• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEW"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (BI-2103)

PENGENALAN MIKROSKOP, BAHASA ANATOMI, DAN

ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA

Tanggal Praktikum : 31 Agustus 2016 Tanggal Pengumpulan : 07 September 2016

Disusun oleh: Kennard Jerdy Kusuma

10615025 Kelompok 4

Asisten:

R. Clarissa Rahmanita I. 10614010

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

2016 pengamatan dan penelitian. Salah satu alat yang wajib dipahami oleh peneliti biologi adalah mikroskop. Hal ini karena di zaman sekarang, para peneliti biologi bukan hanya belajar obyek pengamatan secara morfologi dan fisiologi dari hewan dan tumbuhan secara makroskopik, tetapi juga obyek-obyek yang mikroskopik dan tidak terlihat oleh mata saja. Mikroskop adalah alat penunjang untuk dapat mengamati obyek yang biasanya sangat kecil atau mikroskopis. Mikroskop mempunyai berbagai macam jenis, tetapi yang paling sering digunakan adalah mikroskop cahaya dan mikroskop bedah (stereo). Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang tingkat perbesarannya pada sel dan membutuhkan preparat untuk menaruh obyek. Sedangkan, mikroskop bedah atau stereo adalah mikroskop yang obyek pengamatannya relatif lebih besar sehingga tidak perlu membuat sayatan preparat.

Sebelum lanjut ke ranah yang lebih dalam, para peneliti juga harus mengetahui bidang pembelahan dan posisi anatomi dari makhluk hidup. Dalam bidang anatomi dan fisiologi hewan, struktur tubuh eksternal dan internal harus diketahui bagian-bagian serta fungsinya. Dengan mengetahui dan mengerti bidang pembelahan dan posisi anatomi, dapat mempermudah memahami struktur dari organisme dan menghindari terjadinya kesalahan saat melakukan pembedahan.

(3)

taksonomi dari hewan dapat ditentukan dan dibandingkan dengan hewan-hewan yang serupa. Dengan mengamati anatomi internalnya, peneliti bisa lebih memastikan dalam menentukan kekerabatan dari suatu spesimen.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, dan Anatomi Hewan Invertebrata ini adalah untuk:

1. Menentukan cara menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop bedah.

2. Menentukan nama-nama dari bagian-bagian tubuh manusia pada bagian permukaan (superficial anatomy).

3. Menentukan posisi anatomi dan pembelahan pada hewan bipedal dan quadripedal.

4. Menentukan morfologi, lokasi, dan nama-nama organ penyusun pada hewan invertebrata yang mewakili kelompok Arthropoda (jangkrik),

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Stereo

Mikroskop adalah alat penunjang yang digunakan untuk melihat suatu obyek pengamatan dengan ukuran yang sangat kecil atau yang mikroskopis. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas dua macam mikroskop, yakni mikroskop cahaya dan bedah (stereo).

Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang tingkat perbesarannya pada sel dan membutuhkan preparat untuk menaruh obyek pengamatan. Mikroskop ini memiliki tiga lensa, yaitu kondensor, lensa okuler dan lensa objektif. Ada 2 jenis mikroskop cahaya, yaitu monokuler (yang memiliki satu lensa okuler) dan binokuler (yang memiliki dua lensa okuler). Cahaya dari sumber ditujukan ke arah lensa di bawah meja preparat yang disebut kondensor. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada obyek pengamatan. Setelah itu bayangan obyek pengamatan dapat diperbesar oleh lensa obyektif dengan perbesaran yang diinginkan (40x, 100x, 400x, dan 1000x). Lalu, hasil dari perbesaran tersebut dapat diamati melalui lensa okuler (Abramowitz, 2003).

Gambar 2.1 Mikroskop Cahaya Modern

(5)

Mikroskop bedah atau stereo adalah mikroskop yang obyek pengamatannya relatif lebih besar sehingga tidak perlu membuat sayatan preparat. Mikroskop ini memiliki dua sumber cahaya, yaitu lampu atas dan bawah sesuai dengan tebal tipisnya obyek yang digunakan dalam pengamatan. Mikroskop bedah dapat melihat bayangan obyek secara tiga dimensi. Meskipun perbesarannya tidak terlalu tajam, tetapi sudut pandang yang dihasilkan lebih luas dibandingkan mikroskop cahaya sehingga benda yang diamati cukup lebar dan dapat digunakan untuk pembedahan (Yudiarti et al.,

2004).

