Informasi

Semester Ganjil Tahun 2015/2016

Oleh : 1.Bagas Afdhala K/1506727702 2.Deka Anggawira/1506734992 3.Rila Marita/1506680756 4.Salwa/1506680775

5.Umi Roi’kanah/1506680812

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA ILMU PERPUSTAKAAN

▸ Baca selengkapnya: sebutkan 5 norma komunikasi yang baik dilingkungan

(2)

Latar Belakang

Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lainnya, mereka selalu hidup berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan tedorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya-bahaya tersebut. Dalam hidup berkelompok inilah terjadi interaksi antar manusia. Dalam interaksi tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial dan peran yang mereka miliki masing-masing. Tindakan manusia dalam interaksi sosial tersebut senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat.

Dalam bekerja di lembaga informasi seperti perpustakaan, tentu memiliki aturan-aturan dan etika yang berlaku. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab. Untuk itu, nilai dan norma dalam bekerja memegang peran yang sangat penting dalam jalannya kehidupan suatu perusahaan. 1. Rumusan Masalah

1. Nilai dan norma mendasar apa yang diterapkan dalam bekerja di perpustakaan ? 2. Nilai dan norma khusus apa yang diterapkan di perpustakaan ?

3. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk menerapkan nilai dan norma tersebut ? 4. Apa saja manfaat yang di dapat dari penerapan norma dan nilai secara efektif ? 2. Landasan Teori

Setiap manusia bergaul pasti memiliki aturan atau batasan-batasan, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari, agar tidak menjadi sorotan dalam masyarakat. Oleh karena itu, hadirlah sesuatu yang disebut dengan Norma. Norma merupakan segala bentuk aturan yang berisikan tentang perintah dan larangan atau perilaku yang harus dan tidak harus dilakukan oleh setiap manusia dan sifatnya mengikat masyarakat.Dengan mentaati norma yang ada, maka kehidupan dalam bermasyarakat akan lebih terasa damai, harmonis dan tentram. Jika norma yang berlaku dalam suatu masyarakat tidak di taati atau dilanggar, pasti akan mendapatkan sanksi dan menimbulkan kerugian, baik untuk dirinya sendiri ataupun merugikan orang lain.

(3)

dinilai oleh orang lain yang juga merupakan ciri bagi orang lain untuk menolak atau mendukung dari perilakunya. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa Norma ialah sebuah perangkat dimana hal itu dibuat agar hubungan didalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan. Segala norma yang dibuat akan mengalami proses dalam suatu masyarakat sehingga norma-norma tersebut diakui, dihargai, dikenal dan ditaati oleh warga mayarakat dalam kehidupannya sehari-hari.Menurut Bagja Waluyo, Norma merupakan wujud atau bentuk nyata dari nilai yang merupakan acuan atau pedoman berisikan tentang keharusan berperilaku bagi setiap manusia. Menurut Soerjono Soekonto yang mendefinisikan pengertian nilai adalah sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. B. Simanjuntak : Menurut B. Simanjuntak, pengertian nilai adalah sebagai ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (BBI) : Dalam kamus besar bahasa indonesia menerangkan mengenai pengertian nilai, dimana nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Horton dan Hunt : Menurut Horton dan Hunt yang menyatakan bahwa pengertian nilai adalah gagasan-gagasan yang menjelaskan mengenai apakah suatu tindakan dapat dikatakan penting atau tidak penting

3.Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Menurut Nawawi dan Martini, observasi merupakan pengamatan juga pencatatan secara sistematik yang terdiri dari unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejala-gejala yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan dilaporkan dalam sebuah laporan yang disusun sistematis sesuai dengan aturannya. Menurut Lexy J Moleong (1991:135) dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Observasi dan wawancara ini dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia.

(4)

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Indonesia. Sebagai salah satu lembaga informasi yang mempunyai peranan penting dalam pengelolaan informasi. Perpustakaan sebagai institusi yang berperan besar dalam pengelolaan informasi harus dapat melayani seluruh lapisan dan tidak boleh diskriminatif. Di samping itu perpustakaan harus membuka akses kepada pengguna seluas-luasnya dengan mempunyai karakter yang ingin membantu penggunanya dalam rangka pemenuhan informasi.Selain lembaganya, pustakawan sebagai orang yang berperan penting di perpustakaan tidak boleh membocorkan data termasuk apa saja buku yang dibaca karena itu termasuk kedalam privasi seseorang.

