BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian
a. Tempat
Tempat penelitian ini di SDN Salatiga 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Jawa Tengah. SDN Salatiga 05 terletak di tengah Kota Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi SDN Salatiga 05 dekat dengan pusat Kota Salatiga.
SDN Salatiga 05 terdiri dari 6 rombel (kelas I-VI) dengan jumlah total 214 siswa, hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.Jumlah Siswa SDN Salatiga 05
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. I 21 16 37
2. II 15 20 35
3. III 19 18 37
4. IV 13 24 37
5. V 19 18 37
6. VI 15 16 31
JUMLAH 102 112 214
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mula bulan Oktober 2016 sampai dengan selesai.
2. Subjek Penelitian
3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam judul penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu penggunaan model Discovery Learning sebagai variabel Independen. Sementara variabel dependen terdiri atas kemampuan menalar dan hasil belajar siswa.
3.3. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4 tahapan yang harus dilalui, yaitu : Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi.
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi :
a). Menyusun rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan pembelajaran.
b). Menyusun lembaran observasi untuk mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung
c). Mempersiapkan alat dan bahan.
d). Menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar setelah tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini dilakukan pada pembelajaran tema bermain dengan benda-benda sekitar yang dilakukan dua siklus:
a). Siklus Pertama : Memberikan materi pembelajaran sub tema wujud benda dan cirinya selama 5 kali pembelajaran.
b). Siklus Kedua : Memberikan materi pembelajaran sub tema Perubahan wujud benda selama 5 kali pembelajaran.
3. Observasi
perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi keterampilan menalar siswa.
Evaluasi dilakukan untuk umpan balik guru sebagai dasar memperbaiki proses belajar mengajar dan menjadikan program perbaikan. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa tentu dengan melihat ketuntasan daya imajinasi mereka terhadap pemahaman dalam materi tema bermain dengan benda-benda sekitar.
4. Refleksi
Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan kekurangan-kekurangan yaitu yang hendak diperbaiki di siklus berikutnya. Refleksi diambil berdasarkan evaluasi dan observasi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya.
Gambar 3.1 Prosedur PTK Masalah
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II Refleksi
Pengamatan
Ke siklus selanjutnya jika tujuan belum
3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang penilaiannya dilakukan oleh Guru/observer.
2. Kemampuan menalar siswa saat kegiatan tindakan pembelajaran. 3. Hasil belajar siswa sebagai dampak aktivitas pembelajaran selama
mengerjakan soal-soal tes awal dan akhir.
4. Perilaku guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5. Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a). Tes
Tes awal dilakukan sekali pada prasiklus untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Selain itu, pada akhir siklus I dan II juga diadakan tes akhir.Tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan model Discovery Learning .dalam proses pembelajaran.
b). Non Tes
c). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa, nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.
d). Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. Kegiatan wawancara dilakukan dengan meminta bantuan guru lain dan teman sejawat.
3.5.2 Instrumen penelitian
a). Lembar Instrumen Kemampuan Menalar
Lembar instrumen kemampuan menalar adalah lembar soal kemampuan menalar yang harus dijawab siswa. Lembar soal ini berisi tentang kemampuan menalar siswa
dalam pembelajaran.
Kriteria penilaian instrumen kemampuan menalar
siswa. Dapat dilihat pada rubrik penilaian kemampuan menalar pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Instrumen kemampuan menalar siswa
No Indikator Skor Keterangan
1 Memperkirakan proses
penyelesaian
1 Tidak dapat memperkirakan proses penyelesaian sama sekali
2 Memperkirakan proses penyelesaian yang salah
3 Memperkirakan proses penyelesaian dengan benar tetapi urutannya tidak sesuai konsep
4 Memperkirakan proses penyelesaian yang tepat
2 Menganalisa situasi tema
1
2
Dapat menuliskan yang diketahui dari soal, hanya dapat menghubungkan dengan yang ditanyakan saja dan tidak disertai alasan yang jelas
3
Dapat menuliskan yang diketahui dari soal, hanya dapat menghubungkan dengan yang ditanyakan dan dapat menghubungkan semua yang diketahui dengan yang ditanyakan tetapi tidak disertai alasan yang jelas
4
Dapat menuliskan yang diketahui dari soal, hanya dapat menghubungkan dengan yang ditanyakan dan dapat menghubungkan semua yang diketahui dengan yang ditanyakan dan disertai alasan yang jelas
3 Menyusun alasan yang valid
1
Salah dalam menyusun alasan yang valid dengan menggunakan langkah penyelesaian yang tidak sistematis
2
Kurang dapat menyusun alasan yang valid dengan menggunakan langkah penyelesaian yang kurang sistematis
3
Dapat menyusun alasan yang valid dengan menggunakan langkah penyelesaian yang kurang sistematis
4
Dapat menyusun alasan yang valid dengan menggunakan langkah penyelesaian yang sistematis
4 Menarik kesimpulan yang logis
1
Tidak dapat menarik kesimpulan yang logis dan tidak dapat memberikan alasan dengan benar pada langkah penyelesaian
2
Salah dalam menarik kesimpulan yang logis dan memberikan alasan yang salah pada langkah penyelesaian
3
Dapat menarik kesimpulan yang logis tetapi memberikan alasan yang kurang benar pada langkah penyelesaian
4
Dapat menarik kesimpulan yang logis dan memberikan alasan yang benar pada langkah penyelesaian
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kemampuan Menalar Siswa
No Komponen Penalaran Proses berpikir/ Indikator No Soal
1 Membandingkan Menyebutkan persamaan dan perbedaan 1a, 1b
2 Mengelompokkan Mengelompokkan sesuatu ke dalam beberapa kategori
21, 2b
3 Menyimpulkan Menyimpulkan suatu hal berdasarkan fakta-fakta
3a, 3b
4 Menganalisis kesalahan Mengritik cara berpikir diri sendiri 4a, 4b
5 Memberi dukungan Mendukung sebuah pernyataan 5a, 5b 6 Menganalisis cara
pandang
Menyampaikan pandangan personal
terkait sebuah soal
6a, 6b
7 Mengambil keputusan Menggunakan kriteria untuk memilih dari beberapa opsi
7a, 7b
8 Menyelidiki Mengumpulkan informasi 8a, 8b
9 Melakukan percobaan Mencari penjelasan 9a, 9b
b). Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik adalah soal isian dan uraian.
