• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen puskesmas (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen puskesmas (4)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Makalah Kelompok

Dipresentasikan dalam Forum Seminar Kelas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Konsenterasi Pendidikan Kepengawasan PAI-2 Semester III Tahun Akademik 2013/2014

Oleh :

SUPARMAN TOAHA NIM: 80100212143 SURIATI DULLAH

NIM: 80100212144 SURYANAGARA NIM: 80100212145

Dosen Pemandu:

Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A.

PROGRAM PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2013

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENDIDIKAN

Oleh: Suparman, Suriati Dullah dan Suryanagara

I. PENDAHULUAN

(2)

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat

sekarang ini sudah menjadi biasa, tidak lagi menjadi impian yang sulit

diwujudkan, termasuk pemanfaatannya di dunia pendidikan. Mengingat

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dunia pendidikan

sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, diperlukan pemasyarakatan

sekaligus implementasi sistem informasi manajemen pendidikan yang

tepat agar pelaksanaan dan pemanfaatannya optimal sesuai dengan

kepentingan dan sasaran dunia pendidikan.

Zulkifli Amsyah menyatakan Berkembangnya teknologi informasi

dan komunikasi telah membuka kemungkinan-kemungkinan kegiatan

yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan, saat ini dengan

mudah bisa dilakukan, misalnya kegiatan berkirim informasi ataupun

kegiatan-kegiatan pendidikan secara online. implementasi teknologi

informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya

benar-benar telah menandai terjadinya revolusi peradaban yang memungkinkan

pekerjaan-pekerjaan dalam sistem organisasi dapat di selesaikan secara

cepat, akurat, efektif dan efisien.

bahwa Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak

jaringan, sekarang lebih meningkatkan efiiensi, produktivitas, dan

kecepatan pekerjaan dan pelayanan pelanggan.1[1] Di abad teknologi

informasi dan komunikasi sekarang ini segala macam bentuk teknologi

informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan cara yang relatif mudah

dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ringkas

dan canggih, dilihat dari trend perkembangan software dan hardware.

Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya

adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan

misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang

(3)

dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum

perkembangan lembaga pendidikan, yang dapat memperbaiki proses

manajemen pendidikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan

datang.2[2] Dalam dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem

informasi manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

pendidikan itu sendiri.

Kedua bidang ini saling membutuhkan satu sama lain. Dalam

menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut, manajemen menilai

pendidikan sebagai penggerak pada sistem informasi manajemen

pendidikan, sekaligus sistem informasi manajemen pendidikan sebagai

penentu proses manajemen pendidikan.3[3]

Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada

bidang Komputerisasi telah menunjukkan bahwa perkembangan tersebut

dapat membantu memecahkan masalah pada proses implementasi sistem

informasi manajemen pendidikan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.4[4]

Implementasi sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning,

organizing, actuating, controlling dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi

2[2]Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2.

(4)

pendidikan.5[5] dalam rangka untuk menunjang tercapainya sasaran dan

tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.

Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia

pendidikan saat ini maka bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait mengantisipasi perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan

serta pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan landasan organisasi pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan efisiensinya.

B.Rumusan Masalah

Berawal dari deskripsi latar belakang masalah di atas maka yang

menjadi pokok permasalahan yang akan dijadikan kajian utama dalam

makalah ini adalah bagaimana implementasi sistem informasi manajemen

pendidikan? Untuk mengkaji pokok permasalahan tersebut maka penulis

mem-breakdawn ke dalam beberapa submasalah yaitu:

1. Bagaimana bentuk implementasi sistem informasi manajemen

pendidikan?

2. Bagaimana dampak implementasi sistem informasi manajemen

pendidikan terhadap etika dan sosial?

