dan Info Artikel:
Diterima 04/06/2014 Direvisi 12/06/2014 Dipublikasikan 30/06/2014
Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 14-18
HubunganSelf-Esteemdengan
Hermivia Olva, Yulidar Ibrahim &
Universitas Negeri Padang
Abstract
The teenager who have m learning process. If they ar study, have a good socializ analyzing about correlatio
orphanage ‘Aisyiyah Lub
correlation descriptive. Th inventory and questionnair self-esteem and motivation
Keyword:Self-esteem, Learning M
Copyright © 2014 IICE - Multika Rights Reserved
Indonesian Institute for Counselin
PENDAHULUAN
Belajar bukan hanya prose
harus mampu mengalami serta m
didefenisikan suatu usaha atau keg
perubahan tingkah laku, sikap, ke
dan usaha yang harus dilakukan d penting dalam proses belajar ada individu untuk melakukan sesua
2008:101) motivasi adalah “keada aktivitas tertentu guna pencapaia
sebagai berikut (a) Tekun mengha berhenti sebelum selesai) (b) Ulet dorongan dari luar untuk berpartis (c) menunjukkan minat terhad pembangunan, masalah agama, po tindakan kriminal, amoral, dan se rutin (hal-hal yang bersifat m mempertahankan pendapatnya (k tersebut (g) Senang mencari dan m Ramaja dengan motivasi be
dan
Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 14-18
an Motivasi Belajar Remaja Panti Asuhan ‘Aisyiyah Da Bagalung Padang
& Marjohan
more motivation in studying will do many activities tha are able to think and make sure about their will have more ialization and can manage their passion. The purpose of th lation between self-esteem with motivation in studying
Lubuk Bagalung Padang. Kind of research is quantita
The subjects of the research are 30 students. The in aires. The result of the research shows that there are corre tion in studying significantly by lowing correlation.
g Motivation
ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo
ling and Education (IICE) Multikarya Kons
oses dalam mengingat apa yang terlihat namun dalam pr
merasakan apa yang dibelajarkan. Menurut Dalyono (1
kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan didalam dir
kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagain
dalam proses perubahan berbagai aspek tersebut. Salah sa adalah adanya motivasi. Motivasi merupakan dorongan y suatu hal demi mencapai tujuan. Menurut Sumadi Sury
adaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendoron
aian tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Sardiman (2007
ghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu ya let dalam menghadapi kesulitan. Siswa tidak mudah putus rtisipasi sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan pres
adap bermacam-macam masalah untuk orang dewas , politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penen sebagainya (d) Lebih senang bekerja mandiri. Cepat bosa
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kuran (kalau sudah yakin sesuatu) (f) Tidak mudah melepask n memecahkan soal-soal.
i belajar tinggi akan melakukan aktifitas belajar yang be
dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 14-18
Daerah Cabang Lubuk
that be useful in ore motivation to of the research is ing of teenage
titative by using
instruments are rrelation between
elor Indonesia - All
proses belajar seseorang
(1997:49) “belajar dapat
diri seseorang, mencakup
ainya”. Berbagai tuntutan
satu aspek yang berperan yang timbul dalam diri uryabrata (dalam Djaali, ongnya untuk melakukan
007:83) ciri-ciri motivasi yang lama dan tidak akan us asa, tidak memerlukan restasi yang telah dicapai, asa, Misalnya masalah entangan terhadap setiap san pada tugas-tugas yan rang kreatif (e) Dapat askan hal yang diyakini
semua kegitan belajarnya dengan motivasi yang lemah, akan malas b Keyakinan tidak mampu a ketidakmampuan dalam proses p penghargaan terhadap dirinya. Be rendahpada diri remaja. Menuru
dalam mengatasi segala tantangan
mempergunakan pikiran”.
Remaja yang mempunyai k untuk belajar dan akan menghad tersebut sebagai tantangan yang ha
“salah satu faktor terpenting yang
namun harga dirinya rendah dan cenderung mendapat sedikit kepu
belajar”.
