• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI BURUK DAN REKAM MEDIK PADA BALITA DAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI-ATRIBUTE RATING TECHNIQUE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN STATUS GIZI BURUK DAN REKAM MEDIK PADA BALITA DAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI-ATRIBUTE RATING TECHNIQUE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENENTUAN STATUS GIZI BURUK DAN

REKAM MEDIK PADA BALITA DAN IBU HAMIL

MENGGUNAKAN METODE

SIMPLE MULTI-ATRIBUTE RATING TECHNIQUE

Andi Tenri Puttiri Utari*1, Muh. Yamin2, La Surimi3 *1,2,3

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail :*1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

Gizi buruk adalah suatu keadaan abnormal protein terhadap tubuh manusia, yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun protein dalam tubuh. Perlu adanya perhatian khusus secara cepat dan baik, untuk mencegah terjadinya gizi buruk. Proses Penentuan Status Gizi buruk dapat dilakukan dengan teknologi dan informasi. Untuk itu dibuat suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat mengetahui secara langsung status gizi buruk seseorang.

Proses identifikasi status gizi buruk balita atau ibu hamil dimulai dengan memilih alternatif dan kriteria/gejala. Untuk melakukan pembobotan Simple Multi Atribut Rating Technique (SMART) dapat dilakukan dengan, mengurutkan kepentingan suatu atribut dari level terburuk ke level terbaik.

Implementasi metode SMART dalam sistem pendukung keputusan ini berjalan dengan baik, metode ini dapat digunakan berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan nilai keputusan harus melalui proses input nilai dan bobot masing-masing kriteria, nilai dan bobot di-input berdasarkan tingkat kepentingan kriteria yang dipilih. Hasil analisis yang didapatkan adalah hasil perangkingan nilai terbesar untuk dijadikan bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Kata kunci— Gizi buruk, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Multi Atribut Rating Technique.

Abstract

Malnutrition is a condition of abnormal protein on the human body, which is caused by a lack of food intake and protein in the body. There should be a special attention quickly and well, to prevent malnutrition. Malnutrition status determination can be done with technology and information. Therefore, a decision support System (DSS) was made to know directly the poor nutritional status of a person.

The identification process of malnutrition under five or pregnant women started by selecting alternatives and criteria/symptoms. To do weighting Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART) can be done by, sorting an attribute of interest from the worst level to the best level.

The implemented of SMART methods in the decision support system is running well, this method can be used based on the weight and pre-determined criteria. The results of this study indicate that to get the value of the decision, should be done through the process of inputting value and the weight is inputted based on the level of interest the selected criteria. The analysis result obtained is the result of ranking the greatest value to be used as an ingredient in the decision making.

Keywords Malnutrition, Decision Support System, Simple Multi-Attribute Rating Technique.

1. PENDAHULUAN

erkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat kebutuhan manusia semakin meningkat pula. Para

(2)

dimiliki oleh manusia. Sistem inilah yang dikenal dengan istilah sistem pendukung keputusan.

Penggunaan Sistem Pendukung Keputusandalam bidang kesehatan bertujuan untuk membantu peran dokter dalam bidang kesehatan khususnya pada bidang gizi. Penelitian ini mencoba merancang suatu aplikasi sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Peran dokter spesialis gizi dalam hal ini sangat diperlukan, tetapi peran dokter atau bidan tersebut terbentur keterbatasan dalam melakukan konsultasi antar dokter dan pasien. Banyaknya pasien balita dan ibu hamil dalam penentuan status gizi hanya ditangani oleh seorang bidan atau petugas puskesmas. Berdasarkan data statistik tahun 2015 di Indonesia pasien penderita gizi buruk sebanyak 4 juta jiwa balita dan 2 juta jiwa ibu hamil yang menderita gangguan gizi buruk. Sedangkan untuk provinsi Sulawesi Tenggara rata-rata penderita gizi buruk pada balita adalah 27% dan 8% ibu hamil yang mengalami penderita gizi buruk. Pada tahun 2015 sebanyak 51 balita mengalami gangguan gizi buruk dan 23 ibu hamil menderita gangguan gizi buruk di puskesmas Lasolo Kabupaten Konawe Utara provinsi Sulawesi Tenggara (Badan Pusat Statistik 2016). Pentingnya pemenuhan asupan gizi yang diberikan oleh balita dan ibu hamil sangat dianjurkan agar balita terlahir normal dan sehat.