3. Bagaimana hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidikan?

II. PEMBAHASAN

A.Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Seiring majunya peradaban dunia dan dinamika kehidupan

penduduk bumi yang cenderung vertikal, tidak jarang menimbulkan

gejolak kehidupan sosial. Permasalahan sosial selalu timbul setiap saat

(5)

dikarenakan sangat cepatnya arus globalisasi. Sarlito W. Sarwono,

menyatakan bahwa:

Maju dan berkembangnya peradaban dunia juga mempengaruhi alat pendukungnya, diantaranya adalah teknologi komunikasi yang penggunaanya sebagai alat bantu untuk memproses dan mentransfer perangkat data informasi yang dibutuhkan, teknologi komunikasi pula sebagai sebab masuknya norma dan nilai baru dari luar yang pada gilirannya norma dan nilai baru ini masuk ke dalam lingkungan kehidupan keluarga dan masyarakat.6[6]

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi

pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan

dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa

bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat

komputer, yang dapat di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk

meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan

Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional yang

malaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang

berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang

bersangkutan.7[7] Penerapan sistem informasi manajemen pada

kehidupan sehari-hari kini makin banyak dijumpai. Selain seperti pada

bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia

pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi

informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan

memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan

6[6]Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja (Cet. XIII; Jakarta: Raja Grafindo, 2010), h. 139.

(6)

detik, yang pada “zaman batu“ dianggap sebagai sesuatu yang tidak

mungkin, kini telah menjadi kenyataan.

Implementasi pendidikan di masa mendatang akan mengalami

perubahan paradigma secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh

aplikasi teknologi infrmasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan.

Jenis teknologi yang secara langsung berpengaruh kuat pada

pelaksanaan pendidikan adalah komunikasi TV, radio, komputer, jaringan

internet, yang dapat dikontruksi untuk suatu proses pembelajaran.8[8]

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah banyak memanfaatkan

informasi tersebut. Dengan

Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses

pembelajaran dan pengelolaan sekolah lainnya. Dalam pemanfaatan

teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas guru

dan peserta didik serta masyarakat dapat berkembang. Pada proses

pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi semakin

banyak sekolah yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah

(SIM Sekolah), baik yang merancang sendiri, program dari pemerintah

maupun dikerjakan secara profesional oleh tenaga ahli.

Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya

sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga

menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang

terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien,

terukur dan fleksibel.

Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang

berhasil mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses

pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga dapat

mengadopsi pola pembelajaran yng lebih mudah, cepat, memiliki nilai

(7)

tambah serta inovatif dalam mencari formulasi baru untk memberikan

tambahan ilm maupun keterampilan bagi peserta didiknya.9[9] Sekolah

yang melakukan pelayanan terhadap siswa merupakan institusi yang

sangat membutuhkan kehadiran teknologi informasi sebagai pendukung

peningkatan kualitas pelayanan.

Sistem informasi manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan

apabila semua komponen sekolah dapat menggunakan dan

memanfaatkan sistem itu sendiri. Sebagai contoh ada suatu sistem

informasi sekolah lengkap dan terpadu yaitu Integrated School

Information System (I-SIS) yang memiliki fasilitas terpadu atau

terintegrasi jadi satu mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan

dan Konseling, kartu pelajar barcode, absensi siswa, guru pegawai, nilai

(ulangan, UTS, UAS, try out dll) Rapor otomatis, pembayaran, SMS

Gateway. Selain itu I-SIS juga bisa terhubung dengan Scanner LJK bila

ulangan atau ujian menggunakan lembar jawaban komputer maka

scanner akan otomatis mengirim nilai ke database sistem, untuk absensi

siswa, guru dan pegawai dapat menggunakan sidik jari yang otomatis

terlapor ke wali siswa bila siswa bolos atau alpha. Manfaat untuk guru

bidang studi nilai akan diolah otomatis tinggal memasukan rumus sesuai

keinginan masing-masing guru, ledger dan rapor juga otomatis tinggal

print.