Jika remaja mampu menila menunjukkan motivasi belajar yan emosi dengan baik pula, begitu pu Berdasarkan hasil observasi, asuhan diperoleh keterangan bahw dalam bertanya dalam diskusi, rem berbicara dengan temannya, rema fenomena di atas diduga remaja pa Selain itu sebagian remaja ku mengontrol emosi ketika berbicara terjadi pertengkaran dan kamarah menarik di mata orang lain. Rema yang bisa diajak untuk belajar ber temannya yang tinggal dengan ora Hasil dari observasi dan wa diberikan pada remaja panti asuha
masalah-masalah yang dialami ole AUM UMUM, 18 remaja merasa
rata 40 % remaja panti asuhan ‘A
masing-masing remaja memiliki 1 remaja panti asuhan milikiself-este
METODOLOGI
Penelitian ini menggunaka penelitian ini adalah 30 orang r penelitian ini adalah inventori dan yang berjumlah 40 pernyataan pertanyaan. Untuk kemungkinan TIDAK. Jika jawaban responden Y jika jawaban responden TIDAK m kemungkinan jawaban angket pe jawaban yaitu: Selalu (Sl) jika tin Kadang-kadang (Kd) jika tingkat Tidak Pernah (Tp) jika tingkat k peneliti menggunakan rumusCorr
HASIL
gan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Seba las bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubu atau tidak mempunyai kemampuan dalam mengerjak pembelajaran akan berakibat pada ketidakberdayaan rem Berkurangnya penghargaan terhadap diri ini akan menimb
rut Branden (1994:208) “self-esteem merupakan keyakina an hidup, maka tidak ada satupun yang lebih penting selain
i keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya, maka re adapi kesulitan belajar dengan berbagai cara dan mengan harus diatasi. Harris Clemes dan Reynold Bean (2001:8) y
ng menentukan sukses disekolah adalah harga diri. Anak-a n bisa mendapatkan hasil yang buruk di sekolah. Anak de epuasan disekolah, mereka dengan mudah kehilangan mo
ilai dan meyakini potensi yang dimilikinya dalam belaj ang tinggi, mampu menjalin hubungan sosial dengan baik d pula sebaliknya.
si, wawancara dan diskusi kelompok yang peneliti lakukan ahwa sebagian remaja panti asuhan memiliki sifat yang pe remaja kurang memperhatikan guru menerangkan materi la maja tidak mau mencatat materi layanan yang diberikan o panti asuhan memiliki motivasi rendah.
kurang mampu bersosialisasi. Sebagian besar remaja panti ara dan bercanda dengan sesama teman maupun dengan pen ahan serta kesedihan. Sebagian remaja menganggap menja maja beranggapan tidak memiliki banyak teman sekolah ya bersama, sebagian remaja panti merasa kehidupannya kura orang tua.
wawancara tersebut didukung oleh hasil AUM UMUM Fo
uhan ‘Aisyiyah Padang tanggal 17 Februari 2013 terungka
oleh remaja adalah dalam bidang DPI (Diri Pribadi). Dari 2 sa bermasalah pada item 123 (rendah diri dan kurang perca
‘Aisyiyah bermasalah dalam bidang Pendidikan dan Pela
i 17 item yang bermasalah dalam bidang Pendidikan dan Pe
esteemyang rendah.