Penggunaan data rekam medik sangat mempengaruhi status gizi buruk seseorang. Data rekam medik merupakan data riwayat penyakit yang pernah diderita oleh seseorang yang dijadikan sebagai data analisis terhadap diagnosa penyakit. Hal ini dapat dilihat oleh beberapa penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes sangat mempengaruhi asupan gizi seseorang.

Aplikasi yang akan dibangun dalam penentuan status gizi ini menggunakan metodeSimple Multi-Attribute Rating Technique(SMART).Metode ini merupakan metode pengambilan keputusan multiatribut. Teknik pengambilan keputusan multiatribut ini digunakan untuk mendukung pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.Setiap alternatif terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap atribut mempunyai nilai-nilai dengan skala

tertentu.Pengambilan metode SMARTdalam penentuan status gizi pada balita dan ibu hamil karena penggunaan metode pembobotan dengan keputusan berdasarkan nilai rangking tertinggi sebagai salah satu sistem pendukung keputusan. Kriteria-kriteria yang menjadi faktor penentu tersebut dianalisa sehingga ditentukan hasil yang sesuai dengan prioritas kebutuhan penentu status gizi pada balita dan ibu hamil. Sistem penentuan status gizi ini dilengkapi dengan rekam medik, karena beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita dan ibu hamil adalah berasal dari faktor riwayat penyakit maupun pengobatan yang pernah dilakukan ibu hamil dan balita sebelumnya.

2. METODE PENELITIAN

2.1 MetodeSMART

a) Pengertian Metode SMART

Metode Simple Multi-AttributeRating Technique (SMART) merupakan metode pengambilan keputusan multiatribut. Pembobotan pada metode SMART menggunakan range antara 0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan nilai pada masing-masing alternatif [1].

b) Konsep Perhitungan Metode SMART Dengan SMART pembobotan atribut dilakukan dengan dua langkah yaitu:

1. Mengurutkan kepentingan suatu atribut dari level terburuk ke level terbaik. 2. Membuat perbandingan rasio kepentingan

setiap atribut dengan atribut dibawahnya. 3. Model yang digunakan dalam SMART

ditunjukkan oleh Persamaan (1).

( ) =

Pemilihan keputusan adalah mengidentifikasi mana dari n alternatif yang mempunyai nilai fungsi terbesar. Berikut merupakan teknik metode SMART.

(3)

yang telah diinputkan kemudian dilakukan normalisasi menggunakan persamaan (2).

=

Langkah 3: memberikan nilai kriteria untuk setiap alternatif.

Langkah 4: hitung nilai utility untuk setiap kriteria masing-masing menggunakan Persaman (3).

2.2 Bahasa Pemograman Java a) Sejarah Singkat Pemograman Java

Java secara resmi diperkenalkan oleh SUN pada dunia pada tanggal 23 Mei 1995. Sedangkan sejarah pembangunan java sendiri sudah dimulai sejak tahun 1991. Saat itu tim “ Stealth Project “ mengadakan pertemuan (brainstorming) untuk menciptakan suatu system software yang mampu berjalan pada alat-alat elektronik (small devices).

James Gosling berkonsultasi pada ide permbuatan bahasa pemograman. Pada Juni 1991, muncullah bahasa interpreter “Oak” yang menjadi cikal bakal dari Java. Kemudian secara resmi pada tahun 1995 Java diperkenalkan bersama browser HotJava, Java pun merambah ke dunia web.

Kenyataan ini mungkin agak sedikit berbeda dengan ide pembuatan java pada awalnya. Internet ternyata membantu membuat Java terkenal seperti sekarang ini. Memang harus diakui karena semakin berkembangnya Internet, maka fokus pemograman saat ini mengarah ke pemograman Internet itu sendiri.

Saat ini Java dibagi menjadi 3 framework atau teknologi yaitu J2SE untuk pemograman aplikasi berbasis console dan desktop, kemudian J2EE berskala interprise seperti aplikasi web-base (JSP dan Sevplet), komponen (EJB), web service dan lain-lain. Kemudian framework yang terakhir adalah J2ME untuk pemograman small device seperti handphone dan PDA [2].

b) Netbeans 8.0

Netbeans adalah sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi dekstop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

Netbeans juga dapat digunakan progammer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional dekstop, enterprise, web, and mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.

(4)

Fitur fitur yang terdapat dalam netbeans antara lain:

1. SMART Code Completion: untuk mengusulkan nama variabel dari suatu tipe, melengkapi keyword dan mengusulkan tipe parameter dari sebuah method.

