• Tidak ada hasil yang ditemukan

penjualan angsuran.pptx penjualan angsuran.pptx angsuran.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "penjualan angsuran.pptx penjualan angsuran.pptx angsuran.pptx"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penjualan angsuran adalah penjualan yang

dilakukan dengan perjanjian dimana

pembayarannya dilaksanakan secara

bertahap, yaitu :

1. pada saat barang diserahkan kepada

pembeli, menerima down payment dari harga

penjualan

2.sisanya dibayar dalam beberapa kali

(3)

Perjanjian (kontrak) dalam penjualan

angsuran

Perjanjian penjualan bersyarat, dimana hak-hak atas

barang berada di tangan penjuual sampai semua

pembayaran lunas

Hak milik diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan

menggadaikan atau menghiptikkan untuk bagian

harga penjualan yang belum dibayar kepada penjual

Hak milik barang sementara diserahkan kepadasuatu

badan “trust” (truste) sampai pembayaran harga

penjualan dilunasi

Beli sewa (lease-purchase), dimana pembayaran

(4)

Pengakuan laba kotor dalam penjualan

angsuran

Laba kotor diakui untuk periode dimana

penjualan dilakukan.

Laba kotor dapat dihubungkan dengan

(5)

Contoh 1 :

PT SENTANA menjual sebuah rumah kepada Tuan

Hartono dengan harga Rp. 2.500.000. harga pokok

rumah menurut pembukuan PT SENTANA sebesar

Rp.1.500.000. beberapa ketentuan diatur dalam

kontrak perjanjian :

Pembayaran down payment sebesar Rp. 500.000

PT SENTANA dan Tuan Hartono sepakat untuk

menghipotikkan rumah tersebut dari Tn. Hartono

kepada PT SENTANA sebesar Rp. 2.000.000

Aktehipotik ditandatangani pada tanggal 1 September

(6)

Bunga hipotik sebesar 12% setahun untuk

sisa pinjaman hipotik yang belum dibayar

Komisi dan biaya-biaya lain untuk

menyelesaikan akte hipotik sebesar Rp.

50.000 dibayar tunai oleh PT. SENTANA

Angsuran untuk pertama kali baru akan

(7)

PT. SENTANA

tahun 1980 dan 1981

Transaksi-transaksi

Jurnal

(8)
(9)

Bunga hipotik yg akan diterima

Apabila dari contoh di atas, Tn. Hartono tidak dapat memenuhi

kewajibannya pada tanggal 1 Maret 1982, maka PT. SENTANA akan

menarik kembali saldo hipotiknya sebesar Rp. 1.600.000 dan

memiliki kembali rumah

Sedangkan jumlah angsuran yang telah dibayarkan Tn. Hartono

sebesar Rp. 900.000, tidak dapat ditarik kembalin dan tetap menjadi

hak PT. SENTANA

(10)

Tranksaksi Laba diakui pada periode penjualan Laba diakui secara proprsional

(11)

Penjualan angsuran untuk

barang-barang bergerak

Prosedur akuntansi untuk penjualan barang

dagangan dengan perjanjian angsuran pada

dasarnya sama dengan cara-cara yang

berlaku bagi harta tetap (barang-barang tak

bergerak)

Dalam mencatat transaksi-transaksi

(12)

Contoh 2 :

Berikut adalah neraca PT Sari, 31 Desember 1992

Penjualan angsuran th 92 dengan tingkat laba kotor 25%

dan penjualan angsuran th 91 dengan tingkat laba kotor

40%.

PT Sari

Neraca

Per 31 Desember 1992

Kas 500.000 Persediaan barang dagang 400.000 Piutang dagang 300.000 Piutang penjualan angsuran th 1992 200.000 Piutang penjualan angsuran th 1991 100.000

(13)

Transaksi yang terjadi selama th 1993 adalah

Bila pada th. 93 tingkat laba kotor dari penjualan adalah 50% maka Harga Pokok barang yang berkaitan dengan penjulan adalah Rp. 100 juta.

HPP angsuran Rp. 100.000

pengiriman atas penj.angsuran Rp. 100.000

Menutup penjualan angsuran Penjualan angsuran Rp. 200.000

(14)

Mencatat laba kotor belum direalisasi LKD 1993 = 50% x Rp. 100.000 = Rp. 50.000 LKD 1992 = 25% x Rp. 100.000 = Rp. 25.000 LKD 1991 = 40% x Rp. 70.000 = Rp. 28.000 Rp. 103.000

