• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembagian Kelas Bahan Penyekat (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembagian Kelas Bahan Penyekat (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pembagian Kelas Bahan Penyekat | Ilmu Bahan

21:37 feri budi

Bahan bahan penyekat / isolasi listrik dapat dikategorikan bermacam macam

Berdasarkan suhu maksimum yang diizinkannya, maka bahan penyekat listrik dapat dibagi menjadi :

1. Kelas Y

Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat

organis (seperti kertas, karton, katun, sutera, dan

sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis

atau bahan pencelup laiinya. Termasuk juga bahan

termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.

2. Kelas A

Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup

dalam pernis atau kompon atau yang terendam dalam

cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada

transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini

adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelum,

termasuk kawat email (enamel) yang terlapis

damar-oleo dan daman polyamide.

3. Kelas E

(2)

dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film

triacetate, film dan serat polyethylene terephthalate.

4. Kelas B

Yaitu bahan bukan organik (seperti : mika, gelas, fiber,

asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan

pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan

dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan

sebagainya).

5. Kelas F

Yaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkat

menjadi satu dengan eposide, polyurethane atau pernis

lain yang tahan panas tinggi.

6. Kelas H

Yaitu semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes

dan gelas fiber dicelup dalam silikon dan tidak

mengandung sesuatu bahan organis seperti kertas,

katun dll.

7. Kelas C

(3)

yang termasuk kelas C yaitu polytetrafluoroethylene

(teflon).

Ilmu Bahan Listrik - Bahan Penyekat

11:00 HaGe 4Komentar

Sifat-Sifat Bahan Penyekat

Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia.

Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.

Besarnya kapasitansi bahan isolasi yang berfungsi sebagai dielektrik ditentukan oleh permitivitasnya, di samping jarak dan luas permukaannya. Besarnya permitivitas udara adalah 1,00059, sedangakan untuk zat padat dan zat cair selalu lebih besar dari itu. Apabila bahan isolasi diberi tegangan bolak-balik maka akan terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut. Besarnya kerugian energi yang diserap bahan isolasi tersebut berbanding lurus dengan tegangan, frekuensi, kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik. Sudut tersebut terletak antara arus kapasitif dan arus total (Ic + Ir).

Suhu juga berpengaruh terhadap kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh kimia dan sebagainya. Bahan isolasi dapat rusak diakibatkan oleh panas pada kurun waktu tertentu. Waktu tersebut disebut umur panas bahan isolasi. Sedangakan kemampuan bahan menahan suhu tertentu tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas. Menurut IEC (International Electrotechnical Commission) didasarkan atas batas suhu kerja bahan, bahan isolasi yang digunakan pada suhu di bawah nol (missal pada pesawat terbang, pegunungan) perlu juga diperhitungkan karena pada suhu di bawah nol bahan isolasi akan menjadi keras dan regas. Pada mesin-mesin listrik, kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi oleh resistansi panas bahan isolasi. Bahan isolasi tersebut hendaknya mampu meneruskan panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik ke udara sekelilingnya.

Kemampuan larut bahan isolasi, resistansi kimia, higroskopis, permeabilitas uap, pengaruh tropis, dan resistansi radio aktif perlu dipertimbangkan pada penggunaan tertentu.

Kemampuan larut diperlukan dalam menentukan macam bahan pelarut untuk suatu bahan dan dalam menguji kemampuan bahan isolasi terhadap cairan tertentu selama diimpregnasi atau dalam pemakaian. Kemampuan larut bahan padat dapat dihitung berdasarkan banyaknya bagian permukaan bahan yang dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut. Umumnya kemampuan larut bahan akan bertambah jika suhu dinaikkan.

(4)

instalasi tegangan tinggi, dan suhu di atas normal. Uap air dapat memperkecil daya isolasi bahan. Karena bahan isolasi juga mempunyai sifat higroskopis maka selama penyimpanan atau pemakaian diusahakan agar tidak terjadi penyerapan uap air oleh bahan isolasi, dengan memberikan bahan penyerap uap air, yaitu senyawa P2O5 atau CaC12. Bahan yang

molekulnya berisi kelompok hidroksil (OH) higrokopisitasnya relative besar dibanding bahan parafin dan polietilin yang tidak dapat menyerap uap air. Bahan isolasi hendaknya juga mempunyai permeabilitas uap (kemampuan untuk dilewati uap) yang besar, khususnya bagi bahan yang digunakan untuk isolasi kabel dan rumah kapasitor. Di daerah tropis basah dimungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga. Suhu yang tinggi disertai kelembaban dalam waktu lama dapat menyebabkan turunnya kemampuan isolasi. Oleh karena bahan isolasi hendaknya dipisi bahan anti jamur (paranitro phenol, dan pentha chloro phenol).

Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energi radiasi yang dapat berpengaruh dan mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur bahan, khususnya jika bersinggungan dengan oksigen. Sinar ultra violet dapat merusak beberapa bahan organic. T yaitu kekuatan mekanik elastisitas. Sinar X sinar-sinar dari reactor nuklir, partikel-partikel radio isotop juga mempengaruhi kemampuan bahan isolasi. Sifat mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan derajat kekerasan bahan isolasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih suatu jenis bahan isolasi.

Pembagian Kelas Bahan Penyekat

Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum, yaitu sebagai berikut:

1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C

Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti Katun, sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.

2. Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C

Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis aspal atau kompon, minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.

3. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C

Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat polyethylene terephthalate.

4. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C

Yaitu Yaitu bahan non-organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).

5. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C

(5)

vernis yang tahan panas tinggi.

6. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C

Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat poliamid murni.

7. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C

Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic, misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja yang termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon).

Macam-macam bahan penyekat

• Bahan penyekat bentuk padat, bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu: bahan tambang, bahan berserat, gelas, keramik, plastik, karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan.

• Bahan penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan pada teknik listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.

• Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik diantaranya : udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.

Semoga bermanfaat,

Kategori: ilmu Bahan Listrik

Artikel Terkait Lainnya:

ilmu Bahan Listrik

 Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik

 Proses Terjadinya Busur Api Pada Circuit Breaker

 Sifat-Sifat Listrik Dielektrik

 Ilmu Bahan Listrik - Logam Non Ferro

 Ilmu Bahan Listrik - Dasar

Referensi

Dokumen terkait

pertama. Jenis ini digunakan untuk keperluan khusus karena memiliki sifat khusus.. yang tidak dipunyai karet jenis pertama, yaitu tahan terhadap minyak, oksidasi, panas.. atau

Kerusakan pangan yang disebabkan perlakuan kimia biasanya saling terkait dengan jenis kerusakan lainnya. Misalnya adanya panas yang tinggi pada pemanasan

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan.. Bagian tabung reaksi

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan

Sifatnya tidak langsung mengeras sebelum terkena panas atau terbakar.semen tahan api di gunakan sebayak 50 kg karena semen digunakan sebagai perekat pada batu tahan api.seperti yang