Aplikasi SMS Gateway sistem atau biasa disebut SMS Smart School

ini juga mudah karena dikelola sendiri oleh sekolah jadi biaya akses lebih

murah dan mudah dipantau. Dengan SMS Smart School wali siswa dapat

menerima laporan otomatis dari sekolah misalnya : nilai (ulangan, Ujian,

Try out, Unas), absensi siswa, pelanggaran disiplin, pembayaran, data

guru dan informasi sekolah lainnya. Selain terkirim otomatis wali murid

juga bisa mengirim permintaan info sekolah melalui SMS. Dengan SMS ini

(8)

guru juga bisa mengirim tugas rumah atau soal melalui SMS, Kepala

sekolah bisa memantau aktivitas di sekolah melalui handphone. Dalam

sistem ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket, bel sekolah dan

lain-lainnya. Waktu yang dibutuhkan implementasi I-SIS sampai berjalan

hanya 3 hari termasuk training dan pelatihan. Gambaran di atas adalah

sebuah sistem informasi manajemen sekolah yang saat ini sangat

diperlukan dalam pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi

informasi yang sangat bermanfaat untuk efisiensi kerja, meningkatan

mutu pembelajaran maupun efisiensi biaya.

Pada pelaksanaan implementasi sistem informasi manajemen

sekolah, suatu sistem dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila

semua komponen sekolah mulai guru, bimbingan konseling, tata usaha,

bendahara dan juga kepala sekolah bisa menggunakan dan

memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan

tidak tergantung pada administrator sekolah.

Manajemen pendidikan merupakan sekumpulan fungsi untuk

menjamin

Efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi

sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan fasilitas untuk

memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat di masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah

menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang

didaya-gunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari

(9)

informasi manajemen pendidikan terdiri atas unsur input, proses dan output.

Apabila unsur-unsur tersebut diterapkan pada sekolah, maka akan terlihat sebagai berikut :

1. Input terdiri atas kurikulum,kesiswaan,kepegawaian, sarana dan

prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing

dan sim biodata smk ;

2. Proses dapat dilakukan dengan manual dan bantuan computer. Proses

manual dengan cara konvensional sedangkan proses dengan bantuan

computer mempersyaratkan kondisi tertentu, yaitu : adanya struktur

organisasi dan prosedur yang pasti, tersedia data, adanya pengelolaan

dan pemeliharaansystem;

3. Output merupakan informasi yang disajikan untuk pimpinan

(kepala sekolah) atau pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan

dalam

membuat atau mengambil keputusan.

Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen

pendidikan

berbasis computer, harus di ketahui bagaimana proses dan alur

penanganan informasi di sekolah, yaitu :

a. Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktu

pengumpulan data;

b. Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data

yang ditangani oleh sekolah ;

c. Proses pengumpulan dan penyiapan data, menentukan metode ,

menentukan

sumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan

(10)

d. Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan permintaan informasi dan mengamankan informasi;

e. Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil olahan

data serta mengamankan hasilnya.

Untuk melihat sampai sejauh mana proses implementasi

Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan, sebagai kepala

sekolah mempunyai beberapa kriteria dalam menjalankan sistem

informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :

1) Dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem

Informasi manajemen pendidikan di sekolahnya.

2) Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan secara efektif dan

efisien

oleh kepala sekolah ditunjukkan dengan kemampuan: mengumpulkan

data

secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan, mampu mengolah data

dengan

menjadi informasi yang tepat, mampu menggunakan sistem informasi

manajemen pendidikan sebagai hasil olahan dalam mengambil keputusan.

Dalam pelaksanaan administrasi sistem informasi digunakan

beberapa Macam administrasi yaitu administrasi ketatausahaan,

administrasi guru dan pengajaran. Pengelolaan dan pelaksanaan SIMDIK

telah banyak membantu, memperlancar dan mempermudah pelaksanaan

administrasi ketatausahaan di sekolah. Hal ini disebabkan karena segala

informasi maupun data yang menyangkut administrasi sekolah telah

tersimpan sehingga dapat memperlancar kegiatan akademik, tersedianya

informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat, pekerjaan akan lebih

(11)

Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan adalah

produktivitas pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau

efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi. Kriteria keberhasilan

memerlukan proses manajemen pendidikan, minimal meliputi perilaku

manusia dalam berorganisasi.

Perilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian termasuk

memimpin.

Organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan

mengembangkan karir-karir sumber daya manusia, memerlukan manajer

yang mampu merencanakan, melaksanakan, memimpin dan

mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Ada tiga hal penting yang perlu dicermati dari definisi tersebut

antara lain proses, pendayagunaan seluruh sumber organisasi dan

penca-paian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dalam manajemen pendidikan, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut

berbagai tingkah laku dari manusia manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola

hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang beberapa prinsip, yaitu :

1) Prinsip pengarahan pada tujuan ;

2) Prinsip keharmonisan dengan tujuan ;

3) Prinsip kesatuan komando.

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum. Pemimipin melimpahkan

sebagian dari wewenang yang di milikinya kepada bawahan melalui Job

Discription (jabaran tugas) pada masing-masing personil. Secara praktis

(12)

diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari

fungsi manajemen melalui penentuan masalah, penetapan tujuan,

penetapan tugas dan sumber daya penunjang, menggerakkan dan

mengarahkan, memiliki keberhasilan sumber daya manusia.

B. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika dan sosial

Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang

semakin besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di

masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan teknologi komputer

sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan, salah satu

manfaatnya bahwa informasi dapat dengan mudah diperoleh dan

pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih

akurat, tepat dan berkualitas, namun di sisi lain perkembangan teknologi

informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.

Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta penggunaannya yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi

pendidikan memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Menurut Eti Rochaety dampak positif diterapkannya teknologi informasi pada

organisasi pendidikan adalah kinerja organisasi lebih efisien karena teknologi informasi dapat menghapus posisi penyambung komunikasi dari

dua tempat yang berkepentingan, juga menghapuskan batas waktu untuk operasi internasional. Selain itu peserta didik atau mahasiswa bisa

melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa disebut dengan e-learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau

mutu dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.10[10]

(13)

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan dari diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi

pendidikan adalah terjadinya pengurangan tenaga kerja karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan oleh teknologi

inforasi yang berkembang. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya angka pengangguran.

Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu

hak privasi individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer

sudah di luar etika penggunaannya misalnya; pemanfaatan teknologi

komputer dengan mudah dapat mengakses data dan informasi dengan

cara yang tidak sah, belum lagi ada sebahagian orang yang

memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain

dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi, adapula yang

memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan

kriminal.

Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan

kemajuan teknologi, semakin meningkat pula kejahatan dengan

memanfaatkan teknologi informasi ini. Kejahatan yang di maksud tersebut

adalah salah satu dampak teknologi informasi terhadap etika dan sosial

seperti kriminalitas ataupun penipuan.

Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran

bahwa teknologi informasi yang berkembang cepat membawa dua

dampak yaitu positif dan negatif. Namun, terlepas dari dampak tersebut,

terlihat bahwa berbagai organisasi khususnya organisasi pendidikan

menyambut dengan baik perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat

dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah dan universitas yang

menerapkan teknologi informasi. Keputusan yang diambil oleh sekolah

dan perguruan tinggi dalam menerapkan teknologi informasi memang

(14)

univer-sitas karena memang banyak sekali manfaat serta dampak postif yang

diperoleh dari penerapan teknologi informasi. Namun, sekolah dan

universitas juga harus mempersiapkan strategi untuk menghadapi

dampak negatif dari penerapan teknologi informasi yaitu pengurangan

tenaga kerja yang nantinya berimbas pada meningkatnya angka

pengangguran. Untuk itu, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi

maslah tersebut. Salah satu caranya adalah memadukan antara teknologi

informasi dengan sumber daya manusia agar tidak terjadinya peningkatan

pengangguran.

Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat

penerapan teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan

kepada guru dan pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas

komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan

merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan kepribadian

dan pengetahuannya.