3.5.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.5.3.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2007: 348), instumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Validitas dihitung dengan
menggunakan penghitungan SPSS 16.
Berdasarkan indikator kemampuan penalaran yang dibuat oleh Mariasari (2010: 13) dan Neneng Maryam Jamaliah Nurul Janah (2015: 39), dimana instrument penilaian tersebut mengacu pada indikator kemampuan penalaran. Adapun instrumen penilaian kemampuan penalaran dijabarkan ke dalam item-item yang lebih spesifik berupa instrument soal. Soal-soal yang berisi bagian masing-masing indikator dua soal kemampuan menalar perlu diuji validitasnya.
Uji coba instrumen dilakukan di SD N Salatiga 06 Salatigapada siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen kemampuan menalar dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows dapat
dilihat dalam Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5.1
Tabel 3.5.2
Validitas Instrumen Kemampuan Menalar
No Indikator Deskriptor Validitas Valid/Gugur
1 Membandingkan BANDING_1a .311 Valid
BANDING_1b .645 Valid
2 Mengelompokkan KELOMPOK_2a .414 Valid
KELOMPOK_2b .431 Valid
3 Menyimpulkan SIMPUL_3a .567 Valid
SIMPUL_3b .575 Valid
4 Menganalisis kesalahan
ANALISA_SALAH_4a .349 Valid ANALISA_SALAH_4b .595 Valid
5 Memberi dukungan
DUKUNGAN_5a .593 Valid
DUKUNGAN_5b .406 Valid
6 Menganalisis cara pandang
ANALISIS_SOAL_6a .008 Gugur
ANALISIS_SOAL_6b .237 Valid
7 Mengambil keputusan
KEPUTUSAN_7a .467 Valid
KEPUTUSAN_7b .309 Valid
8 Menyelidiki SELIDIKI_8a .205 Valid
SELIDIKI_8b .086 Gugur
9 Melakukan
percobaan PERCOBAAN_9a .522
Valid
PERCOBAAN_9b .589 Valid
Melihat tabel 3.5, berdasarkan rentang koefisien
3.5.3.2 Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006: 348). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2005: 62), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Instrumen kemampuan menalar setelah dikurangi item yang gugur diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat
reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5.3
Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Menalar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.839 .841 16
Berdasarkan Tabel 3.5, penghitungan dapat dibaca bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0.839 dari 16 item yang
3.6. Indikator Kinerja
Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas guru dan siswa mencapai kategori baik. Kemampuan menalar siswa di semua muatan mata pelajaran tema bermain dengan benda-benda sekitar kelas V SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 2016/2017 mencapai ≥ 70 %. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar di semua muatan tematik mencapai >70 %.
Indikator kinerja merupakan atribut atau tanda-tanda yang dapat teridentifikasi yang biasa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan kinerja setelah tindakan perbaikan dilakukan, sedangkan kriteria keberhasilan adalah patokan normatif yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tindakan.
a. Indikator kinerja
Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat meningkatkan kemampuan menalar adalah siswa mampu memperkirakan proses penyelesaian, menganalisa situasi tema, menyusun
alasan yang valid dan menarik kesimpulan yang logis
Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa adalah semakin tinggi hasil tes formatif siswa.
b. Kriteria keberhasilan
Tindakan yang dilakukan dinyatakan dapat meningkatkan kualitas kemampuan menalar jika minimal 75% dari jumlah siswa yang disyaratkan. Dengan kata lain syarat kemampuan menalar minimal 75% dari jumlah siswa dalam kategori baik.
3.7. Analisis Data
Data hasil belajar siswa ini diolah dengan menggunakan rumus Nana Sudjana dalam Nur Padilla (2012):