• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Rekayasa Lingkungan Proyek RS Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Rekayasa Lingkungan Proyek RS Pe"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan mensukseskan program pembangunan yang berkaitan dengan penyediaan jasa yang memenuhi sarana dan prasarana yang memadai, maka perlu adanya peran serta dan partisipasi pihak swasta. Berkaitan dengan program tersebut tidak lain adanya untuk memberikan yang terbaik sesuai kebutuhan.

Dengan melalui program ini diharapkan hal ini dapat memenuhi sarana yang dalam hal ini adalah SPBU yang dapat memberikan pelayanan bagi para pengendara yang lewat daerah Arjosari ini. Sejalan dengan upaya peningkatan penyediaan akomodasi serta pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan serta menciptakan suasana SPBU yang sehat dan bersih, maka perlu siadakan upaya pengolahan lingkungan. Salah satu wujud dari pengolahan lingkungan di SPBU ini adalah dengan menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL ) dan Upaya Pemantauan Lingkungan ( UPL ) sebagai mana yang telah ditetapkan dalam undang-undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan . Dengan demikian harapan dari suatu kegiatan pembangunan SPBU ini adalah agar meminimalkan dampak negative dan memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. 1.2 Tujuan Penyusunan UKL-UPL

a) Menunjukkan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya menjalankan

pembangunan yang berwawasan lingkungan.

b) Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kegiatan dan pihak terkait tentang rencana kegiatan pembangunan SPBU yang bersifat spesifik untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat dapat memberikan masukan, saran dan tanggapan atas rencana kegiatan tersebut.

(2)

Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL. Pemrakarsa bersama-sama Bapedalda wajib memberitahukan kepada masyarakat setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan diterbitkan rekomendasi UKL-UPL.

d) Mengetahui kualitas atau rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan dan sekitarnya.

e) Sebagai instrumen pengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

f) Menyusun rencana pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif serta mengoptimalkan dan meningkatkan dampak positif akibat rencana usaha/kegiatan pembangunan.

g) Menyusun Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam bentuk Dokumen UKL dan UPL.

1.3 Kegunaan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL adalah :

a) Digunakan sebagai pedoman pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan dari kegiatan proyek pembangunan TPA baik pada tahap pra konstruksi hingga pasca konstruksi (operasi).

b) Mengembangkan citra positif, khususnya pemerintah daerah dalam rangka upaya

ikut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.

c) menghindarkan sedini mungkin kerusakan sumber daya yang ada disekitar lokasi

kegiatan serta persepsi masyarakat akibat adanya kegiatan pembangunan SPBU Arjosari.

d) Sebagai acuan dan sumber informasi bagi intansi sektoral yang terkait dalam

pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup yang dilaksanakan oleh pemrakarsa.

(3)

Dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL ini dilakukan dengan acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh pemerintah daerah dan pusat. Peraturan yang berlaku adalah :

a. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

b. Undang-undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan c. Undang-undang No. 13 tahun 1980 tentang Jalan

d. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

e. Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan & Permukiman f. Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalulintas & Angkutan

Jalan

g. Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang

h. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hidup

i. Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985 tentang Jalan j. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1991 tentang Rawa k. Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1991 tentang Sungai

l. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

m. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

n. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. o. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

p. Keputusan Presiden No. 55 tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum

q. Keputusan Menteri P.U No. 296/KPTS/1996, Petunjuk Teknik Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan

r. Keputusan Menteri P.U No. 377/KPTS/1996, Petunjuk Tata Laksana Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan s. Keputusan Menteri P.U No. 481/KPTS/1996, Daftar Jenis Kegiatan di

Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(4)

u. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup & Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

v. Keputusan Menteri Permukiman & Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/M 2003, tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang

Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

BAB II

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ( UKL ) DAN UPAYA PEMANTAUAAN LINGKUNGAN ( UPL )

Sesuai dengan Keputusan menteri Negar Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahubn 2002 tentang pedoman Upaya Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan dibawah ini menyampaikan UKL & IPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang telah sitentukan dalam UKL dan UPL, serta izin yang siterbitkan oleh pejabat dari instansi yang dapat siuraikan serbagai berikut.