C.Hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidkan

Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu pesatnya

sehingga implementasi teknologi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar telah menandai terjadinya

revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem organisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan

efisien.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang

pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi

pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi

(15)

mengangkat kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.11

[11]

Mengingat peran sistem informasi manajemen yang begitu penting sangat diperlukan oleh suatu lembaga/satuan pendidikan. Upaya dan

usaha menerapkan IT dalam menunjang kelancaran kinerjanya, dengan kondisi semacam itu seluruh tenaga kependidikan dan pendidik terus

melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem-sistem yang sudah ada.

Teknologi informasi juga merupakan salah satu senjata pesaing. Hal

ini tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi salah satu

alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga

pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga

pendidikan harus memiliki sperangkat teknologi informasi yang

memadai.12[12]

Dalam rangka memberdayakan semua warga negara Indonesia

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan

proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sebuah

komitmen terhadap kualitas pendidikan. Terkait dengan visi tersebut telah

ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk

dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Pergeseran

paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke

paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

11[11]EkoNugroho, Online;

http://www.sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudah-saatnya-pemanfaatan-sistem.html

(16)

Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, agar efektif dan

efisien.13[13]

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus

dikembangkan adalah standar proses. Standar proses meliputi

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran

untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi BIOSMK di sekolah

merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan

standar isi pendidikan yaitu sistem informasi manajemen pendidikan (SIM)

BIOSMK untuk mendukung proses manajemen pendidikan. Pimpinan

sebuah lembaga pendidikan (kepala sekolah) pada dasarnya adalah

pengolah informasi. Seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk

memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, serta

menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan

keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabankan

secara moral.

Menurut Kenneth Promozic dalam gelombang inovasi teknologi di bagi dalam

beberapa tahapan yaitu:

1. Reducing cost

Pertimbangan dalam tahapan ini, teknologi informasi dikaitkan

dengan urusan administratif yang bertujuan mengurangi biaya.

Contohnya penggunaan komputer sebagai pengganti mesin tik. Komputer

jauh lebih unggul dibandingkan dengan mesin tik ditinjau dari kecepatan,

kerapian, penggunaan kertas, dan sebagainya. Selain itu juga komputer

(17)

dapat menyimpan data dalam bentuk softcopy yang lebih tahan lama

dibandingkan kertas secara fisik. Perusahaan menitikberatkan pada

perspektif efisiensi (cheaper, faster, and better) dalam aktivitas

sehari-hari.

2. Leveraging Investment:

Tahapan kedua, teknologi informasi dipandang sebagai aset yang

menguntungkan dibandingkan dengan teknologi serupa atau dengan kata

lain memiliki value added Perbandingan ini diukur dari segi keuangan,

misalkan pengiriman surat dengan email jauh lebih murah dibandingkan

dengan pengiriman surat secara manual yang membutuhkan waktu lebih

lama dan mahal atau sama halnya dengan komunikasi menggunakan

telephone untuk interlokal atau internasional jauhh lebih mahal jika

dibandingkan berkomunikasi melalui chatting atau internet (VOIP).

3. Enhancing products and services

Tahapan ketiga terjadi ketika sebuah teknologi dapat memberikan

kontribusi signifikan dalam proses penciptaan produk dan jasa, sehingga

menambah nilai dan kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan.

Ukuran yang sering digunakan adalah perubahan dalam market share.

Sebagai contoh adanya dengan adanya call center secara online bagi para

pelanggan yang ingin menyampaikan komplain atau menanyakan

informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan. Fasilitas ini tentu saja

menjadi faktor penentu ketika para pelanggan membeli produk dan jasa.

4. Enhancing executive decision making:

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan dinamika pasar,

maka top manajemen perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan

yang cepat dan berkualitas. Kecepatan proses pengolahan data menjadi

informasi dan terakhir menjadiknowledge merupakan faktor yang

fundamental untuk tetap unggul di kancah persaingan. Oleh karenanya

(18)

memperbaiki kinerja perusahaan sepertibusiness process reengenering,

balanced scorecard, six sigma, total quality management, dsb. Peranan

teknologi infornasi disini sebagai enabler dimulai dari proses

pengumpulan data, pengolahan, integrasi, pelaporan, analisa, dan sampai

kepada pengambilan keputusan.