LKBD th 1993 Rp. 50.000 LKBD th 1992 Rp. 25.000 LKBD th 1991 Rp. 28.000

LKD Rp. 103.000

Menutup persediaan awal, pembelian, dan potongan,

pembelian, dan pengiriman atas penjualan angsuran Laba/rugi Rp. 597.000Peng. Atas penj. angsuran Rp. 100.000 Potongan pembelian Rp. 3.000

pembelian Rp. 300.000 persediaan awal Rp. 400.000 Mencatat persediaan akhir Rp. 150.000.000 ke laba/rugi Persediaan akhir Rp. 150.000

laba/rugi Rp. 150.000 Menutup penjualan reguler,LKD,dan biaya operasi ke laba/rugi Penjualan Rp. 700.000

LKD Rp. 103.000

Biaya operasi Rp. 53.500 laba/rugi Rp. 749.500 Mencatat pajak terhutang

10% x 25 juta = 2.500 15% x 25 juta = 3.750 30% x 252,5 juta = 75.750

82.000

Pajak penghasilan Rp. 82.000

utang pph Rp. 82.000

Menutup pph ke laba/rugi Laba/rugi Rp. 82.000

pajak penghasilan Rp. 82.000 Mencatat laba bersih ke rekening laba yang ditahan Laba/rugi Rp. 220.500

(15)

Laporan Keuangan

Ilustrasi laporan keuangan :

PT Sari

Neraca

Per 31 Desember 1993

aktiva

Pasiva

Kas 1.049.50 0

Piutang dagang 320.000

Piutang penjualan angsuran :

Th. 1993 100.000

Th. 1992 100.000

Th. 1991 30.000

230.000

Pers. Barang Dagangan 150.000

Total aktiva 1.749.500

Utang dagang 10.000

Utang PPh 82.000

LKBD

Th. 1993 50.000

Th. 1992 25.000

Th. 1991 12.000

87.000

Modal saham 500.000

Laba ditahan 1.070.500

(16)
(17)

PT Sari

Laporan perubahan laba ditahan

Tahun 1993

Laba ditahan per 1 januari

850.000

Ditambah :

Laba bersih setelah pph

220.500

(18)

Pertukaran(Trade in) dalam

penjualan angsuran (tukar-tambah)

Yakni apabila penjual menyerahkan barang-barang

baru dengan perjanjian angsuran. Tapi dalam hal

ini pembayaran pertama (down payment) dari

pembeli berupa barang-barang bekas yang dinilai

berdasarkan perjanjian antara kedua pihak.

Barang-barang yang diterima harus dicatat

sebesar harga penilaian, yang dianggap sebagai

cost (esimated cost).

Sedangkan jumlah harga barang yang diterima

menurut tawar menawar dalam perjanjian

(19)

Contoh 3 :

Pada awal tahun 2011 Toko MERDU menjual televisi

berwarna secara angsuran seharga RP. 1.375.000.

cara p0embayarannya adalah :

1. sebagai uang muka diterima tv bekas yang nilainya

disepakati Rp. 375.000

2. sisanya diangsur 10 kali per bulan Rp. 100.000

Tv bekas yang diterima akan diperbaiki dengan biaya

(20)

Maka jurnal yang diperlukan adalah :

1.

Untuk mencatat penjualan :

Piutang penjualan angsuran

Rp. 1.000.000

Persediaan barang dagangan

Rp. 225.000

Cadangan kelebihan harga

Rp. 150.000

penjualan angsuran

Rp. 1.375.000

2.

Untuk mencatat harga pokok penjulalan angsuran :

Harga pokok penjualan angsuran

Rp. 1.000.000

persediaan barang dagang mobil baru

Rp. 1.000.000

Harga pertukaran tv bekas

Rp. 350.000

Taksiran biaya perbaikan

Rp. 37.500

Laba normal = 20% x Rp. 350.000

Rp. 70.000

Biaya pemasaran = 5% x Rp. 350.000 Rp.17.500

Rp. 125.000

Taksiran nilai realisasi bersih

Rp. 225.000

(21)

untuk mencatat laba kotor penjualan angsuran yang belum direalisasi :

Penjualan anngsuran

Rp. 1.375.000

Harga pokok penjualan angsuran

Rp. 1.000.000

Cadangan kelebihan harga

Rp. 150.000

Laba kotor belum direalisasi

Rp. 225.000

Besarnya laba kotor terseut dapat dihitung sebagai :

Harga jual yang disepakati

Rp. 1.375.000

Cadangan kelebihan harga

Rp. 150.000

Harga jual yang sesungguhnya

Rp. 1.225.000

Harga pokok penjualan

Rp. 1.000.000

(22)

Masalah pembatalan kontrak dan

kepemilikan kembali

Apabila pembeli gagal untuk memenuhi kewajiban yang

sudah disepakati dalam surat perjanjian, maka

barang-barang yang bersangkutan ditarik dan dimiliki oleh penjual.