2.1 Identitas Pemrakarsa

1. Nama Proyek/Kegiatan : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Persada Malang

(5)

2.2 Identitas Penyusun

1. Nama Perusahaan : Politeknik Negeri Malang 2. Alamat : Jl Soekarno Hatta, Malang 3. Penanggung Jawab Studi : Muhammad Miftakhul Riski

2.3 Gambaran Kegiatan

Lokasi proyek terletak di Jl Panji Suroso Malang tepat di ujung belokan jalan masuk Perumahan Araya. Lingkungan sekitar proyek tersebut adalah:

Sebelah utara adalah

Sebelah selatan adalah jalan masuk Perumahan Araya Sebelah timur adalah lahan kosong pada Perumahan Araya Sebelah barat adalah Jalan Panji Suroso dan Pom Bensin 4 Rencana Aktivitas Kegiatan Usaha

Aktifitas yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Persada Malang ini adalah jasa dan fasilitas kesehatan kelas menengah ke atas untuk warga Malang maupun luar Malang. Luas lahan Rumah Sakit Persada Malang ini…m2 dan luas bangunan…m2. Aktifitas di rumah sakit ini berlangsung selama 24 jam.

5. Pola Pelayanan

a. Pola pelayanan ini dilakukan secara langsung dengan tempat secara terpisah dengan jenis kendaraan yang saling bergantian dengan membayar langsung di kasir yang sudah di tetapkan.

(6)

1 2

PLN

Generator set

13.000 wh 20.000 wh

1.000.000

-Sumber utama Emergensi

6 Layout Plan

(7)

BAB III

GAMBARAN PROYEK PEMBANGUNAN SPBU

Proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini memiliki Gambaran Umum seperti yang telah diuraikan dan dijelaskan di bawah ini :

(8)

b. Limbah cair maupum Padat c. Mobilitas kendaraan proyek d. Penyediaan Air Bersih e. Pengoperasian genset 3.2 Jenis Dampak

a. Aktifitas pembeli

 Kedisiplinan membuang sampah tidak pada tempatnya  Sirkulasi kendaraan keluar masuk SPBU

b. Limbah cair maupun Padat

 Limbah cair merupakan aktifitas yang berasal dari kamar mandi dan toilet yang mempengaruhi kualitas air, estetika lingkungan dan kesehatan dan kebersihan baik untuk masyarakat dekitar, maupun karyawan.

 Limbah padat yang berupa sampah yang dapat merusak estetika lingkungan apabila dibiarkan hingga menumpuk dapat menimbulakan penyakit.

c. Mobilitas Kendaraan dalam proyek

 Dapat memberikan kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi SPBU

d. Penyediaan Air Bersih

 Jika dilakukan pengambilan melampaui batas debit maksimum yang dijinkan maka akan berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah. e. Pengoperasian genset

 Meningkatnya kandungan gas yang bersal dari proses pembakaran bahan bakar pada genset.

3.3 Jadwal Kegiatan

Waktu pembangunan SPBU Arjosari kota Malang, direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012 – 30 November 2012. 3.4 Tahapan Prakonstruksi

(9)

lingkunganadalah kegiatan pengukuran dan pemasangan patok. Kemungkinan dampak yang timbul adalah overlap antara lahan SPBU dengan lahan penduduk.

3.5 Tahap Konstruksi

1) Perekrutan tenaga kerja

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa keresahan masyarakat,jika perekrutan tenaga kerja tidak memprioritaskan tenaga kerja lokal(setempat). Kebutuhan tenaga kerja menurut posisi disajikan pada Tabel 2.3, Kebutuhan Tenaga Kerja, berikut ini

(10)

alat berat sertapenyimpanan material. Pada base camp dilengkapi dengan MCK. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah: penumpukan material konstruksi yang kurang hati-hati dapat menimbulkan kerusakandan kecelakaan. Aktivitas para pekerja pendatang yang tidak mengindahkan aturan adat setempat dapat menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal (setempat).

3) Persiapan Lahan Kegiatan

Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dari bahan bahan yang secara konstruktif tidak baik. Pekerjaan perataan tanah (timbunan) pada musim kemarau berpotensi menimbulkan hamburan debu dan pada musim hujan berpotensi meningkatkan tingkat TSS pada perairan.

4) Pekerjaan konstruksi Mobilisasi alat dan material

Mobilisasi alat-alat dan material konstruksi dari tempat asal ke lokasi base camp berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas berupa kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kebutuhan material untuk pembangunan SPBU Arjosari sebagaian besar didatangkan dari luar Malang dan sebagain dipenuhi dari Malang dan sekitarnya. Begitupun untuk penyediaan alat-alat berat untuk kegiatan konstruksi.