5. Reaching the customer

Tahapan kelima teknologi informasi dipandang telah menjadi alat untuk mendapatkan pelanggan. Biasanya ini terjadi pada perusahaan

penyedia jasa, teknologi informasi diekploitasi secara maksimal 24 jam x 7 hari dan menembus batas ruang dan batas waktu (ubiquitous).

Teknologi informasi menjadi penghubung antara perusahaan dengan pelanggan, lihat saja internet banking, mobile banking, home shopping,

e-consultancy, e-commerce, dsb

Menurut Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang

teknologi informasi yang berbasis internet berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan untuk meningkatkan prouktivitas dan memperkecil biaya.

2. Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan

komputer.

3. Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan melalui

pembangunan program sistem informasi.

4. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan

keputusan dari data kualitatif.

5. Gelombang kelima, TI difokusakan untuk meraih pelanggan (konsumen)

melalui pengembangan jaringan internet.14[14]

(19)

6. Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless). Sistem tersebut dapat memungkinkan seseorang mengakses

internet melalui komputer yang terhubung ketelepon seluler.15[15]

III>>. PENUTUP A.Kesimpulan

1. Bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan makin banyak dijumpai, selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan,

ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan sistem informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan

zaman.

2. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan meiliki

beberapa dampakyang signifikan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah kinerja organisasi dengn tersedianya informasi yang

dibutuhkan, secara cepat dan tepat, pekerjaan akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan dampak negatif terjadinya pengurangan tenaga kerja

karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan oleh teknologi informasi yang berkembang.

3. Hasil implementasi (SIMDIK) tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam

aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki seperangkat

teknologi informasi yang memadai.

B.Implikasi

(20)

Dalam setiap langkah dan tindakan sudah seharunya kita sesuaikan dengan pola hidup yang mampu beradaptasi di zaman yang modern

seperti sekarang baik berteknologi maupun secara berbudaya, sudah seharunya kita sama-sama menjaga etika yang punya moral dan

berbudaya.

DAFTAR PUSTAKA

B. Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Cet. IX; Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998.

Hidayanto, Dwi Nugroho. Pemikiran Pendidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas Cet. III; Samarinda: Spirit Grafindo, 2011.

Muslim Sri Banun. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru, Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2010.

Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Cet. 4; Jakarta: Media Grafika, 2010.

Nugroho, Eko. Online;

http://sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudah-saatnya-pemanfaatan-sistem.html. Diakses 3 Desember 2013.

Promozic, Kenneth. Online; http://jsofian.wordpress.com

/2009/05/06/tahapan-gelombang-inovasi/. Diakses 26 November 2013.

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. IV; Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Rochaety, Eti, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Suhertian Piet A, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Cet. I;Bandung: Alfabeta, 2011.

Terry, George R. dalam Iqbal Hasan, Principles Of Management, Tc; T.t.t: T. P , 2002.

W. Sarwono, Sarlito. Psikologi Remaja , Cet. XIII; Jakarta: Raja Grafindo, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Rachman Agung: Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan..., 2006... Rachman Agung: Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat

Dunia usaha tidak dapat dipisahkan dengan teknologi modern. Banyak pekerjaan atau kegiatan yang menggunakan tenaga manusia juga menggunakan alat bantu seperti

1) Revenue dapat ditingkatkan atau cost dapat dihindari. 2) Karena OA sebagai alat komunikasi dari dan kepada manajer, maka cukup baik untuk pemecahan masalah kelompok. 3) Sebagai

Beberapa penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin digunakan didalam dunia pendidikan khususnya di sekolah diantaranya adalah : Jaringan komputer

Beberapa penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin digunakan didalam dunia pendidikan khususnya di sekolah diantaranya adalah : Jaringan komputer

Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur dari seluruh elemen yang ada, baik individu, hardware, software maupun jaringan komunikasi,

Kajian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi yang dapat menjadi alat bantu dalam dunia pendidikan dan perusahaan di pekantoran khususnya dalam

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA.. DINAS PERTANIAN PROVINSI