• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Kulit Daging Buah Kopi Fermentasi dengan Mikroorganisme Lokal Terhadap Performa Kerbau Murrah Jantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemanfaatan Kulit Daging Buah Kopi Fermentasi dengan Mikroorganisme Lokal Terhadap Performa Kerbau Murrah Jantan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kerbau. Jambi, 22-23 Juni 2007. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm. 95-100.

Tjitjah, T. 1991. Fermentasi Onggok. Disertasi S2 Fakultas Pertanian UNPAD. Bandung

Tillman, A.D., H., Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo., 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press, Yogyakarta.

. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press, Yogyakarta. Tomaszewska, M. W., J. M. Mastika, A. Djaja Negara, S. Gardier dan T. R

Wiradarya. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Sebelas Maret University Press, Surabaya.

Vercoe, J. E. And J. E. Frisch. 1980. Breeding and genetics for beef cattle in the tropic. Proc. Second Ruminant Seminar. Bogor. May 28-30 1980. Centre for Animal Research and Development, Bogor. pp. 15-27.

Wahyono, D. E. dan R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Jurnal Lokakarya Sapi Potong. Grati, Pasuruan.

Widayati. E. dan Widalestari, Y., 1996. Limbah Untuk Pakan Ternak. Trubus Agrisorana, Surabaya.

Williamson and Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. UGM-Press. Yogyakarta.

Winarno, F. G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta.

Wodzicka. M., Tomaszewska. I. M. Mastika, A. Djajanegara, S. Gardiner dan T. R. Wiradarya. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Sebelas Maret University Press, Surabaya.

.

.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kandungan nutrisi bahan pakan

(2)

Kulit Kopi Fermentasi Kulit Kopi Tanpa Fermentasi

15,61

Lampiran 2. Tabel Komposisi Bahan Pakan dan Nutrisi Pada Perlakuan P0, P1, P2 dan P3

Lampiran 3. Formulasi pakan (P0) memakai 20% kulit kopi tanpa fermentasi

(3)

Molases 7,00 0,24 0,01 0,03 4,06

Lampiran 4. Formulasi pakan (P1) memakai 10% kulit kopi fermentasi

Bahan Jumlah PK LK SK TDN

Lampiran 5. Formulasi pakan (P2)memakai 20% kulit kopi fermentasi

(4)

Lampiran 6. Formulasi pakan (P3) memakai 30% kulit kopi fermentasi

Bahan Jumlah PK LK SK TDN

(%) (%) (%) (%) (%)

Kulit Kopi Fermentasi 30,00 4,68 0,70 7,10 17,77

Onggok 15,60 0,61 0,11 1,70 12,15

Dedak 12,50 1,73 0,98 1,44 8,12

BIS 24,50 3,89 1,86 4,25 19,85

Tongkol Jagung 5,40 0,22 0,09 1,56 3,07

Molases 7,00 0,24 0,01 0,03 4,06

Urea 2,00 5,60 0,00 0,00 0,00

Mineral Mix 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Garam 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kapur 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00

(5)

Lampiran 7. Skema pembuatan inokulan cair

Dimasukkan air sumur 10 liter ke dalam galon

Dimasukkan air tebu 1,5 liter

Dimasukkan ragi Tape dan ragi Tempe masing-masing 60 gr serta Youghurt 2 sendok

makan

Diaduk bahan sampai merata

Ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama tiga hari

(6)

Lampiran 8. Skema pembuatan kulit buah daging kopi fermentasi dengan mikroorganisme lokal

Pembuatan Inokulan cair

Dicampur Kulit Kopi

dengan dedak padi sebanyak 15% dari berat kulit kopi

Campuran kulit kopi dgn dedak di siram dengan inokulan cair secara merata dengan perbandingan 1 galon inokulan : 250 kg kulit

kopi

Dibolak balik dan di ukur suhunya setiap hari

Setelah 5 hari,kulit kopi fermentasi di bongkar dan di angin-anginkan

Di grinder

Ditutup dengan selimut sabut kelapa

(7)

Lampiran 9. Rataan Konsumsi Hijauan dalam Bahan Kering Setiap Periode Selama Penelitian (Kg/ekor/hari)