5) Pembuatan jalan aspal dan Trotoar

Potensi dampak yang akan muncul adalah genangan air dan larian air (Run Off )

6) Pembuatan Saluran Drainase

Di perlukan untuk mengatasi Luapan air dari air hujan 7) Pembangunan Syistem Air Bersih

Pembangunana di SPBU ini menggunakan air PDAM atau Sumur Bor 3.6. Tahap Pasca Konstruksi

(11)

Kendaraan dengan pengendalian dampak-dampak yang terjadi selama pengoperasian yang telah disepakati pada dokumen UKL dan UPL ini.

BAB IV

KONDISI LINGKUNGAN SEBELUM PEMBANGUNAN SPBU

4.1 Lalu lintas

Volume lalu lintas SPBU ini cukup ramai. Hal ini dikarenakan akses jalan SPBU hanya bisa dilewati oleh pengendara sepeda motor dan kendaraan pribadi (mobil dan angkutan umum). Terdapat jalan raya 2 bidang di depan SPBU ini yaitu dengan adanya fly over dan jalan raya pada umumnya, sehingga dapat dipastikan bahwa kepadatan lalu lintas yang terjadi masih bisa terkontrol atau tidak ramai.

4.2 Kebisingan

Kebisingan umumnya ditimbulakan oleh aktifitas kendaraan maupun peralatan bangunan dari aktifitas yang ada disekitar rencana proyek. Hasil pengukuran pada kawasan rencana proyek dan sekitarnya diperoleh tingkat kjebisingan 40-50 dBa dan pengaruh kebisingan tersebut kurang sekali pengaruhnya terhadap lingkungan disekitar SPBU.

4.3 Persepsi Masyarakat

(12)

terhadap kehidupan masyarakat, maka masyarakat akan memberikan tanggapan negative terhadap rencana usaha dan atau kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil terhadap responden tentang beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan SPBU dan manfaat apa yang diperoleh masyarakat dari adanya pembangunan SPBU ini, dan masyarakat mengetahui telah mengetahui rencana pembangunan SPBU Arjosari.

BAB V

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Dampak lingkungan yang akan terjadi diperkirakan akan timbul berkenaan dengan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini:

5.1 Tahap Pra Konstruksi

a. Komponen Fisik dan Kimia

Pada tahap pra konstruksi rencana proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat berpengaruh/ memberikan dampak terhadap perubahan komponen lingkungan fisika dan kimia.

b. Komponen Biologi

Pada tahap pra konstruksi proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat berpengaruh/memberikan dampak terhadap perubahan komponen biologi.

c. Komponen Sosekbud dan Kesehatan Masyarakat

 Sumber dampak terhadap keresahan dan pembentukan persepsi masyarakat adalah kegiatan survey pengukuran lokasi dan pembebasan lahan.

(13)

d. Pengendalian Dampak 1) Dampak Sosial

Melakukan survey pengukuran lokasi dengan ditemani oleh ketua warga disekitar proyek agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang batas lahan.

5.2 Tahap Konstruksi

a. Komponen Fisik Kimia

1. Menurunnya kualitas udara sumber dampak terhadap kualitas udara pada tahap konstruksi adalah kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pembukaan dan pematangan lahan, proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang.

2. Jenis dampak

Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen sulfur, nitrogen dan hidrokarbon di udara.

3. Besaran dampak

Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak penurunan kualitas udara adalah :

 Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan kepada keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1998 tentang baku Mutu Lingkungan

(14)

kerusakan jalan meningkat. Maka besaran dampak yang timbul bersifat negatif penting dengan skala relatif kecil

b. Penurunan Kualitas Air Permukaan dan air Tanah 1. Sumber dampak

Sumber dampak terhadap penurunaa kualitas air permukaan dan air tanah adalah kegiatan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang yang menghasilkan limbah cair, limbah yang mengalir dan masuk ke dalam saluran air akan berakibat menurunnya kualitas air 2. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan timbul dari beberapa kegiatan tersebut diatas adalah penurunaan kulitas air berupa penurunana kulitas air permukaan dan air tanah. Parameter kualitas air meliputi kualitas fisik-kimia dan kulitas biologi

