• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Peradaban Islam pdf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Peradaban Islam pdf (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Istighotsatul Khoiriyah NIM : B0516021

BAB 4. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD Zaman sebelum datangnya islam disebut dengan zaman jahiliyah, zaman kegelapan dan kebodohan dalam hal agama. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun gajah. Beliau diangkat menjadi Nabi saat berusia 40 tahun, di tandai dengan di turunkannya QS. Al-Alaq ayat 1-5. Dan diangkat menjadi Rasul di tandai dengan turunnya QS. Al-Muddatsir ayat 1-7.

Dakwah Nabi Muhammad terbagi menjadi 2, yaitu

1. Periode Mekkah, dengan ciri pokok yaitu pembinaan dan pendidikan tauhid. Di mulai dari dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dilanjutkan dengan dakwah terang-terangan, namunkarena mendapat tantangan yang berat dari penduduk Mekkah, Rasul memutuskan untuk hijrah ke madinah.

2. Periode Madinah, dengan ciri pokok yaitu pendidikan sosial dan politik. Peperangan dalam Islam.

Kaum muslimin di perbolehkan untuk berperang melawan kaum kafir dengan dua alasan: 1) untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya. 2) Menjaga keselamatan dalam menyebarkan dan mempertahankan agama Islam.

Peperangan pada masa Nabi Muhammad terbagi atas dua bagian,

1) Ghazwah, perang yang langsung di pimpin oleh Rasulullah. Yaitu perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perang Mu’tah, Fathu Mekah, perang Hunain, perang Tha’if, perang Tabuk dan perang Widan.

2) Sariyah, perang yang di pimpin oleh sahabat atas penunjukan Rasulullah. Masa Terakhir Rasulullah

Pada tahun 10 H. Rasullullah melakukan haji wada’ dan turunlah wahyu terakhir yakni QS. Al-Maidah ayat 3. Dalam khutbah beliau menyampaikan mengenai prinsip-prinsip dasar gerakan islam, dan berpesan agar kaum muslimin selalu berpegang pada Al-Qur’an dan As-sunnah.

Rasulullah meninggal pada saat dhuha pada hari senin pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H (8 Juni 632 M). Pada saat wafat Rasulullah berusia 63 tahun.

BAB 5. PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN Sepeninggal Rosululloh,terdapat 4 pengganti Rosululloh yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan Islam, yaitu:

1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq (11-13 H/632-634M)

Nama asli : Abu Bakar adalah Andullah bin Abi Quhafa Al Tamimi. Masa jabatan : 2 tahun 3 bulan 11 hari.

(2)

Wafat : hari Senin 23 Agustus 624 M dalam usia 63 tahun (sakit) 2. Khalifah Umar bin Khattab

Latar belakang : Nama lengkap dari Umar bin Khattab adalah Umar bin Khatab bin Nufail keturunan dari Abdul Uzza Al Quraisy dari suku Adi. Masa jabatan :Kurang lebih 10 tahun 6 bulan 4 hari.

Wafat : tanggal 1 Muharram 23 H/644 M. Di tikam Abu Lu’luah saat menunaikan sholat Shubuh sehingga beliau terluka parah.

Jasa-jasa : pembangunan masjid seperti masjidil haram, masjid Nabawi dan masjid Amru bin Ash, pembutan kalender hijriah, pembentukan departemen pemerintah, yaitu departemen baitul mal dan departemen angkatan perang. Perluasan wilayah sampai Syiria, Palestina, Persia dan Mesir.

3. Khalifah Utsman bin Affan

Latar belakang : memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Qurais. Mendapat julukan zun nurrain.

Masa jabatan : kurang lebih 11-12 tahun (644-656)

Jasa-jasa : Membentuk angkatan laut, memperindah masjid Nabawi, membukukan dan mencetak Alquran serta melakukan perluasan wilayah sampai di Armenia,Tunisia,Tripoli (Libia)Azerbaijan dan Kepulauan Cypcrus hingga Konstantinopel,Turki dan Balkan.