Pencatatan yang harus dilakukan dalam buku-buku penjual

yaitu :

- pencatatan pemilikan kembali barang dagangan

-menghapus saldo piutang penjualan angsuran atas

barang-barang tersebut

-mengakui laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran.

(23)

Contoh 4 :

PT ABC menjual barang dagangannya secara

angsuran. Pada tahun 2000 terjadi pembatalan

penjkualan angsuran yang terjadi pada tahun

sebelumnya. Informasi mengenai penjualan angsuran

yang dibatalkan tersebut adalah :

- penjualan semula Rp. 10.000.000

- harga pokok Rp. 7.500.000

- tingkat laba kotor 25% dari harga jual

- piutang yang sudah berhasil diterima

pembayarannya Rp. 4.000.000

- taksiran nilai realisasi bersih atas barang yang

(24)

METODE ACCRUAL

Laba kotor diakui saat penjualan

Jurnal :

Persediaan barang dagangan

Rp. 5.000.000

Rugi pembatalan angsuran

Rp. 1.000.000

Piutang penjualan angsuran-1995 Rp. 6.000.000

Harga jual

Rp. 10.000.000

Piutang yang sudah ditagih

Rp. 4.000.000

Piutang penjualan angsurah yang belum ditagih

Rp. 6.000.000

Taksiran nilai realisasi bersih

(Rp. 5.000.000)

(25)

METODE PENJUALAN ANGSURAN

Besarnya laba atas pembatalan penjualan

angsuran dapat dihitunfg dengan rumus :

L = TNRS – (PPA – LBBR)

Dimana :

L = laba (rugi) pembatalan penjualan angsuran

TNRS = taksiran nilai realisasi bersih barang

yang diterima kembali

PPA = saldo piutang penjualan angsuran atas

penjualan angsuran yang dibatalkan

(26)

Laba kotor diakui secara proporsional dengan

penerimaan kas

Jurnal :

Persediaan barang dagangan

Rp. 5.000.000

Laba kotor belum direalisasi

Rp. 1.500.000

Piutang penjualan angsuran

Rp. 6.000.000

Laba pembatalan angsuran

Rp. 500.000

Harga jual

Rp. 10.000.000

Piutang yang sudah ditagih

Rp. 4.000.000

Piutang penjualan yang belum direalisasi

Rp. 6.000.000

Laba kotor belum direalisasi

25% x Rp. 6.000.000

(Rp. 1.500.000)

Beban pokok penjualan yang belum dibayar Rp. 4.500.000

Taksiran nilai realisasi lebih

(Rp. 5.000.000)

(27)

Masalah bunga pada penjualan angsuran

Beban bunga biasanya dibayar bersama-sama

dengan pembayaran angsuran atas harga

menurut kontrak

Kebijakan pembayaran bunga secara periodik

padaumumnya dilakukan dalam bentuk :

1.

long end interest

2.

short end interest

3.

metode annuitet

(28)

Contoh 5 :

Pada tanggal 1 januari 1980 dijual sebuah

mesin dengan harga Rp.1.250.000, dengan

uang muka (dp) Rp. 350.000. sisanya dibayar

dalam waktu 1 tahun dengan 6 kali angsuran

(setiap 2 bulan) dengan bunga sebesar 12%

setahun. Harga pokok mesin tersebut sebesar

Rp. 750.000. pembayaran akan dilakukan

(29)

Perhitungan :

harga jual mesin

Rp. 1.250.000

Uang muka (dp)

Rp. 350.000

Dibayar 6 kali angsurantiap-tiap 2 bulan

Rp. 900.000

Jadi besarnyapembayaran setiap kali angsuran

Rp. 150.000

Bunga periodik diperhitungkan dari sisa harga

pada setiap awal periode angsuran (long end

interest)

Harga Bunga yang diperhitungkan dari sisa harga kontrak di setiap awal periode

angsuran yang bersangkutan :

Tanggal

pembayaran Bunga atas saldo harga kontrak pada awal periode angsuran

Angsuran atasharga

kontrak Jumlah pembayaran Sisa harga kontrak

(30)
(31)

Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus

dibayar atas dasar jangka waktu angsuran yang

bersangkutan (short end interest)

Tanggal

pembayaran Bunga dari tanggal transaksi sampai dengan tanggal pembayaran

Angsuran atas

harga kontrak Jumlah pembayaran Sisa harga kontrak

(32)
(33)

transaksi Buku-buku si pembeli Buku-buku si penjual

bunga yang akan diterima

(34)

Sistem anuitet

Dengan menggunakanmetodeannuiter,

jumlahpembayaranangsurandariperiodekeperiode

jumlahnyatetapsama.

