SERIGALA DAN BURUNG JENJANG
Pada suatu hari ada seekor serigala yang sdang makan siang di bawah pohon, tiba-tiba sepotong tulang yang menyangkut di tenggorokannya tetapi ia mencoba mengeluarkan tetapi tidak pernah bisa tak lama kemudian dia teringat dengan temannya si burung jenjang.
Serigala itu memutuskan untuk pergi kerumah burung jenjang dalam perjalanannya serigala itu melihat burung jenjang berdiri di atas kolam dan serigala pun menghampiri burung jenjang dia mengatakan kepada burung jenjang kamu bisa menolong aku ? Tanya serigala oh tiak, aku tidak bisa menolongmu kalau kamu bisa menolongku aku akan kasih imbalanya kata serigala itu dengan sopan.
“Aku mohon nyonya burung jenang …! Saat aku makan siang sepotong tulah kecil yang menyangkut di tenggorokanku kata serigala itu, kalau tidak di keluarkan aku kan mati”.
Aku tidak bisa melakukannya karena aku bukan dokter kata burung jenjang dengan tenang, aku tau kamu bukan tetapi kamu mempunyai paruh panjang kata serigala itu. Kamu bisa memasukan paruh kedalam mulutku kedalam mulutmu? Oh tidak itu sangatk berbahaya kata burung jenjang dan serigala itu hampir putus asa, akhirna burung jenjang pun menolongnya.
“Baiklah aku menolongmu. Bukalah lebar-lebar mulutmu aku akan memasukkan paruhku kedalam mulutmu kata burung janjng dengan tenang. Sekarang tuan merasa lebih baik bukan? Tanya burung jenjang, tetapi srigala itu hanya tertawa ha…ha…ha, dan kemudian berkata kepada burung jenjang menghindari dari sini dan jangan halangi jalanku kata serigala.
Kesimpulannya
Tidak boleh menginkari janjai dan tidak boleh menginginkan janji dan tidak boleh menginginkan bantuan orang lain saja.