Perpustakaan sebagai institusi yang mempunyai banyak pekerja serta bidang-bidangnya harus seoptimal mungkin bisa menerapkan nilai dan norma yang berlaku di lingkungan tersebut. Nilai dan norma yang ada bisa dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan keseharian dalam bekerja. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terstruktur yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Indonesia dapat kita gali berbagai informasi terkait dengan nilai dan norma yang berlaku di sana. Pada dasarnya nilai dan norma itu berlaku untuk semua orang tidak terkecuali para staf, karyawan, dan petugas yang bekerja di institusi tersebut. Adapun berikut ini merupakan penjabaran mengenai nilai dan norma yang diterapkan pegawai dalam bekerja di perpustakaan.

6.1 Nilai dan Norma mendasar yang diterapkan oleh pegawai di Perpustakaan Unversitas Indonesia

Nilai dan norma mendasar merupakan nilai dan norma umum yang secara universal menjadi acuan dasar dan pedoman untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai dan norma yang secara umum diterapkan oleh pegawai dalam bekerja meliputi :

1. Integritas

Suatu nilai yang dipegang secara konsisten dan terdapat keselarasan antara tindakan dengan nilai dan prinsip yang ada. Perwujudan integritas yang dipandang sebagai nilai mendasar terimplementasikan dalam kebenaran dan kejujuran dari tindakan seserang tersebut. Integritas melebihi dari kepercayaan, seseorang yang tidak memegang nilai dan prinsip integritas tidak mudah konsisten dengan apa yang dibicarakannya. Integritas merupakan nilai yang penting dalam pengembangan karakter individu tersebut.

(5)

Empati merupakan proses kejiwaan seseorang individu larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah merasakan atupun mengalami apa yang dirasakan atu dialami oleh orang tersebut. Empati termasuk dalam nilai mendasar yang patut diterapkan di manapun terutama dalam proses bekerja di perpustakaan. Para pegawai seharusnya memahami dan menerapkan prinsip dan nilai empati berupa perasaan yang mendalam seolah-olah para pegawai merasakan betul apa yang dibutuhkan para penggunanya.

3. Kreatifitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreatifitas termasuk pula nilai yang mendasar bahwa setiap unsur manusia pasti dituntut dan memiliki kreatifitas untuk memberikan inovasi dan kreasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

4. Norma Agama

Secara Umum, norma ngama adalah peraturan atau petunjuk hidup yang berisi perintah-perintah, larangan-larangan, dan anjuran-ajuran yang berasal dari Tuhan. Seperti yang kita ketahui, semua agama mengajarkan kebaikan. Agama memberikan pedoman-pedoman, aturan-aturan, dan larangan-larangan yang harus dipatuhi pemeluknya. Norma agama merupakan aturan mutlak yang harus diterapkan oleh semua manusia dan termasuk norma mendasar yang harus dimiliki pustakawan. 5. Respect

Respect berasal dari kata bahasa inggris yang bila diartikan kedalam bahasa indonesia adalah sikap menghargai atau menghormati. Sikap saling menghargai merupakan nilai mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang termasuk pustakawan. Menghargai ini mencakup menghargai waktu, orang lain, maupun situasi yang ada. Sebelum seseorang dapat menghormati orang lain, ia tidak akan bisa dihormati oleh orang lain.

6. Tanggung Jawab

(6)

7. Kesabaran

Nilai utama yang juga harus dimiliki seorang pustakawan dan pegawai yang bekerja di perpustakaan. Kesabaran menjadi nilai dan sikap yang penting dalam menjalani kehidupan kesehariannya di perpustakaan. Dalam mengadakan pengadaan, pengolahan, terutama pelayanan. Pegawai perpustakaan dituntut untuk dapat bekerja secara optimal dengan penuh kesabaran.

8. Ketekunan

Nilai kehidupan berikutnya adalah ketekunan merupakan modal utama juga untuk pustakawan dan pegawai perpustakaan. Dalam bekerja hendaknya mereka memiliki ketekunan dan sungguh-sungguh dengan apa yang dikerjakannya sesuai dengan komitmen yang telah dibuat sebelumnya.

