• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUNAAN PAIKEM DAN MEDIA PEMBELAJARAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGUNAAN PAIKEM DAN MEDIA PEMBELAJARAN (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUNAAN PAIKEM DAN MEDIA

PEMBELAJARAN SKI

Dibuat untuk Memenuhi Tugas” Mata Kuliah Pembelajaran SKI

Penyusun Kelompok 4 ( Empat )

- MUKHLISA - MULYANA SARI - NURHASANAH - NURHAYATI

- NIKMATUR RADA SAUFI

Semester : V-A Tarbiyah

Dosen Pengempu: H.M.Zaini Al-Luthfi.MA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

TANJUNG PURA

LANGKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendaknya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya dengan Judul “Penggunaan PAIKEM dan Media Pembelajaran SKI”

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran SKI

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni H.M.Zaini Al-Luthfi.MA yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Tanjung Pura, Oktober 2017

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengunaan PAIKEM...2

B. Pengunaan Media pembelajaran sejarah kebudayaan islam...8

BAB III PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya.

Pada kenyataan dilapangan hasil belajar siswa selama ini masih kurang dan belum sesuai dengan yang diharapkan, baik secara intelektual maupun sikap. Siswa belum mencapai tahap kompetensi yang ideal. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan mencoba membahas Model PAIKEM karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengunaan PAIKEM ?

2.Bagaimana penggunaan media pembelajaran sejarah kebudayaan islam ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui Pengunaan PAIKEM

(5)

BAB II

pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.

Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.1

Siswa tidak memungkiri metode “PAIKEM” sama dengan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan memahami kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi merupakan penilaian utama siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang luas

(6)

akan tergambar dengan cara bagaimana seorang guru menyampaikan pembelajaran di kelas, fokus terhadap materi dan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa. peduli terhadap siswa dan tidak pilih-memilih (diskriminatif), performance yang menarik serta bisa dijadikan partner dalam berdiskusi dan berkeluh kesah merupakan sekian banyak kriteria yang siswa sampaikan jika seorang guru ingin menjadi favorit di mata siswa.2

1. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

2. Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi pembelajaran yang mendorong aktivitas belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar, tetapi juga oleh siswa yang sedang belajar. pelajari.

3. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.

(7)

Pada umumnya, berpikir kreatif memiliki empat tahapan sebagai berikut, yaitu:3

a. Tahapan pertama; persiapan, yaitu proses pengumpulan informasi untuk diuji.

b. Tahap kedua; inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa hipotesis tersebut rasional.

c. Tahap ketiga; iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan keyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.

d. Tahap keempat; verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijadikan sebuah rekomendasi, konsep, atau teori.

Siswa dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.

4. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal.

Proses pelaksanaan pembelajaran efektif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: 4

a. melakukan appersepsi,

3Hamzah B. Uno danNurdin Mohammad, belajardenganpendekatan PAILKEM: PembelajaranAktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik,(Jakarta: BumiAksara, 2013), hlm. 174.

(8)

b. melakukan eksplorasi, yaitu memperkenalkan materi pokok dan kompetensi dasar yang akan dicapai, serta menggunakan variasi metode,

c. melakukan konsolidasi pembelajaran, yaitu mengaktifkan siswa dalam pembentukan kompetensi siswa dan mengaitkannya dengan kehidupan siswa,

d.melakukan penilaian, yaitu mengumpulkan fakta-fakta dan data/dokumen belajar siswa yang valid untuk melakukan perbaikan program pembelajaran.

5. Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Ada empat aspek yang memengaruhi model PAIKEM, yaitu pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam suatu pembelajaran terdapat empat aspek tesebut, maka pembelajaran PAIKEM terpenuhi.

1. Pengalaman. 2. Komunikasi 3. Interaksi. 4. Refleksi.

b. Ciri-ciri PAIKEM& Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam PAIKEM

(9)

Secara garis besar, ciri-ciri PAIKEM menurut pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah sebagai berikut:

a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do).

b) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.5

d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam PAIKEM

 Memahami sifat yang dimiliki anak. Pada dasarnya anak memiliki sifat:

rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki sifat itu. sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif.

 Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

belajarMutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.6

5Jamal ma’murAsmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM (pembelajaranAktif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan): MenciptakanPembelajaran yang efektifdanberkualitas, (Jogjakarta: DIVA press, 2011), hlm. 89.

(10)

 Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.

c. Prinsip-PrinsipPAIKEM& Langkah-Langkah PAIKEM

1. Prinsip-PrinsipPAIKEM

Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan, kreatifitas dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan, menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar serta keterampilan dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar tersebut akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan metode yang sesuai dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-aspek lainnya, sehingga prinsip-prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara optimal.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:

 Mengalami. Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun

emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;

 Komunikas Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi

antara guru dan peserta didik;

 Interaksi. Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi

multi arah.

 Refleksi. Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik

memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.7

2. Langkah-Langkah PAIKEM

(11)

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA/SMK terdiri dari 45 menit, SMP terdiri dari 40 menit, dan untuk SD terdiri dari 35 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur. Dalam hal ini guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.

a. Kegiatan Tatap Muka

Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.

b. Kegiatan Tugas terstruktur

(12)

disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.

c. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.8

PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:

 karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;

 sumber referensi terbatas;

 jumlah pesera didik dalam kelas banyak;

 alokasi waktu terbatas; dan

 jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan

banyak.

B. Pengunaan Media pembelajaran sejarah kebudayaan islam

a. Audio

(13)

Pembahasan pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari aspek pendengaran itu sendiri. Pendengaran merupakan alat untuk mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit yang melibatkan empat unsur :

1) mendengar,

2) memperhatikan,

3) memahami dan

4) unsur mengingat.