3. Basaran dampak berdasarkan jenis dampak dan indicator dampak terjadinya penurunan kualitas air berdasarkan kualitas air

berdasarkan baku mutu lingkungan , maka besaran dampak yang timbul bersifat negatif penting dengan skala relative kecil.

c. Komponen Biologi 1. Sumber Dampak

Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap terjadinya penurunaan biota perairan adalah kegiatan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang berakibat adanya limbah cair yang mempengaruhi Kualitas air sehingga biota menjadi terganggu

2. Jenis dampak

Jenis dampak yang mungkin timbul adalah penurunan komposisi biota perairan seperti jumlah dan kelimpahan plankton, struktur, dan indeks kerapaatan jenis nekton dan populasi bentos perairan.

3. Besaran dampak

Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka dampak adalah kecil dan bersifat negatif tidak penting

(15)

Melakukan penyiraman air pada jalan yang mengakibatkan debu apabila dilewati kendaraan,untuk mengurangi adanya debu yang berlebihan pada saat alat berat dan mobilisasi material berlangsung. 2) Dampak Biologi

Membuat istalasi pengolah air limbah agar limbah cair yang dibuang kesaluran air tidak membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair yang telah diolah di instalasi pengolahan air limbah inilah yang

Sumber yang dihasilkan adalah semakin banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar dikarenakan adanya pengoperasian SPBU. Dan Gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor yang menggunakan SPBU. Dan yang lebih membahayakan adalah terjadinya kebakaran SPBU yang bisa meledak dan mempunyai efek pada radius lebih dari 500 m. 2. Jenis Dampak

Jenis Dampak yang akan timbul adalah kemacetan lalu lintas yang bertambah dan penurunan kualitas udara yang terjadi. Jika terjadi kebakaran, maka penduduk sekitar akan terkena radiasi dan udara yang sangat panas, bahkan dapat merusak kesehatan.

3. Besaran Dampak

Besaran dampak yang terjadi bersifat sedang dan tidak memberi pengaruh besar terhadap komponen fisika dan kimia yang ada. Hal ini dikarenakan Lalu lintas yang digunakan hanya 1 bidang dari 2 bidang yang ada.

b. Komponen Biologi 1. Sumber Dampak

Sumber dampak yang terjadi bisa dimungkinkan dari terjadinya kebocoran bahan bakar yang di tamping dibawah tanah, sehingga menyebabkan terjadinya polusi tanah atau air.

(16)

Jenis dampak yang terjadi adalah kerusakan abiotik dan biotik didalam tanah atau air, dan uap yang dihasilkan oleh bahan bakar akan menyebabkan penyakit leukemia yang bisa diderita penduduk sekitar.

3. Besaran Dampak

Besaran Dampak yang terjadi cukup besar dan sulit penanganan jika kebocoran benar-benar terjadi, sehingga pengendalian untuk kebocoran sangat wajib dilakukan.

c. Pengendalian Dampak

1. Dampak Fisika dan Kimia

Dilakukan pelarangan untuk merokok ataupun membuang putung rokok sembarangan pada area SPBU untuk mengurangi kemungkinan adanya kebakaran,

2. Dampak Biologi

Gambar

Tabel 2.3, Kebutuhan Tenaga Kerja, berikut ini

Referensi

Dokumen terkait

Perasaan binggung, cemas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilanya bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan

Donat waluh selimut cokelat dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, karena Donat waluh selimut cokelat dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, karena terdapat bahan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM..

Yogyakarta.. Roslina Farikha/Universi tas Hasyim As`Ari Jombang/2007 Pembiayaan Al- Qardh untuk Dana Talangan Biaya Penyelenggaraa n Ibadah Haji Dalam Persepektif

Sedangkan bagian non-gambar ditutup dengan lapisan perekat (glue) berpengencer airatau cara lain dengan Arabic gum. Keringnya lapisan perekat / gum Arabic akan menutup saringan

Hasil penelitian ini diharapkan dapatdimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dalam mengembangan kurikulum tingkat satuan

Fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan,

DIDISPOSISIKAN KE WADEK BAKSI, KABAG. TATA USAHA DAN KASUBBAG. SURAT DIPROSES DI SUBBAG. SURAT DIBERI NOMOR, TANGGAL DAN STEMPEL OLEH SUBBAG. MAHASISWA MENGAMBIL SURAT TERSEBUT