9. Kerapihan

Nilai lainnya yang harus dimiliki oleh para pegawai perpustakaan ialah kerapihan baik dalam segi pakaian maupun kerapihan tempat. Kerapihan menjadi poin tambahan untuk profesionalitas seorang pustakawan dan pegawai perpustakaan. Terlebih lagi seorang pustakawan pasti akan berinteraksi dengan kumpulan koleksi yang jumlahnya tidak sedikit. Untuk itu, pustakawan sangat diwajibkan memiliki nilai kerapihan supaya mampu mengorganisasi dan menata koleksi dengan baik dan rapi agar dapat memudahkan proses temu kembali ketika dibutuhkan.

10. Norma Hukum

Norma hukum setingkat norma agama yang paling mendasar untuk dipatuhi. Sebuah aturan dan kebijakan yang dibentuk oleh Negara dan pemerintah bertujuan untuk mengatur dan memberikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masing-masing individu harus dapat mematuhi aturan atau norma hukum yang berlaku di negaranya dan lingkungan sekitarnya. Norma tersebut menjadi pedoman dalam kesehariannya di Negara dan lingkungan sekitarnya termasuk dalam menjalani karir, profesi, maupun bekerja.

11. Norma Kesopanan

(7)

di dalamnya cara berpakaian, cara dan gaya berbicara, serta dalam bertingkah laku. Hendaknya pustakawan dan para pegawai lainnya mematuhi norma kesopanan yang berlaku.

12. Norma Moral

Aturan dan sikap yang berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia, dimana setiap manusia dapat ditentukan mengenai baik dan buruknya berdasarkan etika yang ada dan berlaku di lingkungannya. Penilaian moral ini berlaku dalam perjalanan seseorang dalam meniti karir maupun menjalankan kehidupan kesehariannya. Dalam hal ini terdapat penekanan pada sikap mereka dalam menjalani tugasnya, menghargai orang lain, dan dalam menghadapi dan mengendalikan diri sendiri ketika menjalankan profesinya. Kemudian etika tersebut akan menuntun dan memberikan pengarahan kepada orang tersebut untuk dapat berperilaku tepat dan sesuai dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat maupun secara khusus dalam kelompok tertentu. Dengan demikian dapat pula terjadi perbedaan antara etika masyarakat yang ada di satu bagian dengan etika masyarakat bagian yang lain karena terdapat pengaruh dari unsur budaya, sosial maupun faktor geografis yang berpengaruh dalam pengambilan dan penciptaan etika dan norma-norma yang ada.

6.2 Nilai dan Norma khusus yang diterapkan oleh pegawai di Perpustakaan Unversitas Indonesia

Selain nilai dan norma mendasar yang ada pada penjabaran di atas, terdapat pula nilai dan norma yang berlaku khusus bagi ruang lingkup perpustakaan dan lembaga informasi.

Nilai dan norma tersebut mencakup : 1. Kode Etik Profesi

(8)

2. Nilai dalam pengelolaan manajemen

Seorang pustakawan pasti tergabung dalam struktur organisasi perpustakaan. Dalam hal itu akan ada pemimpin di sebuah institusi maupun organisasi perpustakaan. Nilai yang ada dalam pengelolaan manajemen itu mencakup pula kekuasaan (power), elite (elitism), dan keberhasilan (reward). Nilai yang terkandung dalam mengelola manajemen itu termasuk pula nilai kekuasaan, dimana seorang pemimpin sebagai pusat penggerak kegiatan organisasi, dapat mengambil keputusan, dan bertanggung jawab atas adanya organisasi tersebut. Selain itu terdapat pula nilai keberhasilanya yaitu merupakan nilai-nilai untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat dan konsisten dalam menjalaninya.