Jadi dengan demikian mendengarkan adalah proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami dan mengingat simbol-simbol pendengaran.Media audio memiliki kemampuan media untuk membangkitkan rangsangan indera pendengaran. Adapun ciri utama dari media ini adalah pesan yang dituangkan melalui audio dituangkan dalam lambang-lamang auditif, baik verbal maupun noverbal.

Media audio dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan media audio adalah :

a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas

b. Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.

(14)

d. Sangat tepat untuk mengajarkan musik dan bahasa, laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untk melatih listening.

e. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar dan efek suara.

f. Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru atau orang yang memiliki keahlian dibidang tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah, karena selalu dilengkapi hasil-hasil obervsi dan penelitian.

g. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan pengalamanpengalaman dunia luar, kedalam kelas sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaran pada sebagian topik yang dibahas.

Adapun kekurangan dari media audio ini adalah sifat komunikasinya yang satu arah. Dan penyajiannya hanya mengandalkan satu indera.

Dalam hal pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam dimadrasah guru dapat menggunakan media audio untuk kepentingan pembelajaran. Beberapa materi pendidikan agama islam yang dapat terapkan dengan menggunakan media audio adalah sebagai berikut :9

- Materi SKI menurut penulis dapat digunakan menggunakan media audio yaitu dengan membuat drama atau sandiwara audio dengan durasi 15 sampai 20 menit. Guru dapat membuat drama dan atau sandiwara dalam bentuk rekaman audio. Adapun para pemainnya adalah dari siswa. Program drama/

(15)

sandiwara radio ini dapat memberikan manfaat cukup baik bagi siswa pada pemahaman peristiwa-peristiwa sejarah.

b. Visual

Media berbasis visual memegang peranan penting dalam proses belajar. Media visual dapat pula memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat juga menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual tersebut untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.10 Menurut Yudhi

Munadi media visual adalah media yang melibatkan indera pengelihatan. Bentuk visual dapat berupa gambar presentasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaiman tampaknya sesuatu benda. Bentuk visual dapat juga berbentuk diagrambyang melukiskan hubungan – hubungan konsep, organisasi, dan struktur materia. Bentuk lain dari media visual adalah peta yang menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dalam isi materi, grafik pun masuk dalam kategori media visual.

Pada umumnya prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media visual adalah:

1. Usahakan media visual sesederhana mungkin agar tidak mengganggu perhatian siswa untuk mengamatipa yang seharusnya di perhatikan.

2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.

3. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

(16)

4. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep yang divisualkan itu secara berdampingan.

5. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual

6. Visual yang divisualisasikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca

7. Visual khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.

8. Visual dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sasaran.

9. Unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan

c. Audio Visual

Media audio visual adalah jenis media yang lain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dinggap lebih baik dan lebih menarik. menurut Yuhdi Munadi media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah audi visual tidak murni yankni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, ohp dan pralatan visual lainnya, bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau proses pembelajaran.11

Pemanfaatan media audio visual berupa film yang merupakan alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Apaa yng terpandang oleh mata dan terdengat oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah

(17)

dingat daripaa apa yang hanya dibaca saja atau didengar saja. Adapun manfaat dan karakteristik dari film adalah sebagai berikut :

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

b. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.

c. Film dapat diulagai bila perlu utuk menambah kejelasan

d. Pesan yang akan disampaikan cepat dan mudah diingat

e. Mengembangkan pikiran dan dan pendapat para siswa

f. Mengembangkan imajinasi persrta didik.

g. Memperjelas hal-hal yang yang abstrak dan memberikan gamaran yang lebih realistis

h. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang

i. Film sangat baik untuk menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu keterampilan dan lain-lain.

j. Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang panai maupun yang kurang pandai Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

(18)

hal ini karena media audio visual ini masih tergolong mahal atau memakan biaya yang tinggi.12

Menurut Oemar Hamalik sebagaimana yang dikutif oleh Asnawir menyatakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Dapat menarik siswa

2. Benar dan autentik

3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan

4. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar

5. Kesatuan dan sequence nya cukup teratur

6. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

(19)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.Siswa tidak memungkiri metode “PAIKEM” sama dengan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan memahami kondisi siswa.

Ada empat aspek yang memengaruhi model PAIKEM, yaitu pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam suatu pembelajaran terdapat empat aspek tesebut, maka pembelajaran PAIKEM terpenuhi.

Media pembelajaran sejarah kebudayaan islam

1. Audio

2. Visual

(20)

DAFTAR PUSAKA

Syaiful BahriDjamarah. 2010. Guru dan Anak Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohammad, 2003. belajar dengan pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara

Jamal ma’mur Asmani, 2011. Tips Aplikasi PAKEM (pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan): Menciptakan Pembelajaran yang efektif dan berkualitas, Jogjakarta: DIVA press.

Yuhdi Mundi. 2013. Media pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Referensi GP Press Group.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui pemahaman guru sejarah SMA N 3 Surakarta tentang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM (Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) Dengan Menggunakan Media Permainan Sucker Ball Pada Materi Kehidupa n Pada

Siswa cenderung senang dengan metode pembelajaran yang bersifat paikem (pembelajaran aktif, inisiatif, kreatif, efektif, menyenangkan). Siswa cenderung lebih

Skripsi dengan judul “ Penerapan Model PAIKEM GEMBROT ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira, Berbobot ) Untuk Meningkatkan Prestasi

Proses pembelajaran dengan model aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, yaitu: penerapan pendekatan PAIKEM (Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dalam materi menyampaikan pidato

Model Pembelajaran : PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan). Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi, inkuiri. Media dan Sumber Belajar a. Peserta

Kesimpulan Pembelajaran PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan pembelajaran yang beriorentasi pada kegiatan aktif peserta didik dan dapat