2.2 Posisi Anatomi dan Bidang Pembelahan 2.2.1 Superficial Anatomy

Superficial anatomy atau anatomi permukaanmerupakan bagian tubuh yang berlokasi di atau dekat permukaan tubuh. Berikut adalah gambar dari

superficial anatomy manusia beserta bagian-bagiannya. Gambar 2.2 Mikroskop Stereo

(6)

2.2.2 Posisi Anatomi

Tubuh yang merupakan obyek tiga dimensi dapat dijelaskan berdasarkan bidang pembelahannya. Terdapat tiga bidang pembelahan, yakni :

1. Transversal (horizontal) adalah bidang yang membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior.

2. Sagital adalah bidang yang membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, jika letaknya tepat di tengah disebut midsagittal.

Gambar 2.3 Superficial Anatomy

(7)

3. Frontal (coronal) adalah bidang yang membagi tubuh menjadi bagian dorsal dan ventral.

(8)

Berikut ini adalah macam-macam posisi anatomi dan pengertian dari setiap istilahnya (Martini, 2012).

Tabel 2.1 Istilah Posisi Anatomi dan Pengertiannya Posisi Anatomi Pengertian

Anterior Bagian depan tubuh

Ventral Bagian perut tubuh

Posterior atau dorsal Bagian punggung atau belakang Cranial atau cephallic Bagian kepala

Superior Bagian atas, mendekati kepala

Caudal Bagian ekor (coccyx in human)

Inferior Bagian bawah

Medial Mendekati daerah sumbu panjang

tubuh

Lateral Menjauhi sumbu panjang tubuh

Proximal Mendekati daerah pelekatan

Distal Menjauhi daerah pelekatan

Superficial Dekat atau pada permukaan tubuh

Deep Jauh dari permukaan tubuh

(9)

2.3 Anatomi Hewan Invertebrata 2.3.1 Anatomi Jangkrik

Jangkrik merupakan hewan berfilum arthropoda. Jangkrik dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yakni kepala, thoraks, dan abdomen. Hewan ini memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap di bagian thoraks. Pada kepalanya terdapat sepasang antena dan sepasang mata majemuk. Pembeda antara jangkrik jantan dan betina adalah pada betina terdapat ovipositor, sedangkan pada jantan hanya terdapat sersus di bagian abdomennya.

Gambar 2.6 Anatomi Internal dan Eksternal Jangkrik (Hickman, 2004)

2.3.2 Anatomi Udang

Udang merupakan hewan bersubfilum crustacea dan berfilum

(10)

Gam bar

2.7 Anatomi Eksernal dan Internal Udang (Hickman, 2004)

2.3.3 Anatomi Cumi-Cumi

Cumi-cumi merupakan hewan berkelas cephalopoda dan berfilum

mollusca. Pada kepala cumi-cumi terdapat tentakel atau lengan (arm). Tempurung pada cumi-cumi berbentuk panjang, tipis, dan merupakan lembaran protein yang disebut pen. Pen ini berguna untuk membentuk tubuh cumi-cumi.

Gambar 2.8 Anatomi Internal Cumi-Cumi (Hickman, 2004)

2.3.4. Anatomi Cacing Tanah

Cacing tanah merupakan hewan berkelas oligochaeta dan berfilum

(11)

dengan gerakan peristaltic (melata). Cacing tanah memilik seta pada setiap segmennya yang berfungsi sebagai otot. Cacing tanah mempunyai klitelium yang berfungsi sebagai reproduksi.

Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan selama praktikum Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, dan Anatomi Hewan Invertebrata :

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Praktikum Proyek Anatomi Fisiologi Hewan

(12)

Mikroskop stereo

Disiapkan mikroskop cahayanya. Dipasang kabel mikroskop cahaya lalu dihubungkan ke stop kontak. Dinyalakan lampu mikroskop, lalu digunakan pembesaran lensa objektif terkecil dan meletakkan preparat pada meja obyek, Dengan posisi lensa paling dekat dengan preparat, di naik-turunkan meja obyektif dengan makrometer dan mikrometer untuk mendapatkan fokus. Dibuka diagfragma hingga paling terang lalu ditutup lagi untuk menemukan bayangan yang paling kontras.

3.2.1.2 Mikroskop bedah

Disiapkan mikroskop bedah. Dipasang kabel mikroskop bedah lalu dihubungkan ke stop kontak. Dinyalakan sumber cahaya (jika preparat tipis cahaya dari bawah, jika padat cahaya dari atas). Diletakkan obyek pengamatan pada papan preparat, dijepit agar posisi preparat tidak berubah-ubah, atur posisi lensa agar nyaman bagi pengamat. Diatur focus knob

agar obyek tampak lebih tajam dan digeser kearah cahaya agar lebih kontras bayangannya.

(13)

3.1.4.1 Prosedur pembedahan jangkrik

Jangkrik disiapkan. Diamati anatomi eksternalnya, diletakan dengan dorsal menghadap keatas. Lalu diputuskan semua kakinya. Dibedah eksoskeleton dari bagian segmen terakhir abdomen hingga kepala sepanjang sisi dorsal dengan gunting bedah. Ditahan potongan tersebut dengan menggunakan jarum pentul. Diamati anatomi internalnya.

3.1.4.2 Prosedur pembedahan udang

Udang disiapkan. Diamati anatomi eksternal udang. Udang diletakkan di atas styrofoam dengan bagian dorsal dihadapkan ke atas. Gunting bedah disisipkan pada segmen terakhir abdomen. Eksoskeleton dipotong dari segmen terakhir abdomen hingga kepala dari sisi dorsal. Potongan eksoskeleton dibuka dan ditahan dengan jarum pentul. Anatomi internal udang diamati.

3.1.4.3 Prosedur pembedahan cumi-cumi

Cumi-cumi disiapkan. Diamati anatomi eksternal cumi-cumi. Cumi-cumi diletakkan di atas styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. Posterior mantel dipotong dari sifon sampai anterior secara lurus. Potongan mantel dibuka dan ditahan dengan jarum pentul. Anatomi internal cumi-cumi diamati.

3.1.4.4 Prosedur pembedahan cacing tanah

Cacing tanah disiapkan. Diamati anatomi eksternal cacing tanah. Cacing tanah diletakkan di atas papan styrofoam

(14)

terletak di sekitar segmen ke 33 dipotong sedikit secara horizontal. Disisipkan gunting bedah pada bagian klitelum yang telah dipotong. Bagian dorsal cacing dipotong dari bagian klitelim sampai ke segmen ke 1. Potongan tersebut dibuka dan ditahan dengan jarum pentul. Anatomi internal cacing tanah diamati.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Pengenalan Mikroskop

Berikut adalah hasil pengamatan sel-sel epitel dengan menggunakan mikroskop cahaya.

(15)

4.1.2 Anatomi Hewan Invertebrata

Berikut adalah hasil pengamatan anatomi eksternal dan internal hewan-hewan invertebrata.

Habitus Situs Solitus Literatur

Gambar 4.2 Sel epitel pipih selapis, Perbesaran 400 kali (Dokumentasi Rizal, 2016)

(16)

Gambar 4.4 Anatomi Eksternal Jangkrik (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.5 Anatomi Eksternal Jangkrik (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.6 Anatomi Internal dan Eksternal Jangkrik

(Hickman, 2004)

Gambar 4.7 Anatomi Eksternal Udang (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.8 Anatomi Internal Udang (Dokumentasi Rizal, 2016)

(17)

Udang (Hickman, 2004)

Gambar 4.10 Anatomi Eksternal Cacing Tanah (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.11 Anatomi Internal Cacing Tanah (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.12 Anatomi Internal dan Eksternal Cacing

(18)

Gambar 4.13 Anatomi Eksternal Cumi-cumi (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.14 Anatomi Internal Cumi-cumi (Dokumentasi Rizal, 2016)

Gambar 4.15 Anatomi Internal dan Eksternal

(19)

4.2 Pembahasan

Berikut adalah perbedaan dari mikroskop cahaya dan bedah. Pertama, objek yang diamati pada mikroskop cahaya berbentuk mikroskopis dan berada dalam preparat, sedangkan pada mikroskop bedah obyeknya relatif besar, cahaya hanya berasal dari bawah, sedangkan pada mikroskop bedah sumber cahaya berasal dari atas atau bawah sesuai dengan tebal tipisnya obyek pengamatan.

Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian mikroskop. Fungsi lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek pengamatan dengan perbesaran sesuai lensa. Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan pada mikroskop cahaya digunakan yang namanya revolver. Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk melihat hasil perbesaran obyek pengamatan. Selain itu, terdapat kondensor yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada objek pengamatan, dan diafragma yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Selanjutnya, pada mikroskop cahaya tempat untuk meletakkan objek pengematan adalah meja preparat, sedangkan pada mikroskop bedah meja preparat berbentuk stage. Kedua mikroskop ini mempunyai makrometer sebagai pengatur jarak lensa objektif dengan meja preparat dan mikrometer untuk memfokuskan bayangan agar terlihat gambar yang jelas. (Hale, 2007)

(20)

Struktur khas dari jangkrik adalah jangkrik mempunyai dua pasang sayap, yaitu fore wing (untuk memproduksi suara) dan hind wing yang posisinya berada dibawah fore wing (untuk terbang), jumping leg untuk berjalan, melompat, dan alat bantu terbang, ovipositor sebagai tempat perpindahan telur, cercus sebagai organ sensori, mata majemuk untuk melihat dan masuknya sensor cahaya, dan antena sebagai alat peraba lingkungan. Anatomi eksternal dari jangkrik, yaitu bagian cephal, thoraks, dan abdomen.

Struktur khas dari cacing tanah adalah mempunyai protamium sebagai alat makan dan peraba terhadap lingkungan sekitar, setae untuk menunjang pergerakan tubuh, dan klitelum sebagai tempat reproduksi dan meletakkan sel telur. Cacing mempunyai 2 jenis kelamin atau hemaprodit dan organnya berkumpul di bagian atas klitelum dan setae.

Struktur khas cumi-cumi adalah cumi cumi mempunyai sifon untuk mengeluarkan air agar dapat bergerak dan saluran pengeluaran tinta, pen

sebagai endoskeleton untuk menopang bentuk tubuh cumi, tentakel untuk mencari makan dan merasakan lingkungan sekitar, dan leg untuk menangkap mangsa serta menjadi alat reproduksi cumi-cumi jantan. Cumi-cumi memiliki delapan buah arm (tentakel) dan dua buah leg. Di dalam tubuh cumi-cumi juga terdapat kantung tinta untuk mempertahankan diri dari serangan preator.

Struktur khas udang adalah mempunyai antenula untuk mencari makanan serta lawan jenis dan merasakan terhadap lingkungan sekitar,

periopod untuk bergerak dan mengambil makanan, dan pleiopod sebagai kaki renang. Anatomi eksternal udang terbagi menjadi dua bagian, yaitu

cephalothorax dan abdomen. Organ internal udang berada di bagian

cephalothorax.

(21)

posisi anatomi secara langsung serta membiasakan praktikan untuk melakukan pembedahan pada hewan-hewan kecil dengan baik dan benar.

BAB V KESIMPULAN

1. Secara mendasar, cara penggunaan mikroskop cahaya dan bedah (stereo) hampir sama, yakni menyalakan sumber cahaya, meletakkan obyek di meja obyek, mengatur posisi lensa okuler agar nyaman, dan mengamati obyek dari lensa okuler. Yang membedakan adalah dari segi ukuran obyek, sumber cahaya, dan perbesaran. Mikroskop cahaya dapat mengamati obyek yang sangat kecil dengan bantuan kaca preparat, sumber cahaya hanya dari bawah saja, dan perbesarannya bisa diubah hingga perbesaran 1000 kali. Sedangkan, mikroskop bedah hanya dapat mengamati obyek yang relatif besar (tetapi bisa melihat secara 3 dimensi), sumber cahaya bisa dari atas dan bawah (tergantung tebal tipisnya obyek), dan maksimal perbesarannya adalah 80 kali.