2. Bookmarking: fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat hendak kita modifikasi. baris yang error dengan memberi highlight merah.

2.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis [4].

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah:

1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelolah database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.

5. P : Perl, bahasa pemrograman.

2.4 Masalah Gizi Anak dan Ibu Hamil Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Namun, secara langsung dipengaruhi oleh 3 hal yaitu: anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang, anak tidak mendapat asupan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita penyakit infeksi [5].

2.5 Status Gizi Buruk

Kurang energi protein (KEP), yaitu seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makan sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) (DepKes RI, 1998). Kasus gizi buruk atau Kurang Energi Protein (KEP) Berat adalah balita yang dalam pemeriksaan antropometri dibawah 60% standar WHO-NCHS (BB/U atau BB/TB), yang secara klinis dibedakan menjadi Marasmus,Kwarshiorkor dan Marasmus Kwarshiorkor[5].

(5)

Kwarshiorkor merupakan sindrom perpaduan dari marasmus dan kwarshiorkor.

2.6 Penilaian Status Gizi

Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri. Pengukuran antropometri yang dapat digunakan antara lain: berat badan (BB), panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB), lingkar lengan atas (LILA). Namun disini pengukuran antropometri hanya menggunakan berat badan dan panjang/tinggi badan pada balita

Perhitungan status gizi pada balita menggunakan Persamaan (5).

= ( )

( ) (5)

Keterangan :

BB : berat badan (kg) TB : tinggi badan (m)

Keterangan IMT : IMT < 18.4 : gizi kurang IMT 18.5 ≤ 25 : gizi baik IMT 25 – 30 : gizi lebih

2.7 Rekam Medik

Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan no.749 a/tahun 1989). Rekam medik digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada saat pasien itu berobat kembali, rekam medik pasien harus siap apabila pasien berobat kembali. Tenaga kesehatan akan sulit dalam melakukan tindakan atau terapi yang pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di dalam berkas rekam medik [5].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem yang dikembangkan adalah implementasi dari metode Simple Multi- Atribut Rating Technique(SMART) kedalam bentuk aplikasi untuk menganalisa gangguan jenis gizi buruk pada balita dan ibu hamil. Sistem ini akan menganalisis jenis penyakit gizi burukdiantaranya adalah gizi buruk jenis

Kwarshiorkor, Marasmus dan Marasmus – Kwarshiorkor.

Adapun cara kerja sistem ini dalam menentukan jenis gizi buruk adalah sebagai berikut :

1. Pemakai (user) sistem (dalam hal ini operator dari sistem tersebut) diminta untuk memasukkan data pasien yang akan didiagnosa.

2. Dalam melakukan diagnosa gizi buruk, aplikasi akan menampilkan data alternatif dan data kriteria. Data alternatif berupa data jenis gizi buruk sedangkan data kriteria berupa daftar gejala yang berkaitan dengan penyakit gizi buruk serta data rekam medik.

3. Memilih atau memberikan tanda (√) pada gejala-gejala yang dialami oleh pasien. 4. Setelah semua gejala dipilih, selanjutnya

menenentukan bobot tiap kriteria.

5. Hasil akhir diagnosa (output) adalah tampilan kemungkinan jenis gizi buruk yang dialami oleh balita atau ibu hamil.

3.2 Flowchart

Flowchart aplikasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SMART ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Flowchart Aplikasi Pendukung Keputusan

(6)

menentukan jenis gizi buruk pada balita dan ibu hamilditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Flowchart dari Proses SMART [6]

3.3 Perancangan Sistem a) Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi atau layanan yang disediakan oleh sistem.Use Casediagram juga menjelaskan mengenai aktor yang terlibat dengan perangkat lunak yang dibangun beserta proses-proses yang ada didalamnya. Gambar 3 menunjukkanUse Casediagram SPK status gizi pada ibu hamil dan balita:

Gambar 3Use case diagram SPK Status Gizi Pada Ibu Hamil Dan Balita

Tabel 1 menunjukkan keterangan Use Case Diagram.

Tabel 1Keterangan Use Case Diagram

Aktor Sistem

Melakukan Login

Aktor melakukan login dengan memasukkan username dan password. Jika username dan password yang dimasukkan benar, maka sistem akan menampilkan menu utama. Jika username dan password yang di masukkan oleh admin salah, maka sistem akan memberi pesan bahwa login yang dilakukan tidak valid.