Wafat : pada tahun 35 H/17 Juni 656 M ketika beliau sedang membaca Alquran.

4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41H/656-661M)

Latar belakang : Ali bin Abi Thalib adalah keponakan Rosululloh,yaitu putra paman Nabi Abu Thalib dan juga menantu Nabi, suami dari Fatimah Azzahra.

Masa jabatan : Beliau menjabat sekitar 2 tahun dan setelahnya diteruskan oleh putranya yaitu Hassan dan Hussein

Wafat : 17 Ramadhan 40 H (661 M), dibunuh oleh Ibnu Muljam (khawarij).

Jasa-jasa : Mengganti beberapa gubernur pada masa utsman karena semata-mata hubungan kekerabatan. Menarik kembali harta milik negara dan baitul mal yang dibagikan kepada para pejabat gubernur. Memerintah Abu Aswad untuk mengarang kitab tentang pokok-pokok ilmu nahwu. Membangun Kota Kuffah yang kemudian menjadi pusat pengembangan ilmu nahwu.

Kemajuan Peradaban Pada Masa Khulafaurrasyidin

(3)

Pemikiran-Pemikiran yang Menonjol Pada Masa Khulafaurrasyidin

Menjaga keutuhan Alquran dan mengumpulkannya pada masa khalifah Abu Bakar. Memberlakukan mushaf standar pada masa khalifah Utsman bin Affan. Islam tidak mengenal kasta dan juga membeda-bedakan golongan.

Lembaga-Lembaga yang Ada Pada Masa Khulafaurrasyidin

Lembaga Politik, Lembaga Tata Usaha, Lembaga Pendidikan, Lembaga Kehakiman Negara , Lembaga Permusyawatan, Lembaga Keuangan Negara.

BAB 6. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH A. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah

Dinasti ini didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb, seorang yang pertama kali mengubah pimpinan negara yang awalnya di pilih oleh rakyat menjadi sistem monarki. Muawiyah berhasil mendirikan dinasti Umayah bukan hanya karena memenangkan diplomasi di Siffin dan terbunuhnya Ali, Melainkan karena ia sudah memiliki basis rasional sebelumnya. Pertama, adanya dukungan yang kuat dari rakyat Suriah dan keluarga Bani Umayyah sendiri.kedua, ia merupakan orang yang bijaksana, ketiga, ia memiliki kemampuan yang menonjol sebagai negarawan sejati.

B. Para Khalifah Dinasti Umayyah

Masa kekuasaan selama 90 tahun, dengan 14 orang khalifah. Khalifah yang pertama adlah Muawiyah bin Abi Sufyan dan khalifah yang terakhir adalah Marwan bin Muhammad. Khalifah terbesar dari dinasti ini yaitu Muawiyah, Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz. Muawiyah mendapat kursi kekhalifahan setelah adanya peristiwa `amul jama’ah dari Hasan bin Ali pada tahun 41 H. C. Masa Kemajuan Dinasti Umayyah

Masa pemerintahan dinasti Umayyah terkenal sebagai era agresif, yang memusatkan pada ekspansi wilayah dan penaklukan. Dalam jangka waktu 90 tahun banyak bangsa beramai-ramai masuk dalam kekuasaan islam. Penaklukan militer di zaman Umayyah mencakup tiga front penting, yaitu 1) front melawan bangsa Romawi di Asia kecil. 2) front Afrika Utara. 3) front timur. Masa kekuasaan Al-Walid I disebut sebagai masa kemenangan yang luas, karena keberanian menghidupkan kembali perlawanan mengepung kota Konstantinopel.

Keberhasilan dalam bidang politik, antara lain : pengangkatan majelis penasihat, pembentukan sekretasis untuk membantu kinerja khalifah. Bidang seni yaitu di bangunnya Dome of the Rock (Qubah Ash-Sakhra). Di susunnya gramatika Arab dengan memberi titik pada huruf hijaiyah oleh Abul Aswad Ad-Duali. Kemajuan ilmu pengetahuan meliputi: pengembangan bahasa Arab, Marbad kota pusat kegiatan ilmu, ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu fiqh, ilmu nahwu, ilmu jughrafi dan tarikh serta usaha penerjemahan.

