BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Analisa Sistem Informasi
3.1.1 Pengertian Analisa
Analisa adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari sistem yang sudah ada dan berjalan, sehingga bisa mengetahui bagaimana proses atau alur sistem itu bekerja.
Sedangkan pengertian analisa menurut Jogiyanto (2005), analisa adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisa adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan komputer.
3.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana dapat membentuk satu kesatuan yang utuh. Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah sekumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan manfaat bagi manusia serta data tersebut sudah bisa dipahami maksudnya. (Husein dan Wibowo, 2002)
jauh daripada sekedar penyajian. Menurut Jogiyanto (2005) Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.
3.2 Flowchart
3.2.1 Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan bagan alir yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input dan diakhiri dengan penampilan output.
Tabel 3.1 Simbol Flowchart
Gambar Nama Fungsinya
Flow Direction symbol
Yaitu simbol yang digunakan untuk
menghubungkan antara proses. Simbol ini disebut juga connecting line.
Terminator Symbol
Yaitu simbol yang
digunakan untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan
Connector Symbol
Yaitu simbol yang
digunakan untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama.
Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda.
Simbol Proses
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer
Simbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual.
Simbol Decision
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
Simbol Input-Output
Simbol Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard
Simbol Preparation
Simbol untuk mempersiapkan
penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.
Simbol Predefine Proses
Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian
(sub-program)/procedure
Simbol Display
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya. Simbol disk and
On-line Storage
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.
Simbol magnetik tape Unit
Simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik.
Simbol Punch Card
Simbol yang menyatakan bahwa input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
Simbol Dokumen
3.2.2 Jenis – Jenis Flowchart
1. Flowchart system (system flowchart)
2. Flowchart paperwork / flowchart dokumen (flowchart document)
3. Flowchart skematik (schematic flowchart)
4. Flowchart program (program flowchart)
5. Flowchart proses (process flowchart)
3.2.3 Sturktur Flowchart
1. Stuktur Sequence / Sederhana
Diagram yang alurnya mengalir secara berurutan dari atas ke bawah sehingga tidak adanya percabangan atau pengulangan.
2. Stuktur Branching / Percabangan
Diagram alurnya terjadi atau terdapat alih kontrol berupa percabangan, flowchart ini digunakan untuk menyeleksi kondisi dan menentukan pilihan proses selanjutnya.
3. Stuktur Looping / Perulangan
3.3 DFD (Data Flow Diagram)
DFD atau diagram alir data adalah alat analisis terstuktur yang menggambarkan arus data pada suatu sistem secara terstuktur dan jelas dengan menggunakan notasi atau symbol dalam diagram arus data tersebut sehingga dapat membantu komunikasi antara analis sistem dengan user dalam hal pemahaman suatu sistem secara logika dan tingkat kompleksitas dari sistem tersebut. Berikut Tujuan DFD :
a. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan pada saat data bergerak melalui sistem.
b. Menggambarkan fungsi – fungsi yang mentransformasikan aliran data.
Sedangkan manfaat DFD adalah :
a. Untuk memungkinkan analis sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh analis sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
3.3.1 Simbol DFD Menurut Para Ahli
Berikut beberapa simbol DFD (Data Flow Diagram) Menurut Yourdan dan DeMarco serta Menurut Gene dan Serson :
Tabel 3.2 Simbol DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Gambar Nama Fungsinya
Entitas
Digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal, yang dapat mengirim data atau
menerima data dari sistem. Aliran Data Digunakan untuk
sistem.
Proses
Digunakan untuk menjelaskan kegiatan proses yang dilakukan orang atau komputer.
Simpanan Data
Tabel 3.3 Simbol DFD Menurut Gene dan Serson
Gambar Nama Fungsinya
Entitas
Digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal, yang dapat mengirim data atau
menerima data dari sistem.
Aliran Data
Digunakan untuk
menunjukkan aliran data yang dapat berupa masukan atau hasil dari proses sistem.
Proses
Digunakan untuk menjelaskan kegiatan proses yang dilakukan orang atau komputer.
Simpanan Data
Menurut Adi Nugroho, Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan notasi – notasi atau simbol – symbol untuk menggambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi – fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
Didalam pembuatan DFD terdapat aturan – aturan yang harus diperhatikan. Adapun aturan – aturan adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan Diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup sistem atau bisa diartikan juga gambaran dari suatu sistem yang terdapat dalam suatu organisasi yang menunjukkan batasan sistem, entiti luar yang berintegrasi dengan sistem secara umum mengalir diantara entiti dan sistem.
Diagram konteks juga merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh inputan ke sistem atau output dari sistem. Didalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada data store didalam diagram konteks.