2. Nama-nama bagian tubuh manusia pada bagian permukaan adalah frontal, nasal, okular, otic, buccal, cervical, facial, cranial, cephalic, oral, mental, axilliary, brachial, anthecubital, antebrachial, calpar, palmar, pollex, digit, patellar, crural, tarsal, digit, hallux, pedal, femoral, pubic, inguinal, manual, pelvic, umbilical, abdominal, mammary, thoracic, cephalic, cervical, acromial, dorsal, olecranal, lumbar, gluteal, popliteal, sural, calcaneal, dan

plantar.

(22)

pembelahan pada bipedal dan quaripedal ada tiga macam, yakni transversal, sagital, dan frontal.

4. Jangkrik mempunyai sepasang antena, dua pasang sayap (fore wing dan hind wing), tiga pasang kaki (termasuk sepasang jumping leg), cercus pada bagian posterior, sepasang mata majemuk, dan ovipositor pada jangkrik betina. Cacing tanah mempunyai klitelum, prostomium, dan seta pada setiap segmennya.

Udang mempunyai sepasang antena, sepasang antenula, rostrum, dan mata majemuk pada bagian kepala. Udang juga memiliki tiga pasang maksiliped, lima pasang kaki sejati, lima pasang kaki semu, uropod, dan telson pada badan nya.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Martini, Frederich.H., Nath, Judi.L., dan Bortholomew, E.F. 2012. Fundamentals of

Anatomy and Physiology 9th Edition. San Fransisco : Pearson

Yudiarti, Turrini., Widiastuti, Endang., Mulatsih, R.T., dan Pratikno, H. 2004.

Petunjuk Praktikum Biologi. Semarang : Universitas Diponegoro.

Abramowitz, Mortimer. 2003. Microscopes basics and beyond. New York : New York Microscopial Society.

Hickman, C.P. 2004. Integrated Principles of Zoology. New York : Mc Graw Hill Instruments, N.O. (2016) Browse for microscopes. Available at:

https://nationaloptical.com/products/ (Accessed: 6 September 2016). Alan, Hale. 2007. “Microscopes”.

http://www.celestron.com/c3/images/files/downloads/1211246798_microscop esinfo.pdf. Diakses pada 6 September 2016.

Heys, J.J., Rajaraman, P.K., Gedeon, T., dan Miller, J.P. 2012. “ A Model of

Filiform Hair Distributionon The Cricket Cercus”.

http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0046588.

Gambar

Gambar 2.1 Mikroskop Cahaya Modern
Gambar 2.2 Mikroskop Stereo
Gambar 2.3 Superficial Anatomy
Gambar 2.4 Bidang Pembelahan Bipedal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suplai darah pada setiap ginjal biasanya berasal dari arteri renalis utama yang keluar dari aorta ; arteri renalis multipel bukannya tidak lazim dijumpai.. Arteri renalis utama

Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat dilihat bahwa efek yang ditimbulkan oleh pilokarpin sudah sesuai dengan teori yang ada, di mana efek yang dihasilkan adalah miosis dan

Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar

Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati ada dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo)..

Contohnya, dalam kolumna dorsalis, serabut-serabut yang berasal dari bagian bawah tubuh terletak berhadapan dengan bagian pusat medula spinalis, sedangkan serabut yang

Jalurnya disebut siklik karena elektron dari pusat reaksi P700 pada fotosistem I melalui reaksi yang pada akhirnya akan kembali ke pusat reaksi P700.. Ketika ada cahaya mengenai

Pada dinding lateral rongga hidung sekret dari sinus maksila akan bergabung dengan sekret yang berasal dari sinus frontal dan etmoid anterior di dekat infundibulum etmoid, kemudian

Pada konsentrasi Na2CO3 1 ppm, untuk penyinaran dalam waktu 5 menit, yang diberi cahaya putih jumlah gelembung 4, cahaya kuning 2 gelembung dan cahaya merah 1 gelembung, sedangkan untuk