D. Masa Kehancuran Dinasti Umayah

(4)

belakang terbentuknya tidak dapat dipisahkan dari berbagai konflik politik. 3) Pertentangan antara Bani Qais dan Bani Kalb yang semakin meruncing. 4) Sikap hidup mewah di lingkungan istana 5) Penyebab langsungnya yaitu munculnya kekuatan baru yang yang di pelopori oleh keturunan Abbas bin Abbas Al-Muthalib.

BAB 7. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Didirikan oleh Abul Abbas Ash-Shafah tahun 132H. Dinasti Abbasiyah berlangsung selama 5 abad dari tahun 132-656 H. Masa pemerintah Bani Abbasiyah terbagi menjadi empat periode. 1) Massa Abbasiyah I (132-232 H). 2) Masa Abbasiyah II (232-334 H) 3) Masa Abbasiyah III (334-447 H) 4) Masa Abbasiyah IV (447-656 H).

B. Para Khalifah Dinasti Bani Abbasiyah

Para khalifah Bani Abbasiyah berjumlah 37 khalifah. Sistem pengumuman putra mahkota mengikuti cara dinasti bani Umayyah dan yang baru adalah adanya penambahan gelar.

C. Masa Kejayaan Peradaban Abbasiyah

Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai puncak keemasan. Periode ini berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam. Puncak kejayaan terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan anaknya Al-Makmun. Empat madzhab fiqh tumbuh dan berkembang pada masa ini. Ilmu-ilmu umum masuk ke dalam Islam melalui terjemahan dari bahsa Yunani dan Persia ke dlam Bahsa Arab. Terdapat bebagai kemajuan dalam berbagai bidang, agama, serta umum.

D. Dinasti-Dinasti yang Memerdekan Diri dari Baghdad

Terdapat kurang lebih 22 dinasti yang lahir kemudian melepaskan diri dari Dinasti Abbasiyah. Ada dua kemungkinan alasan, yaitu para khalifah tidak cukup kuat untuk membuat mereka tunduk kepadanya, penguasa Bani Abbas lebih mentik beratkan pembinaan peradaban daripada politik.

E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemunduran Dinasti Abbasiyah

Adanya persaingan antar bangsa, kemrosotan ekonomi, konflik kegamaan, perang salib dan serangan Bangsa Mongol (1258 M).

F. Akhir Kekuasaan Dinasti Abbasiyah

Akhir kekuasaan ialah ketika Baghdad di hancurkan oleh pasukan Mongol yang di pimpin Hulagu Khan, 656 H/ 1258 M.

BAB 8. PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL A. Pendahuluan

(5)

yang sangat penting menyningi Baghdad di Timur. Ketika itu orang-orang Eropa Kristen banyak yang beljar di sana, Islam menjadi “Guru” bagi Eropa.

B. Masuknya Islam di Spanyol

Spanyol di duduki umat Islam pada zaman Khalifah A-Walid (705-715 M). Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang paling berjasa, yaitu: Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.

C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol

Faktor eksternal: Kondisi Politik Spanyol yang memburuk, sehingga merembet pula pada kondisi sosia;, ekonomi dan keagamaannya. Faktor internal: Ajaran Islam yang mengajarkan toleransi dan persaudaraan dan tolong menolong, seta para pemimpin adalah tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya diri.

D. Perkembangan Islam di Spanyol 1. Periode pertama (711-755 M)

Spanyol berada dibawah para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah. Stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik datang dari luar maupun dari dalam.

2. Periode Kedua (755-912 M)

Spanyol berada dibawah para Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik bidang politik maupun peradaban. 3. Periode Ketiga (912-1013 M)

Umat Islam di Spanyol mencapai puncak kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah. 4. Periode Keempat (1013-1086 M)

Umat Islam kembali memasuki pertikaian intern. 5. Periode Kelima (1086-1248 M)

Islam Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatan beberapa wilayah Islam di kuasai oleh kaum Kristen.