kan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskripti g remaja panti asuhan. Alat yang digunakan untuk pen dan angket. Angket ini bertujuan untuk memperoleh data te
Sedangkan inventori bertujuan untuk melihat self-estee
an jawaban inventori self-esteem menggunakan pilihan j n YA maka skor 1 dan jika jawaban responden TIDAK mak
mendapat skor 1 dan jawaban YA mendapat skor 0 (-). Se penelitian tentang motivasi belajar menggunakan kriteria tingkat kesesuaiannya 81-100%, Sering (Sr) jika tingkat k
kat kesesuaiannya 41-60%, Jarang (Jr) jika tingkat keses t kesesuaiannya 0-20% Untuk melihat tingkat hubungan
orrelation Product Momentdengan menggunakan program SP
baliknya, belajar dengan bungan dengan pelajaran. jakan tugas belajar dan remaja dan berkurangnya mbulkan self-esteemyang inan tentang kemampuan lain belajar dan bagaimana
remaja akan termotivasi ganggap kesulitan belajar ) yang menyatakan bahwa -anak yang sangat cerdas dengan harga diri rendah otivasi dan minat untuk
lajar, maka remaja akan ik dan mampu mengontrol
kan terhadap remaja panti pemalu dan tidak berani i layanan, remaja banyak n oleh guru. berdasarkan
nti asuhan kurang mampu pengasuh, sehingga sering njadi pribadi yang kurang yang berada diluar panti rang bahagia dari
teman-Format SLTA yang telah
kap bahwa rata-rata 34% ri 27 remaja yang mengisi caya diri). Selain itu
rata-elajaran, dimana rata-rata Pelajaran. Hal ini diduga
riptif korelasional. Subjek engumpulan data dalam ta tentang motivasi belajar
Berdasarkan hasil pengolah
Tabel 1. Hasil GambaranSelf-E Self esteem
KT Skor f %
ST) >29 5 16,7
(T) 24-28 5 16,7
( S) 19-23 8 26,7
(R) 13-18 12 40
(SR) <12 -
-TOTAL 30 100
Berdasarkan tabel di atas
Kota Padang, 12 orang remaja pan 10 orang remaja panti asuhan (3
esteemyang sedang.
Tabel 2. Hasil Pengolahan Data M Be
Motivasi
belajar Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Self-esteem Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Berdasarkan perhitungan disimpulkan bahwa Ho yang me diterima. Besarnya koefisien korela dengan motivasi belajar berada pa
PEMBAHASAN Self-Esteem
Hasil temuan penelitian self
panti asuhan cenderung memiliki memilik self-esteem yang rendah perlu mendapat perhatian dari ko
lahan data, maka hasil penelitian ini dapat digambarkan seb
lf-Esteemdan Motivasi Belajar Motivasi belajar
KT Skor f %
,7 (ST) >179 1 3,3
,7 (T) 152–178 10 33,3 ,7 ( S) 126–151 11 36,7
(R) 99- 125 5 6,7
(SR) ≤ 98 3 10
100 30 100
tas dapat disimpulkan bahwa dari 30 orang remaja Panti As
anti asuhan memilikiself-esteem rendah (40%). Sedangkan (33,3%) memiliki motivasi belajar tinggi dan 11 orang (
ta Tentang HubunganSelf-Esteemdengan Motivasi Bela Motivasi
Belajar
Self-esteem
Tingkat keeratan
1 .304
Rendah .103
30 30
.304 1
.103
30 30
gan dengan menggunakan teknik analisis pearson pr
menyatakan tidak terdapat hubungan antara self-esteem d relasi adalah sebesar 0.304. Dengan demikian tingkat hubu pada kategori rendah.
self-esteem remaja panti asuhan secara keseluruhan menu iliki self-esteem rendah yakni sebesar 40 % yakni 12 oran
ah. Rendahnya self-esteem remaja panti asuhan ‘Aisyiyah
i konselor dan pengurus panti asuhan. Remaja yang memi
ebagai berikut:
Asuhan ‘Aisyiyah Daerah
kan pada motivasi belajar, g (36,7%) memiliki
self-elajar
product moment, dapat dengan motivasi belajar bungan antaraself-esteem
nunjukkan bahwa remaja rang remaja panti asuhan
yah Daerah Kota Padang
akan merasa dirinya tidak berharg serta memiliki kepercayaan diri ya rendah akan tercermin dari prilaku
menjadi sebuah kebiasaan yang su
lebih tinggi, sikap seseorang cend kita memercayai nilai pikiran di
mengelak tanggung jawab, gagal m
Motivasi Belajar
Hasil temuan penelitian
keseluruhan menunjukkan bahwa Hal ini berarti Hal ini berarti rema ketekunanan dalam belajar, kete mandiri, mampu mempertahankan
didukung oleh pendapat Dalyono
semua kegitan belajarnya dengan motivasi yang lemah, akan malas b
HubunganSelf-Esteemdengan M Berdasarkan tabel 2 da
motivasi belajar remaja panti asuh
0.304. yang menunjukkan tingka kategori rendah.