Periode

Konsumsi hijauan Kerbau dalam

BK(kg/ekor/hari) Total Rataan

K1 K2 K3 K4 Lampiran 10. Rataan Konsumsi Hijauan dalam Bahan Kering Selama Penelitian

(Kg/ekor/hari)

Perlakuan Baris Total Rataan

K1 K2 K3 K4 Lampiran 11. Analisis Ragam Konsumsi Hijauan dalam Bahan Kering Selama

penelitian Galat 6 0,04623306 0,00770551

Total 15 4,01797225

Keterangan: ** = sangat nyata tn = tidak nyata

(8)

Lampiran 13. Rataan Konsumsi Konsentrat dalam Bahan Kering Setiap Periode Selama Penelitian (Kg/ekor/hari)

Periode Konsumsi konsentrat Kerbau dalam BK Total Rataan

K1 K2 K3 K4 Lampiran 14.Rataan Konsumsi Konsentrat dalam Bahan Kering Selama Penelitian

(Kg/ekor/hari)

Perlakuan Baris Total Rataan

K1 K2 K3 K4 Lampiran 15. Analisis Ragam Konsumsi Konsentrat dalam Bahan Kering Selama

Penelitian

SK DB JK KT Fhitung Ftabel

4,26 4,25 4,19 4,17

(9)

0,05 0,01

Keterangan: ** = sangat nyata * = nyata

tn = tidak nyata

Lampiran 16. Notasi Tukey taraf 5% perlakuan terhadap konsumsi konsentrat dalam bahan kering

Perlakuan Rataan Notasi

P0 2,25 A

P1 2,81 B

P2 2,74 AB

P3 2,70 AB

Lampiran 17. Grafik Konsumsi Konsentrat dalam Bahan Kering Selama Penelitian (Kg/ekor/hari)

Lampiran 18. Rataan Konsumsi Pakan dalam Bahan Kering Setiap Periode Selama Penelitian (Kg/ekor/hari)

Periode Konsumsi konsentrat Kerbau dalam BK Total Rataan

(10)

IV 7,83 7,49 8,19 7,75 31,27 7,82

Total 26,68 26,70 30,33 25,76 109,48 27,37

Rataan 6,67 6,68 7,58 6,44 27,37 6,84 Lampiran 19. Grafik Konsumsi Pakan dalam Bahan Kering Selama Penelitian

(Kg/ekor/hari)

Lampiran 20. Rataan Pertambahan Bobot Badan Setiap Periode Selama Penelitian (Kg/ekor/hari)

(11)

Lampiran 22. Rataan Konversi Pakan Setiap Periode Selama Penelitian Lampiran 23. Grafik Konversi Pakan Selama Penelitian (Kg pakan / 1 Kg daging)

Referensi

Dokumen terkait

Kesulitan peserta didik dalam memecahkan sebuah permasalahan terjadi karena kurangnya pemahaman peserta didik pada suatu konsep materi ajar.. Penelitian ini

Produk yang memiliki citra merek yang baik, kuat dan positif cinderung lebih mudah di terima oleh masyarakat atau konsumen serta dapat memenuhi kebutuhan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas stimulasi dan jenis pola asuh dengan perkembangan pada anak gemuk usia 2-5 tahun.. Penelitian ini dapat

Pola Hubungan antara Frekuensi Kunjungan Pengawas Menelan Obat (PMO) ke Praktisi Swasta dengan Angka Penemuan Kasus TBC Paru BTA Positif Puskesmas di Kabupaten Karangasem Tahun

bangunan yang ada pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Komitmen manajemen rumah sakit dibutuhkan dalam membangun peningkatan kualitas kehidupan kerja perawat melalui komunikasi yang terbuka, kepemimpinan yang efektif dan

Setiap jenis mikroorganisme menunjukkan kerentaan yang berbeda-beda terhadap perlakuan fisik dan bahan kimia. Misalnya spesies pembentuk spora, sel vegetatif yang

Skripsi ini berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Dan Non Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Sejiran Setason Setelah Implementasi Badan Layanan Umum dengan