6. Periode Keenam (1248-1492 M)

Islam hanya berkuasa di Granada di bawahDinasti Ahmar (1232-1492 M). Kekuatan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan.

E. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol

Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik dalam bidang Intelektual, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau arsitektur maupun bidang-bidang lainnya.

F. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam di Eropa

Bangsa Eropa maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban dikarenakan mereka belajar kepada kaum muslimin terutama melalui berbagai literatur dari hasil karya kaum muslimin di Andalisa (Spanyol), misalnya Ibnu Risyd yakni Averros. G. Transmisi Ilmu-Ilmu Keislaman ke Eropa

(6)

BAB 9. PERADABAN ISLAM PADAMASA DINASTI SAFAWIYAH A. Asul-Usul Dinasti Safawiyah

Dinasti ini berkuasa antara tahun 1502-1722 M. Bermula dari gerkan tarekat yang bernama Safawiyah. Didirikan oleh Shafi Ad-Din, yang meupakan keturunan dari Iman Syiah keenam. (1252-1334 M). Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kerajaan Syafawi.

B. Kemajuan Peradaban Dinasti Safawiyah

Bidang ilmu pengetahuan: terdapat tokoh ilmuwan Bahauddin Syaerazi, Muhammad Baqir tokoh teolog. Bidang ekonomi: Stabilitas politik memacu perkembangan perekonomian. Disamping perdagangan juga didukung sektor pertanian. Bidang arsitektur: Berhasil menciptakan kota Isfahan menjadi kota yang indah. Bidang kesenian: Perintisan seni lukis. Bidang tarekat: gerakan tidak hanya berpikir maslah kemaan saja, tetapi juga merambah bidang politik dan pemerintahan.

BAB 10. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI USMANI TURKI

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Usmani

Pendirinya adalah bangsa Turki dari kabilah Oghus. Penguasa pertama yaituUsman I tahun699 H. Turki mencapai kegemilangan ketika dapat menaklukkan kota Konstantinopel. Kerajaan Turki Usmani memerintah hampir tjuh abad lamanya (1299-1924 M), di perintah 38 sultan.

B. Penaklukan Konstantinopel

Konstantinopel dapat ditaklukkan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II yang bergelar Al-Fatih pada tahun 1453.

C. Peradaban Islam di Turki

Bidang pemerintahan dan militer: terbentuknya pasukan Yenisseri atau Inkisyariah. Bidang ilmu pengetahuan. Bidang kebudayaan: Muncul penyair yang terkenal yaitu Nafi’, bidang sastra prosa Katip Celebi dan Evliya Celebi. Bidang keagamaan: Ulama’ memegang peranan penting dalam kerajaan dan masyarakat. D. Kemunduran Turki Usmani

Setelah Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat, Kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran. Faktor penyebabnya: 1. Wilayah kekuasaan yang luas. 2. Heteroginitas penduduk. 3. Kelemahan para penguasa. 4. Budaya korupsi. 5. Pemberontakan tentara Yenisseri 6. Merosotnya perekonomian 7. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi

BAB 11 PERADABAN ISLAM PADA MASA MONGOL

A. Asal-Usul Bangsa Mongol

(7)

Mongol. Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa besar, yakni Mongol dan Tartar. Mongol melahirkan anak bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan pemimpin bangsa Mongol kemudian hari. Agama bangsa Mongol semula adalah Syamanisme, meskipun mereka meyakin adanya Yang Maha Kuasa,tetapi meeka menyembah kepada arwah terutama roh jahat dan juga sangat memuliakan arwah nenek moyang yang dianggap masih berkuasa mengatur hidup keturunannya.

Pada saat kondisi fisiknya mulai lemah, Jenghiz Khan membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian:

• Pertama, Juchi, anak sulungnya mndapatkan wilayah Siberia bagian barat dan stepa Qipchaq yang membentang hingga ke Rusia selatan, di dalamnya terdapat Kwarizm.