Rendahnya tingkat korela
pengurus panti asuhan ‘Aisyiyah Harris Clemes dan Reynold Be
menentukan sukses disekolah ada bisa mendapatkan hasil yang bu kepuasan disekolah, mereka deng memilikiself-esteemyang rendah belajar.
Sedangkan menurut Walgito
memiliki kepercayaan diri tidak la disebabkan karena kepercayaan sosial. Remaja panti asuhan tida menggantikan fungsi keluarga. Ko
menarik diri, mudah putus asa, pen
Berdasarkan pendapat di
Daerah Kota Padang mendapat ke tersebut tidak mampu menggantik
yang peneliti temukan di panti asu
2010. Panti asuhan ini baru didirik baik dari segi lingkungan tempat tin Selain itu, menurut Yusuf (d (a) Pengalaman, merupakan suatu yang dirasakan bermakna dan men dalam berinteraksi dengan anak hukuman, cara orangtua menunju terhadap anaknya (c) Lingkungan remaja dengan orangtua, teman penerimaan sosial dan harga dirin
rga, tidak mampu, merasa tidak diperhatian dan merasa me i yang buruk. Menurut Harris Clemes dan Reynold Bean (20 ilaku. Jika pola karakteristik harga diri yang rendah terus be
sukar dihilangkan. Selain itu menurut Branden (2011:9) “de
nderung lebih terbuka, jujur dan menjalin komunikasi yang di dalam hati. Sebaliknya seseorang dengan penghargaan
al menjalin interaksi yang komunikatif”.
ian motivasi belajar remaja panti asuhan ‘Aisyiyah Daera
a remaja cenderung memiliki tingkat motivasi yang tingg maja panti asuhan memiliki motivasi yang tinggi dalam be etekunan dalam menghadapi tugas, ulet dalam menghad kan pendapat dan senang memecahkan dan mencari soal-so
no (2010:57) “seseorang yang belajar dengan motivasi ku
gan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Seba las bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubu
n Motivasi Belajar
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan anta
suhan ‘AisyiyahDaerah Kota Padang. Besarnya koefisien kat keeratan hubungan antara self-esteem dengan motiva
relasi antaraself-esteemdengan motivasi belajar perlu menj
ah Daerah Kota Padang maupun konselor. Karena sesuai y Bean (2001:8) yang menyatakan bahwa “salah satu f
dalah harga diri. Anak-anak yang sangat cerdas namun ha buruk di sekolah. Anak dengan harga diri rendah cende engan mudah kehilangan motivasi dan minat untuk bela
ah akan menunjukkan motivasi untuk belajar rendah dan tid
ito dalam Isti Ilma Patriani (2006:17) “bagi remaja yang ti
lah mudah dibandingkan dengan remaja yang tinggal dilua n diri terbentuk dalam interaksi dengan lingkungannya tidak dapat menemukan lingkungan pengganti keluarga y Kondisi seperti ini dapat menyebabkan terbentuknya perila
penuh dengan ketakutan dan kecemasan”.
t di atas dapat disimpulkan bahwa remaja yang tinggal di p
t kesulitan dalam hal menyesuaikan diri dengan lingkunga ntikan situasi pada lingkungan keluarga sebelumnya. Hal
asuhan ‘Aisyiyah Daerah Kota Padang yang baru didirikan p
irikan, sehingga anak asuh yang berada dipanti masih me t tinggal, lingkungan sosial, dan status sosial serta aturan-atu (dalam Aat Sriati, 2002) faktor-faktor yang melatar belaka atu bentuk emosi, perasaan, tindakan, dan kejadian yang p
eninggalkan kesan dalam hidup individu (b) Pola asuh, me ak-anaknya yang meliputi cara orangtua memberikan jukkan otoritasnya, dan cara orangtua memberikan perhatia an, memberikan dampak besar kepada remaja melalui hubu n sebaya, dan lingkungan sekitar sehingga menumbuhka irinya (d) Sosial ekonomi, merupakan sesuatu yang mendasa
menjadi orang yang gagal (2001:8)self-esteemyang berkembang, hal itu akan
“dengan penghargaan diri
ang menyenangkan sebab an diri rendah cenderung
erah Kota Padang secara
ggi yakni sebesar 36,6%. belajar baik itu dalam hal hadapi kesulitan belajar, l-soal. Hasil penelitian ini
kuat, akan melaksanakan
baliknya, belajar dengan bungan dengan pelajaran.