2. Diagram Nol
Diagram Nol digunakan untuk menggambarkan tahapan – tahapan proses yang terdapat di diagram konteks. Diagram nol memberikan pandangan menyeluruh mengenai sistem yang ada, dimana menunjukkan tentang fungsi – fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entity.
Tujuan dari diagram nol adalah untuk merinci sebuah sistem menjadi proses yang harus dilakukan oleh analis atau programmer. Jadi diagram ini merupakan kelanjutan dari diagram konteks yang memperbanyak lingkaran sedangkan jumlah dan isi terminator, jumlah dan isi data flow dari data terminator harus tetap. Pada diagram ini pula, data store ditampilkan untuk menyimpan data.
3. Diagram Detail
penggambaran diagram detail perlu diperhatikan konsistensi jumlah input dan output yang ada pada diagram nol dan detail.
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah sebagai berikut :
a) Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan secara bersamaan sedangkan bagan alir cenderung menunjukkan proses yang urut.
b) DFD lebih mencerminkan arus data dari data di suatu sistem, sedangkan bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir lebih menunjukkan arus dari algoritma.
c) DFD tidak menunjukkan proses perulangan / loop dan proses keputusan / decision, sedangkan bagan alir menunjukkannya.
Selain itu, DFD juga memiliki kelemahan yakni :
3.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah sebuah gambaran yag membentuk sebuah hubungan relasi logika antara data atau file – file program aplikasi yang dirancang. Model ERD berisikan komponen – komponen entitas dan himpunan relasi yang dilengkapi dengan atribut – atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau. Terdapat beberapa komponen utama pembentuk ERD yakni :
1. Entitas
Merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menyimpan data. Entitas adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
2. Atribut
Merupakan sifat atau karakteristik deskriptif suatu entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas lain dalam suatu relasi.
3. Penghubung antara himpunan relasi
Dengan adanya himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
4. Relasi atau hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas berbeda.
5. Cardinality
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum atribut yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yang terdapat pada ERD, yaitu :
a. One to One ( 1 to 1 )
b. One to Many atau Many to One
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Many to Many
Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Berikut simbol – simbol ERD beserta penjelasannya :
Tabel 3.4 Simbol ERD
Gambar Nama Fungsinya
Entitas
Digunakan untuk
memberikan identitas pada entitas yang memiliki label dan nama.
Digunakan untuk
memperjelas atribut yang dimiliki oleh sebuah entitas.
Alur
BAB IV
ANALISA SISTEM
4.1 Analisa Sistem Informasi Tabungan
Pada tahap analisa sistem yang membahas alur sistem tabungan yang ada di KUD Ulun tanjung. Analisa ini akan menjelaskan alur sistem yang terjadi pada proses tabungan, penambahan nasabah, dan penarikan tabungan oleh nasabah. Hal ini dilakukan agar mempermudah memahami bagaimana alur sistem yang berjalan pada sistem tabungan di KUD Ulun Tanjung, maka dari itu penulis akan menggambarkan bagaimana bentuk sistem yang di terapkan di KUD Ulun Tanjung.
4.2 Flowchart Sistem Tabungan
4.3 Flowchart Sistem Penarikan Tabungan
4.4 Diagram Konteks Sistem Tabungan KUD Ulun Tanjung
4.5 DFD Level 0
4.6 DFD Level 1 Proses Penambahan Nasabah Baru
4.7 DFD Level 1 Proses Tabungan dan Penarikan
4.8 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
4.9 ERD (Entity Relationship Diagram)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Analisis Sistem Informasi Tabungan yang ada di KUD Ulun Tanjung yang dilakukan bisa ditarik kesimpulan, adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem Informasi tabungan pada KUD Ulun Tanjung, data – data tabungan nasabah dapat dikelola secara terstuktur dan teratur.
2. Adanya sistem tabungan ini, dapat meminimalisir kesalahan saat mengorganisir data nasabah yang banyak.
3. Mempercepat pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai KUD Ulun Tanjung dan memperlancar pekerjaan yang dilakukan.
5.2 Saran
Saran – saran yang dapat penulis sampaikan adalah yakni :
1. Disarankan agar sistem yang ada bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
2. Disarankan adanya perawatan terhadap sistemnya, untuk menghindari terjadinya error.
Daftar Pustaka
Jogiyanto, H.M, 2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi,” Andi, Yogyakarta.
Subri Tata, 2004, “Analisa Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.
Kristanto, Andi, 2003, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi”, Media, Yogyakarta.
Nugroho, Adi, 2004, “Analisis dan perancangan Sistem Informasi”, Bandung.
Jogiyanto, H.M, 2001, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset,Yogyakarta.