APLIKASI PROSEDUR PERAWATAN PROSTODONTIK
PADA PRAKTIK DOKTER GIGI UMUM
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh:
WILDAN HUMAIRAH
NIM: 090600020
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Prostodonsia
Tahun 2015
Wildan Humairah
Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik Dokter Gigi Umum di
Kota Medan
xx + 157 halaman
Kehilangan gigi yang terjadi dapat dirawat dengan melakukan perawatan
prostodontik. Pada dasarnya prosedur perawatan prostodontik baik pada pembuatan
gigitiruan penuh (GTP), gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) maupun gigitiruan cekat
(GTC) telah diajarkan sesuai kurikulum yang ditetapkan oleh fakultas kedokteran
gigi, namun sebagian besar dokter gigi tidak mengaplikasikan seluruh rangkaian
prosedur perawatan yang diajarkan selama masa pendidikan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui aplikasi prosedur perawatan prostodontik (GTP, GTSL dan
GTC), mengetahui masalah yang dihadapi oleh dokter gigi dalam melaksanakan
prosedur perawatan serta mengetahui persentase jenis perawatan prostodontik yang
dilakukan pada praktik dokter gigi umum di Kota Medan. Rancangan penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
adalah seluruh dokter gigi umum yang praktik di Kota Medan. Cara sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi responden dan dicatat pada
kuesioner yang telah disediakan. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu
dihitung dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakteristik dokter gigi umum yang melakukan perawatan prostodontik di Kota
Medan paling banyak pada kelompok usia responden 26-35 tahun, jenis kelamin
perempuan, lama praktik ≤ 10 tahun, berasal dari lulusan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara dan dengan tahun tamat ≤ 2006. Dokter gigi umum di
Kota Medan tidak mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan prostodontik yang
telah mereka pelajari selama masa pendidikan, baik prosedur perawatan GTP,
radiografik merupakan tahap prosedur yang diaplikasikan dengan persentase terendah
pada perawatan GTP dan GTSL, sedangkan pemasangan sementara GTC merupakan
tahap prosedur yang diaplikasikan dengan persentase terendah oleh dokter gigi umum
di Kota Medan. Dokter gigi umum mengalami permasalahan dengan persentase
terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTP. Adapun prosedur pemeriksaan
radiografik merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan terbesar
dalam mengaplikasikan perawatan GTP, sedangkan prosedur border molding pada
sendok cetak fisiologis merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan
terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTSL. Prosedur pemasangan sementara
merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan terbesar dalam
mengaplikasikan perawatan GTC. Keterbatasan waktu, biaya serta cenderung merasa
tidak perlu mengaplikasikan prosedur tertentu merupakan jenis permasalahan yang
paling sering dihadapi oleh dokter gigi dalam mengaplikasikan tahap prosedur
perawatan GTP, GTSL maupun GTC. Persentase perawatan prostodontik terbesar
pada praktik dokter gigi umum di Kota Medan dari tahun 2010 hingga 2012 adalah
perawatan GTSL resin akrilik dengan persentase 35,16% (2010), 28,61% (2011) dan
25,95% (2012).
APLIKASI PROSEDUR PERAWATAN PROSTODONTIK
PADA PRAKTIK DOKTER GIGI UMUM
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh:
WILDAN HUMAIRAH
NIM: 090600020
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan tim penguji skripsi
Medan, 9 April 2015
Pembimbing: Tanda tangan
Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D.,Sp.Pros (K)
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji
Pada tanggal 9 April 2015
TIM PENGUJI
KETUA : Syafrinani, drg., Sp. Pros (K)
ANGGOTA : 1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D.,Sp.Pros (K)
2. Ricca Chairunnisa, drg., Sp. Pros
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini telah selesai disusun
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta yaitu Ayahanda H. Kamaruddin SE dan Ibunda Dra. Hj. Siti Zulfah
M.Hum yang telah membesarkan serta memberikan kasih sayang, doa terindah yang
selalu dipanjatkan, dorongan, semangat dan dukungan baik secara moril maupun
materil kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan ini, begitu juga
kepada adik-adik penulis yaitu Dina Khairunnisah S.Ked, Syifa Syafitri, M. Farhan
Syauqi dan Qanita Khalisah atas doa, cinta kasih dan dukungan, serta pengorbanan
demi kebaikan dan kebahagiaan penulis. Seluruh Keluarga Besar H. Sulaiman Wahab
dan Bachtiar atas doa, kasih sayang serta dukungan baik secara moril maupun materil
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Nurul Habibi atas kesiagaan, bantuan,
motivasi serta kasih sayang yang selama ini diberikan kepada penulis
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengarahan,
bimbingan, bantuan, dukungan, saran-saran serta doa dari berbagai pihak sehingga
skripsi ini dapat disusun dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros (K) selaku pembimbing
utama penulis dalam penulisan skripsi ini yang telah member perhatian dan
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta dorongan,
semangat dan nasihat-nasihat kepada penulis selama penulisan skripsi ini hingga
selesai.
2. Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas
3. Hubban Nasution, drg selaku pembimbing pendamping penulis yang telah
rela meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan dorongan dan semangat
kepada penulis selama penulisan skripsi ini hingga selesai.
4. Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., M.Kes., Sp. Pros (K) selaku Koordinator
skripsi Departemen Prostodonsia Fakultas Kedoktetran Gigi Universitas Sumatera
Utara atas kesempatan dan bantuan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini
dapat berjalan dengan lancar.
5. Syafrinani, drg., Sp.Pros(K) selaku Ketua Departemen Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai ketua tim
penguji skripsi atas kesempatan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini
dapat berjalan dengan lancar.
6. Ricca Chairunnisa, drg., Sp. Pros dan Putri Welda Utami Ritonga, drg.,
MDSc selaku anggota tim penguji skripsi yang telah memberikan saran dan masukan
yang sangat bermanfaat kepada penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Astrid Yudhit, drg., M.Si selaku penasehat akademik yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama masa pendidikan di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara terutama di Departemen Prostodonsia atas saran, bantuan serta
motivasi yang telah diberikan dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Maya Fitria, SKM, M.Kes, staf pengajar di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara atas bantuannya kepada penulis dalam
analisis statistik penelitian.
10. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang atas bantuannya dalam
memperoleh data penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Dokter Gigi di Kota Medan yang secara sukarela bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini atas dukungan, bantuan serta izinnya kepada
12. Senior penulis dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
masukan selama pengerjaan skripsi ini terutama Evi (2007), Oktavina (2008), Ruth
dan Tuty (2009).
13. Teman-teman seperjuangan yang melaksanakan skripsi di Departemen
Prostodonsia yaitu Langgeng Surya Dewi, Sumarni, Juliana Pardede, Rachel, Witta,
Olivia, Calvin, Steven Tiopan, Sri Dewi, Cindy Denhara Wijaya dan David, atas
dukungan dan bantuannya selama penulis mengerjakan skripsi.
14. Sahabat-sahabat terbaik saya semasa sekolah : Dila Afifah, Victoria
Febrina R Simangunsong, Irma Sari Nasution, Fanny Arizka Andini, Elnoviamy,
Tengku Chairun Mamnun, Siti Octrina Malikah dan Aditya Hidayat atas segala
dukungan moril dan motivasi selama penulis mengerjakan skripsi.
15. Sahabat-sahabat terbaik lainnya Ririn, Tarra, Ade, Femmy, Icut, Rifaidah,
Mira, Raja dan seluruh teman-teman FKG USU angkatan 2009, adinda dan kakanda
senior di FKG USU yang memberi dukungan, bantuan dan motivasi kepada penulis
selama perkuliahan dan penulisan skripsi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila terdapat kesalahan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan
skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu,
masyarakat, dan bagi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
khususnya Departemen Prostodonsia.
Medan, 9 April 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PERSETUJUAN ...
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...
KATA PENGANTAR ... iv 2.1 Perawatan Prostodontik ... 6
2.1.1 Pengertian ... 6
2.1.2 Tujuan Perawatan Prostodontik ... 6
2.1.3 Jenis Perawatan Prostodontik... 7
2.1.3.1 Gigitiruan Lepasan ... 7
2.1.3.1.1 Gigitiruan Penuh ... 7
2.1.3.1.2 Gigitiruan Sebagian Lepasan ... 7
2.1.3.2 Gigitiruan Cekat ... 7
2.1.3.3 Gigitiruan Implan ... 8
2.1.3.4 Protesa Maksilofasial ... 8
2.1.4 Keberhasilan Perawatan Prostodontik ... 8
2.1.4.2 Syarat Keberhasilan Perawatan Prostodontik.. 9
2.2 Aplikasi ... 10
2.2.1 Pengertian ... 10
2.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik oleh Dokter Gigi ... 10
2.3 Prosedur Perawatan Prostodontik ... 10
2.3.1 Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh ... 11
2.3.1.1 Prosedur Diagnostik ... 11
2.3.1.2 Pencetakan Anatomis ... 15
2.3.1.3 Pencetakan Fisiologis ... 17
2.3.1.4 Penentuan Basis Gigitiruan dan Oklusal Rim 20 2.3.1.5 Penentuan Hubungan Rahang... 23
2.3.1.6 Pemilihan Warna Anasir Gigitiruan Penuh ... 26
2.3.1.7 Pasang Percobaan Gigitiruan Penuh ... 27
2.3.1.8 Remounting dan Selective Grinding….. ... 28
2.3.1.9 Pemasangan Gigitiruan Penuh……… 28
2.3.1.10Pemeriksaan Pasca Pemasangan Gigitiruan Penuh……….. 29
2.3.2 Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan ... 30
2.3.2.1 Prosedur Diagnostik ... 30
2.3.2.2 Pencetakan Anatomis ... 31
2.3.2.3 Pencetakan Fisiologis ... 32
2.3.2.4 Penentuan Hubungan Rahang... 35
2.3.2.5 Pemilihan Warna Anasir Gigitiruan Sebagian Lepasan………... 37
2.3.2.6 Pasang Percobaan Gigitiruan Sebagian Lepasan……….. 38
2.3.2.7 Pemasangan Gigitiruan Sebagian Lepasan .... 39
2.3.2.8 Pemeriksaan Pasca Pemasangan Gigitiruan Sebagian Lepasan ... 39
2.3.3 Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat ... 40
2.3.3.1 Prosedur Diagnostik ... 40
2.3.3.2 Pencetakan Anatomis ... 41
2.3.3.3 Pemilihan Warna Gigitiruan Cekat ... 41
2.3.3.4 Preparasi Gigi Penyangga... 42
2.3.3.5 Retraksi Gingiva ... 45
2.3.3.6 Pencetakan Fisiologis ... 46
2.3.3.7 Restorasi Sementara ... 47
2.3.3.8 Pasang Percobaan Gigitiruan Cekat ... 49
2.3.3.9 Pemasangan Sementara Gigitiruan Cekat ... 49
2.3.3.10Pemasangan Tetap Gigitiruan Cekat ... 50
Selama Mengaplikasikan Prosedur Perawatan 4.1 Karakteristik Dokter Gigi Umum yang Melakukan Perawatan Prostodontik di Kota Medan………. . 61