• Kedua, Chagatay mendapatkan wilayah yang membentang ke timur, sejak dari Transoxania hingga Turkistan Timur atau Turkistan China.

• Ketiga, Ogotay adalah putra Jenghiz Khan yang terpilih oleh Dewan Pimpinan Mongol untuk menggantikan ayahnya sebagai Khan Agung yang mempunyai wilayah di Pamirs dan T’ien Syam.

• keempat, Tuluy si bungsu mendapat bagian wilayah Mongolia sendiri. Kedua anaknya, yakni Mongke dan Qubilay menggantikan Ogedey sebagai Khan Agung

B.Pemimpin Mongol yang Terkenal, yaitu :

Jenghiz Khan (7 H/12-13 M), Hulagu Khan (7 H/13 M), Timur Lenk (8 H/14 M) ,Zhahirudin Babur (10H/15-16 M)

C.Serangan Hulagu Khan

Hulagu Khan sudah menguasai wilayah Persia, Irak, Caucasus dan Asia Kecil. Lalu untuk memperluas wilayah pada tanggal 10 Februari 1258, wilayah kultur Arab menjadi jajahan Mongol setelah Baghdad ditaklukkan oleh Hulagu Khan. Dalam satu riwayat menyebutkan bahwa pada tahun 656 H/1258 M, Dinasti Abbasiyah di Baghdad hancur di tangan Hulagu Khan. Selanjutnya pada tahun 1260 ingin menguasai Mesir, tetapi tidak bias dikarenakan pasukan Mamluk lebih kuat dan lebih cerdik dibandingkan pasukan Mongol, maka diurungkanlah niatnya itu. Walau sudah hancur Hulagu tetap menguasai Mongol selama 2 tahun, daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah oleh Dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Huragu.

D.Dinasti Di Persia (1265-1502)

(8)

E. Kebudayaan Mongol Islam

Hulagu Khan pada tahun 1259, ia membangun observatorium di Maragha atas saran Nasirudin At-Tusi(seorang filsuf muslim besar), Karena tertarikanya pada bangunan dan arsitektur yang indah dan fisafat.

Pada tahun 1265-1282, yang memerintah adalah Abaqa anaknya Hulagu yang sangat menaruh perhatian kepada umat Kristen, Karena pengaruh jand ayahnya yang beragama Kristen Nestorian, yakni Doquz Khotun.

Jadi sebagian wilayah Ilkhan yang berada di kawasan kebudayaan Arab seperti Irak, Kurdistan, dan Azerbaijan, diwarisi Dinasti Jlayiriyah. Jalayir adalah suku-suku Mongol yang mengikuti Hulagu ketika menaklukkan negeri-negeri Islam.

Dengan demikian, akar budaya Islam di kawasan budaya Arab diperintah bukan hanya dinasti berbangsa Arab, tetapi siapa yang kuat akan memerintah. Dinasti-dinasti silih berganti menguasai wilayah, namun yang langgengialah kekuasaan dari bangsa Arab sendiri, baik pada masa klasik maupun modern.

F. Dampak Kekuasaan Mongol

Dampak yang sangat terasa adalah lebih banyak dampak negatifnya, yaitu kehancuran tampak jelas dimana-mana sejak dari wilayah timur hingga ke barat. Pembunuhan terhadap umat Islam, pada masa Hulagu bukan hanya terjadi pembunuhan terhadap khalifah Abbasiyah dan keluarganya, namun juga membunuh umat Islam yang tak berdosa.

Bangsa Mongol awalnya memeluk syamanisme namun beralih menjadi agama budha. Ada pula yang beragama islam Karena sering berasimilasi dengan muslim seperti ahmad takudar dan ghazan

G. Penguasa Muslim Timur Lenk

Lenk ini lahir di dekat Kesh, wilayah Uzbekistan, sebelah selatan Samarkand di Transoxania, pada 8 April 1336 M, dan meninggal di Otrar pada tahun 1404 M. Ayahnya bernama Taragai, kepada suku Balas, keturunan Karachar Noyan yang menjadi menteri dan kerabat Chagatay, putra Jenghiz Khan.

