• Tidak ada hasil yang ditemukan

48 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PRE-EKLAMSIA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA EKLAMSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "48 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PRE-EKLAMSIA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA EKLAMSIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

TENTANG PRE-EKLAMSIA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN

TERJADINYA EKLAMSIA

Siti Mubaidah*, Ani Lestari**

*) Perawat RSUD Pare Kediri **) Perawat RSUD Pare Kediri

In Indonesia, pre-eclampsia are main causes of mortality for mother and fetus. The purpose of this study is to know the correlation between knowledge of pregnant woman primigravida trimester III about pre-eclamsia with the efforts to prevent the incidence of eclamsia in Gynecology Clinic of Pare Public Hospital Kediri.

The research design used in this study was a non experimental with cross sectional approach. The population was all pregnant women primigravida trimester III who attended to Gynecology clinic of Pare Public Hospital in May 2010. Sample size was 15 respondents. The research instruments were questionnaire, which the data was analyzed by using Spearman correlation's.

Results were obtained with 7 respondents (46.7%) have sufficient knowledge and 8 respondents (53.3%) had adequate prevention efforts, based on Spearman analysis was obtained significance value (ρ) 0.009 with an error rate (α) 0.05. Thusρ< α means that H1 is received it means there is a correlation between knowledge of pregnant women primigravida trimester III about pre-eclampsia with efforts to prevent the occurrence of eclampsia, while H0 is rejected. Where as for respondents who have less knowledge but good prevention efforts or simply because they were housewives who had plenty of time at home to access information relating to the prevention efforts of health workers, thus can be concluded that for the prevention of eclampsia is better required good knowledge of pre-eclampsia.

Key words: Knowledge of pre-eclampsia, Prevention efforts

Latar Belakang

Pre-eklamsia merupakan hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan mencapai 20 minggu. Di Indonesia pre-eklamsia mendominasi penyebab tingginya angka kematian ibu dan janin selain dua penyebab lainnya , yaitu perdarahan pasca melahirkan dan infeksi. Ada beberapa faktor resiko tinggi ibu hamil yang rawan terserang pre-eklamsi, antara lain kehamilan pertama, kegemukan / obesitas, kehamilan kembar, kehamilan dengan riwayat diabetes dan hipertensi serta usia ibu hamil di atas 35 tahun akan lebih besar resikonya menderita pre-eklamsia. Jika sudah terjadi eklamsia, biasanya hanya tertolong salah satunya, bisa ibu atau anaknya saja. Mencegah timbulnya pre-eklamsia memang tidak mudah dibutuhkan pengetahuan ibu yang lebih banyak tentang pencegahan eklamsia selain dengan mengenali faktor resiko, mengenali penyakit yang sudah diderita ibu hamil sebelumnya, dan mewaspadai kehamilan dengan cairan ketuban banyak. Pada prinsipnya pada kunjungan antenatal

care (ANC) harus rutin dilakukan pengecekan. (Rahmi, 2008).

(2)

sebanyak 77 orang dan tercatat 12 (16%) ibu hamil yang menderita pre-eklamsia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan jumlah ibu hamil primigravida sebanyak 22 orang.

Pengetahuan yang kurang disebabkan oleh pendidikan kesehatan yang kurang, kesadaran ibu hamil dalam keaktifan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pencegahan eklamsia. Penyebab dari Pre-eklamsia antara lain kelainan aliran darah menuju rahim, masalah dengan sistem ketahanan tubuh dan diet atau konsumsi makanan yang salah. Hal ini tentunya akan berdampak pada kehamilan, terutama bayi dan ibu. Gejala yang ditimbulkan berupa : hipertensi, proteinuria, edema, sakit kepala, muntah, nyeri perut bagian atas. Berat badan yang naik secara cepat. Oleh karena itu penanganan tindak lanjut agar pre-eklamsia tidak terjadi eklamsia jika tidak segera ditanggulangi berdampak membahayakan bagi penderitanya seperti kematian ibu atau bayinya (Rahmi, 2008).

Tujuan dari pencegahan adalah dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian.Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah dan pemeriksaan urin untuk menentukan proteinuria. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda-tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster dan leaflet yang disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga KIA (kartu ibu dan anak) yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. KIA tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran yang tepat. (Rahmi, 2008). Upaya pencegahan pre-eklamsia yang dilakukan ibu hamil, antara lain makan makanan yang tinggi protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari, makanan empat sehat lima sempurna, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak, cukup istirahat, mengurangi aktivitas kerja, kurangi garam apabila berat badan bertambah dan perawatan antenatal meliputi uji kemungkinan pre-eklamsia dan penilaian kondisi janin dalam rahim.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri.

Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas,dirumuskan masalah

penelitian ”Adakah hubungan pengetahuan ibu hamil

primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri ?”

Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Mengindentifikasi pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri tahun 2010.

b. Mengidentifikasi upaya pencegahan terjadinya eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri tahun 2010.

c. Menganalisis adakah hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri tahun 2010.

Desain Penelitian

(3)

pada penelitian ini adalah upaya pencegahan terjadinya eklampsia.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2010 dengan kurun waktu 1 minggu, antara tanggal 3 sampai dengan tanggal 8 Mei 2010 di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri pada bulan Juli 2009 sebanyak 77 orang. Pada penelitian ini sampel diambil dari sebagian ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di poli kandungan RSUD Kabupaten Kediri. Pengambilan sampel memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu 1) Hamil Primigravida Trimester III, 2) Bersedia menjadi responden 3) Mampu membaca dan menulis. Kriteria eksklusi antara lain : 1) Ibu post operasi 2) Ibu dengan penyulit/ penyakit lain. Untuk penentuan sampel penelitian, digunakan teknik Accidental sampling. Pemilihan sampling dengan cara ini merupakan pengambilan kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoatmojo, 2005). Dalam penelitian ini sampling sebanyak 15 responden.

Proses pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistemik dan stadart dimulai dari pengajuan ijin kepada Direktur Akademi Keperawatan Pamenang Kediri, dilanjutkan kepada Direktur RSUD Kabupaten Kediri, kemudian kepada Kepala Bidang Keperawatan, kepada Kepala Diklat RSUD Kabupaten Kediri, kepada lahan penelitian, yaitu Kepala Poli Kandungan RSUD Kabupaten Kediri. Tahap awal responden diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Responden diberi kesempatan untuk berfikir mengenai maksud dan tujuan penelitian, selanjutnya memberikan lembar persetujuan menjadi responden (informed consent) kepada responden. Responden dipersilahkan menandatangani informed consent jika bersedia menjadi responden dalam penelitian. Dilanjutkan dengan memberikan kuesioner kepada responden. Memberi kesempatan kepada responden untuk mengisi kuesioner. Meminta kembali kuesioner yang telah terisi dan meneliti kelengkapan pengisian

kuesioner. Melakukan proses selanjutnya mulai dari editing,scaring dan tabulating.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tipe tertutup, yaitu suatu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2006).

Kegiatan analisa data meliputi tahapan editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul apakah sudah baik dan sudah dapat dipersiapkan untuk proses berikutnya. Teknik editing yaitu mengecek macam-macam isian data, jika didalam instrumen data item yang

diisi “tidak tahu” atau isian lain yang tidak

dikehendaki peneliti padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok maka item ini perlu di drop out; tahap kedua adalah coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban dari responden macam-macamnya dengan menandai kode pada masing-masing jawaban. Tahap ketiga adalah scoring, yaitu pemberian skor/nilai terhadap bagian-bagian yang perlu diberi skor.Tahap keempat dari pengolahan data adalah tabulating/ presenting, yaitu penyusunan data dalam bentuk tabel.

(4)

Hasil Penelitian

Data Umum a. Distribusi Umur

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden yang diteliti didapatkan 3 responden (20%) dengan umur < = 20 tahun, 8 responden (53,3%) dengan umur 21-25 tahun, 2 responden (13,3%) dengan umur 26-30 tahun, 2 responden (13,3%) dengan umur 31-35 tahun.

b. Distribusi Pekerjaan

gambar diatas dapat diketahui sebagian besar responden yaitu 9 responden (60%) sebagai Ibu rumah tangga, sebanyak 4 responden (26,7%) bekerja sebagai wiraswasta dan sebanyak 2 responden (13,3%) bekerja swasta

c. Distribusi Pendidikan

Dari gambar menunjukkan bahwa dari 15 responden yang diteliti didapatkan 4 responden (26,7%) tamat SD, 8 responden (53,3%) tamat SMP, 3 responden (20%) tamat SMA.

d. Distribusi Sumber Informasi

Dari gambar 4.5 menunjukkan bahwa dari 15 responden yang diteliti, 8 responden (53,3%) mendapat informasi tentang pre-eklamsia dari Petugas kesehatan, 3 responden (20.0%) mendapat informasi tentang pre-eklamsia dari saudara / keluarga, 2 responden (13,3%) mendapat informasi dari media cetak dan 2 responden (13,3%) mendapat informasi tentang pre-eklamsia dari media elektronik.

Data Khusus

a. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia.

Dari gambar dapat diketahui dari 15 responden yang diteliti, 3 responden (20%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia baik, 7 responden (46,7%) memiliki pengetahuan pre-eklamsia cukup dan 5 responden (33,3%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia kurang.