Dalamjumlahtersebutsudahdiperhitungkan :

1. pembayaranbungaatassisahargakontrak

2. angsuranatashargakontrakitusendiri

Rumusfaktorannuitet :

A =

(35)

Apabila sudahdiketahuifaktoranuitetnya,

makajumlahpembayaranangsurannyadihitung :

Jumlahpembayarnangsuran =

Faktoranuitet :

Besarnyasetiap kali angsuran :

= = Rp. 160.673

 

A =

A = = 5601,43

(36)

Tanggal pembayaran Pembayaran

angsuran Bagian pembayaran yang merupakan beban bungayang

Transakasi Buku-buku si pembeli Buku-buku si penjual

(37)

Bunga secara periodik diperhitungkan

berdasarkan dari sisa harga kontrak

Tanggal pembayaran Pembayaran

(38)

PEMBAHASAN SOAL

1. Perusahaan dagang ‘Kawan Karib’ membuat catatan

mengenai penjualan angsuran dan mencatat persediaan

dengan menggunakan metode perpetual. Sebagian data

yang menyangkut penjualan angsuran adalah sebagai

berikut :

Diminta :

1. buatlah jurnal untuk mencatat data-data di atas

2. jurnal untuk mencatat realisasi laba kotor taun 1997

tahun

% LK

Pi. Penj.

Angs. 1 Jan

1997

Pengumpula

n penjualan

1997

Piutang

angsuran

des 1997

1995

46%

130.000.000 130.000.000

-1996

42%

150.000.000 134.000.000 16.000.000

(39)

Jurnal :

Piutang penjualan angsuran

Rp. 400.000.000

penjualan angsuran

Rp. 400.000.000

Harga pokok penjualan angsuran

Rp. 240.000.000

persediaan barang dagang

Rp. 240.000.000

*60% x Rp.400.000.000 = Rp. 240.000.000

Penjualan angsuran

Rp. 400.000.000

Harga pokok penjualan angsuran

Rp.

240.000.000

laba kotor belum direalisasi

Rp. 160.000.000

Kas

Rp. 524.000.000

piutang penjualan angsuran th 1995

Rp. 130.000.000

piutang penjualan angsuran th 1996

Rp. 134.000.000

(40)

Laba kotor yang direalisasi pada penjualan angsuran th

1995-1997

46% x Rp. 130.000.000 = Rp. 59.800.000

42% x Rp. 134.000.000 = Rp. 56.280.000

40% x Rp. 260.000.000 = Rp. 104.000.000

LKBD th. 1995

Rp. 59.800.000

LKBD th. 1996

Rp. 56.280.000

LKBD th. 1997

Rp. 104.000.000

(41)

2. Pada tanggal 1 september 1996 perusahaan ukiran ‘Jepara; menjual

produk secara angsuran dengan harga Rp. 2.200.000 dengan harga

pokok Rp. 1.450.000. pembayaran pertama (Dp) sebesar Rp. 350.000

dan sisanya diangsur setiap bulan masing-masing Rp. 75.000 mulai 1

oktober 1996. bunga dibebankan atas sisa pinjaman yang belum dibayar

sebesar 0.5 % per bulannya. Setiap kali pembayaran angsuran diterima,

jumlah tersebut sudah termask bunga atas piutang penjualan angsuran.

Pada awal pebruari 1997 pembeli jatuh bangkrut dan tidak sanggup lagi

melunasi sisa pinjamannya. Ukiran ditrima kembali oleh perusahaan

dengan taksiran nilai sebesar Rp. 455.000

Diminta :

Buatlah jurnal untuk mencatat :

A. Penjualan angsuran

(42)

*) 0.5% x Rp. 1.850.000 = Rp. 9.250

**) 0.5% x Rp. 1.784.250 = Rp. 8.921

***) 0.5% x Rp. 1.718.171 = Rp. 8.591

Transaksi Laba diakui pada penjualan angsuran

1 september 1996 :

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan akuntansi yang diterapkan untuk setiap fee yang diterima, jumlah yang diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan, dan pos dalam laporan laba

3. jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode itu. jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas

Dan pada pengakuan laba kotor sejalan dengan realisasi penerimaan kas adalah dalam metode ini laba kotor diakui diakui sesuai dengan realisasi penerimaan kas dari penjualan

Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain.. Rugi

 Perusahaan baru mengakui laba kotor penjualan Perusahaan baru mengakui laba kotor penjualan angsuran secara proporsional dengan besarnya. angsuran secara proporsional

Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi. 

3. jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode itu. jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas

Dalam hal pengakuan pendapatan, perusahaan harus memperhatikan apakah laba kotor atas penjualan angsuran tersebut telah dapat diakui pada suatu periode atau masih harus ditangguhkan