Timur lenk berhasil mengalahkan Tughluk Temur dan Iyas Khoja setelah itu ia juga mengalahkan saudaranya sendiri yang bernama Amir Husain di Balkh. Ia berhasil menakhlukan khurasan, afganistan, Persia, fars, Kurdistan. Meskipun ia di kenal kejam namun ia tetap memperhatikan perkembangan islam(syi’ah dan tasawuf naqsyabandiyah)

BAB 12. PERANG SALIB

A. Timbulnya Perang Salib

(9)

daerah kekuasaannya (Bizantium) di telah tindas-binasakan oleh Bani Saljuk serta membebaskan kota Yerussalem dari orang Islam..

B. Sebab-Sebab Perang Salib

Tiga faktor utama pemicu perang salib, yaitu

1. Agama (Setelah Baitul Maqdis jatuh di tangan Bani Seljuk, tahun 1070 M, pihak Kristen merasa tidak bebas untuk melaksanakan ibadah sebab adanya peraturan yang mempersulit mereka).

2. Politik (Keinginan Comnones merebut kembali Konstantipel, sehingga ia meminta bantuan kepada Paus Urbanus II,dengan imbal balik ia harus tunduk di bawah kekuasaan Paus di Rhoma)

3. Sosial ekonomi (Adanya stratifikasi dan dikrimanasi sosial terhadap rakyat jelata, sehingga mereka ikut andil dalam perang salib karena pihak gereja menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

C. Periodisasi Perang Salib

1. Periode penaklukan (1096-1144 M) 2. Periode reaksi umat islam (1144-1192 M) 3. Periode Kehancuran (1192-1291 M) D. Jalannya Perang Salib

Perang Salib I

Terjadi pada tahun (1097-1099). Dalam perang ini pasukan nasrani Eropa memperoleh banyak kemenangan : a) Terbentuknya 4 buah kerajaan eropa nasrani di Syam. b) Sebagian besar wilayah asia yang berada ditangan pasukan salib dikembalikan lagi kepada Byzantium c) Kokohnya persatuan antara Paus dan kaisar dalam menghadapi umat islam. d) Bahasa Prancis menjadi Bahasa kerajaan Salib.

Perang Salib II

Ditengah- tengah kemenangan pasukan salib, muncul tokoh islam bernama Imanuddi Zanki (penguasa Irak) yang merebut kembali beberapa kota di Syam. Angkatan perang salib dipimpin oleh Louis VII (Prancis) dan Raja Conrad III (Jerman) mengalami kekalahan. Hasil dari Perang Salib ini adalah persatuan umat Islam semakin kokoh, prestise umat islam naik dimata umat Nasrani Eropa, dan kehadiran penziarah Eropa ke Baitul Maqdis menjadi berkurang.

Perang Salib III

Kekalahan para tentara salib (pada perang salib II) dan jatuhnya Baitul Maqdis ketangan kaum muslimin membangkitkan kembali semangat para raja dan bangsawan Eropa dalam menyusun kekuatan besar untuk melakukan serangan balik terhadap kaum muslimin. Dipimpin oleh Frederick Babarossa (Jerman), Phili August (Prancis) dan Richard the lion heart (Inggris), peran salib II ini mengalami kegagalan lagi. Dari kekalahan ini, dibuatlah satu perjanjian perdamaian antara umat nasrani dengan muslim.

(10)

A. Dinasti Fathimiyyah di Mesir (909-1171 M) Para penguasa Dinasti Fathimiyah

1. Al-Mahdi 909-949 M 5. Al-Hakim 996-1021 M

2. Al-Qa’im 934-949 M 6. Az-Zahir 1021-1036 M

3. Mu’iz

Lidinillah

965-975 M 7. Al-Mustansir 1036-1095 M

4. Al-Aziz 975-996 M 8. Al-Musta’li 1095-1101

Kemajuan peradaban pada masa dinasti Fathimiyyah: Bidang administrasi, Kondisi sosial, Kemajuan ilmu pengetahuan dan kesusastraan

B. Dinasti Al-Murabitun (1056-1147 M)

Nama penguasa : Abu Bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin dan Ishak bin Ali.