9 2

4

IRT Swasta Wiraswasta

4 3

8

7

5 3

Cukup Kurang Baik

8 2

2

3

Petugas Kesehatan Saudara / Keluarga Media Cetak Media Elektronik

3

8 2

2

(5)

b. Upaya Pencegahan terjadinya Eklamsia

Dari gambar menunjukkan bahwa dari 15 responden yang diteliti, 4 responden (26,7%) memiliki upaya penceghan pre-eklamsia baik, 8 responden (53,3%) memiliki upaya pencegahan cukup dan 3 responden (20%) memiliki upaya pencegahan kurang.

c. Hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya Eklamsia. responden (20%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia baik dengan upaya pencegahan baik, sebanyak 7 responden (46,7%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia cukup dengan upaya pencegahan cukup,sebanyak 1 responden (6,7%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia kurang dengan upaya pencegahan baik. Sebanyak 1 responden (6,7%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia kurang dengan upaya pencegahan cukup dan sebanyak 3 responden (20%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia kurang dengan upaya pencegahan kurang.

d. Analisadata dengan korelasi spearman’s

Dari data yang didapatkan kemudian diolah dengan statistik non parametrik korelasi

spearman’s dengan menggunakan bantuan SPSS

11 forwindows di peroleh nilai signifikasi (ρ) 0,009 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 Dengan demikian ρ< α berarti bahwa hipotesa kerja (H1) diterima dan (H0) ditolak artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia.

Pembahasan

a. Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Tentang Pre-Eklamsia.

Berdasarkan hasil analisa data pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia pada diagram menunjukkan bahwa 7 responden (46,7%) memiliki pengetahuan cukup tentang pre-eklamsia, 3 responden (20%) memiliki pengetahuan baik dan hanya 5 responden (33,3%) memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia kurang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden pernah mendapatkan informasi tentang pre-eklamsia dan sebagian responden mendapatkan informasi tersebut dari petugas kesehatan.

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu“

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Notoatmodjo, 2002). Menurut Notoatmodjo (2003) informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, dengan pemberian informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hudup sehat, cara pemeliharaan kesehatan serta cara menghindari penyakit, sehingga semakin banyak informasi yang didapat maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan.

Menurut peneliti perbedaan tingkat pengetahuan dipengaruhi banyak faktor, antara lain seperti umur, pekerjaan, pendidikan, informasi yang didapat, fasilitas dan sumber informasi. Faktor yang lebih dominan dari hasil penelitian ini adalah informasi dimana semakin banyak informasi yang didapat maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan tentang

pre-4 3

8

(6)

eklamsia. Selain faktor informasi ada pula faktor sumber informasi / dari mana asal informasi tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang pre-eklamsia.

b. Upaya pencegahan terjadinya Eklamsia.

Berdasarkan hasil analisa upaya pencegahan terjadinya eklamsia pada ibu hamil pada diagram 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 8 responden (53,3%) memiliki upaya pencegahan eklamsia cukup, 4 responden (26,7%) memiliki upaya pencegahan eklamsia baik, 3 responden (20%) mempunyai upaya pencegahan kurang.

Pre-eklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan penyebab yang sama (Wiknjosastro, 2005). Menurut Notoatmodjo (1993) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan perkara atau kelancaran tugas. Fasilitas mencakup orang, waktu, tenaga dan sebagainya. Semuanya berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.

Menurut peneliti bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang upaya pencegahan terjadinya pre-eklamsia yang cukup. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan dan fasilitas kesehatan. Faktor lingkungan dimana seseorang melakukan interaksi dengan orang yang memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang upaya pencegahan eklamsia sehingga orang tersebut bisa mendapatkan informasi tersebut. Sedangkan fasilitas kesehatan dimana semakin lengkap fasilitas kesehatan di daerah tempat tinggal seseorang, semakin dekat fasilitas tersebut serta semakin rendah biaya yang dibutuhkan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan upaya pencegahan terjadinya eklamsia tersebut sehingga kesehatan seseorang tersebut akan meningkat.

c. Hubungan pengetahuan pre-eklamsia dengan upaya pencegahan

Berdasarkan hasil analisa hubungan antara pengetahuan pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia dengan menggunakan uji korelasi melalui bantuan SPSS 11 for windows, di peroleh nilai signifikasi (ρ)

α

demikian ρ < α berarti bahwa hasil berarti Ho ditolak sedangkan H1 diterima artinya ada

hubungan antara pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia di poli kandungan RSUD Kabupaten Kediri.

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas usia, pendidikan, pengalaman dan kepercayaan sedangkan faktor eksternal terdiri atas fasilitas, kebudayaan dan informasi (Notoatmodjo, 2003). Diagnosis dini pre-eklamsia dan penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda pre-eklamsia sangat penting dalam upaya pencegahan eklamsia disamping faktor-faktor penyebab pre-eklamsia lainnya (Erry Gumelar, 2008).