ntara self-esteem dengan n korelasi adalah sebesar ivasi belajar berada pada
enjadi perhatian baik bagi
i yang dikemukakan oleh faktor terpenting yang
harga dirinya rendah dan derung mendapat sedikit
elajar”. Jadi remaja yang
tidak akan sukses dalam
g tinggal di panti asuhan, iluar panti asuhan. Hal ini a khususnya lingkungan yang benar-benar dapat ilaku yang inferior, pasif,
i panti asuhan ‘Aisyiyah
gan baru dan lingkungan al ini sesuai dengan data
n pada tanggal 15 Januari
engalami masa orientasi -aturan yang baru. lakangiself-esteemadalah
untuk memenuhi dorongan sosial sehari-hari.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis hubungan yang signifikan antaras
Padang dengan tingkat keeratan hu Berkenaan dengan temuan penghuni panti asuhan diharapkan tetap tekun dalam belajar, tekun d
remaja panti asuhan ‘Aisyiyah D
memahami diri sendiri, memilik diberikan, selalu berfikir positif, te Kedua bagi pengasuh di pa dengan cara memperlakukan rema adil, memberikan pujian dan peng ini akan membuat remaja merasa dapat meningkatkan motivasi rema
Ketiga bagi peneliti ya menindaklanjuti penelitian ini den yang tinggal dengan orang tua. Se segi lain yang relevan
DAFTAR PUSTAKA
Aat Sriati. 2002.Harga diri. www
Dalyono. 1997.Psikologi Pendidik
Dalyono. 2010.Psikologi Pendidik
Djali. 2007.Psikologi Pendidikan.
Harris Clemes dan Reynold Bea
Membangkitkan Harga Dir
Isti Ilma Patriani. 2006.Kepercay
Skripsi Online). Semarang:
Sardiman. 2007.Interaksi dan mo
ial yang memerlukan dukungan finansial yang berpengaruh
isis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesim raself-esteemdengan motivasi belajar remaja panti asuhan
hubungan rendah dan tingkat koefisien korelasi adalah 0.30 an penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran yaitu
an harus mampu mempertahankan dan meningkatkan motiv dalam menghadapi tugas, dan ulet dalam menghadapi kesu
Daerah Kota Padang dapat meningkatkan self-esteemden iliki tujuan hidup yang jelas, belajar bertanggung jawab
, tetap optimis dan mandiri.
i panti asuhan hendaknya dapat membantu remaja dalam me maja panti asuhan ini sama dengan remaja yang lain seperti nghargaan terhadap keberhasilan yang dicapai oleh para re sa diterima, merasa mampu, merasa dibutuhkan dan merasa
maja dalam belajar.
yang berminat untuk mengadakan penelitian lanjuta engan melihat perbandinganself-esteemantara remaja panti . Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan untuk memper
w.belajar psikologi.com. Diakses pada tanggal 9 Maret 201
idikan. Jakarta: Rineka Cipta.
idikan. Jakarta: Rineka Cipta.
an. Jakarta: Bumi Aksara
ean (Alih Bahasa Anton Adiwiyoto). 2001. Seri Membe Diri Anak.Jakarta: Mitra Utama
ayaan Diri pada Remaja Penghuni Panti Asuhan ditinjau d
ng: Unversitas Katolik Soegijapranata
motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persa
uh pada kebutuhan hidup
impulan bahwa terdapat
n ‘Aisyiyah Daerah Kota
.304
itu: Pertama, Bagi remaja tivasi belajar dengan cara esulitan belajar. Selain itu dengan cara tetap belajar ab terhadap tugas yang
meningkatkanself-esteem
rti pemberian tugas secara remaja panti asuhan. Hal asa dihormati. . Sehingga
jutan disarankan untuk nti asuhan dengan remaja perluas penelitian ini dari
2013.
bentuk Anak Seutuhnya.
u dari Harga Diri(Jurnal