Memilih Menu SMARTER

Sistem akan menampilkan pilihan menu ibu hamil atau menu balita yang akan melakukan pemeriksaan status gizi

Memilih menu Panduan

Sistem akan menampilkan cara penggunaan aplikasi

Memilih menu Tentang Gizi

Sistem akan menampilkan informasi yang berkaitan dengan Gizi

Aktor melakukan Logout

Sistem akan keluar dan menampilkan kembali menu login pada aplikasi

b) Activity Diagram

Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu Use Case. Activity Diagram juga merupakan suatu bentuk flow diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas sebuah proses.

1. Activity Diagram Login

(7)

Aktor Sistem

Gambar 4 Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Menu SMART

Activity diagram menjelaskan aktivitas yang dapat dilakukan sistem. User memilih menu SMART kemudian sistem akan menampilkan form jenis konsultasi. User dapat memilih beberapa alternatif dan kriteria kemudian sistem akan memproses dan menampilkan form inputan data kondisi pasien. Setelah inputan selesai user dapat mengklik tombol proses dan sistem akan melakukan perhitungan secara otomatis, hingga hasil keputusan ditampilkan.Gambar 5 menunjukkan activity diagram menu SMART.

Aktor Sistem

Gambar 5 Activity Diagram Menu SMART

3. Activity Diagram Menu Tentang Gizi User memilih menu tentang gizi kemudian

sistem akan menampilkan informasi yang berkaitan dengan status gizi balita dan ibu hamil. Gambar 6 menunjukkan activity diagram menu tentang gizi.

Aktor Sistem

Gambar 6 Activity Diagram Menu Tentang Gizi.

4. Activity Diagram Menu Panduan

User memilih menu panduan kemudian sistem akan menampilkan isi dari menu panduan. Gambar 7 menunjukkan activity diagram menu panduan.

Aktor Sistem

Gambar 7 Activity Diagram menu panduan

c) Sequence Diagram 1. Sequence Diagram Login

(8)

Gambar 8 Sequence Diagram Login

2. Sequence diagram menu SMART

Gambar 9 menunjukkan sequence diagram menu SMART. Pada proses ini, pengguna dapat melihat tahap pemilihan alternatif dan kriteria, dan input data pasien selanjutnya akan diproses oleh sistem.

Gambar 9 Sequence Diagram Menu SMART

3. Sequence Diagram Menu Tentang Gizi Pada proses ini, pengguna dapat melihat informasi tentang gizi balita dan ibu hamil. Gambar 10 menunjukkan Sequence Diagram Menu Tentang Gizi.

Gambar 10 Sequence Diagram Menu Tentang Gizi

4. Sequence Diagram Menu Panduan

Pada proses ini, pengguna dapat melihat beberapa panduan tentang penggunaan

aplikasi. Gambar 11 menunjukkan sequence diagram menu panduan.

Gambar 11 Sequence Diagram Menu Panduan.

d) Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefisien kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sebuah sistem. Gambar 12 menunjukan class diagram pada aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan status gizi buruk pada balita dan ibu hamil.

Gambar 12 Class Diagram

3.4 Kebutuhan Sistem

(9)

pembuatannya agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun kebutuhan-kebutuhan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi baik dari kebutuhan perangkat keras maupun kebutuhan perangkat lunak adalah sebagai berikut :

a. Perangkat lunak

1. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7.

2. Database Management System yang digunakan adalah MySQL (XAMPP 1.8.3).

3. Program aplikasi yang digunakan adalah NetBeans IDE 8.1.

4. Penghubung antara database dan NetBeans yang digunakan adalah MySQL Connector/ODBC 5.1. b. Perangkat keras

a. Laptop dengan spesifikasi processor Intel CORE i3.

b. RAM 2048MB c. Hardisk 320 GB

3.5 Implementasi Antarmuka Sistem Setelah memenuhi kebutuhan sistem, proses selanjutnya adalah mengimplementasi antarmuka sistem yang ada di dalam aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Status Gizi Buruk Pada Balita dan Ibu Hamildengan metode SMART. Berikutadalah tampilan form seluruh sistem.

1. Form Login

Form login merupakan form awal pada sistem pakar ini yang berfungsi untuk menentukan hak akses pengguna, sehingga dapat mengoperasikan menu-menu lainnya yang terdapat pada form menu utama, admin harus memasukkan username dan password yang benar. Tampilan halaman login ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12 Tampilan Form Login

Pada Gambar 12, login dilakukan oleh user dengan nama pengguna “admin” serta password “*****”. Jika login valid, maka akan tampil halaman utama sistem.