Menurut peneliti faktor informasi dan fasilitas paling dominan mempengaruhi pengetahuan responden dalam penelitian ini. Dari 15 responden terdapat 7 responden (46,7%) mendapat informasi tentang pre-eklamsia cukup dan memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia dengan cukup, dan sisanya 8 responden (53,3%) memiliki informasi tentang pre-eklamsia cukup dengan upaya pencegahan yang cukup pula. Sedangkan untuk faktor fasilitas dimana terdapat 9 responden (60%) mendapat informasi dari petugas kesehatan dengan cukup dan memiliki pengetahuan tentang pre-eklamsia cukup serta upaya pencegahan dengan cukup pula, berarti faktor informasi dan fasilitas mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dan tingkat pengetahuan mempengaruhi upaya pencegahan terjadinya eklamsia.

Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang Pre-eklamsia Dari hasil penelitian didapatkan 3 responden (20%) memiliki pengetahuan baik, 7 responden (46,7%) memiliki pengetahuan cukup dan 5 responden (33,3%) memiliki pengetahuan kurang.

(7)

Dari hasil penelitian didapatkan 4 responden (26,7%) mempunyai upaya pencegahan baik, 8 responden (53,3%) mempunyai upaya pencegahan cukup dan 3 responden (20%) mempunyai upaya pencegahan kurang.

3. Hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya Eklamsia

Dari hasil uji korelasi spearman’s diketahui

hubungan antara pengetahuan pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia dengan nilai signifikasi (ρ) 0,009 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 dengan demikian ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil primigravida trimester III tentang pre-eklamsia dengan upaya pencegahan terjadinya eklamsia

Saran

1. Bagi tempat penelitian

Diharapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Antenatal Care khususnya tentang upaya pencegahan terjadinya eklamsia.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah studi kepustakaan dan menjadi suatu masukkan yang bermanfaat bagi mahasiswa Akper Pamenang

3. Bagi Responden

Dianjurkan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan tentang pre-eklamsia dan upaya pencegahannya melalui berbagai macam media dan informasi dari petugas kesehatan.

4. Bagi Peneliti

Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pre-eklamsia dan upaya pencegahannya pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Astria Yonne (2009). Konsep Ibu Hamil. http://wikipedia.com. (Download : 14 Oktober 2009).

Gde Manuaba, Ida Bagus (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Gumilar Erry (2008). Waspadai Pre-eklamsia Pada Kehamilan. http://www.waspadai pre-eklamsia pada kehamilan.com. (Download : 14 Oktober 2009)

Partomihardjo, Doddy (2008). Pre-eklamsia dan Eklamsia http://www. Klik dokter. pre-eklamsia&eklamsia.com (Download 8 Oktober 2009)

Muchtar Rustam (1998). Sinopsis Obstetri Jilid 1. Edisi 2. Jakarta : EGC

Notoadmojo, S (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo, Soekidjo.(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta

.(2005).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Nursalam dan Siti Pariani.(2001). Metodologi Riset Keperawatan pendekatan praktis.Jakarta: CV agung Setyo

Rahmi (2008). Waspadai Pre-eklamsi Saat Hamil. http://www. Halohalo.co.id. (Download 1 Oktober 2009)

Rossa, Amelda (2008). Ibu Hamil Dengan Pre-eklamsia.http : // www. helvetia. ac. id / library. (Download: 9 Oktober 2009)

Tamsuri, Anas. (2008). Panduan Praktis Riset Keperawatan Bagi Pemula. Pare : Akademi Keperewatan Pamenang Pare

Gambar

gambar diatas dapat diketahui sebagian besar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengangkat masalah mengenai kualitas udara ambien dengan parameter gas CO pada pedagang yang berjualan di tepi jalan

Jika waktu tinggal cukup lama, proses pirolisis akan sempurna untuk mengkonversikan limbah tempururng kelapa menjadi asap cair, sehingga jumlah asap cair yang

Pembelajaran holistik integratif merupakan model pembelajaran untuk pendidikan anak usia dni yang berpusat pada anak, dimana dalam proses penerapannya menstimulasi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mengetahui penyelesaian permasalahan reduksi gangguan sinyal/ noise pada rekaman suara pernapasan dengan

Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa setiap perusahaan baik manufacturing maupun perusahaan jasa konstruksi sangat membutuhkan peramalan penjualan produk

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis dalam penelitian ini bahwa hubungan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayanan mempunyai

Yt + (1-α) = Nilai aktual time series bt = trend pada periodeke - t α = parameter pertama perataan antara nol dan 1, = untuk pemulusan nilai observasi = parameter kedua,

HSBC akan mengenakan iuran bulanan atas rekening Nasabah jika Nasabah gagal untuk memenuhi total saldo rata-rata minimum yang ditetapkan oleh HSBC dari waktu ke waktu dengan