Daerah kekuasaan : Maghribi dan Spanyol (Andalusia) Faham : Madzhab Salafi

Kemunduran : Akibat perubahan mental para penguasa, dari yang lemah lembut menjadi keras, sebab adanya kemewahan yang berlebihan sehingga Dinasti Al Murabitun dengan mudah jatuh di tangan Dinasti AL Muwahidun. C. Dinasti Al Muwahhidun (515-667 H/1121-1269 M)

Nama penguasa : Ibnu Tumart, Abdul Mu’min bin Ali, Abu Ya’kub Yusuf bin Abdul Mu’min.

Daerah kekuasaan : Kawasan Afrika utara dan Spanyol Faham : Tauhid, memerangi faham At-Tajsim

Kemunduran : adanya pemberontakan di wilyah al Maghribi yang ingin melepaskan diri dari al-Muwahhidun dan juga danya perang antara umat islam dan kristen.

D. Dinasti Idrisiyyah (172-314 H/ 789-926 M) Nama pendiri : Idris I bin Abdullah Wilayah kekuasaan : Maghribi (Maroko) Faham : Syi’ah

Peran : Menyebarkan budaya dan agama Islam kepada bangsa Barbar dan penduduk asli

Kemunduran : Ditaklukkan oleh dinasti Fathimiyyah pada tahun 244 H. E. Dinasti Aghlabiyah (184-296 H/ 800-909 M)

Nama pendiri : Ibrahim bin Al-Aghlab Daerah kekuasaan : Tunisia dan Afrika utara

Peran : Mengganti bahasa latin dengan bahasa arab, serta menjadikan Islam sebagai agama mayoritas

Kemunduran : Ditaklukkan oleh dinasti Fathimiyyah F. Dinasti Samaniyyah (203-395 H/819-1005 M)

(11)

Peninggalan : ilmuwan bernama Mausaleum Muhammad bin Ismail Al-Bukhari Kemunduran : Di taklukkan dinasti Qaarakhan dan dinasti Ghaznawi

G. Dinasti Safariyah (253-900 H/ 867-1495 M) H. Dinasti Tulun (254-292 H/ 868-905 M) I. Dinasti Hamdaniyyah (292-394 H/ 905-1004 M) J. Dinasti Buwaihiyah (333-945 H/ 945-1055 M) K. Dinasti Saljuk (469-706 H/ 1077-1307 M) L. Dinasti Ayyubiyah (569-650 H/ 1174-1252 M) M. Dinasti Delhi (602-962 H/ 1206-1555 M)

Referensi

Dokumen terkait

Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah yang tertangkap di ……….. Menurut para ulama ahli sejarah, masa pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah dapat dibagi

Sejarah mencatat bahwa Abu Bakarlah yang kemudian diangkat menjadi Khalifah pertama sepeninggal Rasulullah, disusul Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, dilanjutkan Usman bin

Jabatan yang pernah dipegang oleh Marwan Ibnu Hakam ialah sebagai sekertaris pada masa khalifah Usman bin Affan dan sebagai gubernur Hijaz yang berkedudukan di madinah pada

Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan khalifahnya merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabi Muhammad s.a.w.) Khalifah yang pertama kali

Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu

Khalifah Marwan II bersama 120.000 tentaranya yang berusaha mempertahankan dinastinya dengan menyebrangi sungai Tigris menuju Zab Hulu atau Zab Besar berhasil dikalahkan oleh

Pada saat itu ada lima orang yang dicalonkan. Namun dua diantarnya telah menyatakan ketidaksediaannya, yaitu Sa,ad bin Abi Waqqs dan Ibnu Umar, sehingga calon yang diharapkan

Keempat, pada masa Khalifah Ali bin Abi Tholib, beliau menjabat sebagai khalifah selama 5 tahun, pada zaman beliau tidak banyak perkembangan islam tetapi beliau melakukan kebijakan,