4.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan…………... 62
4.2.1Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan………… 63
4.2.1.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
4.2.1.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Usia……….. 67
4.2.1.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Lama Praktik…… 72 4.2.1.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Kota Medan Berdasarkan Tamatan
Universitas………. 76
4.2.1.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di
Kota Medan Berdasarkan TahunTamat…… 78 4.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian
Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota
Medan……….. 81
4.2.2.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan
JenisKelamin.………. 83
4.2.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi
Umum di Kota Medan Berdasarkan Usia….. 86 4.2.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Lama
Praktik………... 91 4.2.2.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan BerdasarkanTamatan
Universitas………. 95
4.2.2.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum diKota Medan Berdasarkan Tahun
Tamat………. 97
4.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada
Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan………… 100 4.2.3.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di
Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin…. 102 4.2.3.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di
Kota Medan Berdasarkan Usia………. 105 4.2.3.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di
Kota Medan Berdasarkan Lama Praktik….. 110 4.2.3.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umumdi Kota Medan Berdasarkan Tamatan
Universitas……….. 114
4.2.3.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di
4.3 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Seluruh Prosedur Perawatan
Prostodontik pada Praktik di Kota Medan………... 119 4.3.1.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan GigitiruanPenuh
pada Praktik di Kota Medan ……… 120 4.3.1.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik di Kota Medan
Berdasarkan permasalahannya………. 122 4.3.2.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
PermasalahandalamMengaplikasikanTahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian
Lepasan pada Praktik diKotaMedan…….... 125 4.3.2.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik di Kota
Medan Berdasarkan Permasalahannya…. 126 4.3.3.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik di Kota Medan………. 129 4.3.3.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan
Berdasarkan Permasalahannya...………… 130 4.4 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL& GTC dari
Seluruh Perawatan Prostodontik yang Dilakukan padaPraktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Tahun
2010-2012………. 133
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Dokter Gigi Umum yang Melakukan
Perawatan Prostodontik di Kota Medan………. 134 5.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik
Dokter Gigi Umum di Kota Medan……… 134 5.2.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada
Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan……….. 135 5.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian
Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota
5.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada
Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan……….. 142 5.3 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan
dalam Mengaplikasikan Seluruh Prosedur Perawatan
Prostodontik pada Praktik di Kota Medan………... 145 5.3.1.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan
Penuh pada Praktik di Kota Medan………. 145 5.3.1.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik di Kota Medan
Berdasarkan Permasalahannya………….. 146 5.3.2.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
PermasalahandalamMengaplikasikanTahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian
Lepasan pada Praktik di Kota Medan…… 147 5.3.2.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik di Kota
Medan Berdasarkan Permasalahannya…. 148 5.3.3.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan
Cekat pada Praktik di Kota Medan……… 148 5.3.3.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami
Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan
BerdasarkanPermasalahannya………. 149 5.4 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL, dan GTC dari
Seluruh Perawatan Prostodontik yang Dilakukan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan
Tahun2010-2012... 149
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan………..………
. 152
6.2 Saran………...…... 153
DAFTAR PUSTAKA……… 154
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1 Definisi operasional variabel bebas……….. 56
2 Definisi operasional variabel terikat………... 57
3 Definisi operasional variabel terkendali………... 58
4 Definisi operasional variabel tidak terkendali……… 58
5 Persentase distribusi karakteristik dokter gigi umum yang melakukan perawatan prostodontik di Kota Medan………... 62
6 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan prostodontik pada praktik di Kota Medan ……… 63
7 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik di Kota Medan……….. 64
8 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik………... 65
9 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik …………... 65
10 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan jenis kelamin……….. 67
11 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan usia…………. 68