2. Form Menu Utama

Form utama merupakan halaman utama dari aplikasi Sistem pendukung keputusan penentuan status gizi buruk pada balita dan ibu hamil. Form yang lain bisa dipanggil jika form utama sudah terbuka. Form utama berisi menu file yang didalamnya terdapat menu SMART, menu panduan, menu tentang gizi dan logout. Menu SMART terdiri dari submenu balita dan submenu ibu hamil. Tampilan halaman utama ditunjukkan pada Gambar 13.

Gambar 13TampilanForm Halaman Utama

3. Form Menu SMART

(10)

Gambar 14 Tampilan Form Menu SMART Balita

Gambar 15 Tampilan Form Perhitungan SMART

Gambar 16 Listing Halaman Cetak Hasil Diagnose Pada Balita

4. Form Menu Panduan

Tampilan menu panduan berisi tentang panduan menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan gizi buruk

balita dan ibu hamil. Tampilan form menu panduan ditunjukkan pada Gambar 17.

Gambar 17 Tampilan Form Menu Panduan

5. Form menu tentang gizi

Tampilan form menu tentang gizi berupa data informasi yang berkaitan dengan penjelasan tentang gizi balita dan ibu hamil serta petunjuk yang harus dilakukan oleh balita maupun ibu hamil sebagai tindak lanjut dalam perbaikan gizi agar lebih baik. Tampilan form menu tentang gizi ditunjukkan pada Gambar 18.

Gambar 18 Tampilan Form Menu Tentang Gizi

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi pendukung keputusan menggunakan metode SMARTpenentuan gizi buruk pada balita dan ibu hamil, maka dapat disimpulkan:

(11)

2. Implementasi metode SMART dalam sistem pendukung keputusan ini berjalan dengan baik, yang ditandai dengan berhasil mendiagnosa status gizi balita dan ibu hamil berdasarkan gejala-gejala yang dialami.

5. SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan selanjutnya adalah: 1. Adanya perbandingan dengan metode

lainnya dengan studi kasus yang sama dan juga aplikasi yang dikembangkan hanya menampilkan beberapa alternatif dan kriteria, untuk pengembangan kedepannya.

2. Perlu ditambahkan alternatif dan kriteria yang lebih spesifik. Misalnya penambahan data gejala non-fisik (kelainan genetik).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wulandari, P., 2007, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Ponsel Dengan Metode SMART.

[2] http://bpptik. kominfo.go.id/index. php/ id/artikel/142-sejarah-singkat-java.

[3] http://www.netbeans.org/

[4] http://www.apache.org.

[5] Arisman, M.B., 2008. Gizi Dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Palembang.

(12)

Gambar

Gambar 1 Flowchart Aplikasi Pendukung Keputusan
Gambar 3Use case diagram SPK Status Gizi Pada Ibu Hamil Dan Balita
Gambar 6
Gambar 10 Sequence Diagram Menu Tentang
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 3.7 ditunjukan activity diagram OrderFood oleh aktor Customer, dengan dimulai memilih Menu pada sistem, sistem akan menampilkan form Pilih Restoran, kemudian

Activity Diagram pada Gambar 3.10 penghitungan zakat investasi menjelaskan ketika pengguna memilih zakat investasi, lalu sistem akan menampilkan form zakat

Seperti yang digambarkan tersebut pada Activity Diagram jadwal pelajaran menjelaskan tentang user buka menu jadwal pelajaran dan sistem menampilkan halaman jadwal

Oleh karena itu, pada skripsi ini akan dibuat suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode SMART yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan

Pengambilan keputusan dalam pemilihan Siswa terbaik menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dapat menghasilkan hasil yang sesuai dengan hasil

Pada gambar 4 activity diagram aplikasi simulasi membuat SIM C ini user membuka aplikasi dan sistem menampilkan splash screen lalu tampil menu utama, user memilih

Activity Diagram Data Stok Raw Material Admin Sistem Memilih Menu Data Stok Menampilkan Form Data Stok Menampilkan Pencarian data Pilih Stok Raw Material Cari data Menyimpan Data

Pada Activity Diagram View Promo user bisa membuka website E-CRM MINA UTAMA dan memilih menu promosi, dam sistem akan menampilkan data promosi, lalu user