3. Nilai dalam mengelola tugas

Setiap pegawai perpustakaan termasuk pustakawan pasti memiliki tugas dan bagian kerja masing-masing. Mereka semua pasti dituntut untuk bekerja secara efisien (melakukan tugas dengan benar), efektif (melakukan sesuatu yang benar), dan ekonomis. Pada umumnya pustakawan akan mengerjakan tugas secara administratif. Pustakawan dan para pegawai lain diharapkan dapat berkoordinasi secara baik dan bekerja menurut orientasi yang diharapkan. Dalam hal ini diperlukan suatu usaha yang lebih giat dari pustakawan untuk bekerja sesuai tujuan hakiki perpustakaan terutama dalam melayani masyarakat dan mahasiswa (terutama mahasiswa Universitas Indonesia) dalam penyediaan informasi

4. Nilai dalam mengelola hubungan

Para pegawai, pengurus, serta pejabat perpustakaan setiap hari akan berkumpul, bertemu dan berdiskusi perlu adanya perlakuan yang adil, diterima, dan merasa aman dengan adanya peraturan dan hukum. Oleh karena itu, perlu adanya nilai dalam mengelola hubungan yang baik antara bawahan dengan atasan, pegawai dengan pegawai yang lain, maupun hubungan pegawai dengan pengguna. Nilai tersebut berkaitan dengan bagaimana pegawai membina hubungan baik dalam segi komunikasi maupun yang lainnya.

5. Nilai dalam mengelola lingkungan

(9)

ditanamkan adalah bagaimana kita berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dan siap menerima umpan balik yang ada dari lingkungan tersebut.

6. Kedisiplinan

Selain nilai-nilai diatas, pustakawan dan para pegawai dituntut pula untuk mebiasakan diri menanamkan dan menerapkan nilai kedisiplinan dalam bekerja di perpustakaan. Baik pegawai maupun pustakawan, termasuk pula atasan dan semua elemen sumber daya manusia yang ada diharuskan untuk menerapkan nilai kedisiplinan. Kedisiplinan tersebut dapat diwujudkan dalam hal etos kerja, ketepatan waktu, kerjasama, dan lain-lain.

7. Peraturan internal

Merupakan sebuah norma yang dibentuk oleh sektor- sektor dan bagian atau unit kerja dalam perpustakaan untuk memberi batasan dan pedoman untuk para pegawai perpustakaan dalam menjalankan tata tertib pekerjaan.

6.3 Upaya-upaya pegawai dan pustakawan dalam menerapkan nilai dan norma

Untuk dapat mewujudkan suatu lembaga informasi yang maju serta tenaga perpustakaan dan para pegawainya yang profesional, dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri, kelompok, serta institusi akan pemahaman nilai dan norma. Nilai dan norma menjadi penting sebagai acuan, pedoman, dan standar baku dalam menjalani kesehariannya di lingkungan kerjanya. Mengingat betapa pentingnya peranan pustakawan dan para pegawainya dalam memahami dan mematuhi nilai dan norma yang ada. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya dan usaha yang harus giat dan sungguh-sungguh dilakukan untuk memenuhi nilai dan norma dalam bekerja di Perpustakaan. Upaya-upaya tersebut meliputi :

1. Kesadaran akan pentingnya nilai dan norma

Kesadaran akan nilai dan norma perlu dibangun sejak dini dan berawal dari diri sendiri, kelompok kemudian tersebar ke cakupan yang lebih luas. Tidak hanya institusi atau organisasi saja yang sadar akan pentingnya nilai dan norma, tetapi individu yang menjalaninya pun perlu sadar dan paham betul akan hal ini.

2. Disiplin Pribadi

(10)

3. Sosialisasi dan Himbauan

Sosialisasi dan himbauan termasuk komponen penting dalam upaya menyadarkan seluruh unsur dalam struktur organisasi perpustakaan. Pustakawan dan para pegawai yang ada hendaknya diberikan sosialisai dan himbauan mengenai pentingnya menanamkan nilai dan norma dalam setiap kondisi yang ada.

4. Pendidikan dan pelatihan

Melalui pendidikan dan transfer ilmu mengenai karakter dan kekuatan nilai dan norma, diharapkan pustakawan dan pegawai perpustakaan dapat sadar dan mengaplikasikan diri dalam penerapan nilai dan norma ketika bekerja.

Upaya dalam pencapaian nilai dan norma tersebut akan berjalan optimal jika masing-masing pihak sadar, paham, serta mau menerapkan nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia kerja, sehingga mereka dengan sendirinya mau berusaha untuk menanamkan dan mematuhi nilai dan norma yang berlaku.