12 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan usia………... 71
14 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan
lama praktik……… 75
15 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tamatan
universitas……… 76
16 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan
tamatan universitas……… 78
17 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur
perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tahun tamat.. 79
18 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tahun
tamat………. 81
19 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik di Kota
Medan………..…... 83
20 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada
praktik………...…. 84
21 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikanp
prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik……… 84
22 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik
berdasarkan jenis kelamin ……….… 86
23 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan
usia………...…… 87
24 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik
berdasarkan usia……… 90
25 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan
26 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik
berdasarkan lama praktik ……… 94
27 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan
tamatan universitas……….. 95
28 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik
berdasarkan tamatan universitas ……… 97
29 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan
tahun tamat……… 98
30 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik
berdasarkan tahun tamat……….. 100
31 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik di Kota
Medan………... 102
32 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan
prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik ……… 103
33 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikan
prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik ……… 103
34 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan jenis
kelamin………..….. 105
35 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur
perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan usia………… 106
36 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan
usia………..…….. 109
37 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur
38 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan lama
praktik………... 113
39 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tamatan
universitas………...….. 114
40 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan
tamatan universitas………. 116
41 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur
perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tahun tamat…. 117
42 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tahun
tamat………..….. 119
43 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan prostodontik pada
praktik di Kota Medan………. 120
44 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada
praktik di Kota Medan……… 122
45 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada
praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya……….. 124
46 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian
lepasanpada praktik di Kota Medan……… 126
47 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian
lepasan pada praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya .. 128
48 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada
49 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada
praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya……….. 132
50 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL dan GTC dari Seluruh Perawatan Prostodontik yang Dilakukan pada Praktik Dokter Gigi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1 Pemeriksaan ekstra oral……….. .. 13
2 Sendok cetak logam dengan desain yang baik dalam berbagai
ukuran.……… 15
3 Tepi sendok cetak yang telah dilapisi dengan soft boxing wax….. 16
4 Hasil cetakan anatomis yang mencakup seluruh daerah
pendukung tidak poreus dan terisi seluruhnya………. 17
5 Sendok cetak fisiologis untuk (a) Rahang atas dan (b)Rahang
bawah………...
. 17
6 Hasil border molding dengan green stick compound pada sendok
cetak fisiologis yang dilakukan secara berurutan per regio………. 19
7 Sendok cetak fisiologis rahang atas dengan border molding dan
lubang………... 19
8 Ukuran dan bentuk basis dan oklusal rim……… 21
9 Hubungan antara garis interpupil mata, Camper’s line dan bidang
oklusal……….. 22
10 Salah satu contoh shade guide pada pemilihan warna anasir GTP 26
11 Outline sendok cetak fisiologis……… 32
12 Wax spacer dilapiskan pada model di atas permukaan linggir
edentulus, daerah palatal dan di atas gigi-geligi……….. 33
13 Resin akrilik swapolimerisasi yang diadaptasikan pada model
menutupi wax spacer hingga batas outline………. 33
15 Interocclusal record dengan Aluwax……… 36
16 Penentuan hubungan rahang dengan bantuan basis dan oklusal
rim 36
17 Salah satu contoh shade guide pada pemilihan warna GTC……… 42
18 Contoh Colour communication form pada pemilihan warna
GTC……….. 42
19 Restorasi yang optimum harus memenuhi syarat biologis, mekanis
dan estetik ……… 43
20 Bentuk akhiran servikal preparasi: (a) knife edge,(b) bevel,
(c) chamfer, (d) shoulder, (e) shoulder bevel……… 45
21 Faktor yang harus dipertimbangkan pada pembuatan restorasi
sementara……… 47
22 Restorasi sementara buatan pabrik yang terbuat dari bahan
(a)polycarbonate dan (b) nickel-chromium……….... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Surat Pengantar Dinas Kesehatan Kota Medan
2 Lembar Penjelasan Kepada Responden
3 Lembar Persetujuan Subjek Responden
4 Kuesioner Terstruktur Aplikasi Prosedur Klinis Perawatan Prostodontik