6.4 Manfaat dari penerapan nilai dan norma dalam bekerja di Perpustakaan

Dengan para pustakawan dan pegawai perpustakaan menerapkan nilai dan norma yang berlaku akan membawa banyak manfaat untuk semua pihak baik bagi individu itu sendiri maupun untuk institusi dan organisasi didalamnya.

Manfaat bagi individu :

1. Kaya akan kecerdasan emosional dan sosial 2. Taat hukum dan aturan

(11)

Kesimpulan

Di dalam kehidupan bermarsyarakat pasti ada aturan - aturan yang harus kita patuhi atau kita junjung tinggi demi terciptanya keselarasan dalam hidup. Hal ini berlaku juga untuk nilai dan norma bekerja khusunya di perpustakaan. Mengingat perpustakaan adalah tempat umum dan salah satu sumber terbesar dalam mencari informasi. Pustakawan ataupun pegawai dituntut untuk membuka akses seluas – luasnya bagi seluruh pengunjung untuk mendapatkan informasi. Dalam mengoptimalkan kerja para pustakawan dan pegawainya ada beberapa nilai dan norma yang di terapkan di Perpustakan Universitas Indonesia. Nilai dan norma yang harus dimiliki pustakawan diantaranya adalah norma moral, norma hukum, norma kesopanan, kedisiplinan, nilai dalam mengelola tugas, nilai dalam mengelola hubungan dan nilai dalam mengelola lingkungan. Setiap norma dan nilai tersebut memiliki esensi. Nilai dan norma tersebut tidak dibuat hanya untuk mengatur dan membatasi kebebasan saja, namun mereka dibuat untuk memberikan pedoman berprilaku yang sesuai etika agar perpustakaan menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi. Jika pegawai perpustakaan tidak mematuhi norma-norma yang ada, maka akan lebih banyak masalah yang timbul baik masalah internal maupun eksternal. Bisa saja jika seorang pegawai tidak mematuhi norma tertentu, pegawai lainnya akan merasa tidak nyaman dengannya. Hal ini tentu akan membuat koordinasi dan kerjasama di organisasi tersebut terhambat. Begitu pula kepada pengunjung. Pengunjung mungkin akan merasa bahwa perpustakaan bukanlah tempat yang nyaman dan akhirnya akan meninggalkan perpustakaan dan lebih memilih lembaga informasi lainnya.

Tanpa kita sadari, nilai dan norma yang ada dalam perpustakaan memberikan dampak yang signifikan terhadap minat baca masyarakat. Masyarakat akan nyaman berada di perpustakaan apabila mendapatkan pelayanan yang baik di perpustakaan. Untuk memberikan pelayanan yang baik, tentu seorang pegawai perpustakaan harus mematuhi nilai dan norma yang ada.

Yang kami lihat dari perpustakaan Universitas Indonesia, nilai dan norma ini telah dipatuhi oleh sebagian besar pegawai perpustakaan. Pustakawan melayani pengunjungnya dengan baik dan penuh profesionalitas. Setiap pegawai dari berbagai bidang mampu bekerjasama dalam bekerja sehingga menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman bagi pegawai, maupun konsumen.

(12)

lingkungan perpustakaan yang nyaman bagi semua orang serta meningkatkan minat baca masyarakat indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

homoseksualitas dikatakan menyimpang karena fenomena tersebut tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam banyak kelompok masyarakat Homoseksual dianggap

Analisis terhadap pengembangan pembelajaran PKn materi norma-norma yang berlaku di masyarakat pada kelas VII di SMP Negeri 1, 3 dan 4 Sindue.. Kecamatan Sindue

Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya pemerintah , sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat

Siswa yang belum memahami tentang memahami norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan mengulang materi tersebut dengan bimbingan

Multimedia pembelajaran interaktif kompetensi dasar mengidentifikasi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat yang telah dikembangkan peneliti

Jika anak yang belum dewasa dengan kemauannya sendiri melepaskan dirinya dari kekuasaan orang tua atau walinya dan pergi meminta perlindungan kepada orang lain

Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran yang akan di capai tentang norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara pertemuan ke lima peserta didik di

Kepala sekolah diharapkan mengadakan komunikasi dengan orang tua peserta didik untuk menasihati anaknya agar berperilaku sesuai dengan norma-norma kehidupan yang berlaku dimanapun anak